Anda di halaman 1dari 17

TUJUAN, KARAKTERISTIK, DAN RUANG LINGKUP KAJIAN

BAHASA ARAB

Makalah

Diajukan kepada Hapsah Fauziah, M.Pd.I. Sebagai Tugas Terstruktur Kelompok pada
Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Arab

Adinda Rania K.A 19210002


Nuriyah Rahmi H.N 19210049
Syahid Al Barokah 19210042
Tetah Alawiyah 20210027

Oleh:
Kelompok I

PAI / V I

PRGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI AL-MUSADDADIYAH GARUT

1443 H / 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

Penulisan makalah ini dibuat adalah sebagai media pembelajaran di Sekolah


Tinggi Agama Islam ( STAI ) Al musaddadiyah Garut dalam rangka memenuhi tugas
diperguruan tinggi yang berkaitan dengan bahan pembelajaran mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak
dalam makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan, baik kata atau
kalimat dan tata letak.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan
sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang Tujuan, karakteristik, dan ruang
lingkup kajian bahasa Arab. Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah
ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Arab.

Sesuai kata pepatah “tiada gading tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan upaya yang kami lakukan dapat
bermanfaat, aamiin.

Garut, 05 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Penulisan Makalah...................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah...............................................................................2
E. Sistematika Penulisan..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab...................................................................4
B. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Arab........................................................8
C. Ruang Lingkup Kajian Bahasa Arab...............................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan Makalah

Bahasa adalah ucapan yang digunakan setiap kaum untuk mengemukakan


maksud mereka.1 Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan sekelompok
masyarakat. Dengan bahasa, seorang penutur dapat menyampaikan sesuatu berupa
pemikiran dan informasi kepada orang lain. Pentingnya bahasa dalam kehidupan
mendorong setiap individu untuk dapat menguasai bahasa tersebut agar dapat
berinteraksi dengan orang lain atau masyarakat di lingkungannya.
Bahasa Arab dengan karakteristik dan keistimewaan yang dimilikinya, dan
statusnya yang telah mejadi bahasa Internasional menggugah sebagian besar warga
dunia, terkhusus kalangan intelektual, untuk mempelajari dan menguasainya.
Di Indonesia, pembelajaran bahasa Arab telah dimulai sejalan dengan
disyiarkannya agama Islam oleh para wali. Pendidikan agama Islam dimulai dengan
mengenalkan pokok-pokok aqidah dan ajaran-ajaran yang mudah dipahami dan
dilaksanakan. Pada tingkat yang lebih tinggi, nahwu dan sharaf baru diperkenalkan,
sebagai bagian penting dalam belajar bahasa Arab.
Seiring dengan berkembangnya pembaruan Islam di Indonesia, setiap muslim
dituntut mampu menggali ajaran-ajaran Islam dari sumber aslinya. Maka
pembelajaran bahasa Arab lebih banyak ditekankan pada penguasaan secara aktif
beserta ilmu Nahwu dan Sharaf, di samping dibekali dengan ilmu pengetahuan
umum untuk menyesuaikan diri dalam alam modern.2
Di samping itu, di beberapa sektor kehidupan yang lain, yang menjadi bagian
penting dari kehidupan manusia, membutuhkan kemampuan bahasa Arab yang tidak
bisa ditawar lagi. Misalnya sektor akademik, sektor pekerjaan, dan lainnya. Dengan
demikian dituntut untuk menguasai kemampuan berbahasa Arab. Untuk itulah

1
Musthafa al-Ghalayain, Jami’ al-Durus al-‘arabiyah, (Beirut: Maktabah Al-Ashriyah, 1987), hlm. 7.
2
Zuharini. dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 211

1
program pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus dibutuhkan, dengan
berbagai macam pertimbangan dan alasan.
Pengajaran bahasa Arab sangat menarik sekali untuk dikaji ulang. Bukan saja
karena fungsi dan esensinya bagi kehidupan komunikasi Islam, tapi karena sifatnya
yang berada di tengah-tengah tradisi kependidikan yang sedang berlangsung dewasa
ini memerlukan berbagai inovasi, sebagai konsekuensi logis berkembangnya sains
dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat
bagi kehidupan manusia, maka diperlukan adanya upaya pada teknisi pengajaran
bahasa.
Selain tersebut di atas, yang lebih menarik lagi, pada sorotan yang bernada kritik
dari para ahli dan masyarakat terhadap kemampuan pelajar atau siswa, khususnya
Mahasiswa STAI Al-Musaddadiyah Garut terhadap bahasa Arab. Dari fenomena
yang ada, banyak diantara lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia, lebih
banyak meninggalkan kesan akan pentingnya pengajaran penguasaan tata bahasa
saja, seperti yang tampak pada menghafalkan kaidah-kaidah bahasa.
Akibatnya kita tidak akan heran kalau sementara ini ada seorang yang pandai
menguasai segi tata bahasa Arab, tetapi lemah dalam hal menfungsikan bahasa Arab
itu sendiri, sebagai bahasa komunikasi. Oleh karena itu, pada makalah ini kami
berusaha membahas judul “Tujuan, Karakteristik dan Ruang Lingkup Kajian
Pembelajaran Bahasa Arab”.

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari pembelajaran bahasa Arab?


2. Bagaimana karakteristik pembelajaran bahasa Arab?
3. Bagaimana ruang lingkup kajian bahasa Arab?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mengetahui dan memahami tujuan, karakteristik, dan ruang lingkup


kajian bahasa Arab.

2
D. Manfaat Penulisan Makalah

Adapun hasil dari penulisan makalah ini diharapakan memperoleh manfaat


sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa STAIM


dalam mengkaji Pembelajaran Bahasa Arab sebagai penambah wawasan dan rujukan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang telah ada.

2. Secara Praktis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan hasil positif bagi mahasiswa STAIM
guna mewujudkan generasi yang paham akan Pembelajaran Bahasa Arab serta dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan makalah yang berjudul ” Tujuan, karakteristik, dan ruang lingkup


kajian bahasa Arab” ini terdiri dari BAB I Pendahuluan yang memuat prinsip-prinsip;
A) Latar Belakang Masalah, B) Rumusan Masalah, C) Tujuan Penulisan, D) Manfaat
Penulisan, dan E) Sistematika Penulisan.
Pada BAB II dari makalah “Tujuan, karakteristik, dan ruang lingkup kajian
bahasa Arab” meliputi; A) Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab B) Karakteristik
Pembelajaran Bahasa Arab, C) Ruang Lingkup Kajian Bahasa Arab.
Pada BAB III Penutup dari makalah “Tujuan, karakteristik, dan ruang lingkup
kajian bahasa Arab” meliputi; A) Kesimpulan, dan B) Saran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Tujuan pembelajaran bahasa Arab akan menentukan pendekatan, metode, dan


teknik pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran bahasa Arab tentu harus
dirumuskan sedemikian rupa agar arah yang dituju tepat sasaran. Tujuan pembelajaran
bahasa Arab dapat dirumuskan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan
umum pembelajaran bahasa Arab, antara lain :
1. Siswa mampu memahami al-Qur-an dan al-Hadits sebagai sumber hukum Islam
dan ajarannya.
2. Mampu memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang
tertulis dalam bahasa Arab.
3. Terampil berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab.
4. Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain.
5. Untuk membina ahli bahasa Arab yang benar-benar profesional.
Sedangkan tujuan khusus pembelajaran bahasa Arab terbagi atas dua, yaitu :
1. Tujuan keilmuan untuk memperoleh kemahiran terbatas pada pengalaman suatu
bidang studi atau menunjang keilmuan atau profesi tertentu.
2. Tujuan kegunaan praktis yaitu untuk memperole ketrampilan berkomunikasi
dengan bahasa Arab, baik tulisan maupun lisan, reseptif maupun produktif.3
Sejalan dengan itu, Radliyah Zainuddin mengelompokkan dua arah tujuan
pembelajaran bahasa Arab, yaitu:
1. Bahasa Arab sebagai tujuan (menguasai kemahiran berbahasa).
2. Bahasa Arab sebagai alat untuk menguasai pengetahuan lain dengan
menggunakan wahana bahasa Arab.
Apabila tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah untuk menguasai kemampuan
akademis di berbagai lembaga pendidikan dan forum-forum resmi, maka yang harus
diprioritaskan pembelajarannya adalah bahasa Arab resmi (Fusha), tetapi bila hanya
sekedar untuk menjadi tenaga kerja atau berkomunikasi dengan masyarakat umum di

3
Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), hlm. 29.

