PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita ketahui bersama bahwa kita sekarang memasuki era baru, yakni Era
Revolusi Industri 4.0. Era di mana terjadi perubahan besar-besaran melalui kemajuan
teknologi yang ditandai oleh hadirnya kecerdasan buatan dan era digital yang terjadi
di berbagai bidang. Perubahan pada era ini memiliki dampak hampir di seluruh aspek
kehidupan manusia, baik aspek sosial, budaya, ekonomi dan tak lupa aspek diri
seseorang atau pribadi. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada kalangan dewasa,
remaja tetapi tak lain juga terjadi pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) maupun
Sekolah Dasar (SD).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pada era revolusi Industri 4.0, otomatisasi terjadi pada hampir di semua bidang.
Temuan teknologi modern dan pendekatan baru yang menggabungkan antara dunia
digital,dunia fisik, dan biologi dapat mengubah pola hidup dan interaksi manusia
(Tjandrawinata, 2016; Yahya, 2018). Era Indusri 4.0 ditandai perubahan yang cepat dan
tidak stabil, sulit diprediksi secara tepat, kompleks dan ambigu penuh ketidakpastian,
oleh karena itu menuntut kita memilikikemampuan untuk memprediksi masa depan
yang berubah sangat cepat. Perubahan tersebut perlu direspon secara terintegrasi dan
komprehensif, sehingga tantangan Revolusi Industri 4.0 menjadi sebuah peluang yang
dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan profesi BK.
2. Hambatan Eksternal.
a. Layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan oleh siapa saja
Bimbingan dan konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip
keilmuan dan teknologi (yaitu mengikuti filosopi, tujuan, metode, dan asas-asas
tertentu), dengan kata lain dilaksanakan secara profesional. Salah satu ciri
keprofesionalan bimbingan dan konseling adalah bahwa pelayanan itu harus
dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
Keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup lama di
Perguruan Tinggi, serta pengalaman-pengalaman.
Mardina, Riana. 2011. Potensi Digital Natives dalam Representasi Literasi Informasi Multimedia
Berbasis Web di Perguruan Tinggi. Jurnal Pustakawan Indonesia, Vol. 11, No.1.
Prayitno, & Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 92-98
Alan. (2012). Hambatan Konselor dalam Melaksanakan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Diakses 9 Mei 2012, dari http://alan03-konselorfile.blogspot.com/2012/05/hambatan-konselor-dalam-
melaksanakan.html
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan
Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional hal.
132-135