Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pengertian, Periodesasi, Pembagian Dalam era di Dunia Islam & Ruang


Lingkup Kajian Peradaban Islam era Pertengahan
Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Sejarah Islam Periode
Pertengahan
Dosen Pengampu : Dra. Laila Rohani, M.Hum

Disusun Oleh : Kelompok 7


Agung Prasetiyo
Jihan Fahira (0602222043)

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga
kelompok kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian, Periodesasi,
Pembagian Dalam era di Dunia Islam & Ruang Lingkup Kajian Peradaban Islam era
Pertengahan”. Tak lupa shalawat serta salam di haturkan kepada nabi Muhammad SAW,
semoga kita bisa mendapatkan syafaat beliau di yaumul akhir nanti.
Makalah ini tersusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sejarah Islam Periode
Pertengahan, kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Dra. Laiala Rohani,
M.Hum, Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
harapkan kritik dan saran untuk kesempurnaannya. Semoga makalah ini bisa bemanfaat bagi
kita semua.

Medan, 24 Oktober 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Periode pertengahan dunia islam, di kalangan sejarawan dan pemikir muslim
sering digambarkan sebagai potret dinamika dunia islam yang berada dalam kondisi
kemunduran, baik secara politis, agama, sosial maupun budaya. Hal ini disebabkan,
sejak tahun 1250M sampai dengan 1800 M, kondisi dunia islam berada dalam kondisi
kemunduran, terutama apabila dibandingkan dengan kondisi dunia islam pada periode
sebelumnya, yaotu pada periode klasik.
Seperti diketahui bahwa pada periode klasik, dunia islam dapat dikatakan
sebagai pusat peradaban dunia. Pada periode ini telah terjadi transmisi dan
transformasi peradaban islam ke berbagai wilayah di berbagai belahan dunia, baik
Afrika Utara, Eropa, Afrika Timur, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara,
maupun Asia Timur. Terjadinya proses transmisi dan transformasi peradaban islam
terhadap peradaban lain tersebut lebih dimungkinkan karena mereka banyak
menyerap dan mendapat pengaruh dari islam melalui kegiatan penyebaran agama
islam itu sendiri.
Memasuki periode pertengahan, gambaran dunia islam sebagai pusat peradabn
islam mulai memudar. Seiring dengan kemunduran yang menimpa dunia islam,
kegiatan transmisi dan transformasi ilmu penegetahuan yang semula banyak
memengaruhi peradaban lain tampaknya mulai berkurang, tradisi intelektual di dunia
islam sudah stagnan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Peradaban Islam Periode Pertengahan?
2. Bagaiman bentuk Periodesasi Islam era Pertengahan?
3. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada abad
pertengahan?
4. Bagaimana bentuk pengaruh Islam periode pertengahan terhadap Indonesia?
5. Bagaimana Ruang Lingkup Kajian Peradaban Islam Periode Pertengahan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah sebagai salah satu tugas mata kuliah
Sejarah Islam Periode Pertengahan, juga bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Peradaban Islam Periode Pertengahan.
2. Untuk mengetahui bentuk Periodesasi Islam era Pertengahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada abad
pertengahan.
4. Untuk mengetahui bentuk pengaruh Islam periode pertengahan terhadap
Indonesia?
5. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Kajian Peradaban Islam Periode Pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam Periode Pertengahan


Periode abad pertengahan ialah tahapan sejarah umat islam yang diawali sejak
tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (Baghdad 1250 M) sampai
timbunya benih-benih kebangkitan atau pembaharuan islam yang diperkirakan
terjadi sekitar tahun (1800 M).1
Periode pertengahan dunia islam (1250-1800 M) yang sering digambarkan
sebagai potret dinamika dunia Islam yang berada dalam kondisi kemunduran.
Periode pertengahan, dimulai sejak runtuhnya dinasti Abbasiyah (Baghdad)
sampai penghujung (abad 17 M), yang bercirikan dengan terjadinya disintegrasi
kekuasaan politik, yang dimana dinasti besar dan kecil saling bermusuhan.

B. Bentuk Periodesasi Islam era Pertengahan


Periode Pertengahan (1250-1800) yang terbagi menjadi dua fase,yakni:
 Fase kemunduran (1250-1500), dengan berbagai bentuk disintegrasi yang semakin
tajam. Pertentangan antara Arab dan Persia yang memanas. Yang dimana bagian
Arab ialah; Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika Utara yang berpusat di
Mesir sedangkan bagian Persia ialah; Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah
yang berpusat di Iran.
 Fase Tiga Dinasti Besar yaitu Turki Usmani di Turki, dinasti Safawi di Persia, dan
dinasti Mughal di India, yang masing-masing dinasti menunjukkan bentuk
kemajuannya dalam bidang politik, milliter, arsitektur, dan ilmu pengetahuan.

1. Fase kemunduran (1250-1500 M)


Kemunduran islam pada abad pertengahan (1250-1500) disebabkan oleh
beberapa faktor, ialah sebagai berikut:
1. Tidak menjaga kekuasaan wilayah dengan baik
2. Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam
penyatuan
3. Para penguasa lemah dalam kepemimpinannya
4. Krisis ekonomi
5. Dekadensi moral yang tidak terkendali
6. Konflik antar kerajaan Islam
Selain itu terdapat juga pasukan Mughal (Hulagu Khan) yang berhasil
membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban
Islam yang kaya ilmu pengetahuan, yang terjadi pada tahun 1258 M. Dan Khalifah
Al Mu’tashim sebagai penguasa terakhir Bani Abbasiyah di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu Khan ( Bangsa Mongol), umat islam
dikuasai olehnya yang beragama syamanism, serta politik islam yang lambat laun
mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Banyak wilayah yang terpecah -
pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak Bersatu. Peninggalan-

1
Anwar Sewang, Sejarah Peradaban Islam, (Sulawesi Selatan, STAIN Parepare, 2017), hlm. 29.
peninggalan budaya dan peradaban islam hancur dan ditambah lagi kehancuran
atas pasukan Timur Lenk.
Berikut beberapa kedatangan dinasti yang menyebabkan kemunduran
peradaban Islam, slah satu diantaranya ialah sebagai berikut:
 Dinasti Jengiskhan
Bangsa mongol juga dikenal dengan dinasti Ilkhan yang berasal dari
daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia tengah sampai ke
Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur.
Mereka memiliki watak keras dan suka berperang, serta menganut agama
Syamaniah (menyembah bintang-bintang dan sujud kepada matahari yang
sedang terbit). Daerah kekuasaannya mencakup daerah Asia Kecil di Barat
dan India di Timur.
Kedatangannya ke dunia Islam berawal dalam penakhlukan kerajaan
Transoxania dan Khawarizm 1219 M, kerajaan Ghazna (1221), kerajaan
Azarbaizan (1223 M), Saljuk (1243 M), Serangan ke Baghdad dilakukan
Hulagukhan (1258 M).
Al Mu’tashim sebagai pimpinan Abbasiyah di (Baghdad) yang terakhir
tidak menolak untuk menyerah, sehingga dikepung tanggal10 Februari 1258
benteng-benteng kota dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan, Khalifah dan
keluarganya serta Sebagian penduduk dibunuh dengan dipancung secara
bergiliran, namun Sebagian keluarga dapat melarikan diri ke Mesir.
Dari Baghdad menuju Syiria dengan menyebrangi sungai Eufrat, pda
thun 1260 M, mereka berhasil menduduki Nablus dan Gaza kecuali Mesir.
Kerajaan Mamalik di (Mesir) mampu memukul mundur pasukan Mongolia
dalam sebuah pertempuran di Ain Jalut (13 September 1260 M).
Invasi pertama oleh Jengis Khan (1209 M) hingga ia meninggal,
kedua, Hulagu Khan berhasil menguasai Persia dan Irak dengan meruntuhkan
Khalifah Abbasiyah (1258 M), selanjutnya ia membangun dinasti Ilkhan (1343
M), ketiga, invasi pada masa timur lenk yang merupakan keturunan Jengis
Khan yang membangun dinasti Timuriyah (1370-1469 M).2

 Dinasti Timur Lenk


Merupakan salah satu dinasti yang membawa kehancuran dunia islam
bahkan lebih kejam dari Jengiskhan atau Hulagukhan. Dinasti Timur Lenk
menganut agama Islam yang konon penganut Syi’ah yang taat dan menyukai
Naqsyabandiyah.
Pada tanggal 10 April 1370 M, dinasti ini memproklamirkan diri
sebagai penguasa tunggal di Tranxosiana, ia berencana untuk menakhlukan
daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Jengiskhan sebelumnya. Ia berkata :
“Sebagaimana hanya ada satu Tuhan di ala mini, maka di bumi seharusnya
hanya ada seorang raja”.
Pada tahun 1381 M, ia menakhlukan Khurasan, Afganistan, Persia,
Fars dan Kurdistan. Terjadi pembantaian secara besar-besaran terhadap siapa
saja yang menghalanginya, misalnya sebagai berikut:
2
Ading Kusdiana, Sejarah & Kebudayaan Islam, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2013), hal. 42.
1. Di Afganistan ia membangun Menara yang disusun dari 2000 mayat yang
dibalut dengan batu dan tanah liat.
2. Di Iran ia membangu Menara dari 70.000 kepala manusia yang sudah
terpisahkan dari badannya.
3. Anatolia sekitar 4000 tentara Armenia dikkubur hidup-hidup.
Timur Lenk juga berambisi untuk menguasai kerajaan Usmani karena kerajaan
ini banyak menguasai daerah-daerah bekas imperium jengiskhan.
Pada tahun 1402 M, terjadi pertemburan hebat di Ankara yang dimana
tentara Usmani mengalami kekalahan, sehingga wafatlah sultan Usmani
(Bayazid I) dalam pertemuran tersebut. Timur Lenk Kembali ke Samarkhan
dan kemudian berencana mengadakan invasi ke Cina, namun di tengah
perjalanan ia menderita sakit yang membawa kematian pada usiany yang ke
71 tahun dan mayatnya dibawa ke Samarkhan.
2. Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan mengalami
kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya
(klasik). Tiga kerajaan tersebut ialah Turki Usmani di Turki, dinasti Safawi di
Persia, dan dinasti Mughal di India, namun diantara tiga kerajaan tersebut
yang paling lama bertahan dan paling besar ialah kerajaan Usmani.
 Kerajaan Usmani
Pendiri kerajaan yang Bernama Usmani, seorang bangsa Turki dari
kabilah Oghuz. Pada tahun (1300 M) ia menyatakan diri sebagai raja besar
keluarga Usmani yang dimana pada tahun (1312 M) ia menyerang kota
Broessa di Bizantiun yang kemudian dijadikan sebagai ibu kota kerajaannya.
Wilayah takhlukannya sebagian benua Eropa seperti Samirna (1327),
Thawasyanli (1330), Iskandar (1338) dan Ankara (1354).
Pada masa Sultan Murad I (1359-1389), ia dapat menguasai
Adrianopel yang kemudian dijadikan ibu kotanya yang baru. Kecemasan Paus
dalam perluasan wilayah eropa yang dilakukan kerajaan Usmani, sehingga
Paus mengobarkan semangat perang.
Namun Sultan Bayazid I (1389-1403 M), pengganti Murad I, dapat
mengalahkan pasukan sekutu Kristen Eropa , sayngnya ia wafat akibat
peperangan dengan pasukan Timur Lenk yang kemudian menjadi
pemenangya. Setelah wafatnya Bayazid I , dinasti ini mengalami
kemundurann, namun dapat diselamatkan oleh putranya Muhammad, yang
dilanjutkan oleh Murad II (1421-1451 M), kemudian Muhammad II / disebut
dengan Muhammad Al Fatih, dengan menakhlukan Konstantinopel (1453 M)
kemudian pada masa Sulaiman al Qanuni (1520-1566 M), dinasti ini
mengalami kemajuan diantaranya ialah sebagai berikut:
 Bidang Politik, yang banyak melakukan ekspansi ke berbagai wilayah,
salah satu diantaranya ialah Asia kecil, Irak, Syiria, Hijaz, Yaman, Mesir,
Libia, Tunis, Afrika, Bulgria dan Yunani.
 Bidang Militer, ialah terbentuknya kelompok militer baru yang disebut
dengan Jenissari, pasukan ini yang mengubah Negara Usmania menjadi
mesin perang yang paling kuat.
 Bidang Arsitektur, banyaknya pembangunan megah seperti sekolah, rumah
sakit, villa, makam, jembatan dan masjid-masjid yang dihiasi dengan
kaligrafi yang indah seperti; Masjid Jami sultan Muhammad Al Fatih,
Mesjid Agung Saulaiman dan Masjid Hagiashopia yang dulunya menjadi
gereja.
Adapun keruntuhan dinasti ini ialah sebagai berikut:
 Terjadinya pemberontakan tentara Jenissari yang dulunya sebagai
pembawa kemajuan ekspansi bagi dinasti tersebut.
 Kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh perang yang berkepanjangan,
menghabiskan uang dan perekonomian Negara merosot, sementara belanja
negara sangat besar dalam biaya perang.
 Wilayah kekuasaan yang sangat luas sehingga sulit untuk mengontrolnya,
disamping itu juga ambisi penguasa yang sangat tinggi untuk menguasai
wilayah, sehingga menyebabkan mereka terlibat peperangan terus-menerus
dengan berbagai bangsa.
 Sepeninggalan Sulaiman al Qanuni, kerajaan dipimpin oleh sultan-sultan
yang lemah terutama dalam bidang kepemimpinan yang akhirnya
membuat pemerintahan menjadi kacau.
 Kerajaan Safawi di Persia
Kerajaan yang berasal dari perkkumpulan pengajian tasawuf tarekat
safawiyah, yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Yang dimana nama
Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din, keturunan imam syi’ah
yang ke-6 (Musa al Kazhim). Gerakan ini lama kelamaan berubah bentuk
menjadi Gerakan politik. Jama’ah maupun murid-murid berubah menjadi
tentara (Qizilbash/ baret merah) yang teratur dan menentang mahzab selain
syi’ah.
Pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524), dialah yang pertama
kali memproklamirkan dirinya sebagai raja pertama Safawi di kota Tabriz.
Dalam waktu 10 tahun ia mampu menguasai seluruh wilayah Persia dan
kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Abbas I.
Adapun kemajuan dalam masa kerajaan ini ialah sebagai berikut:
 Bidang Politik, terjadi perluasan wilayah di beberapa daerah yang dikuasai
Turki seperti, Tabriz, Sirwan, dan Baghdad.
 Bidang ilmu pengetahuan, yang pada masanya lahir beberapa ilmuan
antara lain Bahuddin al-Syaeroji (Filosof) dan Muhammad Baqir Ibnu
Muhammad Damad (Filosof dan ahli sejarah).
 Bidang Seni, telah berhasil membangun Isfahan sebagai ibu kota yang
sangat indah, pembangunan masjid-masjid, rumah sakit, sekolah-sekolah,
jembatan raksasa dan Istana Chihil Sutun. Selain itu juga terdapat bentuk
kerajinan tangan seperti; keramik, karpet, pakaian tenun, dan tembikar.
Adapun bentuk keruntuhan kerajaan Safawi salah satu diantaranya ialah
sebagai berikut:
 Pimpinan raja Abbas II, raja yang suka mabuk minuman keras.
 Sulaiman yang pecandu narkotika serta menyenangi kehidupan malam
 Husein sebagai raja yang sangat deskriminatif, terlalu berpihak kepada
kaum syi’ah dan kejam terhadap penganut sunni.
 Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
 Konflik internal di kalangan penguasa yang memperebutkan kekuasaan.

 Kerajaan Mughal di India


Kerajaan ini berpusat di India dan Delhi, yang berdiri setelah kerajaan
Safawiyah,yang dimana kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur yang
merupakan salah satu cucu Timur Lenk (1482-1530 M). Babur meninggal
pada tahun (1530 M) kemudian digantikan oleh anaknya Humayun (1530-
1556 M), kemudian ia meninggal dikarenakan terjatuh dari tangga
perpustakaannya (1556 M), yang kemudian digantikan oleh anaknya Akbar
(1556-1606 M), sultan-sultan besar setelahnya ialah Jehangir (1628-1658 M)
dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb
(1659-1707 M). Adapun berikut ini beberapa kemjauan dari Kerajaan Mughal
ialah sebagai berikut:
 Bidang Pertanian, memperoleh biji-bijian, padi ,kacang, tebu, sayuran,
rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan-bahan celupan.
 Bidang Arsitektur yang masih dinikmati sekarang ini misalnya bangunan
Masjid berlapis Mutiara, Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi dan istana
indah di Lahore.
Adapun berikut ini beberapa faktor kemunduran kerajaan Mughal ialah
sebagai berikut:
 Kekuatan pasukan daratnya semakin kurang handal,terutama dalam
mengoperasikan persenjataan buatannya sendiri.
 Kehidupan yang mewah di kalangan pembesar kerajaan sehingga
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.
 Sikap kasar dari pimpinan Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya
yang menyebabkan terjadinya konflik antar agama.
 Semua pewaris tahta terakhir kerajaan Mughal adalah orang-orang lemah
dalam bidang kepemimpinan.
 Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa
memantau gerak Langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai.

C. Bentuk Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan era Pertengahan


Adapun berikut ini beberapa perkembangan Islam era pertengahan, ialah sebagai
berikut:
1. Bidang Politik, Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan
Konstantinopel (1453 M), keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap
pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah Timur Tengah yang
Ketika itu manjadi jalur dagang dari Asia ke Eropa, saat itulah perdagangan
ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka
menemukan Asia dan Amerika.
2. Bidang Kebudayaan, melalui bangsa Arab (Islam), Eropa memahami ilmu
pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Adapun beberapa tokoh
yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu, antara lain
sebagai berikut:
 Al Farabi (780-863 M), dengan kemampuannya dalam mengarang buku,
mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles.
 Ibnu Rusyd (1120-1198 M), membawa pengaruh besar terhadap Eropa
yang menimbulkan Gerakan Averoisme (yang menuntut kebebasan
berfikir), dari sinilah kemudian lahir reformasi dan rasionalisme pada abad
ke-17 M di Eropa.
 Ibnu Sina (980-1060 M), ia dikenal dengan nama Avicena sebagai seorang
dokter di kota Hamazan Persia, yang menulis buku-buku ketokteran dan
peneliti berbagai penyakit. Ia juga seorang Filsuf, ahli fisika dan ilmu jiwa.
3. Bidang Pendidikan, banyak pemuda Eropa yang belajar di Universitas-
universitas Islam di Spanyol seperti Cordova, Sevilla, Malaca, Granada dan
Salamanca, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuan muslim
kemudian setelah mereka pualng ke negerinya, mereka mendirikan universitas
yang sama.

D. Pengaruh Sejarah Islam abad Pertengahan terhadap umat Islam Indonesia


Sebelum Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia memeluk agama Hindu
dan Buddha yang berdampingan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Setelah Islam masuk ke Indonesia yang kemudian membawa pengaruh besar baik
dalam biidang politik, ekonomi, sosial maupun kebudayaan, diantaranya ialah
sebagai berikut:
1. Pengaruh Bahasa dan Nama, dalam segi Bahasa yang sekarang ini ternyata
Bahasa arab sudah banyak menyatu dalam kosa kata Bahasa Indonesia,
contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin, musyawarah, kursi dll. Dalam
bentuk nama juga banyak dipergunakan bangsa Indonesia ialah nama-nama
yang bercirikan Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Ahmad,
Khadijah, Maimunah dan Rahma.
2. Pengaruh Budaya, bentuk adat istiadat dan seni kebiasaan yang banyak
berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan,
syukuran serta yasinan. Dalam segi kesenian banyak dijumpai seni music
seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat. Tak hanya itu saja
dalam bidang seni arsitektur rumah maupun masjid di Indonesia yang banyak
dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang berada di wilayah Timur Tengah.
3. Pengaruh dalam Bidang Politik, bentuk pengaruhnya dapat kita lihat dalam
sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam seperti konsep khalifah atau
kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh,
Mataram, Demak, Banten dan Tidore.
4. Pengaruh di Bidang Ekonomi, daerah pesisir yang banyak dikunjungi oleh
para pedagang Islam dari Arab, Persia dan Gujarat yang menerapkan konsep
jual beli secara Islam, juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal
jariyah yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni anak yatim
piatu, fakir dan miskin, yang membuat perekonomian umat Islam semakin
berkembang.

E. Ruang Lingkup Kajian Peradaban Islam era Pertengahan


Para ahli sejarah menjadikan ruang lingkup pembicaraannya pada manusia dan
waktu serta ruang, dengan demikian ruang lingkup penelitian sejarah adalah
semua usaha menusia pada suatu waktu dan pada tempat tertentu. Dengan ruang
lingkup yang dikemukakan, maka ada tujuh lapangan hidup yang dibahas dalam
ilmu sejarah, salah satu diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Manusia dalam arti individu maupun masyarakat
2. Ekonomi
3. Politik
4. Ilmu Pengetahuan dan teknologi
5. Kesenian
6. Hukum
7. Agama dan Keyakinan
Yang dimana Lembaga politik dan aktivitas manusia adalah dua hal yang
paling banyak mempengaruhi kehidupan manusia secara umum.3

BAB III
PENUTUP

3
Achiriah & Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan, Perdana Publishing, 2018), hal. 11.
A. Kesimpulan
Adapun berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah kami
ialah sebagai berikut:
1. Sejarah era pertengahan ialah tahapan sejarah umat islam yang diawali sejak
tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M) hingga timbulnya
kebangkitan maupun pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi sekitar tahun
1800 M.
2. Adapun Periode Pertengahan yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
 Masa Kemunduran (1250-1500 M).
 Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M).
3. Masa kemunduran ini seperti masuknya invasi bangsa mongol maupun timur lenk
ke wilayah abbasiyah di Baghdad, sehingga membawa dambak besar terhadap
terhadap kaum muslimin, yang kemudian dinasti mamalik (Mesir) dapat memukul
mundur tentara Mongolia (Hulagukhan).
4. Adanya perkembangan tiga kerajaan besar setelah runtuhnya masa kemunduran
kaum muslim, salah satu kerajaan tersebut ialah kerajaan Usmani, kerajaan Safawi
di Persia serta kerajaan Mughal di India.
5. Adapun bentuk perkembangan ilmu pengetahuan serta kebudayaan yang dapat
kita lihat dari segi politik, ekonomi maupun Pendidikan.
6. Adapun pengaruh era pertengahan terhadap islam di Indonesia, salah satunya
dapat kita lihat dari segi Bahasa maupun nama, budaya, serta politik.

DAFTAR PUSTAKA
Sewang, Anwar.“Sejarah Peradaban Islam”.(Sulawesi Selatan: STAIN, 2017)
Kusdiana, Ading. “Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Pertengahan”. (Bandung:
CV.Pustaka Setia, 2013)
Achiriah, dkk. “Sejarah Peradaban Islam”. (Medan: Perdana Publishing, 2018)

Anda mungkin juga menyukai