Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER


DAYA MANUSIA (SDM) DI AKSI (PSIKOTES AKSI)

CHISADELLA AGSTYATI FANOLONG 15030005

SINDY DEVIANI 15030026

D2 OTOMASI PERKANTORAN

AKADEMI KOMUNITAS SEMEN INDONESIA


2017
A. JUDUL PROYEK AKHIR
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di AKSI
(Psikotes AKSI)

B. PENDAHULUAN
Psikotes merupakan serangkaian tes yang dilakukan oleh Psikolog (profesional) atas
permintaan klien (individu atau organisasi) untuk memberikan gambaran utuh tentang aspek-
aspek psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan klien. Tes tersebut diberikan
sebagai alat atau sarana bagi Psikolog untuk dapat memahami secara utuh aspek-aspek
psikologis individu agar dapat memberikan gambaran (profile psikogram) setiap individu yang
mengikuti tes tersebut.

Keseluruhan proses tes tersebut dilakukan sesuai dengan standar pelayanan kode etik
psikolog. Psikotes sebenarnya bukan ujian, karena itu tidak benar kalau dikatakan tidak lulus
ujian psikotes; karena yang dilakukan oleh Psikolog adalah meminta respon atas
pernyataan/pertanyaan yang diberikan kepada individu sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya orang yang bersangkutan. Respon tersebutlah yang dijadikan indikator untuk
memberikan gambaran profile setiap individu yang mengikuti tes.

Berkaitan dengan hal tes seperti halnya pada psikotes di atas, kampus Akademi
Komunitas Semen Indonesia yang baru berdiri di pertengahan tahun 2014 dan membuka
penerimaan mahasiswa baru satu tahun setelahnya juga menerapkan serangkaian tes di
dalamnya. Tes dilaksanakan berdasarkan waktu gelombang pendaftaran, yang berakhir 3 bulan
sebelum memulai kegiatan kuliah perdana. Tes yang diberikan kepada calon mahasiswa baru
ada 2 (dua), yaitu tes potensi akademik (TPA) dan wawancara. Setelah itu calon mahasiswa baru
dinyatakan lulus tidaknya dari nilai tes TPA dan hasil wawancara tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, hasil yang nampak terutama pada pertengahan
kegiatan perkuliahan mahasiswa mulai mengeluh beberapa mata kuliah yang sulit di pahami atau
beberapa mahasiswa yang cenderung menyukai atau menguasai hal tertentu. Ditambah lagi pada
saat mereka menghadapi Praktek Kerja Industri (Prakerin) di pertengahan semester 2 (dua) dan
akhir semester 3 (tiga) dengan kondisi kantor dan pekerjaan yang sama hasilnya ternyata rata-
rata berbeda-beda tiap mahasiswa. Hal inilah yang mendorong perlu dilakukannya penelitian dan
pengamatan lebih pada bakat, minat, dan kepribadian mahasiswa pada tiap program studi yang
telah dipilihnya.
Psikotes merupakan salah satu jawaban dari metode penelitian dan pengamatan pada
bakat, minat, dan kemampuan mahasiswa AKSI. Psikotes dirasa perlu dilakukan uji coba kepada
para mahasiswa mengingat setelah tes ujian masuk sampai kegiatan perkuliahan belum ada
kegiatan psikotes yang diberikan secara langsung dari pihak kampus. Mengapa harus psikotes
dan apa manfaatnya ? seperti pada kalimat di awal paragraf dikatakan bahwa psikotes
memberikan gambaran profile setiap individu yang mengikuti psikotes tersebut.

Psikotes mengukur segenap kompetensi yang ada dalam diri individu. Menurut penuturan
beberapa mahasiswa, ada yang belum pernah mengikuti psikotes, ada yang sudah dan benar-
benar tidak paham dengan hasil psikotes tersebut serta beberapa mahasiswa ingin mengikuti
psikotes lagi mengingat. Oleh karena itu biasanya „norma‟ ditentukan berdasarkan posisi dimana
individu tersebut akan ditempatkan, atau peran apa yang akan dilakukan oleh orang tersebut.
Dengan demikian sebenarnya yang dilakukan oleh Psikolog adalah membantu pihak manajemen
dalam melakukan „the right man on the right place‟ atau „job-fit‟. Oleh karena itu Anda tak perlu
kecewa kalau tidak „lolos‟, karena kesemua tes yang diberikan adalah menggambarkan
kemampuan dan kompetensi Anda sesuai dengan respon yang Anda berikan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka kami mencoba melakukan penelitian
kami yang berjudul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
(Psikotes AKSI)” ini diharapkan mampu menghadirkan tes psikologi/psikotes secara online agar
mahasiswa dapat mengikuti dan mengetahui psikotes secara gratis, mampu mengetahui bakat,
minat dan kepribadian mahasiswa. Terlebih hasil psikotes bersifat sementara atau dapat berganti
6 bulan kemudian setelah psikotes dilakukan. Sehingga para mahasiswa dapat selalu mengetahui
perkembangan bakat, minat, dan kepribadian mereka serta jenis pekerjaan yang cocok.

C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut
“Bagaimana implementasi Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia berupa
Psikotes online yang ditujukan untuk mahasiswa AKSI ?”
D. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Psikotes
Tes psikologi atau yang lebih dikenal dengan istilah psikotes merupakan hal yang tidak
asing lagi untuk didengar. Banyak perusahaan yang menggunakan psikotes sebagai bagian dari
seleksi. Sebelum menginjak pengertian tes psikologi, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian
dari kata tes. Kata tes berasal dari bahasa Latin, yaitu testum yang berarti alat untuk mengukur
tanah. Dalam bahasa Perancis kuno, kata test berarti ukuran yang dipergunakan untuk
membedakan emas dan perak dari logam-logam lainnya.

Kata tes itu sendiri semakin bersifat umum seiring dengan perkembangan jaman. Hingga
saat ini belum terdapat keseragaman dari para ahli mengenai definisi tes psikologi karena tes
memang meliputi berbagai metode atau cara dalam penyelidikan. Otto Klineberg memberikan
definisi sebagai berikut:“Psychological test were perfect instruments for the measurement of
native or innate difference in ability.”Sedangakan Florence L. Goodenough berpendapat sebagai
berikut: “A test is a task or series of tasks given to individual or to groups with the purpose of
ascertaining their relative proficiency as compared to each other or to standard previously set
up on the basis of the performance of the similar groups.”

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa inti dari tes tersebut
adalah bahwa tes merupakan serangkaian tugas yang berbentuk pertanyaan atau perintah yang
diberikan kepada testee baik secara individual maupun kelompok. Tingkah laku testee dalam
menjalankan tes tersebut kemudian dibandingkan dengan standar atau tingkah laku testee lain.
Pengukuran psikologi atau yang lebih dikenal dengan istilah psikotes itu sendiri merupakan alat
untuk mengukur aspek individu secara psikis.

Tes tersebut dapat berbentuk tertulis, visual, maupun berupa evaluasi secara verbal yang
teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional yang dapat diaplikasikan kepada
anak, remaja, maupun dewasa. Psikotes itu sendiri diciptakan oleh pakar psikologi untuk
menggambarkan kepribadian seseorang. Hal tersebut mengacu pada kebutuhan akan kemampuan
tertentu dalam suatu pekerjaan, seperti ketelitian, kreativitas, dan sebagainya. Tes tersebut
diberikan sebagai alat atau sarana bagi psikolog untuk dapat memahami secara utuh berbagai
aspek psikologi individu agar dapat memberikan gambaran (profil psikogram) setiap individu
yang mengikuti tes tersebut.
2.2 Tujuan Tes Psikologi

Tujuan tes psikologi beragam, namun secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu untuk keperluan research dan diagnosis psikologi.

2.2.1 Tujuan Research

Dalam bidang psikologi, research bertujuan sebagai berikut:

Penyusunan tes, karena tes psikologi yang baik adalah tes yang disusun
berdasar research yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

1. Menunjukan penyelesaian berbagai problem sosial tertentu yang timbul dalam


masyarakat.
2. Eksplorasi sifat psikologi tertentu pada kelompok masyarakat tertentu,
misalnya research mengenai bakat khusus siswa berdasarkan potensinya.
3. Verifikasi sifat atau sikap tertentu pada kelompok masyarakat tertentu.

