Disusun Oleh :
Fakultas Psikologi
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2020
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Needs Assesment” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Psikoedukasi, Pelatihan,
dan Pengembangan”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Indra Kusumah, Dr., M.Si
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2. Rumusan Masalah 2
I.3 Tujuan 3
BAB II 4
II.1 Pengertian Needs Assesment 4
II.2 Pentingnya Needs Assesment 7
II.3 Sebab dan Hasil Needs Assesment 8
II.4 Pertimbangan utama Needs Assesment 8
II.5 Partisipan Needs Assesment 9
II.6 Kelebihan dan Kekurangan Teknik 10
II.7 Metode 13
II.8 Proses Needs Assesment 13
II.9 Peran dari Organization analysis, Person analysis, dan Task analysis dalam
Needs Assessment. 14
II.10 Competency Model dan Proses Pengembangannya 16
II.11 Jangkauan dan Cakupan Needs Assesment 17
II.12 Langkah Pelaksanaan 17
BAB III 22
III.1 Kesimpulan 22
III.2 Saran 22
Daftar Pustaka 23
iii
BAB I
Pendahuluan
1
dan para professional pelatihan untuk membantu organisasi agar mampu
berkompetisi dan responsive dalam lingkungan yang berubah cepat
Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah training and
development artinya bahwa untuk mendapatkan sumber daya manusia yang
baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai
upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi tugas
pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya.
Penilaian kebutuhan (need assessment) merupakan langkah strategis untuk
mengetahui program pelatihan yang tepat bagi organisasi dan karyawan. Penilaian
kebutuhan pelatihan sangat penting karena menyediakan informasi mengenai
tingkat keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge) sumber daya manusia
organisasi. Dengan informasi ini, dapat diketahui gap antara kebutuhan organisasi
dan kapabilitas karyawan. Pelatihan yang diselenggarakan dapat difokuskan untuk
mengisi gap tersebut.
2
I.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberitahu dan
mengedukasi pembaca tentang Need Assesment secara rinci
3
BAB II
Pembahasan
4
Allison Rossett menuliskan bahwa TNA adalah studi yang digunakan
agar pelaksana mengambil keputusan yang tepat dan memberikan
rekomendasi mengenai langkah apa yang seharusnya ditempuh dalam
menyelesaikan permasalahan kinerja organisasi terkait pelatihan dan
pengembangan SDM dengan mengumpulkan informasi berupa data, opini dari
berbagai sumber.
Analisis Kebutuhan Pelatihan menurut Rosset dan Arwady
menyebutkan bahwa Training Needs Assessment(TNA) adalah suatu istilah yang
dipergunakan dalam analisis untuk memahami permasalahan kinerja atau
permasalahan yang berkaitan dengan penerapan teknologi baru. Jadi Training
Needs Assessment adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan
pelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk
memperoleh gambaran komprehensif tentang materi, alokasi waktu tiap materi,
dan strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan dalam penyelenggaraan
pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi peserta pelatihan.
Dari analisis tersebut dapat ditentukan kebutuhan dan tujuan organisasi apa
yang ingin dicapai dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi.2.5.2Manfaat Training Needs Assessment (TNA)Ada beberapa manfaat
yang dapat diambil dari kegiatan training needs assessment, yaitu manfaat langsung
dan tidak langsung.
Manfaat langsung adalah :
a.Menghasilkan program pelatihan yang disusun sesuai dengan kebutuhan
organisasi, jabatan dan individu.
b.Sebagai dasar penyusunan program pelatihan yang tepat.
Sedangkan manfaat tidak langsung adalah :
a.Menjaga produktivitas kerja
b.Meningkatkan produktivitas dalam menghadapi tugas baru.
c.Efisiensi biaya organisasi
5
Tahap Trainning Needs Assessment (TNA)
A. Organizational assessment (Penilaian Organisasi)
Penilaian organisasi mengevaluasi kinerja organisasi secara keseluruhan.
Sebuah penilaian atau analisis pada tipe ini menentukan skill, knowledge,
and abilities seperti apa yang dibutuhkan organisasi sehingga menentukan apa
yang diperlukan dalam mengatasi masalah dan kelemahan yang ada pada organisasi
agar meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Penilaian pada level organisasi secara internal dapat dilakukan dengan cara
mengadakan survei sikap karyawan terhadap kepuasan kerja, persepsi
karyawan, dan sikap karyawan dalam administrasi. Di samping itu, analisis
organisasi dapat menggunakan turn over, absensi, kartu pelatihan, daftar
kemajuan karyawan, dan data perencanaan karyawan.Penilaian organisasi
mempertimbangkan faktor eksternal seperti perubahan demografi, faktor politik,
teknologi, dan ekonomi.
