Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

URGENSI HASIL TES PSIKOLOGI TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah Assesment Psikologis Teknik Tes yang
dibimbing oleh :

Dr. Muwakhidah, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1

Afaf Akiko Nabilah (205000014)


Hasby Dwi Gandinata (205000002)
Helsa Via Amanda (205000041)
Jessica Dita Gestmani (205000024)
Khusnul Habdiyanti Lailiyah (205000011)
Rikyatul Bakhria (205000051)
Ulviyanti Durrotul Falihah (205000020)

BK A1 2020

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2021

1 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami kelompok 1 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Urgensi Hasil Tes
Psikologi Terhadap Bimbingan dan Konseling ”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untk memenuhi tugas dari Dr. Muwakhidah,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Assesment Psikologis Teknik Tes. Selain
itu, maklah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Urgensi Hasil Tes Psikologi
Terhadap Bimbingan dan Konseling bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Muwakhidah, S.Pd., M.Pd, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Assesment Psikologis Teknik Tes yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
pelajari.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kayta sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 14 Maret 2021

Tim penulis

2 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 5
A. Pengertian Tes Psikologi........................................................................... 5
B. Kedudukan Tes Psikologi.......................................................................... 5
C. Penggunaan Tes Psikologis Dalam Dunia Pendidikan.............................. 5
D. Tujuan Tes Psikologi................................................................................. 6
E. Fungsi Tes Psikologi dalam Layanan Bimbingan & Konseling................ 6
F. Syarat yang diperlukan dalam Tes Psikologi............................................. 7
G. Etika Penggunaan Tes Psikologi................................................................ 8
H. Urgensi mempelajari tes psikologis dalam kaitannya dengan pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling........................................................................... 9
BAB III PENUTUP............................................................................................. 11
A. Kesimpulan................................................................................................. 11
DAFTAR ISI........................................................................................................ 12
A. Referensi..................................................................................................... 12

3 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan merupakan suatu usaha bantuan yang diberikan kepada siswa
dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapinya. Salah satu hal yang penting
dalam memberikan bimbingan adalah memahami siswa secara keseluruhan. Dengan
demikian siswa akan mendapatkan bantuan yang tepat dan terarah. Untuk dapat
memahami siswa dengan sebaik-baiknya, maka pembimbing perlu sekali
mengumpulkan berbagai keterangan atau data tentang masing- masing siswa. Jenis
data yang dikumpulkan hendaknya meliputi beberapa aspek yang berhubungan
dengan diri siswa. Salah satu teknik pengumpulan data untuk memahami siswa adalah
Tes Psikologi. Tes psikologi digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat
potensi seperti, intelegensi bakat minat, kepribadian, sikap dan sebagainya. Program
khusus dari seluruh program bimbingan pada umumnya juga meliputi program
testing. Setiap siswa sebagai individu mempunyai perbedaan-perbedaan, mempunyai
ciri khas tersendiri, serta mempunyai selera dan minat tersendiri. Mereka perlu
dipahami secara tepat. Ketepatan dalam memahami individu merupakan suatu modal
yang sangat berharga. Oleh karena itu Tes Psikologi sangat berpengaruh terhadap
layanan Bimbingan dan Konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimasksud dengan tes psikologi?
2. Bagaimanakah kedudukan tes psikologi dalam layanan BK?
3. Bagaimanakah penggunaan tes psikologi dalam layanan BK?
4. Apakah tujuan dari tes psikologi?
5. Apakah fungsi dari tes psikologi?
6. Syarat apa saja yang diperlukan dalam tes psikologi?
7. Etika apa saja yang perlu dilakukan dalam tes psikologi?
8. Bagiamanakah urgensi tes psikologi dalam BK?

