Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Pendidikan Islam Masa Kemunduran

Mata Kuliah: Sejarah Pendidikan Islam

Dosen: Ujang Efendi, M. Pd. I

Nama Kelompok: Delapan (8)

Semester/ Kelas: 1 A

Nama Anggota: 1)Ariska Nabila(17110400)

2)Aulia Nur Azizah (1711040029)

3)Ayik Ajeng Prastiwy(17110400)

Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri raden Intan Lampung

Tahun Akademik 2017


I
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penyusun makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah atas
junjungan kita nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak diyaumil
akhir nanti.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman pembaca akan
materi mengenai sejarah pendidikan islam di masa kemunduran, sekaligus memenuhi
tugas makalah mata kuliah sejarah pendidikan islam. dan kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ujang Effendi selaku dosen mata kuliah
sejarah pendidikan islam dan teman-teman yang membantu terselesainya makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat dan sekiranya ada kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini kami mohon maaf dan kami siap menerima kritikan yang
dapat memotivasi kami kedepannya, Kami berharap setelah membaca makalah yang
sederhana ini kita dapat menambah ilmu dan wawasan kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb

Bandar Lampung, 22 Oktober 2017

Penulis
II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar. I
Daftar Isi II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN.
2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam.
2.2 Corak Kemunduran Pendidikan Islam.
BAB III
PENUTUP.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Islam secara khusus tidak dapat disamakan dengan makna pendidikan
secara umum. Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam
sebagai suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari pokok ajaran Islam (al-
Quran) dan al-Hadits sebagai penjelasnya. Pendidikan Islam yang mulai dirintis sejak
turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW mengalami pasang dan surut
seiring dengan perjalanan panjangnya melintasi ruang dan waktu hingga masa
sekarang.Hal tersebut bergantung pada bagaimana pelaku sejarah pada masanya itu
melaksanakan proses pendidikan.
Puncak kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang luasnya lembaga-
lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal di berbagai pusat
kebudayaan Islam. Hal ini dipengaruhi oleh jiwa dan semangat kaum muslimin pada
waktu itu yang sangat dalam penghayatan dan pengamalannya terhadap ajaran Islam.
Namun pendidikan Islam yang pernah mengalami masa puncak tersebut, lambat
laun mulai mengalami kemerosotan jika dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Peristiwa ini belangsung sejak jatuhnya kota Baghdad di bagian Timur dan kota
Cordova di bagian Barat yang keduanya adalah menjadi pusat pendidikan Islam pada
waktu itu. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi sebab kemunduran
pendidikan Islam.
Dengan demikian, dalam sebuah lembaga pendidikan pasti terjadi pertumbuhan
dan perkembangan, dan ini sama halnya dengan pendidikan Islam. Dalam pendidikan
Islam ada beberapa masa yaitu masa perintisan, masa kejayaan, masa kemunduran,
dan ada pula masa pembaharuan. Maka dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan
beberapa bagian penting yang terkait dengan masa kemunduran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kapan masa kemunduran pendidikan islam berlangsung?
2. Apa sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam?
3. Dalam bidang apa saja kemunduran pendidikan islam?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui masa kemunduran pendidikan islam
2. Mengetahui sebab terjadinya kemunduran pendidikan islam
3. Mengetahui berbagai bidang kemunduran pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sebab-sebab terjadinya Kemunduran Pendidikan Islam

