Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban


yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis,
2010). Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses analisis data
yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang
sudah terkumpul namun belum dianalisis merupakan data mentah. Dalam
kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti bila dianalisis dan
ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam
penelitian. Data yang yang dapat dikumpulkan banyak sekali seperti catatan di
lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,


mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian
dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja
yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena itu, analisis
data  merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah suatu data
dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk  masalah penelitian. Data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis
terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan
yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
2. Apa saja bentuk data yang dianalisis?
3. Bagaimanakah teknik analisis data?
4. Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
5. Bagaimanakah tahapan dalam analisis data?

C. TUJUAN

1.   Mendeskripsikan pengertian analisis data.


2.  Mendeskripsikan bentuk data yang dianalisis.
3.   Mendeskripsikan teknik analisis data
4.   Mendeskripsikan lagkah-langkah analisis data.
5.   Mendeskripsikan tahapan dalam analisis data.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISIS DATA

Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa


“Data analysis is critical to the qualitative research process. It is to
recognition, study, and understanding of interrelationshp and concept in your
data that hypotheses and assertions can be developed and
evaluated” Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian
kualitatif, data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Selain
itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa analsis dalam
penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu
berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk
menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Selanjutnya Sugiyono
mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri
maupun orang lain.

3
B. PENELITIAN KUALITATIF
I. Pengertian

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan


memahami fenomena (Konsep) dalam dunia sosial dari perspektif individu yang
memiliki pengalaman dalam dunia sosial tersebut. Berdasarkan defenisi
penelitian kualitatif dalam keperawatan lebih menekankan pada investigasi
pengalaman, proses sosial atau aspek budaya yang yang di alami individu
( pasien atau perawat ) yang berhubungan dengan kesehatankedalaman
investigasi data untuk menggambarkan suatu fenomena lebih di utamakan dari
pada data yang banyak namun hanya supefisial. Berdasarkan pemahaman
penelitian kualitiatif dalam keperawatan di anggap yang paling sesuai untuk
meneliti proses budaya yang berhubungan dengan kesehatan.

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang


bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran
landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir
pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan
dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang
ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

4
II. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF

Berikut beberapa karakteristk spesifik yang membedakan penelitian kualitatif


dan kuantitatif:

1. Bersifat induktif
Pada penelitian kualitatif, peneliti memulai dengan data, kemudian
membangun konsep, kategori-kategori, model hipotesis serta teori dari
data ini. Penelitian kuantitatif yang menggunakan teori untuk
membangun hipotesis terhdap fenomena, kemudian menguji secara
empirik kebenaran hipotesis.
2. Lebih memperhatikan proses dan arti makna berdasarkan perspektif
individu
Penelitian kualitatif secara umum tidak di tujukan untuk
mengetahui hubungan kausalitas atau autcome dari suatu intervensi,
namun lebih menekankan bagaimna individu merasakan pengalamn
kehidupannya.
3. Dipakai dalam setting penelitian yang natural
Penelitian kualitatif tidak melihat hubungan secara strik antara
satu variabel dengan variabel lainnya. Jika peneliti melihat hubungan
antara beberapa konsep mereka hanya melihat kecenderungn adanya
hubungan berdasarkan apa yag di sampaikan oleh individu (partisipan )
sehingga peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel eksternal
yang mempengaruhi penelitian.berbeda dengan penelitian kuantitatif
yang berupaya untuk mengontrol variabel eksterna yang di duga
mempengaruhi hubungan anrtara variabel idenpenden dan dependen.

5
4. Menggunakan peneliti sebagai instrumen utama dalam pengumpulan
dan analisis data (researcher as insrument)
Pada peneitian kuantitatif kemampuan peneliti dalam
mengeksplorasikan data dari partisipasi sangat menentukan kedalaman
data yang didapatkan menggunakan paduan wawancara, hanya sebagai
penunjuk untuk wawancara namun urutan dan jenis pertanyaan bersifat
fleksibel berdasarkan respon dan jawaban dari partisipan.
Pada penelitian kuantitatif hubungan antara peneliti dan partisipan
sangat penting dan menentukan penelitian. Partispan akan mudah
memberikan imformasi kepada orang yang dipercayai sehigga
pengumpulan darta, penelti harus meyakinkan bahwa dirinya akan di
terima dengan baik oleh partisipan dan mampu menggali data sesui
tujuan penelitian.

5. Analisis data dilakukan sejak awal penelitian


Pada penelitian kualitatif, darta yang di peroleh dari partisipan
pertama langsung dianalisis, dilanjutkan dengan pencarian data dari
partisipan berikut.

6
Berdasrkan karakteristik penelitian kuaitatif, maka penelitian ini daapat di
gunakan sebagai:

1. Metode pengumpulan atau penelitian utama dimana peneliti ingin


mengetahui gambaran yang mendalam dan jellas tengtang suatau
fenomena berdasarkan pengalamn kehidupan individu atauproses sosial
yang mendasarinya
2. Langkah awal dalam mengembangkan penelitian kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif peneliti perlu mengumpulksan darta awal
tengtang dunia indivifdu, pengalaman dan perspsi individu tengtang
tengtang permaslahan.
3. Cara untuk memahmi hasil penelitian kuantitatif
Peelitian kuantitatif dapat digunakan untuk memahami data-dat dan hasil
analisis penelitian kuantitatif, sehingga hasil penelitian lebih
komperehensif.
4. Cara menggali gagasan
Penelitian kualitatif digunakan untuk menggali berbagai ide atau gagasan
dari partisipan, terutama untuk mengembankan suatu model internensi
atau merencanakan kebijakan.

7
III. PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A) Fenomenologi

Fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam


kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari atau menemukan
makna dari hal hal yang mendasar dari pengalaman hidup tertentu.
Pene3litioan ini dilakukan dengan cara wawncara mendalam yang lama
dengan partisipan. Isi wawancara diarahkan pada pemahaman sikap
informan terhadap pengal;aman hidupnya sehari-hari. Hasil npenelitian
diharapkan dapat meninghklatkan pemahaman para pembaca tentang
penghayatan dan kehidupan orang lain. Secara ringkas bahwa
pendekatan ini bertujuan memperoleh interpretasi terhadap pemehaman
manusia (subjek) atas fenomena yang tampak dan makna dibalik yang
tampak, yang muncul dalam kesadaran manusia, untuk dapat mengetahui
aspek subyektif tindakan orang dalam kehidupan sehari-hari kita harus
masuk kedalam dunia kesadaran (konseptual) subyek yang diteliti.  

B) Etnografi

Etnografi mendesktipsikan budaya, kelompok social atau system.


Biasanya studi etnografik akan berpusat pada pola- pola kegiatan, bahasa,
kepercayaan, ritual dan cara- cara hidup. Proses penelitian etnografik
biasanya dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang lama, berbentuk
observasi dan wawancara secara alamiah dengan para informan dalam
berbagai kesempatan kegiatan dengan mengumpulkan dokumen-
dokumen. Hasilnya akan berupa komprehensif, yaitu naratif deskriptif
bersifat menyeluruh disertai penafsiran yang mengintegrasikan seluruh
aspek kehidupan dan menggambarkan kompleksitas keadaan situasi yang
diteliti. Ethnografi adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara
orang-orang berinteraksi dengan bekerjasama melalui fenomena

8
teramati dalam kehidupan sehari-hari kelompok sosial dan kultural. Atau
mengambarkan, menguraikan dan menafsirkan kelompok sosial dan
kultural.

C) Studi kasus Studi

kasus merupakan salah satu strategi penelitian untuk


mengembangkan analisis mendalam dengan pokok masalah
“apa/apakah”, “bagaimana” atau mengapa” tentang satu kasus atau
kasus majemuk dari pehenomena kontemporer dengan
pendekatan/metode penelitian kualitatif. Studi kasus merupakan suatu
penelitian yang diarahkan untuk mennghimpun data, mengambil makna,
memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan dari penelitian
studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut. Kasus dapat satu orang,
satu kelas, satu sekolah, dan lain- lain. Teknik pengumpulan data yang
dapat digunakan adalah wawancara, observasi dan studi documenter

D) Grounded theory

Adalah suatu metode kualitatif menggunakan prosedur sistematis untuk


membangun teori tentang proses sosial yang mendasari fenomena.
Pendekatan ini digunakan ketika peneliti ingin membangun teori untuk
menjelaskan dan meramal suatu fenomena, dimana saat ini belum ada teori
yang menjelaskan fenomena tersebut.

Analisis Grounded Theory lebih mendalam dibandingkan dengan


pendekatan kualitatif lainnya. Analisis tidak cukup sampai penjelesan
tentang tema-tema dan berbagai konsep seperti pada penelitian fenmelogi,
tetapi lebih jauh mendefinisikan hubungan antar konsep dan membangun
teori berdasarkan proses sosial yang mendasari suatu fenomena.

9
IV. ANALISIS DATA KUALITATIF

Analisis data pada penelitian kualitatif berbeda dengan analisis data pada
penelitian kuantitatif. Data pada kualitatif berupa hasil wawancara, observasi
partisipan, catatn lapangan atau hasil diskusi kelompok terarah merupakan data
dalam bentuk narasi atau pernyataan.

Dalam rangka mengurangi unsur subjektifitas, maka analisis dilakuka secara


cermat dengan membaca, memahami, menelaah , dan menganalisa ,makna yang
terkandung dalam data kualitatif tersebut. Banyak metose yang digunakan untuk
menganalisa data kualitatif , salah satunya metode yang sering digunakan oleh
peneliiti kualitatif terutama dalam bidang keperawatan adalah analisis isi ( content
analysis ) yang terdiri dari (1) membuat transkip data, (2) menentukan meaning unit,
(3) meringkas dan mengorganisir data , (4) melakuka abstraksi data, (5)
mengidentifikasi variabel dan hubungan antar variabel secara kualitatif, dan (6)
menarik kesimpulan.

10
V. TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF

Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif,


seperti yang dikemukakan oleh John W. Creswell dalam bukunya Research
Design Qualitative, Quantitative, And Mixed Methods Approaches second edition
(2003), menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam pendekatan kualitatif
meliputi langkah-langkah sebagai berikut; 

1. The Assumptions Of Qualitative Designs 

2. The Type of Design 

3. The Researcher’s Role 

4. The Data Collection Procedures 

5. Data Recording Procedures 


6. Data Analysis Procedures 

7. Verification Steps 

8. The Qualitative Narrative

Pendapat lain dari Dr. Endang S Sedyaningsih Mahamit (2006) dalam Asep
Suryana (2007:5) tahapan penelitian kualitatif meliputi:

1. Menentukan permasalahan

2. Melakukan studi literatur

11
3. Penatapan lokasi

4. Studi pendahuluan

5. Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara, dokumen,


diskusi terarah

6. Analisa data selama penelitian

7. Analisa data setelah; validasi dan reliabilitas

8. Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi.