C. Tujuan
1. Agar para pembaca dan penulis tahu mengenai pengertian tes psikologi
2. Agar para pembaca dan penulis tahu bagaimanakah kedudukan tes psikologi
dalam layanan BK
3. Agar pembaca dan penulis tahu bagaimana pengunaan tes psikologi dalam
layanan BK
4. Agar para pembaca dan penulis tahu tujuan dari diadakannya tes psikologi
5. Agar para pembeca dan penulis tahu fungsi dari tes psikologi
6. Agar para pembaca dan pennulis tahu mengenai syarat dalam tes psikologi
7. Agar para pembaca dan penulis tahu etika dalam tes psikologi
8. Agar para pembaca dan penulis tahu urgensi tes psikologi dalam BK

4 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Tes psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai metode atau serangkaian instrumen
yang dijalankan untuk mengukur aspek-aspek yang tidak teramati secara langsung pada
manusia yang menyangkut aspek psikologi. Tes psikologi adalah tes yang mengukur
beberapa aspek dari pelamar seperti potensi kecerdasan, intelegensia, kemampuan logika,
kepribadian atau temperamen, kepercayaan diri, kreativitas, kemampuan adaptasi, sosialisasi,
serta visi dan misi. Ada beberapa definisi Tes Psikologi menurut para ahli antara lain :

 Pengertian tes psikologi menurut Conbach (1984:26), tes psikologi adalah sebuah
prosedur yang distandarisasikan yang dipakai oleh tester untuk mengukur kemampuan
potensi subyek. Dalam hal ini, prosedur diartikan sebagai sebuah tata cara yang spesifik
dan konkrit.
 Pengertian tes psikologi menurut Anastasi dan Urbina (1998:3), tes psikologi yaitu alat
ukur yang objektif dan distandarisasikan atau dibakukan atas sampel perilaku tertentu.
Standarisasi tersebut mengimplikasikan keseragaman dari cara dalam penyelenggaraan
serta penskoran tes. Dalam upaya menjamin keseragaman kondisi-kondisi testing,
penyusun tes menyiapkan petunjuk-petunjuk secara rinci bagi penyelenggaraan setiap tes
yang baru dikembangkan.

Tes psikologi dianggap sebagai suatu istilah, di satu pihak merupakan sesuatu yang
menakutkan, namun di lain pihak merupakan hal yang sangat membantu orang. Anggapan tes
psikologi sebagai sesuatu yang menakutkan karena tak jarang orang menjadi gelisah karena
harus menjalani tes psikologi. Banyak orang yang merasa sangat kecewa dan takut akan hasil
tes psikologi, karena dari hasil tes psikologi dapat menunjukkan lulus atau tidak lulusnya
siswa sesuai dengan jurusan yang diminatinya, apakah siswa tersebut terhalang atau tidak
untuk memasuki sekolah, pendidikan, pekerjaan atau jabatan tertentu.

Sedangkan beberapa pihak menganggap tes psikologi merupakan sesuatu yang dapat sangat
membantu, misalnya dalam bidang pendidikan digunakan sebagai alat untuk melakukan
pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan.

B. Kedudukan

Kedudukan tes psikologis dalam program BK, yaitu


Tes berperan dalam proses penyelesaian masalah psikologis siswa. Selain berperan dalam
penyelesaian masalah psikologis siswa, dalam kegiatan layanan responsive khususnya
kegiatan layanan konseling individual dan kelompok, tes memiliki peran sebagai data
tambahan dalam proses konseling. Tes dalam konseling menekankan bahwa tes itu perlu
dilakukan, karena melalui tes kita dapat memperoleh berbagai informasi yang dapat
membentu konseli atau peserta didik untuk mengambil keputusan secara lebih realistis.
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian utama yang harus dilakukan konselor
sekolah.

C. Penggunaan Tes Psikologis Dalam Dunia Pendidikan

5 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


Seperti yang telah dijelaskan bahwa alat tes psikologi diciptakan dengan tujuan untuk
mengungkapkan aspek-aspek psikologi tertentu dari seorang individu. Khususnya dalam
dunia pendidikan, data hasil tes psikologi biasanya dimanfaatkan untuk seleksi calon peserta
didik penjurusan atau pemilihan program studi perencanaan studi peserta didik pada tingkat
yang lebih tinggi, program bimbingan karir, penanganan pada kasus - kasus tertentu yang
sering terjadi dalam dunia pendidikan, seperti siswa yang mengalami kesulitan belajar, anak
berbakat, kesulitan dalam penyesuian diri, gangguan dalam konsentrasi belajar dan
sebagainya. Sebagian anak mungkin dapat memahami pelajaran fisika dengan mudah namun
bagi sebagian anak lainnya menganggap fisika adalah pelajaran yang rumit, dengan
memahami tingkat pemahaman siswa dapat memudahkan guru dalam memberikan pelajaran
dan memberikan bimbingan yang lebih intensif pada siswa yang membutuhkan perhatian
lebih, sehingga siswa tersebut dapat mengikuti materi dengan baik.

Tes psikologi juga digunakan dalam konseling pendidikan dan pekerjaan pada tingkat
sekolah menengah dan universitas. Tidak jarang kita menjumpai siswa yang pandai saat
sekolah menengah atas kemudian diterima di perguruan tinggi ternama namun kemudian
justru mengalami kemunduran saat kuliah bahkan hingga keluar dan berpindah jurusan. Hal
ini disebabkan yang menjadi pertimbangan saat pemilihan jurusan tidak hanya kemampuan
akademis dan kesesuaian minat yang diperlukan tetapi juga prestise maupun pertimbangan
kemudahan mendapat pekerjaan saat lulus nanti.

D. Tujuan Tes

Tujuan tes dalam bimbingan dan konseling


Untuk keperluan bimbingan dan konseling, konselor harus memiliki sejumlah informasi yang
berkaitan dan akurasi mengenai individu dan juga kondisi serta situasi yang ada bahkan
informasi lain yang berasal dari orang lain diluar individu. Oleh karena itu tes dilakukan guna
memperoleh informasi atau data yang penting dan akurat. Dalam pelaksanaan tes ada dua
kategori tujuan, yakni;

1) Tes untuk keperluan non-konseling (noncounseling uses of test) yang mencakup, yaitu
 Seleksi calon untuk penempatan pada lembaga atau instiusi
 Penempatan individu pada institusi
 Penyesuaian institusi dilakukan guna menemukan kebutuhan dan karakteristik
individu tertentu
 Melakukan pengembangan dan untuk menemukan kebutuhan dan karakteristik
peserta didik atau karyawan / pekerja pada umumnya.
2) Penggunaan tes untuk konseling (counseling uses of test) artinya setelah tes dilakukan,
informasi yang telah diperoleh dapat ditindak lanjut untuk keperluan konseling. Super
(1957) dan Bordin (1955) berpendapat bahwa informasi tersebut dapat digunakan dalam
Tiga kategori
1. Diagnosis informasi prakonseling (precounseling diagnostic information)
2. Informasi untuk proses konseling (information for the counseling itself), dan
3. Informasi untuk perencanaan dan tindakan setelah konseling (information for
postcounseling plans and action).

E. Fungsi Tes Psikologi dalam Layanan Bimbingan & Konseling

Tes psikologi bisa diibaratkan sebuah kumpulan bahan diagnostik, mulai dari diagnostik di
dalam kegiatan belajar maupun di dalam hal yang bersifatnya ribadi. di dalam tes psikologi

6 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


juga bisa dibuat sebuah bahan informasi untuk sebuah program, dalam pemilihan pekerjaan
maupun di dalam sebuah penempatan lainnya.

Di dalam sebuah tes psikologi terdapat sebuah hubungan eksternal dan juga hubungan
internal. faktor tersebut bisa berupa di dalam lingkungan belajar, fasilitas , keluarga,
pengajar/ guru dan berbagai faktor lainnya. Sedangkan untuk faktor intenal bisa berupa
sebuah kesehatan, motivasi, minat, bakat, maupun intelegensi. di dalam lingkungan psikologi
guru juga bisa dijadikan sebagai fasilitator dimana hal tersebut dapat untuk mengembangkan
sebuah potensi yang terdapat di dalam diri seseorang, khusunya untuk seorang guru BK yang
ada di sekolah, padahal memiliki peranan yang sangat penting, namun seringkali perannya
sendiri malah terpinggirkan.

Fungsi tes psikologis dalam layanan BK


1. Untuk seleksi calon anak didik
Sebelum seorang calon anak didik masuk ke dalam sebuat sekolah atau universitas,
biasanya memang dilakukan tes psikologi terlebih dahulu, khusuya untuk yang ingin masuk
ke dalam sekolah ternama, hal ini juga dilakukan agar mendapatkan hasil yang tepat.
2. Untuk penjurusan atau pemilihan program studi
Di setiap kampus atau sekolahan biasanya dilakukan tes psikologi ini, agar nantinya
setelah selesai dilakukan nya tes bsa mendapatkan hasil yang terbaik, apa anak tersebut
cocok masuk ke dalam sebuah program studi tertentu ataukah tidak. sehingga mmeang
sebelum menetapkan sebuah program studi terentu atau masuk ke dalam sebuah penjurusan
biasanya dilakukan tes psikologi terlebih dahulu.
3. Untuk merencanakan studi anak didik pada tingkat yang lebih tinggi
Biasanya seblum mmeutuskan untuk memulai sebuah pendiidkan yang leih tinggi, pihak
sekolah akan memberikan sebuah tes psikologi, sehingga dalam hal ini bisa mendapatkan
kecocokan yang tepat, diantara anak tersebut untuk masuk ke dalam sebuah psikologi
pendidikan yang jauh lebih tinggi. dan biasanya setiap sekolah memang mewajibkan
membuat tes psikologi ini.
4. Untuk program bimbingan karir
Tes psikologi juga biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan untuk bimbingan karir para
calon karyawannya, hal ini juga bisa mendapatkan hasil yang tepat apakah calon karyawan
tersebut cocok ditempatkan pada sebuah tempat tertentu apakah tidak. karena memang akan
sangat mempengaruhi untuk setiap hasil yang nantinya diberikan.
5. Untuk memhamai kemampuan yangg siswa miliki
Di dalam tes psikologi juga biasanya dilakukan untuk lebih memahami kemmapuan yang
dimiliki oleh siswa pelajar, karena di dalam hal ini juga bisa membantu untuk para siswa
juga mengetahui sebenarnya minat apa saja yang dimilikinya. sehingga akan terlihat
dengan jelas setiap kemampuan yang dimilikinya.
6. Untuk membantu siswa mengenal karakter dirinya sendiri
Dalam mengenal karakter yang dimilikinya, biasanya setiap guru BK pasti akan
memebrikan tes psikologi, sehingga di dalam tes tersebut bisa terlihat mengenai karakter
yang dimiliki oleh siswa tersebut. untuk itu biasanya tes ini dilakukan oleh setiap siswa.
7. Untuk mengetahui kepribadian
Tes ini bisanya memiliki tujuan agar nantinya dapat melihat dari berbagai kecenderungan
kepribadian seseorang, dalam hal ini bisa dalam bentuk tes proyektif, dimana dilakukan
sebuah media yang di dalamnya bisa memproyeksikan sebuah perasaan yang sentimen dan
tipe kepribadian melankolis.
F. Syarat yang diperlukan dalam Tes Psikologi
1. Valid

7 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


Maksudnya adalah kecocokan atau ketidak sesuaian, sehingga bisa dilakukan dengan
benar- benar untuk dilakukan pengukuran gambaran mengenai berbagai hal yang
perlu untuk diukur.
2. Reliable
Maksudnya adalah dapat dipercaya, sehingga jika suatu tes dilakukan haruslah bisa
dipercaya untuk hasil yang akan di dapatkan, sehingga nantinya bisa menunjukan
berbagai perubahan yang terjasi meskipun sebuh tes tersebut hanya dilakukan
sebanyak 1 kali saja.
3. Distandarisasikan
Standarisasi suatu tes bertujuan bahwa supaya setiap testi mendapat perlakuan yang
sama. Mengapa demikian, karena skor yang dicapai hanya mempunyai arti apabila
dibandingkan satu sama lain.
Ada empat hal yang perlu distandarisasikan yaitu: materi tes, penyelanggaran tes,
scoring tes dan interpretasi hasil testing. Mengenai materi tes yang dimaksudkan
disini adalah bahan-bahan yang digunakan didalam membuat tes seperti: kertas,
karbon, tinta dan sebagainya, juga item-item lainnya: misalnya kata-kata, gambar-
gambar, garis-garis, tanda-tanda dan sebagainya. Hal tersebut perlu distandarisasikan
supaya testi betul-betul dihadapkan kepada hal yang sama.
4. Objektive
Setiap tes yang dilakukan haruslah meiliki tingak objektivitas yang cukup tinggi, agar
bisa dilakukan berbagai perimbangan yang nantinya bisa berpengaruh ke dalam hasil
testing.
5. Diskriminatif
Dalam hal ini sebuah tes dilakukan apabila terdapat berbagai perbedaan yang bersifat
atau memiliki faktor tertentu untuk seorang individu yang dilakukan secara berbeda-
beda.
6. Komprehensif
Tes komperehensif berarti tes tersebut dapat sekaligus menyelidiki banyak hal,
misalnya kita harus menyelidiki prestasi individu dalam bahan ujian tertentu, maka tes
yang cukup komperehensif akan mampu mengungkapkan pengetahuan testi mengenai
hal yang pelajari, juga hal ini mencegah dorongan berspekulasi.
7. Mudah Digunakan
Dalam hubungan ini berarti suatu tes yang baik harus mudah menggunakannya, sebab
walaupun semua syarat yang telah disebutkan diatas terpenuhi oleh suatu tes akan
tetapi tes tersebut sukar menggunakannya maka tes itu tetap mempunyai kelemahan,
sebab tes itu adalah suatu alat yang nilainya sangat bergantung pada kegunaannya.
Karena itu kalau menggunakannya sukar maka tes tersebut rendah nilainya.

G. Etika Penggunaan Tes Psikologi Dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

Disebabkan karena banyaknya faktor-faktor yang berpengaruh terhadaphasil-hasil


pengukuran psikologis, dan juga karena tes psikologis merupakan suatu instrumen yang baku,
maka tepatlah kiranya apabila individu yang mempergunakan tes psikologis itu harus
bertanggung jawab dan secara etismelindungi kliennya. Prinsip dasar yang melandasi etika
praktik dalam penggunaan tes psikologis adalah sama esensialnya dengan layanan konseling
sebagai suatu profesi membantu (helping). Pertama, agar konselor (dalam hal iniguru
pembimbing) itu memberikan layanan sekompeten mungkin dalam batas- batas
kemampuannya dan pengembangan profesinya sendiri. Prinsip kedua hendaknya
kesejahteraan klien (testi) menjadi kriteria untuk mempertimbangkankegiatan apa yang
diperlukan oleh seseorang atau orang yang lainnya.

8 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


American Psychological Association, “Ethical Standards of Psychologists”,
(1963), telah mempublikasikan sembilan belas prinsip etika penggunaan tes psikologis.
kesembilan belas prinsip berikut hanya empat yang relevan dengan pengelolaan layanan
testing. Dalam menelaah prinsip ini peran konselor menggantikan peran psikologis. Etika
praktik konselor dan para psikologis ad alah sama.

1. Kerahasiaan (confidentiality), karena kesejahteraan klien (testi) ditempatkan pada tempat


yang utama, maka konselor menerima tanggung jawab untuk mempertahankan
kerahasiaan hubungan dengan klien. Dalam kondisi-kondisitertentu relasi ini kadang-
kadang akan dilanggar :
 Apabila hal ini adalah jelas-jelas merugikan dan sangat membahayakanklien, dan
kemudian konselor dapat menginformasikan hanya kepada petugas-petugas
profesional lainnya atau orang-orang yang berwenang.
 Jika klien ingin memanfaatkannya dan mengkonsultasikan kepada profesilain
berkenaan dengan kasusnya
 Jika klien menginginkan untuk membuka rahasianya pada orang lain.
2. Keamanan Tes (test security), tes adalah merupakan suatu alat profesional dan sebagai
suatu alat profesional maka penyebarannya hanya terbatas dengan menggunakan
kompetensi teknis yang tepat. Tes yang belum dilakukan seharusnya tidak dipergunakan
karena belum dijamin keamanannya.
3. Interpretasi Tes (test interpretation), material atau bahan-bahan tes dan skorstes
semestinya diperuntukkan hanya terhadap individu-individu yang berwenang
menggunakannya. Hasil-hasil tes seharusnya interpretasikan pada klien dan dapat
memberikan jawaban tertentu tanpa adanya penyalah gunaan dan salah interpretasi.
4. Publikasi Tes (test publication), Tes yang telah baku harus dilengkapi dengan manual
(buku petunjuk pegangan tes) yang menggambarkan bagaimana dan oleh siapa tes itu bisa
digunakan lebih efektif. Iklan-iklan yang berhubungan dengan tes harus factual dan
deskriptif, dan bukan emosional atau persuasive.

H. Urgensi mempelajari tes psikologis dalam kaitannya dengan pelaksanaan layanan


bimbingan dan konseling

Tes psikologi adalah metode dan serangkaian instrumen yang dijalankan untuk mengukur
aspek-aspek yang tidak teramati secara langsung pada manusia yang menyangkut aspek
psikologi untuk mengungkap sample perilaku individu yang hasilnya (umumnya) di
tampilkan dalam bentuk data kategori.

Tes dalam bimbingan dan konseling (BK) sangat diperlukan karena melalui tes diperloleh
berbagai informasi yang dapat membantu konseli dalam pengambilan keputusan lebih
realistis. Selain itu, tes mempunyai urgensi dalam layanan BK dalam membantu konselor
memahami konseli secara utuh (komprehensif) dalam pencapaian tugas-tugas
perkembangannya. Tes dipahami sebagai sarana pendukung dan bukan suatu hal yang absolut
(mutlak). Dalam menggunakan tes, konselor wajib mematuhi kode etik sehingga tidak ada
penyimpangan seperti malpraktik yang merugikan jati diri testee serta merusak citra profesi
konselor. Tes dalam BK juga melibatkan pengukuran psikologis dengan menggunakan alat
tes yang terstandar, yaitu seperti: tes kecerdasan, tes bakat, tes minat, dan tes kepribadian.

Ada beberpa manfaat dari tes psikologis, yaitu :

9 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


 Untuk Mengetahui Kecerdasan
Setiap siswa tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda – beda. Oleh karena itu
agar bisa terlihat seberapa besar kecerdasan yangdimiliki oleh peserta didik, dapat
dilakukan tes yang nantinya akan terlihat dari hasil perhitungan yang dilakukan tim
psikolog.

 Untuk Mengetahui Bakat


Setiap siswa tentu memiliki bakat dan minat yang berbeda – beda. Untuk melihat dan
mengetahui bakat apa saja yang dimiliki oleh siswa, biasanya diketahui melalui tes
psikologi yang dilakukan. Dengan mengetahui minat dan bakat siswa sejak dini, para
guru akan mudah mengarahkan pada kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan
“passion” masing-masing siswa.

 Untuk Mengetahui Minat


Minat merupakan tes yang disusun untuk mengetahui dan mengukur kesenangan,
keinginan, hasrat individu dan minat seseorang berdasarkan sikapnya pada suatu jenis
kegiatan atau pekerjaan tertentu.

 Untuk Mengetahui Kepribadian


Kepribadian merupakan tes berupa kuesioner atau instrumen standar lainnya yang
didesain untuk mengungkapkan sifat – sifat, aspek – aspek, karakter maupun ciri – ciri
kepribadian seseorang. Tes kepribadian bukan tes untuk menjawab pertanyaan mana yang
benar dan mana yang salah. Jawaban tes peserta digunakan sebagai analisis untuk
menghasilkan respon yang konon merupakan kepribadian dari peserta.

 Bermanfaat dalam Persiapan Kunsultasi


Konsultasi dilakukan untuk membantu siswa menemukan pemecahan masalah.
Psikotes dapat membantu untuk mengetahui jenis konsultasi yang tepat yang akan
diberikan kepada klien (siswa).

 Membantu Menyusun Metode Konseling


Dengan diketahuinya masalah – masalah yang ada, maka akan dapat dirancang
strategi konseling yang tepat. Tes psikologi diberikan sesuai dengan kasus atau
permasalahan yang sedang dihadapi, sehingga strategi konseling yang digunakan dapat
tepat sasaran.

10 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa tes psikologi adalah salah satu alat bantu dalam pemeriksaan
psikologis yang banyak digunakan oleh seorang psikolog dan konselor sekolah. Hal ini
dikarenakan dengan menggunakan tes psikologi, seorang psikolog dan konselor sekolah
dapat memperoleh gambaran secara cepat, tepat dan obyektif mengenai seseorang, baik
gambaran mengenai inteligensinya maupun kepribadiannya. Dengan menempatkan setiap
anak sesuai kemampuan dan kebutuhan diharapkan akan didapat hasil yang maksimal dalam
setiap tujuan pembelajaran. Tes mempunyai peran sentral dalam layanan bimbingan dan
konseling. Tes membantu konselor memahami siswa secara utuh dalam mencapai tugas –
tugas perkembangannya. Meskipun demikian, tes hendaknya dipahami sebagai sarana
pendukung, dalam arti kelancaran dan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling tidak
semata – mata ditentukan oleh komponen tes tetapi masih banyak komponen yang lain yang
menentukan. Tes psikologi adalah salah satu alat bantu dalam pemeriksaan psikologis yang
banyak digunakan oleh seorang psikolog dan konselor sekolah. Hal ini dikarenakan dengan
menggunakan tes psikologi, seorang psikolog dan konselor sekolah dapat memperoleh
gambaran secara cepat, tepat dan obyektif mengenai seseorang, baik gambaran mengenai
inteligensinya maupun kepribadiannya. Tes psikologi yang akan digunakan tentunya sudah
harus dibakukan (standard), dibuktikan validitas dan reliabilitasnya sehingga nilai diagnostik
dan prediktifnya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.

11 | Urgensi Hasil Tes Psikologi


DAFTAR PUSTAKA

Refrensi

https://www.researchgate.net/publication/341204319_TES_DALAM_BIMBINGAN_DA
N_KONSELING_Suatu_Pengantar

https://mutupendidikan.com/%EF%BB%BFtes-psikologi-bagi-layanan-bk/

https://www.temukanpengertian.com/2016/01/pengertian-tes-psikologi.html

https://dosenpsikologi.com/fungsi-tes-psikologi-dalam-layanan-bk

https://www.academia.edu/37981993/Etika_Penggunaan_Tes_Psikologi_Dalam_Layana
n_Bimbingan_dan_Konseling

http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/download/13/205

http://bk13127endah.blogspot.com/2015/01/kedudukan-dan-tujuan-tes-dalam-
konseling.html

12 | Urgensi Hasil Tes Psikologi

Anda mungkin juga menyukai