Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

STUDI TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM PADA


MASA KEMUNDURAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi


Tugas Individu

Mata Kuliah : Studi Sejarah Kebudayaan Islam


Dosen pengampu : Prof. H. Haidar Putra Daulay, M.A
Sholihah Titin Sumanti, MA

Disusun oleh:
Semester : I / PAI NON REG-B
Hotmasarih Harahap : 0331224023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Segala Puji bagi Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunianya Penulis bisa
menyelesaikan makalah ini diwaktu yang tepat. Sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan
kepada Rasulullah SAW. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
hal ini baik berupa sumbangan ide maupun yang lainnya dalam mempersiapkan makalah ini.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat menambah wawasan bagi orang yang mendalaminya.

Makalah ini dibuat berdasarkan intruksi silabus mata kuliah Studi Sejarah Kebudayaan
Islam dengan judul “Studi Tentang Kebudayaan Islam Pada Masa Kemunduran” dengan tujuan
untuk memenuhi salah satu kewajiban sebagai mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Studi
Sejarah Kebudayaan Islam. Karena terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman, Penulis
meyakini masih didapati banyak sekali kekurangan dalam tulisan ini, dari segi materi maupun
keterkaitan materi yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, Penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari Pembaca untuk menyempurnakan
tulisan Penulis dikemudian harinya.

Medan, 17 November 2022

Hotmasarih Harahap
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah peradaban Islam adalah sejarah mengenai pertumbuhan dan
perkembangan peradaban Islam dari satu waktu ke waktu lain sejak zaman
lahirnya Islam hingga saat ini. Periodesasi peradaban Islam yaitu dimulai dari
periode klasik (650-1250 M), pertengahan (1250-1500 M) dan modern (1800-
sekarang). Pada periode pertengahan ini terjadi kemunduran peradaban Islam.
Kemunduran peradaban Islam adalah masa ketika runtuhnya peradaban
Islam yang sebelumnya berkembang dan berada di fase kejayaan kemudian
berangsur-angsur melemah dan digantikan oleh bangkitnya kembali bangsa
Barat (Renaissance). Pada masa ini Jenghiz Khan beserta keturunannya
menyerang dunia Islam. Jenghiz Khan berasal dari Mongolia. Setelah
menguasai Peking pada tahun 1212 M, Jenghiz Khan melanjutkan serangan ke
arah Barat yang pada saat itu Islam sedang memimpin peradaban. Akibatnya,
kerajaan Islam perlahan-lahan runtuh di tangan Jenghiz Khan.
Untuk itu dalam makalah ini penulis akan mebahas mengenai periode
pertengahan sejarah Islam yaitu masa kemunduran peradaban Islam. Dalam hal
ini dikaji dari berbagai aspek yaitu; geografis, plitik, sosial, ekonomi, ilmu
pengetahuan, agama dan seni. Serta dibahas mengenai faktor penyebab
terjadinya kemunduran peradaban Islam.

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana sejarah peradaban Islam pada abad pertengahan ?
2. Bagaimana faktor penyebab kemunduran peradaban Islam saat itu?

3
C. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah peradaban Islam pada abad pertengahan.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kemunduran peradaban Islam
saat itu

D. Manfaat Penulisan Makalah


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Studi Sejarah
kebudayaan Islam
2. Sebagai bagian dari kajian sejarah peradaban Islam.

E. Peta Konsep
1. Periodisasi Sejarah Peradaban Islam
Peradaban Islam

Periode Klasik
650-1250 M
Pertengahan
1250-1500 M

Modern 1800 -
Sekarang

4
2. Sejarah Peradaban Islam pada Masa Kemunduran

GEOGRAFIS

SENI POLITIK

KEMUNDURAN
ISLAM
AGAMA SOSIAL

ILMU
PENGETAHUAN EKONOMI

3. Timeline Periode Islam Pada Masa Kemunduran

Kerajaan Kristen Bergabung


Penyerangan Syria Menyerang Islam 1500 M
1260 1469
1250 M

1258
1291
Khulagu Khan
Jatuhnya Granada
Menyerang Baghdad

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peradaban Islam pada Masa Kemunduran Tahun 1250 – 1500 M


Kemunduran peradaban Islam adalah masa ketika runtuhnya peradaban
Islam yang sebelumnya berkembang dan berada di fase kejayaan kemudian
melemah dan digantikan oleh bangkitnya kembali bangsa Barat (Renaissance).
Pada masa ini Jenghiz Khan beserta keturunannya menyerang dunia Islam.
Jenghiz Khan berasal dari Mongolia. Setelah menguasai Peking pada tahun
1212 M, Jenghiz Khan melanjutkan serangan ke arah Barat yang pada saat itu
Islam sedang memimpin peradaban. Akibatnya, kerajaan Islam perlahan-lahan
runtuh di tangan Jenghiz Khan dan keturunannya.
Di Baghdad, runtuhnya Daulah Abbasiyah dikarenakan serangan yang
dilakukan oleh Khulagu Khan pada tahun 1258 M yang merupakan bangsa
Mongol dan cucu dari Jenghiz Khan.1 Persitiwa ini menyebabkan sebanyak
±1.800.000 korban jiwa yang tewas, termasuk khalifah beserta keluarganya. Ia
juga menghancurkan fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, gedung-
gedung dll.2 Sedangkan korban yang selamat berhasil melarikan diri ke daerah
Mesir. Kemudian, setelah berhasil menghancurkan Daulah Abbasiyah, Hulagu
Khan melanjutkan serangan ke Syiria dengan maksud akan menguasai Mesir.
Akan tetapi pada tahun 1260 M, serangannya ini berhasil digagalkan oleh
Baybars yang merupakan Jenderal Mamluk dari Mesir. Hal ini tidak
mengurungkan niat Hulagu Khan untuk menyerang daerah Islam lainnya,

