Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MENGANALISIS PENELITIAN KUALITATIF DALAM


PENDIDIKAN

1
Disusun Oleh:
KENLY KOSAKOY
17507113

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2020

BAB I
PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang
Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk
luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang
paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan
memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan
masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan
berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca
tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan. Berdasarkan
pemikiran di atas, maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun Skripsi. Hal ini dilakukan
supaya pembaca mempunyai persamaan persepsi terhadap istilah atau terminologi yang
berkaitan dengan penulisan skripsi.
Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun
kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang
sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif
lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi
terhadap obyek penelitian Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya
pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan
pendekatan analisis kualitatif.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari peneletian kualitatif ?
2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kualitatif ?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kualitatif ?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Penelitian Kualitatif

3
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu suatu
masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu metode yang
digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan, pencatatan.
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan
mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang
berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan
metode kualitatif digunakan
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan
metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek,
melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga masalah akan
ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak
bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap
ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk mencari
makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode
kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan
dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan
orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu
belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka
kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang

4
diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh,
maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang
tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam kepada pelaku atau orang
yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang.1

2.1 Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


1. Ciri penelitian Kuantitatif
Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat, hipotesis,
definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan angket, adanya
pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian hipotesis dan penelitian tersebut
penuh dengan angka-angka statistik.

2. Ciri penelitian Kualitatif


Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :
a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh (holistic) dan
tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen kunci
(key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local yang berbeda,
yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner.
c. Memanfaatkan pengetahuan tak terkatakan karena realitas diasumsikan mempunyai
nuansa ganda yang sulit dipahami tanpa mengekspresikan dengan dengan yang tak
terkatakan.
d. Data kualitatif untuk mengungkapkan realitas ganda, mengungkapkan hubungan
alami antara peneliti dan informan.2
2.2 Karakteristik penelitian
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen (1982) yaitu:
a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti adalah
instrumen kunci.

5
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk katakata
atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.

d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.

e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant observation, in depth interview,


dan dokumentasi.

3. Proses penelitian
a. Proses penelitian kualitatif
Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question.
Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.
Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi seagala
informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah
tertentu.
Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus
yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada
aspek cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai ranting,
daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data
dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara
mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan,
hipotesis, atau ilmu yang baru.

Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat.
Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika kesimpulan telah
diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.

1)

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penelitian ini berbeda dengan metode penelitian kualitatif karena
menggunakan hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan
kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain
berisi penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian
sesuatu, prediksi suatu variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau eksperimen, dan
pembuktian suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini
merupakan penelitian yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta
hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif. Dalam
penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti.
Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam
konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan
yang lain karena ada perbedaan konteks.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan
kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan
makalah dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

7
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian
psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada


Media Group, 2006

Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit


Erlangga

Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


R&D), Bandung: Alfabeta, 2010

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007,


Malang: PT Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai