Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian
proses yang panjang. Dalam konteks ilmu, kegiatan penelitian diawali dengan adanya
minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu.
Tidak semua gejala dapat diamati secara pasti dan terukur, juga seringkali sebuah
teori bisa diterapkan di satu tempat tetapi tidak bisa diterapkan di tempat yang lain.
Jika penelitian kuantitatif hanya bisa menguji dan memverifikasi sebuah teori, maka
penelitian kualitatif digunaka untuk menemukan dan mengembangkan teori. Maka dari
itu pengetahuan tentang penelitian kualitatif sangatlah penting bagi para akademisi dan
peneliti.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian kualitatif?
2. Bagaimanakah karakteristiknya?
3. Bagaimana cara pengumpulan data dalam penelitian kualitatif?
4. Bagaimankah teknik analisis dalampenelitian kualitatif?
5. Bagaimankah validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah masalah  kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian
2. Memberi tambahan pengetahuan  dasar bagi pemula yang ingin memulai penelitian
3. Sebagai tambahan referensi tentang dasar -dasar penelitian
4. Memudahkan peneliti (khususnya bagi mahasiswa yang akan membuat tugas akhir,
karya llmiah, dan juga skripsi) untuk membedakan secara spesifik antara semua hal
tentang masalah penelitian kuantitif da kualitatif

D. Manfaat
1. Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu
pengetahuan pembahasan  tentang penelitian, khususnya yang terkait metode
penelitian kualitatif.
2. Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi,
dan penelitian lainnya.
3. Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakn penelitian, maka akan
memudahkan dalam langkah-langkah penelitian tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Metode Kualitatif


Lexy J. Moleong dalam bukunya metode penelitian kualitatif memaparkan beberapa
pendapat para ahli, diantaranya, Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.
Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatf adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Selanjutnya Lexy J. Moleong menyatakan bahwa penelitian bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Lexy J. Moleong menyatakan penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan:
1. Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui
penelitian kuantitatif.
2. Digunakan untuk dapat memahami fenomena yang sampai sekarang belum
banyak diketahui.
3. Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah
banyak diketahui.
4. Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untu menelaah sesuatu latar
belakang misalnya tenang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi.
B.    Karakteristik Penelitian Kualitatif
Lexy J. Meleong mengemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif dalam
bukunya metode penelitian kualitatif

1. Latar alamiah; Penelitian kualitatif dilakukan dengan latar alamiah atau pada konteks
dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan karena ontologi alamiah menghendaki
kenyataan keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.
2. Manusia sebagai alat (Instrumen); Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan
karena, jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya
terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat
tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan yang ada di
lapangan.
3. Metode kualitatif; Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif, yaitu
pengamatan, wawancara atau penelahaan dokumen.
4. Analisis data secara induktif; Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara
induktif.
5. Teori dari dasar (Grounded Theory); Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah
bimbingan penyusunan substantif yang berasal dari data.
6. Deskriptif; Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Hal disebabkan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua
yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.
7. Lebih mementingkan proses dari pada hasil; Penelitian kualitatif lebih mementingkan
proses dari pada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang
diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus; Penelitian kualitatif menghendaki
ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai
masalah dalam penelitian.
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; Penelitian kualitatif mendefinisikan
validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang
lazim digunakan dalam penelitian klasik.
10. Desain bersifat sementara; Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus
menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan desain
yang disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama; Penelitian kualitatif lebih
menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan
disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.

C.    Kapan metode kualitatif digunakan ?


Metode kuantitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan
dengan metode kuantitatif
1.     Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap.
Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif
akan masuk ke objek, melakukan penjelajahan dengan grand tour question, sehingga
masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti akan
melakukan eksplorasi terhadap suatu objek.
2.     Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa
difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan
tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis,
tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Menurut penelitian
kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Menurut
penelitian kualitatif, semakn banyak suami mencium istri, maka malah menjadi tanda
tanya, janga-jangan hanya pura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan
tersebut hanya cocok ditelitidenan metode kualitatif, denan teknik wawancara mendalam
dan observasi berperan serta dan doumentasi.
3.      Untuk memahami interaksi sosial.
4.      Memahami perasaan orang
5.      Untuk mengembangkan teori. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya
melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam
sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis
tersebut selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila
hipoteis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
6.      Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara triangulasi/gabungan,
maka kepastian data akan lebih terjamin.
7.     Meneliti sejarah perkembangan. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara
mendalam kepada pelakuatau orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan
kehidupan seseorang, dapat dilacak.
D.    Tujuan penelitian kualitatif
Prof. mudjia rahardjo mengatakan“Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk
memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan
pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya
menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman
yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena
tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis
penelitian kualitatif juga berbeda.”
E.     Macam-Macam Metode Kulaitatif
Menurut Cresswell (2009), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam, yaitu
:
 Phenomenological Research
Fenomenalogis, adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di
mana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk
mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
 Grounded Theory
Teori Grounded adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti
dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak
tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang
diteliti.
 Ethnography
Etnografi merupakan salah satu metode penelitian, di mana peneliti melakukan
studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi alamiah melalui observasi dan
wawancara.
 Case Studies
Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian dimana peneliti
melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas,
terhadap satu atau lebih orang,. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas, peneliti
melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data yang berkesinambungan.
 Narrative Research
Penelitian naratif adalah salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan
study terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah
perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun
menjadi laporan naratif dan memiliki kronologi.
BAB III
PEMBAHASAN

