Nurmalasari,SE,MM kelahiran Pontianak tanggal 17 September 1987merupakan anak ke lima dari lima
bersaudara, mala sapaannya adalah lulusan Magister Manajemen Universitas Tanjungpura Pontianak
tahun 2010. Diawal karirnya merupakan seorang dosen tetap di Universitas Bina Sarana Informatika
kampus kota Pontianak sejak tahun 2013 dan aktif diberbagai bidang seperti pembinaan mahasiswa
dalam bidang akademik, pembinaan dan pendampingan mahasiswa berwirausaha. Dengan hobinya
traveling banyak mendapatkan pengalaman, ide dan gagasan serta pengalaman hidup yang berarti yang
dapat dituangkan didalam buku ini. Seorang dosen yang masih aktif sampai sekarang dengan
kegiatannya mengajar dengan matakuliah yang diampuhnya adalah entrepreneurship dan character
building. Buku ini merupakan buku pertama beliau ciptakan Bersama rekan sekerjanya yaitu ibu Wanty
Eka Jayanti,M.Si,M.Pd, dengan motivasi dan ketekunan untuk terus belajar maka harapannya buku ini dapat membantu
sebagai tambahan teori khususnya dibidang character building serta dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Wanty Eka Jayanti, M.Si, M.Pd. merupakan salah satu dosen di Universitas BSI Kampus Kota
Pontianak sejak tahun 2011. Lulusan magister sains Unisbank Semarang dan Magister Pendidikan
Universitas Negeri Semarang ini merupakan penulis kedua dalam buku ini. Buku ini adalah buku ketiga
karya dari ibu dari seorang putri bernama Azmya Imtiyaz Arumi ini. Mengampu mata kuliah Character
Building dan aktif mengisi motivasi diberbagai kalangan masyarakat sejak beberapa tahun terakhir
terakhir ini membuatnya ingin dapat mengenyam Pendidikan berikutnya agar dapat terus semakin
bermanfaat dalam mecerdaskan anak bangsa. Berawal dari salah satu tugas seorang dosen, wanita
pencinta traveling ini kemudian mulai belajar dan menyukai untuk menulis buku. Beberapa draft buku
berikutnya pun direncanakan akan diselesaikan oleh wanita kelahiran Putussibau, 9 Oktober 1987 ini. Ia
berharap setiap kalimat yang tertuang dalam buku-bukunya mampu menginspirasi dan bermanfaat serta menjadi amal
jariyah bagi dirinya.
ISBN: 978-623-228-476-0
Langkah pertama dalam usaha membangun relasi yang baik dengan diri
sendiri adalah dengan mengenal diri sendiri. Dengan begitu kita tahu siapa kita
sebenarnya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita. Cara
ini merupakan awal yang baik untuk mencari jawaban tentang jati diri dan rahasia
diri sendiri. Walaupun pertanyaan “siapakah aku” dapat didekati dari banyak sudut
lain, seperti: dari mana asalnya manusia itu, mau kemana dia sudah mati, apa makna
hidupnya didunia ini, apa arti kematian bagi manusia, dan sebagainya. Dalam bahan
ini, pertanyaan “siapakah aku” lebih banyak didekati dari sudut pandang psikologis,
tentang manusia.
pokok bahasan pertama (mengenal diri sendiri). Pertanyaan ini dapat menjadi
pendorong untuk mencari tahu lebih banyak tentang diri sendiri (dari segi fisik dan
“mengenal diri sendiri”. Judul ini merupakan penegasan tentang apa yang penting
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 1
dan pertama kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Ungkapan yang bernada
imperatif itu lebih dikenal sebagai berasal dari seorang filsuf Yunani Kuno,
sangat menantang kepada kita, agar kita sesuai dengan keistimewaan yang ada pada
kita mau terus berusaha mencari tahu tentang rahasia diri kita sendiri, tentang
kebenaran yang terkandung didalamnya. Walau ungkapan tersebut tidak kita dalami
seluas dan sedalam yang dimaksud oleh socrates, namun ungkapan tersebut tetap
relevan bagi kita. Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang
membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa
yang mengatakan “manusia sebuah misteri”. Ungkapan ini ada benarnya, karena
yang dapat habis atau selesai dibahas. Walau ada cukup banyak ilmu yang
membahas manusia dari berbagai seginya, namun siapakah siapakah manusia itu
Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena
berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 2
“Mengenal diri” tidak dimaksud mengenal segalanya tentang diri,
sebagaimana telah dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Mengenal diri di sini
pokok dan penting tentang realitas dirinya, baik dari segi fisik maupun psikis, serta
hal-hal penting lain yang berkaitan dengan itu sebagaimana dialami dalam
penentuan atau pengambilan sikap yang tepat dan benar dalam memandang dan
dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri
dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Mengenal diri disini adalah guna
mengetahui apa kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Ketika kita memiliki kunci
apa yang menjadi titik lemah dan titik kuat dari pribadi diri kita, kita akan mampu
memanage diri sendiri. Menjadi kan tiap titik kekuatan sebagai mesin, dan
menjadikan setiap titik lemah sebagai salah satu focus yang harus dihadapi dan
untuk dihandle. Sebagai contoh, ketika kita merasa bahwa “diri saya tidak
menyukai hal-hal yang penuh tantangan”, maka sebagai “diri saya sendiri”, kita
perlu mencari solusi dengan menimbulkan alas an yang mampu memotivasi diri
sehingga mampu melewati hal-hal yang penuh tantangan. Pada akhirnya hal yang
dipaksa dengan dicari celah penyebab alasannya ini, akan menjadi sebuah
Tujuan atau manfaat mengenal diri harus dikaitkan dengan tugas mulia
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 3
tujuan dari pembelajaran. Sebagai makhluk sosial, belajar adalah bagian dari
kehidupan. “long life education”. Ada juga kata lain “belajar dari buaian, sampai
hingga ke liang lahat”. Kalimat-kalimat tadi adalah motivasi untuk setiap pribadi
manusia agar senantiasa terus belajardan belajar untuk mempersiapkan diri. Belajar,
bukan ditujukan untuk menciptakan diri yang sempurna sebagai makhluk hidup
saja. Namun menjadi pribadi yang pembelajar sejati ditujuan untuk kesiapan diri
mampu mengenali diri, akan mampu membangun pribadinya yang memiliki tujuan,
berdiri kokoh, dan mampu bertahan serta memahami tujuan kehidupan. Salah satu
tujuan dari membangun diri adalah untuk membentuk identitas diri agar mampu
memiliki tempat dilingkungannya berada. sebagai Cara berada khas manusia adalah
bereksistensi, yang secara terus-menerus berada dalam proses menjadi diri sendiri.
Sebab manusia adalah sesuatu yang “sudah” dan sekaligus “belum”, yang “faktual”
dan yang “potensial”; suatu realitas yang masih harus dibentuk terus-menerus,
tanpa henti, tanpa akhir. Ini lah mengapa manusia disebut sebagai makhluk
pembelajar.
banyak kemungkinan (potensial) dimasa depan. Kita sedang berada pada suatu titik
dalam rentangan yang panjang antara yang sudah dan yang belum, antara masa lalu
dan masa depan. Dalam rangka mewujudkan kemungkinan potensial itu, manusia
merealisirnya.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 4
Untuk perwujudan kemungkinan-kemungkinan pengembangan diri ini, harus
didasarkan pada kenyataan faktual personal yang bersangkutan. Data faktual ini
mewujudkan hal tertentu dalam dirinya (sebagai dokter, peneliti, guru dan
sebagainya) tidak lain karena apa yang dia miliki secara potensial sekarang
direalisir dengan bantuan arahan dari apa yang sudah dia miliki sebelumnya. Inilah
yang dimaksud kekuatan mengenal diri. Ketika sesorang mampu mengenal dirinya,
tau kekuatan-kekuatan diri, hal-hal yang disukai dan diminati, serta menjadi
potensi, makai a akan tau kemana arah pribadinya. Sebagai contoh ketika sesorang
mengamati, menemukan hal-hal baru, suka melakukan uji coba, maka ia bisa
Selain sebagai arahan, data faktual diri sesorang berfungsi juga sebagai pembatas,
cacat tidak akan bisa menjadi seorang pemain bola kaki yang handal. Keadaan
dirinya membatasinya untuk merealisir kemungkinan itu. Maka orang itu pun tidak
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 5
3. Seseorang mampu mengetahu titik-titik lemah diri untuk kemudian berusaha
meminimalisir nya
4. Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang
5. Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada
pribadinya. Ini amat membantu bagi seseorang dalam kehidupannya dan dapat
mencegahnya, misalnya, dari memilih bidang studi atau pekerjaan yang secara
kepadanya.
Hal itu sangat berharga bagi seseorang untuk memahami bahwa ia tidak
berdiri sendiri secara teologis. Ini penting, karena dapat membantu seseorang untuk
memahami; tak peduli betapa berkuasa atau tingginya status seseorang dalam hidup
kontrol. Tetapi, yang lebih penting adalah nilai rohani dari pengenalan diri, di mana
orang yang mengenal diri sangat kecil kemungkinannya untuk berkubang dalam
dengan dirinya sendiri dan Tuhannya, jauh lebih baik dalam memperbaiki aspek
dirinya yang dapat diperbaiki, dan yang memang memerlukan perbaikan. Ia lebih
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 6
nikmatnya. Pengenalan diri adalah suatu sistem yang sangat efektif bagi perbaikan
diri.
eksklusif, yang memungkinkan orang melihat dengan jelas siapa mereka, dapat
memahami bahwa kita tidak diciptakan secara kebetulan. Apabila kita merenung
secara mendalam tentang diri kita sendiri, kita akan sampai pada suatu kesimpulan
yang tak terelakkan bahwa Tuhanlah yang menciptakan semua, dan kita tidak
mungkin menjadi ada dengan sendirinya. Melalui pengenalan diri kita mampu
memupuk dan mengembangkan kesadaran diri kita. Bila tidak demikian maka
faktor-faktor luar dapat mempengaruhi kita dalam cara-cara yang tak dapat kita
kendalikan. Dan melalui pengenalan diri juga dapat memahami bahwa segala
sesuatu kecuali manusia mempunyai watak fitriah yang tak dapat berubah.
Mengenal diri tidak lepas dari usaha yang disengaja, seperti yang sedang kita
lakukan sekarang ini. Kita dapat mengenal diri sendiri dengan bantuan ilmu
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 7
tentang banyak hal mengenai diri kita, bukan saja menyangkut perkembangan
Kita juga dapat mengenal diri melalui cara penulusuran bakat dan kepribadian.
orang, selain merupakan perpaduan dari beberapa tipe, juga memiliki sifat-sifat
tertentu yang dominan sehingga dapat digolongkan pada tipe tertentu. Sifat-
sifat khas ini akan mewarnai penampilan seseorang dalam hidupnya, menyertai
melibatkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu juga sifat-
sifat khas ini dapat ikut menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 8
Kita dapat juga mengenal diri sendiri melalui kebersamaan dengan orang lain.
Dengan itu kita dapat melihat persamaan dan perbedaan kita dengan orang lain,
Selain beberapa cara yang telah dikemukakan, kita juga dapat mengenal diri
melalui “kaca mata” orang lain, teman, sahabat, dan orang-orang lain yang
dekat dengan kita, mengenai bagaimana kesan dan penilaian mereka terhadap
diri kita. Kadang-kadang orang lain objektif mengenal dir kita dari pada kita
sendiri.
Cara yang tidak kalah baiknya untuk mengenal diri sendiri adalah dengan
melakukan refleksi pribadi tentang diri sendiri. Cara ini bisa dialkukan kapan
kita mau, kapan kita bisa ambil waktu khusus tanpa mengganggu jadwal
penting lain. Ada cukup banyak orang yang melakukan hal ini dalam bentuk
retret atau rekoleksi, tafakur, atau bentuk rohani lainnya. Terserah mana yang
Demikianlah ada bermacam-macam cara yang terbuka bagi kita dalam usaha
mengenal diri sendiri. Perpaduan dari berbagai cara itu dapat memberi kita
pemahaman yang semakin baik tentang diri kita. Pemahaman yang semakin baik
terhadap diri sendiri akan membantu dalam rangka menerima dan mengembangkan
diri sendiri.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman 9
Orang yang sudah semakin baik mengenal tentang dirinya, dia punya
gambaran yang semakin jelas tentang dirinya. Ketika dia merenungkan sekali lagi
ppertanyaan “siapakah aku”, dia langsung punya gambaran dalam hatinya tentang
seandainya dia mau atau diminta, dia dapat menetapkan simbol dirinya. Artinya,
dia dapat mengibaratkan dirinya sebagai sesuatu ayng dalam banyak hal memiliki
“kesamaan” dengan dirinya (walau diri kita tetap tidak identik dengan simbol itu
sendiri).
Berdasarkan pengenalan yang semakin baik itu kita dapat menentukan simbol
dari kita, dapat mengibaratkan diri kita dengan sesuatu hal, yang menurut
pengamatan kita, sesuatu itu “menyerupai” diri kita (walau simbol itu sendiri tetap
Perlu dikatakan juga bahwa gambaran (konsep) dan simbol diri yang berhasil
dibuat seharusnya muncul dari pemahaman dan pengenalan yang semakin baik
tentang diri sendiri. Dengan demikian, maka konsep dan simbol itu, dalam beberapa
waktu kemudian (mungkin cepat atau lama) dapat saja berubah. Perubahan tersebut
dapat terjadi berkat adanya pemahaman dan pengenalan yang semakin baik
(bertambah) tentang diri sendiri. Penyebab lain adalah adanya perubahan dalam diri
seseorang. Dari pengenalan diri yang sudah ada sebelumnya, ada kemungkinan
dalam menangani kelemahan yang ada pada dirinya. Setelah berjalan beberapa
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
10
sebagai penakut, tidak punya pendirian, mandiri dan sebagainya. dapat dimengerti
bahwa konsep dan simbol dirinya sebelumnya. Semuanya bertolak dari pemahaman
1.3 Kepribadian/watak/tempramen
didapat dari keturunan (orang tua dan leluhur) dan sisi yang didapat dari
“Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu yang terdiri dari sistem-
dan berubah meskipun ada suatu sistem organisasi yang mengikat dan
organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa (tak terpisahkan) dalam
Tidak ada dua orang yang benar-benar sama dalam caranya menyesuaikan diri
terhadap lingkungan, yang berarti tidak ada dua orang yang mempunyai
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
11
kadang-kadang menguasainya). Disini kepribadian mempunyai fungsi adaptasi dan
menentukan.
Watak sebagai totalitas dari keadaan-keadaan dan cara bereaksi jiwa terhadap
perangsang.(G. Ewald). Secara teoritis dia membedakan antara watak yang dibawa
a. Watak yang dibawa sejak lahir, yaitu: Aspek yang merupakan dasar daripada
syaraf pusat.
b. Watak yang diperoleh, yaitu: Watak yang telah dipengaruhi oleh lingkungan,
Membentuk watak harus dimulai sejak bayi dalam kandungan karena sejak
genetik bayi dapat “mewarisi” sifat dan sikap orang tuanya (keturunan dan
sosial setingi apa pun (character building is a never ending process). Untuk itu
sebagai orang tua (terutama ibu) merupakan suatu keharusan mendidik anak-
anaknya dengan hal-hal yang baik dimulai sejak bayi dalam kandungan, masa
balita, meniti remaja, sampai dengan akhir hayat. Upaya pembentukan watak harus
dilanjutkan.
jalur dari bawah keatas dan diawali dari diri sendiri harus dirancang dengan sebaik-
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
12
baiknya. Dalam penjabarannya kita gunakan suatu falsafat yang dijabarkan melalui
1. Falsafah
konsisten dan dengan menerapkan upaya membentuk watak secara bottom up.
2. Landasan operasioanal
profesi.
3. Hasil
Dengan “Menemukan dan membangun Jati Diri”, yang berarti kembali pada
fitrah, kita mampu membuka mata hati, sehingga tuntutan Illahi yang
terpancarkan melalui Ruh atau Rohul kudus (bagi yang beragama nasrani) dapat
terpancar dengan baik serta memberi warna pada pemikiran, sikap dan perilaku
kita. Membangun jati diri yang merupakan langkah awal dari upaya
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
13
berkesinambungan, berkelanjutan dan tiada hentinya membentuk watak akan
karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah tidaknya terkena
hatinya, segala cara dari pada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini
keturunan.
kepada orang lain, sehingga dia biasanya dianggap seorang yang sangat
ekstrovert.
Kekuatan :
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
14
Emosi: kepribadian yang menarik, suka berbicara, menghidupkan situasi, rasa
humor yang hebat, emosional dan demonstratif, antusias dan ekspresif, periang
dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu, baik dipanggung, lugu dan polos,
Sebagai orang tua: membuat rumah menyenangkan, menjadi teman bagi anak-
Kelemahan:
Tidak ada tindak lanjut, orang tanpa kesalahan (mereka tidak benar-benar
menerima diri secara serius, suka bicara banyak, mementingkan diri sendiri,
punya ingatan yang belum dikembangkan, tidak tetap pikiran dan pelupa,
menyela dan menjawab untuk orang lain, tidak tertib dan tampak dewasa.
2. Koleris. Seorang choleris tampil hangat, serba cepat, aktif, praktis, berkemauan
keputusan bagi dirimya dan bagi orang lain. Seperti seorang sanguinis, seorang
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
15
dengan aktif. Dia tidak butuh digerakkan dari luar, malah mempengaruhi
Kekuatan:
kesalahan, berkemauan kuat dan tegas, tidak emosional dalam bertindak, tidak
Sebagai teman: tidak terlalu perlu teman, mau bekerja untuk kegiatan, mau
Kelemahannya:
Tuan tanpa salah (orang lain yang salah), pekerja keras (terlalu), harus
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
16
sifat emosi yang sangat sensitif. Tidak seorang pun yang dapat menikmati
menjadi introvert, tetapi ketika perasaannya lebih dominan, dia masuk ke dalam
tetapi pada saat lain dia akan murung dan depresi, dan selama periode ini dia
menarik diri (withdrawn), dan bisa menjadi seorang yang begitu antagonistis
(bersifat bermusuhan).
Kekuatan :
Emosi: mendalam dan penuh pikiran, analitis, serius dan tekun, cenderung
jenius, berbakat dan kreatif, artistik atau musikal, filosofis dan puitis,
keasadaran, idealis.
gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan rapi, ekonomis, melihat
memecahkan masalah orang lain, sangat memperhatikan orang lain, terharu oleh
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
17
Sebagai orang tua: menetapkan standar tinggi, ingin segalanya dilakukan dengan
Kelemahan:
tak pernah merasa terganggu dengan suatu titik didih yang sedemikian tinggi
sehingga dia hampir tak pernah marah. Dia adalah seorang dengan tipe yang
suatu kegembiraan, dan kadang menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
Dia begitu tenang dan agak diam, sehingga tak pernah kelihatan terhasut,
Kekuatan:
Emosi: rendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, seimbang,
Di pekerjaan: cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
18
Sebagai teman: mudah diajak bergaul, menyenangkan, tidak suka menyinggung,
pendengar yang baik, selera humor yang menggigit, suka mengawasi orang,
Sebagai orang tua: menjadi orang tua yang baik, menyediakan waktu bagi anak-
anak, tidak tergesa-gesa, bisa mengambil yang baik dari yang buruk, tidak
mudah marah.
Kelemahan:
LATIHAN
Bacalah sifat-sifat berikut dan tandailah setiap sifat dengan melingkari angka 10
untuk sifat-sifat yang paling jelas tampak dalam diri anda, dan angka 1 untuk sifat-
sifat yang paling kurang tampak dalam diri anda. Kemudian jumlahkan.
Sanguinis Kholeris
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
19
Bersemangat 12345678910 Optimis 12345678910
Melankholis Phlegmantis
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
20
Nilai estetika 12345678910 Dipercaya, statbis, kuno 12345678910
Untuk setiap jenis temperamen, jumlahkan angka-angka yang telah Anda lingkari,
lalu dibagi 200, kali 100. Hasil itu menunjukkan bahwa dari keseluruhan sifat-sifat
diantaranya.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
21
Kalau mau tahu persentasi setiap temperamen yang anda miliki (dari keseluruhan
keseluruhan tadi, dan kalikan 100. Lakukan hal yang sama untuk setiap jenis
A. Pengertian Bakat
Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak
lahir. Unsur rohani ini dapat atau tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan
di luar diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan kuat yang dimiliki
memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi.
Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia yang unik, maka bakat
Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata dengan
jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan. Kita tidak
dengan sendirinya mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita memilikinya, dan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
22
Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu (atau
tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan
banyak kemajuan.
kecerdasan.
meyakinkan.
jauh lebih cerdas dari yang Anda sadari. Setiap manusia normal dapat
penguasaan tertentu.
Jenis kecerdasan:
kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair dan pengacara. Orang yang cerdas
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
23
mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang diucapkannya. Kadang-kadang
mereka mahir dalam hal-hal kecil, sebab mereka mampu mengingat berbagai
fakta. Mereka gemar membaca, dapat menulis dengan jelas dan dpt
hipotesis.
kembali berbagai macam aspek dunia visual. Orang dengan tingkat kecerdasan
spasial yang tinggi hampir selalu mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
untuk menyerap, menghargai dan menciptakan irama dan melodi. Dimiliki oleh
orang yang peka nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti
irama musik.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
24
perabanya sangat peka, tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala
sesuatu.
untuk menyerap dan tanggap terhadap suasana hati dan hasrat org lain. Bisa
mempunyai rasa belas kasihan dan tanggung jawab sosial yg besar. Mereka
mempunyai kemampuan untuk memahami org lain dan melihat dunia dari
memahami diri sendiri dan percaya kepada diri sendiri. Anak-anak dengan
mungkin kerap kali dicap keras kepala atau pemberontak. Padahal, yang
1. Unsur genetik
Bakat dan perkembangannya ditentukan oleh banyak hal, namun faktor genetik
memegang peranan utama. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan
fungsi otak. Bila otak kiri yang dominan, segala tindakan dan pekerjaan,
sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
25
2. Latihan
bisa terbang dengan baik, selain mempunyai genetik untuk terbang, dia pun
harus belajar terbang. Sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah masih harus
diasah melalui latihan. Kita baru dapat mengetahui seseorang berbakat atau
tidak setelah benar-benar melakukan latihan sehingga yang berbakat akan cepat
kesulitan.
3. Struktur tubuh
Bentuk tubuh, struktur dan kondisi berbagai bagian tubuh seseorang juga ikut
Pada anak ini tampak indikator kemudahan dalam melakukan berbagai hal.
Pada periode ini perlu diberi dorongan yang baik, indikator tersebut tampak
melimpah pada perilaku anak dan tidak terbatas pada pemberian reaksi atau
tanggapan terhadap permintaan orang lain. Periode ini berlangsung dari usia
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
26
Hal itu berlangsung pada usia 13-20 tahun dan terlihat pada bentuk-bentuk
aktivitas yang kreatif, tetapi tidak sempurna. Misalnya dia terlibat dalam
Hal itu terjadi pada usia 20 tahun dan seterusnya, yang terlihat pada aktifitas
yang kreatif dari mereka, dengan hasil yang lebih sempurna (optimal).
E. Mengembangkan Bakat
Ada cukup banyak orang yang terlambat atau sama sekali tidak mengetahui
dengan baik bakat-bakat yang mereka miliki. Ibarat seseorang yang tidak sadar
dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Ketika suatu kegiatan atau tantangan
dia tidak punya perlengkapan untuk itu. Padahal, kalau saja dia membongkar
lemari tadi, dia akan menjadi salah seorang peserta yang sukses dalam kegiatan
tadi, tersimpan dengan baik dalam lemarinya. Tapi apa mau dikata, dia terlambat
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
27
Masa depan perlu direncanakan, yang dalam pemilihan sasaran dengan segala
yang baik atas sumber daya yang dimiliki (atau yang mungkin dapat dimiliki)
kita lebih mampu dan berani merencanakan masa depan kita. Melanjutkan studi
Orang mau sukses dalam tugas atau kegiatan yang diikutinya. Oleh karena itu
penentuan atau pemilihan tugas dan kegiatan yang akan kita laksanakan
sebaiknya dikaitkan dengan bakat atau kemampuan yang kita miliki. Hal ini pasti
membawa keuntungan bagi kita karena kita dapat lebih kreatif di dalamnya, dan
hasilnya pun dapat lebih optimal, dibanding dengan kalau kita mengerjakannya
a. Perlu keberanian
Keberanian merupakan salah satu modal untuk sukses, tidak terkecuali bagi
orang yang punya bakat sekali pun. Keberanian membuat kita mampu
menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis
kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan
bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
28
waktu, tenaga, pikiran, dan sebagainya.), berani bertarung, adalah wujud-wujud
latiahn adalah kunci dari keberhasilan. Seperti telah dikatakan di atas bawah
bakat justru baru kelihatan seusdah berlatih. Kemajuan pesat yang dicapai dalam
kemampuan ini akan tenggelam dan hilang manakala tidak diaktualkan melalu
latihan. Dalam latihanlah bakat-bakat tadi menajdi nyata. Latihan di sini bukan
saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan
Ada cukup banyak anak atau orang yang berbakat untuk salah satu atau beberapa
punya kesempatan untuk berkembang. Lingkungan disini tentu dalam arti yang
sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial lainnya, yang
turut berperan dalam usaha pengembangan bakat. Dukungan dari semuanya ini
sangat diperlukan. Oleh akrena itu, kalau kita ingin mengembangkan bakat-
bakat kita, kita perlu memikirkan dukungan apa yang kita butuhkan. Lalu kita
apakah perlu mencari tambahan dukungan, dalam bentuk apa? Baru sesudah itu
baik.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
29
d. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat & cara
mengatasinya
dukungan lingkungan. Tetapi justru dukungan dari lingkungan inilah yang sering
fasilitas tidak memadai, tempat tinggal dan lokasi tempat latihan berjauhan, atau
dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah
diatasi dan mana yang sulit. Kemudian kita mulai memikirkan jalan keluar untuk
mengatasi kendala-kendala itu. Ingat: “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”.
