Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER 09

Penelitian Kualitatif

P enelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial,


yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, karenanya
melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar berarti telah memiliki
jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna
yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Atas pemaparan diataslah sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
dalam mengenai penelitian kualitaitf.

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 163


A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang bertujuan
mengungkap fenomena yang ada dan memahami makna dibalik fenomena
tersebut. Seorang peneliti dapat memutuskan untuk melakukan penelitian
kualitatif jika berkeinginan mengungkapkan fenomena secara komprehensif
dan mendalam. Ketika memutuskan untuk melakukan penelitian kualitatif,
peneliti harus bersedia menyatu dengan konteks lingkungan secara totalitas
untuk mengungkap fenomena yang ingin dipelajari.
Pada awal perkembangan penelitian kualitatif, terjadi pertentangan
yang sangat tajam dengan penelitian kuantitatif yang telah lebih dahulu
dikembangkan dan mengakar kuat dalam dalam penelitian di segala bidang
ilmu.
Pada awal perkembangannya, penelitian kualitatif dipandang sebagai
kegiatan yang tidak bisa dipercaya dan dipandang tidak ilmiah. Hal tersebut
disebabkan karena metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan
makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu
menurut perspektif peneliti sendiri, dan langkah-langkah penelitian tidak
dilakukan secara linier (mengikuti tahapan tertentu). Namun setelah
berlangsungnya berbagai perdebatan dengan menunjukkan kekuatannya
masing-masing akhirnya metode penelitian kualitatif dapat diakui oleh
sebagian besar paakar penelitian dan para ilmuan sebagai suatu alternative
metodologi penelitian yang dapat digunakan.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menganalisis data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku
yang diamati. Data pada penelitian kualitatif dinyatakan sebagaimana adanya
dan tidak dirubah dalam bentuk symbol atau bilangan, dan analisisnya
dilakukan secara kualitatif. Peneliyi tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan dan menganalisis data, namun memberikan penafsiran.
Metode penelitian kualitatif banyak digunakan dalam penelitian di
bidang sosial. Data penelitian tidak diolah menggunakan prosedur statistic
atau metode kuantifikasi yang lain. Peneliti menggunakan pendekatan

164 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


naturalistic untuk memahami suatu fenomena tertentu. Penelitian kualitatif
berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berusaha menjelaskan hubungan
sebab akibat, prediksi, serta generalisasi hasil. Penelitian kualitaif berusaha
mendapatkan pencerahan atau pemahaman terhadap suatu fenomena yang
dapat diekstrapolasi pada situasi yang sama.
Penelitian kualitatif merupakan metode yang efektif untuk
mendapatkan informasi mengenai nilai-nilai, opini, perilaku dan konteks
sosial pada suatu populasi. Penelitian ini digunakan untuk menyelidiki
kualitas hubungan, kegiatan, situasi, atau perilaku sosial pada peristiwa
tertentu. Peneliti harus berusaha mengungkap informasi kualitatif dengan
deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna yang menggambarkan secara
rinci tentang kejadian atau perilaku dalam kegiatan atau situasi tertentu.
Deskripsi tentang penelitian kualitatif diambil dari setiap objek
penelitian. Data utama yang dikemukakan dalam penelitian terkait dengan
proses dan makna atau persepsi secara kualitatif, namun tidak menolak
informasi kuantitatif dalam bentuk angka atau jumlah jika memang
diperlukan untuk menggambarkan situasi yang terjadi. Deskripsi data pada
sebuah penelitian kualitatif sangat dipengaruhu oleh perjumpaan dan
komunikasi peneliti dengan subjek penelitian, atau data-data lain yang
ditemukan. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk merumuskan
pola-pola atau teori yang akan menjelaskan fenomena sosial yang terjadi.

Pada umumnya penelitian kualitatif menggunakan tiga jenis metode


pengumpulan data, yakni :
1. Wawancara mendalam, yang merupakan wawancara terbuka tentang
pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuan subjek penelitian
2. Observasi terlibat, yang merupakan kegiatan observasi saat peneliti terlibat
langsung dalam situasi yang diteliti
3. Data observasi, yang mencakup deskripsi detail mengenai aktivitas dan
perilaku, kegiatan dan interaksi antar individu dalam masyarakat dan
proses organisasi.

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 165


4. Data pendukung, yang dapat berupa dokumentasi, organisasi, catatan
kesehatan, catatan program, publikasi, buku harian dan sebagainya.

Validitas dan reliabilitas data kualitatif sangat tergantung pada


kompetensi peneliti, yakni dari penguasaan ilmu, penguasaan metodologi,
sensitivitas, dan integritas peneliti.

B. Karakteristik Penelitian Kualitatif


Bodgan dan Biklen menjelaskan lima fitur umum yang menjadi ciri
studi penelitian kualitatif, yaitu :
1. Kondisi alamiah adalah sumber data langsung, dan peneliti merupakan
isntrumen kunci dalam penelitian kualitatif
2. Data kualitatif dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar dan tidak
dinyatakan dalam angka
3. Peneliti kualitatif berkaitan dengan proses dan produk
4. Peneliti kualitatif menganalisis data secara induktif
5. Perhatian utama para peneliti kualitatif adalah bagaimana memahami
kehidupan/perilaku subjek penelitian dari pandangan mereka sendiri
Selain lima fitur utama tersebut, ada beberapa ciri penelitian kualitatif
yang dapat dikenali, antara lain :
1. Sifat realistis dan latar ilmiah
2. Subjek yang diteliti dianggap berkedudukan yang sama dengan peneliti,
bahkan peneliti belajar dari informannya
3. Penelitian kualitatif bergantung pada nilai-nilai yang diyakini oleh peneliti
dan sumber data
4. Hubungan antar variabel dalam penelitian kualitatif bersifat interaktif
5. Desain penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan sementara
6. Teknik pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan tidak menggangu
natural setting
7. Analisis data dilakukan secara induktif
8. Sampel penelitian kualitatif dipilih secara sengaja
9. Membangun teori dari dasar

166 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


10. Peneliti kualitatif harus mengutamakan perspektif emic
11. Hasil penelitian kualitatif tidak berupa generalisasi
Secara hakikat keilmuan, karakteristik penelitian kualitatif dapat
didekskripsikan sebagai berikut :
1. Secara ontologis, penelitian kualitatif memandang realita terbentuk dari
hakikat manusia sebagai subjek yang mempunyai kebebasan menentukan
pilihan berdasarkan sistem makna individu.
2. Secara epistemologis, proses penelitian kualitatif lebih penting daripada
hasil yang diperoleh. Oleh sebab itu, peneliti sebagai instrument utama
pengumpul data merupakan salah satu karakteristik utama penelitian
kualitatif.
3. Secara aksiologis, konsep atau teori yang diperoleh dari penelitian
kualitatif dapat dimanfaatkan untuk membangun kehidupan suatu
kelompok masyarakat yang berlandaskan kepada nilai-nilai dasar
kehidupan mereka sendiri

C. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif


1. Etnografi
Etnografi adalah suatu bidang penelitian ilmiah yang sering
digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa
cabang sosiologi. Etnografi juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah
yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis lainnya,
etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal, karakteristik
kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka. Etnografi
sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat
dan budaya manusia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui
pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan
untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk
menjelaskan seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan. Dalam biologi,
jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya
digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnografi"

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 167


2. Studi Kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial.
Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan
longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang
disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis
dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan
pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang
mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi
riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan
menguji hipotesis. Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah
suatu strategi riset, penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala
dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti
kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan
sebelumnya dari proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti
baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek
tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari
data studi kasus kuantitatif.
Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada
dasarnya peneliti yang menggunakan metode penelitian studi kasus
bertujuan untuk memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian,
berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan
secara khusus menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara
khusus sebagai suatu ‘kasus’. Dengan kata lain, penelitian studi kasus
bukan sekadar menjawab pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) objek
yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang
‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) objek tersebut terjadi dan
terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai suatu kasus. Sementara itu,
strategi atau metode penelitian lain cenderung menjawab pertanyaan siapa
(who), apa (what), dimana (where), berapa (how many) dan seberapa besar
(how much).

168 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


3. Studi Dokumen
Studi dokumentasi atau yang biasa disebut dengan kajian dokumen
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait
objek penelitian. Dalam studi dokumentasi, peneliti biasanya melakukan
penelusuran data historis objek penelitian serta melihat sejauhmana proses
yang berjalan telah terdokumentasikan dengan baik.

4. Observasi alami
Observasi alami adalah pencatatan data mengenai tingkah laku
yang terjadi sehari-hari secara wajar. Observasi yang dilakukan terhadap
kehidupan anak dari jam sekian-jam sekian, apa saja yang dilakukan,
misalnya yang berhubungan dengan perkembangan tertentu dilihat dari
aspek kepribadian, bisa dilakukan di rumah, di kebun, atau di sekolah.

5. Grounded Theory
Adalah metodologi penelitian kualitatif yang menekankan
penemuan teori dari data observasi empirik di lapangan dengan
metoda induktif (menemukan teori dari sejumlah data), generatif
yaitu penemuan atau konstruksi teori menggunakan data sebagai
evidensi, konstruktif menemukan konstruksi teori atau kategori lewat
analisis dan proses mengabstraksi, dan subyektif yaitu merekonstruksi
penafsiran dan pemaknaan hasil penelitian berdasarkan
konseptualisasi masyarakat yang dijadikan subyek studi

6. Fenomenologi
Fenomenologi merupakan salah satu jenis metode penelitian
kualitatif yang diaplikasikan untuk mengungkap kesamaan makna yang
menjadi esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar dan
individual dialami oleh sekelompok individu dalam hidupnya.

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 169


7. Studi Historis
Studi historis merupakan jenis penelitian yang berfokus mengenai
pengumpulan dan evaluasi data secara sistematis berkaitan dengan dengan
kejadian masa lampau untuk menguji kebenaran hipotesis yang berkaitan
dengan sebab akibat atau kecendrungan kejadian-kejadian yang dapat
membantu menggambarkan atau menerangkan kejadian masa kini dan
mengantisipasi kejadian dimasa yang akan datang. Jenis penelitian ini
menggambarkan kejadian masa lalu yang kemudian digunakan untuk
menjadi proses pembelajaran masyarakat sekarang.

8. Biografi
Biografi adalah studi tentang kisah atau keterangan tentang
kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar
daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi
juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-
kejadian tersebut. Studi ini dapat digunakan untuk memahami peristiwa
atau fenomena sosial yang terkait dengan kehidupan subjek yang diteliti

D. Prosedur Penelitian Kualitatif


1. Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian kualitatif terkait
dengan fenomenas sosial dalam bidang yang dipahami oleh peneliti.
Masalah penelitian kualitatif hendaknya memiliki keunikan, khas, dan
memiliki daya tarik tersendiri sehingga masalah tersebut layak untuk
diteliti.
2. Pembatasan Masalah Penelitian
Selanjutnya, peneliti mengkaji sejumlah masalah yang telah
diidentifikasi dan mempertimbangkan apakah perlu dilakukan reduksi atau
tidak Reduksi perlu dilakukan jika lingkup kajian terlalu luas. Sedangkan
kajian yang terlalu spesifik memerlukan kemampuan khusus untuk dapat
melakukan studi secara mendalam.

170 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


3. Penetapan Fokus Penelitian
Setelah melakukan reduksi permasalahan, selanjutnya peneliti
perlu menetapkan focus penelitian atau membatasi kajian. Menetapkan
focus berarti menetapkan kriteria data penelitian. Peneliti dapat
menetapkan data yang harus dicari dengan berpedoman pada focus
masalah.
4. Identifikasi Partisipan dalam Penelitian
Peneliti perlu untuk menetapkan dan memilih partisipan yang
merupakan sumber data penelitian. Identifikasi partisipan perlu dilakukan
agar peneliti dapat menentukan subjek penelitian secara jelas. Informan
penelitian dapat dikelompokkan dalam tiga klasifikasi, yaitu informan
kunci, informan utama, dan informan tambahan.
5. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti perlu memilih dan menetapkan latar
penelitian, mengurus perijinan, menetapkan strategi dan teknik
pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan di lapangan
dan berinteraksi dengan sumber data (partisipan).
6. Analisis Data
Analisis data kualitatif meliputi pengolahan dan pemaknaan data
dimulai sejak peneliti meamsuki lapangan sampai akhir penelitian. Jadi
analisis data dilakukan seiring pengumpulan data yang dilakukan secara
kontinu dan berulang sampai tidak diperoleh lagi informasi baru (data
jenuh).
7. Formulasi Konseptual atau Penyusunan Teori Substantive
Penelitian kualitatif bekerja secara induktif dalam rangka
menemukan hipotesis. Teori digunakan untuk melengkapi dan
menyediakan keterangan terhadap fenomena yang ditemui. Peneliti dapat
menyusun teori baru berdasarkan formulasi data empiris yang
dikumpulkan dan dianalisis. Formulasi konseptual dilakukan setelah

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 171


melakukan penafsiran secara terus menerus sepanjang pelaksanaan
penelitian.
8. Pelaporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan bentuk diseminasi dan
pertanggungjawaban peneliti setelah kegiatan pengumpulan data penelitian
dinyatakan selesai. Laporan penelitian merupaka hasil atau karya nyata
peneliti dalam merealisasi kajian ilmiah dan merupakan sarana komunikasi
bagi masyarakat agar hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk
berbagai keperluan

