3
INTERPRE
TASI KELOMPOK – 1
1 Category Interpretation
Interpersonal Response
Environmental Response
Summary Scores
Responses
Experience Ratio
Maladjustive Response Acting Out Ratio
Withdrawal Response Pathological Score
Average Initial Response
Time
High Minus Low Score
QUALITATIVE SCORING
02 CATEGORIES
Here you could describe
Category Interpretation
the topic of the section
Verbs, Adjectives, and Nouns
Analysis of Response
Sequences
The Idiosyncratic Response
Microfacts
Unique Response
Reaction to Card Pull
ATIVE
SCORING
01 CATEGO
RIES
Normative Data
● AFF Affection, Dependence, dan Communication dianggap sebagai kategori yang positif secara sosial. Sedangkan
disctraction dan aggression dianggap sebagai kategori negatif secara sosial. Selain itu, exhibiton response dianggap
tidak sebagai kategori positif ataupun negatif dan bergantung pada konteks dan lingkungannya untuk menentukan
berhasil/ tidak dalam hubungan interpersonal. Afeksi merupakan kategori dari respon interpersonal yang diharapkan.
● DEP Individu yang menunjukkan respon dependence umumnya individu yang menuntut, tidak dewasa, dan mereka
bergaul dengan orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dari orang tersebut.
● COM Communication response merupakan respon interpersonal yang paling sering terjadi pada kelompok normatif
dan sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan selama melakukan komunikasi. Respon ini dianggap respon
positif secara sosial.
● EXH Exhibition response menunjukkan bahwa individu memperoleh kesenangan ketika ia menerima perhatian dari
orang lain. individu seperti ini kemungkinan pernah diberi pujian “bersikap baik” atau karena memilki bakat khusus.
Pengalaman tersebut menjadi sifat dan membuat individu ingin selalu menunjukkan apa yang dimilikinya.
● DIR Direction response menunjukkan bahwa individu telah mengembangkan cara yang konsisten untuk mencapai
tujuan dengan berkonsentrasi pada dominasi dan kontrol. Individu memanipulasi orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya.
individu yang sepenuhnya direktif, individu yang kurang menarik dan tidak memiliki hubungan interpersonal secara
emosional.
Individu yang tidak direktif kemungkinan sulit dalam pencapaian sosial.
● AGG Aggression response dalam beberapa situasi cukup efektif untuk mencapai suatu tujuan, karena tidak
mempedulikan orang lain dalam prosesnya. Respon aggression dalam jumlah terbatas, terutama digabungkan dengan
respon interpersonal positif lainnya, dapat terjadi pada individu normal. Namun, jika menjadi ciri kepribadian yang
eksklusif, individu menjadi anti-sosial, kemungkinan untuk berusaha menyakiti orang lain, dan cenderung tidak efektif
2. Environmental Responses
ENV Environmental response diasumsikan sebagai sikap umum yang dikatakan sebagai bentuk tugas, pengerjaan,
dan aktivitas yang relatif non-interpersonal dan dianggap penting oleh individu untuk kesejahteraan hidupnya. Individu
normal umumnya memberikan jumlah yang sama dari respon environmental dan respon interpersonal. Jika individu
menghasilkan respon ENV yang berlebihan, menunjukkan adanya indikasi sesuatu.
-Diasumsikan bahwa pemeriksa telah membangun hubungan wajar dan telah mengikuti prosedur administrasi. Apabila kedua
persyaratan ini belum dilakukan, respon mungkin mencerminkan reaksi peserta terhadap pemeriksa dan situasi saat tes
daripada kinerja mereka.
-Nilai ini merepresentasikan reaktivitas psikologi terhadap rangsangan luar. Respon yang terlalu sedikit menunjukkan ada
ketidak pedulian terhadap realita atau kekurangan dari fleksibilitas perilaku.
-Jumlah tinggi dari respon mungkin menunjukkan kebutuhan kompulsif untuk menyusun setiap aspek lingkungan atau
banyaknya aliran ide yang tidak dapat dikontol oleh peserta secara memadai.
Secara umum, jumlah respon yang tinggi lebih baik daripada jumlah yang rendah, karena hal itu menunjukkan potensi untuk
menyesuaikan yang lebih besar.
-Untuk individu normal, nilai respon di bawah 10 dianggap rendah dan nilai respon di atas 20 dianggap tinggi, bahkan untuk
individu dengan kecerdasan rata-rata. Jumlah respon yang tinggi yang masuk akal bisa mengubah, sampai ke titik tertentu,
implikasi dari adanya respon maladjustive. Contohnya, yang memiliki tiga respon maladjustive dari total 10 respon biasanya
menunjukkan gangguan yang lebih tinggi dari pada protokol yang memiliki tiga respon maladjustive dari total 15 respon.
EXPERIENCE RATIO
o Perbandingan pengalaman adalah perbandingan dari nilai interpersonal dengan nilai environmental dengan nilai
maladjustive dengan nilai withdrawal.
o Pada protokol normal, nilai interpersonal dan environmental seharusnya kurang lebih sama dan seharusnya
menghasilkan setidaknya 90% dari total respon. Perbandingan pengalaman dari 8:5:1:0 ditemukan pada sampel
normative. Namun, banyak variasi normal bisa muncul yang tidak sesuai dengan perbandingan rata-rata ini.
Sifat interaktif dari perbandingan pengalaman memberikan banyak kemungkinan untuk mengevaluasi keunikan
dari kepribadian normal dan menilai komponen pengganti dan patologis dari individu yang terganggu.
o Perbandingan pengalaman harus diartikan tanpa melihat latar belakang riwayat dan lingkungan peserta.
Inkonsistensi yang nyata diantara perilaku luar dan respon hand test akan sering menghilang saat keadaan hidup
yang mendukung atau merugikan diikutkan ke dalam penilaian.
o Individu normal yang sedang mengalami periode stress tertentu mungkin menghasilkan respon maladjustive
mengindikasikan kecendeungan neurosis walaupun perilaku luarnya tetap normal. Di samping itu, keadaan
yang merugikan pada hidup peserta mungkin menghasilkan perilaku luar yang terlihat lebih parah daripada apa
yang diindikasikan oleh perbandingan pengalaman.
EXPERIENCE RATIO
o Sebagai contoh, beberapa berandalan menghasilkan protokol hand test yang cukup utuh saat perilaku agresif
mereka adalah produk dari lingkungan yang tidak mendukung daripada kepribadian yang salah. Pengertian dari
perbandingan ini, tentu saja, adalah subjek untuk modifikasi oleh indeks kuantitatif dan kualitatif lainnya.
Perbandingan pengalaman yang normal tidak adakn mengindikasikan penyesuaian apabila nilai interpersonal
tidak terbuat sepenuhnya dari respon agresif. Karena itu, saling ketergantungan antara semua nilai dan respon
dari hand test harus selalu diperhatikan.
o Saat nilai maladjustive naik, ada kecenderungan untuk nilai interpersonal dan environmental turun. Respon
withdrawal akan lebih meningkatkan perilaku tidak pantas. Hal ini menjadi sangat penting saat respon
withdrawal naik sementara respon interpersonal dan environmental turun.
o Pada psychosis, jumlah respon interpersonal turun dan jumlah respon withdrawal naik. Jumlah respon
environmental mungkin tetap utuh, menunjukkan bahwa individu tersebut telah mempertahankan penyesuaian
marjinal dengan fokus pada aspek hidup yang praktis dan tidak menantang. Individu seperti itu mungkin bisa
melakukan kegiatas sehari hari (seperti mencuci, berpakaian) tetapi tidak bisa menangani stress interpersonal.
Terkadang, protokol muncul dimana terdapat hampir semua respon environmental. Individu yang menghasilkan
protokol seperti itu hanya memahami proses psikotik dengan hanya melihat realita impersonal.
EXPERIENCE RATIO
Apabila nilai environmental nya rendah, respon interpersonal mungkin hilang dalam fantasi. Apabila
nilai maladjustive tinggi, respon interperonal kemungkinan terganggu oleh proses neurosis. Apabila
ada banyak respon withdrawal, ada bagian besar dari realita dimana peserta tidak bisa berfungsi
secara keseluruhan. Akhirnya, apabila protokol terdiri dari hampir seluruhnya respon interpersonal,
peserta mungkin terlalu mempersonalisasi semua kejadian.
Respon environmental yang tinggi menunjukkan ketertarikan yang efektif terhadap aspek kehidupan
dan berkerja impersonal. Jika respon interpersonal rendah, nilai environmental yang tinggi mungkin
menunjukkan sifat kompulsif daripada sifat praktis, dan penipisan kepribadian dari pada efisiensi
lingkungan. Sifat yang kaku bisa disimpulkan dari adanya nilai maldjustive dan environmental yang
tinggi; kekurangan kepribadian yang parah ditunjukkan saat nilai withdrawal yang tinggi ada.
EXPERIENCE RATIO
Nilai maladjustive yang tinggi mungkin menunjukkan sejenis neurosis tetapi tidak akan menjadi
seburuk itu kalau diimbangi dengan respon interpersonal dan environmental yang cukup. Adanya
respon seperti itu mungkin menunjukkan kekuatan tersembunyi dari peserta yang bisa digunakan
saat terapi. Apabila banyak respon withdrawal dengan respon maladjustive, gambar diagnosa bisa
lebih rumit. Neurosis yang parah atau psychosis yang setengah tersembunyi di bawah pertahanan
neurotic bisa dicurigai.
Nilai withdrawal yang tinggi selalu pathological dan akan menjadi seperti itu apabila nilai respon
interpersonal menurun. Saat hanya tersisa respon environmental untuk mengimbangi respon
withdrawal, sebuah psikosis yang ditandai dengan usaha terbatas untuk bertahan pada realita melalui
rutinitas, perilaku sterorip diindikasikan. Campuran dari respon withdrawal dan maladjustive
biasanya mencerminkan kesadaran peserta akan kondisi mental mereka yang tidak normal dan bisa
mengindikasikan psikosis dengan tampilan neurosis.
PATHOLOGICAL
acting out Rasio
Rasio acting out adalah salah satu prediktor tes tangan yang SCORE
Skor patologis adalah perkiraan umum dari jumlah, psikopatologi dalam
paling signifikan. Rasio ini didefinisikan sebagai proporsi catatan ujian. itu adalah skor gabungan skor maladjustive + 2
(penarikan). Skor ini tidak boleh ditafsirkan secara sendiri, karena indeks
dari respon interpersonal yang diinginkan secara sosial.
kuantitatif dan kualitatif lainnya dan menunjukkan gangguan psikologis
(Kasih sayang + ketergantungan + komunikasi) terhadap bahkan ketika psikopatologi rendah. Skor ini memang memberikan poin
respons interpersonal yang kurang diinginkan secara sosial yang sesuai untuk penilaian tingkat patologi secara keseluruhan.
(Arah + Agresi)
Cylindrial
Ambivalent Automatic phrase
Menunjukkan menunjukkan keasyikan dengan
Ini jarang terjadi tetapi seksualitas laki-laki dan merupakan salah satu dari
Berkonotasi keragu-raguan dan
patognomonik. Beberapa jenis sedikit kategori kualitatif yang telah divalidasi oleh
terhubung dengan perilaku yang penelitian (Wagner, 1963). telah ditemukan di antara
terkait. Respons ambivalen terjadi organis perlu diperhatikan karena
pelaku masturbasi pria kronis, homoseksual pria dan
pada kelompok klinis mewakili sikap lemah dan
wanita dengan masalah identitas seksual tetapi tidak
menyebabkan keakbaran menjadi patogonomis dari satu kelompok diagnostik.
sulit
ORIGINAL Pengulangan
Merepresentasikan kecenderungan Menunjukkan respon perilaku yang
pemamah biak yang cenderung imajinal terbatas dan kurangnya fleksibilitas
dan tidak menemukan perilaku yang dalam menghadapi kehidupan.
siap lepas. karena itu menunjukkan pengulangan sering dikaitkan dengan
proses berpikir yang sangat subyektif.
kecerdasan terbatas dan / atau
benda mati dapat dikaitkan dengan
kerusakan otak organik
kecerdasan
VERB,
ADJECTIVE, and
NOUNS
skor kualitatif dirancang untuk menambah dan
memperindah arti skor kuantitatif dan sangat membantu
dalam hal ini.
contoh:
meninju hidung seseorang
Figure 4
ANALYSIS OF RESPONSE SEQUENCES
Selain memeriksa tanggapan pada makna kualitatif, interpretasi
dapat dilakukan dengan menganalisis urutan respons atas seluruh
protokol. Dalam hal ini, ritme waktu reaksi berkala harus dicatat
karena pelambatan waktu reaksi dapat dikaitkan dengan faktor
kelelahan psikologis.
Fase lain yang berkaitan dengan aspek-aspek respons yang memiliki
relevansi khusus untuk memeriksa keinginan unik individu seperti, ciri-
ciri karakter, gaya hidup, dan situasi lingkungan. Terkadang hal ini
bergantung pada data riwayat klinis dan kasus, respons terjadi yang
secara tunggal sesuai dengan situasi klien.
Figure 5
Ringkasan menyajikan gambaran superfisial dari catatan neurotik dengan Environmental rendah , Maladjustif tinggi,
dan H-L shock. Tanggapan itu sendiri, bagaimanapun, mengungkapkan fitur kualitatif yang melampaui neurosis rata-
rata: Dia mendekati tanggapan Aneh di Kartu V; Agresi pada Kartu IV adalah jahat dan bermusuhan; dan tanggapan
yang lumpuh bersifat istimewa dan dipersonalisasi. Nada meresap fantasi, keterlibatan diri, dan kontak realitas
renggang itu karakteristik "pseudo neurotik" dan penderita skizofrenia ambang, bukan neurotis.
