“DINASTI ILKHAN”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Khoiriyah, M.Ag.
Disusun Oleh :
Muhammad Rifdan Fatih Ishlahiyy (226141049)
Pada abad ke-7 M Sentral Asia (Asia Tengah) dihuni oleh suku-suku yang
liar lagi biadab dari pegunungan Altai. Di sebelah Barat, mereka diklasifikasikan sebagai
orang-orang Turki. Sedangkan di sebelah Timur diklasifikasikan sebagai orang-orang
Mongol. Orang-orang Turki setelah berpindah dan memasuki daerah kerajaan Islam
di bagian Barat dan memeluk agama Islam, menjadi suku yang berbudaya. Pada
tahun 1206 M, Suatu suku kecil dari bangsa Mongol berkumpul di Laut Baikal. Tahun
1207-1215 M merupakan pergerakan Jengis Khan dalam melakukan perluasan wilayah.
Kejeniusan Jengis Khan dan keberanian orang-orang yang loyal padanya menjadikan
dominasi kekuasaannya meluas secara cepat keseluruh Mongolia dan daerah-
daerah tetangganya, sehingga daerah kekuasaannya terlihat diperbatasan Iran,
Khawarizn di Asia Tengah, yang luasnya meliputi Persia hingga Transoxiana.
Karena kekagumannya akan kekuatan militer (khususnya senjata) dan majunya
kebudayaan bangsa Iran yang pada saat itu berdirinya Dinasti Abbasiyah di Baghdad,
maka Jengis Khan mengirim pada duta dalam berdagang. Disinilah awal sejarah
hubungan bangsa Mongol dengan ummat Islam hingga berakhir pada kehancuran
kerajaan-kerajaan Islam. Pasukan Mongol dibawah pimpinan Jengis Khan dan Hulagu
Khan, meluluh lantahkan Transoxania dan Khurasan (1219-1231) kemudian
menumbangkan kekuasaan Saljuk Rum (1235-1236 M) Bahgdad hancur lebur dan
Khalifah Abbasiyah dibunuh (1258 M). Pasukan kencana kumpulan dari beberapa
suku Mongol menyapu wilayah kota-kota, budaya, perdagangan, ilmu agama dan
filsafat selama setengah abad di bantai dan di hancurkan dengan tingkat kehancuran
yang belum pernah terjadi sebelumnnya. Bangsa mongol berhasil menguasai
Baghdad pada tahun 1258 M yang menandakan kehancuran bagi peradaban Islam.
(Suryanti, 2017)
Dinasti Ilkhan merupakan bagian dari Kekaisaran Mongol. Dinasti ini didirikan
pada abad ke-13 yang berbasis di Iran dan sekitarnya, seperti Azerbaijan bagian tengah
dan timur Turki. Pada awalnya kerajaan ini menjadi wilayah kekuasaan Jenghis
Khan. Dengan perpecahan kekaisaran Mongol setelah tahun 1259 M, wilayah itu
berdiri sendiri menjadi Ilkhan yang terpisah secara fungsional. Dinasti ini kemudian
berkembang ke wilayah-wilayah yang saat ini terdiri dari sebagian besar Iran, Irak,
Armenia, Azerbaijan, Georgia, Turkmenistan, Turki, Afghanistan barat, dan tepi barat
laut dari anak benua India. Hulagu Khan adalah Khan pertama dari Dinasti Ilkhan yang
menguasai wilayah Persia. Kota Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan
ilmu pengetahuan Islam telah dihancurkannya pada tahun 1258 M. Dia juga melakukan
peperangan dan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk yang ada di daerah
Perisa. Ada beberapa faktor yang menjadikan Hulagu Khan berkeinginan
menguasai wilayah Islam diantaranya : Ibu Hulagu Khan, istri dan sahabat
dekatnya, Kitbuq adalah seorang Kristen fanatik yang memendam kebencian
mendalam terhadap orang Islam, dan para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia
yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad
sebelumnya ketika Persia ditaklukan oleh pasukan Muslimin pada masa Khalifah
Umar bin Khattab. Keberhasilan ekspansi yang dilakukan oleh Hulagu Khan
terutama kehancuran Baghdad tahun 1258 M, telah mendirikan suatu kerajaan
Mongol dengan gelar Ilkhan. Dinasti Ilkhan berdiri pada tahun 1259, pada saat Hulagu
Khan berhasil memantapkan kekuasaannya di Baghdad. Ilkhan dalam bahasa
Mongol adalah kepala suku, dalam makna khusus dikalangan Mongol juga disebut
sebagai perwakilan dari pusat kekuasaan Khan Agung, yang memiliki wilayah yang
sangat luas. Ilkhan merupakan gelar yang diberikan kepada Hulaghu Khan sebagai
bentuk penghargaan terhadap prestasi-prestasi yang diperolehnya ketika sukses
melakukan ekspansi wilayah dan mengalahkan setiap musuh-musuhnya. (Herawati,
2021)
Jika kita lihat sejarah-sejarah penaklukan suatu bangsa terhadap bangsa lain,
maka penguasalah yang akan menanamkan pengaruhnya terhadap bangsa
taklukannya. Lihat saja seperti penaklukan bangsa Arab di Spanyol yang mampu
merubah Spanyol menjadi kekuasaan umat Islam (dinasti Umayah II Andalusia)
yang pada akhirnya dapat direbut kembali (reconquista) oleh penguasa Kristen
Spanyol. Kemudian penaklukan bangsa Portugis di Amerika Selatan yang mampu
merubah mayoritas penduduknya menjadi nasrani, berikutnya penjajahan Spanyol atas
Fhilipina yang menjadikan hampir semuanya penganut Kristen khatolik, berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia juga yang membuat masyarakat Indonesia
menjadi penganut agama Islam. Inilah yang menjadikan tulisan ini menarik untuk
ditulis karena ketika dunia muslim dikuasai oleh bangsa Mongol, mereka sendirilah
yang pada akhirnya menjadikan Islam sebagai agama yang dianut oleh keturunan-
keturunan bangsa Mongol. Dengan begitu bagaimanakah pengaruh Mongol terhadap
sejarah umat Islam, selain pembantaian dan pembunuhan, apakah para penduduk Muslim
yang diperintah bangsa Mongol dapat mengikuti ajaran yang dianut oleh bangsa
Mongol yaitu Syamanisme ?. Jawabannya adalah dan inilah yang jarang diketahui oleh
para sejarawan bahwa bangsa Mongol sudah mulai memeluk Islam tiga puluh lima tahun
setelah mereka memasuki wilayah muslim. Bahkan, tidak sampai setengah abad
setelah mereka memasuki wilayah Muslim. Mayoritas bangsa Mongol sudah sudah
memeluk Islam, mereka menaklukan berbagai wilayah dan menetap didalamnya
dalam masa yang cukup lama, bahkan mereka tidak segan-segan memerangi
keturunan kaumnya sendiri atas nama Islam. Dengan mayoritas bangsa Mongol
memeluk Islam menjadikan agama ini menjadi agama yang mampu menghadapi
terpaan badai yang menghadangnya. (Sujati et al., 2018)
Dinasti Ilkhan yang didirikan oleh Hulagu Khan memliki kekuasaan meliputi
dari lembah sungai Amu Daria sampai Syam dan dari Kawkasus sampai Hidukush.
Kehadiran dinasti Ilkhan yang menegakkan ajaran Islam sebagai agama resmi
kenegaraan, merupakan terobosan baru bagi peradaban Islam di tangan bangsa
Mongol. Baghdad dan daerah-daerah yang ditaklukkan Hulagu Khan telah diperintah
oleh Dinasti Ilkhan. Umat Islam yang masih menetap di daerah Baghdad dipimpin oleh
Hulagu Khan seorang raja yang beragama Syamanisme. Hulagu Khan sangat
membenci Ummat Islam. Kebenciannya semakin menjadi-jadi dikarenakan istrinya
merupakan seorang Kristen yang mendorong untuk melakukan pembantaian terhadap
kaum Muslimin. Namun demikian,di akhir-akhir kehidupan Hulagu Khan telah
mempercayakan pendidikan putra keduannya, Teguder kepada seorang pendidik Mualim.
Hulagu khan Meninggal pada tahun 663 H/1265 M. Keberhasilan Hulagu Khan
menguasai Persia dan Irak, tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspansi di
berbagai negara lain. Hulagu bergerak memerangi Syiria dan daerah-daerah lain yang
berada di bawah kekuasaan Dinasti Mamluk. Hulagu sangat tertarik menguasai Mesir,
akan tetapi pasukan Mamluk lebih kuat dan lebih cerdik.Pada tahun 1260 M pasukan
Mongol berhasil menduduki Nablus dan Gaza.Panglima tentara Mongol, Kitbugha,
mengirim utusan ke Mesir meminta supaya Sultan Qutuz penguasa Dinasti Mamluk
menyerahkan diri. Permintaan tersebut ditolak oleh Qutuz dan utusan bangsa Mongol
telah dibunuh oleh penguasa Dinasti Mamluk. Tindakan Qutuz ini menimbulkan
kemarahan dikalangan tentara Mongol. Kitbugha kemudian melintasi Yordania
menuju Galilie Pasukan ini bertemu dengan pasukan Mamluk yang dipimpin langsung
oleh Qutuz dan Baybras di Ain Jalut. Pertempuran dahsyat terjadi, pasukan Mamluk
berhasil menghancurkan tentara Mongol, 3 September 1260 M. Kemenangan oleh
Mamluk ini patuh diperoleh karena Mamluk menggunakan strategi perang yang tepat.
Taktik yang dipakai oleh panglima Baybras adalah dengan memancing keluar pasukan
berkuda Mongol yang terkenal hebat sekaligus kejam ke arah lembah sempit sehingga
terjebak, kemudian pasukan kuda mereka melakukan serangan balik dengan kekuatan
penuh yang sebelumnya memang sudah bersembunyi di dekat lembah tersebut.
Taktik ini menuai sukses besar. Pihak Mongol terpaksa mundur dalam kekacauan
bahkan panglima perang mereka, Kitbuqa berhasil ditawan dan akhirnya dibunuh.
(Herawati, 2021)
1. Hulagu Khan
Hulagu Khan merupakan Khan pertama dari Dinasti Ilkhan. Pada masa
kepemimpinan Hulagu Khan, dinasti ilkhan melakukan ekspansi besar-besaran dan
menguasai Kota Baghdad yang dimana kota tersebut adalah pusat peradaban dan
kebudayaan dinasti abbasiyah.
2. Abaga Khan
Abaga Khan adalah putra dari Hulagu Khan yang mewarisi sifat ayahnya yang
sangat membenci islam dan ditambah istrinya adalah putri dari Konstantinopel.
3. Taghudar Khan
Beliau adalah Khan pertama yang beragama islam yang sedari kecil dibesarkan di
lingkungan muslim. Tetapi Taghudar Khan mendapat tentangan dari saudaranya yaitu
Arghun Khan dan akhirnya dibunuh.
4. Arghun Khan
Arghun Khan merupakan khan yang bukan hanya membenci islam tetapi juga
tidak mentolerir islam di masa kekuasaannya berbeda dengan hulagu khan yang masih
bisa toleransi dengan agama Islam.
5. Gaygatu Khan
Gaygatu Khan memimpin dinasti Ilkhan hanya 3 tahun yakni dari tahun
1290-1993 M.
6. Baydu
Melanjutkan pemerintahan gaygatu Khan, baydu juga menguasai dinasti ilkhan
sangat singkat yakni dari tahun 1294-1295 M.
7. Ghazan Khan
Ghazan Khan merupakan Khan kedua yang beragama islam. Pada masa ghazan,
dinasti ilkhan dapat dibilang sedang berada pada keemasannya. Ghazan berhasil
membawa rakyat-rakyatnya menganut agama islam dan sejak ini dinasti ilkhan
menganut pemerintahan islam.
8. Oljaytu
Beliau tumbuh besar dalam lingkungan agama Kristen, namun kemudian ia
memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Muhammad Khodabandeh.
Akan tetapi sangat disayangkan ia menganut sekte Rafidah (Syiah Imamyah) pada
tahun 709 H/1307 M, dan mulai memaksa rakyatnya untuk mengikuti sekte
tersebut. Akhirnya memicu peperangan dengan dinasti mamluk dan mongol utara.
9. Abu Said
Pada masa Abu Said dinasti ilkhan mengalamai kemunduran dan berujung pada
kehacuran.
D. DAFTAR PUSTAKA
Abstrak, H. (n.d.). POTRET SEJARAH DINASTI ILKHAN 1258 M-1343 M.
dinasti ilkhan 2. (n.d.).
PERANAN DINASTI ILKHAN (BANGSA MONGOL) TERHADAP. (n.d.).
Sujati, B., Astuti, N. Y., Uin, P., Gunung, S., & Bandung, D. (2018). POLITIK PENGUASAAN BANGSA
MONGOL TERHADAPNEGERI-NEGERI MUSLIM PADA MASA DINASTI ILKHAN (1260-1343). In Jurnal
Rihlah (Vol. 06, Issue 01).