Anda di halaman 1dari 15

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Asesmen Kepribadian Reni Susanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog

“TES INVENTORY (SSCT, FSCT)”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Adhelia Rizqi Rahmi (12160125016)
Fadila Husna Zahra (12160123497)
Hana Surya (12160121694)

KELAS: 6C

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami ucapkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta berkah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Asesmen
Kepribadian” yang diberikan pada semester 6. Makalah ini disusun dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan Tes Inventory (SSCT, FSCT) dan telah kami susun
dengan maksimal serta mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Reni Susanti, S.Psi.,
M.Psi., Psikolog selaku dosen pengampu mata kuliah “Asesmen Kepribadian”
yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca khususnya bagi mahasiswa jurusan Psikologi.

Pekanbaru, 29 Februari 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

I.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1

I.3 Tujuan.......................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. SSCT........................................................................................................................3

B. FSCT........................................................................................................................6

BAB III..............................................................................................................................8

PENUTUP.........................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tes inventory, atau sering disebut juga sebagai inventarisasi psikologis, adalah
alat yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi berbagai aspek psikologis
individu, seperti kepribadian, minat, kemampuan, atau sikap. Dalam konteks
cyber psikologi, penggunaan tes inventory dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang bagaimana perilaku online dan interaksi dengan teknologi
digital memengaruhi berbagai aspek psikologis individu.
Pengembangan metode dan teknologi dalam penyusunan dan penerapan tes
tersebut sangat penting. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
tes inventory dapat disusun dan diterapkan secara online, memungkinkan
pengumpulan data yang lebih efisien dan analisis yang lebih cepat.
Selain itu, penting untuk memastikan bahwa tes inventory valid dan reliabel
dalam mengukur aspek-aspek psikologis yang berkaitan dengan perilaku online.
Validitas mengacu pada sejauh mana tes tersebut benar-benar mengukur apa yang
dimaksud untuk diukur, sementara reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil
yang diperoleh dari tes tersebut.
Dengan pemahaman tentang pentingnya tes inventory dalam konteks cyber
psikologi serta pentingnya pengembangan tes yang valid dan reliabel, kita dapat
lebih memahami peran dan pentingnya penggunaan tes inventory untuk mengukur
berbagai aspek psikologis individu dalam era digital ini.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Tes Inventory (SSCT & FSCT)?
2. Bagaimana sejarah Tes Inventory (SSCT & FSCT)?
3. Bagaimana karakteristik Tes Inventory (SSCT & FSCT)?
4. Bagaimana administrasi Tes Inventory (SSCT & FSCT)?
5. Bagaimana tahap skoring Tes Inventory (SSCT & FSCT)?
6. Bagaimana Pelaporan Asesmen Tes Inventory (SSCT & FSCT)?

1
I.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu Tes Inventory (SSCT & FSCT)
2. Menjelaskan sejarah Tes Inventory (SSCT & FSCT)
3. Menjelaskan karakteristik Tes Inventory (SSCT & FSCT)
4. Menjelaskan administrasi Tes Inventory (SSCT & FSCT)
5. Menjelaskan Tahap skoring Tes Inventory (SSCT & FSCT)
6. Menjelaskan pelaporan Tes Inventory (SSCT & FSCT)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SSCT
1. Pengertian
SSCT (Saks Sentence Completion Test) adalah suatu teknik proyeksi yang
digunakan untuk mengungkap dinamika kepribadian, yang dapat menampakkan
diri individu dalam hubungan interpersonal dan dalam interpretasi terhadap
lingkungan yang dibuat oleh Joseph M. Sacks, Sidney Levy dan beberapa
Psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental Hygiene
Service. SSCT (Saks Sentence Completion Test) adalah tes proyektif yang
menggunakan kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus dilengkapi oleh testee
sehingga menjadi kalimat yang utuh. Teknik ini, yang dikenal sebagai completion
task, merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan atau isi psikisnya
sesuai dengan rangsang yang terdapat atau berkaitan dengan isi kalimat tersebut.
Tes ini biasanya digunakan untuk orang dewasa dan bertujuan untuk mengetahui
penyesuaian diri individu serta struktur kepribadian mereka.
2. Sejarah
Jauh sebelum alat tes SSCT muncul terdapat sebuah alat tes yang
bernama Rohde-Hildreth Completion Blank (RHCB). Tes ini mengungkap
kebutuhan, trait, sikap, tekanan, ideologi, struktur ego, status intelektual, dan
kematangan emosi. Tes ini berisi 64 item, dan digunakan untuk subjek berusia
12 tahun ke atas.Kemudian muncul tes bernama Shor’s Self Idea Completion
Test (SSICT). Tes ini menggunakan pendekatan klinis, dan digunakan untuk
mengungkap aspek penolakan, tema atau aspek kepribadian yang diproyeksikan.
Selain itu muncul pula alat tes lain yaitu Rotter Incomplete Sentence
Blank (RISB). RISB ini memiliki tiga bentuk, yaitu untuk SMA, mahasiswa, dan
orang dewasa. Masing-masing bentuk terdiri dari 40 kalimat. Waktu untuk
mengerjakan tes ini adalah sekitar 20 – 40 menit. Setelah itu muncul alat tes
yang bernama Rotter-Willerman Incomplete Sentence Test (RWIST). Tes ini
digunakan untuk seleksi dalam Army Air Force. Tes ini terdiri dari 40 item

3
kalimat tanpa struktur. Dalam tes ini, respon atau jawaban testee di nilai dalam
tiga kategori, yaitu Konflik Tidak Sehat, Konflik Sehat, dan Respon Netral.
Dalam tes ini, ada klasifikasi rekomendasi untuk seleksi tersebut, yaitu secara
psikologis siap bertugas; secara psikologis tidak siap bertugas; dan mengalami
gangguan serius.
Setelah rangkaian alat tes tersebut, akhirnya muncul Sack Sentence
Completion Test (SSCT). SSCT disusun oleh Joseph M. Sacks, Sidney Levy,
dan beberapa psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental
Hygiene Service. SSCT dapat digunakan untuk mengukur tingkat gangguan
yang dialami oleh seseorang. Sack Sentence Completion Test (SSCT) dan Forer
Sentence Completion Test (FSCT) termasuk dalam kelompok tes kepribadian
dengan bentuk proyektif. Baik SSCT maupun FSCT terdiri dari sejumlah
kalimat tidak lengkap atau tidak sempurna, yang disajikan untuk dilengkapi oleh
testee, sehingga menjadi kalimat yang utuh. Itu sebabnya mengapa kedua tes ini
disebut Completion Test. SSCT dan FSCT bukan merupakan tes standar dan
tidak dinilai secara kuantitatif. Kedua tes ini sangat penting digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam situasi klinis.

3. Karakteristik
SSCT mengungkap 4 aspek yaitu:
a. Masalah Keluarga
Hal ini meliputi hubungan antara subyek dengan ayah dan ibunya,
sikap subyek terhadap ayah dan ibunya, 13 dan pandangan subyek
mengenai keluarganya. Jumlah aitemnya ada 12.
- Sikap terhadap ibu, yang terdapat dalam item 14, 29, 44, 59
- Sikap terhadap ayah, yang terdapat dalam item 1, 16, 31, 46.
- Sikap terhadap unit keluarga, yang terdapat dalam item 12, 27, 42, 57.
b. Masalah seksual
Hal ini meliputi sikap subyek terhadap wanita, hubungan
heteroseksual. Jumlah aitemnya ada 8.
- Sikap terhadap wanita, yang terdapat dalam item 10, 25, 40, 55

4
- Sikap terhadap hubungan heteroseksual, terdapat dalam item 11, 26, 41,
56.
c. Masalah hubungan interpersonal (hubungan antar individu)
Hal ini meliputi sikap subyek terhadap atasan, sikap subyek
terhadap bawahan, sikap subyek terhadap kenalan/sesama, sikap subyek
terhadap lingkungan. Jumlah aitemnya ada 16.
- Sikap terhadap teman sejawat, terdapat dalam item 13, 28, 43, 58
- Sikap terhadap teman atau kenalan, terdapat dalam item 7, 22, 38, 53
d. Konsep Diri
Hal ini meliputi ketakutan-ketakutan yang dimiliki, rasa bersalah,
pandangan mengenai masa depannya (cita-cita), pandangan tentang masa
lalu, sikap terhadap kemampuan diri sendiri. Jumlah aitemnya ada 24.
- Sikap terhadap perasaan takut, terdapat dalam item 7, 22, 37, 52
- Sikap terhadap perasaan bersalah, terdapat dalam item 15, 30, 45, 60
- Sikap terhadap kemampuan diri sendiri, terdapat dalam item 2, 17, 32,
47
- Sikap terhadap masa lalu, terdapat dalam item 9, 24, 39, 54
- Sikap terhadap masa depan, terdapat dalam item 5, 20, 35, 50
- Sikap terhadap cita-cita atau tujuan hidup, terdapat dalam item 3, 18,
33, 48.

4. Administrasi tes SSCT


a. Penyajian : Individual atau klasikal Tertulis atau lisan (Lisan digunakan
untuk testee pencemas, tujuannya adalah memberi kesempatan testee
untuk katarsis, mengobservasi ekspresi wajah atau perubahan suara, dll.
b. Waktu : 20 – 40 menit untuk testee yang normal 1 jam untuk testee
terganggu atau untuk pengetesan klasikal.
c. Pencatatan : Tester mencatat waktu respon pertama dari testee dan akhir
waktu testee memberi respon. Bila memungkinkan lakukan inquiry

5
d. Instruksi : Dibawah ini terdapat 60 kalimat yang belum selesai, tiap
kalimat di bawah ini merupakan permulaan suatu kalimat. Bacalah setiap
kalimat dan selesaikan dengan menuliskan pikiran yang segera timbul
setelah membacanya. Bekerjalah secepat mungkin. Bila ada beberapa
kalimat yang tidak dapat segera diselesaikan tandailah dengan memberi
15 lingkaran pada nomor yang bersangkutan, tinjaulah kembali setelah
menyelesaikan kalimat-kalimat lainnya. Tidak ada jawaban yang salah
atau benar. Semua jawaban benar, asal sesuai dengan yang anda rasakan
atau pikirkan.
5. Skoring tes SSCT
Untuk mengetahui tingkat permasalahan dari testee, maka digunakan
penilaian kuantitatif (judgement), yaitu:
1. Skor 2 (Sangat Terganggu), yaitu skor yang diberikan pada pernyataan
yang menggambarkan testee sangat tertekan, menunjukkan gangguan
berat, memerlukan bantuan untuk mengolah konflik, perlu bantuan
seorang terapis.
2. Skor 1 (Cukup Terganggu), yaitu skor yang diberikan pada pernyataan
yang menggambarkan testee mengalami gangguan atau konflik, tetapi
masih dapat menyelesaikan konflik tersebut tanpa bantuan luar atau
terapis.
3. Skor 0 (Tidak Terganggu), yaitu skor yang diberikan pada pernyataan
yang menggambarkan testee tidak merasa tertekan, tidak mengalami
gangguan berarti dalam daerah sikap tersebut.
4. Skor X (Tidak Dapat Diidentifikasi), yaitu skor yang diberikan pada
pernyataan testee yang tidak dapat diidentifikasi karena kalimat tidak
lengkap, tidak ada jawaban, atau tidak cukup bukti adanya gangguan
dalam daerah sikap tersebut.

6. Pelaporan
Asesmen kepribadian melalui proyeksi sikap individu terhadap masalah
tersebut akan diperoleh:

6
1. Gambaran sikap individu terhadap hal-hal yang penting yang berkaitan
dengan penilaian dirinya (hubungan masing-masing daerah sikap).
2. Gambaran keadaan psikis dalam dirinya atau kepribadiannya
(kemampuan berpikir terhadap realitas, keadaan emosi, cara
menyelesaikan konfik, dan lain-lain)
3. Gambaran konfik atau masalah-masalah yang dialami menyangkut
penyesuaian diri
4. Dalam kaca mata klinis dapat menampakkan suatu gangguan sehingga
tes ini bermanfaat untuk terapi.
5. SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara
eksploratif lebih dalam karena jika waktunya cukup tester (penguji) dapat
menanyakan per item.
6. Konstruksi tes ini terdiri atas 60 pernyataan.

Prinsip utama dari SSCT adalah untuk melihat masalah-masalah yang


muncul pada individu. Masalah yang muncul dinilai dengan menggunakan
nilai-nilai per komponen, di mana terdapat 15 komponen yang di nilai, yaitu:
1. Sikap terhadap ibu
2. Sikap terhadap ayah
3. Sikap terhadap anggota keluarga
4. Sikap terhadap wanita
5. Sikap terhadap heteroseksual
6. Sikap terhadap teman dan kenalan
7. Sikap terhadap atasan
8. Sikap terhadap bawahan
9. Sikap terhadap rekan sejawat
10. Sikap terhadap rasa takut
11. Sikap terhadap perasaan bersalah
12. Sikap terhadap kemampuan diri
13. Sikap terhadap masa lalu
14. Sikap terhadap masa depan

7
15. Sikap terhadap cita-cita
Ke-15 sikap dan komponen tersebut diacak dan dibuat ke dalam 60 buah
pernyataan yang belum selesai. Pernyataan-pernyataan tersebut bisa dibilang
jelas dan tidak basa basi sehingga klien atau peserta tes akan langsung
menuliskan hal apa yang pertama kali dirasakan atau dipikirkan ketika
membaca dan mengisi pernyataan tersebut.
Contoh Bentuk Tes SSCT
Nomor :
Nama :
Tgl. Lahir :
Pendidikan:
Tgl.Pemeriksanaan :

Instruksi:
Bacalah kalimat-kalimat yang belum sempurna di bawah ini dan tulislah
pikiran pertama yang muncul, setelah tanda "....”, kerjakanlah secepat
mugkin.
1. Saya rasa, bahwa ayahku jarang...
2. 2.Bila keadaan saya
3. tidak memungkinkan, saya...
4. Saya selalu mempunyai keinginan
5. untuk…
6. Andai kata saya ditugaskan untuk...
7. Bagi saya hari depan...
8. Atasan saya...
9. Saya insaf, bahwa hal tersebut
10. janggal, tetapi saya takut akan ...
11. Seorang teman sejati saya rasa ...
12. Waktu saya masih anak-anak ...
13. Seorang wanita yang sempurna
14. saya gambarkan sebagai...

8
15. Bila saya melihat seorang perempuan bersama seorang laki-laki...
16. Dibandingkan dengan kebanyakan keluarga, keluargaku...
17. Ditempat kerja, saya paling cocok dengan ...
18. Ibuku ....
19. Saya bersedia menjalankan apapun untuk melupakan waktu di mana
saya...

B. FSCT
1. Pengertian
FSCT (Forer Sentence Completion Test), yang dikembangkan oleh
Bertram R. Forer, merupakan tes proyektif yang mirip dengan SSCT (Saks
Sentence Completion Test) dan dapat digunakan untuk anak-anak, remaja,
atau dewasa. Tujuan dan asumsi dasarnya sama dengan SSCT, yaitu untuk
mengetahui penyesuaian individu dan struktur kepribadian mereka.
Struktur uji kalimat penyelesaian ini melibatkan kedua kekhasan
item kalimat dan sistem evaluasi yang digunakan untuk menilai kualitas
tanggapan. FSCT dikembangkan khusus untuk mengidentifikasi sikap dan
pandangan individu tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia di
sekitar mereka.

2. Sejarah
FSCT (Forer Sentence Completion Test) adalah salah satu tes
proyektif yang dirancang oleh Bertram R. Forer (24 Oktober 1914 - 6
April 2000) yang merupakan psikolog Amerika yang terkenal dengan
Forer effect / validasi subjektif. Lahir di Springfield, Massachusetts, Forer
lulus dari University of Massachusetts Amherst pada tahun 1936.
Dalam eksperimen klasiknya di tahun 1948, B. R. Forer
memberikan sebuah uji kepribadian pada mahasiswanya, mengabaikan
jawaban mereka, dan membagikan hasil yang sama pada setiap siswa. Ia

9
meminta mereka menilai tugas mereka pada skala dari 0 hingga 5, dimana
5 sangat akurat. Evaluasi yang diberikan rata-rata 4.26. Tes ini telah
diulang ratusan kali dan rata-ratanya tetap sekitar 4.2. Tes ini dapat
digunakan untuk anak, remaja, dan individu dewasa. FSCT dirancang dan
dikembangkan untuk mengidentifikasi sikap individu dan pandangan
individu tentang dirinya sendiri, orang lain, dan dunia.

3. Karakteristik
FSCT juga terdiri dari 60 item kalimat, yang dikelompokkan
berdasarkan isinya, yaitu :
a. Sikap terhadap karakteristik interpersonal figur (ayah, ibu, laki-laki,
perempuan, kelompok, tokoh otoritas)
b. Keinginan-keinginan
c. Sebab-sebab dari perasaan atau tindakan seseorang
d. Reaksi-reaksi terhadap keadaan luar

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Tes Inventory (SSCT & FSCT)
merupakan alat yang berguna untuk mengukur aspek psikologis individu.
SSCT, sebagai tes proyektif, menggunakan kalimat tidak lengkap untuk
mengungkap dinamika kepribadian seseorang. Sejarah SSCT menunjukkan
perkembangannya dari alat tes sebelumnya seperti RHCB dan RISB. SSCT
mampu mengungkap aspek-aspek penting seperti keluarga, seksual, hubungan
interpersonal, dan konsep diri seseorang. Administrasi tes SSCT melibatkan
penyajian individual atau klasikal, dengan waktu pengerjaan sekitar 20-40
menit, pencatatan respon testee, dan instruksi untuk menyelesaikan kalimat
yang tidak lengkap. Pengetahuan tentang tes proyektif ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih akurat terhadap kepribadian seseorang, sehingga dapat
menjadi alat yang berguna dalam mengetahui tingkat permasalahan dan
penyesuaian individu secara lebih mendalam.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abt, L. E., & Bellak, L. (1959). Projective Psychology. New York: Grove
PressBook
Merida, Sarita Candra., dkk. (2022). Buku Ajar Mata Kuliah Pemeriksaan
Psikologi: Tes Proyektif. Program Studi Psikologi Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya.
Nastiti, D. (2019). Psikologi Proyeksi (Pengantar Memahami Kepribadian Secara
Akurat). Umsida Press, 1-116.
Tim Bintang Psikologi. (2018). Panduan Resmi Tes Psikotes Terlengkap.
BintangWahyu

12

Anda mungkin juga menyukai