.
Respon terhadap Kartu IIl cukup jarang dan mungkin respon asli. Tangan adalah benda mati yang menunjukkan
proses introspektif dan imajinatif yang jauh dari kontak asli dengan orang-orang, Tiga tanggapan yang lumpuh secara
kolektif dan individual merupakan mikrofak yang pasti dan berkonotasi dengan rasa rendah diri yang tertanam dalam.
Kejutan waktu pada Kartu IX, kartu "seks", yang diikuti oleh respons cacat yang aneh sangat jelas.
Namun, mikrofacts yang paling menarik dalam protokol ini adalah tanggapan terhadap Kartu X: "Mengenakan
sepatu, jari telunjuk digunakan sebagai tanduk sepatu." Hal ini dapat dengan mudah diabaikan oleh pemeriksa yang
tidak berpengalaman karena tidak begitu mencolok atau terganggu seperti tanggapan cacat. Tanggapan ini, atau yang
hampir serupa, telah diperoleh hanya sekali dalam lebih dari 10.000 catatan. Tentunya ini pasti mikrofacts meskipun
interpretasinya tidak pasti. Dapat diduga bahwa klien mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kenyataan; bisa
juga memiliki implikasi psikoseksual yang mencerminkan kesulitan dengan interaksi. Riwayat kasus tambahan,
wawancara, dan data pengujian mungkin memperjelas arti dari mikrofacts yang menarik ini.
Microfacts adalah aspek penting dari interpretasi tes Hand Test dan mungkin dapat dideteksi pada tes proyektif
yang valid. Faktanya, kemungkinan microfacts dapat dilihat sebagai tema berulang yang dominan yang berjalan
melalui deret uji proyektif. Oleh karena itu, microfacts Hand Test tidak hanya berguna secara interpretatif, tetapi
juga berharga dalam mengevaluasi tumpang tindih di antara pengujian. Ketika serangkaian microfacts terkait
ditemukan, sifat yang dimaksud memiliki makna tambahan. Lebih lanjut, cara karakteristik kepribadian
dimanifestasikan dalam teknik tertentu dapat menghasilkan wawasan tentang dimensi yang diukur oleh tes dan
bagaimana fitur ini tercermin dalam data tes yang sebenarnya.
Kasus seorang pria yang kepalanya dipukul oleh pecahan logam dalam kecelakaan industri (Wagner & Wagner,
n1981) menggambarkan bagaimana mikrofak Tes Tangan mengambil bentuk variabel dan cenderung dicerminkan
dalam teknik proyektif lainnya. Meskipun jumlah kerusakan jaringan otak dan penurunan intelektual yang terjadi
sedikit dalam kasus ini, korban mengembangkan reaksi fobia pasca-trauma yang parah terhadap cedera dengan
konsekuensi jangka panjang. Bertahun-tahun setelah kecelakaan itu dia tetap tertekan, hipersensitif, merenung,
fobia, dan tidak dapat melanjutkan pekerjaan yang menguntungkan. Tema fobia, meskipun dimanifestasikan secara
berbeda tergantung pada tes, ditemukan di seluruh deret uji proyektif dan diekspresikan dalam bentuk mikrofak
individu dan kolektif.
Klien menghasilkan tiga respons cacat yang khas: "Tangan orang lain yang tidak bernyawa. Ibu jari di sisi yang
salah menjadi milik anda” (Q) “Mungkin mati”. '' Tidak ada sendi di satu jari, seolah-olah dipotong. orang yang
terbunuh, jarinya terpotong, begitu saja; `` . '' Itu, lagi-lagi, terlihat seperti tangan yang tidak bernyawa seperti yang
saya katakan sebelumnya, tetapi dalam hal ini hanya tergantung. (Q) Mereka “kembali terluka atau mati. "
Perhatikan bahwa setiap teknik mencerminkan tema secara berbeda dan sesuai dengan sifat stimulusnya sendiri.
Namun tanggapannya begitu kuat, berulang, dan istimewa sehingga dapat dibenarkan sebagai microfacts untuk
setiap tes yang diambil secara individual dan untuk tiga tes yang dipandang sebagai rangkaian terintegrasi.
Unique response
Respons yang unik sering kali menggabungkan elemen perilaku, imajinal, emosional, dan intelektual. Respons yang benar-benar
unik biasanya mengandaikan kecerdasan, kedalaman, dan kompleksitas meskipun orang-orang dengan sumber daya terbatas
dengan perubahan kepribadian yang khas juga dapat muncul dengan respons yang tidak biasa.
● Misalnya, seorang anak dengan IQ rendah yang didiagnosis sebagai penderita skizofrenia, ia melihat Kartu VIII sebagai
"Sebuah gambar tangan yang menggambar lampu besar dengan kapur di mana-mana".
Ini merupakan respon yang janggal, meski tidak terlalu canggih, dan tentunya harus menyampaikan sesuatu yang istimewa
tentang kepribadian anak. Dalam hal ini, Tes Tangan hanya mencerminkan keanehan perilaku.
Dalam kasus lain, respons unik, seperti mimpi, secara simbolis dapat mewakili area masalah serta ciri kepribadian.
● Seorang wanita yang bergantung secara pasif yang suaminya mengabaikannya untuk hubungan seksual lainnya menanggapi
Kartu IX sebagai berikut: "Itu adalah tangan yang telah terluka dan menunggu untuk dirawat. (Q) Mungkin itu karena
kedinginan ... kaku, .. membutuhkan kehangatan. "Jelas, kesesuaian respons unik terhadap interpretasi kualitatif akan
bervariasi dalam hal seberapa mudah makna terselubung dapat diuraikan serta kompleksitas psikologis yang mendasari
respons tersebut.
REACTION TO CARD PULL
0 CARD
1 Ada kecenderungan ke arah respons Komunikasi,
Arahan, atau Afeksi. Juga, karena ini adalah kartu
02 CARD
pertama. Beberapa wawasan tentang reaksi awal
peserta ujian terhadap situasi baru dapat diperoleh.
Mengarah pada respon Environmental. Individu dengan
gangguan kecemasan (misneuroties) juga cenderung
memberikan respon Maladjustive untuk kartu ini. Transisi
dari Kartu I, stimulus yang tidak berbahaya dan tidak
mengancam, ke tangan yang tegang dan mencengkeram pada
Kartu II sering menimbulkan gurpriss dan ketakutan yang
harus ditafsirkan dalam terang kemungkinan implikasi
04 card
Tidak ada tarikan yang ditandai pada Kartu IV, meskipun
terkadang kartu ini menimbulkan respons agresif terhadap
guncangan agresif. Perhatikan sejauh mana tanggapan
terhadap Kartu IV meniru tanggapan yang diperoleh dari
Kartu I, II, dan III. Karakteristik yang lebih unik dan
individual dari peran hidup peserta ujian cenderung
muncul pada Kartu IV.
0 card
5 Tarik ke arah respons Environmental, respons Pasif dan
Maladjustive tidak jarang terjadi pada kartu ini. Reaksi terhadap
Kartu V dapat menunjukkan ambivalensi tentang sikap pasif
terhadap kehidupan sejak, untuk pertama kalinya, tangan yang
jelas tidak aktif telah dimasukkan ke dalam seri. Namun, waktu
reaksi yang tertunda atau tanda-tanda nyata lainnya juga dapat
diambil untuk menunjukkan kesulitan neurotik.
REACTION TO CARD PULL
06 CARD
Ada tarikan pasti ke arah respons Agresi. Kesulitan
dengan kartu ini menunjukkan ambivalensi
mengenai
sikap agresif terhadap kehidupan. Respons aktif
juga
umum pada Kartu VI. 07 CARD
Individu yang agresif sering mengikuti tanggapan
Agresi terhadap Kartu VI dengan tanggapan Agresi
lainnya terhadap Kartu VII. Orang yang mengalami
kesulitan dengan Kartu VI terkadang memberikan
respons Kasih sayang langsung ke Kartu VII. yang
menunjukkan ketidakpuasan mereka dengan peran
hidup yang agresif dan kelegaan mereka karena dapat
kembali ke jenis hubungan interpersonal yang lebih
positif.
REACTION TO CARD PULL
08 card
Tarik menuju respons Aktif. Di samping Kartu II,
10 card
Kartu
VIII adalah kartu yang paling terstruktur dari seri
tersebut dan individu yang telah berjuang melalui
tujuh kartu pertama biasanya menganggap Kartu Dihipotesiskan bahwa kemampuan individu untuk menangani
VIII situasi baru dan tidak biasa dan untuk kembali ke sumber daya
sebagai oasis. Akibatnya, kesulitan dengan kartu imajinasi terkait dengan fasilitasnya dalam menanggapi tantangan
ini mendadak dari kartu kosong. Juga dihipotesiskan bahwa
merupakan indikator potensi penyelesaian negatif. kemampuan individu untuk mengkonseptualisasikan peran masa