4
jalan maupun di tempat-tempat umum, maka yang dipelajari adalah bahasa Arab non-
resmi (‘Amiyyah). Namun pada umumnya, pembelajaran bahasa Arab cenderung
digunakan untuk mempelajari bahasa Arab yang resmi (Fusha), karena ia memiliki nilai
lebih apabila dibandingkan dengan bahasa Arab ‘Amiyyah. Salah satu kelebihannya
adalah digunakan untuk meningkatkan kualitas spiritual ibadah, karena pemahaman
ajaran-ajaran agama yang bersumber kepada al-Qur-an dan al-Hadits, serta teks-teks
khazanah intelektual Islam yang ditulis dalam bahasa Arab Fusha.4
Dalam Pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan tertentu ditandai dengan
penyusunan program atau kurikulum dengan spesifikasi tertentu. Pertimbangan keaneka
ragaman masyarakat dalam lingkungan akademis, karir, profesi, memerlukan program
yang beraneka ragam karena kebutuhan yang berbeda.
Tujuan pembelajaran bahasa Arab untuk tujuan khusus ini mengarahkan pembelajar
untuk dapat berkomunikasi dimana mereka ditempatkan yang disesuaikan dengan
kebutuhan mereka. Baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam forum ilmiah, maupun
forum resmi lainnya. Tujuan yang sejalan dengan prinsip pendekatan komunikasi ini,
bagi pembelajar hanya memiliki dua pilihan, yakni bertindak sebagai pihak yang aktif,
yaitu pembicara dan penulis, atau sebagai pihak yang pasif, yakni sebagai pendengar,
dan pembaca. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran dengan tujuan tertentu
(khusus) perlu dipertimbangkan.
Pembelajaran bahasa diperlukan agar seseorang dapat berkomunikasi dengan
baik dan benar dengan sesamanya dan lingkungannya, baik secara lisan maupun tulisan.
Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran
berbahasa Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan sharaf, sehingga
memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran, yaitu:

1. Kemahiran menyimak
Kemahiran menyimak sebagai kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif,
menerima informasi dari orang lain (pembicara).
2. Kemahiran membaca

4
Radliyah Zainuddin, dkk, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pustaka
Rihlah Group, 2005), hlm. 46.

5
Kemahiran membaca merupakan kemahiran berbahasa yang sifatnya reseptif,
menerima informasi dari orang lain (penulis) di dalam bentuk tulisan. Membaca
merupakan perubahan wujud tulisan menjadi wujud makna.
3. Kemahiran menulis
Kemahiran menulis merupakan kemahiran bahasa yang sifatnya menghasilkan
atau memberikan informasi kepada orang lain (pembaca) di dalam bentuk tulisan.
Menulis merupakan perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud
tulisan.
4. Kemahiran berbicara
Sedangkan kemahiran berbicara merupakan kemahiran yang sifatnya produktif,
menghasilkan atau menyampaikan informasi kepada orang lain (penyimak) di
dalam bentuk bunyi bahasa (tuturan merupakan proses perubahan wujud bunyi
bahasa menjadi wujud tuturan

Departemen Agama menjelaskan bahwa tujuan umum pembelajaran bahasa Arab


adalah:

1. Untuk dapat memahami al-Quran dan hadist sebagai sumber hukum ajaran Islam.
2. Untuk dapat memahami buku-buku agama dan kebudayaan Islam yang ditulis
dalam bahasa Arab.
3. Untuk dapat berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab
4. Untuk dapat digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (supplementary).
5. Untuk membina ahli bahasa Arab, yakni benar-benar profesional.

Di samping itu tujuan pengajaran bahasa Arab adalah untuk memperkenalkan


berbagai bentuk ilmu bahasa kepada peserta didik yang dapat membantu memperoleh
kemahiran berbahasa, dengan menggunakan berbagai bentuk dan ragam bahasa untuk
berkomunikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, untuk tercapainya tujuan
tersebut para pengajar atau ahli bahasa, pembuat kurikulum atau program pembelajaran
harus memikirkan materi atau bahan yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta
didik serta mencari metode atau teknik pengajaran ilmu bahasa dan kemahiran
berbahasa arab, dan melatih peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik kemahiran
membaca, menulis dan berbicara.

6
Kemahiran dasar yang harus dimiliki dalam memahami bahasa Arab dalam
menguasai ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab beserta kaidahnya-kaidahnya,
menghafal atau menguasai kosa-kata (mufradat) beserta artinya. Kaidah-kaidah bahasa
Arab dipelajari dalam mata kuliah nahwu dan sharaf . Sedangkan mufradat dapat
dikuasai melalui mata kuliah muthala’ah dan muhadatsah, karena kedua mata kuliah
tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosa-kata.

Dalam menguasai kaidah-kaidah bahasa Arab memerlukan kepada penguasaan


nahwu dan sharaf. Nahwu digunakan untuk mempelajari struktur kalimat dan perubahan
baris akhir. Sedangkan sharaf digunakan untuk mempelajari dasar kata beserta
perubahannya. Selanjutnya untuk memperoleh kemahiran menyimak dan membaca
perlu mempelajari ilmu muthala’ah. Untuk memperoleh kemahiran menulis atau
mengarang perlu mempelajari ilmu insya’ dan untuk memperoleh kemahiran berbicara
perlu mempelajari ilmu muhadatsah.

Sedangkan pentingnya pembelajaran bahasa Arab yaitu bahasa Arab merupakan


salah satu bahasa besar yang banyak digunakan di berbagai pelosok dunia.Sejak abad
pertengahan bahasa arab menjadi bahasa universal yang akhirnya menjadikannya salah
satu dari beberapa bahasa terbesar didunia seperti bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa
Inggris, bahasa Perancis, bahasa Spanyol, dan bahasa Rusia. Dan saat ini bahasa Arab
merupakan salah satu bahasa yang dipergunakan untuk menulis dokumen-dokumen
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Disisi lain, bahasa Arab adalah juga bahasa Al-Qur’an, hal inilah yang
menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa yang sangat berkaitan dengan Islam, sebab ia
adalah bahasa Agama untuk semua umat Islam didunia, baik bagi mereka yang
mempergunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari mereka maupun tidak. Hal
ini disebabkan karena orang-orang Islam membaca Al-Qur’an dalam bahasa aslinya,
yaitu bahasa Arab. Tidak ada terjemahan Al-Qur’an yang dibuat dalam semua bahasa
yang memungkinkan mereka untuk menggantikan bahasa aslinya. Begitu pula sholat
lima waktu dan doa-doa, serta azan semuanya mempergunakan bahasa Arab fusha.

7
Dari fakta dan realita di atas, kita dapat mengetahui dan memahami akan
pentingnya bahasa Arab, khususnya bagi umat Islam baik yang berdomisili di Arab
maupun dinegara lainnya. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah dalam
pembelajarannya bagi orang-orang asing (non-Arab), seperti halnya pembelajaran
bahasa Arab di negara kita Indonesia yang mana mayoritas penduduknya adalah umat
Islam. Telah kita ketahui juga, bahwa bahasa Arab adalah salah satu bahasa Asing yang
diajarkan di sebagian sekolah-sekolah di Indonesia, baik itu sekolahan dikota maupun di
desa-desa. Dan kebanyakan, bahasa Arab diajarkan di madrasah-madrasah dan pondok-
pondok pesantren yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi.

Pada dasarnya, pembelajaran bahasa asing tidaklah mudah, akan tetapi


seringkali terdapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dan murid. Sebagian
dari kesulitan-kesulitan itu adalah seperti yang dikatakan oleh Muhammad Athiyah Al-
Abrasyi, bahwa dalam pembelajaran bahasa asing, sebagian besar murid masih
menghafalkan kalimat-kalimat (vocabularies) akan tetapi tidak mampu memahami
maknanya.Seharusnya guru tidak boleh memaksa dan membebani murid dengan hafalan
kalimat yang tidak diketahui maknanya, karena hal tersebut bukanlah cara yang baik
untuk mempelajari bahasa asing. Berdasarkan hal tersebut, tentunya kita membutuhkan
strategi yang jitu dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran bahasa asing,
khususnya bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran bisa mencapai target
dan tujuan yang telah ditetapkan.

B. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Arab

Pada dasarnya, setiap bahasa merupakan alat komunikasi. Setiap komunikasi


tentunya menuntut adanya kesepahaman oleh sesama pelaku komunikasi. Namun di sisi
lain, setiap bahasa memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan
bahasa Arab. Demikian halnya dengan bahasa Arab. Bahasa Arab memiliki sejumlah
karakteristik yang membedakannya dengan bahasa lain. Berikut ini merupakan beberapa
karakteristik yang sekaligus menjadi pembeda bahasa Arab dengan bahasa lainnya.

8
a. Bahasa Arab berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Arab terdapat
pembedaan jenis laki-laki dan perempuan (mudzakar-muannats) atau tunggal
(mufrad), dual (mutsanna) dan plural (jama’). Sedangkan dalam bahasa Indonesia
hal tersebut tidak dikaidahkan dalam struktur kalimat. Namun bagi orang Arab,
pengucapan bunyi konsonan /ng/, /ny/,/c/, /p/, /g/, serta vokal /o/, /ὀ/, /e/, /ẽ/, juga
dinilai sangat sulit karena mereka tidak mempunyai konsonan dan vokal itu. Akan
tetapi dalam banyak kasus, struktur dan gaya bahasa Arab cenderung lebih
variatif, indah dan sarat makna dibandingkan dengan bahasa lainnya.
b. Struktur kalimat deklaratif bahasa Arab tidak memerlukan adanya kata sarana
yang menjelaskan hubungan antara subjek dan predikat. Bahasa Arab senantiasa
memiliki asumsi bahwa keberadaan gagasan di dalam benak lebih penting dan
lebih benar daripada gagasan itu dalam dunia nyata.
c. I’rab, sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir kata pada keadaan tertentu, baik
rofa’, nashab, jazm dan jar yang terdapat pada isim (kata benda) dan juga fi’il
(kata kerja).
d. Kata kerja dan gramatikal yang digunakan selalu berubah sesuai dengan subyek
yang berhubungan dengan kata kerja tersebut.
e. Bahasa ‘ammiyah dan fush-ha, ‘ammiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli
atau komunikasi dalam situasi tidak formal sedang fush-ha adalah bahasa sastra
dan pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam buku keislaman dan
ilmu pengetahuan.
f. Bahasa Arab sangat mementingkan unsur makna. Apapun kata atau kalimat yang
diungkapkan intinya adalah penutur atau penulis dapat memberikan makna secara
utuh, dan pendengar atau pembaca dapat menangkap makna ini secara utuh pula.
g. Integrasi dua kata, yakni dua kata yang memiliki makna berbeda, lalu
diungkapkan dalam kata yang menunjukkan dua (mutsanna) secara morfologis
dan telah menjadi istilah baku dalam bahasa Arab.
h. Adanya tashrif, yaitu perubahan bentukan kata tertentu ke dalam bentukan-
bentukan lain berdasarkan pola-pola yang sudah baku.

9
C. Ruang Lingkup Kajian Bahasa Arab

Aspek mata pelajaran Bahasa Arab meliputi hal-hal berikut:

a. Keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.


Dengan menyimak peserta didik terlatih untuk memahami Bahasa Arab lisan.
Bercakap adalah mengajarkan keterampilan menggunakan Bahasa Arab secara
lisan untuk mengembangkan kemampuan mengungkapkan berbagai fungsi
komunikasi bahasa. Sedang membaca dapat mengajarkan peserta didik
keterampilan membaca untuk mengembangkan kemamapuan memahami isi
wacana. Sementara menulis adalah untuk mengembangkan kemampuan
menyusun kalimat-kalimat yang benar dalam karangan terpimpin (insya'
muwajjah).
b. Unsur-unsur kebahasaan yang meliputi bentuk kata, kosa kata, struktur kalimat:
1) Bentuk Kata (Morfologi).
Unsur bahasa yang melahirkan ilmu sharaf dalam tingkatan Tsanawiyah
terdiri dari tiga bentuk kata yaitu:
a) isim yang meliputi:
1) isim isyarah mufrad
2) dhamir mufrad dan jamä
3) jam taksir, muannats sālim, dan mudzakkar sālim,
4) isim tafdil,
5) al-maushül (al-ladzi, al-latī, al-ladzīna dan al-lāti)
b) fi'il yang meliputi:
1) fi'il madhi, mudhari' dan amar dengan berbagai tasrifnya,
2) wazan-wazan tsulasi mazid dengan tambahan dua dan tiga huruf.
c) huruf, yang meliputi:
1) huruf-huruf jar,
2) huruf-huruf nashab,
3) macam-macam lam (lam ta'lil, lam amar, lam taukīd, dan lam nafi)
2) Kosa Kata (Fonologi)

