SINOPSIS :
Dalam bidang agama, secara formal ia mengumumkan agama barunya yang bernama
Din-i-Ilahi.65 Din-i-Ilahi yaitu menjadikan semua agama yang ada di India menjadi
satu. Tujuannya adalah kepentingan stabilitas politik. Dengan adanya penyatuan
agama ini diharapkan tidak terjadi permusuhan antar pemeluk agama.
Adapun ciri-ciri dari Din-i-Ilahi adalah sebagai berikut :
a. Percaya pada keesaan Tuhan.
b. Akbar sebagai khalifah Tuhan dan seorang padash (al-insan al-kamil), ia
mewakili Tuhan di muka bumi dan selalu mendapat bimbingan langsung dari
Tuhan, ia terma’shum dari segala kesalahan.
c. Semua pemimpin agama harus tunduk dan sujud pada Akbar.
d. Sebagai manusia padash, ia berpantangan memakan daging (vegetarian).
e. Menghormati api dan matahari sebagai simbol kehidupan.
f. Hari ahad sebagai hari resmi ibadah.
g. “Assalamualaikum” diganti “Allahu Akbar” dan “Alaikum Salam” diganti
“Jalla Jalalah”.
KELEBIHAN BUKU
1. Dari segi isi materi yang disajikan memberikan banyak penjelasan mengenai
sejarah peradaban Islam dari riwayat hidup Nabi Muhammand SAW,
perkembangan Islam di masa kekhalifahan sahabat Nabi Muhammad (Khulafa’
Al – Rasyidun), kekhalifahan dinasti – dinasti besar, kekhalifahan dinasti kecil
bahkan termasuk sejarah dari perang salib. Semua terangkum didalam buku ini
sehingga patut untuk dibaca tidak hanya oleh para akademisi namun juga bagi
siapapun yang ingin mengetahui mengenai sejarah perdaban Islam secara
menyeluruh.
2. Dari segi bahasa yang digunakan bisa dibilang ringkas, umum, dan sederhana
sehingga mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Melalui bahasa yang lugas
dan terstruktur, memberikan gambaran yang nyata dalam mengembangkan
iamajinasi pembaca seolah-olah pembaca dapat menyaksikan kejadian pada masa
perkembangan Islam di masa lalu.
3. Dari segi referensinya, buku ini juga memberikan banyak catatan kaki dan juga
daftar pustaka, tidak hanya dari penulis lokal tetapi juga para penulis luar, seperti
para penulis orientalis. Ini memberikan gambaran bahwa buku ini sebenarnya
berusaha untuk merangkum informasi dari banyak sumber sehingga apa yang
ditulis benar-benar mendekati keobjektifan sejarah secara utuh.
KEKURANGAN BUKU
1. Dilihat dari sistematika penulisan sebenarnya masih kurang rapi hal ini terlihat
jelas terdapat susunan salah paragraph yang tidak ada konjungsinya sehingga
menyebabkan kalimat tidak terhubung satu sama lain. Selain itu terdapat banyak
kesalahan penulisan atau typhographical error, contohnya “Deceritakan” pada
halaman 29. Kesalahan juga terlihat pada penulisan EYD (Ejaan yang
Disempurnakan) contohnya penulisan “di terbitkan” seharusnya “diterbitkan”
pada halaman 176.
2. Sekalipun pembahasan materi di dalam buku ini mengupas secara menyeluruh
akan tetapi memang masih dirasa seperti hanya penjelasan secara umum, belum
menyentuh secara totalitas kerincian sejarah.