Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ISLAM UNTUK DISIPLIN ILMU

PERKEMBANGAN TRADISI KEILMUAN

Dosen Pengampu : Fetrimen S.Ag.,M.Pd

Disusun Oleh :
Yola Yuwananda
(1804015237)

PROGRAM STUDI KEFARMASIAN


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
memperdayakan masyarakat (kaum dhuafa) ini guna memenuhi tugas Kemuhammadiyahan.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka Fakultas Farmasi dan Sains dengan ini bermaksud mengadakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang mana insya Allah kegiatan ini nantinya merupakan kegiatan yang dapat
membuka hati dan pikiran kita untuk saling membantu terhadap sesama, dan dapat memberikan
inspirasi terhadap orang-orang yang membaca makalah ini untuk menyalurkan sebagian dananya
untuk kaum dhuafa. Agar kaum dhuafa tersebut memdapatkan kehidupan yang lebih baik dan
lebih layak. Aamiin

Jakarta, 19 Maret 2020

2 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHALUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah......................................................................5
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................5
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pasang Surut Perkembangan Ilmu.....................................................................6
2.2 Tradisi Keilmuan di Dunia Islam.......................................................................9
2.3 Kontribusi Dunia Islam......................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam adalah sebuah agama yang lengkap dan sempurna, didalamnya sudah terdapat
berbagai cara dan aturan untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat. Di
dalam Islam sudah terdapat sebuah pedoman yang langsung diperoleh dari Allah SWT, Tuhan
Pencipta manusia, yaitu Al-Qur’an serta contoh atau suri tauladan dari Rosulullah SAW, yang
berbentuk perilaku maupun ucapan yang disebut sebagai Hadis. Keduanya merupakan sumber
ilmu pengetahuan dalam paradigam keIlmuan dalam Islam, yaitu wahyu (Al-Qur’an) dan otoritas
(Nabi Muhammad SAW).

Karena itulah, ilmu dan proses mencarinya merupakan hal yang sangat penting dalam
Islam, bahkan merupakan suatu kewajiban, dimana perintah untuk membaca, sebagai salah satu
proses mencari ilmu telah diberikan oleh Allah SWT sejak pertama kali Al-Qur’an diturunkan.

Sehingga, jika umat Islam benar-benar memahami dan mematuhi perintah ini, maka umat
Islam akan menjadi umat terbaik di dunia, karena semuanya akan menjadi manusia yang berilmu
yang tidak akan dapat dibodohi oleh jin, syaitan dan Bani Israil (Yahudi).

Pemahaman yang mendalam tentang kewajiban mencari ilmu ini pernah dialami oleh
salah satu generasi umat Islam di masa Kekhalifahan Abbasiyah, dimana pada generasi inilah
umat Islam telah mampu menjadi pioner perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi sumber
ilmu pengetahuan di dunia Barat,

Dari sini kita dapat mengetahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu
maju dan pesat sekarang, tidak terlepas dari peran Ilmuan Muslim terdahulu. Karena itulah
sangat penting bagi kita untung mengetahui dan memahami bagaiman paradigma keIlmuan
dalam Islam dan tradisi keIlmuan dan peradaban Islam, sehingga kita dapat menerapkan pola
pikir keIlmuan yang berlandaskan paradigma keIlmuan Islam tersebut. Sehingga kedepanya, kita
tidak akan tersesat dan salah memahami dan menyalahgunakan kemajuan teknologi, sehingga

4 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


kita dapat memanfaatkanya sesuai dengan fitrah manusia sebagai khalifah di muka bumi yang
mampu mengolah alam secara benar dan tepat.

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka akan timbul beberapa identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pasang surut perkembangan ilmu dalam sejarah dunia
2. Mengikuti nilai positif dari jejak tradisi ilmu di dunia Islam
3. Memahami klasifikasi ilmu, lembaga ilmu, karya/penemuan.
4. Mengetahui kehadiran ilmuwan-ilmuwan
5. Memahami urgensi perkembangan ilmu

Agar makalah ini dapat terarah sesuai tujuan pada makalah nantinya dan permasalahan
yang dibahas tidak melebar, maka makalah ini akan dibatasi permasalahannya.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka untuk mempermudah pembahasan masalah


penulis merumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah urgensinya perkembangan ilmu dalam sejarah dunia?


2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam perkembangan keilmuwan Islam?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui perkembangan Ilmu dalam sejarah dunia


2. Untuk menjelaskan dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat
perkembangan keilmuwan Islam
3. Untuk mengetahui ilmuwan-ilmuwan muslim

5 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pasang surut perkembangan ilmu (Pra Yunani(Mesir, Mesopotamia, Babilonia,


Sumeria, Niniveh, Persia, India, Cina); Yunani Islam: (Baghdad, Andalusia); Eropa/Barat

1. Zaman Yunani Kuno


Pada zaman yunani kuno ini sering disebut dengan zaman keemasan filsafat. Karena pada
zaman ini orang bebas mengungkapkan ide-ide atau pendapat mereka masing-masing. Pada
zaman ini juga di anggap gudang ilmu dan filsafat. Karena orang-orang disana sudah tidak
mempercayai mitologi-mitologi dan tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja) melainkan tumbuh sikap an
inquiri attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Pada Zaman
Yunani Kuno ciri pemikiran yang menonjol adalah kosmosentris yang berarti
mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya sebagai salah satu upaya untuk
menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala – gejala. Secara
umum karakteristik filsafat Yunani Kuno adalah rasionalisme, yaitu suatu pemahaman
tentang sebuah pengetahuan yang lebih mengutamakan akal atau logika. Beberapa filsuf
yang terkenal pada zaman ini antara lain Thales yang terkenal dengan berpendapat bahwa
dasar pertama atau intisari alam ialah air. Phytagoras sering di sebut dengan bapak
bilangan.dan salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah “Teorema Pythagoras”.
Pythagoras juga dikenal baik sebagai penemu hukum geometri atau teorema yang berguna
untuk menemukan panjang sisi miring dalam segitiga.Socrates adalah filsuf dari athena.
Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupakan contoh istimewa selaku filsuf yang jujur
dan pemberani. Socrates menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan
“Maicutika Telenhe” yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.Plato adalah
guru dari Aristoteles. Karyanya yang terkenal adalah republik (dalam bahasa Yunani atau
politeia, “negri” ) yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan
“ideal”. Dia juga menulis hukum dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.
Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpamaan tentang orang di gua.
Dan Aristoteles sudah pasti murid dari Plato. Ia merupakan orang pertama yang

6 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies – spesies biologi secara sistematis.
Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisis kritis, dan pencarian
terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam. Di bidang politik, Aristoteles percaya
bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan Monarki. Di
bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku poetike.
Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia mengatakan
bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan.

2. Zaman Abad Pertengahan


Zaman Abad Pertengahan ini di tandai dengan tampilnya para ilmuwan teolog dan di
dominasi para teolog. Sehingga aktivitas terkait dengan aktivitas keagamaan. Zaman ini
sering disebut juga dengan zaman kegelapan ( The Dark Ages). Semboyan pada zaman ini
yakni ancilla theologia yang artinya abdi agama. Pada zaman ini mempunyai perbedaan
yang mencolok dengan abad sebelumnya. Perbedaan itu terletak pada dominasi agama.
Timbulnya agama kristen yang di ajarkan oleh Nabi Isa A.S. pada permulaan abad masehi
membawa perubahan besar tentang agama kristen mencapai kebenaran sejati lewat wahyu.
Tetapi pandangan Yunani Kuno berpendapat mencapai kebenaran lewat kemampuan akal.
Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah di pakainya karya- karya Aristoteles
dan kitab suci sebagai pegangan. Ketika Bangsa Eropa mengalami masa kegelapan,
kebangkitan justru menjadi milik islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad
SAW pada abad ke- 6M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat
Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke- 7 M sampai abad ke – 12 M.
Pada masa ini Islam mendapatkan kejayaan atau keemasan ( Golden Age). Dengan
berkembangnya pengaruh islam, maka semakin banyak pula tokoh – tokoh Ilmuwan yang
berperan dalam perkembangan ilmu, diantaranya adalah Al-Kindi (801 M- 873 M), Al-
Farabi (870 M- 950 M), Al-Khawarizmi (780 M- 850 M), Ibnu Sina atau yang biasa di kenal
dengan sebutan Avisena (980 M- 1037 M), Ibnu Rusyd atau sering dikenal dengan sebutan
Averus (1226 M- 1198 M) , dan masih banyak lagi lainnya

7 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


3. Zaman Renaissance
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari
dogma-dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan modern.
Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak di dasarkan atas campur
tangan ilahi. Bidang ilmu yang maju pada zaman ini yakni pada bidang astronomi. Ciri
utama pada zaman ini yaitu Humanisme, individualisme, sekulerisme, empirisisme, dan
rasionalisme. Sains berkembang  karena semangat dan hasil empirisisme, sementara kristen
semakin ditinggalkan karena semangat humanisme. Tokoh-tokoh yang terkenal pada zaman
ini yakni Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.

4. Zaman Modern
Zaman modern di tandai dengan berbagai penemuan dalam bidang Ilmiah. Perkembangan
ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman
Renaissance . Rene Descartes adalah bapak filsafat modern yang ahli dalam ilmu pasti.
Penemuannya yaitu sistem koordinat yang terdiri atas dua Garis lurus X dan Y dalam bidang
datar. Issac Newton dengan temuannya teori Gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya
Struggle for life (perjuangan untuk hidup) J.J. Thompson dengan temuannya elektron.

5.  Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman
Kontemporer ini di tandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi canggih
komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Pada
zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan sering dibicarakan oleh para
filsuf.Hal ini di sebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang
subjek materinya mengandung unsur – unsur fundamental yang membentuk alam
semesta.  Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan
sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan yang pesat. Sehingga terjadi
spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit,
tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan subspesialis
atau super – spesialis. Demikian juga bidang ilmu lain. Disamping kecenderungan lain adalah

8 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya. Sehingga di hasilkannya bidang ilmu baru
seperti bioteknologi yang dewasa ini dikenal dengan teknologi kloning.

2.2 Tradisi Keilmuan di Dunia Islam


Awal kedatangan islam, masyarakat Arab Jahiliyah masih dalam kondisi buta huruf,
masih sangat terbelakang jika dibandingkan dengan masyarakat pengikut Injil, banyak orang
Yahudi dan Kristen yang mampu membaca Kitab Injil. Setelah tersebarnya Islam, guru-guru di
kuttab adalah Yahudi dan Kristen, Tetapi Islam membawa instrumen pendidikan yang
berbudayakan Al-Qur’an dan ajaran-ajaran Nabi untuk pertama kalinya. Pendekatan ini pula
yang digunakan Muhammad Saw dalam membangun tradisi keilmuan.
Kondisi sosio-kultural masyarakat ini jadi perhatian serius Rasul Allah Saw, manakala
beliau berhijrah ke Madina. Sejumlah langkah-langka strategis mulai diterapkan. Menurut
Yusuf Al-Qardlawi, langkah-langkah tersebut adalah,1) Pembentukan penalaran Ilmiah; 2)
Pemberantasan buta huruf; 3) Pembelajaran bahasa asing; 4) Penggunaan metode statistik; 5)
Perencanaan; 6) Pengakuan logika eksperimental; 7) Berpegang kepada pendapat pakar dan
ilmuwan; 8) Memetik segala yang bermanfaat; 9) Memberantas takhayul dan khurafat; 10)
Perhatian terhadap ilmu eksperimental dalam bidang kedokteran (Yusuf Al-Qardlawi: 36-66).
Menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban agama. Menuntut ilmu sama sekali tidak
identik dengan belajar, menuntut ilmu adalah sebuah proses mengacu kepada usaha keras dan
sungguh-sungguh guna mencapai tingkat kemampuan profesional.
Tantangan spekulatif dari peradaban sebelumnya (terutama budaya jahiliyah) dan adanya
motivasi Al-Qur’an, bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral dan relijius sebagai
khilafah di bumi dan alam semesta, membuat generasi pertama islam mulai berspekulasi
terhadap beberapa masalah tertentu yang muncul saat itu. Pada masa kenabian, ketika umat
islam berhadapan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, Nabi Muhammad saw akan
menjelaskan dengan bimbingan wahyu. Hal ini merupakan proses berkelanjutan dalam
konstruksi islamic worldview.

9 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


2.3 Kontribusi Dunia Islam: Klasifikasi Ilmu, Kelembagaan, Keilmuwan Muslim dan
Karya/ Penemuan Ilmiah
Peran para ulama atau ilmuwan muslim tersebut sangat besar sekali dalam proses
keilmuan, sehingga berbagai macam penemuan mereka masih bisa kita nikmati hingga
sekarang, jasa mereka begitu nyata besar dan hal itu tak dapat dipungkiri lagi, ilmu-ilmu
tentang filsafat, politik, sosial, kedokteran,  matematika, astronomi, dan lain sebagainya jika
diteliti lebih jauh sebenarnya bukan ilmuwan-ilmuwan barat yang pertama kali
mencetuskannya, tapi nama-nama penemu ilmu itu adalah nama-nama arab dan mereka itu
adalah orang-orang  muslim, mereka telah terlebih dahulu mewarnai dunia ilmu pengetahuan,
jauh sebelum lahirnya ilmuwan barat,tapi orang barat sudah terlebih dahulu mempelajari teori-
teori dari temuan ilmuwan muslim itu serta mengadopsinya,dan prestasi ilmuwan muslim kerap
terlupakan bahkan dengan sengaja barat menutup-nutupi prestasi mereka demi menjaga citra
kegemilangan peradabannya.
Eropa terbangun oleh gaung para ilmuwan dan filsuf kita yang mengkaji ilmu-ilmu ini di
masjid Sevilla. Cordoba, Granada, dan lain-lainnya. Pelopor-pelopor Barat yang belajar di
sekolah-sekolah kita sangat mengagumi dan menggemari ilmu-ilmu ini. Mereka menyimaknya
dalam suasana kebebasan yang tidak mereka kenal padanannya di negeri-negeri mereka. Pada
waktu ilmuwan ilmuwan kita berbicara dalam majlis-majlis keilmuan dan karangan karangan
mereka mengeanai peredaran bumi dan benda benda langit, akal orang orang Eropa masih
dipenuhi khurafat dan takhayul mengenai kenyataan-kenyataan ini. Karena itu muncul
dikalangan orang orang Barat gerakan penerjemahan dari bahasa Arab ke bahasa Latin, dan
mulailah buku buku pra ilmuwan kita diajarkan diperguruan perguruan tinggi Barat.
Keilmuan ilmuwan muslim banyak yang berperan dalam sejarah peradaban baik barat
maupun umat islam sampai saat ini,diantaranya dalam bidang

1. Astronomi
Astronomi atau ilmu falak adalah salah satu bidang ilmu yang paling digemari
oleh para ilmuwan muslim selain Matematika,karena keduanya sangat mendukung
peribadatan islam, seperti penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha, dan sebagainya. Diantara para astronom Muslim yang tersohor adalah: al-

10 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


Birruni, al Battani, abul Wafa’ (penemu kemiringan bulan), Hassan Ibn Haitam (penemu
optik yang menjadi dasar teropong Roger Bacon dan Kepler), dan lainnya.
2. Matematika
Dalam bidang Matematika ada penulis buku Al Jabar, yakni Muhammad bin
Musa bin Khawarizmi, yang lebih dikenal oleh orang orang barat sebagai Algoritme,
beliau adalah salah satu ahli matematika muslim pada masa khalifa al Ma’mun

3. Fisika
Ilmu fisika juga berhubungan erat dengan ilmu Astronomi. Sehingga karya karya
tentang optik yang ditemukan oleh Hassan Ibn Haitam (965-1039 M) dijadikan dasar bagi
bangunan ilmu fisika, yakni dasar bagi Bacon dan Kepler dalam penemuan teropong,
teleskop, maupun mikroskop dan dasar dari fotografi.

4. Kimia
Dalam bidang ilmu ini ada salah satu ilmuwan muslim yaitu Abu Musa Jakfar al-
Kufi

5. Ilmu Hayat
Bangsa Arab melakukan kajian dan observasi secara intensif, karena tidak puas
dengan hasil dari penerjemahan dari bangsa Yunani. Mereka kemudian berhasil
memperkaya daftar macam macam tumbuhan yang tercantum  dalam “Daftar
Dioscorides” yang berisi sekitar 2000 spesies.

6. Ilmu Kedokteran
Salah seorang ahli kedokteran Muslim yang sangat terkenal di dunia Barat adalah
Abu Ali Hussein bin Abdullah bin Sina yang lebih dengan dengan sebutan Ibnu Sina
(Avicenna) dengan bukunya al-Qonun fi at-Tib, lalu ada juga Ibnu Zohr yang
memperkenalkan aspek hukum dalam observasi, dan ada juga Ibnu Nafis yang telah
berhasil mempertontonkan sistem sirkulasi darah secara akurat.

7. Filsafat

11 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


Ibnu Sina juga merupakan ahli filsafat dengan karya-karya utamanya kitab al-
Shifa dan kitab al-Isharat wal Tanbihat dan juga ada Abdul Wahid Ibnu Rusyd
(Averrous) yang mengomentari karya filsafat Aristoteles.
8. Sastra
Para ilmuwan muslim juga memberikan kontribusi besar terhadap dunia
sastra,diantara tokohnya yaitu Muhyidin ibnu Arabi, Abul Ala al-Maari dan juga Ibnu
Tufail.

9. Geografi dan Sejarah


Dalam geografi kita punya Hasan Ali al-Masudi, Nasrudin Tusi dan al-
Khosaji,serta dalam bidang sejarah,ada Ibnu Sibawaih dengan bukunya Tajarib al-
Umam yang berisi tentang sejarah peperangan antara Persia dan Arab

10. Sosiologi dan Ilmu Politik


Ibnu Khaldun (1332-1406 M) merupakan pemikir filsafat sosiologi dan sejarah
yang terkenal dalam peradaban Islam. Salah satu bukunya yang disebut sebagai
Prolegomena membahas refleksi umum sejarah manusia dan berbagai macam peradaban
manusia.
Sementara al-Farabi menulis buku yang sangat terkenal tentang filsafat politik yang
berjudul al-Madinatul Fadhilah

12 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Tentunya umat Islam semestinya tidak tinggal diam. Jika Eropa dan Barat menyerap buah
pemikiran para ilmuan muslim klasik, maka saat ini kita juga dapat menyerap pemikiran-
pemikiran dari Eropa dan Barat. Maka konsep tradisi yang ketiga ini merupakan napak-
tilas dari apa yang pernah dilakukan oleh umatIslam pada zaman klasik. Bedanya adalah
bahwa saat ini kita perlu menterjemahkan literatur-literatur Eropa dan barat. Sudah
barang tentu hasil dari proses penterjemahan ini harus didasarkan pada kemauan keras
untuk melahirkan berbagai disiplin ilmu sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadits yang
dikombinasikan dengan globalisasi. Sehingga Islam akan kembali merasakan
kejayaannya.

2. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan tidak hanya untuk memahami masa lampau
dalam pandangan masa kini, akan tetapi juga berusaha untuk membuat proyeksi ke masa
depan.

3. Ruang Lingkup sejarah perkembangan ilmu pengetahuan yaitu berkutat pada penjelasan
tentang perbuatan manusia yang sudah terjadi, sedang terjadi dan mungkin yang akan
terjadi beserta penyebab-penyebabnya.

4. Sejarah Perkembangan ilmu pengetahuan : Sejarah pada Zaman Pra Yunani Kuno,
Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern dan Zaman
Kontemporer.

13 | Perkembangan Tradisi Keilmuan


DAFTAR PUSTAKA

Perwiratama, Atriyo. 2012 . Tradisi Keilmuan dan Intelektualitas Muslim Terdahulu,  dalam
majalah Gontor: Media Perekat Umat (PT. Gontor Media Jaya: Jakarta,Thn X edisi
06/Oktober 2012)

Miranti, Edithya dan Devi Lusianawati. 2012 . Tradisi Keilmuan dan Intelektualitas Muslim
Terdahulu,  dalam majalah Gontor: Media Perekat Umat (PT. Gontor Media Jaya:
Jakarta,Thn X edisi 06/Oktober 2012)

Subakir Ahmad, Imam. 2009 . Tarikh al-Hadhoroh al-Islamiyah (ISID: Ponorogo,2009)

Acykgenc, Alparslan. 2008 . Lahirnya Tradisi Keilmuan Dalam Islam, Jurnal Islamia vol.III
no.4. Jakarta

14 | Perkembangan Tradisi Keilmuan

Anda mungkin juga menyukai