1. Kejatuhan Baghdad di Timur dan Cordova di Barat


a. Kejatuhan Baghdad (1258 M)
Masa Daulah Abbasiyah dikenal sebagai masa keemasan. Namun, dengan
kejatuhan Baghdad di Timur (1258 M) sebagai awal periode kemunduran pendidikan
yang ditandai kemunduran intelektual. Menurut para sejarah diantara faktor-faktor
yang menyebabkan keruntuhan daulah abbasiyah dapat dikelompokkan menjadi dua
faktor: (1) faktor internal, (2) faktor eksternal.
1)Faktor Internal
a) Perpecahan ,perebutan kekuasaan dan pengaruh dalam keluarga Abbasiyah
sendiri. Walaupun hal tersebut terjadi di dalam lingkungan keluarga sendiri, namun
mempunyai pengaruh yang dalam dan luas sampai ke pendidikan islam.
b)Gaya hidup yang berlebih-lebihan, oleh sebagian khalifah bahkan diikuti
oleh keluarga, mereka dapat mendatangkan malapetaka. Sebagaimana pada diri
khalifah al-Mutaz. Al-mutaz adalah khalifah pertama yang mengadakan kendaraan
dengan memakai hiasan emas. Sehingga mereka menghabiskan uang yang tersedia di
Bait al-Mal.
c)Kelemahan sebagian dari khalifah, khalifah merupakan pusat dari struktur
kekuasaan pemerintahan, seharusnya dipegang oleh orang-orang yang kuat dipandang
dari berbagai segi. Namun, pada masa kemunduran kelemahan khalaifah merupakan
sebab diantara sekian banyak sebab-sebab yang membawa kemunduran dan
kehancurandi bidang pemerintahan.
d)Pada masa tertentu hanya sebagai lambang, khalifah tunduk dibawah
kekuasaan orang-orang yang berkuasa dibawahnya. Khalifah sewaktu-waktunya
dapat diturunkan bahkan kalau perlu dapat saja dibunuh.
e)Persaingan dan pertentangan antar unsur Arab, Persia, dan Turki, pada masa
Daulah Abbasiyah itu erat sekkali kaitannya dengan perpecahan dan perebutan
kekuasaan serta pengaruh dalam keluarga khalifah
f)Perpecahan yang disebabkan perbedaan mazhab, menyebabkan terjadinya
pertentangan dan perpecahan karena masing-masing mazhab mengaku bahwa
mazhabnya yang benar dan mazhab yg lain adalah salah.
2) Faktor-faktor Eksternal
a) Berkembangannya ajaran teologi asyari dan tasawuf al-Ghazali yang
mengajarkan tawakal dan fatalisme
b) Dominan pengaruh Turki di dunia Islam
c) Serangan Mongol ke Baghdad
d) Perang Salib
b. Kejatuhan Cordova (1236 M)
Setelah mencapai kemajuan dan kesuksesan kurang lebih selama delapan abad
Andalusia (Spanyol) menjadi kiblat ilmu pengetahuan. Jika Baghdad mengalami
masa kemunduran dan kehancuran setelah mencapai puncak kejayaannya, maka
Cordova di Andalusia mengalami hal yang sama.
1) Faktor Internal
a) Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan yang menyebabkan munculnya
perebutan kekuasaan di antara ahli waris kerajaan.
b) Lemahnya figur dan kharismatik yang dimiliki khalifah. Khalifah tidak
lebih sebagai simbol saja, sedangkan yang menjalankan pemerintahan sepenuhnya
ditangan Wazir.
c) Terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam itu sendiri yang disebabkan
perbedaan kepentingan
d) Tatkala umat islam menguasai Andalusia,kebijakan para penguasa Muslim
tidak melalukan Islamisasi secara sempurna tetapi membiarkan orang-orang kristen
mempertahankan hukum dan tradisi mereka asalkan tetapkan tetap membayar upeti
dan tidak mengadakan perlawanan bersenjata. Dan tatkala umat islam mengalami
kelemahan,mereka bangkit menghancurkan umat islam.
e) Munculnya Muluk al-Thawaif (kerajaan-kerajaan kecil) yang masing-
masing saling berebut kekuasaan.
2) Faktor Eksternal
Daulah Ummayyah yang berada dalam posisi yang lemah karena faktor-faktor
tersebut diatas, muncul serangan dari kristen yang sudah menyatu. Akibatnya
Cordova jatuh di bawah kekuasaan Kristen. Dengan jatuhnya Cordova, mka daerah
kekuasaan Daulah Umayyah yang lainnya dapat pula dikuasai oleh orang Kristen
dengan mudah.1[1]

M.M Sharif dalam bukunya Muslim Thought, mengungkapkan gejala


kemunduran pendidikan dan kebudayaan islam tersebut sebagai berikut: ...telah kita
saksikan bahwa pikiran Islam telah melaksanakan satu kemajuan yang hebat dalam
jangka waktu yang terletak diantara abad ke VIII dan abad ke XIII M...sebagai satu
perbekalan yang matang untuk menjadi dasar pokok dalam mengadakan
pembangkitan Eropa(renaissance)
Selanjutnya diungkapkan oleh M.M Sharif, bahwa pikiran Islam menurun
setelah abad ke XIII M dan terus melemah sampai abad ke XVIII M.
1) Telah berkelebihan filsafat Islam, Al-Ghazali mendapat sukses di Timur dan Ibnu
Rusyd mendapat sukses di Barat.
2) Umat islam terutama para pemerintahannya melalaikan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dan tidak memberi kesempatan untuk berkembang.

1[1] Ramayulis. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: kalam mulia,h.109


3) Terjadinya pemberontakan yang dibarengi dengan serangan dari luar, sehingga
menimbulkan kehancuran yang mengakibatkan berhentinya kegiatan pengembangan
ilmu pengetahuan.2[2]
Dengan semakin ditinggalkannya pendidikan intelektual, maka semakin statis
perkembangan kebudayaan islam, karna daya intelektual generasi penerusnya tidak
mampu mengadakan kreasi-kreasi budaya baru. Kehancuran total yang dialami oleh
kota Baghdad dan Granada sebagai pusat-pusat pendidikan dan kebudayaan,menandai
runtuhnya sendi pendidikan dan kebudayaan islam. Kebekuan intelektual dalam
kehidupan kaum muslimin yang diwarnai dengan berkembangnya berbagai macam
aliran sufi yang karena terlalu toleran terhadap ajaran mistik yang berasal dari agama
lain (Hindu, Budha, Neo Platonisme) telah memunculkan berbagai macam tarikat
yang menyimpang jauh dari ajaran islam, telah memunculkan berbagai tariqat yang
menyimpang jauh dari ajaran agama islam.3[3]

2.2 Corak Kemunduran Pendidikan Islam


Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad dan Cordova sebagai pusat-
pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, menandai runtuhnya sendi pendidikan dan
kebudayaan islam. Daya intelektual umat islam tidak mampu untuk mengatasi
persoalan-persoalan baru sebagai akibat perkembangan zaman. Dan sebagian besar
negeri Islam dijajah oleh bangsa Barat.
Corak kemunduran pendidikan Islam dapat diliat dari beberapa aspek:
1. Bidang intelektual
Kemunduran dalam bidang intelektual ditandai dengan ketidakmampuan umat
Islam untuk mempergunakan akalnya dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman.