Dari pendapat para ahli diatas kami mencoba menjabarkan secara garis besar
langkah-langkah penelitian kualitatif dalam tiga tahap yakni:

a. PERSIAPAN 
1. Menyusun rancangan penelitian 
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam
lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta
diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-
peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi. 
2. Memilih lokasi Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data.
3. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. 
4. Menjajagi dan melihat keadaan

12
proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena
kitalah yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah
lapangan merasa terganggu atau tidak. 
5. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting
lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan narasumber.
6. Menyiapkan instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul
data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk
mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Dalam rangka kepentingan
pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat berupa kegiatan observasi,
wawancara dan studi dokumentasi.

b. LAPANGAN 
1. Memahami dan memasuki lapangan 
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar tertutup dimana peneliti
berinteraksi secara langsung dengan orang. 
Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara,
dan budaya latar penelitian. 
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peran
serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. 
Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang
dibutuhkan. 
2. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data) 
Peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, jadi peneliti
harus berperanaktif dalam pengumpulan sumber

13
c. PENGOLAHAN DATA 
1. Analisis Data
Melakukan analisis terhadap data yang telah didapatkan, peneliti dalam hal
ini bisa melakukan interpretasi dari data yang didapatkan dilapangan.
2. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi 
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verifikasi atau kritik sumber apakah data tersebut
valid atau tidak. 
3. Narasi Hasil Analisis 
Langkah terakhir adalah pelaporan hasil penelitian dalam bentuk tulisan dan
biasanya pendekatan kualitatif lebih cenderung menggunakan metode deskriptif-
analitis.

14
VI. PENELITIAN KUANTITATIF

I. Pengertian

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang


menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam bukunya
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif).

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap


bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif.

Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu


alam maupun ilmuilmusosial,dari fisika dan biologi dan sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek
dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-
ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan


statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau
penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei
untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh:
240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya
pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari
ini.

15
II. Karakteristik

a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau


top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan
cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk
menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari
hal-hal yang bersifat subjektif.
c. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun
ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-
hukum dari generalisasinya.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data
yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai
sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
f. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan
mengguna-kan alat yang objektif dan baku.
g. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
h. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek
penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional
dengan subjek penelitian.
i. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.

III. PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF

Pendekatan penelitian kuantitaif adalah suatu pendekatan yang secara


primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan (seperti pemikiran teentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,
hipotesis, dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi,
serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan
survei yang memerlukan data statistik (Emzir). Cara pandang postpositivist atau

16
biasa juga disebut positivisme, merupakan cara pandang yang menyatakan
bahwa eksistensi kenyataan/realitas sosial dan realitas fisik adalah independent
atau terpisah bebas atau berada di luar diri peneliti. Oleh karena itu siapa saja
yang akan meneliti realitas tersebut, dapat mengamati atau mengukurnya, dan
apabila pengamatan/pengukurannya tidak bias maka hasil-hasil penelitian
tersebut dapat dikategorikan sebagai pengetahuan ilmiah (scientific knowledge)

Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut: (1)


asumsi bahwa realitas adalah objektif, terpisah di luar peneliti, dapat diamati dan
diukur; (2) tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan
antar variabel yang diukur; (3) fokus pada reduksi realitas menjadi variabel dan
variabel dapat diukur dengan instrumen dan menghasilkan data numerik; (4)
asumsi metodologis: proses deduktif, hubungan antar variabel, sebab-akibat,
disain statis-telah ditentukan sebelum penelitian, bebas konteks (context-free),
hasil prediksi-eksplanasi dapat digeneralisasikan, validitas dan reliabilitas dapat
diketahui; (5) analisis data menggunakan analisis statistika: (6) peranan kajian
teoretik sangat dominan untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan
penelitian/rumusan masalah; (7) Data kuantitatif berpusat pada unit analisis dan
berbentuk distribusi.

IV. ANALISIS DATA

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data


dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam
statistic yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistic
deskriptif dan statistic inferensial. Statistic inferensial meliputi statistic
parametris dan non parametris.

17
1. Statistic deskriptif
Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa
diambil smapelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam
analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat
menggunakan statistic despkriptif maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat
digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin
membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel dambil.
Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih
dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang
dapat dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari
persentase), serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan
mean (lebih lanjut lihat Arikunto, 1993: 363).

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan


suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan
fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk
angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap
maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan
gejala tersebut

Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel


berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan mudah
diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang
keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi
menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari
penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.

18
Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi : (1) analisis potret data
(frekuansi dan presentasi), (2) analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-
rata, median, dan modus) serta (3) analisis variasi nilai (kisaran dan simpangan
baku atau varian)

Penjelasan

1. Analisis potret data


Potret data adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel. Nilai
dapat disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari keseluruhan.

2. Analisis kecenderungan sentral data


 Nilai rata-rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai rata-rata
secraa aritmatika dari semua nilai dari variabel yang diukur.
 Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang
telah diurutkan dari nilai terkecil kepada nilai yang tetinggi.
 Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu
distribusi nilai variabel.
3. Analisis variasi nilai
Analisis ini dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan
nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini untuk melihat seberapa besar
nilai-nilai suatu variabel berbeda dari  nilainya. Pengukuran variasi nilai biasanya
dilakukan dengan melihat kisaran data (range) atau simpangan baku (standar
devinatioan).

 
2.  Statistik Inferensial
Pemakaian analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan
yang dapat digeneralisasikan  secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini
seorang peneliti akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai
dasar penelitiannya untuk diuji secara empirik dengan statistik inferensial. Jenis
statistik inferensial cukup banyak ragamnya,Peneliti diberikan peluang sebebas-

19
bebasnya untuk memilih teknik mana yang paling sesuai (bukan yang paling
disukai) dengan sifat/jenis data yang dikumpulkan. Secara garis besar jenis
analisis ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian
korelasional dan kedua untuk komparasi dan/atau eksperimen. teknik analisis
dengan statistic inferensial adalah teknik pengolahan data yang memungkinkan
peneliti untuk menarik kesimpulan, berdasarkan hasil penelitiannya pada
sejumlah sampel, terhadap suatu populasi yang lebih besar. Kesimpulan yang
diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan dalam suatu hipotesis. Oleh
karena itu, analisis statistik  inferensial juga bisa disebut analisis uji hipotesis.
Inferensi yang sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu social pada
umunya berhubungan dengan upaya untuk melihat perbedaan (beda nilai
tengah) dan korelasi, baik anatara dua variabel independent maupun anatara
beberapa variabel sekaligus. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien 
(correlation coeficient) yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic.

Statistic inferensial, sering juga disebut statistic induktif atau statistic


probabilitas, adalah teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan utuk populasi. Statistic ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari popualsi yang jelas, dan teknik pengambilan
sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik inferensial fungsinya
lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar
menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian,
melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah
populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang
ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa
diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana
dimiliki populasinya. Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis
inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

20
Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu meliputi :
rata-rata dengan notasi µ (mu), simpangan baku σ (sigma) dan varians σ2. Dalam
statistic pengujian parameter melalui statistic (data sampel) tersebut dinamakan
uji hipotesis statistic. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistic adalah
penelitian yang menggunakan sampel. Sebagai contoh nilai suatu pelajaran
1000mahasiswa rata-ratanya 7,5. Selanjutnya missal dari 1000 orang itu diambil
sampel 50 orang, dan  nilai rata-rata dari sampel 50 mahasiswa itu 7,5. Hal ini
berarti tidak ada perbedaan antara parameter (data popualasi) dan statistic (data
sampel). Hanya dalam kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistic
non parameter tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.

Penggunaan statistic parametris dan non parameter tergantung pada asumsi


dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan
terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu
tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen,
dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.statistik non parametris tidak
menuntuk terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak
harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic non parametris mempunyai
kekuatan yang lebih dari statistic non parametris, bila asumsi yang melandasi
dapat terpenuhi.

Dalam dunia statistik dikenal setidaknya terdapat empat jenis data hasil
pengukuran, yaitu data Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio. Masing-masing data
hasil pengukuran  ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu
dengan lainnya Penggunaan kedua statistic tersebut juga tergantung pada jenis
data yang dianalisis. Statistic parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistic non parametris

21
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistic, ada
dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk
hipotesi yang diajukan.

Dalam statistik parametris menggunakan analisis data yang berupa,

 Data Interval

Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang
lebih banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu
dengan yang lainnya.

Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil
pengukuran tinggi badan, dan lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa
data interval tidak dikenal adanya nilai 0 (nol) mutlak. Dalam hasil pengukuran
(tes) misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka nol ini tidak dapat diartikan
bahwa mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa. Meskipun ia
memperoleh nilai nol ia memiliki suatu pengetahuan atau kemampuan dalam
matakuliah yang bersangkutan. Nilai nol yang diberikan oleh dosen sebetulnya
hanya merupakan atribut belaka hanya saja pada saat ujian, pertanyaan yang
diujikan tidak pas seperti yang dipersiapkannya. Atau jawaban yang diberikan
tidak sesuai dengan yang dikehendaki soal.

 Data Rasio

Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga
tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval
atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval. Namun demikian, skala
rasio masih memiliki ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol mutlak, 
artinya titik nol benar-benar menunjukkan tidak adanya suatu ciri atau sifat.

22
Misalnya titik nol pada skala sentimeter menunjukkan tidakadanya panjang atau
tinggi sesuatu. Kedua angka skala rasio memiliki kualitas bilangan riel yang
berlaku perhitungan matematis.

Contohnya : berat badan Rudi  70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini
dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau
berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi. Berbeda dengan data
interval misalnya Rudi  ujian dapat 70 sementara Saifullah memperoleh 30. Hal
ini tidak dapat diartikan  bahwa kepandaian Rudi  dua kali lipat kepandaian
Saifullah.

Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak
pernah dipergunakan. Lapangan penggunaan data berskala rasio ini lebih banyak
berada dalam bidang ilmu-ilmu eksakta terutama fisika.

Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:

 Data Nominal

Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut
diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik
pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu
tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat
tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya. Sebagai misal
data hasil penelitian dikategorikan kedalam kelompok “ya” dan “tidak” saja.

Contohnya : laki-laki/wanita (laki-laki adalah ya laki-laki; dan wanita adalah “tidak


laki-laki”), kawin /tidak kawin; janda/duda, dan lainnya.

 Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan
pada sesuatu keadaan. Berbeda  dengan data nominal yang menunjukkan
adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya

23
perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut
terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang
satu lebih besar atau lebih tinggi daripada yang lainnya.Kriteria urutan dari yang
paling tinggi ke yang yang paling rendah dinyatakan dalam bentuk posisi relatif
atau kedudukan suatu kelompok.

 Contoh dari data ini misalnya: prestasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi
kelompok “baik”, “cukup”, dan “kurang”, atau ukuran tinggi seseorang  dengan
“tinggi”, “sedang”, dan “pendek”

24
V. TAHAPAN DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

1. Membuat rumusan masalah


Setiap penelitian harus bersumber dari adanya masalah. Seperti penjelasan di
atas tentang desain penelitian dengan metode kuantitatif. Maka penelitian
dengan metode kuantitatif memiliki maslah yang jelas. 
Setelah selesai untuk mengidentitikasi dan membatasi masalah. Selanjutnya
peneliti membuat rumusan maslaah. Rumusan maslaah di tulis dalam bentuk
kalimat tanya. Baca cara membuat rumusan masalah yang baik pada
proposal utnuk memahami cara membuat rumusan masalah dengan lebih baik.

2. Menentukan landasan teori


Masalah yang sudah dirumuskan menjadi rumusan masalah. Selanjutnya
dicarikan jawabannya. Jawaban tersebut diperoleh dari pencarian terhadap
teori-teori yang relevan.Bahasa sederhananya, kamu cari tau teori yang
sekiranya mendukung jawaban kamu. 

3. Merumuskan Hipotesis
Dari rumusan masalah tersebut, peneliti mencoba menjawab (memberikan
solusi) yang diperoleh dari pencarian teori-teori yang relevan. Jawaban yang
diperoleh selanjutnya disebut dengan jawaban sementara atau hipotesis.

4. Melakukan pengumpulan data


Sebelum melakukan pengumpulan data, seorang peneliti harus terlebih dahulu:
 Membuat instrumen penelitian berupa: kuisione, angket, test, lembar
observasi, wawancara terstruktu dan instrumen yang telah terstandar.
 Menguji instrumen dengan menguji validitas dan rebilitas dari instrumen
tersebut.

25
Bila instrumen sudah selesai dibuat selanutnya peneliti mengumpulkan data.
Data dalam penelitian kuantitatif dapat berupa data angka atau data deskribsi
yang dikuantitatifkan.

5. Melakukan Analisis Data


Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data
dilakukan untuk menjawab hipotesis yang sudah dibuat tadi. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah statistik. Statistik yang dapat
digunakan adalah statistik deskribtif dan statistik induktif.Data hasil analisis
tersebut selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat
menggunakan tabel, grafi, dan diagram. dan pembahasan merupakan
pembahasan yang mendalam dari data-data tersebut.

6. Menyimpulkan
Setelah melakukan analisis data, maka tahap terakhir adalah menyimpulkan.
Kesimpulan adalah hasil dari pengujian hipotesis apakah diterima atau hipotesis
di tolek. Kesimpulan di tulis dengan singkat, padat dan jelas.Demikian penjelasan
tentang langkah-langkah penelitian kuantitatif. Semoga memeberikan manfaat
kepada pembaca

26
D. PERBEDAAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

Berdasarkan Williams (1988) ada lima pandangan dasar perbedaan antara


pendekatan kuantitatif (istilah Williams dengan kuantitatif positivistik) dan
kualitatif. Kelima pendangan dasar  perbedaan tersebut adalah:

1. Bersifat realitas, pendekatan kuantitatif melihat realitas sebagai tunggal,


konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. Sebaliknya pendekatan kualitatif
melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik.
Sehingga peneliti kuantitatif lebih spesifik, percaya langsung pada obyek
generalis, meragukan dan mencari fenomena pada obyek yang realitas.
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya, pendekatan
kuantitatif melihat sebagai independen, dualistik bahkan mekanistik.
Sebaliknya pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak
terpisahkan bahkan partisipasif.
3. Posibilitas generalis, pendekatan kuantitatif bebas dari ikatan konteks
dan waktu (nomothetic statements), sedangkan pendekatan kualitatif terikat
dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements).
4. Posibilitas kausal, pendekatan kuantitatif selalu memisahkan antara
sebab riil temporal simultan yang mendahuluinya sebelum akhirnya
melahirkan akibat-akibatnya. Sedangkan pendekatan kualitatif selalu
mustahilkan usaha memisahkan sebab dengan akibat, apalagi secara
simultan.
5. Peranan nilai, pendekatan kuantitatif melihat segala sesuatu bebas nilai,
obyektif dan harus seperti apa adanya. Sebaliknya pendekatan kualitatif
melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peneliti yang
subyektif.

27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan
memahami fenomena (Konsep) dalam dunia sosial dari perspektif
individu yang memiliki pengalaman dalam dunia sosial tersebut.
 Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam bukunya
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif).
 Perbedaan penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif :
1. Bersifat realitas
2. Interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya
3. Posibilitas generalis
4. Posibilitas kausal
5. Peranan nilai

B. SARAN

Berusaha dan selalu bekerja sama akan membawa kita menuju


keberhasilan dalam menyelesaikan masalah dan mengerjakan tugas serta
melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab akan membuat kita semakin
menjadi dewasa dan mandiri. Kami dari penulis juga mengharapkan dari pembaca
jika ada koreksi terhadap makalah yang kami buat.

28

Anda mungkin juga menyukai