B. Task Analysis (Analisis tugas)
Analisis tugas mengidentifikasi pelatihan apa saja yang harus diberikan
kepada karyawan terkait dengan pekerjaannya dan membantu memastikan
bahwa pelatihan yang dikembangkan relevan dengan content pekerjaan. Tujuan
analisis ini adalah mengetahui tentang tugas yang harus dilakukan
karyawan, penentuan standar kinerja untuk suatu pekerjaan, penentuan
pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang diperlukan dalam suatu pekerjaan.
C. Individual Assessment (Penilaian Individu)
Penilaian individu menganalisis bagaimana seorang karyawan dapat
melakukan pekerjaan dengan baik dan menentukan kemampuan individu dalam
menyelesaikan new and different work. Penilaian dalam tahap ini menghasilkan
informasi mengenai training apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Pada penilaian
level individu mencoba mencari jawaban ”siapa” di dalam perusahaan yang
memerlukan pelatihan dan pelatihan apa yang dibutuhkannya. Yang harus dilakukan
pada cara ini adalah membandingkan kinerja aktual dari seseorang karyawan atau unit
kerja dengan standar yang ditetapkan atau harapan perusahaan. Kesenjangan yang
ditemukan dapat mengidentifikasikan jenis pelatihan apa yang diperlukan
karyawan.
6
II.2 Pentingnya Needs Assesment
7
II.3 Sebab dan Hasil Needs Assesment
8
mencapai
tujuan bisnis?
Task Analysis Apakah Untuk pekerjaan Untuk tugas apa
perusahaan apa yang dengan karyawan harus
memiliki adanya pelatihan dilatih?
orang yang dapat memberikan Pengetahuan,
memiliki perbedaan besar skill, kemampuan,
pengetahuan, dalam kualitas atau karakteristik
skill, product atau pada lain apa yang
kemampuan customer service? harus di training
atau atau yang
kompetensi dibuthkan?
untuk
bersaing di
pasar?
9
- Cenderung yang paling paham tentang pekerjaannya
- Dapat menjadi pengganggu bila pada proses pelatihan bila mereka merasa
tidak perlu
10
dan juga penyebab interviewer yang
dan solusidari handal
masalah dapat dianggap
dapat menyelidiki mengancam oleh
atau menjelajahi SME
isu yang tak Sulit di schedule
terduga para SME hanya akan
pertanyaan dapat menyediakan
dimodifikasi informasi yang
sekiranya ingin kamu
dengar
Focus group berguna pada isu membutuhkan banyak
dan alat yang kompleks waktu untuk
kolaborasi dan kontroversial diorganisir
yang kemungkinan para member grup
orang tidak bisa hanya akan
atau tidak mau menyediakan
menjelajahinya informasi yang
pertanyaan dapat sekiranya ingin kamu
dimodifikasi untuk dengar
menjelajahi isu
yang tidak terduga
Documentation menjadi informasi bisa saja kamu tidak
yang baik dalam mengerti
menyediakan istilah/Bahasa Teknik
informasi terhadap material bisa saja
prosedur usang
objektif
menjadi informasi
yang baik dalam
11
menyediakan
informasi terhadap
pekerjaan baru
atau pekerjaan
yang akan dibuat
Online objektif dapat menakuti
Technology meminimalisir karyawan
terganggunya manager bisa saja
pekerjaan menggunakan
membutuhkan informasi tersebut
campur tangan untuk menghukum
manusia yang bukan melatih
tidak banyak hanya berlaku pada
pekerjaan yang
membutuhkan
interaksi dengan
customer lewat
computer atau
telepon
Review dari menyediakan data data yang ada bisa
data historis yang berhubungan saja tidak akurat,
dengan praktek tidak lengkap, dan
kinerja kinerja yang tidak
representatif
12
II.7 Metode
Untuk pekerjaan yang baru dibentuk, para pelatih tidak memiliki pelaksana
kerja untuk diandalkan mengenai informasi tersebut. Maka dari itu data historical
diandalkan untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan, dan teknologi online tersedia
untuk mengamati dan melacak kinerja karyawan. Karena tidak ada satupun Teknik
yang lebih superior daripada yang lain, banyak metode yang digunakan sekaligus.
13
- Pengetahuan : mencakup fakta dan prosedur
- Keahlian : mengindikasi kompetensi dalam mengerjakan tugas
- Kemampuan : Mencakup kapasitas fisik dan mental untuk melakukan
tugas
II.9 Peran dari Organization analysis, Person analysis, dan Task analysis dalam
Needs Assessment.
- Karakteristik Individu :
a. Basic Skills : yang diperlukan oleh karyawan untuk menunjukkan
kinerja dalam pekerjaan dan mempelajari konten dari program
14
pelatihan : Kemampuan Kognitif, Kemampuan Membaca,
Kemampuan Menulis
b. Self Efficacy : karyawan dapat mempercayai dirinya sendiri bahwa
kinerja kerja mereka baik dan mereka dapat mempelajari konten dari
pelatihan dengan baik.
c. Kesadaran individu terhadap kebutuhan pelatihan, minat karir, dan
tujuan
d. Umur dan Generasi
- Input : terdiri dari kendala situasional dan dukungan sosial.
- Output, Konsekuensi, dan Timbal balik. : Para trainee harus
mengerti pemahaman secara spesifik yang ingin mereka pelajari di
program pelatihan. Untuk karyawan agar mereka mencapai standar
kinerja, timbal balik yang diberikan harus rutin, tidak hanya dalam
jangka waktu evaluasi tahunan.
- Menentukan apakah karyawan butuh pelatihan: jika memang
karyawan kekurangan dalam pengetahuan dan skill, perlu
dilakukannya training. Namun bila tidak (karyawan memiliki
kompetensi yang baik), pelatihan mungkin saja bukan solusi
terbaik.
15
- Ketika tugas sudah di identifikasi, tentukan pengetahuan, skill,
dan kemampuan yang cocok untuk melaksanakan tugas tersebut
16
II.10 Competency Model dan Proses Pengembangannya
- Berguna untuk :
a. Dapat digunakan untuk me-manage kinerja karyawan dan untuk
mengidentifikasi karyawan terbaik (untuk posisi yang sedang
dibutuhkan).
b. Dapat mengidentifikasi perilaku yang dibutuhkan untuk keefektifan
kinerja pekerjaan.
c. Dapat mengevaluasi hubungan antara program pelatihan dari
perusahaan dengan kebutuhan saat ini
- Dalam mengembangkannya :
17
II.11 Jangkauan dan Cakupan Needs Assesment
Ada dua tujuan utama melakukan needs assessment dalam penyelenggaraan layanan
psikoedukasi di lingkungan pendidikan formal khususnya, maupun di lingkungan
industri/organisasi dan lingkungan komunitas (Erford, 2007).
18
Pertama, membantu psikolog-konselor memahami kebutuhan aneka kelompok
dalam suatu komunitas. Di lingkungan sekolah, kelompok-kelompok yang dimaksud
bisa kelompok siswa, kelompok guru, kelompok siswa dengan kebutuhan khusus, dan
sebagainya. Kedua, membantu menentukan prioritas sebagai pedoman dalam
menyusun program psikoedukasi yang komprehensif untuk kelompok sasaran
tertentu, sekaligus sebagai pedoman untuk melakukan penyempurnaan program yang
bersangkutan secara berkesinambungan.
Tingkat kedua dan lazimnya dilakukan sebagai kelanjutan dari analisis tingkat
pertama adalah analisis pada tingkat jabatan tertentu (task atau job analysis) yang
akan dijadikan sasaran psikoedukasi. Pemeriksaan difokuskan pada standar kinerja
yang perlu dipenuhi dan sejauh mana para pegawai dalam jabatan yang bersangkutan
sudah memiliki hard maupun soft skils yang diperlukan untuk memenuhinya.
Tingkat ketiga adalah analisis pada tingkat pribadi (person analysis, yaitu
pemeriksaan terhadap masing-masing pribadi atau kelompok pegawai untuk
menetapkan siapa yang perlu mendapatkan psikoedukasi. Analisis pada tingkat
pribadi ini bahkan bisa diperdalam lagi dengan analisis pada
19
(1) data-driven needs assessment atau asesmen kebutuhan berbasis data, dan
(2) perceptions-based needs assessment atau analisis kebutuhan berbasis persepsi atau
kesan (Erford, 2007).
Pada pendekatan yang pertama dan khususnya dalam konteks lingkungan sekolah,
lazimnya diawali dengan menganalisis data kinerja maupun data sekolah pada
umumnya, misal latar belakang sosial-ekonomi siswa, jumlah siswa yang tinggal
kelas pada tiap jenjang kelas, jumlah siswa putus sekolah, rerata nilai ujian nasional,
prestasi-prestasi yang diraih siswa atau sekolah, tingkat kehadiran guru, dan
sebagainya, serta kemungkinan kaitan antara data-data tersebut misal kaitan antara
putus sekolah dan latar belakang sosial-ekonomi siswa, dan sebagainya. Data-data ini
selanjutnya bisa dipakai sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan siswa dan
selanjutnya merancang program psikoedukasi bagi mereka.
20
statistik, kunjungan kelas, jasa konsultan dari luar, dan evaluasi sistematis terhadap
penyelenggaraan program psikoedukasi di sekolah yang bersangkutan. Dengan
penyesuaian seperlunya, berbagai jenis metode atau instrumen tersebut kiranya juga
bisa diterapkan di lingkungan industri maupun lingkungan komunitas. Apa pun
metode atau instrumennya, Erford (2007) menyarankan agar analisis kebutuhan
tersebut dilaksanakan berdasarkan jenis topik (misal, ketrampilan sosial, pemilihan
jurusan, dan sebagainya) dan bukan berdasarkan berdasarkan jenis layanan yang
diselenggarakan (misal, konseling individual, bimbingan kelompok, dan sebagainya),
serta diusahakan untuk mendapatkan data atau informasi yang objektif.
3. Susun metode atau instrumen asesmen kebutuhan yang sudah kita tetapkan sebagai
yang paling efektif.
4.Minta bantuan kolega dan beberapa wakil dari kelompok sasaran yang akan kita
layani untuk mereview metode atau instrumen yang sudah kita susun, sekaligus
menguji-cobakan apakah mudah dipahami, mudah dilaksanakan, dan sebagainya.
5. Laksanakan bentuk final dari metode atau instrumen kita pada subjek sasaran yang
kita pilih.
21
Baik dengan atau tanpa mempertimbangkan tingkat kedalaman seperti
disarankan oleh Landy (1989) maupun dengan atau tanpa mempertimbangkan jenis
pendekatan yang dipakai seperti disarankan oleh Erford (2007), secara garis besar
sebuah asesmen kebutuhan untuk keperluan
22
BAB III
Kesimpulan dan Saran
III.1 Kesimpulan
Dalam proses pengembangan kompetensi karyawan, perusahaan perlu
mengadakan pelatihan yang terbaik untuk karyawannya. Pelatihan tersebut harus
bersifat sesuai dengan kemampuan dasar dan posisi pekerjaan yang dimiliki
karyawan tersebut. Needs Assessment pada hal ini diperlukan untuk mengevaluasi
dan menentukan suatu pelatihan harus dilakukan atau tidak. Selain itu juga Needs
Assessment dibutuhkan agar pelatihan memiliki tujuan yang jelas dan bukan sekedar
kegiatan tanpa maksud, yang terkadang diluar kepentingan pengembangan
kompetensi karyawan dan perusahaan. Banyak juga metode yang dapat digunakan
dalam Needs Assessment sesuai kebutuhan, karena masing-masing metode pastinya
memiliki kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Maka dari itu, hendaknya Needs
Assessment selalu dilakukan untuk evaluasi kegiatan yang dijalankan oleh
perusahaan, yang mana tujuan utamanya yaitu memberikan output terbaik untuk diri
karyawan dan kemajuan perusahaan.
III.2 Saran
Untuk proses Needs Assessment, sebaiknya dilakukan semaksimal mungkin,
karena hal tersebut akan berpengaruh besar nantinya terhadap banyak aspek dalam
suatu perusahaan atau bisnis. Misalnya, dalam pengembangan kompetensi karyawan,
yang mana kalau evaluasi atau pemahaman akan kemampuan dasar yang dimiliki
karyawan kurang tepat, nantinya pelatihan yang akan dijalani juga kurang sesuai.
Selain itu, hal tersebut juga dapat mempengaruhi kualitas bahkan keuntungan yang
akan perusahaan dapatkan. Maka dari itu Needs Assessment diharapkan dapat
dilakukan semaksimal mungkin untuk mengevaluasi hal-hal tersebut, demi
kepentingan karyawan dan perusahaan.
23
Daftar Pustaka
Buku :
Website :
https://studylibid.com/doc/1101303/makalah-pelatihan-dan-pengembangan-oleh--
kelompok-4
24