Anda di halaman 1dari 13

“Masalah-Masalah Mahasiswa sebagai Konseli dalam BK di Perguruan Tinggi”

Dosen Pengampu: Eklys Cheseda Makaria, M.Pd.

Di susun oleh : Kelompok 8

Ade Septi 1810123210036


Muhammad Nawier SM 18101233210018
M. Ayub 1810123210025
Nooe Maya Fibrianti 1810123220014

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang penulis dapatkan
dari beberapa sumber. Makalah tentang “Masalah-Masalah Mahasiswa Sebagai Konseli di
BK Perguruan Tinggi” ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kuliah dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan dari pihak-pihak terkait. Dengan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar
dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis pun ingin berterimakasih kepada Dosen Pengampu, yakni ibu Eklys
Cheseda Makaria, M. Pd yang sudah memberikan kesempatan kepada kami
untukmenyusunmakalahini.
Akhir kata semoga makalah ini berguna bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dan kata-
kata yang kurang berkenan, kami selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Banjarmasin, 21 Februari 2021

Kelompok 8
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Metode Penulisan........................................................................................
D. Tujuan Penulisan.........................................................................................
E. Manfaat Penulisan......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Masalah Pribadi pada Mahasiswa...............................................................


B. Masalah Sosial pada Mahasiswa................................................................
C. Masalah Belajar pada mahasiswa...............................................................
D. Masalah Karir pada Mahasiswa..................................................................
E. Masalah Ekonomi pada Mahasiswa............................................................
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan salah satu jenjang yang ada dalam pendidikan.
Posisinya tidak jauh berbeda dengan pendidikan dasar atau menengah yang berfungsi
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar tumbuh dan berkembang sebagai
anggota masyarakat yang normal tetapi perguruan tinggi memiliki misi yang lebih
jauh dari sekedar menghasilkan lulusan yang pandai, handal, dalam mengelola
ilmunya dan mampu menerapkan dalam dunia kerja kelak. Perguruan tinggi harus
bisa mengantarkan peserta didiknya memahami dirinya sendiri, menentukan perannya
dalam masyarakat dan menjadikan sebagai manusia yang jauh lebih baik dari
sebelumnya.
Mahasiswa diperguruan tinggi dikatakan harus mandiri dalam menghadapi
sesuatu namun bukan berarti tidak memiliki hambatan maupun masalah dalam
dirinya. Masalah yang mereka hadapi pun beragam sama saja dengan jenjang
pendidikan lain. Oleh karena itu penulis disini akan membahas masalah-masalah
mahasiswa sebagai konseli dalam BK di perguruan tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah pribadi yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi ?
2. Apa saja masalah sosial yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi?
3. Apa saja masalah belajar yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi ?
4. Apa saja masalah karir yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi?
5. Apa saja masalah ekonomi yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi?

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode pustaka serta diskusi.
Metode Pustaka merupakan metode di mana penulis mempelajari dan mengumpulkan
data pustaka yang berhubungan dengan alat seperti buku dan jurnal. kemudian di
diskusikan bersama dengan harapan mampu menguasai keseluruhan materi dengan baik.

D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui masalah pribadi yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi
2. Untuk mengetahui masalah sosial yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi
3. Untuk mengetahui masalah belajar yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi
4. Untuk mengetahui masalah karir yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi
5. Untuk mengetahui masalah ekonomi yang dialami mahasiswa diperguruan tinggi

E. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini, untuk mengetahui dan memahami serta dapat
memaparkan mengenai materi masalah yang dihadapi oleh mahasiswa sebagai konseli
diperguruan tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

Berbagai permasalahan yang dialami mahasiswa, misal: terkait prestasi


mahasiswa yang menurun, hubungan dengan orang tua ataupun dengan teman dekat,
penyesuaian diri dengan lingkungan baru dan aturan-aturan baru pada masa transisi
mahasiswa dari sebelumnya sebagai siswa dan saat sebagai mahasiswa, juga
bimbingan karier pada mahasiswa semester akhir. Secara umum, menurut Hurlock
dalam Nastiti (2016), ada beberapa perilaku bermasalah yang dilakukan mahasiswa,
yaitu :

1) Mengisolir diri,
2) Meminum-minuman keras,
3) Mengkonsumsi obat-obat terlarang atau narkoba,
4) Tawuran,
5) Malas belajar,
6) Kurang bersikap hormat kepada orangtua dan orang dewasa lainnya.
Selain itu, ada beberapa masalah yang sering dialami mahasiswa :

A. Masalah pribadi

1) Sakit
Perasaan sedih yang mendalam akan dirasakan mahasiswa saat mereka sakit, jauh dari
rumah, ketinggalan kuliah, tugas, atau tanda tangan hadir. Saat sakit menjelma, maka
aktivitas kuliah pun terganggu. Mahasiswa membutuhkan waktu istirahat bahkan
sampai berhari-hari sehingga ketinggalan materi yang banyak. Ketinggalan materi
kuliah membuat semangat kuliah menurun karena pikiran akan terbebani akan
bagaimana mengejar materi kuliah yang ketinggalan.
2) Depresi Masalah kuliah, uang, hubungan, kerja kadang membuat mahasiswa sampai
mengalami depresi sehingga kehilangan konsentrasi saat kuliah
3) Adanya Masalah Keluarga
Saat menjalani aktivitas kuliah, mahasiswa sering nge-drop, sehingga butuh masukan
dan motivasi dari orang terdekat dan tersayang, yaitu orang tua. Saat orang tua yang
diharapkan mendatangkan motivasi bagi sang mahasiswa sering bertengkar dan tidak
sepaham, maka konsentrasi mahasiswa terhadap perkuliahan akan mulai buyar.
B. Masalah sosial

1) Teman
Belum mengetahui teman mana yang baik, senang saat senang, membantu saat susah,
teman itu-itu saja juga kurang baik, dapat menimbulkan konflik. Teman adalah faktor
penyemangat kuliah. Dalam perkuliahan, dibutuhkan teamwork yang solid. Salah satu
kuncinya yaitu memiliki teman yang solid dan menjalani aktivitas kuliah tersebut.
Saat mahasiswa tidak menemukan teman yang tepat, maka mahasiswa mulai
merasakan jenuh terhadap kegiatan yang dilakukan di kampus.
2) Nongkrong
Aktivitas nongkrong adalah salah satu bentuk kongkrit yang menunjukkan manusia
itu mahluk social. Jika dilakukan sekali-sekali tidak apa-apa, jika terlalu sering justru
menjadi semakin penat. Begadang, sebagai salah satu bentuk nongkrong, sangat besar
efeknya terhadap daya tahan tubuh manusia. Seorang mahasiswa yang terlalu sering
begadang akan mudah merasa letih dan tidak semangat, cepat marah, dan tidak dapat
konsentrasi terhadap apa yang sedang di jalani. Rasa kantuk yang luar biasa juga
membuat mahasiswa bermalas-malasan.
3) Hubungan
Banyak kegiatan perkuliahan yang mengharuskan seorang mahasiswa membentuk
hubungan dengan teman sebayanya, misal : harus membuat tugas kelompok.
Hubungan antar teman ini sangat dibutuhkan, tetapi jangan sampai mengganggu dan
membuat malas kuliah.

C. Masalah belajar

1) Masalah kuliah
Perencanaan studi mahasiswa yang menggunakan Sistem Kredit Semester berdampak
pada banyaknya tugas mandiri yang harus diselesaikan mahasiswa. Selain itu jadwal
kuliah kadang tidak teratur, harus mengikuti praktikum yang menyita waktu, dsb.
Banyak mahasiswa yang kemudian mengalami stress akibat system pembelajaran ini.
2) Salah pilih jurusan
Banyak mahasiswa yang salah jurusan dengan berbagai alasan, seperti paksaan dari
orang tua untuk masuk jurusan tertentu atau karena ikut-ikutan teman serta dengan
berbagai alasan lainnya. Seringkali mahasiswa yang salah jurusan ini merasakan tidak
nyaman terhadap apa yang sedang ia jalani, karena tidak sesuai dengan bakat yang
mereka miliki, dan tidak sesuai dengan minat yang mereka inginkan. Munculnya
perasaan tidak nyaman memunculkan perasaan malas untuk kuliah, dan hal itu terasa
didalam benak mereka.
3) Nilai Yang Sering Mengecewakan
Sering mahasiswa merasakan usaha keras mereka selama menjalani aktivitas kuliah
tidak berbuah manis. Nilai yang didapatkan mengecewakan, sehingga saat usaha
mahasiswa sering berbuah nilai yang mengecewakan, mulailah timbul perasaan putus
asa dan jengkel dengan hasil yang tidak setara dengan usaha.

