Anda di halaman 1dari 28

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Asesmen Kepribadian Irene Prakikih, M. Psi

MSDT, PAPI KOSTICK, MBTI & DISC

DISUSUN OLEH :

Anjas 12060110581
Eka Setya Maharani 12060120561
Noora Fathiya Aqila K 12060122456
Putri Mawaddah 12060121701
Salsabila Humairoh 12060126828

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan


rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang membahas “ MSDT, PAPI
KOSTIK, MBTI & DISC” dapat diselesaikan dengan baik. Tugas ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kepribadian di Program Studi
Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru. Shalawat serta salam teruntuk baginda Nabi Besar yakni Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Makalah yang memabahas mengenai MSDT, PAPI KOSTIK, MBTI &
DISC ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan dengan bantuan dari
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis tidak luput menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih pada Ibu Irene Prakikih, M. Psi
sebagai dosen pengampu mata kuliah Asesmen Kepribadian.
Namun, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan selesainya makalah yang
berjudul “MSDT, PAPI KOSTIK, MBTI & DISC” ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan isnpirasi dan wawasan bagi pembaca.

Pekanbaru, 26 Februari 2023


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. MSDT (Management Style Diagnostic Test) ............................................... 4
B. PAPI (Personality and Preference Inventory) Kostick................................. 9
C. MBTI (Myers Briggs Type Indicator) ........................................................ 13
D. DISC (Dominant, Influences, Steadiness, Compliance) ............................ 18
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 23
A. Kesimpulan ................................................................................................ 23
B. Saran ........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu memiliki pembeda antara satu sama lainnya.
Antara satu individu dengan individu lain tidaklah sama. Perbedaan ini lah
yang memberikan keunikan bagi individu. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu. Tanpa
bisa dihiraukan, bahwa setiap individu memiliki kepribadian yang mana
kepribadian ini lah yang menjadikan setiap individu memiliki ciri khas nya
masing-masing. Kepribadian atau personality sendiri adalah sifat dan
tingkah laku seseorang yang membedakannya dengan orang lain (Daviq,
2012). Sesuai dengan pendapat di atas menunjukkan bahwa kepribadian
merupakan suatu hal yang pasti dimiliki dan kepribadian antara satu
individu tidak bersifat mutlak sama persis. Adapun yang dibedakan dari
kepribadian yaitu menurut (Sjarkawi, 2008) integrasi karakteristik dari
struktur, pola tingkahlaku, minat, pendirian, kemampuan, dan potensi yang
dimiliki seseorang.
Kepribadian adalah cara unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya George (dalam Daviq, 2012).
Kepribadian terbentuk karena adanya experience atau pengalaman
sepanjang rentang kehidupan yang telah sesorang alami. Seseorang dengan
pengalaman hidup dari keluarga yang humoris tentu akan sangat jauh
berbeda dengan seseorang yang berada di keluarga tidak harmonis. Oleh
sebab itu kepribadian akan terbentuk berdasarkan pengalaman hidup
seseorang. Allport (dalam Daviq, 2012) menyatakan bahwa kerpibadian
merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sisem psikofisik individu
yang menentukan tingkahlaku dan pemikiran individu secara khas.
Asesmen sendiri merupakan sebuah penilaian atau pengumpulan
informasi mengenai suatu klien atau individu. Asesmen kepribadian
merupakan sebuah proses mengambil data dari berbagai sumber, yang

1
dilakukan dengan berbagai metode asesmen, dan menempatkan data
tersebut dalam konteks histori, informasi rujukan dan observasi tingkah
laku untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh mengenai orang
yang di akses (Putri, 2014). Adapun sejarah perkembangan asesmen
kepribadian dimulai pada tahun 1880-an oleh Sir Francis Galton, sepupu
dari ilmuwan terkenal Charles Darwin ini merupakan orang yang pertama
kali membuat laboratorium untuk mengukur perbedaan individual, salah
satu hasil terbesar dari riset yang dilakukannya adalah munculnya teknik
kuesioner sebagai prosedur standar dalam penelitian kepribadian (Putri,
2014). Untuk memabantu mengenali indiivdu maka perlu dilakukan nya
test. Salah satu test yaitu test inventori. Beberapa inventori dikembangkan
desain untuk membantu mengenali apakah individu berada dalam rentang
normal, inventori semacam ini biasanya dimanfaatkan sebagai alat bantu
untuk mengukur pemahaman diri, untuk membantu kegiatan bimbingan
yang dilakukan oleh konselor, pendidik, atau praktisi dunia industry. Ada
juga invenotri yang disusun untuk membantu dokter dalam membuat
analisa patologi pada kasus-kasus klinis Cronbach (dalam Putri, 2014).
Adapun pembahasan dalam makalah ini yaitu mengenai test MSDT, PAPI
KOSTCIK, MBTI & DISC. MSDT (Management Style Diagnostic Test)
merupakan salah satu test yang digunakan dalam mengukur gaya
kepemimpinan individu (Bestarindra dkk, 2022). Papi Kostick merupakan
jenis alat tes yang sering digunakan. PAPI (Personality and Preference
Inventory) Kostick menjadi salah satu indikator sebuah organisasi atau
industry dalam menyeleksi dan mempertimbangkan karyawan baru
biasanya digunakan di bidang industry dan organisasi guna melihat potensi
karyawan dan kesesuaian dengan pekerjaan serta tempat kerja (Catherine
dkk, 2022). MBTI merupakan test kepribadian yang menghasilkan enam
belas tipe kepribadian yang terbagi menjadi atas empat sekala
kecenderungan. Dan test DISC (dominant, influence, steadiness,
compliance). Tujuan tes ini yaitu untuk menentukan ciri-ciri perilaku mana
yang memotivasi karyawan. Tes ini juga menentukan gaya komunkasi

2
yang paling sesuai dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan
di tempat kerja (Alifia dkk, 2022).
Sekilas mengenai penjelasan singkat dari test MSDT, PAPI
KOSTICK, MBTI & DISC. Oleh sebab itu adapun yang melatarbelakangi
penulis membuat makalah ini yaitu untuk menjelaskan lebih detail
mengenai test MSDT, PAPI KOSTCIK, MBTI & DISC dari aspek sejarah,
karakteristik, administrasi dan skoring.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan skoring test MSDT?
2. Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan skoring test PAPI
KOSTICK?
3. Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan skoring test MBTI?
4. Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan skoring test DISC?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan
skoring test MSDT?
2. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan
skoring test PAPI KOSTICK?
3. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan
skoring test MBTI?
4. Untuk mengetahui Bagaimana sejarah, karakteristik, administrasi dan
skoring test DISC?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. MSDT (Management Style Diagnostic Test)


1. Sejarah MSDT
MSDT merupakan tes untuk mengukur gaya kepemimpinan
seseorang yang didasarkan pada teori tiga dimensi yang dikemukakan
oleh W.J. Reddin seorang guru besar yang diperbantukan pada
departemen of business administrasion, university of new Brunkswick,
Canada menurut Fitriyani dkk (2022). Menurutnya ada 3 pola dasar
yang dapat dipakai untuk menentukan perilaku kepemimpinan yaitu:
a. Berorientasi pada tugas
b. Berorientasi pada hubungan kerjasama
c. Berorientasi pada hasil
Lalu dikembangkan ketiga pola dasar itu menjadi delapan gaya
kepemimpinan yaitu:
a. Deserter (D)
b. Autocrat (A)
c. Compromiser (C)
d. Missionary (M)
e. Bureucrat (B)
f. Benevolent Autocrat (BA)
g. Developer (D)
h. Executive (E)
Pembuatan alat tes ini diawali dari munculnya keinginan yang
besar untuk membuat klasifikasi tentang tipe-tipe perilaku
kepemimpinan. Semuanya mengakui bahwa dengan adanya klasifikasi
seperti itu dapat membuat kehidupan organisasi, kelompok, atau
bahkan pribadi untuk dipahami dan diubah menjadi lebih baik. Tes ini
diawali dari terbentuknya enam kelompok tipe dasar kepemimpinan
yang oleh berbagai negara dan institusi. Secara umum, komponen

4
teoretis yang medasari empat dari enam kelompok tipe dasar
kepemimpinan ini adalah dua variable mendasar yang disebut dengan
orientasi tugas dan orientasi hubungan. Dua variable yang mendasar
ini disarkan pada penemuan empris yang dilakukan dibeberapa tempat
yaitu, studi kepemimpinan negara bagian Ohio, studi kepemimpinan
Michigan, dan karya Bales di Harvard Inggris. Selanjutnya, dua dari
enam kelompok tipe dasar kepemimpinan ini disebut dengan gaya non
normatif dan gaya normative. Kedua gaya ini ditulis oleh Jennish dan
juga Raskin. (Pertiwi dkk, 2022)
2. Karakteristik MSDT
Bagian terpenting interpretasi MSDT adalah delapan karakterisik
gaya kepemimpinan (gaya perilaku manajemen). Kedelapan gaya ini
merupakan hasil kombinasi dari TO, RO dan E. TO (Task Oriented)
menunjukkan bahwa pemimpin mengarahkan bawahannya dalam
usaha pencapaian tujuan organisasi, meliputi: Planning, Organizing,
Controlling RO (Relationship Oriented) menunjukkan bahwa
pemimpin mempunyai kerja yang sifatnya pribadi dan ditandai dengan
adanya tingkah laku saling mempercayai, menghargai ide-ide bawahan
serta tenggang rasa terhadap perasaan bawahannya E (Effectiveness)
menunjukkan bahwa pemimpin berhasil mencapai tujuan
organisasinya sesuai dengan persyaratan kedudukannya. Kedelapan
gaya kepemimpinan tersebut digambarkan sebagai berikut: Ciri yang
ditampilkan oleh masing-masing gaya Ada 4 gaya yang termasuk gaya
yang kurang efektif: Deserter, Autocrat, Compromiser dan
Missionary. Empat gaya lainnya termasuk gaya yang lebih efektif:
Bureaucrat, Benevolent Autocrat, Developer dan Executive. Adapun
deskripsi dari masing-masing gaya tersebut adalah:
1. Executive
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO dan
RO yang tinggi pada situasi yang tepat sehingga tingkah
lakunya menjadi efektif. Pemimpin ini merupakan motivator

5
yang baik di mana ia menentukan standar kerja yang tinggi
serta memperlakukan setiap orang sesuai dengan bidang
tugasnya. Ia juga mampu mengelola dan mengembangkan
kelompok karena menekankan adanya kerja sama dalam
kelompok
2. Develop
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO rendah
dan RO tinggi dalam situasi yang tepat sehingga dapat
bertindak secara efektif, ia merupakan pemimpin yang
mempercayai orang lain dalam rangka pengembangan
bawahannya secara pribadi
3. Benevolent Autocrat
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO tingg
dan RO rendah dalam situasi yang sesuai sehingga bertingkah
laku secara efektif. Ia merupakan manajer yang mengetahui
tentang apa yang diinginkan dan bagaimana cara mencapainya
tanpa bawahannya. menimbulkan keresahan
4. Bereaucrat
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO rendah
dan RO rendah dalam situasi yang sesuai sehingga ia dapat
bertindak efektif. Ia merupakan pemimpin yang menekankan
pada aturan dan prosedur untuk kepentingan dirinya, serta
menjalankan pengaturan dan pengawasan dengan caranya
sendiri. Ia termasuk pemimpin yang hati- hati dalam bertindak
5. Missionary
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO rendah
dan RO tinggi, di mana ia lebih mementingkan keharmonisan
organisasi daripada pelaksanaan tugas. Oleh karena itu ia
merupakan pemimpin yang kurang efektif
6. Compromiser

6
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO dan
RO yang tinggi dalam situasi tertentu bagi orang tertentu, oleh
karenanya ia kurang efektif. Ia seorang pengambil keputusan
yang kurang baik dan membiarkan dirinya dipengaruhi oleh
berbagai pihak. Ia merupakan orang yang hanya mampu
mengurangi berbagai tekanan dan permasalahan secara
minimal tetapi bukan merupakan seorang pemimpin yang
mampu menyusun menerapkan program jangka panjang secara
optimal dan
7. Autocrat
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO yang
tinggi dan RO rendah dalam situasi yang tidak sejalan dengan
tingkah laku bawahannya. Oleh karena itu ia kurang efektif. Ia
merupakan pemimpin yang tidak mempercayai orang lain,
tidak menyenangkan, dan hanya tertarik pada tugas-tugas
mendadak dan sesaat.
8. Deserter
Ditampilkan oleh pemimpin yang menggunakan TO rendah
dan RO rendah dalam situasi yang tidak tepat, sehingga ia tidak
dapat bertindak secara efektif. Ia merupakan pemimpin yang
pasif serta tidak mau terlibat dalam pekerjaannya.

3. Adminsitrasi MSDT
a. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tes adalah 30 menit
b. Ada 64 pernyataan yang mengukur persepsi seseorang mengenai
gaya kepemimpinan yang diberikan dalam bentuk buku soal
MSDT
c. Tugas dalam MSDT adalah memilih salah satu pernyataan A atau
B pada pasangan pernyataan yang diberikan
d. Instruksi yang diberikan adalah:

7
“dari dua pernyataan yang diberikan, tentukan pernyataan mana
yang paling menggambarkan apa yang biasanya anda lakukan
dalam pekerjaan anda sehari-hari. Mungkin ada pernyataan-
pernyataan yang membingungkan anda, misalnya kedua
pernyataan sama-sama menggambarkan diri anda. Apabila hal itu
terjadi, anda tetap diminta untuk menentukan satu pilihan di antara
A dan B.
4. Skoring MSDT
Berikut skoring tes MSDT menurut Fitriyani dkk (2022):
a. Jumlahkan huruf A dari setiap lajur horixontal ke dalam kolom
yang bertuliskan A
b. Jumlahkan huruf B dari setiap jalur vertikal ke dalam kolom yang
bertuliskan B
c. Jumlahkan angka dalam kolom A, B dan koreksi. Tuliskan jumlah
angka tersebut ke dalam kolom jumlah
d. Pindahkan angka dalam kolom jumlah ke dalam kolom A-H yang
ditulis di kiri bawah
e. Isilah kotak-kotak di bawa tulisan TO, RO, E, dan O dengan angka
dalam kolom A-H yang di sebelah kiri
f. Tuliskan jumlah dari kolom TO, RO, E dan O di dalam empat kotak
yang terletak paling bawah
g. Konversikan angka-angka tersebut berdasarkan tabel di bawah ini
0-29 30-31 32 33 34 35 36-37 38
lebih
0 0.6 1.2 1.8 2.4 3.0 3.6 4.0

h. Angka konvensi yang diperoleh menunjukkan gaya kepemimpinan


seseorang berdasarkan dimensi TO, RO dan E
i. Berdasarkan angka kovensi untuk TO, RO, E lihatlah bagan
dibawah ini untuk mengetahui gaya kepemimpinan

8
j. Berdasaekan angka mentah (sebelum dikonversi) dapat juga dibuat
profil gaya kepemimpinan, di mana:
1. Menunjukkan gaya Deserter
2. Menunjukkan gaya Missionary
3. Menunjukkan gaya Autocrat
4. Menunjukkan gaya Compromiser
5. Menunjukkan gaya Beuraucrat
6. Menunjukkan gaya Developer
7. Menunjukkan gaya Benevolent Autocrat
8. Menunjukkan gaya Executive
B. PAPI (Personality and Preference Inventory) Kostick
1. Sejarah PAPI KOSTICK
PAPI (Personality and Preference Inventory) adalah personality
assessment atau alat tes penilaian kepribadian terkemuka yang
digunakan oleh para profesional HR (Human Resource) dan manajer
terkait untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada
semua tingkatan. Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat
oleh Guru Besar Psikologi Industri dari Massachusetts, Amerika, yang
bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. Versi
Swedia lebih dulu diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini
diperkenalkan pada tahun 1997 dengan versi ipsatif (PAPI-I) dan
normatif (PAPI-N). Versi ipsatif, PAPI-I, dirancang untuk digunakan
untuk pengembangan pribadi, sedangkan normatif versi, PAPI-N, yang
dimaksudkan untuk digunakan untuk perbandingan dan seleksi.

9
Menurut Widiasavitri, dkk (2016) Dasar pemikiran untuk desain dan
formulasi PAPI didasarkan pada penelitian dan teori kepribadian
“needs-press” oleh Murray (1938).

2. Karakteristik PAPI KOSTICK


PAPI atau Personality and Preference Inventory Kostick
merupakan sebuah inventori kepribadian yang dilakukan oleh praktisi
Human Resource (HR) untuk mengidentifikasi gaya kerja karyawan.
Alat tes ini disusun oleh Dr. Max Kostick, dosen dari Boston State
Collage, di Massachusetts, Amerika Serikat. Objek yang diukur oleh
alat tes ini adalah kepribadian individu yang berkaitan dengan
lingkungan dan values perusahaan. Dinamika kepribadian tersebut
diukur dalam bentuk motif (need) dan gaya perilaku individu (role).
Tes PAPI Kostick memiliki 90 aitem yang tersusun berdasarkan 20
aspek kepribadian. Kedua puluh aspek tersebut dikelompokkan
menjadi 7 bidang. Tujuh bidang yang diukur oleh tes PAPI Kostick
adalah kepemimpinan, aktivitas kerja, arah kerja, relasi sosial, sifat
temperamen, gaya bekerja, dan posisi birokrasi (atasan-bawahan).
Cubiks (dalam Putri dkk, 2022) menyatakan hasil skoring dapat
digunakan oleh praktisi HR untuk seleksi calon karyawan dan
melakukan pengembangan karyawan.
PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran
kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi
keadaan individu di tempat kerja). Menurut Asmara (2017) PAPI
Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-
masing mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Work Direction (Arah Kerja)
 Need to finish task (N) Kebutuhan menyelesaikan tugas secara
mandiri
 Hard intense worked (G) – Peran pekerja keras

10
 Need to achieve (A) – Kebutuhan berprestasi
2. Leadership (Kepemimpinan)
 Leadership role (L) – Peran kepemimpinan
 Need to control others (P) – Kebutuhan mengatur orang lain
 Ease in decision making (I) – Peran membuat keputusan
3. Activity (Aktivitas kerja)
 Pace (T) – Peran sibuk
 Vigorous type (V) – Peran penuh semangat
4. Social Nature (Relasi sosial)
 Need for closeness and affection (O) –Kebutuhan kedekatan dan
kasih sayang
 Need to belong to groups (B) – Kebutuhan diterima dalam
kelompok
 Social extension (S) – Peran hubungan sosial
 Need to be noticed (X) – Kebutuhan untuk diperhatikan
5. Work Style (Gaya Kerja)
 Organized type (C) – Peran mengatur
 Interest in working with details (D) – Peran bekerja dengan hal –
hal rinci
 Theoretical type (R) – Peran orang yang teoritis
6. Temperament (Sifat temperamen)
 Need for change (Z) – Kebutuhan untuk berubah
 Emotional resistant (E) – Peran pengendalian emosi
 Need to be forceful (K) – Kebutuhan untuk agresif
7. Followership (Posisi atasan-bawahan)
 Need to support authority (F) – Kebutuhan membantu atasan
 Need for rules and supervision (W) –Kebutuhan mengikuti
aturan dan pengawasan.

11
3. Administrasi PAPI KOSTICK
Menurut Wiasavitri, dkk (2016) beberapa hal yang harus dijelaskan
mengenai tes PAPI kostick antara lain:
a. Tes ini terdiri dari 90 pasang pernyataan yang berhubungan dengan
situasi kerja Saudara. Dari sepasang pernyataan tersebut, Saudara
diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang paling
menggambarkan diri Saudara atau pernyataan mana yang dirasa
paling penting bagi Saudara. Jika kedua pernyataan tersebut sangat
sesuai dengan diri Saudara, maka Saudara tetap harus memilih
salah satu diantaranya yang dirasa paling sesuai dengan dirinya.
Hal sebaliknya pun berlaku. Jika kedua pernyataan tersebut sangat
tidak sesuai dengan diri Saudara, maka Saudara tetap harus
memilih salah satu pernyataan yang paling menggambarkan
kondisi diri Saudara yang sebenarnya.
b. Kemudian lingkari tanda panah pada lembar jawaban sesuai dengan
pilihan yang telah dibuat, misalnya : jika Saudara memilih
pernyataan pertama yang paling sesuai dengan dirinya, maka
lingkari tanda panah horizontal. Jika sebaliknya maka lingkari
tanda panah diagonal.
c. Yang perlu diingat adalah Saudara harus menjawabnya dengan
jujur dan jangan pernah berpikir untuk memberikan jawaban yang
benar, karena jawaban terbaik adalah jawaban yang paling
mendekati diri Saudara. Setiap nomor hanya terdiri dari satu
jawaban dan tes ini membutuhkan jawaban yang segera (tanpa
mempertimbangkan pernyataan yang ada terlalu lama), jadi
kerjakanlah secepat-cepatnya namun tetap teliti. Jangan ada yang
double atau kosong pada setiap nomor.

4. Skoring PAPI KOSTICK


a. Lembar jawaban terbagi menjadi 2 bagian oleh garis diagonal sisi
kiri bawah ke kanan atas. Masing-masing bagian diskor secara

12
terpisah dan pada saat menyekor jangan sampai melampaui garis
batas diagonal.
b. Pada masing-masing aspek, jumlahkan anak panah horizontal yang
dilingkari dan beri total angka pada pada kotak yang sesuai.
c. Jumlah minimal per aspek adalah 0 dan maksimal adalah 9,dengan
jumlah total dari aspek G s/d E (sisi kiri) & dari N s/d W (sisi
kanan) adalah 45. Jika terjadi penotalan kurang atau lebih dari 45,
maka terjadi kesalahan dalam skoring. Segera cek kembali.
d. Row score lalu dikonversikan ke tabel norma (dalam lingkaran)
pada masing-masing aspek kecuali aspek Z dan K (terbalik).
Skor Kategori
9 Sangat tinggi
6,7,8 Tinggi
4,5 Rata-rata
1,2,3 Rendah
0 Sangat rendah
o Z dan K (terbalik)
Skor Karegori
9 Sangat rendah
6,7,8 Rendah
4,5 Rata-rata
1,2,3 Tinggi
0 Sangat tinggi

C. MBTI (Myers Briggs Type Indicator)


1. Sejarah MBTI
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah instrumen tes
psikologi yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis
seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI
dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini
dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe

13
kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrumen yang paling
banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama
lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI didasari pada jenis dan preferensi
kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types
pada tahun 1921. Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe
psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat dimengerti dan berguna
dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini tes MBTI adalah tes
kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia selain tes enneagram.
Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan
perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat
potensi karyawan tersebut optimal menurut Claudy et al, (dalam,
Gofar, Npitulu,dkk (2019)).
MBTI dikembangkan oleh Katherine Cook Briggs dan
puterinya, Isabel Briggs Myers sejak Perang Dunia II (1939-1945).
Mereka percaya bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu
perempuan yang akan memasuki dunia kerja di bidang industri.
Setelah mengalami pengembangan, akhirnya Tes MBTI ini pertama
kali dipublikasikan pada tahun 1962. MBTI didasarkan dari teori
tipologi yang diusulkan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya
berjudul "Psychological Type" yang diterbitkan pada tahun 1921.
Dalam bukunya, Jung berteori bahwa ada empat fungsi psikologis
utama yang digunakan manusia dalam menjalani kehidupan, yaitu:
sensasi (sensation), intuisi (intuition), perasaan (feeling), dan
pemikiran (thinking) (Gofar, Napitulu,dkk (2019)).
2. Karakteristik MBTI
Menurut Car Gustav Jung (dalam Wijawa,Novita
&Yulita,2019) dalam Tes MBTI ini, ada 4 dimensi kecenderungan
sifat dasar manusia:
a. Dimensi pemusatan perhatian: Introvert(I) vs. Ekstrovert(E)
Dimensi EI melihat sumber energi dari luar atau dalam dirinya.
Ekstrovert merupakan tipe kepribadian yang menyukai dunia luar

14
yang senang bergaul, berinteraksi sosial, beraktifitas dengan
orang lain, serta berfokus pada dunia luar. Sebaliknya, dimensi
introvert menyukai dunia dalam (diri sendiri). Introvert senang
menyendiri, merenung, membaca dan tidak begitu suka bergaul
dengan banyak orang, mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi
serta fokus.
b. Dimensi memahami informasi dari luar : Sensing(S) vs.
Intuition(N). Imensi SN melihat cara individu memproses data.
Tipe sensing memproses data berdasar fakta yang konkrit,
praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka
menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta
memilih cara-cara yang sudah terbukti. Tipe sensing berfokus
pada masa kini Sementara tipe intuition memproses data dengan
melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta
melihat berbagai kemungkinan yang dapatterjadi. Mereka
berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada
masa depan. Tipe intuition sangat inovatif, penuh inspirasi dan
ide unik.
c. Dimensi menarik kesimpulan & keputusan: Thinking(T) vs.
Feeling(F)
Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan.
Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan
kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung
berorientasi pada tugas dan objektif, terkesan kaku dan keras
kepala. Tipe thinkingmenerapkan prinsip dengan konsisten.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil
keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif.
Tipe feeling sering terkesan memihak,mereka empatik dan
menginginkan harmoni.

15
d. Dimensi pola hidup : Judging(J) vs. Perceiving(P).
Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di
sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan
sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak
melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di
luar perencanaan. Tipe judging ingin merencanakan pekerjaan
dan mengikuti rencana itu. Orang dengan dimensi judging
bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur dan perencanaan
stepby step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang
bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak
untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan
mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka
bergairah.

Menurut Carl Gustav Jung (dalam Wijawa,Novita


&Yulita,2019) Hasil kombinasi dari 4 dimensi tersebut akan
menghasilkan 16 tipe kepribadian, antara lain:
1. ESTJ : Berpikir yang ekstrover dengan dibantu oleh pegindera.
2. ENTJ : Berpikir yang ekstrover dengan dibantu oleh intuitif.
3. ISTP : Berpikir yang introver dengan dibantu oleh pegindera.
4. INTP : Berpikir yang introver dengan dibantu oleh intuitif.
5. ESFJ : Perasa yang ekstrover dengan dibantu oleh pegindera.
6. ENFJ : Perasa yang ekstrover dengan dibantu oleh intuitif.
7. ISFP : Perasa yang introver dengan dibantu oleh pegindera.
8. INFP : Perasa yang introver dengan dibantu oleh intuitif.
9. ESTP : Pegindera yang ekstrover dengan dibantu oleh berpikir.
10. ESFP : Pegindera yang ekstrover dengan dibantu oleh perasa.
11. ISTJ : Pegindera yang introver dengan dibantu oleh berpikir.
12. ISFJ : Pegindera yang introver dengan dibantu oleh perasa.
13. ENTP : Intuitif yang ekstrover dengan dibantu oleh berpikir.

16
14. ENFP : Intuitif yang ekstrover dengan dibantu oleh perasa.
15. INTJ : Intuitif yang introver dengan dibantu oleh berpikir.
16. INFJ : Intuitif yang introver dengan dibantu oleh perasa..
3. Adminsitrasi MBTI
Jumlah soal dalam tes ini adalah 56 soal yang terbagi dalam 4
bagian (4 dimensi kecenderungan sifat manusia). Setiap bagiannya
terdiri dari 14 soal yang dibagi dalam dua kolom, yang tiap kolomnya
terdiri dari 7 soal pernyataan. Waktu dalam mengerjakan tes ini adalah
kurang lebih 20-30 menit, tetapi pada umumnya tidak ada pembatsan
waktu dengan maksud agar peserta lebih berkonsentrasi dalam
memilih pernyataan-pernyataan yang disediakan dengan baik dan
sesuai dengan dirinya.
4. Skoring MBTI
Perhitungan tes MBTI dilakukan dengan membandingkan
beberapa hal. Dalam MBTI yang dibandingkan adalah introvert dan
ekstrovert, sensing dan intuition, thinking dan feeling serta judging
dan perceiving. Untuk tiap perbandingan yang ada akan tersedia
dengan 15 pertanyaan yang telah ditentukan, sehingga total
pertanyaan terdapat 60 pertanyaan. Dari 15 pertanyaan pada
tiap pembanding, misalnya untuk perbandingan ekstrovet dan
introvert dari 15 pertanyaan yang tersedia akan dihitung
berapa pertanyaan yang dipilih ekstrovert dan berapa yang
memilih introvert. Setelah itu bandingkan nilai yang dihasilkan
keduanya kemudian bandingkan. Setelah diketahui mana yang
lebih besar maka itu menjadi satu hasil abjad yang menjadi
element pembentuk penentuan kepribadian yang telah tersedia
(Amaliyah & Nofiayanto, 2013).
Dapat dilihat pada rumus sebagai berikut :
a. Perbandingan antara Introvert(I) dan Ekstrovert(E)
Hasil I = Jumlah I / 15 * 100%
Hasil E = Jumlah E /15 * 100%

17
Bandingkan hasil I dan hasil E
b. Perbandingan antara Sensing(S) dan Intuition(N)
Hasil S = Jumlah S / 15 * 100%
Hasil N = Jumlah N /15 * 100%
Bandingkan hasil S dan hasil N
c. Perbandingan antara Thinking(T) dan Feeling(F)
Hasil T = Jumlah T/ 15 * 100%
Hasil F = Jumlah F /15 * 100%
Bandingkan hasil T dan hasil F
d. Perbandingan antara Judging(J) dan Perceiving(P)
Hasil J = Jumlah J / 15 * 100%
Hasil P = Jumlah P /15 * 100%
Bandingkan hasil J dan hasil P
Dari perhitungan yang dilakukan di atas akan menghasilkan
16 tipe kepribadian. Namun, setelah diketahui hasil yang terbesar
pada tiap pembanding maka akan menghasilkan suatu tipe kepribadian
yang terdiri dari empat huruf.

D. DISC (Dominant, Influences, Steadiness, Compliance)


1. Sejarah DISC

Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe-tipe


perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh
William Moulton Marston pada tahun 1928 melalui bukunya yang
berjudul “The Emotions of Normal People”. Dalam penerapannya di
dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran,
baik secara profesional maupun secara personal. Seperti umumnya alat-
alat tes sejenis (termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk
kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam
proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Dunia II.
Setelah kendalanya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai
untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.

18
Pada awalnya pemakaianya secara luas, DISC terbatas digunakan
pada sektor komersial. Agar efektif, dibutuhkan juga pendapat para
ahli, dan hal inilah yang membuatnya menjadi mahal. Sebelum
memanfaatkan komputer, interprestasi jawaban kuisioner DISC
menjadi menjadi profil seseorang merupakn pekerjaan yang sulit dan
juga kompleks. Kemajuan dalam penggunaan komputer telah membuat
DISC dapat dimanfaatkan secara universal, karena hasilnya dapat
diperoleh dan diinterpretasikan secara otomatis dan cepat. Pada
akhirnya, DISC menjadi solusi hemat bagi setiap orang, dan telah
berkembang menjadi alat asesmen perilaku (behavioal assesment tool)
yang paling banyak digunakan di dunia saat ini menurut Trisni (dalam
Wicaksana, 2021)
2. Karakteristik DISC
Ada beberapa hal yang dapat diidentifikasi melalui tes DISC
meliputi kepribadian individu, cara individu berperilaku di
lingkungan kerja, rumah, dan sekolah, cara individu dalam
menghadapi suatu kondisi baik dalam lingkup kerja, rumah,
maupun sekolah, serta cara individu tersebut menyelesaikan
masalah yang ada. Selain hal-hal yang sudah disebutkan, tes DISC juga
dapat dimanfaatkan untuk mengenal lebih jauh karakter diri
sendiri maupun orang lain sehingga dapat dipahami, mengetahui
cara untuk menyelesaikan konflik yang ada dalam kehidupan,
menambah kemampuan dalam berkomunikasi dan juga dapat
mengetahui kelemahanyang dimiliki sehingga kita tahu kemana arah
harus mengembangkan diri sendiri menrut Rohm (Nurochim dkk,
2022). Tujuan dari tes DISC ini adalah untuk menentukan ciri-ciri
perilaku mana yang memotivasi karyawan. Tes DISC ini juga
menentukan gaya komunikasi yang paling sesuai dengan faktor-faktor
yang dapat memotivasi karyawan di tempat kerja.
Tes ini memiliki 4 elemen yaitu Dominant (sifat dominan/kuasa),
Influence (sifat mempengaruhi orang lain), Steadiness (Kestabilan),

