Anda di halaman 1dari 5

Resume Materi 4

Pendidikan Anak
Pada Masa Kehamilan
Mata Kuliah : PAI Dalam Keluarga

Nama : Alya Azzahra Furqon


NIM : 1182020024
Kelas : PAI 6A

A. Pengertian Pendidikan Anak Pada Masa Kehamilan


Lingkungan pendidikan dalam Islam khususnya harus mendukung bagaimana
peserta didik manusia agar selalu dekat dnegan Allah. terbagi menjadi 3 lingkungan :
1. Lingkungan positif, yaiut ynag mengharapkan kebenaran.
2. Lingkungan netral, yaitu apatis, apakah masyarakat mau religius atau tidak atau
akan atheis bersama.
3. Lingkungan negatif, yang menolak proses terjadinya pendidikan Islam
Selain ketiga tingkatan kelembagaan dalam pendidikan Islam di atas, ada pula
pendidikan pranatal (tarbiyah qabl wiladah) dan pascanatal (tarbiyah ba’da wiladah).
1. Pendidikan Pranatal, adalah pendidikan sebelum masa melahirkan. Ditandai
dengan fase pemilihan jodoh, pernikahan dan kehamilan. Pendidikan prantal ini
merupakan proses muslim yang diharapkan dalam Al Qruan, contohnya sperti
proses pemilihan jodoh.
Pendidikan pranatal di sini orang tua yang sedang mengandung anaknya
dianjurkan untuk sering mendengarkan lantunan ayat suci Alquran agar anak-
anaknya ketika lahir diharapkan memiliki fitrah yang suci dan potensi yang
mengarahkan kepada kebaikan.
2. Pendidikan Pascanatal, adalah fase setelah melahirkan yaitu fase bayi, fase anak-
anak (1-3 tahun), fase pra sekolah (3-6 tahun). fase anak-anak (6-12 tahun), fase
remaja (12-21 tahun), fase dewasa, lanjut usia hingga kematian.
Setelah kelahiran mulai dari tahap bayi hingga dewasa harus selalu diarahkan
pada nilai-nilai keislaman sebagaimana pedoman hidup seorang muslim al-quran dan
al-hadits. namun kerap kali ditemukan rintangan dalam setiap jenjang pendidikan titik
misalkan ketika usia remaja jarang dari mereka yang sampai pada pemikiran agama
yang sudah mendalam contohnya seperti renungan akan kematian dan hal-hal yang
berkaitan dengan dosa dan taubat. karena para remaja ini berpikiran bahwa mereka
masih sangat muda dan memiliki jangka waktu hidup yang masih cukup panjang.
Namun dapat kita ketahui bahwa kematian ini datangnya tidak memandang umur oleh
sebab itu kita harus menerapkan memberikan asupan pendidikan Islam pada anak
sejak usia dini.

B. Dalil Naqli Dan Aqli Tentang Pendidikan Pada Masa Kehamilan


Mendapatkan keturunan merupakan salah satu tujuan dari pernikahan. Hal ini
sangatlah ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh pasanagan yang telah melaksankana
pernikahan, terutama oleh seornag isteri. Hendaknya pasangan suami isteri
melafalkan do’a sebagimana yang Nabi Ibrahim as. Panjatkan, terdapat dalam QS. As
Shafat ayat 100 :
َّ ٰ ‫َربِّ ه َۡب لِي ِمنَ ٱل‬
١٠٠ َ‫صلِ ِحين‬
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-
orang yang saleh.
Berdasarkan hasil penelitian anak dalam kandungan sudah dapat dididik
walaupun baru sebatas pendidikan tidak langsung ((indirect education) yakni
pendidikan yang dilakukan melalui ibu yang mengandung, dengan cara ibu menjaga
kesehatannya dengan nutrisi yang cukup, membiasakan perilaku yang karimah,
menjaga emosinya dan lain sebagainya.
Anak dalam kandungan sudah dapat didik dengan 3 alasan, Pertama periode
dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al-hayat). Kedua, setelah
berbentuk segumpal daging (mudghah) Allah SWT meniupkan ruh kepadanya. Ruh
inilah yang menjadi titik mula dan sekaligus awal mula bergeraknya motor kehidupan
psikis manusia Ketiga, aspek penting bagi janin yaitu aspek agama yang sudah
dibawa anak sejak lahir (fitrah) yang sudah siap untuk dikembangkan dalam
kehidupan nyata
Kemudian terdapat pula dalam QS. Ali Imran ayat 35 :
‫ ُم َحر َّٗرا فَتَقَب َّۡل ِمنِّ ۖ ٓي إِنَّكَ أَنتَ ٱل َّس ِمي ُع‬b‫ك َما فِي بَ ۡطنِي‬ ِ َ‫إِ ۡذ قَال‬
ُ َ‫ت ٱمۡ َرأ‬
ُ ‫ت ِعمۡ ٰ َرنَ َربِّ إِنِّي نَ َذ ۡر‬
َ َ‫ت ل‬
٣٥ ‫ۡٱل َعلِي ُم‬
35. (Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang
saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari
padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

