Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PROSES, HASIL DAN TINDAK LANJUT KONSELING

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling


Dosen Pengampu: Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 11

Zuriah Syahda Imani 210401110138

Ivan Kurniawan 210401110155

Frisca Wulandari 210401110159

Fathia Stabitha Sofyan 210401110166

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikanmakalah yang berjudul “Evaluasi Proses, Hasil Dan Tindak Lanjut Konseling” dengan
baik.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Meski usaha dan
doa kita curahkan, namun tanpa adanya dorongan dan kekuatan dari sekitar juga tidak akan memberikan
dampak yang signifikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang
telah diberikan, pertama, kepada Ibu Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan
Konseling yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mengajar dan memberikan arahan dalam
pembuatan makalah ini. Kedua, keluarga besar teman- teman Psikologi angkatan 2021 Kelas D, yang
selalu bersemangat, bekerja sama dengan baik, dan kompak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mengharapkan saran serta kritik dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dunia Psikologi. Aamiin.

Malang, 12 November 2023

Penulis kelompok 11
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.2 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1.4 Tujuan...............................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi................................................................................5

3.2 Proses Evaluasi Layanan Bimbingan Konseling..............................................................8

3.3 Hasil Evaluasi Layanan Bimbingan Dan Konseling.........................................................9

3.4 Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok..............10

3.5 Laporan Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok...........................12

BAB III..........................................................................................................................................14

PENUTUP.....................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang

Dalam proses konseling setiap tahapan tidak mutlak harus dilakukan secara berurutan tetapi
dapat berjalan tumpang tindih (fleksibel). Setiap upaya yang dilakukan dalam bimbingan
konseling tidak lain sebagai upaya membantu klien untuk memahami dirinya dan lingkungannya
agar dapat melakukan penyesuaian dengan optimal. Setelah dilakukannya proses konseling
diharapkan setiap konflik yang terjadi dapat diatasi sendiri oleh klien. Dengan menggunakan
segala kelebihan atau potensi yang ada pada diri klien. Seorang hanya mengarahkan dan
membantu mencari pilihan pemecahan masalah yang dialami oleh klien bukan mengintervensi
klien.
Konseling pada dasarnya merupakan sebuah proses, yang dibuat dengan tujuan menolong
klien yang bermasalah. Proses ini mempunyai awal dan akhir. Konseling merupakan satu situasi
sementara yang menuntut terbentuknya relasi antara konselor dank lien dengan tujuan menolong
klien. Pandangan ini memperlihatkan bahwa membutuhkan waktu. Prosesnya bergerak maju
tahap demi tahap. Konseling di pengaruhi oleh kepribadian, lingkungan, dan relasi antara
konselor dank lien. Jika melihat konseling sebagai proses, kita juga perlu berusaha memahami
bagaimana kita dapat mempengaruhi ini sehingga menghailkan perubahan-perubahan pada diri
klien. Ada kegiatan-kegiatan dan ketrerampilan-keteraplian tertentu yang dibutuhkan pada setiap
tahap. Keterampilan-keterampilan ini dapat dikembangkan dan harus diterapkan secara seksama
untuk mengarahkan klien agar membuka diri secara tepat dan ikut ambil bagian dalam konseling.
1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi proses?


2. Bagaimana proses evaluasi layanan bimbingan konseling?
3. Bagaimana hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling?
4. Bagaimana tindak lanjut hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling?
1.4 Tujuan

1. Mengetahui pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi proses.


2. Mengetahui proses evaluasi layanan bimbingan konseling.
3. Mengetahui hasil evaluasi layanan dan bimbingan konseling.
4. Mengetahui tindak lanjut hasil evaluasi layanan bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah proses bagi penyediaan informasi bagi para pengambil keputusan
(Gibson & Mitchell, 2011). Informasi ini merupakan data objektif yang akan membantu
pengambil keputusan dalam menentukan pembuatan keputusan yang benar untuk perbaikan
program. Pendapat senada dikemukakan (Gay, Mills, & Airasian, 2006; Wheeler &
Loesch,1981) sebagaiamana dikutip (Gladding, 2012) evaluasi biasanya mencakup pengumpulan
informasi yang bermakna tentang berbagai aspek dari program konseling untuk menuntun
pengambilan keputusan perihal alokasi sumber daya, dan memastikan kemaksimalan efektivitas
program. Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas
kemajuan kegiatan bimbingan dan konseling dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan
tertentu sesuai dengan program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan. (Kemendikbud,
2016). Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Menurut Stufflebeam (dalam
Worthen dan Sanders, 1979: 129) evaluasi adalah process of delineating, obtaining and
providing useful information for judging decision alternatives. Ada beberapa unsur yang terdapat
dalam evaluasi yaitu: adanya sebuah proses (process) perolehan (obtaining), penggambaran
(delineating), penyediaan (providing) informasi yang berguna (useful information) dan alternatif
keputusan (decision alternatives). Sehubungan dengan evaluasi, Shertzer dan Stone (1966)
mengemukakan pendapatnya: “Evaluation consists of making systematic judgements of the
relative effectiveness with which goals are attained in relation to special standards.”
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi
secara terencana untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan bimbingan dengan
mengacu pada kriteria yang telah ditentukan dan digunakan untuk mengambil keputusan.
Evaluasi layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok adalah proses mengumpulkan
informasi secara terencana untuk menentukan derajat kualitas keberhasilan layanan bimbingan
kelompok dan konseling kelompok.
Evaluasi Bimbingan dan Konseling adalah kegiatan pengukuran dan evaluasi terhadap
program dan hasil BK yang direncanakan dan dilaksanakan oleh guru pembimbing (Abimanyu,
2003). Evaluasi kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk
menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program
bimbingan di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan
program bimbingan yang dilaksanakan.
B. Prinsip Evaluasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian, evaluasi didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, berarti evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
2) Objektif, berarti evaluasi didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3) Adil, berarti evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, berarti evaluasi merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, berarti prosedur evaluasi, kriteria evaluasi, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti evaluasi mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7) Sistematis, berarti evaluasi dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan.
9) Akuntabel, berarti evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
C. Tujuan
Tujuan dari evaluasi program BK adalah untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan, dengan cara menelaah program
pelayanan BK yang telah dan sedang dilaksanakan yang hasilnya dapat menjadi dasar bagi guru
BK untuk mengembangkan dan memperbaiki program BK di sekolah bersangkutan. Dengan
demikian, pelaksanaan evaluasi program BK di sekolah dapat berguna dalam;
1) Membantu menumbuhkembangkan kurikulum sekolah ke arah kesesuaian dan
kebutuhan siswa
2) Membantu guru-guru memperbaiki cara mengajar di kelas, dan
3) Memungkinkan program bimbingan dan konseling berfungsi lebih efektif.
D. Fungsi
Fungsi evaluasi layanan bimbingan dan konseling yaitu:
2. Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk
memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
3. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang
tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugastugas
perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas
implementasi program BK di sekolah.
Adapun tujuan umum penyelenggaraan evaluasi layanan bimbingan konseling yaitu untuk:
1. Mengetahui kemajuan program Bimbingan Konseling atau subjek yang telah
memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas stratgi pelksanaan program Bimbingan
Konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3. Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program Bimbingan
Konseling ditujukan untuk:
a. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas dari layanan bimbingan dan
konseling.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan/ atau
perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha
menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
e. Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat terhadap
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
f. Mengetahui sejauh mana kontribusi program Bimbingan dan Konseling
terhadap pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, TIK DAN TIU pada
khususnya.
g. Mendapatkan informasi yang adekuat dalam rangka perencanaan langkah-
langkah pengembangan program Bimbingan dan Konseling selanjutnya.
h. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian dengan
kebutuhan.
3.2 Proses Evaluasi Layanan Bimbingan Konseling

Evaluasi pelayanan konseling lebih bersifat “penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan
dengan cara berikut ini:
1) Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta didik dalam kegiatan layanan konseling.
2) Mengungkapkan pemahaman peserta didik atas bahan-bahan yang disajikan atau
pemahaman/pendalaman peserta didik atas masalah yang dialaminya.
3) Mengungkapkan kegunaan layanan bagi peserta didik dan perolehan peserta didik
sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan konseling.
4) Mengungkapkan minat peserta didik tentang perlunya layanan konseling lebih lanjut.
5) Mengamati perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu (butir ini terutama
dilakukan dalam kegiatan layanan konseling yang berkesinambungan).
6) Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya berbentuk angka atau skor,
maka hasil evaluasi pelayanan konseling berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievaluasi.
Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus dalam evaluasi program BK, antara lain: (1)
partisipasi/aktivitas dan pemahaman peserta didik; (2) kegunaan layanan menurut peserta didik;
(3) perolehan peserta didik dari layanan; (4) minat peserta didik terhadap layanan lebih lanjut;
(5) perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu; (6) perolehan guru pembimbing; (7) dan
komitmen pihak-pihak terkait; serta (8) kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan.
Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan layanan/pendukung
memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan perkembangan dan/atau memberikan
bahan atau kemudahan untuk kegiatan layanan terhadap peserta didik.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Fokus penilaian adalah
keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi
ini, guru bimbingan dan konseling atau konselor juga membandingkan keberhasilan pelaksanaan
program dengan standar-standar program yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sebagai contoh guru bimbingan dan konseling atau konselor ketika melaksankan bimbingan
kelompok akan mengevaluasi proses terhadap dirinya maka guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan bimbingan kelompok, meliputi :
a) Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat dalam menumbuhkan antusiasme
peserta dalam mengikuti kegiatan.
b) Guru bimbingan dan konseling atau konselor membangun dinamika kelompok dan
c) Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan penguatan dalam didik
membuat langkah yang akan dilakukannya (Kemendikbud, 2016).
3.3 Hasil Evaluasi Layanan Bimbingan Dan Konseling

Penilaian hasil dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kefektifan layanan BK dilihat
dari hasilnya, yang kegiatan atau pelaksanaannya dilakukan pada akhir suatu program atau
kegiatan. Dalam hal ini Prayitno (2004), menyatakan bahwa penilaian hasil layanan ditujukan
pada perolehan peserta didik yang menjalani pelayanan bimbingan dan konseling. Perolehan ini
diorientasikan pada tingkat pengentasan masalah klien dan perkembangan aspek-aspek
kepribadian siswa. Karenanya, fokus penilaian dapat diarahkan pada berkembangnya:
a) Pemahaman baru yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan masalah yang
dibahas.
b) Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan.
c) Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa pasca layanan dalam rangka
mewujudkan upaya penyentasan masalah yang dialaminya.
Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok yang dilakukan guru bimbingan dan
konseling atau konselor antara lain:
a) Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman konseli dalam bimbingan
kelompok.
b) Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan kelompok.
c) Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
(Kemendikbud, 2016).
3.4 Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Istilah tindak lanjut evaluasi program bimbingan dan konseling dapat diklasifikasi
menjadi 2 (dua), yaitu tindak lanjut sebagai bagian utuh dari pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling dan tindak lanjut sebagai tahap akhir dari kegiatan evaluasi. Kegiatan tindak
lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling. Tindak lanjut tersebut dipergunakan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor untuk tujuan::
1) memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan
yang akan dicapai;
2) mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini, yaitu:

1) menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan. Perbaikan


dan peningkatan sangat tergantung pada hasil evaluasi. Aspek-aspek dimaksud dapat
mencakup; perbaikan/pengembangan terhadap standar perkembangan peserta didik,
perbaikan/pengembangan layanan-layanan yang diberikan, dan perbaikan/
pengembangan isi materi dari layanan bimbingan dan konseling
2) menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan. Penyusunan ulang ini dapat
dilakukan seperti ketika merencanakan program bimbingan dan konseling.
3) melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan. Tindak lanjut yang
dilakukan juga perlu memperhatikan pihak-pihak yang akan dilibatkan. Keterlibatan
pihak lain dapat memberikan jaminan kepercayaan yang tinggi bagi guru bimbingan dan
konseling atau konselor bahwa program dan kegiatan layanan yang dilakukan telah
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pelaksanaan Tindak Lanjut
Pelaksanaan tindak lanjut dalam konteks pelaksanaan layanan dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil layanan yang telah diberikan. Pelaksanaan tindak lanjut ini sebagai
bentuk respon cepat terhadap refleksi yang dilakukan oleh Guru BK/koselor atas
permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi selama proses pemberian layanan.

Tindak lanjut sebagai tahap akhir dilakukan untuk memperbaiki program bimbingan dan
konseling tahun berikutnya. Jika hasil evaluasi secara keseluruhan disimpulkan baik, maka
tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk pengembangan atau peningkatan program
menuju pencapaian tujuan dengan target yang lebih tinggi dan kompleks.
Teknik dalam pelaksanaan tindak lanjut meliputi diskusi, wawancara, survei, atau
kuesioner. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Informasi yang
diperoleh melalui teknik tindak lanjut dapat digunakan untuk meningkatkan program dan
layanan bimbingan dan konseling yang lebih baik, meningkatkan nilai layanan bimbingan
dan membangun hubungan ke sekolah yang lebih tinggi dan masyarakat/dunia industri yang
sesuai dengan minat siswa. Berdasarkan hasil refleksi hasil evaluasi program, selanjutnya
guru BK perlu merumuskan tindak lanjut yang harus dilakukan untuk memperbaiki atau
meningkat kualitas program pelayanan BK.
Purnomo dan Prasetyo (2016:33) merinci langkah tindak lanjut hasil evaluasi program
BK meliputi tiga tahap, yaitu: penetapan program pelayanan BK, penetapan strategi layanan,
dan perencanaan kegiatan layanan. Berikut ini diuraikan secara lebih rinci mengenai ketiga
langkah tersebut: Pertama yakni penetapan program pelayanan BK, hasil evaluasi menjadi
rujukan dalam rangka menetapkan program pelayanan BK yang sesuai, misalnya:
a. Menentukan aspek – aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan,
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
Konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan dan tindak lanjut sesuai alokasi waktu
d. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dapat membuat desain ulang atau
merevisi seluruh program, atau beberapa dari program yang dianggap belum effektif
e. Jika hasil evaluasi baik, tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk pengembangan
atau peningkatan program dengan target yang lebih tinggi dan komplek
f. Mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan BK lebih optimal.
g. Melakukan alih tangan kasus bagi peserta didik yang memerlukan bantuan khusus
dari ahli lain
h. Mengganti program yang belum memberikan kontribusi pada perkembangan anak
Kedua, penetapan strategi layanan. Strategi layanan dalam tindak lanjut antara lain
dapat berwujud membuka diri untuk pengembangan sekolah mitra, bekerjasama dengan
mitra untuk layanan referal, mengadakan rapat kerja untuk pengentasan hambatan,
menyusun program perbaikan berdasarkan input/masukan tahun sebelumnya, dan
mengembangkan program yang lebih sesuai dengan harapan anak, sekolah dan orang tua.
Ketiga, perencanaan kegiatan layanan. Jika hasil evaluasi baik, tindak lanjut dapat dilakukan
dalam bentuk pengembangan atau peningkatan program dengan target yang lebih tinggi dan
kompleks. Guru bimbingan dan konseling dapat membuat desain ulang atau merevisi
seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Gysbers dan Henderson (2012: 527) mengungkapkan bahwa tahapan yang dilakukan oleh
konselor setelah evaluasi adalah meningkatkan, yaitu mendesain kembali program
bimbingan dan konseling komprehensif yang lebih efektif.
Tindak lanjut dari pelaporan hasil evaluasi / penilaian program BK dapat dilakukan
dengan proses analisis data hasil evaluasi program BK sehingga dapat digunakan oleh para
guru pembimbing/konselor sekolah untuk melakukan langkah perbaikan, penghentian
layanan, dan pengembangan program pada tahun mendatang.

3.5 Laporan Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih
bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai
dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan
menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses
maupun hasil.
Tujuan yang diharapkan dari pelaporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
ini secara umum adalah:
1) Memberikan informasi perkembangan kemajuan, dinamika permasalahan dan
keunggulan, serta capaian akhir program bimbingan dan konseling kepada seluruh
pihak yang terlibat dan berkepentingan
2) Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat dan berkepentingan
terhadap program bimbingan dan konseling dalam rangka modifikasi dan
pengembangan
3) Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik bahwa program bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan dan dievaluasi telah memenuhi prinsip program
yang efektif, efisien, dan berkualitas

Langkah-langkah penyusunan laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling


dibagi dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pengumpulan dan penyajian data, dan penulisan
laporan.
1) Persiapan
Pada tahap persiapan ini guru bimbingan dan konseling atau konselor menetapkan informasi
yang akan dilaporkan, alasan penyusunan laporan, dan waktu pelaporan.
2) Pengumpulan dan Penyajian Data
Data yang dikumpulkan dan disajikan adalah data dan informasi mengenai keterlaksanaan
dan ketercapaian tujuan program bimbingan dan konseling. Data yang dikumpulkan dan
disajikan adalah data yang diperoleh dari hasil evaluasi.
3) Penulisan Laporan
Laporan bimbingan dan konseling harus mengacu pada sistematika sehingga laporan tersaji
secara runtut dan mudah dipahami. Setidak-tidaknya, sistematika laporan dibagi menjadi 3
(tiga) bab besar, yaitu pendahuluan, pelaksanaan, dan penutup.
Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang dan tujuan penyusunan laporan. Bab
pelaksanaan terdiri dari uraian pelaksanaan komponen program bimbingan dan konseling beserta
layanan-layanan yang dilakukan, hasil analisis pencapaian keberhasilan yang telah dilakukan
dalam kegiatan evaluasi, dan hambatan-hambatan serta strategi mengatasi hambatan. Bab
penutup merupakan simpulan akhir dari keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan
konseling secara keseluruhan dan saran-saran kepada berbagai pihak yang berkepentingan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis hasil evaluasi dan tindak lanjut program BK adalah umpan balik program yang
memerlukan perbaikan, kebutuhan siswa yang belum terlayani, kemampuan personil dalam
melaksanakan program, serta dampak program terhadap perubahan perilaku siswa dan
pencapaian prestasi akademik, peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu
pendidikan. Hasil analisis harus ditindaklanjuti dengan menyusun program selanjutnya sebagai
kesinambungan program, mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan BK lebih optimal,
melakukan referal siswa yang memerlukan bantuan khusus dari terapis lain, pengembangan
komitmen baru kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan BK selanjutnya.
Tujuan kegiatan tindak lanjut pelaporan hasil program BK adalah untuk memperbaiki hal-
hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang akan dicapai,
mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang dapat
meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program BK. Hasil evaluasi dapat digunakan
untuk kepentingan penyediaan umpan balik bagi pelaksanaan program BK, perbaikan atau
peningkatan implementasi program selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Reza, M. (2021). Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Bimbingan dan Konseling. Diakses dari
https://www.mandandi.com/2021/07/tindak-lanjut-hasil-evaluasi-bimbingan.html
Unknown. (2012). Evaluasi Layanan BK. Diakses dari
https://bekti-satriadi.blogspot.com/2012/10/evaluasi-layanan-bk.htm
Bowers, Judy. L and Hatch, Patricia A.(2002). The National Model for School Counseling
Program. USA: American School Counselor Asociation (ASCA)
Corey, Gerald. 2003. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi (Terj. E. Koswara),
Bandung : Refika
Dimmitt C, Carey John J & Hatch Trish. (2007) Evidence- Bassed School Counseling, Making a
Difference With Data-Driven Practices. USA : Corwin Press
Depdiknas, PPPPTK Penjas & BK. 2008. Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Konseling pada
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Parung Bogo
Suherman, Uman. 2009. Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rizqi Press
Yusuf,S.,& Nurishan,J. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai