Anda di halaman 1dari 14

FASE/PERIODESASI

PENDIDIKAN ISLAM
Kharisma Nurul Abdika
20220316006
A. PENDIDIKAN ISLAM MASA PRA KONSEPSI

Pendidikan pra konsepsi ini adalah salah satu upaya persiapan pendidikan yang
dimulai ketika seseorang memilih pasangan hidupnya sampai pada saat setelah
terjadinya pembuahan dalam rahim sang ibu. Dalam kaitannya dengan hal ini,
Islam telah mengajarkan hal-hal berikut :
• Dalam memilih pasangan hidup, Islam mengajarkan agar mengutamakan
pengetahuan agamanya yang sama-sama beragama Islam, dan juga memiliki
perangai dan tingkah laku yang baik.
• Mencari rizki dan makanan yang halal. Seperti disebutkan dalam Q.S. An
Nahl :114, yang artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang
telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya
kepada-Nya saja menyembah.” Apa yang kita konsumsi sehari-hari itu memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap keturunan, baik itu fisik maupun mental.
B. PENDIDIKAN ISLAM MASA PRANATAL (Tarbiyah Qabi Al-Wiladah)

• Pranatal berasal dari kata pre yang


berarti sebelum, dan natal yang
berarti lahir, jadi pranatal adalah
sebelum kelahiran, yang berkaitan
atau keadaan sebelum melahirkan. • Pendidikan Pranatal adalah
pendidikan sebelum masa
• Menurut pandangan psikologi,
melahirkan. Masa ini ditandai
pranatal adalah aktivitas-aktivitas
manusia sebagai calon suami istri
dengan fase pemilihan jodoh,
yang berkaitan dengan hal-hal pernikahan, dan kehamilan.
sebelum melahirkan yang meliputi
sikap dan tingkah laku dalam rangka
untuk memilih pasangan hidup agar
lahir anak sehat jasmani dan rohani.
1. Fase Pemilihan Jodoh

Berkenaan dengan pemilihan jodoh dalam perkawinan, Syariat Islam telah meletakkan kaidah
– kaidah dan hukum – hukum bagi masing – masing pelamar dan yang dilamar, yang apabila
petunjuknya itu dilaksanakan maka perkawinan itu akan berada pada puncak keharmonisan,
kecintaan dan keserasian. Wanita itu dinikahi karna empat pertimbangan; karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Dapatkanlah wanita yang memiliki
agama, akan beruntunglah kamu. (HR. Bukhari Muslim).
Syarat pentimg dalam pemilihan calon istri dan calon suami yaitu:

a. Syarat pemilihan calon istri :

• Memilih wanita karena agamanya/ wanita shalehah


• Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang artinya “ Dunia adalah perhiasaan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah.”
• Wanita yang hidup dilingkungan baik.
• Wanita yang jauh keturunannya dan jangan memilih yang dekat.
• Wanita yang gadis dan subur ( dapat melahirkan)
b. Syarat pemilihan calon suami

Tidak banyak hadits yang menyebutkan tentang pemilihan calon suami sebagaimana halnya
memilih calon istri. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Apabila kamu sekalian didatangi
seorang yang agamanya dan aakhlaknya kamu ridhai, maka kawinkanlah ia. Jika kamu
sekalian tidak melaksanakannya maka akan menjadi fitnah dimuka bumi ini dan tersebarlah
kerusakan.” (HR. Tirmidzi)

2.Fase Perkawinan/Pernikahan

a. Perkawinan merupakan Sunnah Rasul Sabda Nabi: “Siapa saja yang mampu menikah,
namun ia tidak menikah maka tidaklah termasuk golonganku.” (HR. Thabrani dan Baihaki)
b. Perkawinan untuk ketentraman kasih sayang Firman Allah: “Dan di antara tanda – tanda
kekuasaan-Nya ialah, Dia menciptakan untukmu istri – istri dari jenismu sendiri supaya
kamu cenderung tenteram kapadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih
sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar – benar terdapat tanda – tanda bagi
kaum yang berpikir.” (QS. Ar Rum : 21)
c . Perkawinan untuk mendapatkan keturunan

Perkawinan untuk memelihara pandangan dan menjaga kemaluan dari kemaksiatan.


Setelah calon dipilih, diadakan peminangan dan selanjutnya dilaksanakan pernikahan dengan
Walimatul al-Ursy nya. Yang menarik dari pernikahan dalam Islam adalah dibacakannya
khutbah nikah sebelum ijab qabul.

Dalam khutbah nikah, terkandung nilai-nilai pendidikan, antara lain :

• Peningkatan amal dan iman


• Pergaulan yang baik antara suami dengan istri
• Kerukunan dalam berumah tangga
• Memelihara sillaturrahim
• Mawas diri/berhati-hati dalam segala tindak dan perilaku
3. Fase Kehamilan

Menurut Sabda Nabi, masa kehamilan memiliki beberapa tahapan, yaitu :

• Tahap Nuthfah
• Pada tahap ini, calon anak masih dalam bentuk cairan sperma dan sel telur. Tahap ini
berlangsung selama 40 hari.
• Tahap ‘Alaqah
Setelah berumur 80 hari, cairan tersebut berkembang bagaikan segumpal darah kental
dan bergantung pada dinding rahim ibu.
• Tahap Mudghah
Setelah berumur 120 hari, segumpal darah tadi berkembang menjadi segumpal daging
Pada masa inilah, calon bayi telah siap menerima hembusan ruh dari Malaikat utusan Allah.
Dalam fase kehamilan ini, ada beberapa kewajiban seorang wanita yang sedang
mengandung. Yaitu:
• Memakan makanan yang bergizi.
• Menghindari benturan-benturan.
• Menjauhi minuman keras, merokok, dan berbagai jenis makanan yang diharamkan
Allah SWT.
• Menjaga rahim dengan baik.
Proses pendidikan konsepsi ini dilaksanakan secara tidak langsung. Yaitu sebagai
berikut:
• Seorang ibu yang telah hamil harus mendo’akan anaknya.
• Ibu harus selalu menjaga dirinya agar tetap memakan makanan dan minuman yang
halal.
• Ikhlas mendidik anak.
• Memenuhi kebutuhan istri
• Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT
• Kedua orang tua berakhlak mulia
C. PENDIDIKAN ISLAM MASA PASCANATAL (TARBIYAH BA’DA AL-WILADAH)

Ada beberapa tahapan sesuai dengan perkembangan jiwa anak yaitu :


1. Usia anak 0 – 3 tahun
Pada anak usia 0-3 tahun yang dapat dilakukan kedua orang tua adalah memberikan
suasana kehidupan yang agamis seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti:
a. Membaca adzan pada telinga kanan dan iqomat pada telinga kiri sang bayi pada
saat baru dilahirkan.
b. Disembelihkan aqiqah, disamping sebagai rasa syukur atas kelahiran anak, juga
mengajarkan kepada anak agar suka bersedekah dan pandai bersyukur.
c. Memberikan nama kepada anak dengan nama yang baik.
d. Anak dicukur rambutnya/dibersihkan dari kotorannya.
e. Setelah sampai usia 3 tahun, hendaknya selalu diberikan suasana agamis dan
dibiasakan mendengarkan bacaan al-qur’an.
2. Usia 3 – 7 tahun
Upaya pendidikan Islam yang dapat diberikan pada usia ini antara lain :
a. Anak-anak mulai dilatih dan dibiasakan melakukan ajaran Islam yang
bersifat praktis dan mudah
b. Mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibu dengan pengenalan kepada
Tuhan, Allah Swt.
Karakter anak pada fase ini :
c. Dapat mengontrol tindakannya
d. Selalu ingin bergerak
e. Berusaha mengenal lingkungan sekeliling
f. Perkembangan yang cepat dalam berbicara
g. Senantiasa ingin memiliki sesuatu
h. Mulai membedakan antara yang benar dan yang salah
i. Mulai mempelajari perilaku social
3. Usia 7-13 tahun
Karakteristik anak pada usia dini :
a. Anak mulai bersekolah
b. Guru mulai menjadi pujaan
c. Gigi tetap mulai tumbuh
d. Anak mulai gemar membaca
e. Anak mulai malu apabila auratnya dilihat orang
f. Hubungan anak dan ayah semakin erat
g. Anak suka sekali menghafal
Tugas orang tua pada anak-anak usia tersebut adalah :
h. Tugas orang tua pada anak-anak usia tersebut adalah :
i. Memasukkan anaknya ke sekolah yang tidak berbeda keyakinan
j. Tetap mengawasi dan membimbing amaliyah agama sang anak
k. Mmemberikan perhatian dan kasih sayang serta memberi kesempatan pada anaknya
mengemukakan pendapat
l. Memonitor pergaulan anak diluar rumah
m. Menyediakan alat-alat atau fasilitas yang diperlukan dalam pendidikan agama
4. Masa Remaja
 berlangsung dari umur 12-21 tahun.
 ditandai dengan adanya perubahan yang menyangkut gender sehingga
sering juga disebut dengan peralihan dari aseksual menjadi seksual
 perubahan fisik dan perubahan psikis.
 Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup dapat dipandang
sebagai penemuan nilai-nilai hidup didalam eksplorasi remaja
Menurut Sumardi Suryabrata, proses tersebut mulai tiga langkah. Yaitu :
 Karena tidak ada pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang
dianggap bernilai, pantas, dihargai, dan dipuja.
 Pada taraf yang kedua, objek pemujaan telah menjadi lebih jelas, yaitu
pribadi yang dipandangnya mendukung sesuatu nilai.
 Pada taraf ketiga, si remaja telah dapat menghargai nilai-nilai lepas dari
pendukungnya, nilai sebagai hal yang abstrak.
5. Masa Dewasa
a. Dewasa Dini yaitu masa pencarian kemantapan dan masa produktif,
yaitu suatu maasa yang penuh masalah dan ketenangan emosional,
periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan.
b. Dewasa Madya, Fase ini dipandang sebagai masa usia antara 40
sampai 60 tahun,masa tersebut ditandai oleh adanya perubahan-
perubahan jasmani dan mental. Pada masa 60 tahun biasanya terjadi
penurunan kekuatan fisik sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat.
c. Dewasa Akhir
Adapun ciri-ciri usia lanjut ini adalah:
 Merupakan periode kemunduran
 Perbedaan individual pada efek menua
 Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai