A. Penelitian Kualitatif
B. Penelitian Kuantitatif
1) Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian di mana data-data dalam
penelitiannya berupa angka-angka serta dianalisis menggunakan data statistik.
Menurut Sugiyono (2009 : 8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk
meneliti pada populasi dan sampel, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah diterapkan. Selanjutnya Ibdu, dkk (2003 : 8) menjelaskan bahwa penelitian
kuantitatif adalah sebuah penelitian di mana datanya dinyatakan dalam angka
kemudian dianalisis dengan teknik statistik. Arikunto (2002 : 10) dalam menjelaskan
bahwa dalam penelitian kuantitatif akan banyak menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran, dan penampilan hasilnya.
2) Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2009 : 7) menyatakan bahwa terdapat ciri dari penelitian
kuantitatif yaitu berupa angka-angka serta dianalisis menggunakan statistik. Subana
dan Sudrajat (2005 : 25) menyampaikan bahwa ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah
dengan digunakan untuk menguji teori, menyajikan fakta atau pendeskripsian
statitstik, menjelaskan hubungan antar variabel, bersifat mengembangkan konsep,
menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, literatur lengkap, dan memiliki
hipotesis.
Ciri khusus yang dapat dilihat dari penelitian kuantitatif adalah dari data dan
sumber datanya. Jika dalam suatu penelitian datanya berupa angka-angka (contohnya
nilai siswa) yang akan dianalis dengan menggunakan data statistik maka penelitian
tersebut merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif terdapat
hipotesis. Meskipun tidak semua penelitian kuantitatif terdapat hipotesis.
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang
menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan dengan menggunakan
teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan
serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan
analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara
akurat (Kependidikan, P. D. T., & NASIONAL, D. P., 2008).
3) Tujuan Penelitian Kuantitatif
Moleong (1988 : 21) menyampaikan bahwa tujuan sebuah penelitian kuantitatif
adalah untuk menjelaskan, meramalkan, atau mengontrol fenomena melalui
pengumpulan data terfokus dari data numerik. Kemudian selanjutnya terdapat
pendapat dari Sugiyono (2009 : 14) yang menjelaskan bahwa tujuan penelitian
kuantitatif adalah untuk menunjukkan sebuah hubungan antara variabel, menguji
teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif. Dengan kata lain,
tujuan dari sebuah penelitian kuantitatid adalah untuk mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori, dan hipotesis yang dikaitkan serta
memiliki kejelasan unsur.
4) Situasi yang menunjukkan kapan Penelitian Kuantitatif dipilih
Terdapat sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya penelitian
kuantitatif dipilih sebagai pendekatan, antara lain:
a. Ketika masalah yang merupakan titik awal dari penelitian sudah jelas.
Masalah adalah penyimpangan yang terjadi antara harapan dengan
kenyataan, aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara
rencana dengan impelementasi atau tantangan dengan kemampuan. Masalah
ini harus ditunjukkan dengan data, baik hasil pengamatan sendiri maupun
pencermatan dokumen. Misalnya penelitian kuantitatif digunakan untuk
menguji efektivitas pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa,
maka data prestasi belajar siswa sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Ketika peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan infomasi yang
luas tetapi tidak terlalu mendalam. Bila jangkauan populasi terlalu luas, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Misalnya penelitian tentang disiplin kerja guru di Kabupaten Malang. Peneliti
dapat mengambil sampel yang dapat mewakili, namun bukan berarti harus
semua guru di Kabupaten Malang menjadi sumber data penelitian.
c. Ketika ingin mengetahui sejauh mana pengaruh perlakuan/treatment terhadap
subyek tertentu.
Untuk kepentingan ini, metode eksperimen paling cocok digunakan.
Misalnya penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio-visual terhadap prestasi belajar siswa.
d. Ketika peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
Hipotesis penelitian dapat berbentuk dugaan mengenai hubungan antar
variabel (hipotesis asosiatif) ataupun perbedaan skor variabel antar kelompok
(hipotesis komparatif). Misalnya peneliti ingin mengetahui perbedaan antara
disiplin kerja guru laki-laki dengan guru perempuan. Hipotesis komparatif
yang diuji adalah “Terdapat perbedaan disiplin kerja guru laki-laki dengan
guru perempuan”. Contoh lain misalnya peneliti ingin mengetahui hubungan
antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Hipotesis asosiatif yang diuji dalam
penelitian ini adalah “Terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja
guru”.
e. Ketika peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur.
Misalnya ingin mengetahui IQ siswa pada sekolah tertentu, maka
dilakukan pengukuran melalui tes IQ terhadap siswa-siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
f. Ketika peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang
kebenaran pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu.
Misalnya peneliti ingin mengetahui variabel yang lebih efektif apakah
pembelajaran menggunakan metode diskusi atau penugasan. Dalam hal ini,
peneliti harus mengukur hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi
dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode penugasan. Pada tahap
selanjutnya hasil pengukuran tersebut dibandingkan.
Sumber:
Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Strauss, A. & Corbin, J. 1997. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Prosedur, Teknik, dan
Teori. Surabaya: Bina Ilmu Ofset.
Subadi, T. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Muhammadiyah University Press.
Nugrahani, F., & Hum, M. 2014. Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books.
Gunawan, I. 2013. Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibnu, Suhardi, dkk. 2003. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Malang: Diterbitkan atas
kerja sama Penerbit Universitas Negeri Malang dan Lembaga Universitas Negeri
Malang
Kependidikan, P. D. T., & NASIONAL, D. P. 2008. Pendekatan, Jenis, dan Metode
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Moleng, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Subana & Sidrajat. 2011. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.