Anda di halaman 1dari 16

TUGAS UTS

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen Pengampu:

Prof.Dr.H. Damrah Khair, M. H

Oleh:

Darma Pranata (18004830)

Magister Ekonomi Syariah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

METRO

1440 H/2018 M
TUGAS UTS

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Nama : Darma Pranata


Npm : 18004830

Soal

1. Apa yang anda ketahui tentang peradaban Islam Era Klasik, Pertengahan, Modern, apa
itu peradaban Islam,ekonomi Islam dan apa perbedaan,persamaan, jelaskan!

Jawab :

1. Klasik 650-1250 M

Sepeninggal nabi muncul problem tentang siapa yang pantas menggantikan nabi, sebab nabi
tidak meninggalkan wasiat mengenai pergantian kemimpinan. Kelompok muhajirin dan
anshar masing-masing mengklaim paling berhak menggantikan posisi nabi. Ketika peristiwa
itu berlangsung, umar bin khattab datang dan mengusulkan abu bakar sebagai orang yang
paling pantas menggantikan nabi karena kedekatan dan senioritasnya. Lalu umar membaiat
abu bakar dan diikuti oleh yang lainnya. Proses pemilihan abu bakar dilakukan secara
aklamasi oleh perorangan yaitu ummar bin khattab lalu disetujui kaum muslimin. Pembaiatan
abu bakar pun dilakukan sekali lagi di masjid Nabawi.

Sayidina Ali bin abi thalib tidak membaiat abu bakar karena masih mengurus jenazah nabi
dan menenggang perasaan isterinya, fatimah, yang menurut tanah warisan nabi tapi tidak
dikabulkan abu bakar. Baru setelah fatimah wafat ali pun membaiat abu bakar . pemilihan
khalifah dilakukan secara demokratis. Cara ini dilakukan karena rasulullah tidak menunjuk
pengganti atau mewariskan kemimpinannya kepada seseorang.

Periode klasik ini dapat pula dibagi dua ke dalam dua masa, masa kemajuan dan masa
disintegrasi. masa kemajuan islam 650-1000 M. Masa ini masa ekspansi, integrasi dan
keemasan islam. Dalam hal ekspansi, sebelum nabi muhammad wafat di tahun 623 M.
Seluruh semenanjung arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan islam. Ekspansi kedaerah-
daerah di luar arabia dimulai dizaman khalifah pertama, Abu bakar Al-Siddik.

Sayidina Abu bakar menjadi khalifah di tahun 632 M. tetapi dua tahun kemudian meninggal
dunia. Masanya yang singkat itu dipergunakan untuk menyelesaikan perang riddah, yang
dimbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang tidak mau tunduk lagi kepada madinah. lalu
dilanjutkan oleh khlifah kedua, Umar Ibn Al-Khattab (634-644 M). Di zamannyalah
gelombang ekspansi pertama terjadi, kota damaskus jatuh di tahun 635 M. Dan setahun
kemudian, setelah tentara binzantium kalah pertempuran di yarmuk, jatuh ke bawah
kekuasaan islam. Ekspansi di teruskan ke irak dan mesir. Irak jatuh di tangan islam pada
tahun 637 M sedangkan, mesir jatuh di tangan islam pada tauhn 640 M. Setelah irak jatuh ke
tangan islam, lalu dilanjutkan serangan di persia. Persia jatuh ditangan islam pada tahun 641
M.

Di zaman Sayidina Usman Bin Affan (644-656 M), gelombang ekspansi pertama berhenti
sampai di sini. Di kalangan umat islam terjadi perpecahan karena soal pemerintahan dan
dalam kekacauan yang timbul usman mati terbunuh.

Sebagai penganti Usman, Sayidina Ali Ibn Abi Thalib menjadi khalifah keempat (656-661
M) tetapi mendapat tantangan dari pihak pendukung Usman terutam Mu’awiah. Ali,
sebagaimana usman mati terbunuh, dan mu’awiah menjadi khalifah kelima. Mu’awiah
selajutnya membentuk Dinasti Bani Umayyah (661-750 M) dan ekspansi gelombang kedua
terjadi di zaman dinasti ini. Mu’awiah menerapkan pemerintahan semacam monarki yakni
kekuasaan turun- menurun di kalangan keluarganya.

Jatuhnya dinasti bani umayyah adalah dari semenjak berdirinya, dinasti bani umayyah telah
menghadapi tantangan-tantangan. Kaum khawarij pada mulanya adalah pengikut ali, tetapi
tidak setuju dengan politik ali untuk mencari penyelesaian secara damai dengan mu’awiah
tentang soal khalifah. Tantangan keras yang akhirnya membawa kejatuhan bani umayyah
datang dari pihak golongan Syi’ah. Golongan syi’ah adalah pengikut-pengikut yang setia
dari ali dan berkeyakinan bahwa alilah sebenarnya yang harus menggantikan nabi untuk
menjadi khalifah umat islam. Akhirnya yang lansung membawa kepada jatuhnya kekuasaan
bani umayyah ialah munculnya satu cabang lain dari Quraisy, yaitu Abu Al-Abbas. Abu al-
abbas mengadakan kerja sama dengan kaum syi’ah. Serangan terhadap bani umayyah
dimulai dari khurasan jatuh tahun 750 M. Tidak lama kemudian khalifah bani umayyah pun
jatuh digantikan oleh abu al-abbas sebagai khalifah.

Keberhasilan menumbangkan dinasti umayyah tersebut tidak dapat dilepaskan dari


beberapa faktor yaitu pertama, gencarnya propaganda yang dilakukan oleh al-abbas kepada
setiap penduduk yang kecewa atas kemimpinan dinasti bani umayyah, kedua, makin
banyaknya pendukung dari segala lapisan masyarakat terhadap kaum pemberontak sehingga
kebencian mereka terhadap bani umayyah menjadi faktor yang memundahkan mobilisasi
massa, ketiga pemerintahan dinasti bani umayyah yang dianggap zalim ikut mendorong
kebencian di rakyat, keempat, kelemahan yang dialami oleh dinasti bani umayyah
sendiri[8] . pada awal pemerintahan banyak masalah yang harus dihadapi. Namun, berkat
bakat kemimpinannya semua permasalahan dapat diatasinya dengan baik. Kekuasaan
khalifah makin lama makin tidak memilki pengaruh apa-apa. Keadaan ini tidak dapat
dihindari oleh para khalifah penggantin berikutnya, karena para tentara keturunan turki yang
makin lama makin banyak turut memberi dukungan bagi asyinas. secara politis pada
khalifah dinasti abbasiyah lemah dan mundur, di pihak lain kemajuan intelektual, sains, dan
filsafat terus berkembang. Bahkan kemajuan sains, dan filsafat makin bertambah pada masa
Buwaih dengan bermunculnya para ilmuwan dan filosof dengan membawa pemikiran-
pemikiran baru.

Masa disintegrasi (1000-1250 M) dalam bidang politik sebenarnya telah mulai terjadi
pada akhir zaman bani umayyah, tetapi memuncak di zaman bani abbasiyah. khalifah-
khalifah bani abbasiyah tetap diakui, tetapi kekuasaan dipengang oleh sultan-sultan Buwaihi.
Kekuasaan dinasti buwaihi atas bagdad kemudian dirampas oleh dinasti Saljuk. Saljuk
adalah seorang pemuka suku bangsa turki yang berasal dari Turkestan. Saljuk dapat
memperluas daerah kekuasaan mereka sampai ke daerah yang dikuasai dinasti bawaihi. Dan
semenjak itu sampai sekarang Asia kecil menjadi daerah islam. Dengan jatuhnya asia kecil
ke tangan dinasti saljuk, jalan naik haji ke palestina bagi umat Kristen di eropa menjadi
terhalang. Untuk membuka jalan itu kembali Paus Urban II berseru kepada umat kristen di
eropa di tahun 1095 M supaya mengadakan perang suci terhadap islam. Perang salib
pertama terjadi antara tahun 1096 M dan 1099 M, perang salib kedua antara tahun 1147 M
dan 1149 M yang diikuti lagi oleh beberapa perang salib lainnya, tetapi tidak berhasil
merebut palestina dari kekuasaan islam. Di abad duapuluh inilah baru palestina jatuh ke
tangan inggris sesudah kalahnya turki dalam perang dunia pertama. Perpecahan di kalangan
umat islam menjadi besar. Ekspansi islam di zaman ini meluas ke daerah yang di kuasai
binzatium di barat, ke daerah pedalaman di timur dan afrika memalui gurun sahara di
selatan. Dinasti saljikah meluaskan daerah islam sampai ke asia kecil dan dari sana
kemudian diperluas lagi oleh dinasti usmani ke eropa timur. Di india Ekspansi islam
diteruskan oleh dinasti Gaznawi.

2. Islam Pertengahan 1250-1800 M

Keturunan Jengis Khan datang membawa penghancuran ke dunia islam . jengis khan
berasal dari mongolia. Setelah menduduki Peking di tahun 1212 M, ia mengalihkan
serangan-serangannya ke arah barat. Satu demi satu kerajaan-kerajaan islam di barat jatuh ke
tangannya di tahun 1219/1220 M. Dari sini ia meneruskan serangan-serangannya ke eropa
dan ke rusia. Pada permulaan tahun 1258 M ia sampai ke tepi kota bagdad. Pemerintah untuk
menyerah ditolak oleh khalifah Al-Musta’sim dan kota bagdag di kepung. Pada tahun 1258
benteng bagdad ditembus dan dihancurkan hulagu. Hulagu bukanlah beragama islam dan
anaknya Abaga (1265-1281 M) masuk kristen. Ghasan Mahmud (1295-1304 M) juga masuk
islam dan demikian juga Uljaytun Khuda Banda (1305-1316 M). Uljaytun pada mulanya
beragama kristen adalah Raja Mongol besar yang terakhir.

Pada itu Timur Link, seorang yang berasal dari keturunan Jengis Khan dapat menguasai
Samarkand di tahun 1369 M. Kedatangannya ke daerah-daerah di antara Delhi dan laut
Marmara membawa penghancuran. Mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah dihancurkan.
Pasukan mongol pada tahun (1260-1277 M) melakukan pengacuran di mesir, tetapi
sebaliknya pasukan mongol dihancurkan oleh mesir. Pada tahun 1250 M kekuasaan mesir
dikuasai kaum Mamluk.

Di india juga persaingan dan peperangan untuk merebut kekuasaan selalu terjadi
sehingga india senantiasa menghadapi perubahan penguasa. Kekuasaan dinasti ghazanawi
dipatahkan oleh pengikut Ghaur Khan, yang juga berasal dari salah satu suku bangsa Turki.
Mereka masuk ke india di tahun 1175 M , dan bertahan samapai tahun 1206 M.

Di spanyol timbul peperangan antara dinasti-dinasti islam yang ada di sana dengan
raja-raja kristen. Di dalam peperangan itu raja-raja kristen dapat memakai politik Adu-
Domba antara dinasti-dinasti islam. Raja-raja kristen mengadakan persatuan sehingga satu
demi satu dinasti islam dapat dikalahkan. Di tahun 1609 M boleh dikatakan tidak ada lagi
orang islam di spanyol. Di zaman inilah penghacuran khilafah secara formal. Islam tidak lagi
mempunyai khalifah, yang diakui oleh semua umat sebagai lambang persatuan dan ini
berlaku sampai kerajaan usmani mengangkat khalifah yang baru di istanbul di abad keenam
belas.

Periode usmani (1299-1422) dimulai dari awal berdirinya perluasan pertama sampai
kehancuran sementara oleh serangan Timur Lenk. Pada masa usman dilakukan ekspansi
islam dengan merebut wilayah dikuasai Bizantium . Orkhan menggantikan usman, juga dapat
menundukkan wilayah turkeman, nicaea, nicomedia, dan dapat mengontrol wilayah antara
teluk edremit meluaskan wilayah eropa. Bayazid, putra murad, menggantikannya. Bayazid
menaklukan wilayah yang belum ditundukkan sultan-sultan sebelumnya. Di masanya terjadi
peperangan besar antara pasukan usmani melawan tentara sekutu eropa yang dimenangkan
oleh pasukan usmani. Pasukan bayazid juga harus menghadapi pasukan mongol dibawah
komando Timur Link. Karena jumlah pasukannya tidak seimbang, ia pun dikalahkan dan
ditawan oleh timur lenk dan wafat di tahun 1402.

Di Turki ada tiga kerajaan yaitu, Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1481 M) dari
kerajaan usmani mengalahkan kerajaan bizantium dengan menduduki istanbul di tahun 1453
M. Ekspansi ke arah barat dengan demikian berjalan lebih lancar. Pengganti sultan
muhammad al-fatih adalah sultan salim (1512-1520 M) sultan salim memilki kemampuan
memerintah dan memimpin peperangan. Pada masa pemerintahannya wilayah usmani
bertambah luas menembus afrika utara, syiria, dan mesir. Kemajuan-kemajuan lain dibuat
oleh Sultan Sulaiman Al- Qanuni (1512-1566 M). Sultan sulaiman adalah sultan usmani yang
terbesar. Wilaya kekuasaannya mencakup tiga benua yaitu ASIA, AFRIKA, dan EROPA.
Pada di tahun (1556-1699 M) ditandai dengan kemampuan Usmani mempertahankan
wilayahnya sampai lepasnya Hungaria. Pada periode ini mulai bermunculan pemberontakan
dan usaha-usaha memisahkan diri dari pemerintahan usmani. Di tahun (1699-1839 M)
ditandai dengan surutnya kekuatan kerajaan dan pecahnya wilayah di tangan penguasa
wilayah. Tanda-tanda ini semakin tampak, kekuatan asing seperti Rusia dan Australia mulai
memainkan perannya dalam memanfaatkan kelemahan militer usmani. Perang berakhir pada
tahun 1774, dimana turki kehilangan Crimea. Jelasnya di abad 18, Turki Usmani mengalami
penurunan kekuasaan. Wilayah-wilayah kekuasaannya di berbagai benua satu persatu mulai
menunjukkan ketidakloyalannya.

Pada di tahun (1839-1922) ditandai dengan kebangkitan kultural dan administratif


dari negara di bawah pengaruh ide-ide barat. Pada periode ini dilakukan pembaharuan
politik, administratif dan kebudayaan hingga kejatuhannya di tahun 1924 dan berganti
menjadi Republik. Khilafah Turki Usmani dihapuskan oleh Kemal Attaturk, dan turki
dirombak menjadi negara Nasional Republik Turki.

3. Islam modern

Pada zaman modern itu memang muncul dan dimulai di Eropa barat laut, yakni
Inggris dan Prancis. Eropa barat laut, bahkan seluruh eropa, adalah daerah pinggiran. Maka
timbul persepsi bahwa daerah pinggiran tidak semestinya menjadi tempat lahirnya suatu
terobosan sejarah yang begitu dasyat seperti zaman modern ini. Zaman modern itu tidak
muncul dari eropa barat alut, tentu akan muncul dalam waktunya yang tepat, entah di negeri
China ( karena industrialismenya) atau di dunia islam (karena etos intelektualnya). Dan dari
dua kemungkinan itu, dunia islam memiliki peluang lebih besar, sebab etos intelektual atau
keilmuan adalah dasar dari pengembangan peradaban modern ini.

Agama islam berkepentingan untuk memacu pembaruan, peningkatan dan


pengembangan kehidupan. ia berkepentingan mendorong seluruh potensi manusia agar dapat
berkreasi, agar membesar dan meningkat. Islam bukan hanya sebagai ritus-ritus yang
haruskan dilaksanakan, bukan hanya da’wah akhlak,bukan hanya sebagai suatu sistem
pemerintahan, sistem perekonomian atau sistem hubungan internalsional. islam merupakan
gerakan inopatif dan kreatif. Untuk mewujudkan sebuah kehidupan yang belum pernah ada
sebelumnya dan belum pernah diatur oleh perundang-undang yan dibuat orang pada zaman
sebelum maupun sesudah datangnya islam. Daya inopasi dan kreasi yang dibawa oleh islam
itu ditunjukan kepada setiap hati atau kalbu, dan kalbu selanjutnya mengejawatahkannya
dalam kenyataan.

Dalam memahami kedudukan dan fungsi ilmu pengetahuan dan informasi-informasi


ilmiah (terutama di zaman sekarang yang sering disebut era informasi), pengertian Qur’ani
tentang “ayat” itu perlu dipahami dengan baik dan direnungkan secara mendalam . tetapi
dalam telaah lebih lanjut, perkataan “ayat” juga mengandung makna “sumber pelajaran”
atau” sumber mencari dan menemukan kebenaran”, seperti perkataan itu digunakan dalam
rangkaian frase “ayat al-qur’an”.

Gerakan kebangkitan yang dipelopori al-jabarti di atas terputus beberapa tahun ketika
terjadi penduduk Napoleon dari prancis atas mesir (1798-1802 M)[18] . Namun pendudukan
itu sendiri memberikan saham yang tidak dapat dikatakan kecil bagi kebangkitan mesir pada
masa selanjutnya, termasuk dalam bidang sejarah. Setelah prancis meninggalkan mesir,
penguasa baru mesir Muhammad Ali Pasya bertekad untuk memulai pembangunan mesir
dengan meniru barat. Sekolah-sekolah baru dibuka dan para mahasiswa dikrim ke eropa.
Pada masa ini gerakan penulisan sejarah yang dipelopori al-jabarti disusul oleh Isma’il al-
Kasyasyaf dan al-athathar yang mulai mendapat pengikut di al-azhar juga terhenti
sebagaimana pada masapendudukan napoleon tersebut. Di awal paroan kedua abad ke-19,
muncul dua kelompok yang menjadi pelopor kedua setelah al-jabarti dalam kebangkitan
penulisan sejarah.

Apa Itu Perdaban Islam??

Peradaban Islam

Secara harfiah peradaban Islam itu terjemahan dari bahasa Arab al-khadlarah al-Islamiyah, atau
al-madaniyah al Islamiyah atau al-tsaqofah al Islamiyah, yang sering juga diterjemahkan dengan
kebudayaan Islam. Dalam bahasa Inggris ini disebut culture, adapula yang menyebutnya
civilization. Di Indonesia, Arab dan Barat masih banyak yang mensinonimkan antara peradaban
dengan kebudayaan.

Disisi yang lain, akar kata madana lahir kata benda tamaddun yang secara literal berarti
peradaban (civilization) yang berarti juga kota berlandaskan kebudayaan (city base culture) atau
kebudayaan kota (cultural of the city). Di kalangan penulis Arab, sendiri.perkataan tamaddun
digunakan-kalau tidak salah-untuk pertama kalinya oleh Jurji Zaydan dalam sebuah judul buku
Tarikh al-Tamaddun al-Islami (Sejarah Peradaban Islam), terbit tahun 1902-1906. Sejak itu
perkataan tamaddun digunakan secara luas dikalangan umat islam.

Di dunia Melayu tamaddun digunakan untuk pengertian peradaban. Di Iran orang dengan sedikit
berbeda menggunakan istilah tamaddon dan madaniyat. Namun di Turki orang dengan
menggunakan akar madinah atau madana atau madaniyyah menggunakan istilah medeniyet dan
medeniyeti. Orang-orang Arab sendiri pada masa sekarang ini menggunakan kata hadharah
untuk peradaban, namun kata tersebut tidak banyak diterima umat Islam non-Arab yang
kebanyaan lebih menyukai istilah tamaddun. Di benua Indo-Pakistan tamaddun digunakan hanya
untuk pengetian kultur, sedangkan peradaban menggunakan istilah tahdhib.

Kata peradaban sering kali dikaitkan dengan kebudayaan, bahkan banyak penulis barat yang
mengidentikan “kebudayaan” dan “peradaban” islam. Sering kali peradaban islam dihubungkan
dengan peradaban Arab, meskipun sebenarnya antara Arab dan Islam tetap bisa dibedakan.
Adapun yang membedakan antara kebudayaan tersebut adalah dengan adanya peningkatan
peradaban pada masa jahiliyah yang berasal dari kebodohan. Hal ini pada akhirnya berubah
ketika Islam datang yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW di Arab. Sehingga pada masanya
kemudian islam berkembang menjadi suatu peradaban yang menyatu dengan bangsa Arab,
bahkan berkembang pesat kebagian belahan dunia yang lainnya, Islam tidak hanya sekedar
agama yang sempurna melainkan sumber peradaban islam.Peradaban merupakan kebudayaan
yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimana kebudayaan tersebut
tidak hanya berpengaruh di daerah asalnya, tapi juga mempengaruhi daerah-daerah lain yang
menjadikan kebudayaan tersebut berkembang.

Apa Itu Ekonomi Islam?

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya
diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum
dalam rukun iman dan rukun Islam.

Bekerja merupakan suatu kewajiban karena Allah swt memerintahkannya, sebagaimana firman-
Nya dalam surat At Taubah ayat 105:

“Dan katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang
beriman akan melihat pekerjaan itu.”

Persamaan dan Perbedaan Peradaban Islam dan Ekonomi Islam

Persamaan Peradaban Islam dan Ekonomi Islam terletak pada perilaku yang diatur berdasarkan
aturan Agama Islam dan Peradaban serta Ekonomi merupakan aktifitas kebudayaan yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan muamalah secara Islam, sedangkan
Perbedaanya adalah peradaban Islam itu menyeluruh dari segala kebudayaan ilmu pengetahuan
tetapi Ekonomi Syariah lebih membahas khusus bagaimana bermuamlah secara benar
berdasarkan ajaran Agama Islam.
Soal

2. Sebutkan 2 orang Tokoh Pemikiran Ekonomi Syariah Era Modern dan Jelaskan
Pemikiran ke2 Tokoh tersebut!

Jawab :

1. Abū Ḥanīfah (80-150 H /699 -767 M)

dikenal sebagai seorang imam mazhab Ḥanafī, Abū Hanīfah merupakan pakar yang telah
memberikan pemikiran dalam perkembangan ekonomi Islam. Salah satu pemikirannya adalah
tentang salam, yaitu bentuk transaksi dimana pihak penjual dan pembeli setuju bila barang akan
dikirimkan setelah dibayar secara tunai pada waktu kontrak disepakati. Abū Ḥanīfah juga
memberikan perbaikan atas konsep salam karena sering terjadi perselisihan antara penjual dan
pembeli. Beliau mencoba menghilangkan pertikaian dengan memberikan penjelasan mengenai
kontrak ini, seperti menjelaskan jenis komoditi, kualiti, kuantiti, waktu dan tempat pengiriman,
dan dia juga mewajibkan untuk memenuhi persyaratan bahwa komoditi harus tersedia di pasar
selama waktu kontrak dan pengiriman.Siddiqi menambahkan hasil pemikiran Abū Ḥanīfah yaitu
murābaḥah (penjualan dengan margin dari harga beli yang disepakati dengan beberapa tambahan
demi menciptakan keadilan. Pemikiran Abu Hanifah terhadap zakat membawa konsep yang
masih digunakan sehingga saat ini, yaitu mewajibkan zakat pada emas dan perak. Orang yang
berhutang tidak diwajibkan membayar zakat jika hutangnya lebih banyak daripada harta yang
dimiliki. Dalam kerjasama hasil pertanian (Muzāraʻah), kebijakan Abū Ḥanīfah meninggikan
nilai kemanusiaan dengan melindungi pekerja lemah, apabila tanah tidak dapat menghasilkan
apapun maka petani dibebaskan dari pembagian kerugian. Dalam isu wakaf, Abu Hanifah
berpendapat bahwa benda wakaf masih tetap milik wāqif. Wakaf dan pinjam meminjam
memiliki kedudukan yang sama, jadi benda wakaf dapat dijual, diwariskan dan di hadiahkan
kepada pihak lain, kecuali wakaf untuk masjid dan wakaf yang ditetapkan berdasarkan keputusan
hakim, wakaf wasiat dan wakaf yang di ikrarkan.

2. Ibn Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M)

Taimiyah menjelaskan 3 teori keadilan dalam aktivitas ekonomi, yaitu upah yang adil,
keuntungan yang adil, dan harga yang adil. Konsep harga yang adil (justice price) yaitu tarif
dimana orang menjual barangnya dengan secara umum dan diterima sebagai keseimbangan pada
masa dan tempat yang khusus. Ibn Taimiyah memberikan teori yang masih digunakan dalam
ekonomi modern yaitu konsep mekanisme pasar. Perubahan tingkat harga tidak selalu
disebabkan oleh pelaku pasar, namun faktor kurangnya produksi atau turunnya jumlah impor
barang.20 Ibn Taimiyyah mennyatakan bahwa kenaikan permintaan barang yang tidak diikuti
dengan kenaikan penawaran atau produksi barang akan mendorong kenaikan harga barang.
Dalam menegakkan keadilan dan memenuhi seluruh kebutuhan dasar, penetapan harga harus
menyertakan pemerintah ketika terjadi kekurangan kebutuhan dasar diantara masyarakat
sehingga tidak terjadi monopoli harga dan barang. Kelangkaan barang juga persoalan ekonomi di
masyarakat dan memerlukan kepada kebijakan ekonomi dari pemerintah. Islahi juga menyatakan
konsep Ibn Taimiyah tentang penetepan upah ini bertujuan untuk menghindari tindakan
eksploitasi dari pihak penguasa terhadap pihak pekerja. Pernyataan ini menunjukkan teori
penawaran dan permintaan tenaga kerja sehingga mempengaruhi kadar upah. Teori upah yang
adil ini kemudian diadopsi oleh David Ricardo empat abad kemudian.
Soal

3. Apa yang di maksud dengan Peradaban Ekonomi Islam, perbedaan dan persamaan
Ekonomi Islam dengan Konvensional, jelaskan!

Jawab :

1. Peradaban ekonomi Islam

Paradigma perekonomian yang banyak bemunculan saatini, merupakan bentuk


dari ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem ekonomi yang selalu berganti. Seperti,
adanya penerapan sistem kapitalisme, yang mana berupa upaya untuk mencari
keuntungan yang sebesar besarnya dengan modal yang seefisien mungkin. Dalam
berbisnis hal ini merupakan pandangan individualistis (system kapitalisme). Seperti yang
kita ketahui system ini sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat kecil, yang
kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin

Timbulnya permasalahan dan gejala ekonomi masyarakat yang hanya


mementingkan sebelah pihak, merupakan bukti atas tidak idealnya system yang ada.
Karena sistem kapitalistelah menjadi mainstream economic yang banyak berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat, maka perlu adanya suatu pembaharuan dalam bentuk
system perekonomian, oleh karena itu, maraknya system Ekonomi yang berbasis Islam
menjadi system alternative untuk memperbaharui sytem yang ada, yang berdasarkan nilai
nilai Islam dan akan menjadi pengganti dari system Kapitalisme.

Islam memandang manusia sebagai mahluk social yang memerlukan bantuan


orang lain, yang tidak mungkin untuk hidup tanpa bantuan orang lain. Selain kehidupan
social , Islam juga mengatur kehidupan masyarakat dalam bidang ekonomi. Dalam Islam
tidak di berlakukannya hidup diatas penderitaan orang lain, begitu juga tidak berlakunya
system mengambil keuntungan yang sebesar besarnya dan modal yang sekecil kecilnya.
Islam memandang ekonomi sebagai prilaku dalam menjalankan suatu system untuk
memenuhi suatu kebutuhan, prilaku inilah yang sangat di tekankan dalam Islam, yaitu
prilaku yang berdasarkan nilai, norma dan etika Islam.

Diantara peran ekonomi Islam dalam merubah paradigma system ekonomi, adalah
dengan menerapkan system etika, karna Islam merupakan sumber nilai dalam berbisnis,
Islammemiliki wawasan yang komperhensip dalam etika bisnis, dan Islam berangkat dari
nilai dan mengedepankan etika, tidak seperti ekonomi lainnya yang mengabaikan nilai
dan etika dalam berbisnis mereka hanya berorientasi kepada keuntungan semata dan tidak
melihat norma yang berlaku.
Etika dan moral dalam Islam mencangkup segala aspek, daintaranya etika dalam
berbisnis, etika dalam berfikir ekonomis, etika dalam mencari keuntungan dll. Dan hal
yang paling terpenting dalam menjalankan suatu system ekonomi di sini tidak terlepas
dari nash Al-Qur’an dan teladan rasulullah.

Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menjelaskan keutamaan manusia untuk


melakukan bisnis. DiantaranyaAl-Qur’an memberi pentunjuk agar dalam bisnis tercipta
hubungan yang harmonis, saling ridha, tidak ada unsur eksploitasi

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”( QS. 4: 29)

Rasulullah sendiri adalah seorang pedagang bereputasi international yang


mendasarkan bangunan kepada nilai-nilai ilahi (transenden). Dengan dasar inilah nabi
membangun sistem Ekonomi Islam yang mencerahkan. Prinsip-prinsip bisnis yang ideal
ternyata pernah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Realitas ini menjadi bukti bagi
banyak orang, bahwa tata ekonomi yang berkeadilan dan menjunjung etika bisnis,
sebenarnya pernah terjadi, meski dalam lingkup nasional, negara Madinah.Nilai, spirit
dan ajaran yang dibawa Nabi itu, berguna untuk membangun tata ekonomi baru, yang
akhirnya terwujud dalam tata ekonomi dunia yang beretika dan adil.

Sebagai kesimpulannya, sebuah system adalah cara dan bagaimana sesuatu hal
akan dijalankan dengan berdasarkan mutu kualitas, dan Islam merupakan wadah dalam
mengsinergikan segala mutu kualitas dalam berekonomi, dengan memasukan unsure-
unsure nilai keislaman (tauhid, keadilan, kebebasan dan tanggung jawab) yang akan
melahirkan sebuah peradaban baru bagi ekonomi dunia menjadi peradaban ekonomi
islam.

2. Ekonomi konvensional

Sistem ekonomi konvensional atau juga dikenal dengan sistem ekonomi klasik
atau tradisional, diawali dengan terbitnya buku The Wealth of Nation karangan Adam
Smith pada tahun 1776. Pemikiran Adam Smith memberikan inspirasi dan pengaruh
besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga pengambil kebijakan negara.

Sistem ekonomi klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Awalnya
ditemukan pada suatu tradisi keringanan yang bersifat memberi batasan dari kekuasaan
tenaga politis, yang memberi gambaran tentang pendukungan kebebasan setiap individu.
Teori itu juga bersifat membebaskan setiap individu untuk mengatur nasibnya sendiri
sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya, serta melakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas dengan berbagai cara. Hal ini mengakibatkan terbentuknya sekelompok
orang yang kaya dan sekelompok orang yang miskin. Kaum kaya akan semakin kaya dan
kaum miskin akan semakin miskin.

Apa Persamaan dan Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional?

---- Persamaan

Persamaan antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional boleh dilihat dan dapat diketahui
dari beberapa aspek yang penyusun kumpulkan dari beberapa sumber walaupun dalam
praktekteknya konsep persamaan ini tidak selalu bersifat mutlak sama karena tetap saja ada
perbedaan-perdaan terentu yang menjadi ciri khas dari sistem ekonomi islam itu sendiri. Untuk
lebih jelasnya mengenai konsep persamaan disini akan diuraikan sebagai berikut:

1. Mengatur Suatu Perekonomian

Adalah bagaimana suatu sistem ekonomi (islam dan konvensiona) yang yang dibangun
untuk suatu Negara secara efektif sehingga dapat terwujud suatu Negara yang baik.

2. Kesejahteraan

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat walaupun berbeda sasaran. Dimana ada yang


menyasar individu kolektif maupun hanya untuk pemilik modal. Atau lebih jelasnya ada
yang bersifat individu, masyarakat (umum), dan individu dan masyarakat (kedua-
duanya).

3. Profit

Untung, keuntungan Merupakan tujuan semua kegiatan ekonomi baik itu yang berkaitan
dengan sistem ekonomi islam dan konvensional adalah dalam prakterknya sama-sama
ingin mendapatkan keuntungan atau laba. baik itu, berskala kecil dan berskala besar dari
usaha yang dijalani yang tidak boleh kita pungkiri. Walaupun dalam hal lain sistem
ekonomi islam lebih komplek dalam implementasinya karena Mengutamakan konsep
Keadilan dan Kesejahteraan Sosial. Tapi, intinya disini dari semua sistem ekonomi baik
itu islam dan konvensional adalah sama-sama menginginkan atau membutuhkan
keuntungan dalam praktek ekonominya.

4. Pertumbuhan Ekonomi

Bertambah atau berkembangnya suatu kegiatan ekonomi dari beberapa sistem ekonomi
(islam, konvensional) ingin mencapai suatu pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai
pada waktu-waktu, tempat, dan Negara-negara tertentu dengan mengacu pada beberapa
target yang ingin dicapainya.
Maka dari itu, menurut hemat penyusun sangatlah jelas letak persamaan sistem ekonomi
islam dan sistem ekonomi konvensional pada poin ini, yakni ingin mencapai sebuah
pertumbuhan ekonomi walaupun dengan melalui atau melakukan pendekatan dari
beberapa arah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut.

5. Sumber Daya Manusia (SDM)

mengalokasikan atau menjadikan sumber daya manusia sebagai motor penggerak dalam
sistem ekonomian islam dan sistem ekonomi konvensional untuk mencapai target-target
tertentu yang ingin dicapai.

----Perbedaan

Perbedaan dasar antara ekonomi islam dan konvensional boleh dilihat dari beberapa sudut:

1. Sumber (Epistemology)

sebuah addin yang syumul, sumbernya beraskan kepada sumber yang mutlak yaitu al-
qur’an dan as-sunnah . kedudukan sumber yang mutlak ini menjadikan islam itu sebagai
suatu agama yang istimewa dibanding dengan agama-agama ciptaan lain. Al-Qur’an dan
as-sunnah ini menyuruh kita mempraktikkan ajaran wahyu tersebut dalam semua aspek
kehidupan termasuk soal muamalah. Dijelaskan dalam wahyu yang meliput suruhan dan
larangan.Suruhan seperti makan dan minum menjelaskan tentang tuntutan keperluan asasi
manusia. Penjelasan allah swt. Tentang kejadiannya untuk ddimanfaatkan oleh manusia
(QS. Yasin ayat 34-35, 72-73) (QS. An Nahl ayat 5-8, 14, 80) menunjukkan bahwa alam
ini disediakan begitu untuk dibangun oleh manusia sebagai khalifah allah (QS. Al-
Baqaroh ayat 30).[23] Larangan-larangan allah seperti riba, perniagaan babi, judi, arak,
dan lain-lain karena perkara-perkara tersebut mencerobohi fungsi manusia sebagai
khalifah tadi. Oleh karena itu, sumber rujukan untuk manusia dalam semua keadaan
termsuk pada suatu tujuan yaitu pembangunan seimbang rohani dan jasmani manusia
berasaskan tauhid. Sedangkan ekonomi konvensional tidak bersumber atau berlandakan
wahyu. Oleh karena itu, ia lahir dari pemikiran manusia yang bisa berubah berdasarkan
waktu atau masa sehingga diperlukan maklumat yang baru. Kalau ada setidaknya diambil
dari wahyu tetapi akal memprosesnya mengikuti selera manusia bukan mengambil
pengiktirafan allah SWT. Itu bedanya antara antara sumber wahyu dengen sumber akal
manusia atau juga dikenal sebagai falsafah yang lepas bebas dari ikatan wahyu.[24]

2. Tujuan Kehidupan

Tujuan ekonomi islam adalah membawa konsep al-falah (kejayaan) di dunia dan akhirat,
sedangkan ekonomi konfensional (sekuler) untuk kepuasan didunia saja. Ekonomi islam
meletakkan manusia sebagai khalifah di muka bumi dimana segala bahan-bahan yang ada
di bumi dan dilangit adalah diperuntukkan untuk manusia. Firman allah swt. Dalam QS.
An-nahl Ayat 12-13:

Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang
itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya), dan
Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-
lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran. (QS. An-Nahl (16): 12-13)

Kesemuanya bertujuan untuk beribadah kepadah allah swt. Dalam kaitan ibadah, kita
mengenal ada ibadah yang khusus ada pula ibadah yang umum. Manusia merupakan
mahluk sosial karena itu dalam soal pemikiran harta terdapat milik individu dan juga
terdapat harta yang menjadi hak masyarakat umum.

3. Konsep Harta dan Wasilah

Didalam islam, harta bukanlah merupakan tujuan hidup tetapi sekedar wasilah atau
perantara bagi mewujudkan perintah allah swt. Tujuan hidup yang sebenarnya ialah
seperti firman allah swt. Qs. Al-an’am ayat 162:

Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku


hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-An’am (6): 162)

Merealisasikan perintah allah swt. Yang sebenarnya ini akan membawa kepada
ketenangan hidup yang hakiki. Setiap muslim percaya bahwa allah swt. Meruapakan
pencipta yang mampu memperberikan ketenangan hakiki. Maka dari itu harta bukanlah
tujuan utama kehidupan tetapi adalah sebagai jalan bagi mencapai nikmat ketenangan
kehidupan didunia hingga ke alam akhirat. Ini berbeda dengan ekonomi konvensional
yang meletakkan keduniaan sebagai tujuan yang tidak mempunyai kaitan dengan tuhan
dan akhirat sama sekali. Ini sudah tentu berlawanan dengan islam. Untuk merealisasikan
tujuan hidup menurut aliran konvensional ini, mereka membentuk sistem-sistem yang
mengikuti selera nafsu mereka guna memuaskan kehendak materil mereka semata.

karena itu, sistem konvensional mempunyai tujuan keuntungan tanpa memedulikan nilai
wahyu, maka mereka mengutamakan kepentingan inddividu atau kepentingan golongan
tertentu serta menindas golongan atau individu yang lemah dan berprinsip siapa kuat
dialah yang berkuasa (survival of the fittest).Konsep hak milik pribadi dalam islam
bersifat unik, dalam arti bahwa pemilik mutlak segala sesuatu yang ada di bumi dan di
langit adalah allah, manusia hanyalah khalifah di muka bumi. Pada umumnya terdapat
ketentuan syariat yang mengatur hak milik pribadi.

4. Sistem Pembiayaan
Aspek inilah yang menjadi substansi perbedaan antara sistem ekonomi Islam dengan
sistem ekonomi konvensional. Dalam sistem ekonomi Islam, sistem pembiayaan harus
bebas dari unsur riba, gharar (ketidakpastian atau spekulasi), dan maysir (judi). Sistem
pembiayaan Islam dilaksanakan dengan asas kepastian, yaitu kepastian mengenai bentuk,
ukuran, dan status hukumnya. Sistem Islam sangat melarang aktivitas ekonomi (investasi)
terhadap faktor-faktor produksi yang melanggar syari’at agama dan berpotensi
menimbulkan kemudharatan bagi kehidupan umat manusia. Selain itu, sistem
pembiayaan Islam juga didasarkan pada prinsip bagi hasil yang secara sosio-ekonomi
lebih menguntungkan dan lebih memenuhi rasa keadilan. Sistem konvensional tidak
demikian. Sistem pembiayaan ekonomi konvensional didasarkan pada konsep bunga dan
cenderung bebas nilai. Artinya, investasi atau pembiayaan dapat dilakukan terhadap
semua jenis faktor produksi tanpa memperhatikan aspek nilai sosio-kultural masyarakat,
nilai hukum, dan nilai agama.

Anda mungkin juga menyukai