Test bakat/kecerdasan
Dibawah ini dicantumkan daftar kuesioner yang dapat di gunakan untuk memeriksa
kecerdasan yang kita miliki. Berilah suatu tanda di depan pernyataan yang sesuai
dengan diri anda. Jumlahkanlah pilihan anda untuk setiap jenis kecerdasan.
a. Kecerdasan Linguistik
anagram,Dll
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
30
Saya senang menghibur diri sendiri atau orang lain dengan lelucon,
Orang lain sering meminta saya untuk menjelaskan makna kata dalam
Saya lebih senang pelajaran bahasa, studi sosial, sejarah, lebih mudah
pemandangan
Saya pernah menulis karangan yang amat saya banggakan yang mndapat
Jumlah
b. Kecerdasan Logis-Matematis
saya
matematis
Saya suka mencari pola keteraturan, atau urutan logis dari sesuatu
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
31
Saya menaruh minat atas perkembangan baru dalam sains
Jumlah
c. Kecerdasan Spasial
Saya sering melihat gambar visual yang jelas dalam keadaan mata
tertutup
kenali
aritmatik
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
32
Saya dapat dengan mudah melihat sesuatu dari pandangan helikopter
view
Jumlah
d. Kecerdasan Fisik-Kinestetik
Saya suka bekerja dengan kedua tangan saya dalam kegiatan kongkrit,
Sering ide terbaik saya muncul kalau saya berada di luar rumah,
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
33
Jumlah
e. Kecerdasan Musikal
atau kaset
Dengan mudah saya dapat mengikuti irama musik dengan alat perkusi
sederhana
Saya banyak mengenal melodi dari berbagai lagu dan karya musik
Jumlah
f. Kecerdasan Antarpribadi
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
34
Saya lebih menyukai olahraga berkelompok seperti sepakbola, basket,
menyendiri
Jumlah
g. Kecerdasan Intrapribadi
masalah kehidupan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
35
Saya mempunyai pendapat yang membuat saya berbeda dengan orang
lain
Saya mempunyai hobi atau minat khusus yang saya simpan rapat-
kehidupan saya
usaha sendiri
Jumlah
Setelah mengisi daftar pertanyaan diatas, lihatlah dalam kecerdasan mana Anda
lebih unggul. Anda mungkin unggul di salah satu atau lebih kecerdasan, tapi yang
jelas Anda memliki kecerdasan dengan campuran yang unik dari ke tujuh
lain tentang bakat atau kecerdasan anda. Hadapilah semuanya hasil-hasil itu dengan
sikap yang bijak. Syukurilah dan tetaplah optimis menjalani kehidupan Anda!
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
36
1.5 Mengenal Kekuatan dan Kelemahan Diri Sendiri
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran oleh
Tuhan, begitu pula diberi kodrat yang sama yaitu mempunyai kelebihan dan
kelemahan karena semuanya merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa dan
selanjutnya tugas kita untuk memahami dan mengembangkannya. Hal inilah yang
menjadikan manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial.
Adanya kelebihan dan kelemahan yang dimiliki setiap orang menyebabkan kita
sebagai makhluk tidak bisa hidup sendirian. Maka, jika ada orang yang
menyombongkan diri merasa dirinya adalah orang yang paling hebat dan paling
bisa itu sangat memalukan. Dan sebaliknya, tidak pantas pula jika ada orang yang
merasa paling bodoh, paling miskin, merasa rendah diri dan paling tidak berharga
Jika kita menyadari bahwa setiap orang memilki kelebihan dan kelemahan,
maka setiap orang akan selalu rendah hati dan menghargai hak asasi sesama
Cara yang paling tepat digunakan adalah dengan cara melakukan introspeksi diri
sendiri atau merenungkan diri untuk melihat kemampuan diri sendiri secara jujur.
perlu bantuan orang lain terutama orang-orang di sekitar kita untuk memberikan
ini pun tidak mudah. Sebab kadangkala di sekitar kita cenderung mengatakan tidak
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
37
sejujurnya dan cenderung menyenangkan hati kita. Hal yang penting untuk
1. Jangan pernah menilai orang lain lemah, sebelum kita menemukan kelemahan
diri sendiri.
2. Intropeksi diri dengannya adalah untuk memperbaiki diri sendiri agar lebih
3. Memperhatikan dan menerima kritikan dari orang lain, walaupun kritikan itu
mentalitas diri.
4. Menggunakan bantuan alat ukur seperti kusioner atau angket yang dibuat untuk
Dengan mengetahui kelebihan diri sendiri, maka kita dapat termotiasi dalam
dalam hal :
sebagai penghambat.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
38
LATIHAN SOAL :
1. Merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir
a. Bakat
b. Potensi
c. Kekuasaan
d. Motivasi
e. Watak
2. Suatu sifat yang dapat timbul dari rasa bangga diri yang berlebihan karena
a. Suka marah
b. Iri
c. Ingkar janji
d. Sombong
e. Genit
tidak mampu) melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan
a. Minat
b. Bakat
c. Kepribadian
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
39
d. Refleksi diri
e. Kecerdasan
a. Kecerdasan berhitung
b. Kecerdasan Memahami
c. Kecerdasan bahasa
d. Kecerdasan Linguistik
e. Kecerdasan Bicara
dengan…..
a. Meratapi Diri
b. Introspeksi Diri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
40
BAB II
DESKRIPSI DIRI
adanya dan menerima secara baik disertai rasa percaya diri dan bangga, sambil terus
berusaha demi kemajuan dirinya. Mencintai diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan
atribut dalam hidup ini memang susah-susah, gampang. karena ternyata ada
sebagian orang yang memandang bahwa hidup ini adalah proses, ada juga yang
memandang bahwa hidup haruslah “result oriented”, hasil harus real, nyata dan ada
juga yang menggabungkan keduanya. Sepertinya tidak ada yang salah dengan
pilihan-pilihan itu, bukankah inilah yang membuat cerita hidup jadi makin seru.
Apapun pilihannya, semoga pilihan itu selalu mendekatkan kita pada sang pencipta.
Lalu apa hubungannya dengan mencintai diri sendiri? Mencintai diri sendiri
di sini sebenarnya lebih dimaksudkan kepada penerimaan atas diri sendiri, atas
keadaan/kondisi, strenght and weakness, begitupun juga kejadian dan sejarah dalam
hidup. Kita sebut saja self acceptance ya. Harapannya, dengan menerima diri kita
dalam diri kita. Banyak sekali orang yang tak mau menerima identitasnya sendiri,
entah itu dari segi fisik, emosional, maupun ekonomi. Sungguh miris. Ketika
seseorang menolak untuk menerima dirinya sendiri, sudah dipastikan mereka tidak
akan merasakan kehidupan yang sebenarnya. Mereka akan selalu membohongi jiwa
mereka
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
41
Merasa tertekan karena harus menyesuaikan diri berdasarkan apa yang
orang lain inginkan. Merasa rendah diri karena tidak dapat meraih apa yang orang
lain raih. Terus meratapi nasib, mungkin sempat berpikir bahwa ini karena
caranya agar mencapai lebih dari orang lain capai namun ujungnya tetap sama
karena kenyataannya hal itu masih jauh di ujung sana. Jangan lupakan tentang diri
kita sendiri, kita diciptakan dan tumbuh dengan minat, bakat, motivasi,
pengetahuan yang berbeda. Kita tidak mungkin menjadi sama seperti mereka.
maka kita akan mendapatkan beberapa hal yang dapat manfaat untuk hidup kita
kedepannya. Menerima diri dapat dimengerti sebagai suatu sikap memandang diri
yang ada pada diri kita, baik secara fisik maupun psikis, menyangkut berbagi
kekecewaan. Pernyataan ini tidak dimaksudkan bahwa kita perlu memiliki kemauan
untuk melakukan perubahan atau perbaikan, berlaku pasif dan pasrah menerima
nasib, tetapi menerima diri harus dianggap sebagai suatu prakondisi menuju
perubahan demi kebaikan lebih lanjut dari diri sendiri. Karena kita adalah kita
seperti apa adanya. Tetapi kita tidak terus seperti itu, kita harus berkembang.
Oleh karena itu, kita sebaiknya mengembangkan sikap menerima diri sendiri dan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
42
sesuatu untuk hidup kita, karena kita sendirilah yang dapat mengubah hidup kita,
Dalam hidup ini kita semua pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat
laku dan sebagainya, yang membuat kecewa dan menjadikan kita kurang
Menghargai diri sendiri dapat diartikan suatu sikap menghormati dan menjaga
diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta
menerima diri sendiri merupakan suatu proses yang harus diusahakan atau
diperjuangkan. Butuh kerja keras untuk menerima diri apa adanya. Tujuannya
adalah supaya memiliki pertumbuhan mental yang baik, mampu menerima orang
lain apa adanya, menjalin relasi interpersonal yang lebih baik, serta dapat
menikmati hidup.
1. Orang yang melakukan suatu hal yang baru dan berani dengan tekad besar
hidup [ANIMATED].
[ANALYTICAL].
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
43
5. Melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai lainnya
[PERSISTENT]
kekuasaan [PERSUASIVE]
[PEACEFULL]
11. Orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan untuk
[CONTROLLED]
17. Memperbaharui dan membantu atau membuat orang lain merasa senang
[REFRESHING]
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
44
18. Memperlakukan orang lain dengan rasa segan,kehormatan dan penghargaan
[RESPECTFULL]
20. Bisa bertindak cepat dan efektif dalam segala situasi [RESOURCEFULL]
21. Orang yang mudah menerima keadaan atau situasi apa saja [SATISFIED]
22. Secara intensif memperhatikan orang lain dan apa yang terjadi
[SENSITIVE]
[PLANNER]
[SPONTANEOUS]
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
45
31. Membuat dan menjalankan rencana sehari-hari, tidak menyukai rencananya
terganggu [SCHEDULED]
MBTI. Diantara sekian banyak tes kepribadian yang paling akurat dan paling
dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss Myers berdasarkan
teori kepribadian dari Carl Gustav Jung. MBTI bersandar pada empat dimensi
utama yang saling berlawanan. Masing-masing memiliki sisi positif dan sisi negatif.
Ekstrovert artinya pribadi yang menyukai dunia luar. Tipe kepribadian ini
lain dan berfokus pada dunia luar. Sebaliknya, tipe introvert adalah pribadi yang
menyukai dunia dalam (diri sendiri). Tipe ini suka menyendiri, merenung,
membaca, menulis dan tidak terlalu menyukai pergaulan dengan banyak orang.
Individu dengan tipe kepribadian ini mampu bekerja sendiri, berkonsentrasi dan
fokus. Tipe kepribadian ini bagus dalam pekerjaan pengolahan data dan back
office
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
46
Dimensi SI melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses
data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat
data apa adanya. Sensing menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit
serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Individu tipe kepribadian ini fokus
pada masa kini atau hal-hal apa saja yang bisa diperbaiki pada masa sekarang
ini. Individu sensing bagus dalam perencanaan teknis dan detil aplikatif. Tipe
intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan , pemikir abstrak,
intuition berpedoman pada imajinasi, memilih cara unik dan berfokus pada masa
depan atau apa yang akan dicapai pada masa mendatang. Tipe ini inovatif, penuh
insprasi dan ide unik, bagus untuk penyusunan konsep, ide dan visi jangka
panjang.
kaku dan keras kepala, menerapkan prinisip dengan konsisten dan bagus untuk
adalah tipe kepribadian yang melibatkan perasaan, empati, serta nilai-nilai yang
diyakini pada saat pengambilan keputusan. tipe ini berorientasi pada hubungan
dan subjektif. Bersifat akomodatif tetapi lebih terkesan memihak, empatik dan
memelihara hubungan.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
47
4) Judging (J) vs. Perceiving (P)
pada hal ini bukanlah judging untuk menghakimi, namun pada hal ini bertumpu
pada rencana yang sistemis, senantiasa berfikir dan bertindak teratur. Tipe
judging tidak suka akan hal-hal mendadak atau diluar perencanaan. Individu tipe
ini bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur dan perncanaan step by step.
Tipe perceiving adalah mereka yang bersifat spontan, adaftif dan bertindak
secara acak untuk melihat berbagai peluang yang muncul. Perubahan mendadak
bukanlah suatu masalah bagi bagi tipe ini. Bagus dalam menghadapi perubahan
Test ini dapat juga digunakan untuk panduan untuk memilih jurusan di
b. Pengembangan diri : Dengan test ini individu dapat melihat kelbihan dan
kekurangan yang terdapat dalam diri sendiri. Individu dapat lebih fokus untuk
c. Memahami orang lain dengan cara yang lebih baik : Test ini juga dapat
Individu akan dapat memahami dan meneerima perbedaan yang dimiliki oleh
orang lain.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
48
Berikut ini merupakan gambar 16 tipe kepribadian yang telah dideskripsikan
Gambar 2.1
Keterangan :
c. Pendengar yang baik, setia hanya mau berbagi pada orang terdekat
2. ISFJ (Setia)
dapat diandalkan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
49
3. ISTP (Pragmatis)
4. ISFP (Artistik)
orang lain
yang setia
kata
5. INFJ (Reflektif)
6. INTJ (Independen)
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
50
c. Punya kemampuan yang baik dalam menganalisa sesuatu
e. Punya keinginan untuk berkembang dan lebih maju dari orang lain
7. INFP (Idealis)
8. INTP (Konseptual)
d. Cenderung kritis, skeptis, pesimis dan mudah curiga pada orang lain
9. ESTP (Spontan)
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
51
a. Ramah, hangat, enerjik
b. Sangat sistematis
d. Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain tanpa memikirkan diri
sendiri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
52
c. Menyukai variasi dan tantangan baru
c. Berbakat pemimpin
Menolak diri dapat muncul dalam bentuk perlakuan negatif terhadap dri sendiri,
alasan di luar dirinya, berupaya dengan cara agar menjadi pusat perhatian, dan
kenyataan diri sendiri, tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan,
sendiri.
mengatakan bahwa: Biasanya orang yang menolak diri sendiri menerapkan salah
satu dari dua strategi yaitu: Sering mengritik orang lain dan sering mengritik diri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
53
sendiri.
Setelah mengetahui apa itu menolak diri dan bagaimana ciri orang yang
menolak diri, maka pada bagian berikut akan kita tinjau akibat yang timbul dari
1. putus asa yang disebabkan karena kita hanya menghakimi diri sendiri bahwa kita
2. kecewa dengan diri sendiri yang disebabkan karena kita sering membandingkan
3. bunuh diri yang disebabkan karena kita tidak memberi kesempatan kepada diri
kita untuk berkembang mencapai kondisi terbaik yang dapat dicapai. Lalu kita
mencari jalan pintas untuk mengakhiri hidup sendiri, karena merasa tidak
Sedangkan ciri-ciri menolak diri yang pertama adalah sering mengeritik orang
lain. Orang seperti ini akan berpikir bahwa dengan mengeritik orang lain, dia
merasa lebih baik terhadap dirinya sendiri. Terkadang dia tidak menyadari mengapa
melakukanya. Oleh karena itu tetep berpikir positif terhadap kritikan.ciri yang
kedua sering mengeritik diri sendiri. Orang seperti ini akan berpikir bahwa dengan
mengeritik diri sendiri, orang lain akan membalas dengan memujinya, dan itulah
yang dia harapkan, ketiga adalah Putus asa. Hal ini disebabkan karena kita selalu
menghakimi diri sendiri bahwa kita kurang beruntung, jelek, gagal, bernasib buruk,
kita selalu merasa bahwa kita tidak memiliki kemungkinan untuk bernasib baik.
Keempat adalah Kecewa dengan diri sendiri. Hal ini karena kita sering
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
54
membanding-bandingkan kelemahan-kelemahan kita dengan kelebihan-kelebihan
orang lain, sehingga kita kurang bersyukur atas apa yang sudah kita miliki dalam
diri kita, dan yang terakhir bunuh diri.Hal ini dikarenakan kita tidak memberi
kesempatan pada diri sendiri untuk berkembang mencapai hasil yang maksimal
dalam setiap usaha kita, sehingga yang ada hanyalah rasa putus asa dan kita mencari
jalan pintas untuk mengahiri hidup karena merasa tidak bisa memiliki sesuatu yang
bisa dibanggakan.
Mengapa seseorang sulit menerima dirinya sendiri? Tidak pernah puas dengan
apa yang diperoleh dan dimilikinya? Tidak pernah menghargai usahanya sendiri
bahkan usaha orang lain? Banyak kemungkinan yang menyebabkan seseorang sulit
untuk menerima diri sendiri. Barangkali anda berasal dari keluarga dimana orang
menjadi orang yang tidak terbiasa untuk cepat puas, selalu merasa kurang, dan
akhirnya sulit untuk menerima diri sendiri bila ada kekurangan di dalamnya. Apa
pun kondisi anda di masa lalu, saat ini sebagai seseorang yang ingin maju dan
Kita harus melakukan sesuatu untuk hidup kita, karena kita sendirilah yang
Salah satu hal yang membantu kita menerima diri sendiri adalah dengan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
55
adalah dengan menjauhkan diri dari tindakan-tindakan tercela.
yang sehat, dan membuat semua orang di sekitar Anda melihat Anda sebagai
menghormati diri sendiri, Anda harus menerima diri Anda sendiri, dan berusaha
merasa bahagia dengan diri sendiri dan buatlah agar orang lain memperlakukan
Anda dengan pantas. Salah satu penghalang seseorang untuk menghargai diri
sendiri adalah rasa rendah diri, yang dapat dimengerti sebagai suatu sikap
negatif memandang diri sendiri rendah. Orang yang rendah diri senantiasa
itu sungguh-sungguh ada ataupun hanya karena dibayangkan oleh diri kita
1. Kenali dan pamahi diri sendiri, semakin mampu Anda melihat dan menghargai
betapa uniknya diri Anda, dan Anda juga akan makin menghormati diri sendiri.
2. Memaafkan diri sendiri. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka Anda
harus bisa memaafkan diri sendiri untuk hal-hal yang telah Anda lakukan di
masa lalu yang tidak membanggakan. Akuilah bahwa apa yang Anda lakukan
adalah salah, minta maaf terhadap orang lain jika dibutuhkan, dan kembali
melangkah lagi
3. Menerima diri sendiri. Buatlah diri Anda merasa nyaman dengan diri sendiri,
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
56
4. Membangun rasa percaya diri. Membangun rasa percaya diri membutuhkan
banyak usaha, tetapi melakukan beberapa hal sederhana setiap harinya dapat
6. Berhentilah bersaing dengan semua orang. Salah satu alasan Anda mungkin
beruntung.
7. Jangan iri hati. Berhentilah berharap Anda memiliki apa yang dimiliki oleh
orang lain dan berusahalah untuk mencapai apa yang benar-benar Anda
inginkan.
8. percayalah pada keputusan. Anda harus percaya pada keputusan yang Anda
memahami diri sendiri untuk mengetahui apa yang benar-benar membuat Anda
bahagia.
membantu dan bersifat membangun, evaluasi apa yang mereka katakan. Anda
akan dapat menggunakan masukan tersebut untuk memperbaiki diri. Kritik yang
10. Jangan biarkan orang lain menghasut Anda. kebahagiaan dan kepuasan diri
harus datang dari diri sendiri. Jangan biarkan orang lain memberitahu siapa diri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
57
keyakinan Anda. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka Anda harus
percaya bahwa Anda telah mengambil keputusan yang benar, dan belajar untuk
seseorang untuk tidak menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri, yang dapat
dimengerti sebagai suatu sikap negatif memandang diri sendiri rendah. Orang yang
baik kekurangan itu sungguh-sungguh ada ataupun hanya karena dibayangkan oleh
diri kita sendiri. Faktor dari luar mengapa seseorang tidak mampu menghargai
dirinya sendiri karena orang disekitarnya telah memberikan stereotip bahwa dia
orang yang tidak baik. Sehingga pandangan orang tersebut akan melekat pada
dirinya yang akan berakibat memandang rendah dirinya sendiri. Selain itu kebiasan
orang tua, baik positif atau negatif, dapat mempengaruhi perkembangan kebiasaan-
kebenaran itu merupakan kacamata atau frame yang membuat orang mampu
Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain, karen mampu
memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
58
(style) orang yang berbeda. jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal
(PQ).
mengenal bakat-bakat alamiah yang di milikinya serta punya gambaran atau konsep
yang jelas tentang dirinya sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Tujuan mengenal diri adalah agar seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya dan
yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya. Sebaliknya oreang yang tidak
mengenal dirinya sendiri tidak mengetahui apa yang harus di kerjakan dan di
1. bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik saran orang lain,dan mau
sendiri.
Pengenalan akan fisik menyadarkan diri untuk menerima diri apa adanya
dengan penerimaan diri orang bisa sukses karena ia mau mengembangkan diri
berangkat dari yang ada padanya tidak menyalahkan keadaan fisiknya kemudian
menjadi percaya diri mampu berusaha menjadi berkah bagmasyarakat dan i sesama
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
59
-cara menjadi diri sendiri
LATIHAN
merupakan sikap…
a. Sensitive
b. Loyal
c. Leader
d. Taker
e. Refreshing
2. Sikap periang dan dapat meyakinkan dirinya serta orang lain bahwa segala-
a. Adaptable
b. Competitive
c. Optimistic
d. Sensitive
e. Obliging
3. Punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi
a. Competitive
b. Sensitive
c. Adaptable
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
60
d. Refreshing
e. Funny
4. Percaya diri dan yakin akan kemampuan dan suksesnya sendiri merupakan
sikap….
a. Funny
b. Adaptable
c. Confident
d. Worrier
e. Sensitive
5. Sikap mudah menyesuaikan diri dan senang dalam berbagai situiasi merupakan
sikap….
a. Animated
b. Obliging
c. Mevor
d. Adaptable
e. Talker
BAB III
MENGEMBANGKAN DIRI
Arti mengembangkan diri adalah: Suatu usaha sengaja dan terus menerus,
tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya-
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
61
potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal, yang
budi.Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini adalah:
Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki diri sendiri,
(jasmani rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa, yang
membuat dia sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan dirinya, dunia,
sesama dan Tuhan. Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan
Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah dengan berusaha mengenal diri
sendiri, lalu menerimanya sebagaimana adanya. Dalam pengenalan diri, kita diberi
pemahaman memadai tentang keadaan diri kita yang sebenarnya beserta daya
potensi yang kita miliki. Dalam penerimaan diri, kita diberi rasa bangga dan optimis
tentang diri kita. Mengenal dan menerima diri, membuka pintu bagi usaha
mengembangkan sendiri.
Usaha mengembangkan diri adalah usaha yang disengaja, yang berlangsung tanpa
henti. Hal itu tentu tidak mungkin terlaksana tanpa kemauan dan motivasi sebgaia
Tanpa kemauan keras, maka tantangan yang sedikit saja dapat mematahkan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
62
semangat seseorang. Kemauan keras tampak dalam kegigihan seseorang mengatasi
Sering banyak waktu, peluang dan kesempatan, berlalu begitu saja, tanpa sempat
dapat kita lakuakn sendiri dan juga dengan bantuan orang lain. Hal penting disini
adalah kesediaan kita untuk menerima kritik dan meresponnya secara positif.
Mental yang mudah beradaptasi dengan situasi dan lingkungan sekitarnya, yang
menyerah, tahan tekanan, menyukai tantangan, optimis dan sportif serta dapat
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
63
2. Integritas diri
Usaha membangun harmonisasi antara berbagai dimensi diri (fisik, psikis, dan
kritis; dapat mengambil keputusan dan tindakan sendiri; mau belajar terus menerus;
punya daya kreativitas memadai; ingin mencoba, menyukai dan terbuka untuk hal-
hal baru.
4. Motivasi diri
senantiasa menyertai segala usaha untuk memajukan diri sendiri. Berkaitan dengan
motivasi ini, disiplin diri menjadi penting, disiplin merupakan pendukung bagi
motivasi.
dibutuhkan mental yang sehat. Pengembangan diri harus merupakan usaha untuk
yang sehat, mewujudkan integritas diri, hidup mandiri, kreatif dan inovaatif, hanya
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
64
mungkin terlaksana dan membuahkan hasil apabila didukung oleh motivasi yang
Kekuatan dan Ketahanan Mental Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari
G. Stolz, 2000.
Setelah 19 tahun melewati penelitian yang panjang & mengkaji lebih dari
500 referensi, Paul G. Stoltz mengemukakan satu kecerdasan baru selain IQ, EQ,
Bagaimana mengubah hambatan menjadi peluang. Atau dengan kata lain, seseorang
Sebagai gambaran, Stoltz memakai terminologi para pendaki gunung. Dalam hal
1. Quitter (yang menyerah). Para quitter adalah mereka yang sekadar bertahan
yang berisiko, tetapi risiko yang aman dan terukur. Cepat puas, dan berhenti di
tengah jalan.
menuntaskan pekerjaannya.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
65
Untuk dunia pekerjaan dan kehidupan sangatlah jelas. Banyak pekerja yang
intelektualnya (IQ) rendah bisa saja mengalahkan mereka yang ber IQ tinggi tetapi
tidak punya semangat dan keberanian untuk menghadapi masalah dan bertindak.
keuntungan perusahaan.
Itu tadi uraian singkat tentang Adversity Quotient. Bagaimana dengan Anda?
“Pemenang dak pernah menyerah dan orang yang gampang menyerah tidak
a) Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan terobosan
baru
c) Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
66
pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek atau dimensi yang terabaikan.Adanya
perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional terhadap semua dimensi diri.
Dimensi yang paling nyata dalam diri manusia, dalam arti dapat dilihat, diraba,
dipegang, dan sebagainya. Dimensi ini berkaitan dengan hal-hal bersifat material
aspek kejiwaan yang meliputi pemikiran, inteligensi, hal-hal yang berkaitan dengan
emosi, unsur-unsur kerohanian atau hal-hal yang mencakup unsur batiniah lainnya.
otak, pemikiran rasional dan logis, serta dihubungkan secara ketat dengan ranking
mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan
di bawah tekanan, serta mampu melakukan hal-hal yang sulit dan berat sekali
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
67
sendiri dibandingkan dengan IQ. Jika IQ tinggi belum tentu dapat berhasil jika tidak
paling dalamDapat juga dipahami sebagai kekuatan intuisi yang tajam, yang
mampu melihat jauh ke depan atau lebih dalam.Yang membuat orang: hidup lebih
toleran, terbuka dan jujur, berlaku adil dan penuh cinta, mampu meraih kebahagiaan
spiritual.
dimensi sosial sudah semakin dipahami dan diakui sebagai satu dimensi dasariah
lainnya.
Adapun manfaat dari integritas diri yang pertama secara fisik kita akan
merasa sehat dan bugar, yang kedua secara intelektual otak kita terlatih berpikir
secara ilmiah, yang ketiga secara emosional kita menjadi manusia yang termotivasi,
mampu menyesuaikan diri terhadap situasi apa pun, keempat secara spiritual kita
kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh dan menyeluruh dan yang
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
68
Dalam Meningkatkan Integritas Diri ada beberapa dimensi antara lain :
dan positif).
nurani
5. Dimensi sosial: memberi perhatian yang semakin besar dan baik terhadap
sesama.
Pribadi yang terintegritas selalu tampil dengan fisik yang tampak segar dan
bugar, dapat diandalkan secara intelektual, tidak gampang terbawa emosi, dapat
hidup di berbagai situasi yang berbeda, bersikap arif dan bijaksana dalam bertindak,
memiliki kehidupan rohani yang mendalam, luwes dalam pergaulan, orang lain
Hidup mandiri, kreatif dan inovatif adalah sebuah wujud dari kematangan
bahkan inovasi. Banyak kemajuan di dunia ini terjadi karena adanya kreatifitas,
mandiri, kreatif dan inovatif akan memampukan kita berkontribusi banyak dalam
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
69
Pengertian mandiri adalah suasana dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan
kehendak atau keinginan dirinya yang terlihat dalam tindakan atau perbuatan nyata
hidupnya dan sesamanya. Ciri-ciri mandiri adalah percaya diri, mampu bekerja
sendiri, menguasai keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan kerjanya, dan
Mandiri terlihat jelas dalam dunia kerja. Orang mandiri umumnya dalam
menerima dan mengembangkan diri tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Saya menjadi independen, dengan itu saya tetap membangun hubungan sosial
Kreatif terbagi atas kreativitas yang umumnya dimiliki secara alamiah seperti
penemuan seperti yang dialami oleh Archimedes saat keluar dari kamar mandinya
dan berteriak “Eureka” atau saat lahirnya konsep produk baru.Kreativitas umum
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
70
produktivitas yang antusias.Merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk
dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang
semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru dan membentuk kombinasi dari
dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran.Michael A. West; kreativitas
saran untuk melakukan berbagai hal, selalu memikirkan lebih dari satu jawaban,
cepat, dan dapat dengan cepat melihat kesalahan atau kekurangan pada suatu objek
atau situasi.
jawaban atau pertanyaan yang bervariasi. dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda-beda, mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
71
bedaMampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran, perilaku
masalah, menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda,
baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri,
mampu membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-
memikirkan cara-cara yang baru, memiliki cara berpikikir lain daripada yang
memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih
menarik, Perilaku Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau
detil untuk melihat arah yang akan ditempuh, Mempunyai rasa keindahan yang
kuat sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana,
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
72
Menambahkan garis-garis atau warna-warna dan detil-detil terhadap gambarnya
sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat atau
gagasan tetapi menjadi peneliti atau penilai yang kritis, Merancang suatu rencana
1. Percaya diri, ada tiga jenis yaitu berkaitan dengan perilaku; percaya bahwa ia
bahwa ia mampu mengendalikan emosi dalam bertindak pada orang lain. Rasa
percaya diri timbul pada pribadi seseorang bilamana orang yang bersangkutan
kreatif dimana terletak daya cipta yang tak terbatas dalam diri kita. Seseorang
yang mampu mengenal dan mengendalikan intuisi akan mampu bekerja secara
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
73
2. Inovatif, pada hakekatnya manusia inovatif adalah juga manusia kreatif, karena
Jiwa kreatif merupakan bawaan lahirJuga bisa muncul dan berkembang karena
keinginan mau maju untuk memacu kreatifitas kita, kita dapat belajar dari orang-
orang yang telah mewujudkan hal mengesankan berkat kreatifitas mereka, dengan
melakukan hal-hal yang disenangi maka dapat menumbuhkan daya pikir yang
LATIHAN
1. Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan
berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya-potensi diri (jasmani rohani)
dapat terwujud secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada taraf
a. Mengembangkan diri
b. Motivasi diri
c. Semangat Diri
d. Keteguhan Diri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
74
e. Integritas diri
3. Salah satu faktor yang dapat memupuk Kekuatan dan Ketahanan Mental menurut
a. Ability
b. Low profile
c. Mention
d. Power
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
75
5. Mandiri selalu berhubungan dengan manusia yang sedang melaksanakan
a. Tanggung jawab
b. Menghargai waktu
c. Seenaknya sendiri
d. Percaya diri
e. Penuh optimis
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
76
BAB IV
kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan
Teori Motivasi
1. Teori Hedonisme
adalah aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama
Menurut pandangan teori ini manusia pada hakekatnya adalah mahluk yang
menganut teori ini setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, orang
Pengaruh dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan
cenderung menghindar dari hal-hal yang sulit dan yang menyusahkan diri sendiri
dan yang mengandung hal-hal yang beresiko berat, dan lebih suka melakukan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
77
kelas akan bertepuk tangan bila mereka mendengar guru yang akan mengajar
matematika tidak akan masuk dikarenakan sakit, seorang karyawan segan bekerja
dengan baik dan malas bekerja, akan tetapi menuntut gaji dan upah yang tinggi.
Dan masih banyak lagi contobh yang lain yang menunjukkan bahwa motivasi iti
sngat diperlukan menurut teori Hedonisme, para siswa dan karyawan tersebut pada
contoh di atas harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dan mau bekerja
2. Teori Naluri
Manusia sebagai individu hidup dalam suatu dunia yang bukan dirinya
udara, ilmu, pengetahuan, juga persahabatan, persekutuan dan lain sebagainya yang
dari dalam untuk melaksanakan perbuatan itu disebut naluri atau dorongan nafsu.
nafsu) adalah kekuatan pendorong maju yang memaksakan dan mengejar kepuasan
dengan jalan mencari, mencapai sesuatu yang berupa benda-benda ataupun nilai-
nilai tertentu”. Naluri merupakan kekuatan di dalam diri manusia yang mendorong
kita untuk maju dan memiliki benda-benda dan nilai-nilai itu. Naluri adalah bentuk
penjelmaan hidup tertentu, manusia sebagai mahluk yang sadar akan diri sendiri,
akan tetapi menyadari bahwa ia didorong, ia merasa bahwa ada sesuatu di dalam
dirinya yang mendorongnya berbuat dan bertindak. Dalam garis besarnya naluri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
78
a. Naluri (dorongan nafsu) mempertahankan diri : Mencari makan jika ia lapar,
menghindarkan diri dari bahaya, menjaga diri agar tetap sehat, mencari
b. Naluri (dorongan nafsu) mengembangkan diri : Dorongan ingin tahu, melatih dan
mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya. Pada manusia dorongan inilah yang
secara sadar maupun tidak sadar, selalu menjaga agar jenisnya dan keturunannya
tetap berkembang dan hidup. Naluri ini terjelma dalam penjodohan dan
digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Oleh karena itu, menurut teori ini untuk
memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu
arah yang negatif, kita perlu memberi motivasi, misalnya menyediakan situasi yang
dapat mendorong anak itu menjadi rajin belajar sehingga dapat menyamai teman-
teman sekelasnya.
didorong oleh lebih dari satu naluri pokok sekaligus, sehingga sukar bagi kita untuk
menetukan naluri pokok mana yang lebih dominan mendorong orang tersebut
melakukan tindakannya yang demikian itu. Sebagai contoh seorang pelajar sangat
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
79
tekun dan rajin belajar meskipun ia hidup diidalam kemiskinan bersama
keluarganya. Hal apakah yang mendorong pelajar tersebut sangat rajin dan tekun
3.Teori Reaksi
dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Orang belajar bila banyak dari
lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh sebab itu teori ini
disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang
pendidik (guru) akan memotivasi anak didiknya, pendidik (guru) itu hendaknya
didiknya.
mengetahui pola tingkah lakunya dan dapat memahami pula mengapa ia bereaksi
atau bersikap yang mungkin berbeda dengan orang lain dalam menghadapi sesuatu
masalah. Kita mengetahui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai mavam
suku yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
macam anak didik yang berasal dari lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
80
perlu adanya pelayanan dan pendekatan yang berbeda-beda pula, termasuk
Teori ini merupakan perpaduan antara Teori Naluri dan Teori Reaksi. Daya
pendorong adalah semacam Naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas
terhadap suatu arah yang umum, misalnya suatu daya pendorong pada jenis kelamin
yang lain. Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong
pada jenis kelamin yang lain. Namun cara-cara yang digunakan dalam mengajar
menurut latar belakang kebudayaan masing-masing. Oleh karena itu menurut teori
ini bila seorang pendidik (guru) ingin memotivasi anak didiknya ia harus
mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang
yang sejak kecil tinggal di daerah pedalaman dan terpencil kemungkinan besar
berbeda dengan cara memberikan motivasi kepada anak yang dibesarkan dan hidup
di kota-kota besar yang sudah maju diberbagai bidang walaupun masalah yang
5. Teori Kebutuhan
Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan.
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
kebutuhan psikis. Oleh karena itu menurut teori ini apabila seorang pendidik (guru)
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
81
bermaksud memotivasi siswa ia harus berusaha mengetahui lebih dahulu apa
teori-teorinya tentang kebutuhan dasar manusia. Salah satu dari teori motivasi yang
diusulkan Abraham Maslow. Menurut teori ini kebutuhan orang bergantung pada
apa yang telah mereka miliki, dalam pengertian, suatu kebutuhan yang telah
terpenuhi bukan faktor motivator lagi. Kebutuhan lebih rendah harus dipuaskan
manusia tersusun dalam suatu hierarki kepentingan, dari yang terendah ke yang
Gambar 4.1
yang lebih tinggi yaitu kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
82
diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri bisa juga disebut
Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas dapat kita jelaskan kebutuhan apa
c. Kebutuhan rasa memiliki, sosial, dan kasih sayang, meliputi: kebutuhan akan
dimulai dengan kebutuhan dasar, yang banyak berkaitan dengan unsur biologis,
dilanjutkan dengan kebutuhan lebih tinggi, yang banyak berkaitan dengan unsur
sebelum naik ke kebutuhan yang lebih tinggi, dan demikian seterusnya. Kebutuhan-
Tingkat atau hirarki kebutuhan dari Maslow ini tidak dimaksudkan sebagai
suatu kerangka yang dapat dipakai setiap saat, tetapi lebih merupakan kerangka
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
83
acuan yang dapat digunakan sewaktu-waktu bilamana diperlukan untuk
kebutuhan itu antara lain latar belakang pendidikan, tinggi rendahnya kedudukan,
pengalaman masa lampau, pandangan atau filsafat hidup, cita-cita dan harapan
manusia dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada mulanya kebutuhan manusia yang
paling mendesak adalah kebutuhan fisiologis seperti pangan, sandang, papan dan
menjadi orang terkenal dan ternama. Namun janganlah diartikan bahwa kehidupan
manusia itu akan mengikuti urutan kelima tingkat kebutuhan fisiologis sampai
dengan tingkat kebutuhan aktualisasi diri, proses kehidupan manusia itu berbeda-
beda dan tidak selalu menuruti garis lurus yang meningkat, kadang-kadang
kebutuhan yang berbeda diatasnya. Atau pula kemungkinan terjadi lompatan balik
dari tingkat kebutuhan yang lebih tinggi ke tingkat kebutuhan di bawahnya. Dengan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
84
demikian pada saat-saat tertentu tingkat kebutuhan seseorang berbeda dengan
orang-orang lain.
otak yang luar biasa kehebatannya, melebihi kemampuan alat tercanggih sekalipun,
buatan manusia. Inilah aset kita yang paling berharga. Apa yang kita masukkan ke
dalam otak kita, itulah yang akan kita dapatkan kembali. Otak adalah kawasan
mengisinya. Sebagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan
‘saya tidak’, didukung dengan setumpuk alasan mengapa mereka tidak mampu.