C. Proses Pendidikan Anak Pada Masa Kehamilan


1. Mendoakannya sejak dalam kandungan.
2. Seorang ibu hamil harus menjaga driinya dan menjaga makanan yang dimakannya
(halalan thoyyiban).
3. Ikhlas mendidik anak sejak dalam kandungan.
4. Memenuhi kebutuhan janin dan dirinya. Yang mana hal ini pun termasuk
tanggung jawab sang suami sekaligus calon ayah sang buah hati.
5. Taqarrub yaitu mendekatkan diri kepada Allah Swt, baik melalui ibadah wajib
dan sunnah.
6. Kedua orang tua atau suami istri tersebut harus memiliki akhlak yang mulia.

D. Metode Mendidik Anak Pada Masa Kehamilan


Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendidik anak dalam
kandungan yaitu :
1. Metode do’a, seperti yang dicontohkan oleh para nabiyullah dengan memohon
kepada Allah agar diberi keturunan yang sholeh dan sholehah,
2. Metode ibadah, orang tua (calon bapak dan ibu) membiasakan dengan
mengamalkan ibadah baik mahdhoh maupun ghoiru mahdhoh.
3. Metode membaca dan menghafal,
4. Metode dzikir , selalu mengingat Allah dalam segala keadaan,
5. Metode dialog, dengan mengajak berkomunikasi secara intensif dengan janin yang
ada dalam kandungan dengan melibatkan seluruh anggota keluarga lainnya,
6. Metode kasih sayang dan
7. Metode Qur’ani, yatiu dengan didengarkannya bacaan Al Quran atua sholawat
pada bayi sejak dalam kandungan dengan niat ibadah dan dengan maksud
mendidik anak dalam kandungan oleh ibu yang sedang mengandung atau oleh
suaminya. Hal ini akan bermanfaat bagi mereka dan bayinya serta menjadi
rangsangan edukatif bagi bayi yang masih berada dalam kandungan.
Kemudian setelah terjadi masa konsepi, maka proses pendidikan sudah bisa
dimulai, walau masih bersifat tidak langsung (indirect education). Tahap ini sudah
selangkah lebih maju dibandingkan yang pertama. Secara umum, masa kehamilan ini
berlangsung kurang lebih 9 bulan 10 hari. Berdasarkan (QS. Al-Mukminun : 14),
masa kehamilan ada beberapa tahapan, yaitu:
1. Tahap nuthfah, ahap ini, calon anak masih berbentuk cairan sperma dan sel telur
dan berlangsung selama 40 hari
2. Tahap ‘alaqah, setelah berumur 80 hari, nuthfah berkembang bagaikan segumpal
darah kental dan bergantung pada dinding rahim ibu.
3. Tahap mudghah, sesudah kira-kira berusia 120 hari, segumpal darah tadi
berkembang menjadi segumpal daging. Pada saat itulah si janin sudah siap
menerima hembusan ruh dari Allah SWT

E. Materi Pendidikan Anak Pada Masa Kehamilan


Materi yang disampaikan oleh kedua orang tua pada bayinya sejak dalam
kandungan diantaranya adalah : Aqidah/Tauhid, shalat fardhu dan sunnah, membaca
Al Qur’an, akhlak mulia, PAI, ilmu pengetahuan dan bahasa.

F. Manfaat Mendidik Anak Pada Masa Kehamilan


Manfaat dari pendidikan anak pada masa prenatal atau masa kehamilan ini
diantaranya; bayi akan mendapat stimulasi sebelum ia lahir dan termutivasi untuk
belajar. Karena mereka selama dalam kandungan telah diperdengarkan suara-suara
luarbiasa yaitu Al Quran dan sholawat serta bahasa dari suara kedua orang tuanya
sehingga mereka akan belajar mengenali suara ibu bapaknya dan mendapat stimulasi
pralahir sehingga menjadi lebih cerdas (merangsang perkembangan otak).

Referensi :
Amin, Munir Samsul, Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami, Jakarta:
Amzah, 2007.
Anwar, Zainul Fu’ad, Pendidikan Prenatal; Analisis Pedagogis Atas Karya Mansur
dalam Buku Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan Skripsi, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Semarang, 2011.
Daradjat, Zakiah, 1995, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta, Bumi
Aksara Isna, N. 2012. Mencetak Karakter Anak Sejak Janin. Diva Press.
Jogja Mujib, Abdul dan Muzdakkir Jusuf, 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta
.Kencana .
Ramayulis. (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Website:
https://media.neliti.com/media/publications/42170-ID-pendidikan-anak-dalam-
kandungan-perspektif-pendidikan-islam.pdf. Diakses pada Kamis 8 April 2021.
Pukul 17.58.

Anda mungkin juga menyukai