Anda di halaman 1dari 11

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna

mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab masalah-

masalah penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Ada beberapa pendapat dari para ahli

mengenai pengertian dari penelitian kualitatif. David Williams (Moleong, 2007:4)

menyatakan penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar

alamiah dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau

peneliti yang tertarik secara alamiah. Pernyataan ini hampir sama seperti yang

diungkapkan oleh Denzin dan Lincoln yang menyatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

berbagai metode yang ada.

Sedangkan Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:5) menyatakan bahwa

kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati.

Pendapat lain dikemukakan oleh Kirk dan Miller yang mendefinisikan kualitatif

sebagai tradisi tertentu dalam pengetahuan ilmu social yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasan sendiri berhubungan


50

dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memahami suatu fenomena

yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,

dll. Secara menyeluruh dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa menggunakan berbagai metode alamiah.

Dalam penelitian dengan kajian Pelaksanaan penataan koperasi sesuai dengan

Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Pelaksanaan

Pengambilalihan Aktivitas Bisnis TNI di Koperasi Ajendam V/Brawijaya jenis

penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian kualitatif dimana

metode penelitiannya adalah berupa kerangka kerja dalam suatu studi tertentu,

guna mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab masalah-

masalah penelitian.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan di dalam penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti sendiri.

Seperti yang diungkapkan oleh Irawan yang menyatakan bahwa instrument

terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri sedangkan menurut

Moleong, pencari tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak

bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data. Lain halnya dengan

pendapat Bogdan & Taylor, yang menyatakan bahwa:


51

”Sebagai peneliti kualitatif, tugas anda adalah menembus pengertian akal sehat

(commonsense understanding) tentang kebenaran dan kenyataan. Apa yang

kelihatannya keliru atau tidak konsisten menurut perspektif dan logika anda,

mungkin menurut subyek anda tidak demikian. Dan, kendati anda tidak harus

sependapat dengan pandangan subyek terhadap dunia ini, anda harus dapat

mengetahui, menerima dan menyajikan pandangan mereka itu sebagaimana

mestinya”.

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder. Data primer yang didapat berupa kata-kata dan tindakan orang-orang

yang diamati dari hasil wawancara dan observasi tanpa peran serta, sedangkan

data sekunder berupa dokumen tertulis, teknik pengumpulan data yang digunakan

juga merupakan kombinasi dari beberapa teknik, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu.

Wawancara dalam penelitian kualitatif bersifat mendalam (indept interview)

dan jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur

dimana pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan

yang akan diajukan. Selain itu pertanyaan biasanya tidak disusun terlebih

dahulu tetapi disesuaikan dengan keadaan dan ciri khas yang dimiliki oleh

informan. Pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-

hari, karenanya kisi-kisi wawancara yang disiapkan bukan berupa daftar


52

pertanyaan melainkan berupa poin-poin pokok yang disesuaikan dengan fokus

penelitian dan dikembangkan pada saat wawancara berlangsung. Hal ini

dimaksudkan agar proses wawancara berlangsung secara natural dan

mendalam sehingga data yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan

dalam penelitian kualitatif.

b. Observasi

Observasi menurut Moloeng (2007:175) adalah kegiatan yang dilakukan

untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan,

perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Menurut Moloeng

(2007:176), observasi diklasifikasikan melalui dua cara yaitu cara berperan

serta dan yang tidak berperan serta. Observasi tanpa peran serta, pengamat

hanya melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan. Namun

observasi berperan serta, pengamat melakukan dua fungsi sekaligus yaitu

sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang

diamatinya. Dalam penelitian ini teknik observasi yang digunakan adalah

observasi tanpa peran serta. Adanya keterbatasan waktu menyebabkan peneliti

hanya melakukan satu fungsi observasi yaitu hanya melakukan pengamatan

tanpa harus menjasi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya.

c. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan salah satu sumber data sekunder yang diperlukan dalam

sebuah penelitian. Menurut Guba & Lincoln (Moeleong, 2007:126) dokumen

adalah setiap bahan tertulis ataupun film, gambar dan foto-foto yang

dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. studi dokumentasi


53

dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis

yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang menjadi obyek penelitian, baik

berupa prosedur, peraturan-peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan serta

berupa foto ataupun dokumen elektronik (rekaman).

3.3 Informan Penelitian

Penelitian mengenai pelaksanaan penataan koperasi sesuai dengan

Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Pelaksanaan

Pengambilalihan Aktivitas Bisnis TNI di Koperasi Ajendam V/Brawijaya, dalam

penentuan informannya menggunakan teknik Purposive (bertujuan) yaitu

merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria

tertentu yang disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan peneliti. Walaupun

demikian dalam pelaksanaan penelitian di lapangan nanti, tidak menutup

kemungkinan peneliti juga akan menggunakan teknik Snowball disesuaikan

dengan kondisi atau situasi yang ada di lapangan.

Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah setiap orang

yang terkait dalam pengelolaan wilayah pesisir, diantaranya:

1) Pembina dan Penasihat Koperasi Ajendam V/Brawijaya

2) Ketua Koperasi Ajendam V/Brawijaya

3) Beberapa Pengurus Koperasi Ajendam V/Brawijaya

4) Beberapa Anggota Koperasi Ajendam V/Brawijaya


54

3.4 Fokus Penelitian

Dengan memperhatikan Permasalahan dan tujuan penelitian sebagaimana

diatas, maka penelitian ini difokuskan pada :

1. Pelaksanaan penataan koperasi di Koperasi Ajendam V/Brawijaya

a. Penataan susunan organisasi

b. Kegiatan usaha

c. Penyertaan modal Koperasi

2. Faktor-faktor yang menghambat dan mendorong penataan koperasi di

Koperasi Ajendam V/Brawijaya

a. Faktor Pendukung ( Dana, Sarana dan Prasarana)

b. Faktor Penghambat (Sumber Daya Manusia)

3.5 Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (Miles dan

Hubberman, 1992:14) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola mensintesiskannya mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain. Sedangkan analisis data kualitatif menurut Seiddel melalui

beberapa proses, yaitu mencatat yang menghasilkan catatan lapangan dengan hal

itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, mengumpulkan,

memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat iktisar dan

membuat indeksnya serta berpikir dengan jalan membuat agar kategori data
55

tersebut memiliki makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan

dan membuat temuan-temuan umum.

Data dianalisis dengan menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles,

Huberman dan Saldana (2014) yaitu menganalisis data dengan tiga langkah:

kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), dan

menarik simpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verification).

Kondensasi data merujuk pada proses pemilihan (selecting), pengerucutan

(focusing), penyederhanaan (simplifiying), peringkasan (abstracting), dan

transformasi data (transforming). Secara lebih terperinci, langkah-langkah

sesuai teori Miles, Huberman dan Salda (2014) akan diterapkan sebagaimana

berikut:

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Sumber:


Miles dan Huberman (Miles, Huberman dan Saldana, 2014: 14)

Berdasarkan gambar di atas, Miles dan Hubberman (2014)

menjelaskan bahwa dalam pandangan ini, jenis kegiatan analisis data dan

kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif.
56

Jenis kegiatan tersebut yaitu :

a. Kondensasi data (Data condensation)

Miles dan Huberman (2014: 10) “Data condensation refers to the

process of selecting data, focusing, simplifying, abstracting, and

transforming the data that appear in written-up field notes or

transcriptions”. Dalam kondensasi data merujuk kepada proses

menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi dan

mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan maupun

transkrip dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

1) Selecting

Menurut Miles dan Huberman (2014:18) peneliti harus bertindak

selektif, yaitu menentukan dimensi-dimensi mana yang lebih penting,

hubungan-hubungan mana yang mungkin lebih bermakna, dan sebagai

konsekuensinya, informasi apa yang dapat dikumpulkan dan

dianalisis. Informasi-informasi yang berhubungan dengan

Pelaksanaan penataan koperasi di Koperasi Ajendam V/Brawijaya

yang dikumpulkan pada tahapan ini. Peneliti mengumpulkan seluruh

informasi tersebut untuk memperkuat penelitian.

2) Focusing

Miles dan Huberman (2014: 19) menyatakan bahwa memfokuskan

data merupakan bentuk praanalisis. Pada tahap ini, peneliti


57

memfokuskan data yang berhubungan dengan rumusan masalah

penelitian. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap seleksi

data. Peneliti hanya membatasi data yang berdasarkan rumusan

masalah.

3) Abstracting

Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti,

proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap

berada di dalamnya. Pada tahap ini, data yang telah terkumpul

dievaluasi, khususnya yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya

yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data dirasakan baik

dan jumlah data sudah cukup, data tersebut digunakan untuk

menjawab masalah yang diteliti.

4) Simplifying dan Transforming

Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan

ditransformasikan dalam berbagai cara, yakni melalui seleksi yang

ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan data

dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Untuk

menyederhanakan data, peneliti menumpulkan data setiap proses dan

konteks sosial dalam tabel.


58

b. Penyajian Data ( Data Display)

Langkah penting selanjutnya dalam kegiatan analisis data kualitatif adalah

penyajian data. Secara sederhana penyajian data dapat diartikan sebagai

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam sebuah

penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Namun pada peneltian ini, penyajian data yang peneliti lakukan dalam

penelitian ini adalah bentuk teks narasi, hal ini seperti yang dikatakan oleh

Miles &Huberman, ”the most frequent form display data for qualitative

research data in the past has been narrative text” (yang paling sering

digunakan untuk penyajian data kualitatif pada masa yang lalu adalah

bentuk teks naratif). Selain itu penyajian data dalam bentuk bagan dan

jejaring juga dilakukan pada penelitian ini. Penyajian data bertujuan agar

peneliti dapat memahami apa yang terjadi dan merencanakan tindakan

selanjutnya yang akan dilakukan.

c. Kesimpulan, penarikan/verifikasi (Conclusion, drawing/verification).

Langkah terakhir dalam tahapan analisis interkatif menurut Miles

&Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan

pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti dari hubungan-hubungan,

mencatat keteraturan, pola-pola dan menarik kesimpulan. Asumsi dasar


59

dan kesimpulan awal yang dikemukakan dimuka masih bersifat

sementara, dan akan terus berubah selama proses pengumpulan data masih

terus berlangsung. Akan tetapi, apabila kesimpulan tersebut didukung oleh

bukti-bukti (data) yang valid dan konsisten yang peneliti temukan di

lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel. Dari ketiga jenis kegiatan tersebut, peneliti bergerak

diantaranya empat sumbu kumpanan tersebut selama pengumpulan data,

selanjutnya bergerak bolak / balik diantaranya kegiatan reduksi, penyajian

dan penarikan kesimpulan atau verifikasi selama sisa waktu penelitian.

Dalam pengertian ini, analisis data kualitatif merupakan upaya yang

berlanjut, berulang dan terus menerus dimana masalah reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi

gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan

analisis yang saling susul menyusul.

Anda mungkin juga menyukai