2.2.2 Tujuan Diagnosis Psikologi

Diagnosis bukan merupakan sesuatu yang final, namun merupakan suatu titik tolak dari
berbagai tindakan tertentu. Diagnosis psikologi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

2.2.2.1 Diagnosis Untuk Keperluan Seleksi

Psikotes merupakan bagian yang kerap memiliki arti penting dari rangkaian seleksi
sebuah lowongan kerja. Merupakan perangkat untuk menangkap kecenderungan para
pelamar, yang meliputi kemampuan intelektual atau kepribadian.

2.2.2.2 Diagnosis Untuk Keperluan Pemilihan Jabatan atau Lapangan Studi

Seseorang akan berprestasi apabila ditempatkan di tempat yang sesuai dengan bakat dan
kemampuannya. Alasan tersebutlah yang mendasari perlunya dilakukan diagnosis untuk
keperluan pemilihan jabatan atau lapangan studi.

2.2.2.3 Diagnosis Untuk Kepentingan Bimbingan Penyuluhan Dalam Belajar

Dengan tes psikologi, diharapkan ahli psikologi akan mampu membuat diagnosis
mengenai penyebab terjadinya kegagalan atau kesukaran yang mungkin terjadi dalam
proses pembelajaran. Jasa pemeriksaan psikologi juga meliputi pengukuran, bimbingan
konseling, dan pelatihan untuk pendidikan. Arah pemeriksaan dapat ditujukan untuk
mengukur intelegensi (IQ), arah minat dan bakat, konsentrasi, kematangan emosional,
interaksi sosial, kepercayaan diri, dan lain sebagainya.

2.2.2.4 Diagnosis Untuk Keperluan Psikoterapi

Dilakukan untuk memberikan pertolongan secara tepat kepada mereka yang


membutuhkan pertolongan psikologi.

2.2.2.5 Keperluan Management Training

Tes psikologi juga dapat dilakukan untuk memetakan kebutuhan skala organisasi atau
individu dalam pelatihan manajemen. Biasanya diaplikasikan ke dalam bentuk outbound
management training atau in class training.

2.3 Bahasa Pemrograman Yang Digunakan:

2.3.1 Hypertext Markup Language (HTML)


HTML merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan
aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen
HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser. Perintahperintah HTML
diletakkan dalam file berektensi *.html dan ditandai dengan mempergunakan tag (tanda)
berupa karakter “.

2.3.2 CSS (Cascading Style Sheet)


adalah suatu bahasa yang dikhususkan untuk mengatur gaya atau layout sebuah halaman
web. Kegunaan CSS adalah untuk mempermudah format dan layout pada halaman web.

2.3.3. Javascript
Javascript termasuk pemrograman yang berjalan pada sisi klien (client side). Tujuan
penggunaan javascript adalah agar halaman web lebih dinamis serta dapat berinteraksi
langsung dengan pengguna.
2.3.4 PHP (Hypertext PreProcessor)
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan
HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Sintaks dan perintah-perintah PHP akan
dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML

2.3.5 SQL
SQL mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan struktur data, modifikasi data dalam
basis data dan menentukan konstrain sekuriti. SQL merupakan bahasa basis data relasional
standar. Bahasa SQL mempunyai dua bagian, yaitu: Data Definition Language (DDL) dan
Data Manipulation Language (DML)

2.4 Perangkat Lunak Yang Digunakan :

2.4.1 Adobe Dreamweaver CS5


Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk
membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan meluliskan kode sumber
secara langsung.

2.4.2 Adobe Photoshop CS5


Adobe Photoshop merupakan salah satu aplikasi yang ditujukan untuk menyunting dan
memanipulasi gambar (image-editing). Adobe Photoshop adalah aplikasi canggih dan
populer yang saat ini banyak membantu para professional dalam dunia fotografi dan
pracetak.

2.4.3 XAMPP
XAMPP adalah paket software yang di dalamnya sudah terkandung Web Server Apache,
database MySQL, dan PHP. Dengan menginstal XAMPP, maka tidak perlu lagi melakukan
instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual.

2.4.4 Apache Web Server


Web server yang banyak digunakan untuk PHP adalah Apache. Tugas utama Apache adalah
menghasilkan halaman web yang benar kepada client peminta, berdasarkan kode PHP yang
dituliskan oleh pembuat halaman web.
2.4.5 MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL
dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya.

2.4.6 Web Browser


Web browser adalah tool untuk membuka halaman web di WWW. Browser pertama yang
banyak digunakan orang adalah Mosaic.

E. TUJUAN PROYEK AKHIR


Adapun tujuan laporan akhir ini adalah :
1.1.1 Untuk membantu Akademi Komunitas Semen Indonesia menghadirkan psikotes
secara online baik digunakan untuk tes maba atau sesudahnya sehingga mahasiswa
mengetahui bakat, minat dan kemampuan mereka
1.1.2 Untuk mengetahui sejauh mana penulis mampu membuat perangkat lunak berbentuk
aplikasi psikotes online yang dapat dimanfaatkan khususnya untuk mahasiswa

F. KONTRIBUSI PROYEK AKHIR


Dengan adanya penyusunan Proyek Akhir diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
baik bagi penulis, Akademi Komunitas Semen Indonesia, dan bagi mahasiswa Akademi
Komunitas Semen Indonesia. Adapun kontribusinya adalah :
1.1.1 Bagi Penulis
1.1.1.1 Penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh pada saat
perkuliahan ke dalam tugas nyata secara real di kalangan civitas
akademika
1.1.1.2 Penulis mendapat wawasan baru dan pengetahuan tentang sebuah
perangkat lunak yang berbentuk aplikasi berbasis web sehingga dapat
diterapkan di dunia kerja.
1.1.2 Bagi Akademi Komunitas Semen Indonesia
Laporan yang dibuat penulis ini, dapat dijadikan bahan pustaka bagi Akademi
Komunitas Semen Indonesia serta diharapkan dapat dijadikan bahan studi bagi
mahasiswa tingkat selanjutnya.
1.1.3 Bagi Mahasiswa Akademi Komunitas Semen Indonesia
Aplikasi psikotes online berbasis web ini diharapkan dapat mengetahui bakat,
minat, dan kepribadian mahasiswa secara gratis baik yang sudah pernah
mengikuti maupun belum. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui bakat dan
kepribadian mereka dan menentukan jenis pekerjaan yang cocok

G. METODE PROYEK AKHIR


3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode Wawancara

Metode wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
bertanya langsung kepada narasumber. Dalam hal ini narasumber adalah tim konseling dari
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. (CLSI)

3.1.2 Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan hasil pembelajaran dari buku,
hasil penelitian yang relevan dan sumber buku lain dari perpustakaan lainnya, jurnal ilmiah,
situs-situs internet, dan bacaan-bacaan buku yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.1.3 Model Sekuensial Linier atau Waterfall Development Model

Model Sekuensial Linier atau sering disebut Model Pengembangan Air Terjun, merupakan
paradigma model pengembangan perangkat lunak paling tua, dan paling banyak dipakai.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan perangkat lunak yang sistematik
dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh tahapan analisis,
desain , kode, pengujian, dan pemeliharaan.

Gambar1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall


Development Model
Berikut Merupakan Tahapan – tahapan Pengembangan Model Sekuensial Linear /
Waterfall Development Model :

 Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi

Langkah pertama dimulai dengan membangun keseluruhan elemen sistem dan memilah
bagian-bagian mana yang akan dijadikan bahan pengembangan perangkat lunak, dengan
memperhatikan hubungannya dengan Hardware, User, dan Database.

 Analisis kebutuhan perangkat lunak

Pada proses ini, dilakukan penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan sistem yang
meliputi Domain informasi, fungsi yang dibutuhkan unjuk kerja/performansi dan
antarmuka. Hasil penganalisaan dan pengumpulan tersebut didokumentasikan dan
diperlihatkan kembali kepada pelanggan.

 Desain

Pada proses Desain, dilakukan penerjemahan syarat kebutuhan sebuah perancangan


perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuatnya proses pengkodean
(coding). Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail algoritma prosedural.

 Pengkodean

Pengkodean merupakan proses menterjemahkan perancangan desain ke bentuk yang


dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa pemrograman.

 Pengujian

Setelah Proses Pengkodean selesai, dilanjutkan dengan proses pengujian pada program
perangkat lunak, baik Pengujian logika internal, maupun Pengujian eksternal fungsional
untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya kesalahan dan memeriksa apakah hasil
dari pengembangan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan.

 Pemeliharaan

Proses Pemeliharaan erupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan
dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan. Kegiatan yang dilakukan pada proses
pemeliharaan antara lain :

Corrective Maintenance : yaitu mengoreksi apabila terdapat kesalahan pada perangkat


lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan.

Adaptive Maintenance : yaitu dilakukannya penyesuaian/perubahan sesuai dengan


lingkungan yang baru, misalnya hardware, periperal, sistem operasi baru, atau sebagai
tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya penambahan driver, dll.
Perfektive Maintenance : Bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh pemakai.
Pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi-
fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagainya.

Gambar 2. Alur Pemodelan Sistem Informasi

3.2 Flowchart

Perancangan Aplikasi Pelatihan Psikotes ini melalui beberapa tahapan dan proses. Hal ini
bertujuan untuk menghasilkan penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan penelitian itu
sendiri. Peniliti menggunakan metode Prototyping dalam melakukan penelitian. Prototyping
disebut juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan
mempercepat desain sistem (O‟Brien, 2005). Adapun tahapan dalam penelitian ini dapat
digambarkan dalam flowchart pada Gambar 1

Gambar 3. Flowchart Perancangan Aplikasi


H. JADWAL PELAKSANAAN

Rencana Bulan ke
Kegiatan 1 2 3 4 5
Studi Literature
Perancangan
Sistem
Implementasi
Sistem
Uji Coba
Analisa
Penyusunan
Laporan

I. PERSONALIA PROYEK AKHIR


1. Data Mahasiswa
Nama : Chisadella Agstyati Fanolong
NIM : 15030005
Program Studi : Otomasi Perkantoran

Nama : Sindy Deviani


NIM : 15030026
Program Studi : Otomasi Perkantoran

2. Data Dosen Pembimbing I


Nama : Totok Mulyono. S.Kom,M.Kom
NIP :
Program Studi : Otomasi Perkantoran

Data Dosen Pembimbing II


Nama : Drs. Kholid, M.PSDM
NIP :
Program Studi : Otomasi Perkantoran
Data Dosen Pembimbing III
Nama : Faridatun Nadziroh, S.ST,MT
NIP :
Program Studi : Otomasi Perkantoran

J. PERKIRAAN BIAYA PROYEK

No Uraian Jumlah Harga Total (Rp)


Satuan
(Rp)
1. Print 100 500 50.000
2. Fotocopy 5 30.000 150.000
3. Internet 5 bulan 100.000 500.000
4. Jilid 10 10.000 100.000
5. CD Dokumentasi 5 10.000 50.000
6. Transportasi 5 bulan 50.000 250.000
TOTAL PENGELUARAN 1.100.000

K. DAFTAR PUSTAKA
Psikotes,http://gst-a-t-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50211-Tips
Psikotes%20(Tes%20Psikologi).html, diakses pada tanggal 26 Januari 2017 16 : 02

Bahasa Pemograman, http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.11.2368.pdf diakses


pada tanggal 26 Januari 2017 16 : 54

Perangkat Lunak, https://yanuarsatu.wordpress.com/2015/03/04/, diakses pada tanggal 25


Januari 2017 20 : 43

Satryawati & W.O. Saniah 2012, Peranan Tes Psikologi Terhadap Penempatan Pegawai
Pada Politeknik Negeri Samarinda.Jurnal Ekonomi dan Bisnis 08(2). 2-5.

Anda mungkin juga menyukai