19
dan Compliance (sifat pemikir/kritis). Miliki dasar penelitian yang
diajadikan sebagai acuan dalam penentuanya. Penelitian tersebut
dilakukan oleh John Geier dan Dorothy Downey asal Amerika. Berikut
penjelasannya:
a. Dominant (D) Individu yang Dominantnya tinggi memiliki sifat
tegas dan tidak suka bertele-tele, mereka individu yang independen.
Mereka suka akan tantangan dan suka bersaing atau dapat dikatakan
orang yang sangat ambisius. Mereka juga memiliki kemauan yang
keras sehingga segala sesuatu harus sesuai dengan apa yang mereka
inginkan. Sisi positif yang dapat diambil dari individu dengan tipe
ini adalah mereka memiliki motivasi yang tinggi, cenderung
berperan sebagai problem solver, risktasker, dan selfstrarter.
Sedangkan sisi negatifnya dapat berupa tidak suka akan rutinitas,
cenderung temperamental dan agresif, sulit untuk percaya kepada
orang lain, dan tidak bisa bekerja dengan sesuatu yang memiliki detail.
b. Influential (I) Individu dengan tipe ini memiliki kemampuan sosial
yang baik. Mereka suka bergabung dalam kelompok dan suka bekerja
sama dengan orang lain. tipe ini cenderung menyelesaikan masalah
dengan mengandalkan keterampilan sosial yang mereka miliki. Karena
keterampilan sosial mereka yang baik, mereka mudah untuk
mengungkapkan perasaan mereka atau dengan kata lain terbuka
sehingga dikatakan mudah bergaul dan ramah. Sisi positif dari tipe ini
yaitu bersifat optimis, persuasif, dapat memotivasi, friendly, dan
memilikiantusiasme yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan sisi
negatif pada tipe ini yaitu cenderung impulsif, emosional, terlalu
berorientasi pada hasil, mudah tersinggung atau marah.
c. Steady (S) Individu dengan tipe ini cenderung memiliki tampilan
luar yang tenang, berhati-hati dalam mengambil tindakan, dan
konsisten dalam melakukan sesuatu. Mereka merupakan individu
yang berkeras hati serta gigih. Dalam menjalani kehidupannya
mereka cenderung menggunakan standar yang telah terukur dan stabil.

20
Sisi positif pada tipe ini adalah mereka merupakan pendengar yang
baik, memedulikan perasaan orang lain, dan melakukan
pekerjaannya dengan stabil. Sedangkan sisi negatif yang dimiliki tipe
ini adalah karena mereka suka bertahan pada standar yang telah ada,
mereka sulit untuk berubah, mereka juga kurang termotivasi karena
telah nyaman dengan kestabilan yang telah dijalani, mereka
cenderung menghindari konflik, cenderung bersikap egois,
terkadang ragu-ragu dalam bertindak, dan menghindari
pertanggungjawaban.
d. Compliant (C) Individu dengan tipe ini sangat teliti dan cermat
dalam mengerjakan sesuatu. Mereka menyukai pekerjaan yang teratur
dengan jelas. Orang lain memandang mereka sebagai orang yang
mudah mengalah dan pasif. Selain itu mereka juga sangat
menaati peraturan. Dalam menyelesaikan masalah, mereka
cenderung menggunakan cara yang tidak langsung. Dalam
kehidupannya juga mereka sebisa mungkin menjaga agar semua
hal dikelola dengan baik sehingga berjalan dengan lancar. Sisi positif
pada tipe ini yaitu taat aturan, akurat, sistematis, selalu mencari fakta,
kemampuan analitis tinggi, dan berpegang teguh pada norma dan etika.
Sedangkan sisi negatif dari tipe ini yaitu kurang ambisius, kaku,
cenderung menghindari atau menyerah pada konflik, dan susah bekerja
dengan tekanan
3. Administrasi DISC
Berikut administrasi tes DISC menurut Fitriyani dkk (2022):
“kepada anda telah dibagikan sebuah lembar soal yang sekaligus lebar
jawaban tes DISC. Isilah lembar jawaban tersebut, dengan nomor tes
dan identitas anda pada pojok kanan atas. jika sudah selesai mohon
perhatikan penjelasan dari saya”

“anda tidak diperkenankan memulai menjawab sebelum ada aba-aba


MULAI”

21
“Cara menjawab tes ini adalah dengan memberikan tanda silang pada
salah 1 tanda dibawah kolom P dan 1 tanda di bawah kolom K sejajajr
dengan kata yang menggambarkan diri anda sebenarnya”

“berilah jawaban sesuai dengan diri anda”

4. Skoring DISC
Berikut skoring dari DISC (Dominant, Influences, Steadiness,
Compliance) menurut Mariyati (2021):
a. Salin identitas testee pada lembar skoring dan grafik DISC
b. Berilakan skor pada jawaban masing-masing soal sesuai dengan
kunci jawaban D/I/S/C pada masing-masing kolom baik MOST
maupun LEAST
c. Tulislah hasil penjumlahan skort masin-masing trait (DISC) baik
most maupun least pada kotak skoring di lembar skoring dan grafik
DISC
d. Tulislah hasil penjumlahan dari kolom most maupun least dari
masing-masing trait (DISC) pada change
e. Lakukan konfersi skor change pada masing-masing trait (DISC) di
masing-masing kotak grafik (3 kota grafik)
f. Buatlah kesimpulan berdasarkan grafik yang muncul pada masing-
masing trait (DISC) dan masing-masing situasi (3 gambar grafik)
skor Kategori
x < -6 Sangat rendah
x < -2 sd x < -6 Rendah
x > -2 sd x < 2 Rata-rata
x > 2 sd x 6 Sangat tinggi
x>6 Sangat tinggi

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
MSDT (Management Style Diagnostic Test) merupakan salah satu
test yang digunakan dalam mengukur gaya kepemimpinan individu. Papi
Kostick merupakan jenis alat tes yang sering digunakan. PAPI (Personality
and Preference Inventory) Kostick menjadi salah satu indikator sebuah
organisasi atau industry dalam menyeleksi dan mempertimbangkan
karyawan baru biasanya digunakan di bidang industry dan organisasi guna
melihat potensi karyawan dan kesesuaian dengan pekerjaan serta tempat
kerja). MBTI merupakan test kepribadian yang menghasilkan enam belas
tipe kepribadian yang terbagi menjadi atas empat sekala kecenderungan.
Dan test DISC (dominant, influence, steadiness, compliance). Tujuan tes
ini yaitu untuk menentukan ciri-ciri perilaku mana yang memotivasi
karyawan. Tes ini juga menentukan gaya komunkasi yang paling sesuai
dengan faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan di tempat kerja

B. Saran
Dari uraian yang telah di paparkan di atas mengenai bagaimana
sejarah, karakteristik, administrasi dan skoring dari test MSDT, PAPI
KOSTICK, MBTI dan DISC membuat penulis menyarankan kepad
apenulis selanjutnya agar memamparkan lebih jelas dan mendalam
mengenai hal tersebut sehingga ilmu dan kelengkapan materi lebih jelas

23
DAFTAR PUSTAKA

Chairlisyah, Daviq. (2012). Pembentukan Kepribadian Positif Anak Sejak Usia


Dini. Jurnal Educhild. 1(1). Hlm 1-2
Pertiwi, Bestarindra Ramadhania, Chaska Fayza S, Dhiya Fauziyyah S, dan Diah
Puspita S. (2022). Management Style Diagnostic Test (MSDT). Jurnal
Flourishing. 2(1). Hlm 44.
Putri, Catherine Agensia, Eliza Rofiqoh, Fina Alfiah W, Fitri Amalia, dan
Prastiningrum. (2022). Implementasi Alat Tes Papi Kostick (Review
Sistematis). Junral Flourishing. Hlm 122.
Nurochim, Alifia Damara, Allivia Ayu W, dan Anastasya Rafelinda P. (2022).
Pembentukan dan Perkembangan Alat Test DISC: Sebuah Literature
Review. Jurnal Flourshing.2(1). Hlm 61
Sjarkawi. (2008). Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Wulandari, Putri R. (2014). Psikologi Kepribadian 1. Jakarta: Universitas Mercu
Buana.
Mariyati, Lely (2020). ”Modul Pratikum Individual & Klasikal Tes Inventori.”
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. hlm 43.
Widiasavitri, dkk (2016). “Materi Kuliah Psikodiagnostika I dan Administrasi
Alat Tes Psikologi” Universitas Udayana, hlm 59-64.
Asmara, dkk (2017). “Sistem Cerdas Tes Kperibadian Papikostick” Jurnal
Dinamika DotCom. 8(1), hlm 49.
Putri, dkk (2022). “Implementasi Alat Tes Papi Kostick (Review Sistematis)”
Jurnal Flourishing. 2(2), hlm 123.
Wicaksana, Seta A. 2021. Pio-Diagnostik Pengukuran Potensi dan Kompetensi
Individual di Industri dan Organisasi. Humanika Institute
Publisher:Semarang
Nurochim, Akifia Damara, Allivia Ayu Wardani, Anatsya Rafelinda Putri. 2022.
Pembentukan dan Perkembangan Alat Tes DISC Sebuah Literature
Review. Jurnal Flourishing. Vol 2(1). Hlm. 59-63.

24
Mariyati, Lely Ika. 2021. Modul Praktikum Individual dan Klasikal. UMSIDA
PRESS:Sidoarjo
Fitriyani, Eka, dkk (2022). Asesmen Keprbadian Konsep, Administrasi dan
Skoring. Al-Mujtahadah Press:Pekanbaru.

25

Anda mungkin juga menyukai