2[2] M.M. Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164

3[3] Dra. Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta,2011.
Hal.111
Menurut fazlal Rhman gejala kemunduran intelektual ditandai dengan penutupan
Ijtihad(pemikiran yang original dan bebas)
2. Bidang akidah dan ibadah
Perbuatan syirik dan khurafat sudah membudaya, sedangkan dalam bidang
ibadah adalah dengan masuknya hal-hal yang bersifat bidah ke dalam pengalaman
ibadah. Menurut M.Nathir akibat perbuatan syirik bidah dan khurafat maka
kemurnian tauhid terancam.
3. Bidang hukum
Kemunduran dalam bidang hukum disebabkan ditutupnya pintu ijtihad, yang
terjadi adalah berkembangnya taklis buta dikalangan umat islam. Dengan sikap hidup
yang fatalistis tersebut kehidupan mereka sangat statis.
4. Bidang kurikulum
Terlihatdari sedikitnya mata pelajaran dilembaga pendidikan Islam di seluruh
dunia Islam. Mata pelajaran agama yang berorientasi kepada kehidupan akhirat
seperti fiqh, akhlak, tasawuf lebih banyak dibanding dengan ilmu-ilmu keislaman
yang berorientasi kepada kehidupan dunia seperti filsafat, ilmu fisika, matematika,
biologi dihilangkan bahkan ada lembaga yang mengharamkan mata pelajaran filsafat.
5. Bidang karya ilmiah
Pada masa kemunduran tidak ada lagi buku-buku ilmu keislaman yang
dihasilkan oleh para sarjana muslim. Pembelajaran tidak menghasilkan ilmu yang
baru tetapi hanya menghasilkan syarah(komentar). Karya-karya tertentu mengenai
teologi rasional tertimbun dalam lebih dari setengah lusin lapisan komentar.
6. Bidang kehidupan dan tradisi kelembagaan
Pada masa kemunduran ini kehidupan di lembaga pendidikan di tengh-tengah
masyarakat adalah kehidupan Zuhud. Akibat kehancuran ini dalam bidang kehidupan
intelektual dan material adalah beralihnya secara dratis pusat-pusat kebudayaan dari
dunia Islam ke Eropa. Dalam kondisi ini menyebabkan umat islam mencari peganagn
dan sandaran hidup yang bisa mengarahkan kehidupan mereka. Paham jabariyah
dalam islam menyebar luas. Dengan kondisi seperti itu berkembanglah berbagai
sistem riyadah dan atau cara tertentu yang dikembangkan untuk para murid yang
disebut Thariqat.

Keadaan yang demikian berlangsung selama masa kemunduruan kebudayaan


dan pendidikan islam sampai dengan abad ke 12 H/ 18 M. Baru pada pertengahan
abad ke 12 H/ 18 M tersebut timbullah disanasini usaha untuk mmengadakan
permurnian kembali ajaran-ajaran Islam yang nampak di Jazirah Arab oleh
Muhammad Ibnu Abd al-Wahab(1115-1206 H) dan di India oleh Syah Waliullah
(1113-1176 H) .Usaha pemurnian tersebut mengarah kepada dua sasaran pokok yaitu
(1) Mengembalikan ajaran islam kepada unsur-unsur aslinya, dengan bersumber pada
Al-Quran dan As-Sunnah, membuang segala bidah dan khurafat serta pengaruh dari
ajaran lainyang dimasukkan oleh kaum sufi
(2) Membuka pintu ijtihad yang telah beberapa abad sebelumnya dinyatakan
ditutup.Gerakan pemurnian ini adalah merupakan tahap awal dari gerakan
pembaharuan yang nanti dilaksanakan pada akhir abad ke 13H/19 M.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas dapat penyusun simpulkan :
1.Kemunduran pendidikan islam terjadi saat Baghdad jatuh pada tahun 1258
M dan Jatuhnya Cordova pada tahun 1236 M.
2.Kemunduran ini disebakan oleh jatuh Baghdad dan Cordova dengan faktor-
faktor internal maupun eksternal
3.Pada masa kemunduran pendidikan islam dan ada beberapa bidang yang
ikut jatuh diantaranya Bidang Intelektual, Akidah dan Ibadah, Bidang Hukum,
Bidang Kurikulum dan Karya ilmiah, Bidang Kehidupan dan Tradis Kelembagaan.

3.2 Saran
Demikianlah makalah mengenai Masa Kemunduran Pendidikan Islam
semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Penulis mengharapkan makalah ini
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita dan senantiasa mendekatkan
diri kita kepada Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran
Al-Hadist
Ramayulis. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam mulia..
Syarif, Muslim Thought Diponegoro, Bandung, hal. 161-164
Zuhairini, dkk. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta.
Hal.111

Anda mungkin juga menyukai