D. Masalah karier
Masalah mahasiswa tingkat akhir pada bidang karir diantaranya tidak
memiliki wawasan yang luas tentang karir, karena hanya berpandangan pada sebatas
pekerjaan saja. Khawatir tidak mendapatkan pekerjaan pasca wisuda, karena banyak
menemukan sarjana yang pengangguran. Belum menemukan potensi pada bidang
keilmuannya saat ini. Memiliki motivasi yang berubah-ubah. Belum mencari dan
menemukan informasi tentang karir dan pekerjaan. (Anggi, 2018)
Bicara masalah karir bahwa karier memiliki arti yang luas dan bersifat life
long. Dimensinya bukan hanya berkenaan dengan posisi seseorang dalam kedudukan
atau pekerjaan pada saat tertentu, melainkan menekankan kepada persiapannya.
Proses persiapan ini dibentuk dan dilakukan pada masa pendidikan. Oleh sebab itu
pengertian karier merefleksikan kemampuan manusia untuk menghadapi dan
menguasai tuntutan hari depan.

E. Masalah ekonomi
Kwatir dengan kondisi keuangan keluarga : Kemampuan mengelola keuangan
merupakan suatu hal yang penting untuk dimiliki agar hidup lebih terkendali, tidak
terbiasa boros atau konsumtif. Dengan demikian ada sisa pendapatan yang dapat
ditabung sebagai bentuk investasi untuk menyiapkan hidup di masa depan agar lebih
baik. Apalagi dalam kondisi dimana ketidakpastian sangat tinggi maka kita harus
dapat membuat perencanaan yang matang terkait dengan penggunaan keuangan
keluarga.

2) Masalah uang
Kuliah berarti mengeluarkan banyak uang untuk SPP, buku, fotokopi, jalan-jalan,
dan sebagainya. Pengeluaran yang tidak sedikit ini terkadang membuat mahasiswa
merasa frustrasi.
2) Kuliah sambil kerja
Bila seorang mahasiswa terpaksa harus bekerja sambil kuliah, beban yang harus
ditanggung makin besar, dan hal ini bisa menimbulkan masalah baru. Mahasiswa sering
kurang istirahat dapat mengganggu kesehatan dan mengganggu kuliah, karena harus bisa
menghadapi semua beban ini. Tidak sedikit mahasiswa yang kuliah sambil kerja
mengalami kesulitan mengatur waktu agar bisa melakukan keduanya dengan baik
3) Khawatir putus kuliah
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mampu merespon situasi
secara positif terhadap diri sendiri dan mampu mengatasi emosi negatif yang dialaminya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kecemasan.
Santrock (2015) menyatakan bahwa motivasi dan emosi merupakan dua aspek penting
yang saling mempengaruhi dalam kegiatan pembelajaran. Perasaan ingin tahu merupakan
salah satu emosi positif yang membantu memperlancar proses belajar. Sedangkan
perasaan takut dan khawatir berlebihan, takut gagal, dan takut terhadap hukuman
merupakan emosi negatif yang dapat melemahkan motivasi belajar. Penelitian terdahulu
yang menghubungkan antara kecemasan dengan motivasi belajar dilakukan oleh Agustiar
dan Asmi (2010) menunjukkan adanya hubungan negatif antara kecemasan menghadapi
Ujian Nasional dengan motivasi belajar pada 168 orang siswa. Apabila siswa memiliki
kekhawatiran dalam tingkat yang rendah maka ia mampu mendorong dirinya untuk
belajar lebih baik. Namun, apabila rasa kekhawatiran dalam dirinya terlalu kuat maka ia
akan cenderung merasa malas untuk belajar sehingga berdampak pada buruknya
pencapaian hasil belajar atau prestasi siswa (Hidayat, 2011).
4) Uang saku tidak yang cukup
Untuk kategori tinggi rata- rata pengelolaan jumlah uang sakunya adalah rendah
yang artinya para mahasiswa kurang hemat dalam membelanjakan uang sakunya selain
kurang hemat mereka juga cenderung untuk membelanjakan seluruh uang saku yang
mereka dapat dari kedua orang tua, dan cenderung membelanjakan uang saku tanpa
memperhatikan skala prioritas. Dari pengelolaan yang kurang baik ini kategori jumlah
uang saku yang tinggi memiliki pola konsumsi yang tidak rasional. Dalam artian
mahasiswa selalu membelanjakan uang saku untuk kebutuhannya akan barang dan jasa
tanpa harus memperhatikan apakah barang atau jasa tersebut benar-benar menjadi
kebutuhan. Hal ini sesuai dengan penelitian Martunis (2016) yang menyatakan bahwa
mahasiswa yang mengatur kebutuhan konsumsinya, dari hasil pendapatan orang tua
maupun mandiri mahasiswa menjalani berbagai kegiatan ekonomi yang tidak
proporsional. Kecenderungan ini terlihat dari tidak adanya pembentukan skala prioritas
atas kegiatan ekonominya, seperti pola konsumsinya yang kurang terprogram dan tidak
ada pertimbangan konsumsi, dan pertimbangan akan kebutuhan lain- lainnya.

5) Uang untuk membeli perlengkapan belajar tidak cukup


Alokasi dana untuk kebutuhan bahan pengajaran praktek dan keterampilan,
misalnya bahan praktek dan berbagai sarana pengajaran yang diperlukan.

6) Ingin mendapatkan beasiswa


Beasiswa-beasiswa tersebut diberikan kepada para mahasiswa dengan tujuan: (1)
Menghasilkan sumber daya manusia yang berpotensi untuk berperan dalam
mempercepat pembangunan bangsa menuju pada kemandirian di tengah-tengah
percaturan global, (2) Mewujudkan keadilan dan demokratisasi dalam bidang
pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi, dan (3)
Memberikan bantuan dana kepada mahasiswa yang mengalami kendala secara
ekonomis dan atau geografis. Pemberian beasiswa yang tepat sasaran akan memberikan
pemerataan kepada mahasiswa untuk dapat mencapai prestasi akademik yang tinggi
meskipun secara ekonomi sedikit mengalami hambatan. Pemberian beasiswa berupaya
mendorong mahasiswa untuk tetap menjaga kelangsungan studi dan berprestasi.
Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa tentu mengandung konsekuensi yang perlu
dijalani mahasiswa.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Masalah yang dihadapi oleh mahasiswa beragam diantaranya yaitu masalah
pribadi, masalah sosial, masalah belajar, masalah karir, dan masalah ekonomi,
Masalah yang terjadi diantaranya yaitu sakit, depresi, masalah keluarga, masalah
hubungan dengan teman, masalah salah pilih jurusan, nilai yang tidak memuaskan,
masalah uang, masalah kuliah sambil kerja yang bisa menambah beban dalam diri
mahasiswa dan lain-lain. Oleh sebab itu dalam mengatasi masalah-masalah tersebut
diperlukan lah bimbingan konseling diperguruan tingi agar dapat membantu
mahasiswa untuk mengembangkan diri dan potensi, meminimalisir masalah dan lain-
lain.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat penulis susun. Penulis menyadari bahwa
makalah ini memiliki banyak sekali kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Anggi Nugraha, Bayu. 2018. Problem Penentuan Karir Mahasiswa Tingkat


Akhir.Skripsi. FTIK, Bimbingan dan Konseling, IAIN, Batusangkar.

Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Permasalahan Mahasiswa.

Martunis, Syaiful Bahri. 2016. Identifikasi Masalah-Masalah yang Dialami


Mahasiswa Fakultas Teknik dan Ekonomi UINSYIAH. SULOH, 1 (1).

Nastiti, Dwi dan Nur Habibah. 2016. Studi Eksplorasi Tentang Pentingnya Layanan
Bimbingan Konseling Bagi Mahasiswa di UMSIDA. Jurnal Psikologi, 1
(1), 52-78.
Pembagian Tugas:

1. Noor Maya Fibrianti : Membuat cover, kata pengantar, daftar isi, bab 1,
isi materi, mengedit makalah.
2. Muhammad Nawier SM : Membuat isi materi makalah, bab 3 dan
Mengedit makalah
3. M. Ayub : Membuat ppt, mencari referensi untuk isi, mengedit
makalah dan mengumpul ke simari
4. Ade Septi : Membuat video dan di upload di youtube

LINK VIDEO YOUTUBE :


https://youtu.be/bPnmHSfcR-c

Anda mungkin juga menyukai