BAHASA ARAB
Makalah
Diajukan kepada Hapsah Fauziah, M.Pd.I. Sebagai Tugas Terstruktur Kelompok pada
Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Arab
Oleh:
Kelompok I
PAI / V I
1443 H / 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak
dalam makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, baik kata atau
kalimat dan tata letak.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan
sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang Tujuan, karakteristik, dan ruang
lingkup kajian bahasa Arab. Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah
ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.
Sesuai kata pepatah “tiada gading tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat
bermanfaat, aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Penulisan Makalah...................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah...............................................................................2
E. Sistematika Penulisan..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab...................................................................4
B. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Arab........................................................8
C. Ruang Lingkup Kajian Bahasa Arab...............................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Musthafa al-Ghalayain, Jami’ al-Durus al-‘arabiyah, (Beirut: Maktabah Al-Ashriyah, 1987), hlm. 7.
2
Zuharini. dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 211
1
program pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus dibutuhkan, dengan
berbagai macam pertimbangan dan alasan.
Pengajaran bahasa Arab sangat menarik sekali untuk dikaji ulang. Bukan saja
karena fungsi dan esensinya bagi kehidupan komunikasi Islam, tapi karena sifatnya
yang berada di tengah-tengah tradisi kependidikan yang sedang berlangsung dewasa
ini memerlukan berbagai inovasi, sebagai konsekuensi logis berkembangnya sains
dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat
bagi kehidupan manusia, maka diperlukan adanya upaya pada teknisi pengajaran
bahasa.
Selain tersebut di atas, yang lebih menarik lagi, pada sorotan yang bernada kritik
dari para ahli dan masyarakat terhadap kemampuan pelajar atau siswa, khususnya
Mahasiswa STAI Al-Musaddadiyah Garut terhadap bahasa Arab. Dari fenomena
yang ada, banyak diantara lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia, lebih
banyak meninggalkan kesan akan pentingnya pengajaran penguasaan tata bahasa
saja, seperti yang tampak pada menghafalkan kaidah-kaidah bahasa.
Akibatnya kita tidak akan heran kalau sementara ini ada seorang yang pandai
menguasai segi tata bahasa Arab, tetapi lemah dalam hal menfungsikan bahasa Arab
itu sendiri, sebagai bahasa komunikasi. Oleh karena itu, pada makalah ini kami
berusaha membahas judul “Tujuan, Karakteristik dan Ruang Lingkup Kajian
Pembelajaran Bahasa Arab”.
B. Rumusan Masalah
2
D. Manfaat Penulisan Makalah
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan hasil positif bagi mahasiswa STAIM
guna mewujudkan generasi yang paham akan Pembelajaran Bahasa Arab serta dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
E. Sistematika Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hlm. 29.
4
jalan maupun di tempat-tempat umum, maka yang dipelajari adalah bahasa Arab non-
resmi (‘Amiyyah). Namun pada umumnya, pembelajaran bahasa Arab cenderung
digunakan untuk mempelajari bahasa Arab yang resmi (Fusha), karena ia memiliki nilai
lebih apabila dibandingkan dengan bahasa Arab ‘Amiyyah. Salah satu kelebihannya
adalah digunakan untuk meningkatkan kualitas spiritual ibadah, karena pemahaman
ajaran-ajaran agama yang bersumber kepada al-Qur-an dan al-Hadits, serta teks-teks
khazanah intelektual Islam yang ditulis dalam bahasa Arab Fusha.4
Dalam Pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan tertentu ditandai dengan
penyusunan program atau kurikulum dengan spesifikasi tertentu. Pertimbangan keaneka
ragaman masyarakat dalam lingkungan akademis, karir, profesi, memerlukan program
yang beraneka ragam karena kebutuhan yang berbeda.
Tujuan pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus ini mengarahkan pembelajar
untuk dapat berkomunikasi dimana mereka ditempatkan yang disesuaikan dengan
kebutuhan mereka. Baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam forum ilmiah, maupun
forum resmi lainnya. Tujuan yang sejalan dengan prinsip pendekatan komunikasi ini,
bagi pembelajar hanya memiliki dua pilihan, yakni bertindak sebagai pihak yang aktif,
yaitu pembicara dan penulis, atau sebagai pihak yang pasif, yakni sebagai pendengar,
dan pembaca. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran dengan tujuan tertentu
(khusus) perlu dipertimbangkan.
Pembelajaran bahasa diperlukan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan
baik dan benar dengan sesamanya dan lingkungannya, baik secara lisan maupun tulisan.
Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran
berbahasa Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan sharaf, sehingga
memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu:
1. Kemahiran menyimak
Kemahiran menyimak sebagai kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif,
menerima informasi dari orang lain (pembicara).
2. Kemahiran membaca
4
Radliyah Zainuddin, dkk, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pustaka
Rihlah Group, 2005), hlm. 46.
5
Kemahiran membaca merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif,
menerima informasi dari orang lain (penulis) di dalam bentuk tulisan. Membaca
merupakan perubahan wujud tulisan menjadi wujud makna.
3. Kemahiran menulis
Kemahiran menulis merupakan kemahiran bahasa yang sifatnya menghasilkan
atau memberikan informasi kepada orang lain (pembaca) di dalam bentuk tulisan.
Menulis merupakan perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud
tulisan.
4. Kemahiran berbicara
Sedangkan kemahiran berbicara merupakan kemahiran yang sifatnya produktif,
menghasilkan atau menyampaikan informasi kepada orang lain (penyimak) di
dalam bentuk bunyi bahasa (tuturan merupakan proses perubahan wujud bunyi
bahasa menjadi wujud tuturan
1. Untuk dapat memahami al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum ajaran Islam.
2. Untuk dapat memahami buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis
dalam bahasa Arab.
3. Untuk dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab
4. Untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (supplementary).
5. Untuk membina ahli bahasa Arab, yakni benar-benar profesional.
6
Kemahiran dasar yang harus dimiliki dalam memahami bahasa Arab dalam
menguasai ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab beserta kaidahnya-kaidahnya,
menghafal atau menguasai kosa-kata (mufradat) beserta artinya. Kaidah-kaidah bahasa
Arab dipelajari dalam mata kuliah nahwu dan sharaf . Sedangkan mufradat dapat
dikuasai melalui mata kuliah muthala’ah dan muhadatsah, karena kedua mata kuliah
tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosa-kata.
Disisi lain, bahasa Arab adalah juga bahasa Al-Qur’an, hal inilah yang
menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa yang sangat berkaitan dengan Islam, sebab ia
adalah bahasa Agama untuk semua umat Islam didunia, baik bagi mereka yang
mempergunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari mereka maupun tidak. Hal
ini disebabkan karena orang-orang Islam membaca Al-Qur’an dalam bahasa aslinya,
yaitu bahasa Arab. Tidak ada terjemahan Al-Qur’an yang dibuat dalam semua bahasa
yang memungkinkan mereka untuk menggantikan bahasa aslinya. Begitu pula sholat
lima waktu dan doa-doa, serta azan semuanya mempergunakan bahasa Arab fusha.
7
Dari fakta dan realita di atas, kita dapat mengetahui dan memahami akan
pentingnya bahasa Arab, khususnya bagi umat Islam baik yang berdomisili di Arab
maupun dinegara lainnya. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah dalam
pembelajarannya bagi orang-orang asing (non-Arab), seperti halnya pembelajaran
bahasa Arab di negara kita Indonesia yang mana mayoritas penduduknya adalah umat
Islam. Telah kita ketahui juga, bahwa bahasa Arab adalah salah satu bahasa Asing yang
diajarkan di sebagian sekolah-sekolah di Indonesia, baik itu sekolahan dikota maupun di
desa-desa. Dan kebanyakan, bahasa Arab diajarkan di madrasah-madrasah dan pondok-
pondok pesantren yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi.
8
a. Bahasa Arab berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Arab terdapat
pembedaan jenis laki-laki dan perempuan (mudzakar-muannats) atau tunggal
(mufrad), dual (mutsanna) dan plural (jama’). Sedangkan dalam bahasa Indonesia
hal tersebut tidak dikaidahkan dalam struktur kalimat. Namun bagi orang Arab,
pengucapan bunyi konsonan /ng/, /ny/,/c/, /p/, /g/, serta vokal /o/, /ὀ/, /e/, /ẽ/, juga
dinilai sangat sulit karena mereka tidak mempunyai konsonan dan vokal itu. Akan
tetapi dalam banyak kasus, struktur dan gaya bahasa Arab cenderung lebih
variatif, indah dan sarat makna dibandingkan dengan bahasa lainnya.
b. Struktur kalimat deklaratif bahasa Arab tidak memerlukan adanya kata sarana
yang menjelaskan hubungan antara subjek dan predikat. Bahasa Arab senantiasa
memiliki asumsi bahwa keberadaan gagasan di dalam benak lebih penting dan
lebih benar daripada gagasan itu dalam dunia nyata.
c. I’rab, sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir kata pada keadaan tertentu, baik
rofa’, nashab, jazm dan jar yang terdapat pada isim (kata benda) dan juga fi’il
(kata kerja).
d. Kata kerja dan gramatikal yang digunakan selalu berubah sesuai dengan subyek
yang berhubungan dengan kata kerja tersebut.
e. Bahasa ‘ammiyah dan fush-ha, ‘ammiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli
atau komunikasi dalam situasi tidak formal sedang fush-ha adalah bahasa sastra
dan pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam buku keislaman dan
ilmu pengetahuan.
f. Bahasa Arab sangat mementingkan unsur makna. Apapun kata atau kalimat yang
diungkapkan intinya adalah penutur atau penulis dapat memberikan makna secara
utuh, dan pendengar atau pembaca dapat menangkap makna ini secara utuh pula.
g. Integrasi dua kata, yakni dua kata yang memiliki makna berbeda, lalu
diungkapkan dalam kata yang menunjukkan dua (mutsanna) secara morfologis
dan telah menjadi istilah baku dalam bahasa Arab.
h. Adanya tashrif, yaitu perubahan bentukan kata tertentu ke dalam bentukan-
bentukan lain berdasarkan pola-pola yang sudah baku.
9
C. Ruang Lingkup Kajian Bahasa Arab
10
Dalam mempelajari kosa kata (mufradat) inilah yang melahirkan ilmu
fumihiyah (fonologi). Di samping fonologi yang memang selalu ada pada
semua bahasa. Bahasa Arab memiliki ilmu-ilmu lain seperti rasam
(grafologi), hayan (gaya bahasa), badi (keindahan kata dan makna), arud
(pola Syair), qawafi (bunyi-bunyi/huruf-huruf pada akhir bait puisi), matmu
al lughah (asal bahasa), dan sebagainya.
3) Struktur Kslimat (Sintaksis)
Bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang bervariasi seperti bahasa-
bahasa yang lainnya. Antara lain untuk mengenal bunyi dan alat ucap
melahirkan ilmu makhāriju al-huruf (fonetik), untuk mengenal perbedaan
makna melahirkan funülujiyat (fonologi). Sedang untuk mengenal
pembentukan kata melahirkan ilmu sharaf (morfologi). untuk mengenal
strukturnya akan melahirkan ilmu nahwu (sintaksis), dan untuk memahami
mkana melahirkan ilmu ma ani (semantik).
Struktur kalimat pada jenjang Tsanawiyah meliputi:
a) fa'il (dhahir dan dlamir baik muttasil maupun munfasil)
b) maful bih (dhahir dan dlamir)
c) mubtada (dhahir dan dlamir)
d) khabar mubtada baik berupa kata benda, kata sifat, mupun jar majrür.
e) na at man'ût
f) idläfah lafdiyah
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pembelajaran bahasa arab adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan
kemahiran berbahasa Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan
sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek
kemahiran, yaitu:Kemahiran membaca, Kemahiran menulis, Kemahiran menyimak,
Kemahiran berbicara.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami hanyalah seorang manusia
biasa yang tidak pernah sirna dari kekhilafan, karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT. Karena dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka selayaknya kami mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun
kepada para pembaca agar kami bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah
selanjutnya supaya bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Zuharini. dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 211
Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional,
1992), hlm. 29.
14