A.  Masalah dalam penelitian kualitatif


Dalam penelitian kualitatif, akan terjagi tiga kemungkinanterhadap “masalah” yang
akan dibawa oleh peneliti dalam penelitian.
1. Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian
sama.
2. “masalah” yang dibawa penelitI setelah memasuki penelitian menjadi berkembang.
3. “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah totalsehingga
harus “ganti”masalah.
Oleh karena itu , institusi yang menangani enelitia kualitatif, harus mau dan mampu
menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini. Karena terlalu luasnya masalah
maka dalam penelitian, maka harus dibuat sebuah batasan masalah. Batasan maslah
dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, fokus, yang berisi pokok maslah yang
masih bersifat umum.
B. Fokus Penelitian
Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic ( Menyeluruh
tidak dapat di pisah-pisahkan ), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan fariabel penelitian , tetapi keseluruhan situasi social
yang di teliti yang meliputi aspek tempat (plase), peleku (actor) dan aktivitas (activity)
tang berinteraksi secara sinergis.
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam rangka penelitian kuantitatif, peneliti
akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variable. Dengan demikien dalam
penelitian kuantitatif ada yang di sebut batasan masalah. Batasan masalah dalam
penelitian kualitatif di sebut dengan focus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat
umum.
Spladley dalam sanapiah faisal (1988) mengemukakan empat alternative untuk
menetapkan fokus yaitu :
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang di sarankan oleh informal
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang
telah ada
C. Bentuk Rumusan Masalah
Berdasarkan level of explanation , suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga
bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan assosiatif.
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti
untuk mengekslorasi dan atau memotret situasi social yang akan di teliti secara
menyeluruh, luas dan mendalam.
2. Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk
membandingkan antara konteks social atau domain satu di bandingkan dengan yang
lain.
3. Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi social atau domain satu dengan
yang lainnya. Rumusan masalah assosiatif di bagi menjadi tiga yaitu, hubungan
simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan
yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan reciprocal adalah hubungan yang
saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang di amati atau di
temukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.
Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami
gejala yang kompleks, intiraksi social yang terjadi, dan kemungkinan di temukan
hipotesis atau teori baru.
D. Teori dalam penelitian Kualitatif
Teori dalam penelitian kualitatif seing disebut teori lensa (lens theory) atau teori
perspektif.dalam hal ini creswell (2009) menyatakan, teori berfungsi membantu peneliti
untuk membuat berbagai pertanyaaan penelitian, memandu bagaimana mengupumlkan
data dan analisis data. Kalau dalam penelitian kuantitatif teori diuji berdasarkan data
lapangan, tetapi dlam penelitian kualitatif teori berfungsi untuk memandu peneliti dalam
bertanya, mengumpulkan data dan analisis data. Peneliti kualitatif setuju di tuntut untuk
melakukan grounded research, yaitu menemukan teori berdasarkan data yang di peroleh
di lapangan atau situasi sosial 
E.     Judul Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat
sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian kualitatif yang
dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah
memasuki lapangan. Berikut ini diberikan beberapa contoh judul penelitian kualitatif:
 Membangun Iklim Kerja Yang Kondusif
 Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya
 Makna Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin
 Makna Sakit Bagi Pasien
 Mengapa SDM Tidak Berkualitas?
 Mengapa Korupsi Sulit Diberantas Di Indonesia?
 Profil Guru Yang Efektif Mendidik Siswa
 Pola Perkembangan Karir Bagi Orang-Orang Sukses

F.     Tahapan penelitian kualitatif


Menurut Spradley (1980) penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:

 Menetukan Situasi Sosial


 Melakukan Observasi Partisipasi
 Membuat Catatan Lapangan
 Melakukan Observasi Deskriptif
 Melakukan Analisis Kawasan
 Melakukan Observasi Terfokus
 Melakukan Analisis Taksonomi
 Melakukan Observasi Terseleksi
 Melakukan Analisis Komponensial
 Mendata Temuan-Temuan Budaya
 Menulis laporan penelitian kualitatif
G.    Populasi Dan Sampel
Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam
pengertian antara “ populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya
penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (mewakili).
Dalam  penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas  tiga elemen yaitu: tempat, pelaku
dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan
sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui “ apa yang terjadi” di dalam nya, misalnya
rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak hanya terdiri dari tiga elemen
tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi sebagai nara sumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.
Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel
teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.

Teknik sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010)
menyatakan Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu;
a) Probability sampling, Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel.  
b) Nonprobability sampling, Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.

H. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah,
misalnya; di lingkungan tertentu dengan berbagai responden, seminar, diskusi, dll. Bila
dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer
(sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data) dan sumber
sekunder (sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya; lewat orang lain atau lewat dokumen). Bila dilihat dari cara atau teknik
pengumpulan data, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi,
wawancara, kuesioner, dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang
alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperanserta dan wawancara mendalam (Sugiono,2008:309).
Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik pengumpulan data; yaitu:
1.      Pengumpulan Data dengan Observasi
Sanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono (2009:310) mengklasifikasikan
observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan,
dan observasi tak berstruktur. Selanjutnya Spradley (Susan Stainback dalam
Sugiono,2009:310) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat, yaitu pasive
participation, moderate participation, active participation, dan complete
participation.
      Berikut ini akan dijelaskan macam-macam observasi tersebut, yaitu;
a.    Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut
merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, data yang
diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat
makna dari setiap perilaku yang tampak. Bagian dari observasi ini
meliputi;
b.     Observasi secara terang-terangan atau tersamar
Pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang
kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu
saat, peneliti juga tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk
mencari data yang bersifat rahasia.
c.      Observasi tak berstruktur
Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi.observasi ini dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti
tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti
tidak menggunakan instrumen yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-
rambu pengamatan (Sugiono,2009: 310-313).
Tahapan Observasi
Tahapan observasi meliputi:
a.      Observasi deskriptif
Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga
peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi
terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam
akibatnya hasil observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata
(kesimpulan pertama).
b.      Observasi terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk
difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus
karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat
menemukan fokus.
c.       Observasi terseleksi
Pada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga
datanya lebih rinci.  Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik,
persamaan atau perbedaan, kesamaan antarkategori, serta menemukan pola
hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain(Sugiono,2009:315-
317).
2. Pengumpulan Data dengan Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
mela lui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu (Sugiono,2009:317)
Macam-macam wawancara, antara lain:
a.      Wawancara terstruktur
Pada wawancara ini, pengumpul data  telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban telah disiapkan,
responden diberi pertanyaan yang sama kemudian  pengumpul data
mencatatnya, alat bantu yang digunakan biasanya tape recorder, gambar,
brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara
menjadi lancar,
b.      Wawancara semiterstruktur
Pelaksanaan wawancara menggunakan model ini lebih bebas daripada
wawancara terstruktur yaitu narasumber diminta pendapat dan ide-idenya
karana tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka,
c.       Wawancara tidak berstruktur
Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan data-datanya.
I. ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
 Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder,
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus
penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk
dan selama dilapangan.
 Analisis Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Miles and Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan
conclusion drawing/ferification.
 Data reduction (reduksi data), Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya
cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan
makinbanyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi
data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-
hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah
peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan
bila diperlukan.
 Data display (penyajian data), Dengan mendisplaykan data maka akan
memedahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
 Conclusion Drawing/verification, Langkah ketiga dalam analisis data
kulitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
 Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley
Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan
dalam penelitian kualitatif.
 Analisis domain,  pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran
yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek
penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya
berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum
pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum
mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain
atau kategori dari situasi social yang diteliti.
 Analisis Taksonomi, Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan
menjadilebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan
observasi terfokus.
 Analisis Komponensial, Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal
dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan
wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
 Analisis Tema Budaya, Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana
hubunan dengan keeluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul
penelitian.
 Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding).

J. Validitas dan Reliabilitas Penelitian kualitatif


Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas
internal),transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability
(objektivitas).
1. Uji Kredibilitas
Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.
a. Perpanjangan pengamatan artinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan
pengamatan, melakukan wawancara dengan sumber data, baik yang pernah
ditemui maupun yang baru ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan ini,
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk dan semakin akrab,
semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi.
b. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa
akan dapat direkamsecara pasti dan sistematis.
c. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
demikian, triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu. 
d. Analisis kasus negatif. Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda
dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data
yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data
yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
e. Menggunakan bahan referensi. Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah
adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Bahan referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen autentik.
f. Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi data. Ia
bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh
pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel.
2.  Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh.
3.  Pengujian Dependability
Dependability disebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah
apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam
penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang independen
atau pembimbing. 
4.  Pengujian Conformability
Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan
proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian
yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi
standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi
hasilnya ada.
BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena


tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatf adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand)
fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap
tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang
saling terkait.

B.     SARAN

Karena Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri, maka pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek
penelitian -baik secara akademik maupun logiknya. Supaya hasil dari penelitian tersebut
valid dan reliabel.
DAFTAR PUSTAKA

Emzir.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data.Jakarta:Rajawali  Pers.

Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:

Alfa Beta.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi. Bandung:Alfa

Beta.

Meleong, Alex J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya

Prof DR. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan-

metode-penelitian-kualitatif.html diakse pada tanggal 1 oktober 2013

Veralidiana, Isce. 2010.SKRIPSI. IMPLEMENTASI TRADISI “SEDEKAH BUMI” (Studi

Fenomenologis di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten

Bojonegoro),  Malang :UIN Malang

Anda mungkin juga menyukai