1
Syamruddin Nasution, “Penyebab Kemunduran Peradaban Islam Pada Abad Klasik,” An-
Nida’ 41, no. 1 (2017): 1–15, https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v41i1.4633.
2
Muhammad Amin, “Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Abbasiyah Serta Dampaknya
Terhadap Dunia Islam Kontemporer,” Elhekam 1, no. 1 (2002): 2016,
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31958/jeh.v1i1.340.

6
Timur Lenk, merupakan keturunan Jenghiz Khan dan berhasil menguasai
Samarkand pada tahun 1369 M.3 kemudian Timur Lenk menyerang daerah-
daerah bagian barat dan akhirnya berhasil menguasai daerah-daerah antara
Delhi dan Laut Marmara. Dinasti Timur Lenk ini berkuasa pada abad
pertengahan, kekejaman yang dilakukannya berhasil membunuh massal
masyarakat kota-kota yang tidak ingin menyerah atas kedatangannya. Di Delhi,
ia membunuh 80.000 orang dan di Aleppo membunuh lebih dari 20.000 orang.
Masjid-masjid dihancurkan, seperti masjid Umayyah di Damaskus hanya
tersisa dinding mesjidnya saja.
Di Spanyol, terjadi peperangan antara dinasti-dinasti Islam dengan raja-raja
Kristen. Dalam perang tersebut, raja Kristen menggunakan politik adu-domba.
Kemudian, raja-raja Kristen bergabung menjadi satu dan akhirnya berhasil
mengalahkan Dinasti Islam satu demi satu. Cordova jatuh pada tahun 1238 M,
Sevilla jatuh para tahun 1248 M dan Granada jatuh pada tahun 1491 M. saat itu
ummat Islam dihadapkan pada dua pilihan yaitu masuk Kristen atau keluar dari
Spanyol. Kemudian pada tahun 1609 M tidak ada lagi orang Islam di Spanyol.
Di bagian Mesir, Daulah Fathimiyah digantikan oleh Dinasti Shalahuddin
Al-Ayyubi pada tahun 1174 M. dengan kedatangan Shalahuddin, Mesir
kembali pada aliran Sunni dan perlahan-lahan aliran Syi’ah yang di bawa oleh
Daulah Fathimiyah hilang seiring dengan runtuhnya Daulah Fathimiyah.

1. Kondisi Georgrafi
Di Spanyol, kondisi geografis merupakan salah satu faktor eksternal
penyebab kemunduran Islam. Karena Spanyol merupakan daerah terpencil
dari dunia Islam yang lainnya.4 Umat Islam di spanyol hanya mendapatkan

3
Zakariya Din Muhammad, Sejarah Peradaban Islam, pertama (Malang: CV. Intrans
Publishing, 2018), h.33.
4
Firdaus, “ISLAM DI SPANYOL : Kemunduran Dan Kehancuran,” Jurnal El-Harakah 11,
no. 3 (2009): 248–58, https://doi.org/https://doi.org/10.18860/el.v0i0.437, hlm. 256

7
bantuan dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif
yang dapat membendung kebangkitan Kristen di Spanyol. Selain itu, faktor
iklim juga mempengaruhi, sehingga orang Arab sebagai pendatang tidak
dapat bertahan lama di daerah Spanyol karena iklimnya yang tidak cocok
dengan Orang Arab.5
Pada masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat.
Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah juga antara Arab dan Persia terlihat
bertambah nyata. Dunia Islam terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan
Afrika Utara berpusat di Mesir
b. Bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia
tengah berpusat di Iran.6
Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab. Pada fase ini, di
kalangan ummat Islam semakin meluas pendapat bahwa pintu ijtihad
tertutup. Perhatian pada Ilmu Pengetahuan yang merosot serta pemaksaan
yang terjadi dari Kristen kepada umat Islam untuk masuk Kristen atau keluar
dari Spanyol.

Gambar 1. Peta Bagian Arab

5
Firdaus, “ISLAM DI SPANYOL : Kemunduran Dan Kehancuran,” Op.Cit., hlm.256.
6
Nasution Syamruddin, Sejarah Peradaban Islam (Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau, 2007),
hlm. 6.

8
Gambar 2. Peta Bagian Persia
2. Politik
Pada masa kemunduran Islam yang terjadi dalam kurun waktu 250
tahun, kondisi politik di berbagai daulah berubah menjadi kacau.7 Masa
kekhalifahan Daulah Abbasiyah yang terakhir pada umumnya tidak
berkompeten dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pemimpin
dan melaksanakan tugas pemerintahan, hal ini terjadi karena sistem
pemerintahan yang dianut pada saat itu adalah monarki, maka dari itu
khalifah tersebut tetap diangkat sesuai dengan system yang ada.
Berdasarkan literatur yang ada sekitar 70% dari banyaknya khalifah Daulah
Abbasiyah yang berjumlah 37 orang tidak mampu dalam melaksanakan
tugas pemerintahan. Kahlifah-khalifah setelah al-Muktasim sangat foya-

7
Muhammad Azka Maulana, “Refleksi Kemunduran Dinasti Umayyah Dan Dinasti
Abbasiyah,” Jurnal An-Nufus 03, no. 02 (2021), hlm.47.

9
foya dalam menjalankan hidup, boros dan sangat glamour.8 Sehingga, masa
jabatan lebih banyak dihabiskan untuk berfoya-foya dari pada menjalankan
tanggung jawab. Di bidang politik khalifah-khalifah yang tidak
berkempoten tersebut tidak mampu dalam melakasanakan tugas-tugas
kepemerintahan, sehingga kekuasaannnya menurun dan hal ini merupakan
kesempatan yang baik bagi kelompok-kelompok eksternal yang ingin
menyerang daerah daulah tersebut.9 Karena khalifah yang memimpin tidak
dapat berbuat apa-apa maka menyebabkan runtuhnya kekuatan peradaban
Islam pada saat itu.
Dalam bidang militer, pemerintah di Baghdad mengabaikan pengadaan
peralatan perang. Sementara pada saat yang bersamaan bangsa mongol
telah mempersiapkan segala sesuatu baik personil militer, aspek
persenjataan, strategi dan perencanaan taktis untuk menyerang Baghdad.10
Di spanyol, stabilitas politik mulai terganggu. Hal ini disebabkan oleh
perselisihan diantara elit penguasa akibat perbedaan etnis dan golongan.
Dalam hal lain juga terjadi peperangan di antara dinasti-dinasti Islam
dengan raja-raja Kristen. Pada perang tersebut raja-raja Kristen
menggunakan politik adu-domba antara dinasti-dinasti Islam. Sebaliknya,
raja-raja Kristen bergabung untuk mengalahkan dinasti-dinasti Islam.
Akhirnya, Cordova jatuh pada tahun 1238 M, sevilla di tahun 1248 M dan
Granada jatuh pada tahun 1491 M. Pada saat itu ummat Islam dihadapkan
pada dua pilihan, masuk Kristen atau keluar dari Spanyol. Dalam literatur
lain pula dijelaskan bahwa, kemunduran Islam yang terjadi di Spanyol
karena adanya konflik politik sesama muslim dikarenakan tidak adanya

8
Amin, “Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Abbasiyah Serta Dampaknya Terhadap Dunia
Islam Kontemporer”, Op.Cit., hlm. 90
9
Nuril Fathiha, “Peradaban Islam Masa Dinasti Abbasiyah,” Jurnal Istoria 17, no. 1 (2021),
hlm. 2.
10
Raghib As-Sirjani, Sejarah Bangsa Tartar (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2019), hlm.
553.

10
khalifah yang dapat mempersatukan mereka. Maka dari itu muncullah
kerajaan-kerajaan Islam kecil di berbagai daerah yang berbeda-beda seperti;
Malaga, Toledo, Seville, Granada dan lainnya yang berusaha menyaingi
Cordova saat itu. Padahal, sebelumnya Cordova adalah pusat ilmu
pengetahuan dan peradaban Islam di Spanyol. Menurut Phillip, system
pergantian Khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi
tradisi Arab, hal ini lebih menekankan kepada aspek senioritas.11 Ketidak
jelasan dalam pengaturan pengangkatan Khalifah menyebabkan adanya
persaingan tidak sehat yang terjadi di kalangan keluarga Istana. 12 Kerajaan
Islam pada masa ini juga sangat luas, sehingga sulit untuk mengendalikan
dan mengurus administrasi dengan baik, ditambah lagi dengan sedikitnya
pemimpin yang kompeten sehingga menyebabkan masalah kerajaan
semakin rumit.
Pada masa Daulah Fathimiyah, peran khalifah tidak optimal. Hal ini
terjadi karena, usia khalifah yang diangkat pada saat itu masih anak-anak.
Al-Muntashir diangkat pada usia 11 tahun.13 Walaupun ia cukup belia
ketika diangkat menjadi khalifah, namun pada masa pemerintahannya ia
sangat kejam dan menakutkan. Ia membunuh beberapa orang wazirnya dan
menghancurkan beberapa gereja beserta kuburan suci di dalamnya.14
Selanjutnya, khalifah Fathimiyah di gantikan oleh Dinasti Shalahuddin
al-Ayubi pada tahun 1174 M. pada masa dinasti Shalahuddin Mesir kembali
kepada aliran Sunni. Penganut Syi’ah hilang seiring dengan runtuhnya
Daulah Fathimiyah. Kemudian pada tahun 1230 M dinasti Shalahuddin

11
Muhammad Nur, “Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan,
Kemajuan Dan Kemunduran),” Jurnal Pusaka 3, no. 1 (2015), hlm. 125.
12
Nelly Yusra, “Diambang Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Bani Umayyah,” Jurnal
Pemikiran Islam 37, no. 2 (2012), hlm.118.
13
Nuraini A Manan, “Kemajuan Dan Kemunduran Peradaban Islam Di Eropa ( 711M- 1492M ),” Jurnal
Adabiya 21, no. 1 (2019), https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6454, hlm. 136.
14
Latifa Annum Dalimunthei, “Analisis Kajian Kemunduran Dan Keruntuhan Dinasti
Fathimiyah,” Jurnal Nalar 1, no. 1 (2017), hlm. 67.

11
jatuh runtuh kemudian dilanjutkan oleh kaum Mamluk. Kaum mamluk
adalah budak-budak yang pada khirnya mendapat kedudukan tinggi dalam
pemerintahan Mesir.

3. Sosial
Pada masa pemerintahan daulah Abbasiyah terjadi konflik Abbasiyah
dengan masyarakat penganut Syi’ah, mereka merasa di khianati oleh
Abbasiyah karena tidak menepati janjinya dalam memberikan orang Syi’ah
kekuasaan. Oleh karena itu orang Syi’ah memilih untuk bersikap oposisi
kepada Daulah Abbasiyah. Pada akhirnya setelah kasus ini panjang, Daulah
Abbasiyah mengambil keputusan untuk mengusir orang Syi’ah dari daerah
tersebut.
Pada bidang Sosial di Spanyol terjadi peperangan antara Kristen dan
ummat Islam. Bahkan Kerajaan terkahir pada saat itu yaitu Granada yang
merupakan benteng pertahanan terakhir umat Islam tidak dapat bertahan
dari serangan kerajaan-kerajaan Kristen yang bergabung untuk menyerang
Islam pada tahun 1469 M. Kerajaan Kristen tersebut yaitu Kerajaan
Ferdinand dari Argon dan Kerajaan Issabella dari Castilia.15 Pada akhirnya
tanggal 2 Januari 1492 M bertepatan 2 Rabiulawal 897 H, ibukota Granada
dikepung dan ditaklukkan oleh penguasa Kristen yang merupakan awal
berakhirnya ummat Islam di Spanyol. Kemudian, setelah orang Kristen
menguasai Andalusia, gerakan Kristenisasi dilakukan yaitu dengan
memaksa orang Islam menganut Agama Kristen. Pada tahun 1499 M di
bawah pimpian Kardinal Ximenes de Cisneros dimulailah gerakan
kristenisasi dan pemusnahan buku-buku Arab yang membahas tentang
agama Islam dengan cara membakarnya. Dalam bagian internal,

15
Muh. Dahlan Thalib, “Kemunduran Dan Hapusnya Islam Di Andalusia Spanyol,” Jurnal Al-
Ibrah VII (2018), hlm.158.

12
pertentangan antara suku-suku Arab yang sejak lama terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu Arab utara yang disebut Mudariyah yang menempati Irak
dan Arab Selatan (Himyariyah) yang berdiam di wilayaha Suriah. Pada
masa Dinasti Umayyah persaingan antar suku ini mencapai puncaknya, hal
ini disebabkan oleh para Khalifah yang cenderung berpihak pada satu suku
saja.
Pemerintahan Fathimiyah yang keras terhadap masyarakat sunni Mesir
untuk menganut dan mengakui ajaran Syi’ah. Pada awal kekuasaannya,
penguasa fathimiyah memberikan kebebasan penduduk untuk menganut
kepercayaannya. Namun pemerintahan selanjutnya propaganda untuk
menganut pemahaman Syi’ah kepada masyarakat mulai tampak menonjol.

4. Ekonomi
Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota
dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan pesat. Sehingga lalai dalam
menata bagian ekonomi. Akibatnya, timbul kesulitan ekonomi yang sangat
berat dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.16
Wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah yang sangat luas baik di timur
maupun dibarat Baghdad menyebabkan sulitnya mengendalikan ekonomi
bagi Khalifah yang lemah. Pada saat itu pemerintahan pusat sulit untuk
mengendalikan daerah kekuasaan karena lemahnya ekonomi yang
disebabkan oleh terlalu fokus kepada perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada masa ini penghasilan negara berkurang sementara konsumsi
meningkat. Dengan keterpurukan ekonomi karena kehancuran Dinasti
Abbasiyah memberikan dampak yang cukup terlihat pada masa sekarang
ini. Kemajuan di bidang ekonomi yang telah ditorehkan Dinasti Abbasiyah

Irzak Yuliardy dan Riani Muarah Jannati, “Islam Di Spanyol : Jembatan Peradaban Islam Ke
16

Benua Eropa Dan Pengaruhnya Terhadap Renaissance,” Jurnal Humanistika 7, no. 2 (2021): 190–219,
hlm.211.

13
pada masa kejayaannya hancur begitu saja setelah mengalami krisis dan
serangan dari Mongol pada tahun 1258 M. Mereka merusak kota Baghdad
dan menghancurkan kanal serta tanggul-tanggul yang membentuk sistem
irigasi yang juga ikut dihancurkan. Tentu saja penghancuran ini sangat
merugikan Baghdad, hal ini dikarenakan irigasi merupakan sumber
pengairan untuk pertanian sehingga lahan pertanian tidak dapat dialiri air
dan hal ini menyebabkan kegagalan panen dan terganggunya ketahanan
pangan Dinasti Abbasiyah saat itu.
Pada akhir masa daulah Fathimiyah, prekonomian rakyat dan negara
menjadi lemah. Sungai Nil sebagai sungai yang membawa kesuburan untuk
bagian pertanian di Mesir menjadi kering dan menyusut selama bertahun-
tahun.17
Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah al-Muntashir.
Akibatnya petani gagal panen dan menurunya ketahanan pangan di Mesir
serta kelaparan merajalela dan wabah penyakit menyebar tanpa bisa di
cegah. Kondisi prekonomian rakyat menjadi lumpuh, kestabilan politik
menjadi rapuh dan tindakan kriminalitas terjadi dimana-mana dan semua
ini pada akhirnya membawa dampak pada kelemahan tatanan negara.

5. Ilmu Pengetahuan
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sedang berlangsung
sejak abad ke-12 M menimbulkan gerakan kebangkitan kembali
(renaissance).18 Hal ini dilakukan melalui penerjemahan buku-buku Arab
yang dipelajari dan kemudian di terjemahkan kembali kedalam bahasa
Latin. Walaupun pada akhirnya Islam terusir dari Spanyol dengan sangat

17
Irwan Supriadin, “Dinasi Fathimiyah: Analisis Kemajuan Dan Runtuhnya Peradaban Mesir,”
Jurnal Fitua 2, no. 1 (2020): 101–16, https://doi.org/10.47625, hlm 114.
18
Nuraini A Manan, “Kemajuan Dan Kemunduran Peradaban Islam Di Eropa ( 711M- 1492M
),” Jurnal Adabiya 21, no. 1 (2019), https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6454, hlm.
22.

14
kejam, tetapi Islam yang memberikan jalan kepada Eropa untuk bangkit
dalam hal ilmu Pengetahuan melalui kegiatan translasi.
Keadaan ilmu pengetahuan di dinasti Abbasiyah saat itu sangat
menurun bahan merosot. Hal ini terjadi karena serangan pasukan Hulagu
Khan yang menghancurkan kota Baghdad beserta isinya, oleh karena itu,
sekolah-sekolah, perpustakaan, toko buku beserta tempat perkumpulan
intelektual musnah begitu saja. Sejarah juga mencatat kisah pemusnahan
buku-buku di Baitul Hikmah dengan cara dibakar dan sebagiannya dibuang
ke sungai Tigris. Sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban saat itu,
kehancuran kota Baghdad tentu saja memberikan dampak yang sangat besar
terhadap peradaban Islam. Dengan jatuhnya Baghdad maka bukan hanya
kekhalifahan Abbasiyah saja yang hancur, tetapi juga awal kemunduran
dunia Islam. Ketika Baghdad hancur, maka khazanah ilmu pengetahuan
yang ada di sana saat itu juga ikut hancur seiring dengan tergulingnya
Dinasti Abbasiyah. Berlangsungnya kemunduran dunia Islam di bidang
ilmu pengetahuan, negara-negara barat justru sedang bangkit dari
keterpurukannya. Kemunduran dunia Islam dalam aspek ilmu pengetahuan
terlihat dari bidang teknologi. Pada masa ini terjadi guncangan sosial,
politik dan ekonomi yang menyebabkan kelumpuhan keilmuan dalam
Islam.19

6. Agama
Konflik-konflik yang terjadi antara kaum Syi’ah dan Khawarij terus
berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan mengancam keutuhan
kekuasaan Umayyah. Dalam hal ini kalangan pemuka Agama banyak yang
kecewa karena perhatian penguasa terhadap pemerintah karena tidak

19
Ibrahim Nasbi, “Kemunduran Ilmu Pengetahuan Dan Filsafat Dalam Dunia Islam,” Jurnal
Shaut Al-’Arabiyah 4, no. 2 (2016), https://doi.org/https://doi.org/10.24252/saa.v4i2.1225, hlm.3.

15
memperhatikan keagamaan. Hal ini terbukti dengan sikap Khalifah yang
boros, mewah, mabuk-mabukan, korupsi dan periaku yang tidak
mencerminkan seorang pemimpin.20 Konflik lain yang terjadi yaitu antara
umat Islam dan Orang Kristen yang terjadi karena rasa dendam dari orang
Kristen sehingga hal ini memperkuat rasa nasionalisme orang Kristen.
Sehingga pada akhirnya orang Kristen berkembang dengan pesat dan
menyerang orang Muslim di Spanyol dan berakhir dengan pengusiran umat
Islam dari Spanyol. Setelah Granada jatuh pada tahun 1942. Kemudian pada
tahun 1499 M terjadi gerakan pembakaran buku-buku agama Islam
berbahasa Arab yang kemudian diteruskan dengan Kristenisasi, yakni
pemaksaan orang-orang Islam memeluk agama Kristen. Hal ini
mengakibatkan banyaknya ditemukan orang Islam dengan sebutan
“Muslim Berselimut” yaitu orang Islam yang mengikuti tata cara agama
Kristen namun dalam jiwanya masih terikat dengan Islam. Sebagai contoh,
banyak dari mereka yang diluar menggunakan nama baptis, namun ketika
di rumah menggunakan nama-nama Islam (Arab), menikah di gereja,
kemudian setelah pulang mengulanginya dengan menikah di rumah secara
Islam.
Pada masa Abbasiyah konflik keagamaan menjadi permasalahan
sentral, sehingga menyebabkan terjadinya perpecahan. Berbagai aliran
keagamaan seperti mu’tazilah, syi’ah, ahlu sunnah, dan kelompok-
kelompok lainnya yang menjadikan pemerintahan Abbasiyah mengalami
kesulitan untuk mempersatukan berbagai faham keagamaan yang ada.21

20
Eko Zulfikar, “Historisitas Perkembangan Tafsir Pada Masa Kemunduran Islam: Abad
Kesembilan Dan Kesepuluh Hijriyah,” Jurnal Pemikiran Keislaman 30, no. 2 (2019): 271–82,
https://doi.org/10.33367/tribakti.v30i2.799, hlm. 287.
21
Muhammad Amin, “Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Abbasiyah Serta Dampaknya
Terhadap Dunia Islam Kontemporer” (UIN Raden Fatah, 2016), hlm. 4.

16
7. Seni
Dari segi seni arsitektur bangunan-bangunan yang merupakan symbol
kemegahan peradaban Islam pada saat itu menjadi hancur karena invasi
Mongol. Baghdad yang merupakan pusat peradaban dunia saat itu dan
dikelilingi oleh bangunan-bangunan yang indah dan megah seketika rata
dengan tanah.

B. Penyebab Kemunduran Peradaban Islam Tahun 1250-1500 M


Kemunduran Peradaban Islam pada tahun 1250-1500 Masehi ada
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terjadi dari dalam diri umat Islam.
Beberapa diantaranya yaitu:
a. Timbulnya Disintegrasi
Disintegrasi merupakan suatu keadaan yang terpecah belah dari
kesatuan yang utuh menjadi terpisah-pisah. Penyebabnya yaitu awal
masa kemunduran Islam banyak dinasti-dinasti kecil yang
memisahkan diri dan memerdekakan diri, perebutan kekuasaan di
pusat pemerintahan. Hal ini justru dimanfaatkan oleh orang Kristen
saat itu untuk menyerang umat Islam, karena mengingat kondisi
kenegaraan yang melemah.
b. Berkembangnya Faham Jumud Dan Fatalisme
Kemunduran yang terjadi pada umat Islam saat itu disebabkan
oleh faham jumud. Jumud diartikan sebagai suatu keadaan yang
membeku dan bersifat statis serta tidak menghendaki adanya
perubahan. Karena dipengaruhi oleh faham jumud maka umat Islam

17
tidak mau menerima perubahan yang ada. Umat Islam saat itu hanya
berpegang pada tradisi yang sudah ada.22
c. Semangat Ilmu Stagnasi
Dengan ditinggalkannya upaya pengembangan dalam artian
perkembangan ilmu pengetahuan yang bersifat statis maka hal ini
menyebabkan ilmu pengetahuan dan filsafat Islam semakin menurun,
karena daya pikir generasi penerus tidak mampu mengadakan kreasi-
kreasi baru, bahkan telah menyebabkan ketidakmampuan untuk
mengahadapi persoalan-persoalan baru yang terjadi sesuai dengan
perkembangan zaman. Ketidakmampuan inilah yang menyebabkan
pintu keilmuan semakin tertutup maka terjadilah kebekuan intelektual
secara totalitas.23
Sejarah Islam mencatat bahwa fungsi masjid selain sebagai
aktualita peribadatan juga digunakan untuk aktivitas pendidikan dan
dalam hal ini pemerintah sangat mendukung secara resmi seluruh
kegiatan pendidikan. Namun, pada akhirnya subsidi dan dukungan
yang diberikan pemerintah merosot. Kemerosotan ekonomi juga
mempengaruhi hal ini. Maka saat itu pula dunia Islam meredup.24
d. Dikotomi Ilmu
Adanya dikotomi pendidikan pada saat itu terjadi karena
kemunduran umat Islam dalam segala bidang, seiring dengan
kemajuan barat (Eropa) yang menguasai berbagai macam ilmu
pengetahuan dan berusaha menguak misteri alam dengan
menaklukkan lautan dan daratan.25 Menurut Ayub, dalam artikel yang

22
Bobbi Aidi Rahman, “Modernisme Islam Dalam Pandangan Muhammad Abduh,” Jurnal
Tsaqofah Dan Tarikh 2, no. 1 (2017), hlm. 43.
23
Nasbi, “Kemunduran Ilmu Pengetahuan Dan Filsafat Dalam Dunia Islam.”, Op.Cit., hlm. 8
24
Mukhlis Rahmanto, “Sejarah Kemunduran Umat Islam,” Jurnal Literasi 2 (2009), hlm. 73.
25
Fitri Wahyuni, “Islamisasi Ilmu Pengetahuan ( Upaya Mengurai Dikotomi Ilmu Pengetahuan
Dalam Islam ),” Jurnal Qalamuna 10, no. 2 (2018), hlm. 6.

