Disusun oleh :
1. M. Akhmal Ismawan
2. Mutmainah
3. Handry Ahmad S
Kelas : 2 B
Semester II
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,serta
taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
“Islam Pada Masa Periode Pertengahan (1250-1800)”. Penyusun juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari katasempurna. Oleh sebab itu,
penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penyusun
buat di masa yang akan datang, mengingat tidakada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupunorang
yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahankata-kata yang
kurang berkenan dan penyusun memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
3.1 KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Islam pada abad pertengahan (1250-1800), mengalami dua fase yaitu fase
kemajuan dan fase kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai
dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar
wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250–1500 M yang ditandai dengan
kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah-pisah.
1.2 Tujuan penulisan
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Singkat
Islam pada masa abad pertengahan terjadi setelah Islam klasik yang terjadi pada 650-1250
M. Di masa ini banyak peristiwa besar, yaitu:
a) Luasnya wilayah kekuasaan Islam
b) Kemajuan ilmu pengetahuan sains
c) Penyatuan antar banyak wilayah islam
d) Islam terpecah-pecah menjadi beberapa kerajaan
Pada masa ini juga terjadi dua fase yang menyebababkan masa ini berakhir ke masamodern
(1800-Sekarang) yaitu, fase kemajuan dan kemunduran.
2.2 Fase Kemunduran
Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
b) Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
c) Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
d) Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumi
hanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan
ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu ke khalifahannya dipimpin oleh
khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang
beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar
biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa
bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban
Islam hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh
Timur Lenk.
v
2.3 Masa Tiga Kerajaan Besar
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali
walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya (klasik) setelah berkembangnya tiga
kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di
Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan
Utsmani.
1. Kerajaan Utsmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah
Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Utsmani atau Utsmani I dan
memproklamirkan diri sebagai Padisyah al-Usman atau raja besar keluarga Usman tahun 1300M
(699 H). Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya memperluas wilayahnya
ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota
Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 M dijadikan sebagai Ibu kota Negara. Pada masa
pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly
tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-
daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali di duduki kerajaan Utsmani.
Kerajaan Utsmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat
terutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam bidang
pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya misalnya kebudayaan
Persia, Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit,
gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya
seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku. Kerajaan Utsmani sepeninggal Sultan Al
Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai problema sebagai berikut:
1. Penduduknya sangat heterogen
2. Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
3. Kepemimpinannya lemah
4. Terjadinya dekadensi moral
5. Krisis ekonomi
2. Kerajaan Syafawi
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil
(Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil dari nama pendirinya
yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan setelah gerakannya berhasil
mendirikan kerajaan. Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan
tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria dan
Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-
orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara
dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah. Dalam
perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail yang
baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di Gilan selama lima belas
vi
tahun mempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di
Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah. Saat
kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan AK Koyunlu
diSharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi raja pertama dinasti
Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun. Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa
kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang
pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi
salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama
dibidang politik dan militer. Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian
mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a) Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b) Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
c) Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik
3. Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan
ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi dapat
menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul ibu kota
Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kerajaan Mughal mencapai jaman keemasan semasa Raja Akbar, persoalan-persoalan dalam
negeri dapat diatasi dengan baik dan mengadakan ekspansi sehingga dapat menguasai Chudar,
Ghond, Chitor, Ranthabar, kalinjar, Gujarat, surat, Bihar, Bengal Orissa, Kashmir, Gawilgarth,
Ahmadnagar, Narhala dan Ashirgah. Semua yang dikuasai kerajaan tersebut diperintah dalam
suatu pemerintah militeristik. Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami
kemerosotan, penyebabnya antara lain:
a) Kemerosotan moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
b) Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat lemah
c) Kekuatan mililernya juga lemah
d) Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Pada abad Pertengahan
vii
Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat. Banyak sarjana-sarjana muslim yang
berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka
diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan
kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan
kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. Berkembangnya pemikiran yunani ini melalui
karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa
latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M rasionalisme
pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
2. Bidang Politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II
di Andalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi
perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur disemenanjung Balkan.
Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II
dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan
kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu
terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sedangkan bani
Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi
perang salib (1096-1291).
3. Bidang Sosial-Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M.
Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah
menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu
perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan
Asia dan Amerika.
4. Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari
Yunani dan Babilonia. Tokoh-tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat
itu antara lain sebagai berikut:
a) Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi
mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya Aristoteles.
b) Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga
menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang
menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad
ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu
Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di
viii
perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul
Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.
c) Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter dikota
Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit.
Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud at
auwahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang
terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi
suatu rujukan ilmu kedokteran.
ix
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada banyak perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap
sejarah perkembangan Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai berikut.
a) Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan
kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidak
terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk
memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh
karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang
antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan
keislamannya melalui rujukan Al Qur’an dan Hadis.
b) Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal
dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi
kemudian mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat
Islam.Invasi Islam terhadap Eropa seperti andalusia dan Semenanjung Balkan selama
berabad-abad telah memotivasi barat untuk mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaannya.
c) Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu
Sina, Al Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi umat Islam
untuk terus mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan
tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan tersebut sehingga Islam mampu membawa
rahmat bagi seluruh dunia.
x
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33090820/Perkembangan_Islam_Abad_Pertengahan
https://lolilali.blogspot.com/2014/02/perkembangan-islam-abad-pertengahan
https://bintangbinfa.wordpress.com/sejarah-perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
https://hariswandi.wordpress.com/perkembangan-islam-pada-abad-pertengahan
xi