Maka ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau tantangan baru, otak
mereka, ketikad itanya, mengirimkan jawaban: “tidak, kamu tidak mampu” atau
tanggapan lain yang senada dengan itu. Untuk itu, ada beberapa hal yang berkaitan
alasan yang tidak masuk akal dan sama sekali salah, seperti:
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
85
• “pendidikan saya belum memadai”
hal yang justru merugikan kita sendiri. Jangan membuat-buat alasan. Sebab, siapa
pun, dapat mencari-cari alasan bagi hampir segalanya. Itu mungkin sangat
ungkapan ini relevan dalam rangka usaha pengembangan diri? Rasanya tidak
relevan! Membuat kita serba terlambat dan ketinggalan! Kita perlu jauhkan
ungkapan itu. Otak kita, dengan kapasitasnya yang tak terbatas, dapat membantu
kita dengan tanpa batasan, memcapai ambisi hidup, jiak kita memberinya
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
86
kesempatan. Biarkan otak anda menggambarkan diri Anda sebagai pribadi yang
anda inginkan. Semakin anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan
suatu hasil yang positif. Sebaliknya, jika anda terus-menerus membiarkan pikiran
kesehatan yang buruk, anda hampir pasti akan mengalami penyakit yang anda
pikirkan itu. Maka gunakanlah daya imajinasi otak anda. Yakinkan diri anda bahwa
yang sedang Anda pikirkan dan lihat dengan jelas adalah hal positif.
Menghadapi suatu peluang atau tantangan baru, kita dapat saja mengkaji
apa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, alias gagal. Bersamaan dengan itu,
itu terjadi. Dengan demikian, kita telah siap menghadapi dengan satu atau lebih
memusatkan perhatian hanya pada rencana menuju suskes. Jadi ungkapan “jangan
takut gagal” bukan bermaksud agar kita tidak perlu berpikir tentang kegagalan, dan
hanya berpikir positif saja tentang keberhasilan. Sebab, tindakan ini jauh dari sikap
realistis tentang hidup. Takut pada kegagalan, emang tidak boleh, akan tetapi kita
boleh, bahkan penting memikirkannya, termasuk alternatif pemecahan kalau hal ini
terjadi. Takut gagal akan mengurangi kepercayaan drii, dan dengan sendirinya juga
d. Perhatikan penampilan
sendiri, dan dengan demikian pada motivasi diri. Orang yang yakin akan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
87
penampilannya akan lebih gampang mendapatkan kepercayaan dirinya sehingga
dalam sebuah pertemuan resmi, di ama semua orang yang ahdir memakai pakaian
resmi, sementara Anda hanya mengenakan pakaian baisa saja. Pasti bahwa pikiran
Anda terganggu oleh penampilan Anda sendiri, membuat kepercayaan diri Anda
kita berlebihan dalam membelanjakan uang demi penampilan, yang jelas hanya
memuaskan ego kita semata. Seperti banyak hal alin, di sini pun kita perlu realistis,
tidak berlebihan dan juga tidak terlalu mengabaikannya. Intinya dalah masih dalam
batas-batas kewajaran.
Tidak banyak orang yang selalu berhasil menentukan sasaran atau target apa
yang yang ingin mereka capai sehingga mereka juga tidak memiliki arah yang jelas
di mana tenaga hendak diarahkan. Sasaran atau target yang sudah kita tetapkan, bisa
berada di depan dan juga di belakang kita. Suatu saat, kita mengejar target ayng
terbentang di depan kita. Tapi ketika kita lalai mengejarnya, target itu balik
mengejar kita dan mengingatkan kita agar kita bangkit mengejarnya. Jadi di sini
tampak bahwa suatu target yang baik dapat berperan penting untuk menggerakkan
kita.
3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
88
Disamping keuda cara diatas, ada satu cara praktis yang dapat dilakukan,
Setiap orang sekurang-kurangnya dalam suatu hal yang kecil pernah meraih sukses
dalam hidupnya. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa dia memiliki peluang untuk
meraih hal yang sama di masa depan. Dalam keragu-raguan akan kemampuan diri
sendiri, sukses masa lalu dapat menjadi bahan bakar yang dapat mengobarkan
dimaksudkan agar terlena dengan keberhasilan masa lalu, melainkan mau menimba
kekuatan tersembunyi dari sana, untuk dapat yakin bahwa di masa depan pun sukses
dapat diraih.
Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat
dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif
kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini
berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari
orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. „Jendela‟ tersebut terdiri dari
matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka
maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
89
buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Keempat gambar dapat
Gambar 4.3
Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain
seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka
merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita
sendiri dan orang lain. Bagi orang yang telah mengenal potensi dan kemampuan
kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga
orang dengan Type ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya, karena
orang lain tahu kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika memulai sebuah
hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita.
Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal
sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan
Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita
tidak. Pada daerah ini orang lain tidak mengenal kita sementara kita tahu
kemampuan dan potensi kita, bila hal tersebut yang terjadi maka umpan balik dan
komunikasi merupakan cara agar kita lebih dikenal orang terutama kemampuan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
90
kita, hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah terbuka. Misalnya bagaimana cara
mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita
memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan
bagus dalam bekerja tim. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup
bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan,
keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area,
biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat
orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan
motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.
Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain
melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan.
Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita.
Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil
sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari
pengalaman.
LATIHAN
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
91
a. Sikap
b. Manipulasi
c. Imbalan
d. Aktualisasi diri
e. Emosi
2. Memotivasi diri melalui rasa percaya diri dapat dilakukan dengan cara:
a. Bersikap sombong
c. Emosional
d. Rendah diri
e. Memperhatikan Penampilan
kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan
a. Motivasi
b. Watak
c. Tempramen
d. Bakat
e. Potensi
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
92
4. Dalam Jendela Johari daerah yang diri sendiri tahu dan orang lain tahu
merupakan daerah.....
a. Daerah tersembunyi
b. Daerah terbuka
c. Daerah buta
e. Daerah abu-abu
a. Fisiologi
b. Rasa memiliki
d. Aktualisasi Diri
e. Penghargaan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
93
BAB V
LINGKUNGAN SOSIAL
Lingkungan sosial tempat kita tinggal dan berada bersama yang lain ada
bermacam-macam, mulai dari lingkungan sosial tempat kita untuk pertama kalinya
mengadakan kontak sosial, smapai lingkungan yang lebih luas yang semakin sulit
ditentukan batas-batasnya. Lingkungan sosial yang paling dekat dengan kita serta
paling berpengaruh dalam kehidupan kita adalah lingkungan sosial yakni keluarga,
mana suasana akrab dan ekkeluargaan merupakan ciri khasnya. Kelompok ini
merupakan lingkungan di mana seseorang mulai belajar memasuki dunia luar yang
lebih luas.
akrena itulah yang menjadi fokus utama dalam bahan ini. Menyoroti kehidupan
sebuah keluarga tidak lain menyoroti kehidupan kita sendiri dalam kaitan erat
dengan ornag-orang yang dalam banyak hal paling dekat dengan kita, hidup dan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
94
tinggal dalam satu komunitas yang sangat eksklusif sifatnya. Sering digambarkan
bahwa kehidupan seseorang, dengan segala warna dan karakteristiknya yang khas,
sangat ditentukan oleh suasana keluarga darimana dia berasal. Ada yang dididik
dan dibesarkan dalam keluarga baik-baik, dan ada juga yang berlatar-belakang
keluarga berantakan. Namun perlu disadari juga, sebagai seorang anggota penuh
sebuah keluarga, kita bukan hanya penerima apsif keadaan keluarga kita sendiri.
Kita masing-masing adalah bagian tak terpisahkan, subyek dan tokoh yang turut
1. Keluarga
keluarga merupakan satuan hidup sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai
makhluk sosial. Keluarga terbentuk melalui ikatan perkawinan atau oleh hubungan
darah. Ada yang disebut keluarga inti (nuclear family), di mana anggotanya terdiri
dari atas ayah dan ibu beserta anak-anak kandung mereka atau anak-anak yang
diadopsi dan dianggap serta diperlakukan sebagai anak kandung sendiri. Ada juga
keluarga yang anggotanya tidak hanya terdiri dari keluarga inti, melainkan di
dalamnya masih ada anggota lain seperti kakek-nenek, cucu, kemenakan, tante,
sepupu, dan sebagainya. sementara bisa terjadi juga bahwa sebuah keluarga tidak
memiliki keluarga ini, melainkan hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki
hubungan darah satu sama lain, seperti: kakek dans atu cucu atau lebih, dua atau
tiga bersaudara, nenek menantu dan cucu, dan lain sebagainya. apapun jenisnya
yang dimaskud bukan terutama dalam arti teritorial (kedekatan tempat) melainkan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
95
gaul, dan lain-lain kelompok yang berbentuk khusus seperti itu). Para anggota dari
Bentuk-bentuk perkawinan
1. Perkawinan eksogami
2. Perkawinan endogami
3. Perkawinan homogami
4. Perkawinan heterogami
c. Bentuk-bentuk lain:
1. Garis keturunan
2. Tempat tinggal
Keluarga
b. Bentuk-bentuk perkawinan
Monogami
tidak menikah dengan perempuan lain dan si isteri tidak menikah dengan lelaki lain.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
96
Jadi singkatnya monogami merupakan nikah antara seorang laki dengan seorang
Poligami
a.Poligini : Satu orang laki-laki memiliki banyak isteri. Disebut poligini sororat jika
istrinya kakak beradik kandung dan disebut non-sororat jika para istri bukan kakak
adik.
fraternal jika si suami beradik kakak dan disebut non-fraternal bila suami-suami
Eksogami
kekerabatan dalam lingkungan yang berbeda. Eksogami dapat dibagi menjadi dua
macam, yakni : a. Eksogami connobium asymetris terjadi bila dua atau lebih
lingkungan bertindak sebagai pemberi atau penerima gadis seperti pada perkawinan
suku batak dan ambon. b. Eksogami connobium symetris apabila pada dua atau
Endogami
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
97
Homogami
seperti contoh pada anak saudagar / pedangang yang kawin dengan anak saudagar
/ pedagang.
Heterogami
a) Bentuk-bentuk lain:
1) Garis keturunan
2) Tempat tinggal
1. Cross Cousin
Cross Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang
2. Parallel Cousin
Parallel Cousin adalah bentuk perkawinan anak-anak dari kakak beradik yang sama
jenis kelaminnya
c. Sistem kemasyarakatan
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
98
g. Religi
Masyarakat adalah sekelompok individu yang secara langsung atau tidak langsung
wilayah yang menjadi tempatnya hidup dan lestarinya masyarakat tersebut, karena
warga masyarakat tersebut hidup dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
ada dalam wilayah tempat mereka itu hidup untk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidup mereka sebagai manusia. masyarakat sendiri itu berasal dari bahasa arab
dan individu lainnya). Masyarakat merupakan komponen utama dari studi sosiologi
dan berbagai budaya yang sama. Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi
tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat
dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
99
1. Alat-alat produktif
2. Senjata
3. Wadah
7. Alat-alat transport
lain. Setiap orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi
dirinya sendiri. Kebiasaan merupakan suatu perilaku pribadi, yang berarti kebiasaan
seseorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu
rumah. Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-
tindakannya selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur bagi dirinya sendiri.
struktur normatif atau menurut Ralph Linton, designs for lifing (garis-garis atau
petunjuk dalam hidup). Yang dapat diartikan bahwa kebudayaan adalah suatu garis-
garis pokok tentang perilaku atau blueprint for behavior, yang menetapkan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
100
5.3 Komunikasi Sosial
untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk
lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Melalui komunikasi sosial kita bisa berkerja sama dengan anggota masyarakat
(keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara
5. Memperoleh kebahagiaan
sosial juga selayaknya dibangun di atas adab, moral, etika dan kesopan santunan.
Dengan demikian, setiap pribadi atau makhluk sosial dapat menimbang dan
memilah mana pilihan yang tepat dalam proses komunikasi sosial. Hal ini dilakukan
tentu saja untuk membangun hubungan dan interaksi sosial yang indah tanpa
adanya gesekan-gesekan sosial. Meski gesekan sosial adalh lumrah dalam hidup
bermasyarakat, namun dengan adanya nilai dan norma manusi, maka seharusnya
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
101
5.4 Nilai dan Norma Sosial
Norma sosial adalah patokan perilaku yang memuat nilai-nilai sosial dalam
dalam menjalankan interaksi sosial, mereka tetap di dalam ruang lingkup nilai
Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang sempurna segara raga dan jiwa.
Namun bukan makhluk sempurna dalam akal dan akhlak. Oleh karena itu sejak dini
manusia sebagai makhluk sosial harus mau dan memaksa diri terus belajar dan
menerapkan norma dalam interaksi sosial. Peraturan sosial ini sendiri sudah ada
sejak masa nenek moyang kita. Dalam Bahasa jawa dikenal dengan unggah ungguh.