18
berjudul “The Rise and Decline of Science in Islamic Civilization” bahwa
dengan adanya dikotomi pendidikan pada masa kemunduran Islam
hanya akan menciptakan ilmu semu yang akan membawa Islam
kepada kemunduran.26
e. Kemunduran pemikiran Islam
Kemunduran pemikiran Islam terjadi setelah ditutupnya pintu
ijtihad karena pertikaian yang terjadi antara umat Islam dalam masalah
khilafiyah dengan pembatasan mazhab fiqh pada imam yang empat
saja. Sementara itu, bidang teologi didominasi oleh pemikiran
Asy’ariah dan bidang tasawuf didominasi oleh pemikiran imam Al-
Gazali. Hal ini menyebabkan umat Islam tidak lagi memiliki etos
keilmuan yang tinggi sehingga yang dihasilkan oleh umat Islam hanya
sekedar pengulangan-pengulangan tulisan yang ada sebelumnya tanpa
inovasi sesuai dnegan perkembangan zaman.27
f. Kemiskinan, ketertindasan dan keterbelakangan
Kondisi umat Islam di dunia saat itu mengalami ketertindasan
yang disebabkan oleh serangan dari luar dan juga perilaku Khalifah
yang korupsi sehingga tidak memperhatikan rakyatnya.
g. Merosotnya pendidikan
Sejarah Islam mencatat bahwa fungsi masjid selain sebagai
aktualita peribadatan juga digunakan untuk aktivitas pendidikan dan
dalam hal ini pemerintah sangat mendukung secara resmi seluruh
kegiatan pendidikan. Namun, pada akhirnya subsidi dan dukungan
yang diberikan pemerintah merosot. Pemerintah mulai konsentrasi

26
Ayub K Ommaya, “The Rise and Decline of Science in Islamic Civilization,” Journal of the
Islamic Medical Association of North America 22, no. 1 (1990), https://doi.org/10.5915/22-1-13526.,
hlm.17
27
Anang Sholikhudin, “Merebut Kembali Kejayaan Islam Analisis Internal Dan Eksternal
Penyebab Kemunduran Islam,” Jurnal Al-Murabbi 3, no. 1 (2017): 135–48, hlm. 136.

19
pada bagian militer. Kemerosotan ekonomi juga mempengaruhi hal
ini. Maka saat itu pula dunia Islam meredup.28

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah factor dari luar yang melatarbelakangi
kemunduran peradaban Islam, beberapa diantaranya yaitu:
a. Serangan Bangsa Mongol
Keberadaan bangsa Mongol di Baghdad mengisahkan pilu yang
berkepanjangan, dunia Islam seperti menemukan masa akhirnya.
Ketika Baghdad ditaklukkan, kondisi peradaban Islam menjadi
mundur, baik itu politik, sosial dan ekonomi. Pembantaian yang
dilakukan berakhir tragis. Jumlah korban yang di catat lebih dari
1000.000 jiwa, yang terdiri dari laki-laki, wanita dan anak-anak. Hal
ini membuat aktivitas kota menjadi lumpuh total.29
Datangnya bangsa Mongol ke wilayah-wilayah belahan Barat
dan Timur Asia dilatarbelakangi oleh nafsu invasi dalam hal merubah
nasib kelompok tersebut.30
b. Serangan Dari Umat Kristen.
Tantangan yang datang dari luar umat Islam saat itu berupa
serangan orang Kristen terhadap umat Islam. Melihat kenyataan bahwa
umat Islam sudah meulai keropos, menambah semangat reqonquista
umat Kristen untuk mencaplok satu demi satu wilayah kekuasaan
Islam. Kekuatan umat Kristen semakin hari semakin kuat. Perpecahan

28
Mukhlis Rahmanto, “Sejarah Kemunduran Umat Islam,” Jurnal Literasi 2 (2009), hlm. 73.
29
Nursyad, “Serbuan Bangsa Mongol Ke Kota Baghdad Dan Dampaknya Terhadap
Keruntuhan Dinasti Abbasiyah” (Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), hlm. 77.
30
Nurfitriah, “Invasi Bangsa Mongol Terdapat Kota Baghdad” (Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, 2019), hlm.77.

20
umat Islam dimanfaatkan oleh mereka untuk mempermudah rencana
jahatnya dalam hal mengusir umat Islam dari Spanyol.31

31
Fatikhah, “Distorsi Umat Islam Andalusia: Perspektif Pendidikan Politik,” Jurnal Religia 12,
no. 2 (2017), https://doi.org/https://doi.org/10.28918/religia.v12i2.193, hlm. 16.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemunduran peradaban Islam adalah masa ketika runtuhnya peradaban
Islam yang sebelumnya berkembang dan berada di fase kejayaan kemudian
berangsur-angsur melemah dan digantikan oleh bangkitnya kembali bangsa
Barat (Renaissance). Kemunduran peradaban Islam terjadi pada abad
pertengahan, yaitu tahun 1250 sampai 1500 M dengan memberikan dampak
terhadap berbagai aspek seperti:
1. Geografi
2. Politik
3. Sosial
4. Ekonomi
5. Ilmu Pengetahuan
6. Agama
7. Seni
Factor yang menyebabkan kemunduran peradaban Islam terdiri dari
faktor internal dan eksternal.
1. Factor internal
a. Timbulnya disintegrasi
b. Berkembangnya Faham Jumud Dan Fatalisme
c. Ilmu yang stagnasi
d. Dikotomi Ilmu
e. Kemiskinan, ketertindasan dan keterbelakangan
f. Merosotnya pendidikan
2. Factor eksternal
a. Serangan Bangsa Mongol
b. Serangan Umat Kristen

22
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad. “Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Abbasiyah Serta


Dampaknya Terhadap Dunia Islam Kontemporer.” Elhekam 1, no. 1 (2002): 2016.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31958/jeh.v1i1.340.

———. “Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Abbasiyah Serta Dampaknya


Terhadap Dunia Islam Kontemporer.” UIN Raden Fatah, 2016.

Anang Sholikhudin. “Merebut Kembali Kejayaan Islam Analisis Internal Dan


Eksternal Penyebab Kemunduran Islam.” Jurnal Al-Murabbi 3, no. 1 (2017): 135–
48.

Bobbi Aidi Rahman. “Modernisme Islam Dalam Pandangan Muhammad Abduh.”


Jurnal Tsaqofah Dan Tarikh 2, no. 1 (2017).

Dalimunthei, Latifa Annum. “Analisis Kajian Kemunduran Dan Keruntuhan Dinasti


Fathimiyah.” Jurnal Nalar 1, no. 1 (2017).

Fathiha, Nuril. “Peradaban Islam Masa Dinasti Abbasiyah.” Jurnal Istoria 17, no. 1
(2021).

Fatikhah. “Distorsi Umat Islam Andalusia: Perspektif Pendidikan Politik.” Jurnal


Religia 12, no. 2 (2017).
https://doi.org/https://doi.org/10.28918/religia.v12i2.193.

Firdaus. “ISLAM DI SPANYOL : Kemunduran Dan Kehancuran.” Jurnal El-Harakah


11, no. 3 (2009): 248–58. https://doi.org/https://doi.org/10.18860/el.v0i0.437.

Irwan Supriadin. “Dinasi Fathimiyah: Analisis Kemajuan Dan Runtuhnya Peradaban


Mesir.” Jurnal Fitua 2, no. 1 (2020): 101–16. https://doi.org/10.47625.

23
Irzak Yuliardy dan Riani Muarah Jannati. “Islam Di Spanyol : Jembatan Peradaban
Islam Ke Benua Eropa Dan Pengaruhnya Terhadap Renaissance.” Jurnal
Humanistika 7, no. 2 (2021): 190–219.

Manan, Nuraini A. “Kemajuan Dan Kemunduran Peradaban Islam Di Eropa ( 711M-


1492M ).” Jurnal Adabiya 21, no. 1 (2019).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v21i1.6454.

Maulana, Muhammad Azka. “Refleksi Kemunduran Dinasti Umayyah Dan Dinasti


Abbasiyah.” Jurnal An-Nufus 03, no. 02 (2021).

Muh. Dahlan Thalib. “Kemunduran Dan Hapusnya Islam Di Andalusia Spanyol.”


Jurnal Al-Ibrah VII (2018).

Muhammad, Zakariya Din. Sejarah Peradaban Islam. Pertama. Malang: CV. Intrans
Publishing, 2018.

Mukhlis Rahmanto. “Sejarah Kemunduran Umat Islam.” Jurnal Literasi 2 (2009): 1–


8.

Nasbi, Ibrahim. “Kemunduran Ilmu Pengetahuan Dan Filsafat Dalam Dunia Islam.”
Jurnal Shaut Al-’Arabiyah 4, no. 2 (2016).
https://doi.org/https://doi.org/10.24252/saa.v4i2.1225.

Nasution, Syamruddin. “Penyebab Kemunduran Peradaban Islam Pada Abad Klasik.”


An-Nida’ 41, no. 1 (2017): 1–15. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/an-
nida.v41i1.4633.

Nur, Muhammad. “Pemerintahan Islam Masa Daulat Bani Umayyah (Pembentukan,


Kemajuan Dan Kemunduran).” Jurnal Pusaka 3, no. 1 (2015).

24
Nurfitriah. “Invasi Bangsa Mongol Terdapat Kota Baghdad.” Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar, 2019.

Nursyad. “Serbuan Bangsa Mongol Ke Kota Baghdad Dan Dampaknya Terhadap


Keruntuhan Dinasti Abbasiyah.” Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Ommaya, Ayub K. “The Rise and Decline of Science in Islamic Civilization.” Journal
of the Islamic Medical Association of North America 22, no. 1 (1990).
https://doi.org/10.5915/22-1-13526.

Raghib As-Sirjani. Sejarah Bangsa Tartar. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, 2019.

Syamruddin, Nasution. Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau,


2007.

Wahyuni, Fitri. “Islamisasi Ilmu Pengetahuan ( Upaya Mengurai Dikotomi Ilmu


Pengetahuan Dalam Islam ).” Jurnal Qalamuna 10, no. 2 (2018).

Yusra, Nelly. “Diambang Kemunduran Dan Kehancuran Dinasti Bani Umayyah.”


Jurnal Pemikiran Islam 37, no. 2 (2012).

Zulfikar, Eko. “Historisitas Perkembangan Tafsir Pada Masa Kemunduran Islam: Abad
Kesembilan Dan Kesepuluh Hijriyah.” Jurnal Pemikiran Keislaman 30, no. 2
(2019): 271–82. https://doi.org/10.33367/tribakti.v30i2.799.

25

Anda mungkin juga menyukai