10
Dalam mempelajari kosa kata (mufradat) inilah yang melahirkan ilmu
fumihiyah (fonologi). Di samping fonologi yang memang selalu ada pada
semua bahasa. Bahasa Arab memiliki ilmu-ilmu lain seperti rasam
(grafologi), hayan (gaya bahasa), badi (keindahan kata dan makna), arud
(pola Syair), qawafi (bunyi-bunyi/huruf-huruf pada akhir bait puisi), matmu
al lughah (asal bahasa), dan sebagainya.
3) Struktur Kslimat (Sintaksis)
Bahasa Arab memiliki struktur kalimat yang bervariasi seperti bahasa-
bahasa yang lainnya. Antara lain untuk mengenal bunyi dan alat ucap
melahirkan ilmu makhāriju al-huruf (fonetik), untuk mengenal perbedaan
makna melahirkan funülujiyat (fonologi). Sedang untuk mengenal
pembentukan kata melahirkan ilmu sharaf (morfologi). untuk mengenal
strukturnya akan melahirkan ilmu nahwu (sintaksis), dan untuk memahami
mkana melahirkan ilmu ma ani (semantik).
Struktur kalimat pada jenjang Tsanawiyah meliputi:
a) fa'il (dhahir dan dlamir baik muttasil maupun munfasil)
b) maful bih (dhahir dan dlamir)
c) mubtada (dhahir dan dlamir)
d) khabar mubtada baik berupa kata benda, kata sifat, mupun jar majrür.
e) na at man'ût
f) idläfah lafdiyah

Komponen pada poin-poin yang tersebut di atas, adalah terkait dengan


aspek budaya yang terkandung dalam teks lisan dan tulisan..

11
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan pembelajaran bahasa arab adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan
kemahiran berbahasa Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan
sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek
kemahiran, yaitu:Kemahiran membaca, Kemahiran menulis, Kemahiran menyimak,
Kemahiran berbicara.

Bahasa Arab memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dengan


bahasa lain seperti berbeda penyebutan antara laki-laki dan perempuan, pengucapan
bunyi konsonan, irab, bahasa amiyah dan fusha, kata kerja dan gramatikal yang
digunakan selalu berubah sesuai dengan subyek yang berhubungan dengan kata
kerja tersebut, bahasa Arab sangat mementingkan unsur makna, Integrasi dua kata,
yakni dua kata yang memiliki makna berbeda, lalu diungkapkan dalam kata yang
menunjukkan dua (mutsanna) secara morfologis dan telah menjadi istilah baku
dalam bahasa Arab, adanya tashrif, yaitu perubahan bentukan kata tertentu ke dalam
bentukan- bentukan lain berdasarkan pola-pola yang sudah baku.

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami hanyalah seorang manusia
biasa yang tidak pernah sirna dari kekhilafan, karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT. Karena dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka selayaknya kami mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun
kepada para pembaca agar kami bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah
selanjutnya supaya bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Musthafa al-Ghalayain, Jami’ al-Durus al-‘arabiyah, (Beirut: Maktabah Al-Ashriyah,


1987), hlm. 7.

Zuharini. dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 211

Juwairiyah Dahlan, Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional,
1992), hlm. 29.

Radliyah Zainuddin, dkk, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa


Arab, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005), hlm. 46.

Izzan, Ahmad, 2004, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung ; Humaniora

Arsyad, Azhar, 2003, Bahasa Arab Dan Metodologi Pengajarannya,


Yogyakarta :Pustaka Belajar

14

Anda mungkin juga menyukai