Dalam Bahasa Indonesia kita sering mendengar Bahasa tata krama. Salah satunya
mengatur pemilihan Bahasa, mimic, nada dan irama saat membangun komunikasi
dengan orang lain. Orang yang sedang bahagia memiliki mimic dan intonasi
berbeda dengan sesrorang yang sedang gusar. Namun dengan adanya norma yang
mengatur, maka sesorang tanpa sadar mengatur dirinya untuk menyesuaikan diri di
Inilah mengapa sangat penting bagi manusia sejak dini hingga tua
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
102
LATIHAN
1. Bentuk perkawinan dimana suami memiliki istri lebih dari satu orang adalah
a. Monogami
b. Poligini
c. Poliandri
d. Poligami
e. Heterogami
2. Perkawinan yang terjadi antara orang dengan suku, golongan, ras atau agama
a.Perkawinan heterogami
b.Perkawinan eksogami
c.Perkawinan homogami
d.Perkawinan endogami
e.Perkawinan Heterogen
3. Perkawinan yang terjadi antara orang yang berlainan suku, golongan, ras atau
a.Perkawinan endogami
b.Perkawinan eksogami
c. Perkawinan homogami
d. Perkawinan Poligami
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
103
e. Perkawinan heterogami
a. Perkawinan endogami
b. Perkawinan eksogami
c. Perkawinan homogami
d. Pekawinan heterogami
e. Perkawinan Monogami
5. Bentuk perkawinan dimana suami memiliki istri lebih dari satu orang adalah
a. Monogami
b. Poligini
c. Heterogami
d. Poligami
e. Poliandri
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
104
BAB VI
INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan
yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai – nilai yang
ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing
– masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita
harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari
hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari
individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran.
adanya komunikasiataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada
kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain,
tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling
berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari
suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–
kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
105
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi social mungkin terjadi tanpa adanya
Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti
terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak
sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon,
radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat
Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah
pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu
Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi
apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak
antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau
pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi
melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
106
• Komunikasi Sosial
pemberitahuan, hal memberi bagian dalam, pertukaran. Sosial berasal dari kata
Latin, socius, yang artinya teman atau kawan. Komunikasi sosial dapat diartinya
secara umum sebagai suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang
menyampaikan sesuatu pesan, dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah
pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak
Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau
perasaan.
Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa
Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
107
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah
sebagai berikut.
Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan
dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata,
istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator
Penyampaian
Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat
dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan
dari keduanya.
Decoding
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar
Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi,
Imitasi: atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan
alat indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk
gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
108
tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang
lain. Imitasi saat ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu
manusia untuk berinteraksi secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada
generasi selanjutnya.
sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-
diketahui masuk dalam golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada
menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya orang yang akan naik kapal
terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik agar supaya nanti mengenalinya
mudah.
kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
sehingga orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
109
Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan
berwibawa, misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
Simpati: adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan
perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang
suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara keduanya. Hubungan antar manusia
dan antar kelompok masyarakat itu sendiri, menciptakan segi dinamika dari
bentuk konkrit, komunikasi atau hubungan yang sesuai dengan nilai–nilai sosial di
dalam suatumasyarakat, telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana
proses–proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.
tersebut, atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
110
menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada. Berdasarkan sudut
Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap individu pada saat
mencoba menerangkannya kurang lebih seperti uraian berikut ini. Dalam hati, kita
pahami nilai itu sebagai yang punya konotasi positif, sesuatu yang baik, yang
berharga, yang memiliki suatu arti. Nilai adalah sesuatu yang ingin kita wujudkan
atau perjuangkan, sesuatu yang kita setuju dan kita sukai, yang menarik dan yang
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
111
punya arti. Seorang filsuf Jerman-Amerika, Hans Jonas, melukiskan nilai itu
sebagai the addressee of a yes, “sesuatu yang ditujukan dengan ‘ya’kita”. Jadi, nilai
merupakan sesuatu yang kita iyakan. Sebaliknya sesuatu yang tidak kita iyakan,
yang kita jauhi, dan ingin kita hindari adalah lawan dari nilai, dan oleh karena itu
kita hindari adalah lawan dari nilai, dan oleh karena itu kita sebut “non-nilai” atau
eksplisit, maka nilai itu dapat dimengerti sebagai konsepsi yang dihayati seseorang
(bisa juga kelompok) mengenai apa yang penting atau kurang penting, apa yang
lebih baik atau kurang baik, apa yang lebih benar atau kurang benar.
Nilai bukan sesuatu yang tergantung di awang-awang, lepas dari obyek yang
dinilai. Nilai berkaitan erat dengan fakta, obyek berupa hal atau keadaan (peristiwa
atau kejadian). Kita andaikan saja bahwa pada waktu tertentu di masa lalu pernah
terjadi gempa dahsyat. Fakta itu bisa diungkat seobjektif mungkin dengan data
faktual dan akurat. Namun selain sebagai suatu fakta, peristiwa itu dapat juga
menjadi objek penilaian, sebagai yang bernilai atau non-nilai. Bagi wartawan foto
yang hadir ditempat waktu kejadian sedang berlangsung, letusan tadi merupakan
suatu kesempatan emas untuk diabadikan, karena merupakan suatu hal yang langka,
yang sekarang terjadi persis didepan matanya. Jadi bagi wartawan itu, peristiwa tadi
merupakan “nilai”. Beda halnya dengan petani, yang memiliki sawah luas
terbentang di kaki lereng gunung yang meletus itu, letusan gunung tadi jelas
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
112
dan bagi profesor geologi yang kebetulan meninjau daerah itu mendadak mendapat
Contoh diatas memperlihatkan kaitan erat antara fakto dan nilai, sekaligus
memperlihatkan bahwa fakta itu mendahului nilai. Fakta adalah menyangkut ciri-
ciri objektif saja. Dengan kehadiran subyek maka nilai mulai muncul. Nilai selalu
berkaitan dengan seseorang yang menilai. Suatu nilai hanya mugnkin dengan
adanya subyek yang menilai. Lepas dari subyek yang menilai, maka kita tidak bisa
berbicara tentang nilai. Nilai selalu berkaitan dengan penilaian yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu hal, peristiwa atau kejadian. Kalau tidak ada subyek maka
tidak ada nilai. Baik manusia hadir atau tidak, gunung tadi tetap meletus. Bahwa
kehadiran subyek. Lepas sari kehadiran subyek yang menilai maka suatu peristiwa,
kejadian atau fakta apa saja, dalam dirinya sendiri adalah netral.
Selain bahwa suatu nilai tergantung dari penilaian subyek yang menilai,
kenyataan lain dapat kita lihat adalah bahwa penilaian selalu berkaitan dengan
aktivitas si subyek yang ingin membuat sesuatu dalam kaitan dengan fakta yang
ada. Atau dengan kata lain, suatu penilaian berkaitan dengan kegunaan bagi si
subyek. Lepas dari kegunaan baginya, agak sulit terjadi bahwa seseorang akan
memberi penilaian yang meyakinkan, baik atau buruk terhadap suatu kenyataan
atau kejadian. Fotografer tadi sulit kita pikirkan bahwa dia memberi nilai baik
kepada letusan itu lepas dari manfaat yang dia peroleh dari kejadian itu, yakni
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
113
sebagai peristiwa langka yang ingin dia abadikan. Begitu juga para petani di kaki
gunung itu, sulit kita pikirkan bahwa mereka memberi nilai jelek pada letusan tadi
lepas dari kaitannya dengan sawah mereka yang rusak total akibat letusan tersebut.
Nilai pragmantisnya semakin jelas lagi di mana subyek yang berbeda akan member
Walau nilai sangat ditentukan oleh kehadiran si subyek dan tergantung dari
subyek, namun dapat dikatakan juga bahwa nilai itu secara potensial ada pada
obyek yang dinilai. Nilai baik atau nilai buruk yang diberikan oleh sisubyek hanya
mungkin karena hal itu sudah secara potensial dimiliki oleh obyek. Orang hanya
dapat bebas member nilai tertentu pada obyek karena hal itu dimiliki oleh obyek
secara potensial memiliki lebih dari satu nilai, yang untuk pengungkapannya
membutuhkan kehadiran si subyek. Nilai apa pun yang terungkap sangat tergantung
pada subyek.
syair atau nyanyian yang bagus. Nilai yang tadinya tidak kelihatan menjadi
kelihatan dalam sebuah lukisan yang indah. Tidak hanya sampai disitu, keindahan
yang terpancar dalam lukisan tadi mendesak kehendak manusia untuk tidak
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
114
menyimpannya dalam lemari melainkan supaya dia diapajang atau ditempatkan di
Hal yang sama berlaku untuk semua nilai, namun untuk suatu nilai moral,
sifat ini lebih serius lagi. Nilai estetis tadi, walau menggerakkan hati kita untuk
memperdulikan desakan itu, tidak menjadi masalah, kita tidak merasa bersalah
kejujuran, desakannya jauh lebih serius dari pada desakan dari nilai-nilai lain, dan
tidak berhenti mendesak kehendak kita selama kita belum mewujudkannya. Kita
Norma dapat dimengerti dalam artinya yang asangat sederhana, yakni suatu
alat berbentuk segi tiga (carpenter’s square), sejenis siku-siku yang biasanya
dipakai oleh tukang bangunan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bahan-
bahan bangunan yang sedang mereka kerjakan sudah sesuai dengan yang mereka
inginkan atau belum, sudah lurus atau sama dengan yang lain atau belum, sudah
lurus atau sama dengan yang lain atau belum dan lain sebagainya. dengan
pengertian umum dan sederhana ini maka berbagai alat ukur yang kita kenal
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
115
sekarang ini, yang terbuat dari berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan
Nilai merupakan sesuatu yang paling dasar, sesuatu yang bersifat hakiki,
intisari atau makna yang terdalam. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, yang
berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal.
Agar hal-hal yang bersifat abstrak itu menjadi konkret dan nyata, maka perlu
dirumuskan yang lebih konkret dalam wujud norma. Aturan-aturan berupa perintah
dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang oleh
hubungan antara nilai dengan norma terletak pada dijadikannya nilai sebagai
sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku manusia agar harapan-
a. Norma khusus
Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang maupun aktivitas
tertentu misalnya aturan bermain, aturan kunjungan pada pasien di rumah sakit,
b. Norma umum
Lebih bersifat umum dan universal yang dapat dibagi menjadi; norma sopan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
116
1. Norma sopan santun, yakni norma yang mengatur pola perilaku dan sikap
lahiriah seperti makan, minum, tata cara bertamu, menerima tamu, memberi
2. Norma hokum, ini adalah norma yang daya ikatnya lebih tinggi dibanding
daya ikat norma sopan santun. Norma hukum bersifat positif, tertulis, dan
norma ini dapat saja diubah atau bahkan dicabut bila ternyata sudah tidak aktual
lagi dengan kondisi yang sudah banyak berubah. Norma hukum adalah norma-
3. Norma moral, Norma moral merupakan norma yanga agak sulit dipahami
begitu saja. Norma moral berada dalam hati sanubari kita, yang berfungsi
memberitahu kita mana yang baik dan yang buruk, mana yang benar dan yang
salah secara moral. Norma moral ditandai dengan ciri-ciri berikut: mulai
berlakunya tidak dapat dipastikan; belum tentu dapat dipaksakan dan situntut
mengikat batin seseorang. Kalau apa yang sudah kita sadari sebagai suatu hal
yang baik, yang harus kita lakukan, namun kita tidak melakukannya; atau yang
sudah kita sadari sebagai sesuatu yang tidak boleh kita lakukan, namun kita
melakukannya, maka kita akan merasa bersalah karenanya, batin kita akan
terganggu, tidak tenang dan gelisah. Perasaan ini menjadi tanda bahwa kita telah
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
117
melakukan pelanggaran yang bernuansa moral. Hal itu terjadi walau tidak ada
satu orang pun yang mengetahui pelanggaran yang kita lakukan tersebut.
umum, mutlak dan universal. Bagi manusia, norma moral merupakan norma
dari sudut etis. Dibanding dengan norma sopan santun, yang sifatnya relatif saja,
norma moral lebih bersifat absolut. Norma-norma sopan santun lebih bersifat
batiniah. Norma sopan santun lebih memperhatikan tentang cara suatu perbuatan
dilakukan, sedangkan norma moral lebih berkaitan dengan boleh tidaknya suatu
sedangkan norma moral tetap berlaku, dengan atau tanpa kehadiran orang lain.
Dalam kaitan dengan norma hukum, harus diakatakan bahwa norma moral
merupakan dasar dari norma hukum. Dengan begitu, norma hukum atau undang-
undang tidak boleh bertentangan dengan norma moral. Norma hukum harus
dipandang sebagai suatu penjabaran atau konkretisasi dari normal moral. Norma
hukum yang bertentangan dengan norma moral akan kehilangan kekuatannya, dan
tidak pantas untuk ditaati. Norma hukum dapat saja dicabut kalau sudah tidak
relevan lagi. Tetapi norma moral tetap berlaku walau semakin sedikit orang yang
menghayatinya.
