Anda di halaman 1dari 18

Prophetic Parenting Perspektif Al-Quran Dan Sunnah

H. Zamakhsyari Hasballah, style Click to edit Master subtitleLc, MA

Kandidat Ph.D bidang Tafsir, IIU Malaysia Dosen tetap Tafsir, Fak. Agama Islam, Univ. Dharmawangsa Dosen Agama Islam, Fak. Kedokteran, USU

6/4/12

Anak Dalam Al-Quran

Dalam Al-Quran digambarkan ada 3 type anak:

Anak sebagai Perhiasan (Ziinah) (QS alKahf: 46) Anak sebagai Cobaan dan Ujian (Fitnah) (QS At-Taghabun: 15) Anak sebagai Penyejuk Hati (Qurratu Ayun) (QS al-Furqan: 74).

6/4/12

Pengasuhan Anak

Mengasuh anak artinya menjaga orang yang belum mampu mandiri mengurus urusannya sendiri, mendidik, menjaganya dari hal yang merusak atau pun yang membahayakannya. Mengasuh erat kaitannya dengan mendidik yang secara literal berarti mempunyai arti memproduksi, mengasuh, menanggung, memberi makan, menumbuhkan, 6/4/12

Konsep Pengasuhan anak dalam al-Quran dan Hadits

Nabi Muhammad SAW, sebagai Rasul Allah, tidak membicarakan secara terjabar cara-cara (metode) pengasuhan dan pendidikan anak. Ajaran-ajaran yang disampaikannya melingkup segala aspek kehidupan manusia, baik kehidupan jasmani dan rohani maupun kehidupan anak, remaja, dewasa dan orang tua dan bahkan tidak saja kehidupan di dunia melainkan juga di akhirat. 6/4/12

Peran Vital Orang Tua Dalam Pengasuhan Anak

Orang tua berkewajiban secara agama mengasuh dan mendidik anak, sebagaimana firman Allah s.w.t.: Hai orang-orang yang beriman, perihalalah dirimu dan keluargamu dari (siksaan) neraka. (Q.S. Al Tahriim: 6). Hal ini ditegaskan oleh beberapa hadits Nabi Saw sebagai berikut:
Mendidik anak adalah lebih baik daripada bersedekah secupak (beras). (H.R. Al 6/4/12 Tarmidzi).

Fase Pengasuhan Anak

Pengasuhan dan pendidikan anak, dalam pandangan Islam, merupakan usaha yang sifatnya berkesinambungan dan bertahap tahap. Pengasuhan dan Pendidikan anak menurut Islam bukan hanya dimulai setelah anak dilahirkan, tetapi sudah dimulai bahkan dari tahapan yang jauh sebelumnya, mulai dari tahap pemilihan pasangan 6/4/12 suami istri, tahap pernikahan dan

Pengasuhan Pra kelahiran


Memilih Calon Pasangan Yang Ideal Kehidupan Rumah Tangga Yang rukun Dan harmonis (Muasyarah Bil Maruf) Mendidik anak dalam Kandungan

6/4/12

1. Memilih Calon Pasangan Yang Baik

Petunjuk Nabi dalam memilih calon pasangan;

Seorang wanita dinikati karena empat faktor: faktor harta, faktor kedudukan, faktor kecantikan, dan faktor akhak dan agama. Maka hendaklah kalian memilih pasangan karena alasan faktor agama dan akhlak, pastilah kalian beruntung. (HR Bukhari dan Muslim).

Kalau kamu melihat orang orang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya, maka 6/4/12

2. Kehidupan Rumah Tangga Yang rukun Dan harmonis

Kerukunan hidup antara suami dan isteri menjadi syarat terpenting bagi keperhasilan upaya mendidik anak. Sebab, kerukunan itu akan bermuara pada ketenangan dan keharmonisan yang ada, pada gilirannya akan membuat mereka menjadi bergembira. Kondisi bahagia dan tenang yang penuh keharmonisan ini merupakan lingkungan yang sangat 6/4/12 positif bagi pendidikan anak.

3. Mendidik anak dalam kandungan

Di dalam kandungan janin dapat dirangsang dengan stimulus yang disusun secara sistematik edukatif Islami, karena ia responsif terhadap stimulus itu. Oleh karena itu, pendidikan dan pengajarannya dilakukan oleh orang tuanya, khususnya ibunya, melalui pembinaan lingkungan edukatif yang Islami. Sedangkan materi pelajaran dan 6/4/12 metode mengajarnya dilakukan

Pengasuhan Pasca kelahiran


Menyambut kelahiran bayi Pengasuhan di masa bayi Pengasuhan menjelang mumayyiz Pengasuhan di masa pubertas Pengasuhan menuju dewasa

6/4/12

Bayi yang dilahirkan dalam keluarga islam disambut dengan dikumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri dengan tujuan agar kalimat-kalimat tauhidlah yang pertama ia dengar. Setelah itu, disyariatkan secara berurutan untuk beraqiqah, kemudian cukur rambut, dan memberi nama (Tasmiyah).
6/4/12

4. Menyambut kelahiran bayi

Disyariatkan juga anak yang lahir untuk

5. Pengasuhan di masa bayi

Orang tua wajib memberikan kasih sayang yang dibutuhkan oleh anak. Islam juga mensyariatkan kepada para Ibu untuk menyusui anaknya secara langsung sampai batas waktu penyapihan maksimal 2 tahun. Orang tua hendaknya mengkonsumsi makanan, minuman, pakaian yang halal dan memberikan nafkah kepada 6/4/12 anaknya dari sumber yang halal

6. Pengasuahan di masa menjelang mumayyiz

Orang tua berkewajiban untuk menjadi teladan, memberi contoh yang baik kepada anak- anaknya, diikuti dengan latihan pembiasaan demi menunjang keberhasilan upaya mendidik anak. Setiap usaha pembiasaan harus disesuaikan dengan umur dan tingkat perkembangan/kematangan anak. Rasulullah saw. Bersabda: 6/4/12 Perintahkanlah anak-anakmu

7. Pengasuhan di masa pubertas

Orang tua perlu selalu mengawasi dan mengontrol anaknya dalam segala kegiatan pendidikan. Di lihat dari sudut ajaran Islam hal itu adalah wajib. Orang tua juga dituntut untuk selalu mengawasi ibadah dan akhlak anak anaknya, memastikan anak anaknya telah mengetahui ilmu ilmu fardhu ain, yang wajib diketahui 6/4/12

Dewasa ini, banyak orang tua yang mampu mendidik anak anaknya sebagai seorang sarjana, namun disayangkan tidak sedikit juga dari mereka yang gagal dalam mendidik anaknya menjadi calon ayah dan ibu, serta calon suami dan isteri. Ketika anak menuju dewasa, orang tua memang sudah selayaknya melihat dan menilai sejauhmana 6/4/12 sudah tingkat pemahaman anaknya

8. Pengasuhan menuju dewasa

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa seorang laki laki datang menghadap Umar bin Khattab, mengadukan kedurhakaan anaknya terhadap dirinya. Umar segera memanggil anak itu dan memperingatkannya tentang kedurhakaan dan keingkirannya akan kewajibannya terhadap orang tuanya. Anak tersebut bertanya: Wahai Amirul Mukminiin, adakah anak mempunyai hak atas orang tuanya? Umar menjawab: Ada. Anak: Apa hak itu, wahai Amirul mukminin? Umar: memilih ibu anaknya dari kalangan yang baik baik, memberi anaknya nama yang baik, dan mengajarkannya membaca al-Quran. Anak: Wahai Amirul Mukminin, Ayahku itu tidak pernah melakukan satupun dari kewajiban kewajibannya itu. Ibuku dia pilih dari wanita Negro, bekas budak seorang Majusi. Aku diberikan nama olehnya Julan (kumbang hitam), dan aku tidak pernah diajarkannya satu huruf pun dari al-Quran. Umar sambil memelototi orang itu, berkata: Engkau datang kepadaku mengadukan kedurhakaan anakmu, padahal engkaulah yang telah terlebih dahulu 6/4/12 durhaka kepadanya, sebelum anakmu durhaka kepadamu.

Jika orang tua mengikuti tuntunan pengasuhan yang telah digariskan oleh Al-Quran dan sunnah di atas, insyaAllah akan lahir anak anak yang dapat menjadi qurrota ayun bagi orang tuanya. Namun sebaliknya, jika orang tua lalai akan tanggung jawabnya, maka tidak jarang anak akan menjadi fitnah bagi orang tuanya, bahkan menjadi musuh bagi mereka di kemudian hari.

6/4/12

Anda mungkin juga menyukai