Anda di halaman 1dari 8

RESUME

ARTI PENELITIAN, PENELITIAN NON ILMIAH (AWAM) DAN


PENELITIAN ILMIAH
Oleh : Esa Agung Gumelar / PAI. 2. A
Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

1. Pengertian Penelitian
Penelitian menurut soerjono soekanto adalah kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis,
sistematis, dan konsisten (rasady ruslan, 2008: 24). Dapat diambil kesimpulan
dari pembahasan tersebut, bahwa sistem dan metode yang dipergunakan untuk
memperoleh informasi atau bahan materi suatu pengetahuan ilmiah yang
disebut dengan metodologi ilmiah. Banyak definisi tentang penelitian
tergantung sudut pandang masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan
sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan
logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa
penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses
pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data
menggunakan metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah
langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan
penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir
dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (sudjana, 2001).
Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari
pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai
diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data
mengambarkan fakta yang terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa
peneliti. Penelitian menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh
logika/penalaran dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
2. Pengertian Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif
untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian
mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum (teori)
mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan, berpedoman pada
berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori) yang telah dihasilkan
dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan tujuannya adalah untuk menambah
atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai masalah yang menjadi
sasaran kajian. Ada dua kriteria untuk menentukan kadar mutu ilmiah suatu
penelitian, yaitu :
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang
diteliti.
2. Kemampuan ungtuk meramalkan : samapai dimana kesimpulan yang sama
dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat atau waktu
yang lain.
Ciri-ciri dari penelitian ilmiah :
a. Purposiveness, yaitu fokus dengan tujuan yang jelas.
b. Rigor, yaitu teliti, memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik.
c. Testibility, yaitu prosedur pengujian hepotesis jelas.
d. Replicability, yaitu pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau
yang sejenis.
e. Objectivity, yaitu berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subyektif dan
emosional.
f. Generalizability, yaitu semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya
semakin berguna.
g. Precision, yaitu mendekati realitas dan dapat diperkirakan peluangnya.
h. Parsimony, yaitu kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode
penelitiannya.
Suatu kegiatan penelitian dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah apabila
memenuhi beberapa karekteristik keilmuan, yaitu :
a. Sistematis, artinya suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara
berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang sederhana sampai
yang komplek.
b. Logis, artinya suatu penelitian dikatakan benar jika dapat diterima akal
dan berdasarkan fakta empiris.
c. Empiris, artinya suatu penelitian didasarkan pada pengalaman sehari-hari
yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat
sebagai hasil penelitian.
d. Rasional, yaitu sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran
manusia.
e. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji
kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama.
3. Penelitian Non Ilmiah.
Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang bercorak subyektif, yang
mempunyai ciri-ciri :
a. Dilakukan tidak sistematik.
b. Data yang dikumpulkan dan cara pengumpulan data tersebut bersifat
subyektif, yang sarat dengan muatan emosi dan perasaan dari si peneliti.
RESUME
PENELITIAN KUALITATIF
Oleh : Esa Agung Gumelar / PAI. 2. A
Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta
di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam
penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau
penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian
kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai
bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses
dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan
antarfenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian kualitatif, diantaranya:
a. Menurut menurut Sugiyono seperti yang dikutip oleh Imam Gunawan,
masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentatif, dan
berkembang dan berganti setelah peneliti berada di lapangan.
b. Menurut Flick, penelitian kualitatif merupaka keterkaitan spesifik pada
studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi
dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami
subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan
fakta yang tampil secara apa adanya.

Landasan teoritis penelitian kualitatif yakni:


1) Fenomenologis
Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bag
orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Yang ditekankan oleh kaum
fenomenologis ialah aspek subjektif dari perilaku orang.
2) Interaksi simbolik
Aliran ini menunjang dan mewarnai kegiatan penelitian kualitatif. Dasar
pandangan atas interaksi simbolik adalah asumsi bahwa pengalaman
manusia diperoleh lewat interpretasi. Obyek, situasi orang dan peristiwa
tidak memiliki maknanya sendiri. Adanya dan terjadinya makna dari
berbagai hal tersebut karena diberi berdasarkan interpretasi dari orang
yang terlibat. Interpretasi bukanlah kerja otonom dan juga tidak ditentukan
oleh suatu kekuatan khusus manusia ataupun yang lain
3) Etnometodologi
Etnometodologi adalah studi tentang bagaimana individu menciptakan dan
memahami kehidupan sehari-hari.
RESUME
PERBANDINGAN “PENELITIAN KUALITATIF dan PENELITIAN
KUANTITATIF”
Oleh : Esa Agung Gumelar / PAI. 2. A
Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang data-datanya bersifat
deskriptif berupa: kata-kata, catatan lapangan (pengamatan), dokumen, dan
sejenisnya. Penelitian ini bersifat lentur, flexibel sesuai dengan perolehan data di
lapangan. Peneliti berperan menjadi kendali di lapangan. Karakteristik atau ciri
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Latar Ilmiah
b.Manusia sebagai alat (instrumen)
c. Metode Kualitatif,
d.Analisis data secara induktif
e. Teori dari Dasar (Grounded Theory)
f. Deskriptif
g.Lebih mementingkan proses daripada hasil
h.Adanya “batas” yang ditentukan oleh “fokus”
i. Ada kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang sementara
j. Serta hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
Penelitian ini berusaha memahami secara personal dorongan dan
keyakinan yang mendasari tindakan manusia. Penelitian kualitatif dilakukan
untuk memahami fenomena sosial dari pandangan pelakunya. Pengumpulan
data dilakukan dengan observasi secara berpartisipasi, wawancara secara
mendalam, dan metode lain yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif
guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang dialami oleh
subjek penelitian.
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positifisme yang menekankan
fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Masksimalisasi
objektivitas desain penelitian positivistik ini dilakukan dengan menggunakan
angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.[5] Disebut
sebagai penelitian positivistik adalah karena penelitian ini hanya mendasarkan
kepada fakta-fakta positif yang didapatkan di lapangan penelitian. Data yang
berupa angka-angka yang telah dirumuskan dijadikan sebagai informasi akurat
dalam penelitian.
Kesimpulan yang dideduksi dari angka-angka yang didapatkan dari
penelitian adalah kesimpulan yang positif yang tentu saja dengan memenuhi
prosedur-prosedur pengambilan kesimpulan dalam penelitian kuantitatif.
Kesimpulan yang diambil dari metode dan rumus yang valid, meski ternyata
kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan sikap pada masyarakat, maka
kesimpulan tersebut tetap valid, karena ia diambil dari data yang positif.
Kesalahan yang mungkin terjadi adalah dalam menentukan indikator, instrumen
atau sampel. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam
penelitian kuantitatif non eksperimental yakni deksriptif, survei, komparatif,
korelasional dan penelitian tindakan.
Tabel 1. Perbandingan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Kriteria Metode Kuantitatif Metode Kualitatif

Frame
pemandu Hipotetis, yang diuji. Menemukan meanings
peneliti

Ditemukan dari variabel Ditemukan dalam tema, motif,


Konsep
yang berbeda generalisasi dan taksonomi.

Sistematis; dilakukan
Dilakukan tersendiri; individual
Pengukuran sebelum pengumpulan
menurut setting peneliti.
data; terstandard.
Berbentuk teks, gambar; berasal
Data Berbentuk angka; presisi. dari dokumen, observasi dan
transkrip.

Bisa menentukan atau tidak


Sangat menentukan;
Teori begitu menentukan; seringkali
deduktif.
induktif.

Prosedur Standard. Khusus.

Dilakukan dengan cara


mengekstrak tema atau
Menggunakan statistik, melakukan generalisasi dari
Analisis tabel, diagram; berelasi bukti-bukti temuan dan
dengan hipotesis. mengorganisasi data untuk
menemukan koherensi dan
konsistensi data.

Anda mungkin juga menyukai