Norma moral ‘tidak boleh bohon’, ‘janji harus ditepati’, berlakulah dengan
adil’, dan sebagainya, tetap saja berlaku, dan tidak akan dicabut, walau dalam
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
118
kenyataan norma-norma itu semakin sulit dihayati dan dilanggar dimana-mana,
Antara niali dan norma terdapat kaitan yang erat. Nilai merupakan sesuatu
yang tidak kelihatan, yang hanya dapat diekspresikan melalui suatu norma. Di
belakang suatu norma terbentang suatu nilai yang hendak dibela atau dijunjung
tinggi. Lepas dari nilai yang ada di belakangnya, maka suatu norma tidak ada
maknanya. Norma “jangan membunuh” hanya punya arti karena norma itu
membela dan melindungi nilai tertentu, yakni: nyawa atau kehidupan itu sendiri.
Lepas dari nilai “kehidupan, maka norma ‘jangan membunuh’ tidak ada maknanya.
“kehidupan” itu adalah nilai atau yang bernilai dan norma “jangan membunuh”
justru berperan untuk memelihara nilai kehidupan itu. Maka kewajiban untuk
mentaati norma “jangan membunuh: bukan demi norma itu sendiri, melainkan demi
nilai yang terbentang di belakangnya, yaitu nyawa manusia. Hal seperti ini berlaku
Nilai itu sesuatu yang tersembunyi dimata kita, tidak kelihatan. Namun dengan
perantara norma, nilai itu menjadi tampil, berada di depan kita. Ketika kita sedang
berhadapan dengan suatu norma, kita langsung kontak dengan nilai dengan nilai
lintas (trafic light) yang adalah norma, kita sebenarnya langsung dihadapkan
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
119
dengan nilai yang mau dibela atau ditegakkan dalam aturan itu, yakni nilai
keteraturan atau ketertiban. Nilai keterataturan inilah yang ingin kita pelihara dan
Dengan mentaati rambu-rambu tadi sebenarnya yang ingin kita tegakkan adalah
ketertiban dan keteraturan (=nilai) agar dapat terpelihara dengan baik. Jadi, dalam
dan melalui suatu norma, nilai menjadi tampil kelihatan, bahkan dengan cara
eksplisit.
Nilai dipelihara dengan dan di dalam norma. Norma berperan untuk melindungi
nilai. Norma “jangan membunuh” berperan untuk melindungi nilai tertentu yakni
kehidupan atau nyawa manusia itu sendiri. Norma ‘rambu-rambu lalu lintas’
berperan untuk memelihara ketertiban, yang merupakan niali bagi kita. Jadi norma-
norma apa pun yang dihadapkan kepada kita selalu berperan untuk memelihara dan
melindungi nilai tertentu, agar tidak dilecehkan, sebaliknya, ditaati dan dijunjung
tinggi atau dilaksanakan. Maka melaksanakan suatu norma adalah agar nilai
kepada dia apa yang menjadi haknya”, “jangan pilih kasih”, jangan berat sebelah
dalam menilai”, dan sebagainya. hanya dengan mentaati norma atau aturan-aturan
seperti itulah nilai keadilan dapat terlindungi, dalam arti terlaksana dengan nyata.
Norma tidak selamanya tampil untuk membela atau melindungi nilai. Ada
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
120
sebenarnya mau dipelihara atau dilindungi. Kalau itu tejadi maka suatu norma
buakn lagi berperan mendekatkan nilai kepada orang atau sebaliknya, tetapi
semakin menjauhkan nilai dari orang, atau sebaliknya, semakin menjauhkan orang
oleh karenanya kita anggap sebagai “nilai” yang perlu kita pelihara atau tegakkan
tadi secara tegas mengatakan bahwa undang-undang tadi secara tegas mengatakan
tadi menjadi terhambatoleh adanya norma atau peraturan tersebut. Karena itu, dapat
kita katakan bahwa aturan atau undang-undang tadi bukan mengekspresikan nilai,
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
121
masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang timbul
2.Konflik antarsuku
Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, (1999) dan Hardjana, (2001)
3. Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima
7. Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi
kerukunan.
a. Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting, pakailah Gaya Ikan
Hiu
b. Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat penting, pergunakanlah
c. Bila tujuan kepentingannya sedang-sedang saja dan hubungan baik juga sedang-
d. Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak penting, pilihlah Gaya
Kura-kura.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
122
e. Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting, laksanakanlah Gaya
Kancil.
LATIHAN
a. Communicatio
b. Comunica
c. Communicare
d. Comuna
e. Common
a. Socius
b. Sosial
c. Social
d. Sociale
e. Socias
3. Senang menaklukan lawan dengan cara memaksa menerima solusi konflik yang
b. Gaya kura-kura
c. Gaya kancil
d. Gaya rubah
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
123
e. Gaya ikan hiu
b. Gaya kura-kura
c. Gaya kancil
d. Gaya rubah
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
124
BAB VII
Tindak pidana korupsi, secara umum dapat dikatakan bagian dari unsur-unsur
sarana; upaya memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi; dan merugikan
dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau dilakukan dengan menyalah
dalam UU No.31 Tahun 1999 bahwasanya korupsi adalah setiap orang yang dengan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara
development adalah sebagai perilaku yang menyimpang dari aturan etis formal
yang menyangkut tindakan seseorang dalam posisi otoritas publik yang disebabkan
oleh motif pertimbangan pribadi, seperti kekayaan, kekuasaan dan status. Senada
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
125
bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau
memfitnah.
Pada dasaranya korupsi tiidak melulu bicara soal uang atau menggelapkan
uang yang bukan milik sendiri. Namun korupsi merupakan tindkaan yang
orang lainnya. Sebagai contoh, jika sesorang memiliki jam kerja di kantor wajib
untuk urusan pribadi yang tidak dapat ditolerir oleh kantornya, makai a tengah
uang negara oleh sebagian orang untuk memperkaya diri sendiri atau menyuap
orang lain untuk melancarkan urusan diri sendiri. Saat ini di negara Indonesia telah
berdiri sebuah Lembaga dengan nama Komisi Pemberantas Korupsi yang berdiri
sejak tahun 2003. Lembaga ini bertugas untuk menangani kasus-kasus korupsi
hingga keakar-akarnya. Tidak sedikit masyarakat biasa hingga pejabat kakap yang
terjerat atau tertangkap tangan oleh KPK. Hal ini dilakukan karena adanya kasus
yang terus menerus menggerus hak atau harta rakyat dan negara untuk oknum-
oknum tertentu. Negara komit dengan adanya Lembaga KPK diharapkan mampu
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya tindak korupsi.
kebutuhan hidup yang makin hari makin meningkat pernah di kupas oleh B
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
126
Soedarsono yang menyatakan antara lain " pada umumnya orang menghubung-
hal tersebut tidaklah mutlak karena banyaknya faktor yang bekerja dan saling
memengaruhi satu sama lain. Kurangnya gaji bukanlah faktor yang paling
Namun kurangnya gaji dan pendapatan pegawai negeri memang faktor yang paling
menonjol dalam arti merata dan meluasnya korupsi di Indonesia, hal ini
dikemukakan oleh Guy J Parker dalam tulisannya berjudul "Indonesia 1979: The
Record of three decades (Asia Survey Vol. XX No. 2, 1980: 123). Begitu pula J.W
Schoorl mengatakan bahwa " di Indonesia di bagian pertama tahun 1960 situasi
begitu merosot sehingga untuk sebagian besar golongan dari pegawai, gaji sebulan
hanya sekadar cukup untuk makan selama dua minggu. Dapat dipahami bahwa
dalam situasi demikian memaksa para pegawai mencari tambahan dan banyak di
antaranya mereka mendapatkan dengan meminta uang ekstra untuk pelayanan yang
diberikan". Pada dasarnya secara rinci, factor penyebab korupsi dapat dibagi
Secara eksternal, banyak hal yang menjadi pemicu besarnya peluang untuk
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
127
Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
Lemahnya pengawasan
Sementara beberapa faktor internal yang dapat menjadi pemicu terjadinya tindak
Sifat tamak. Adanya hasrat yang menggebu untuk memperkaya diri sendiri atau
moral yang lemah sehingga cenderung mudah tergoda untuk melakukan tindakan
Pendidikan karakter yang minim baik dari keluarga maupun dari Lembaga
Pendidikan formal
Faktor-faktir ini pada dasarnya hanya sebagain kecil. Masih ada banyak lagi faktor
yang tak disadari menjadi pemicu terjadinya pelanggaran korupsi. Misalnya saja
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
128
kondisi lingkungan atau faktor ketidak mampuan untuk menolak suap dari atasan
Seperti yang sudah dijelaskan di awal bab ini, bahwasanya tindakan korupsi tidak
melulu hanya yang berhubungan dengan penggelapan uang saja, namun ada
beberapa jenis lainnya juga. Dalam UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, ada tiga puluh jenis tindakan yang bisa dikategorikan
- Pemerasan
- Perbuatan Curang
- Pembiayaan kampanye
- Pembelian Suara
Banyak lagi bentuk-bentuk korupsi yang bisa dilakukan dan terjadi dalam
kehidupan sehari-hari manusia tanpa sadar. Sebagai contoh, mahasiswa yang dating
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
129
kuliah terlambat dikarenakan bangun kesiangan, merupakan bentuk korupsi waktu
yang merugikan orang lain. Karena ketika mahasiswa yang terlambat tersebut
masuk kelas, maka kegiatan belajar mengajar di kelas akan terganggu dan berjeda
sejenak. Oleh karena itu upaya melatih diri untuk menghindari dari kebiasaan
tidak lepas dari peran pemuda yang menjadi bagian kekuatan perubahan. Tokoh-
tokoh sumpah pemudah 1928 telah memberikan nasionalisme bahasa, bangsa dan
tanah air yang satu yaitu Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda memberikan
tahun 1945, lahirnya orde baru tahun 1966, dan reformasi tahun 1998 yang tidak
tampil didepan sebagai penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan prinsip
yang mereka pegang dan jalankan. Saat ini dan hingga masa depan ysala satu
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
130
penjajahan, maka selayaknya mahasiswa dan generasi bangsa menunujukkan
pidana korupsi.
pidana korupsi.
korupsi.
(KPK.go.id)
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
131
tinggi untuk membangun komunikasi dalam upaya menjaga kestabilan bangsa.
Semua pihak menjadi stakeholder untuk melawan korupsi dan menjadi agen yang
Selain itu ada hal lain yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan
serta kampanye untuk memberikan pemahaman akan dampak serta cara memahami
maupun parlemen.
Upaya lain yang dapat dilakukan sebagai bentuk pencegahan tindak korupsi
Berdasarkan hasil survei lembaga konsultan PERC yang berbasis di Hong Kong
negara Asia. Predikat negara terkorup diberikan karena nilai Indonesia hampir
menyentuh angka mutlak 10 dengan skor 9,25 (nilai 10 merupakan nilai tertinggi
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
132
atau terkorup). Pada tahun 2005, Indonesia masih termasuk dalam tiga teratas
hasil survei yang dilakukan PERC, yaitu India (8,9) dan Vietnam (8,67). Thailand,
Malaysia dan China berada pada posisi sejajar di peringkat keempat yang terbersih.
disusul Jepang (3,5), Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan.Rentang skor dari nol
sampai 10, di mana skor nol adalah mewakili posisi terbaik, sedangkan skor 10
merupakan posisi skor terburuk. Ini merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh
memberikan hokum secara merata dan tidak tebang pilih terhadap siapapun pelaku
tindak korupsi.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
133
monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan dan juga pelaksanaan
dan juga melakukan evaluasi secara tepat akan emmbantu memberikan shock terapi
LATIHAN
a. Korporasi
b. Koordinasi
c. Komunikasi
d. Korelasi
e. Komparasi
b. Pemerasan
c. Pencurian
d. Perbuatan curang
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
134
e. Pembiayaan kampanye
a. 1998
b. 1999
c. 2000
d. 2003
e. 2005
5. dibawah ini siapa yang tidak memiliki kepentingan untuk mengawasi dan
memberantas korupsi?
a.Mahasiswa
b.Masyarakat
d.LSM
e.NASA
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
135
DAFTAR PUSTAKA
Atosokhi, Antonius dkk, 2003, Character Building Jilid I Relasi dengan Diri
Sendiri, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Atosokhi, Antonius dkk, 2003, Character Building Jilid II Relasi dengan Sesama,
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
https://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/sekilas-komisi-pemberantasan-korupsi
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
136
RIWAYAT PENULIS
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
137
Wanty Eka Jayanti, M.Si, M. Pd.
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
138
INDEX
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
139
GLOSARIUM
Modul Character Building – NRR & WEJ | UBSI Kampus Kota Pontianak Halaman
140