Anda di halaman 1dari 7

Penyimpanan dalam Memori Jangka

Panjang (Long Term Memory)


Long-term memoryatau memori jangka panjang
adalah jenis memori yang menyimpan banyak
sekali informasi untuk periode waktu yang lama
yang relatif permanen.
Kapasitas penyimpanan dalam long term memory
sangatlah besar.

Proposisi
Proposisiadalahunitterkecildariinformasiyangdapat
dinilai benar atau salah.
Proposisiadalahunitdasarpengetahuandanmaknadalam
Long Term Memory (LTM). Contoh dari proposisi adalah
sebagai berikut:
1. DeklarasiKemerdekaanditandatanganipadatahun 1776
2. 2 + 2 = 4
3. Vivi pandai dalam bidang matematika

Memori Jangka Panjang


Berdasarkan isinya memori jangka panjang dapat
dibedakan menjadi subjenis memori deklaratif dan
prosedural.
Memori deklaratif (declarative memory) adalah ingatan
yang kita munculkan kembali ke kesadaran untuk
digunakan dengan sengaja, artinya ketika berusaha
mengingat sesuatu kita melakukannya dengan sadar.
Memori prosedural adalah kebalikan dari ingatan
deklaratif, yaitu ingatan yang memungkinkan kita
mengerjakan sesuatu tanpa harus berpikir.

Proses Penyimpanan Memori


Deklaratif
1. peserta didik menerima informasi baru
2. informasi baru tersebut diterjemahkan oleh peserta didik menjadi satu
atau lebih proposisi.
3. Pada waktu yang sama, proposisi yang berkaitan dalam long term memory
dihubungkan.
4. Proposisi yang baru dihubungkan dengan proposisi lain yang berkaitan
melalui proses aktivasi penyebaran. Di titik ini, peserta didik mungkin
menghasilkan proposisi baru.
5. Akhirnya, semua proposisi baru yang diterima dan dihasilkan oleh peserta
didik disimpan dalam ingatan jangka panjang (long term memory)

Cara seseorang belajar atau menerima informasi, kemudian memprosesnya,


akan berpengaruh terhadap pemanggilan atau penggalian informasi tersebut.
Untuk memahami sebuah informasi, seseorang perlu menghubungkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori. Pada
saat inilah elaborasi (elaboration), organisasi (organization), dan konteks
(context) memainkan peran yang penting.

Elaborasi penambahan makna baru terhadap informasi baru


dengan cara menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah
ada atau yang sudah dimiliki.
Organisasi Informasi yang terorganisasi dengan baik akan
lebih mudah dipelajari dan diingat. Mempelajari sebuah konsep
akan lebih mudah dan diingat bila disusun dengan baik.
Konteks Aspek-aspek fisik dan emosi (tempat, ruangan,
emosi yang dirasakan saat individu belajar) akan diproses
dengan informasi yang dipelajari saat itu.

Model Koneksionis
Modelkoneksionisme (connectionisme) mengasumsikan
bahwa semua ilmu pengetahuan di simpan dalam bentukbentuk hubungan antara unit-unit dasar processingdalam
jaringan-jaringan kerja di otak.

Anda mungkin juga menyukai