Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU PSIKOLOG

PENGUKUAN PSIKOLOGI
Dosen Pengajar :

Suyanta S.pd, S.Kep, Ners, M. A.

1. Fareza Gensa Niko Saputra (P1337420722023)

Prodi Keperawatan Magelang Program Sarjana Terapan


Poltekkes Kemenkes Semarang
Dafta Isi

A. Pengertian……………………………………………………………….

B. Tes kepibadian…………………………………………………………..

C. Tes kenampuan………………………………………………………….

DAFTA PUSTAKA
A. Pengertian

Pengukuran menurut azwar (dalam gabrield. 2016) adalah cabang dari ilmu statistika terapan
yang bertujuan untuk membangun dasar-dasar teoretik dalam pengembangan tes yang lebih baik
sehingga dapat menghasilkan tes yang dapat berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel.
Pengukuran (measurement) merupakan suatu cara yang sistematis untuk menetapkan secara pasti
bilangan bilangan (angka-angka) atau nama-nama terhadap suatu obyek dan atribut atributnya.

Joni (dalam idris 2014) menyatakan bahwa pengukuran psikologi merupakan pengukuran aspek-
aspek tingkah laku yang nampak, yang dianggap mencerminkan prestasi, bakat, sikap dan aspek-
aspek kepribadian yang lain. Dalam prakteknya, pengukuran psikologi pada umumnya banyak
menggunakan tes sebagai alatnya. Istilah test psikologis merupakan suatu alat untuk menyelidiki
reaksi atau disposisi seseorang atas dasar tingkah lakunya.

Dengan demikian pengertian pengukuran psikologi dan tes psikologi pada dasarnya sama.
Perbadaannya terletak pada proses dan alatnya yang digunakan sebagai dasar penggunaan istilah
dalam praktek. Pengukuran psikologi ini pada dasarnya memiliki fungsi yang cukup besar.

Adapun fungsi-fungsi dari ilmu psikologi itu adalah sebagai berikut:

1. Fungsi seleksi. Fungsi seleksi adalah untuk memutuskan individu-individu yang akan
dipilih. Misalnya tes masuk untuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi untuk suatu
jenis jabatan tertentu
2. Fungsi klasifikasi. Fungsi klasifikasi, adalah mengelompokkan individu dalam kelompok
sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai masalah yang sejenis
sehingga dapat diberikan bantuan yang sesuai masalahnya. Atau mengelompokkan siswa
ke program yang khusus.
3. Fungsi deskripsi. Fungsi deskripsi, adalah menyuguhkan hasil pengukuran psikologis
yang telah dilakukan tanpa kalsifikasi tertentu. Misalnya melaporkan profile minat
seseorang yang telah dites dengan tes minat.
4. Mengevaluasi suatu treatment, yaitu untuk mengetahui apakah suatu tindakan tertentu
yang telah dilakukan terhadap seseorang atau kelompok individu telah mencapai hasil
atau belum.
5. Menguji suatu hipotesis, yaitu untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan itu
betul atau salah.

B. Tes kepribadian

Tes kepribadian merupakan suatu alat ukur yang disusun untukmengungkap kepribadian
seseorang. Untuk menggunakan suatu alat ukur kepribadian perlu melihat landasan teoritisnya
sehingga dapat menggunakan alat tersebut dengan tepat. Alat tes yang disusun untuk
mengungkap kepribadian secara garis besar dapat dikelompokkan berdasar: teknik
pengungkapannya (proyektif dan non proyektif), bentuk alat (verbal dan non verbal). Tes
kepribadian yang menggunakan teknik proyektif' sering disebut tes proyektif.

1. Tes proyektif

Proyeksi merupakan suatu proses pelampiasan dorongan, perasaan dan sentimen seseorang
keluar melalui suatu media sebagai suatu mekanisme pertahanan diri, proses tersebut terjadi
tanpa disadari oleh yang bersangkutan. Adapun tes proyektif adalah alat ukur kepribadian yang
dalam mengungkap kepribadian menggunakan media atau materi sebagai tempat untuk
memproyeksikan dorongan, perasaan ataupun sentimen seseorang.

Ada dua macam tes proyektif yaitu yang berbentuk verbal dan non verbal. Tes proyektif verbal
yaitu tes proyektif yang materinya maupun reaksi subyek dan instruksinya menggunakan bahasa,
sehingga dalam tes ini dituntut suatu kemampuan bahasa. Tes proyektif non verbal yaitu tes
proyektif yang memakai bahasa hanya instruksinya.

2. Tes nonproyektif

Pada umumnya alat ukur kepribadian yang tidak menggunakan teknik proyektif menggunakan
bentuk inventory. Pada jenis tes yang berbentuk inventory ini antara lain:

A. Sixteen pf (sixteen personality factors questionaire). Tes ini disusun oleh

Raymont b. Cattel. 16 pf mempunyai 5 macam bentuk yaitu a, b, c, d, e. Tes ini dapat dikenakan
untuk mereka yang telah berusia 16 tahun ke atas. B. Nsq (neurotic scale questionaire). Tes ini
disusun oleh ivan h. Scheier dan r.

b. Cattel. Yang diungkap dalam tes ini adalah kecenderungan neurotik dan tingkat neurotiknya.

c. Mmpi (minnesota multiphasic personality inventory). Tes ini disusun untuk mengungkap
karakteristik umum dari abnormalitas/ketidakmampuanpsikologis.

D. Caq (clinical analysis questionaire). Tes ini layak digunakan untuk usia remaja sampai dengan
dewasa dan akan menggambarkan kondisi klinis seseorang.

E. Ssct (sach sentence completion test). Tes yang dikembangkan oleh david sach, item-itemnya
ber jumlah 60 berbentuk kalimat belum selesai dan harus diselesaikan oleh testee dan dari respon
testee akan dapat diketahui adanya hambatan sosial dari individu dengan agens of relationnya.
Yaitu kelompok atau situasi yang memiliki relasi dengan kehidupan individu.

C. Tes kemampuan

Tes kemampuan merupakan tes yang digunakan untuk mengukur tngkat kemampuan seseorang.
Tes ini diadakan atau dilaksanakan dengan tujuan untuk membedakan tingkat kemampuan
seseorang. Dalam tes kemampuan potensi yang ada pada diri peserta tes akan tergambar dalam
hasil tes tadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa tes kemampuan sangat bermanfaat besar bagi
peserta dan pengada.

Dalam hal ini tentu saja tes kemampuan juga memiliki karakteristik atau ciri ciri khusus, seperti:

1. Mengerjakan tes kemapuan dibatasi oleh waktu


2. Banyak soal yang memiliki pilihan berganda dan jawabannya membutuhkan jawaban
yang pendek
3. Lembar jawaban dipisah dengan soal
4. Jawaban yang disediakan hanya memiliki satu jawaban yang benar
5. Tingkat kesukaran biasanya meningkat dari soal awal hingga akhir
6. Pada tes kemampuan membutuhkan akurasi daripada kecepatan

Dari tes kempuan sendiri juga terbagi dalam kebeberapa kelompok. Adapun jenis tes
kemampuan terdiri dari:

1. Tes kemampuan verbal reasoning (melakukan evaluasi kritis terhadap informasi tertulis)
2. Tes kemampuan numerical reasoning (interpretasi logis dari informasi numerik dan
statistik)
3. Tes kemampuan comprehension (pemahaman bahasa)
4. Tes kemampuan abstract, mechanical, atau spatial reasoning (pattern recognition)
5. Tes kemampuan information checking (memeriksa error/perhatian terhadap detail)
6. Tes kemampuan following logical instructions 7. Tes kemampuan kecepatan mempelajari
dan menjadi terampil pada hal-hal baru.

Pada dasarnya tes kemampuan didesain untuk mengetahui kemmapuan yang dimiliki oleh
peserta seperti ketelitian, kecepatan, keakuratan, kelogisan dalam berpikir, kemampuan
mengikuti instruksi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

 Aeni,nur. 2012.tes psikologi: tes intelegensi dan tes bakat yogyakarta:purwokerto press.
 Idris,nurhamidah.2014"psikologi umum".online.
Http://myislamicpsych.blogspot.com/2014/10/pengukuran-dan-tes pikologi.html.
Diakses pada 14 november 2018.
 Gabrield.2016."pengukuranpsikologi".online.
https://psikologi.gabrieldwi.id/pengukuran-psikologi-dan-karakteristiknya/.
diakses pada 14 november 2018.
 Rahma,faddila.2013."tesinteligensi".online.
Http://faddilarahma.blogspot.com/2013/01/tes-intelegensi.html.
diakses pada 14 november 2018.
 Persada,indra.2014."inteligensi:.online.
https://www.academia.edu/30408018/inteligensi.
Diakses pada 14 november 2018.

Anda mungkin juga menyukai