Anda di halaman 1dari 13

1

JURNAL PENELITIAN EKSPERIMEN

EFEKTIVITAS MENONTON FILM BERTEMA MOTIVASI TERHADAP


PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA REMAJA DI SMA X

Mata Kuliah: Metode Penelitian Eksperimen


Dosen Pengampu: Lukman, S. Psi., M. App. Psy
Dr. Rohmah Rifani, S. Psi., M. Si., Psikolog
Dr. Resekiani Mas Bakar, S. Psi., M. Psi., Psikolog
Nur Akmal, S. Psi., M. A
Abdul Rahmat. S. Psi., M. Psi. T.
Perdana Kusuma, S. Psi., M. Psi. T.

Oleh:
Siti Ichlasatul Amaliah Ramadhanty (210701501046)
Nabila Nurafifah (210701500012)
Nadhia Faiqah (210701502074)
Nadia Khulaida Rezky (210701501040)
Nur Athira Azzahra Ruslan. B (210701500037)

KELOMPOK 2
KELAS G

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
2

EFEKTIFITAS MENONTON FILM BERTEMA MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN


MOTIVASI BERPRESTASI PADA REMAJA DI SMA X

Siti Ichlasatul Amaliah Ramadhanty, Nabila Nurafifah, Nadhia Faiqah, Nadia Khulaida Rezky,
Nur Athira Azzahra Ruslan.B

Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan film bertema motivasi dalam
peningkatan motivasi berprestasi pada remaja di SMA X. Penelitian ini menggunakan metode
quasi exsperiment dengan desain pretest-postest control group design. Peneliti memberikan skala
motivasi berprestasi kepada kelompok eksperimen yang telah diberi perlakuan dan pada kelompok
kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Partisipan dalam penelitian ini yaitu masing-masing 10
orang partisipan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan rentan usia 14-17 tahun.
Penelitian dilakukan dalam 6 sesi, setiap sesi dijadwalkan untuk menonton 1 film. Hasil penelitian
diperoleh kesimpulan bahwa film dengan tema motivasi efektif dalam meningkatkan motivasi
berprestasi pada remaja di SMA X. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan variabel
psikologi yang berkaitan dengan eksperimen menonton film karena sudah terbukti bisa berdampak
positif bagi banyak orang.
Kata Kunci: Motivasi Berprestasi, Menonton Film, Remaja
3

PENDAHULUAN

Pendidikan yang berkualitas juga menjadi pendukung agar menjadi orang yang sukses.
Sadirman (Rosalinda & Aminullah, 2017) mendefinisikan bahwa pendidikan merupakan sebuah
proses yang memuat sebuah tujuan di dalamnya. Artinya, tujuan merupakan bentuk dari usaha
i i

yang dapat memberikan hasil setelah individu melakukan pengalaman belajar. Pendidikan juga
dapat diartikan sebagai suatu komponen penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia
(Bashori & Aprima, 2019).
Pemerintah di Indonesia memiliki program dimana siswa diwajibkan untuk menyelesaikan
pendidikannya selama 12 tahun. Program tersebut dilakukan sebagai langkah untuk memajukan
Indonesia melalui pendidikan (Bashori & Aprima, 2019). Banyak anak di Indonesia yang memiliki
semangat dan keinginan dalam mewujudkan cita-citanya melalui prestasi yang baik. Akan tetapi
berbeda dengan anak-anak yang memiliki minat yang rendah untuk berprestasi.
Motivasi menjadi salah satu yang dapat memengaruhi prestasi belajar individu. James O
i i i i

Whuttaker (Laka, Burdam & Kafiar, 2020) mengemukakan bahwa keadaan yang dapat diaktifkan
untuk mencapai suatu tujuan adalah motivasi. Sardiman (Aminullah, 2017) mendefinisikan
i

motivasi sebagai suatu perubahan energi yang terjadi dalam diir individu yang ditunjukkan
i i i i i i i

dengan munculnya afeksi (perasaan) dan perilaku untuk meraih tujuan tersebut.
i

Motivasi sendiri terbagi atas 3 bagian, dimana sangat berperan penting pada penyelesaian
pendidikan seperti motivasi berprestasi, motivasi berkuasa dan motivasi berafiliasi (Aminullah,
2017). Motivasi berprestasi sendiri berperan besar dalam penyelesaian pendidikan individu. Hal
tersebut juga diperkuat oleh pernyataan McClelland (Sujarwo, 2018) yang menyatakan bahwa
salah satu faktor yang mendorong motivasi timbul dalam diri seseorang adalah adannya keinginan
untuk mencapai prestasi. Kebutuhan ini termasuk keinginan untuk i sukses, mengatasi
permasalahan, dan keinginan untuk menjadi lebih baik dari orang lain.
i i i

Untuk meraih kesusksesan, sangat diperlukan sebuah motivasi berprestasi. Motivasi sendiri
perlu untuk diberi kekuatan, diarahkan dan dipertahankan (Amirullah, 2017). Seseorang yang
memiliki motivasi tinggi akan memiliki sifat yang tekun dan selalu berkonsentrasi ketika belajar.
Prestasi belajar yang rendah dapat membuat individu memiliki motivasi belajar yang rendah pula.
Sedangkan motivasi merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. (Aminullah &
Rosalinda, 2017).
4

Salah satu yang mempengaruhi motivasi berprestasi pada remaja adalah dukungan sosial
(Sepfitri, 2011). Dukungan sosial sendiri dapat diperoleh dari hubungan sosial yang akrab seperti
i i i i

orang tua, saudara, guru, lingkungan masyarakat, atau teman sebaya (Nurhayati & Hidayat, 2019).
i i i i

Akan tetapi pada kenyataanya, tidak semua individu mendapatkan dukungan sosial. Berbagai
permasalahan yang muncul dari ketidakdukungan sosial terutama pada teman sebaya dapat
diselesaikan dengan cara memberikan hukuman atau penghargaan bagi diri sendiri ataupun
membuat target pencapaian agar motivasi dapat meningkat (Aminullah, 2017).
Namun, terdapat cara yang lebih efektif untuk meningkatkan motivasi berprestasi seperti
menonton film yang mempunyai alur cerita mampu menginspirasi dalam meningkatkan motivasi
berprestasi (Rosalinda & Aminullah, 2017). Dimana ketika adegan film tersebut mampu tersimpan
dalam memori, keinginan untuk melakukan hal yang sama seperti dalam film dapat muncul.
Apabila penggunaannya tepat, film dapat mengubah cara pandang individu mengenai sesuatu.
Dalam hal ini, berkaitan tentang bagaimana film dapat membuat motivasi berprestasi pada remaja
ii i i i i i i i i i

yang mengalami penurunan motivasi berprestasi menjadi meningkat.

METODE PENELITIAN
Variabel dalam penelitian ini adalah menonton film bertema motivasi (variabel bebas)
dan motivasi berprestasi (variabel terikat). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif eksperimen dengan model quasi experiment. Desain penelitian yang
digunakan adalah Pre-test Post-test Control Group Design dimana peneliti memberikan
skala motivasi berprestasi kepada subjek kelompok eksperimen sebelum diberikan
perlakuan/treatment menonton film motivasi, peneliti juga memberikan skala motivasi
berprestasi ini kepada kelompok kontrol tanpa adanya pemberian perlakuan/treatment
untuk membandingkan efektivitas film dengan tema motivasi terhadap peningkatan
motivasiu berprestasi remaja.
Penentuan jumlah sampel didasarkan pada purposive sampling yakni berdasarkan
dengan kriteria partisipan yang dipilih, sebab kriteria tersebut sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dilakukan. Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta yang
memenuhi kriteria yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria dari
subjek yang diikutkan dalam penelitian ini adalah :
i ii i i i i

1. Remaja berusia 17-22 tahun


ii i i ii i

2. Merupakan siswa/i yang bersekolah di SMA X


5

3. Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian yang dibuktikan melalui surat kesediaan
i ii i i i i ii i i i i ii i

dan mengikuti seluruh rangkaian penelitian.


4. Sehat fisik bebas d ari narkotika i i i i

5. Belum pernah mengikuti penelitian serupa. Hal ini diharapkan agar seluruh partisipan
ii i i ii i i ii i i i i i ii i i

dalam penelitian ini memiliki pemahaman yang sama rata mengenai motivasi berprestasi.
i i ii i i i ii i ii i i

Penjaringan partisipan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan screening
pada siswa/i yang bersekolah di SMA X selama 1 hari, tepatnya pada Rabu, 3 Mei 2023.
Screening participant dilakukan dengan pemberian pre-test menggunakan skala motivasi
berprestasi yang dikembangkan oleh Imelda Wicaksana (2012) berdasarkan aspek dari
McClelland.
Berdasarkan data screening tersebut diperoleh 81 responden yang mengisi kuesioner dan
didapatkan 28 responden yang memiliki kategorisasi rendah di SMA X. Responden dengan
kategorisasi motivasi berprestasi rendah kemudian ditindak lanjuti kesediannya untuk
mengikuti penelitian lanjutan. Selanjutnya, diperoleh partisipan penelitian sebanyak 20 orang
yang terbagi menjadi 1 kelompok eksperimen yang terdiri dari 10 orang peserta dan 1
kelompok kontrol yang terdiri dari 10 orang peserta.
Material dan apartus yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6 film bertema motivasi
yang telah di download seperti berikut :

Tabel 1. Daftar Film Motivasi

No. Judul Film Tahun Negara Durasi


1. Semesta Mendukung 2011 Indonesia 101 menit
2. Mulan 1998 USA 88 menit
3. Children of Heaven 1998 Iran 87 menit
4. The Billioneire 2011 Thailand 131 menit
5. I’m Not Stupid Too 2006 Singapura 124 menit
6. Sing 2016 USA 107 menit

material dan apartus berikutnya adalah lembar informed consent, skala motivasi berprestasi,
lembar manipulation check, laptop 14 inch, LCD, dan speaker.
6

Prosedur dalam penelitian ini, peneliti memberikan treatment kepada subjek sebanyak
enam sesi dalam enam hari pertemuan dan dilaksanakan di Perumahan Townhouse Anggrek
No.5 Minasa Upa dari tanggal 6 – 16 Mei 2023. Pada setiap sesinya, ada satu film yang
diberikan sebagai treatment atau perlakuan. Setelah kegiatan menonton film dilaksanakan,
subjek akan diarahkan untuk melakukan diskusi kelompok yang berhubungan dengan film
yang baru saja ditonton. Setelah melakukan diskusi kelompok, subjek diminta untuk mengisi
lembar manipulation check untuk mengetahui apakah treatment yang diberikan sesuai dengan
harapan peneliti. Pada akhir sesi ke-6 sekaligus penutupan penelitian eksperimen, subjek juga
diminta untuk melakukan prosedur yang sama seperti pada sesi-sesi sebelumnya namun di
akhir, subjek diarahkan untuk mengisi skala post-test sebagai pengukuran akhir setelah
menerima treatment atau perlakuan lalu mengisi lembar manipulation check.
Tabel 3. Aitem Manipulation Check
Berdasarkan film yang baru saja anda tonton, film tersebut adalah :
( ) Film Motivasi
( ) Film Pertemanan
( ) Film Mencari Jati Diri

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
1. Deskripsi Partisipan Penelitian
Gambaran 20 partisipan yang menjadi peserta penelitian sebagai berikut:
Tabel 4. Karakteristik Partisipan Berdasaran Usia
No. Usia Jumlah Presentase
1 15 tahun 1 5%
2 16 tahun 10 50%
3 17 tahun 5 25%
4 18 tahun 4 20%
TOTAL 20 100%
7

Grafik 1. Distribusi Data Partisipan Berdasaran Usia

USIA
15 Tahun 16 Tahun 17 Tahun 18 Tahun

5%
20%

25%
50%

Dari data di atas diketahui bahwa persebaran partisipan yang berusia 15 tahun yakni
sebanyak 1 orang dengan presentase 5%, partisipan yang berusia 16 tahun berjumlah 10 orang
dengan presentase 50%, partisipan yang berusia 17 tahun berjumlah 5 orang dengan presentase
25%, dan untuk partisipan yang berusia 18 tahun berjumlah 4 orang dengan presentase 20%.
Dengan begitu total partisipan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang dengan presentase
100%.
Distribusi karakteristik partisipan juga ditinjau dari dari jenis kelamin. Berikut
karakteristik partisipan berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 5. Karakteristik Partisipan Berdasaran Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-Laki 9 45%
2 Perempuan 11 55%
TOTAL 20 100%
8

Grafik 2. Distribusi Data Partisipan Berdasaran Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN
Laki-Laki Perempuan

45%
55%

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa perrsebaran partisipan dengan jenis kelamin
laki-laki sejumlah 9 orang dengan prsesentase 45% dan untuk partisipan dengan jenis
kelamin perempuan sejumlah 11 orang dengan presentase 55%. Dengan begitu total
partisipan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang dengan presentase 100%.

2. Deskripsi Data Penelitian


Tabel 6. Deskripsi Data Hipotetik Pre-test Skala Motivasi Berprestasi
Hipotetik Pre-test
Kelompok N
Min Max Mean SD
Eksperimen 10 53 212 132.5 26.5
Kontrol 10 53 212 132.5 26.5

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai pretest data
hipotetik eksperimen dan kontrol yang terdiri dari masing-masing 10 partisipan, dimana memiliki
nilai minimum masing-masing pre-test sebesar 53 dan nilai maksimumnya sebesar 212. Pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki nilai mean hipotetik sebesar 132,5.
Sedangkan nilai standar deviasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 26, 5.
Artinya tidak ada perbedaan antara hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau
i i i

dapat dikatakan bahwa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara.
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil pretest dan posttest skor motivasi
9

berprestasi 10 subjek kelompok eksperimen dan 10 subjek kelompok kontrol. Berikut tabel skor
perbandingan pretes dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 7. Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen


iiiii Kelompok Eksperimen
iiii iiiiiii iiiii

No
Skor Pretest Skor Post test
1 113 133
2 104 121
3 109 128
4 111 125
5 119 137
6 119 135
7 117 136
8 116 137
9 116 134
10 109 120
Total 1133 1306

Secara keseluruhan dari penjabaran tabel diatas, menunjukkan bahwa semua


responden mengalami peningkatan skor dalam motivasi berprestasi yang signifikan. Secara
keseluruhan, skor motivasi berprestasi kelompok eksperimen mengalami peningkatan
sebesar 173 poin.

Tabel 8. Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol


Kelompok Kontrol
No
Skor Pretest Skor Post test
1 91 92
2 119 116
3 118 114
4 87 84
5 88 89
10

6 119 115
7 116 110
8 117 118
9 119 122
10 90 84
Total 1064 1044

Secara keseluruhan dari penjabaran tabel diatas, menunjukkan bahwa peningkatan skor
motivasi berprestasi pada kelompok kontrol tidak signifikan karena terjadi peningkatan hanya 1
poin kepada beberapa subjek dan beberapa subjek lainnya mengalami penurunan skor motivasi
berprestasi.

Tabel 9. Uji Mann-Whitney


Test Statisticsa
Gain score
Z -3.792
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Berdasarkan hasil output dari perhitungan gain score dari pretest dan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan uji Man-Whitney seperti pada tabel diatas (Tabel 4)
terlihat bahwa nilai Z = -2,371 dengan Asyimp. Sig (2-tailed) = 0,000 dengan ketentuan bahwa
apabila probabilitasnya < 0,05 maka Ha diterima dan apabila probabilitasnya > 0,05 maka Ha
ditolak. Sehingga nilai yang diperoleh daru uji Man-Whitney dengan nilai 0,000 < α (α = 0,05)
maka Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan pada hasil gain score pada kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.

PEMBAHASAN
Berdasarkan pemaparan latar belakang, dijelaskan bahwa penelitian memfokuskan untuk
meneliti efektivitas dari menonton film bertema motivasi dalam peningkatan motivasi berprestasi
pada siswa di sekolah X. Responden dalam penelitian ini berjumlah 10 orang pada kelompok
eksperimen dan 10 orang untuk kelompok kontrol dengan rentan usia 17 tahun sampai 22 tahun.
11

Telah dijelaskan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan energi yang terjadi dalam diri individu
i ii ii i

yang ditunjukkan dengan munculnya afeksi (perasaan) dan perilaku untuk meraih tujuan tersebut
i i

(Aminullah, 2017). Motivasi sendiri perlu untuk diberi kekuatan, diarahkan dan dipertahankan,
salah satu faktor yang mendorong motivasi timbul dalam diri seseorang adalah adannya keinginan
untuk mencapai prestasi (Rosalina & Aminullah, 2017). Salah satu cara untuk meningkatkan
motivasi berprestasi seperti menonton film yang mempunyai alur cerita mampu menginspirasi
dalam meningkatkan motivasi berprestasi.
Dalam hal ini, dibuktikan dengan subjek kelompok eksperimen yang mengalami
peningkatan skor motivasi berprestasi sebesar 173 poin setelah menonton film. Di sisi lain,
kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan ada subjek yang
mengalami penurunan skor motivasi berprestasi.
Dalam konteks ini, dapat disimpulkan bahwa menonton film bertema motivasi memiliki iii iii iiiii iiiii

efektifitas dalam meningkatkan motivasi berprestasi pada remaja . Film dapat menjadi sarana
iiii iii iiii i iiiii iiiii iiiii i ii i

pembelajaran sosial melalui proyeksi, identifikasi, dan introyeksi. Faktor yang memengaruhi
penelitian ini dapat berhasil yaitu tepatnya peneliti dalam memilih film dan partisipasi kooperatif
dari partisipan. Selain itu, partisipasi aktif dan antusias peserta penelitian juga mempengaruhi
iiii

keberhasilan penelitian. Mereka menunjukkan minat dan dedikasi dalam mengikuti setiap sesi
dalam penelitian. Pengisian angket mengenai film juga menunjukkan adanya inspirasi dan
kesadaran peserta untuk meningkatkan motivasi berprestasi mereka.
Namun perlu diperhatikan bahwa penelitian ini adalah sebuah penjabaran singkat dan
ringkas dari hasil penelitian yang diungkapkan. Untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih tepat
dan akurat, penting untuk melihat penelitian lengkap dengan metode yang digunakan, ukuran
sampel, analisis statistik, dan faktor-faktor lain yang dipertimbangkan oleh peneliti. Waktu antara
peneliti dan partisipan yang sulit disesuaikan juga menjadi keterbatasan dalam penelitian ini.
12

Refrensi
Aminullah, A. R. (2017). Efektivitas film bertema motivasi terhadap peningkatan motivasi
berprestasi pada remaja. Skripsi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Bashori, & Aprima, S. G. (2019). Analisis kebijakan wajib belajar 12 tahun di provensi
lampung. Jurnal Pendidikan. Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, 1(1).
Laka, B. M., Burdam, J., & Kafiar, E. (2020). Role of parents in improving geography
learning motivation in immanuel agung samofa high school. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(2), 69–74.
Nurhayati, S. R., & Hidayat, N. (2019). The effecy of social support and hope on resilience
in adolescents. Journal Humaniora. 10(3).
Rosalinda, I., & Aminullah, A. R. (2017). Efektivitas film bertema motivasi terhadap
peningkatan motivasi berprestasi. Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi.
Universitas Negeri Jakarta: Fakultas Pendidikan Psikologi, 6(2).
Sepfitri, N. (2011). Pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi berprestasi siswa sman 6
jakarta. Jurnal Psikologi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sujarwo. (2018). Motivasi berprestasi sebagai salah satu perhatian dalam memilih strategi
pembelajaran. Jurnal UNY. Universitas Negeri Yogyakarta.
13

Lampiran
Uji Hipotesis Man Whitney

Test Statisticsa
gain
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 55.000
Z -3.792
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000b
a. Grouping Variable: kelompok_gain
b. Not corrected for ties.

Anda mungkin juga menyukai