E. Pengumpulan Data Kualitatif


Ada tiga jenis data dalam penelitian kualitatif, yakni : hasil
pengamatan, hasil pembicaraan, dan bahan tertulis. Pengumpulan data pada
penelitian kualitatif dilakukan dengan apa adanya, tanpa mencoba
mencocokkan suatu fenomena dengan suatu standar tertentu. Peneliti harus
berusaha untuk memahami situasi sosial menurut pengertian pelaku. Oleh
sebab itu teknik pengumpulan data yang digunakan harus memenuhi syarat
kecukupan informasi dan syarat dan syarat pertimbangan etika.
Sumber data primer dalam penelitian kualitatif adalah informan dan
responden. Informan adalah sumber data yang berhubungan dengan pihak
ketiga atau yang mengetahui data tentang suatu lembaga. Sedangkan
responden adalah adalah sumber data yang terlibat dalam situasi sosial,
sehinggaa memiliki sikap, perasaan, motif, persepsi, dan kebiasaan yang
terkait dengan konteks sosial yang diteliti.
Salah satu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah
observasi partisipatif. Teknik ini dipilih jika peneliti dapat mengamati,
merasakan, dan memaknai konteks sosial seperti halnya dilihat, dirasakan,
dan dimaknai oleh objek penelitian. Teknik ini memungkinkan terbentuknya
pengetahuan secara bersama oleh peneliti dan subjek penelitiannya.

172 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


F. Analisis Data Kualitatif
Miles dan Hubermen (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data
ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas
dalam analisis meliputi reduksi data, penyajian data serta penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Analisis data kualitatif model Miles dan
Hubermen terdapat 3 (tiga) tahap:
1. Tahap Reduksi Data
Sejumlah langkah analisis selama pengumpulan data menurut
Miles dan Huberman adalah : Pertama, meringkaskan data kontak
langsung dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi penelitian. Pada
langkah pertama ini termasuk pula memilih dan meringkas dokumen yang
relevan. Kedua, pengkodean. Pengkodean hendaknya memperhatikan
setidak-tidaknya empat hal : a. Digunakan simbul atau ringkasan. b. Kode
dibangun dalam suatu struktur tertentu. c. Kode dibangun dengan tingkat
rinci tertentu d. Keseluruhannya dibangun dalam suatu sistem yang
integratif. Ketiga, dalam analisis selama pengumpulan data adalah
pembuatan catatan obyektif. Peneliti perlu mencatat sekaligus
mengklasifikasikan dan mengedit jawaban atau situasi sebagaimana
adanya, faktual atau obyektif-deskriptif. Keempat, membuat catatan
reflektif. Menuliskan apa yang terangan dan terfikir oleh peneliti dalam
sangkut paut dengan catatan obyektif tersebut diatas. Harus dipisahkan
antara catatan obyektif dan catatan reflektif Kelima, membuat catatan
marginal.
Keenam, analisis data selama pengumpulan data merupakan
pembuatan memo. Memo yang dimaksud Miles dan Huberman adalah
teoritisasi ide atau konseptualisasi ide, dimulai dengan pengembangan
pendapat atau porposisi. Ketujuh, analisis antarlokasi. Ada kemungkinan
bahwa studi dilakukan pada lebih dari satu lokasi atau dilakukan oleh lebih
satu staf peneliti. Pertemuan antar peneliti untuk menuliskan kembali

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 173


catatan deskriptif, catatan reflektif, catatn marginal dan memo masing-
masing lokasi atau masing-masing peneliti menjadi yang konform satu
dengan lainnya, perlu dilakukan. Kedelapan, pembuatan ringkasan
sementara antar lokasi. Isinya lebih bersifat matriks tentang ada tidaknya
data yang dicari pada setiap lokasi.

2. Tahap Penyajian Data/ Analisis Data Setelah Pengumpulan Data


Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian
atau penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan dianalisis
sebelumnya, mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks
naratif. Display adalah format yang menyajikan informasi secara tematik
kepada pembaca. Penelitian kualitatif biasanya difokuskan pada kata-kata,
tindakan- tindakan orang yang terjadi pada konteks tertentu. Konteks
tersebut dapat dilihat sebagai aspek relevan segera dari situasi yang
bersangkutan, maupun sebagai aspek relevan dari sistem sosial dimana
seseorang berfungsi (ruang kelas, sekolah, departemen, keluarga, agen,
masyarakat lokal).
Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisirkan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami dan
merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini peneliti
berusaha menyusun data yang yang relevan sehingga menjadi informasi
yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat
dilakukan dengan cara menampilkan data, membuat hubungan antar
fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang
perlu ditindaklanjuti untuk mencapi tujuan penelitian. Penyajian data yang
baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya analisis
kualitatif yang valid dan handal.

3. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi


Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan
berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti yang
dijelaskan di atas bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan masih

174 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang
mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.
Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan
saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh
merupakan kesimpulan yang kredibel. Langkah verifikasi yang dilakukan
peneliti sebaiknya masih tetap terbuka untuk menerima masukan data,
walaupun data tersebut adalah data yang tergolong tidak bermakna.
Namun demikian peneliti pada tahap ini sebaiknya telah memutuskan
anara data yang mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau
tidak bermakna.
Data yang dapat diproses dalam analisis lebih lanjut seperti absah,
berbobot, dan kuat sedang data lain yang tidak menunjang, lemah, dan
menyimpang jauh dari kebiasaan harus dipisahkan. Kualitas suatu data
dapat dinilai melalui beberapa metode, yaitu : a. mengecek
representativeness atau keterwakilan data, b. mengecek data dari pengaruh
peneliti, c. mengecek melalui triangulasi, d. melakukan pembobotan bukti
dari sumber data-data yang dapat dipercaya, e. membuat perbandingan
atau mengkontraskan data, f. menggunakan kasus ekstrim yang direalisasi
dengan memaknai data negative. Penarikan kesimpulan penelitian
kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang belum pernah ada.
Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya remang-remang atau gelap menjadi jelas setelah diteliti.
Temuan tersebut berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa juga berupa
hipotesis atau teori.

G. Validitas Internal Penelitian Kualitatif


Sebuah penelitian kualitatif dapat dinyatakan valid jika memiliki
kredibilitas, transferabilitas, ketergantungan dan konfirmabilitas. Cara untuk
meningkatkan kredibilitas adalah dengan melakukan perpanjangan

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 175


pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, analisis kasus negative,
diskusi dan member check.

Dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data


dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
demikian, triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu.

1. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan


cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang
diperoleh dari beberapa sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan,
dan akhirnya diminta kesepakatan (member check) untuk mendapatkan
kesimpulan.
2. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3. Triangulasi waktu berkaitan dengan keefektifan waktu. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar dan belum banyak masalah akan memberikan
data yang valid sehingga lebih kredibel.

H. Etika Dalam Penelitian Kualitatif


1. Etika pertama yang perlu dijunjung adalah kerahasiaan sumber data.
2. Etika kedua yaitu subjek penelitian harus selalu diperlakukan dengan
hormat
3. Etika ketiga yaitu peneliti harus melakukan yang terbaik untuk
memastikan bahwa tidak ada bahaya fisik atau psikologis yang dapat
menimpa semua orang yang berpartisipasi dalam penelitian dilakukan.

I. Rangkuman
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang bertujuan
mengungkap fenomena yang ada dan memahami makna dibalik fenomena
tersebut. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami

176 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif


realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang
seharusnya, Bodgan dan Biklen menjelaskan lima fitur umum yang menjadi
ciri studi penelitian kualitatif, yaitu :
1. Kondisi alamiah adalah sumber data langsung, dan peneliti merupakan
isntrumen kunci dalam penelitian kualitatif
2. Data kualitatif dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar dan tidak
dinyatakan dalam angka
3. Peneliti kualitatif berkaitan dengan proses dan produk
4. Peneliti kualitatif menganalisis data secara induktif
5. Perhatian utama para peneliti kualitatif adalah bagaimana memahami
kehidupan/perilaku subjek penelitian dari pandangan mereka sendiri

Penelitian kualitatif memiliki beberapa jenis, seperti etnografi, studi


kasus, studi dokumen, observasi alami, grounded theory, fenomenologi, studi
historis, dan biografi.
Prosedur penelitian kualitatif terdiri atas :
1. Identifikasi Masalah
2. Pembatasan masalah penelitian
3. Penetapan focus penelitian
4. Identifikasi partisipan dalam penelitian
5. Pengumpulan data
6. Analisis Data
7. Formulasi konseptual atau penyusunan teori substantive
8. Pelaporan hasil penelitian

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 177


178 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif
Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 179
180 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif
TAGIHAN PERKULIAHAN “PERORANGAN”

1. Silahkan membaca secara mendalam materi tentang Penelitian


Kualitatif
2. Cari 2 Artikel Ilmiah yang tergolong Penelitian Kualitatif, dan buat /
uraiakan masing-masing tentang:
a. Identifikasi Masalah
b. Pembatasan masalah penelitian
c. Penetapan focus penelitian
d. Identifikasi partisipan dalam penelitian
e. Pengumpulan data
f. Analisis Data
g. Formulasi konseptual atau penyusunan teori substantive

3. Buat 5 nomor Soal Pilihan Ganda dengan opsi (A B C D)

Chapter 9 – Penelitian Kualitatif 181


182 Chapter 9 – Penelitian Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai