METOPEN
Oleh:
DARMA PRANATA
NPM. 18004830
METRO
1440 H/2018 M
TUGAS (UAS)
METOPEN
SOAL :
JAWAB :
SOAL :
A. Penelitian etrografi
Penelitian etnografi adalah jenis penelitian kualitatif yang menggambarkan,
menganalisis dan menginterpretasi budaya, perilaku, keyakinan, bahasa serta hubungan
aspek-aspek tersebut berdasarkan perspektif orang yang menjalani langsung kehidupan
tersebut.
Studi kasus merupakan penelitian yang berfokus pada satu unit, seperti individu
ataupun grup, bahwa studi kasus adalah tipe penelitian etnografi yang befokus pada unit
tunggal, seperti satu individu, satu grup, satu organisasi, atau satu program. Hal ini juga
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Creswell, 2012, p. 465) bahwa studi
kasus adalah jenis terpenting dari penelitian etnografi, meskipun demikan studi kasus
memiliki perbedaan pada beberapa langkahnya dengan etnografi. Penelitian studi kasus
lebih berfokus pada sebuah program, sebuah kegiatan, atau sebuah aktifitas yang
melibatkan individu-individu dibandingkan dengan grup. Meskipun studi kasus berfokus
pada grup, biasanya yang lebih ditekankan adalah untuk menggambarkan aktifitas-
aktifitas dari grup tersebut dibandingkan mengidentifikasi pola perilaku yang ditampilkan
grup tersebut. Penelitian studi kasus juga didefinisikan sebagai penelitian kualitatif yang
berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan
pemahaman mendalam dari suatu individu, kelompok, atau situasi (Emzir, 2014).
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian studi kasus adalah
penelitian yang difokuskan pada fenomena yang terjadi pada unit tunggal seperti
individu, grup, atau organisasi untuk menghasilkan data tentang suatu permasalahan
secara mendalam dan menyeluruh.
Studi kasus sesuai digunakan untuk meneliti sebuah program, sebuah organisasi
atau individu secara mendalam selama periode waktu yang spesifik (Schreiber & Asner-
Self, 2011, p. 203). Studi kasus ini sangat berguna jika peneiti hendak melakukan
penelitian tentang situasi yang belum dipahami secara pasti atau tentang situasi yang
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Secara lebih mendalam dijelaskan oleh (Ary
et al., 2010, p. 454) bahwa penelitian studi kasus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
diskriptif tentang apa yang terjadi atau mencoba untuk menjelaskan mengapa suatu
fenomena dapat terjadi dengan mengamati lebih jauh proses terjadinya fenomena
tersebut. Studi kasus ini bersifat pasti (fokus terhadap suatu fenomena, situasi, atau
kejadian yang pasti), deskriptif (menyediakan hasil tentang suatu fenomena secara rinci
dari awal hingga akhir), dan heuristic (fokus menyediakan pandangan baru). Dari ciri ini
peneliti mempercayai bahwa sesuatu dapat dipelajari dari masalah yang spesifik.
Berkaitan dengan studi kasus, maka perlu mengenal jenis-jenis kasus dalam penelitian.
Secara lebih rinci dijelaskan oleh Ary et al. (2010, p. 454) bahwa kasus yang
dimaksud sering disebut dengan a “bounded system”, sebuah sistem yang tidak berdiri
sendiri. Sebab pada hakikatnya sulit memahami kasus tanpa memperhatikan kasus yang
lain. Ada bagian-bagian lain yang bekerja untuk sistem tersebut secara integratif dan
terpola. Karena tidak berdiri sendiri, maka sebuah kasus hanya dapat dipahami ketika
peneliti juga memahami kasus lain. Jika terdapat beberapa kasus di suatu lembaga atau
organisasi, peneliti studi kasus sebaiknya memilih satu kasus terpilih saja atas dasar
prioritas. Tetapi jika ada lebih dari satu kasus yang sama menariknya dapat dijadikan
penelitian studi multi kasus. Dalam hal ini peneliti harus memiliki kemampuan untuk
menguasai kesemuanya dengan baik untuk selanjutnya membandingkan satu dengan
yang lainnya.
Sebagai salah satu jenis penelitian yang cukup sering digunakan, studi kasus juga
memiliki kelebihan. Salah satu kelebihan dari studi kasus menurut (Ary et al., 2010, p.
455) yaitu dimungkinkannya penyelidikan yang mendalam tentang suatu kasus yang
diteliti, sehingga dalam penelitian ini dapat dihasilkan pemahaman tentang sebuah kasus
secara menyeluruh dengan pengamatan yang menyeluruh pula pada lingkungan
terjadinya kasus tersebut. Tidak hanya kejadian yang baru-baru saja dialami individu
namun studi kasus juga dapat menyelidiki kejadian yang dialami individu di masa
lampau, mengamati lingkungannya, emosi serta pemikirannya.
Terdapat tiga jenis studi kasus,,yaitu :
a. instrinsic case study, dilakukan untuk memahami kasus yang khusus yaitu kasus yang
tidak biasa, unik, atau berbeda dengan yang lainnya. Dalam hal ini kasus tidak
merepresentasikan kasus yang lainnya atau permasalahan lainnya yang lebih luas
untuk diinvestigasi (Ary et al., 2010, p. 455). Pendapat yang sama juga dikemukakan
oleh Creswell (2012, p. 465) bahwa dalam intrinsic case study, kasus dipilih untuk
diteliti karena kasus tersebut tidak biasa dan memiliki kegunaan untuk kasus itu
sendiri. Contohnya yaitu penelitian sekolah yang menggunakan dua bahasa.
b. Tipe selanjutnya adalah instrumental case study, yaitu penelitian yang digunakan jika
peneliti memilih sebuah kasus karena kasus tersebut merepresentasikan beberapa isu
lain yang berada dalam bahasan investigasi kasus tersebut dan para peneliti
mempercayai bahwa kasus ini dapat membantu menyediakan pandangan atau
membantu memberikan pemahaman tentang isu-isu tersebut (Ary et al., 2010, p. 455).
Cresswell (2012, p. 465) memaparkan bahwa fokus dalam penelitian kualitatif bisa
saja merupakan sebuah isu yang spesifik dengan sebuah masalah atau beberapa
masalah yang digunakan untuk mengilustrasikan isu tersebut. Tipe masalah seperti ini
yang merupakan instrumental case study, karena kasus tersebut bertujuan untuk
menjelaskan sebuah isu khusus. Contohnya isu tentang pembelajaran bahasa yang
diteliti di sekolah bilingual.
c. Yang ketiga yaitu multiple or collective case study, yaitu studi kasus yang
menggunakan beberapa kasus yang selanjutnya digunakan untuk memahami dan
menginvestigasi sebuah fenomena, populasi, atau kondisi umum. Para peneliti
mempercayai bahwa sebuah fenomena bukanlah suatu unit tunggal yang istimewa
melainkan beberapa unit yang dapat menyediakan pandangan yang lebih baik (Ary et
al., 2010, p. 456). Cresswel (2012, p. 465) juga menjelaskan bahwa studi kasus
mungkin saja terdiri dari beberapa kasus dimana beberapa kasus tersebut
didiskripsikan dan dibandingkan untuk menyediakan pandangan yang lebih
mendalam tentang sebuah isu. Contohnya seorang peneliti yang menguji beberapa
sekolah untuk mengilustrasikan pendekatan alternatif yang dilakukan oleh siswa
untuk memilih sekolah. Berikut ini gambaran perbedaan ketiga jenis studi kasus
menurut Creswell (2012, p. 466).
SOAL :
3. Jelaskan karateristik teknik pengumpulan data penelitian kualitatif!
JAWAB :