Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk
memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Koentjaraningrat
Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan
informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka.
Lexy J. Moleong
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu).
Denzig
Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang
mendapat informasi dari orang lain.
Ankur Garg
Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-
orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang
mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi.
Bentuk wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun
harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak
hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap
dan terinci.
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku
sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap
yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang
diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden,
baik yang menyenangkan atau tidak.
Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama.
Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun
keberadaannya.
Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai
responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan
pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara
harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Jenis-jenis wawancara
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara
mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika
ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai
berikut.
5.Rangkumlah hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting dari
berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita
Kerangka wawancara
Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara seperti
1. Topik wawancara
2. Calon narasumber
3. Pokok-pokok isi pertanyaan
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Pranata Sosial
Beserta Cirinya Lengkap
TUJUAN WAWANCARA
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara
melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
LANGKAH WAWANCARA
Menentukan topik wawancara
Menentukan tujuan wawancara
Menyusun daftar pertanyaan
Menentukan narasumber
Melakukan wawancara
Mencatat pokok-pokok wawancara
Menyusun laporan wawancara
SAAT WAWANCARA
Memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara
Menyebutkan nama narasumber dengan benar
Bersikap sopan terhadap narasumber
Pertanyaan harus sesuai dengan tema
Hindari pertanyaan yang berbelitdan membingungkan
Jadilah pendengar yang baik saat wawancara
Jangan berdebat dengan narasumber
Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan
Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai.
ETIKA WAWANCARA
LAPORAN WAWANCARA
Topik
Narasumber
Tujuan wawancara
Tempat wawancara
Tanggal wawancara
Informasi hasil wawancara
Kesimpulan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara:
Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber sesuai dengan topic
yang kamu tentukan.
Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu buat dengan
narasumber.
Bentuk Wawancara
Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang materi
pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan.
Teknik Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data antara
lain ada 3,yaitu:
andaikata pewawancara dan responden menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari
penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses interaksi
yang terjadi.Suatu hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan
pengertian(insight)
Masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsi(subliminal cues) sukar dikenali karena
antara pewawancara dan responden belum saling mengenal.Karena itu pewawancara sedapat
mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam interaksi,antara lain:
Metode Wawancara
A. MASA PERSIAPAN
Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih
dahulu dengan masak.
Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden sudah
ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti (subtitusi) responden yang karena sesuatu hal
tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan bahasa apa yang
akan dipakai.
Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara: pertama, terjemahan kuesioner
sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh pewawancara secara “gotong-
royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan.
Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk dibagikan
kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan. Keuntungan cara yang
kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan, karena mereka ikut terlibat dalam
pemikiran terjemahannya.
Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan jadwal
harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat tinggal yang
cocok ditetapkan.
B. MASA LATIHAN
Latihan wawancara diadakan untuk memberika bekal keterampilan kepada wawancara untuk
mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei ataupun
pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku.
Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan
dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang tersedia,
mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran yang tersedia.
Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah :