Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR PENDIDIKAN ISLAM


Dosen Pengampu: Bapak Dr. H. Agus Salim, S.Ag., M.Pd.I

Oleh:

Rizki Firmansyah (20862081015)

Rastania Putri Velany (20862081004)

Istiqomah Ainun Zunafaro (20862081021)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU KEISLAMAN

UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG

OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rasa syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah mengizinkan dan memberi
nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun makalah yang berjudul “DASAR
PENDIDIKAN ISLAM” mata kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.

Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas
dari mata kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM, untuk mencapai nilai yang memenuhi
syarat kelulusan perkuliahan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan dosen dan semua
pihak, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Apabila ada kekurangan atau
kesalahan dalam makalah ini, kami mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 23 September 2021

Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
Latar Belakang................................................................................................. 3
Rumusan Masalah............................................................................................ 3
Tujuan.............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 4

Pengertian Dasar-dasar Pendidikan................................................................. 4

Dasar Pendidikan Islam................................................................................... 5

Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam di Indonesia.......................................... 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 11

Kesimpulan...................................................................................................... 11

Daftar Pustaka.................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Islam merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan umat
Islam. Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan kadar
keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti tentang dasar-
dasar Ilmu Pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan lebih tau dan lebih
mengerti akan terciptanya seorang hamba yang beriman. Manusia hidup dalam dunia ini
tanpa mengenal tentang dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, maka jelas bagi mereka sulit
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, apa lagi menjadi hamba yang beriman. Dalam
kaitannya pernyataan di atas dapat diberikan definisi bahwa kita perlu mempelajari suatu
hal yang lebih dalam tentang Islam. Namun banyak orang yang belum mengerti apa saja
yang menjadi dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan
ada pembahasan mengenai dasar-dasar pendidikan dalam islam, yaitu menurut al-Quran,
al-Hadits dan Ijtihad.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian Dasar-dasar Pendidikan?
2. Bagaimana Dasar Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Arti dari Dasar-dasar Pendidikan


2. Untuk mengetahui Dasar Pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar-dasar Pendidikan


Dasar-dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih
dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai
sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting
dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar
pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup
tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan.
Dasar- dasar Pendidikan dapat pula diartikan sebagai Pengantar Pendidikan atau
Pengantar Dasar-dasar ilmu Pendidikan. Uraian ini didasarkan atas pendekatan yang
lebih mendasar dan praktis.1 Artinya, uraian tentang teori Pendidikan secara teoritis
hanya bersifat mendasar, sekadar memberikan wawasan tentang arti (pengertian,
definisi), ruang lingkup, fungsi, tujuan dan sistematika atau komponen-komponen
kependidikan.
Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan anak didik dengan
melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, guna mencapai tujuan pendidikan,
dengan senantiasa didasari oleh nilai – nilai tertentu. Nilai – nilai itulah yang kemudian
disebut sebagai dasar pendidikan. Setiap sistem pendidikan memiliki dasar pendidikan
tertentu yang merupakan cerminan filsafat dari sistem pendidikan tersebut. Oleh karena
itu, sistem pendidikan pada suatu bangsa akan berbeda dengan yang terdapat dengan
bangsa lain.

__________________________________________________________

1
M. Noor Syam. Pengantar Dasar Dasar Kependidikan. hal 1
Dasar yang menjadi acuan pendidikan harus merupakan sumber nilai kebenaran
dan kekuatan yang dapat mengantarkan pada aktivitas yang dicita– citakan. Dasar atau
landasan pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai
– nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan bersikap tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman.2

B. Dasar Pendidikan Islam


Dasar ilmu pendidikan islam didasarkan pada ajaran yang bersumber dari Al-
Qur`an, sunnah Rasulullah SAW., dan Ijtihad. Tiga sumber ini harus digunakan secara
hierarki. Al-Qur`an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak
ditemukan di dalam al-Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak
ditemukan juga dalam sunnah, barulah ijtihad. Sunnah tidak bertentangan dengan al-
Qur`an, dan Ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan sunnah.

Dasar ilmu pendidikan islam di dasarkan pada 4 sumber utama, yaitu:

1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril
kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terkandung ajaran pokok yang dapat
dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yang
terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan
dengan masalah keimanan yang disebut AQIDAH, dan yang berhubungan dengan
amal yang disebut SYARI’AH.3
Pendidikan sangat penting karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan
membentuk manusia menjadi lebih baik, dan ikut menentukan corak dan bentuk amal
serta kehidupan manusia baik pribadi maupun masyarakat.

__________________________________________________________

2
Hamdani, Dasar-dasar Kependidikan. Pustaka Setia, Bandung, 2002
3
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Griya Santri. Yogyakarta. 2009 hal 19
Al-Qur’an menyatakan dirinya sebagai kitab petunjuk. Allah SWT., menjelaskan
dalam firmannya dalam QS. Al-Isra’ ayat 9.

‫ت اَنَّ لَ ُه ْم اَ ْج ًرا َكبِ ْي ًر ۙا‬ ّ ٰ ‫ش ُر ا ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ الَّ ِذيْنَ يَ ْع َملُ ْونَ ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬ ْ ‫اِنَّ ٰه َذا ا ْلقُ ْر ٰانَ يَ ْه ِد‬
ِّ َ‫ي لِلَّتِ ْي ِه َي اَ ْق َو ُم َويُب‬

Artinya:

“Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka
akan mendapat pahala yang besar.”4

2. Hadits
Hadits ialah perkataan, perbuatan, ketetapan Rasulullah Saw. Hadits merupakan
sumber ajaran yang kedua setelah Al-Qur’an. Hadits juga berisi aqidah dan syari’ah.
Hadits berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala
aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia seutuhnya atau muslim yang
bertaqwa.6 Untuk itu Rasulullah menjadi guru dan pendidik utama. Beliau sendiri
mendidik, pertama dengan menggunakan rumah Al-Arqam ibn Abi Al-Arqam, kedua
dengan memanfaatkan tawanan perang untuk mengajar baca tulis, ketiga dengan
mengirim para sahabat ke daerah-daerah yang baru masuk Islam.
Pada dasarnya semua dasar agama Islam akan kembali kepada kedua sumber
utama yaitu al-Quran dan as-Sunnah. Hal ini sejalan dengan pesan Rasulullah agar
umat Islam tidak tersesat dalam menjalani hidupnya, sebagaimana Sabdanya sebagai
berikut:
ُ ‫سنَّةَ َر‬
‫س ْولِ ِه‬ َ ‫ ِكت‬:‫س ْكتُ ْم ِب ِه َما‬
ُ ‫َاب هللاِ َو‬ ِ َ‫َر ْكتُ ِف ْي ُك ْم أَ ْم َر ْي ِن لَنْ ت‬
َّ ‫ضلُّ ْوا َما تَ َم‬
Artinya:
“Sungguh telah aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang tidak akan menjadikan kalian
tersesat selagi kalian berpegang teguh denganya yaitu al-Qur'an dan Sunah
NabiNya".

_____________________________________

4
Departemen Agama RI. 1995. Al Qur’an dan Terjemahnya Juz 1 – Juz 30. hal 425
3. Ijtihad
Ijtihad adalah sumber ajaran Islam setelah Al-Qur’an dan Hadits. Ijtihad berasal
dari kata ijtahada, artinya mencurahkan tenaga, memeras pikiran, berusaha keras,
bekerja semaksimal mungkin. secara terminologis, ijtihad adalah berpikir keras untuk
menghasilkan pendapat hukum atas suatu masalah yang tidak secara jelas disebutkan
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pelakunya disebut Mujtahid.
Ijtihad harus mengikuti kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak boleh
bertentangan dengan isi Al-Qur’an dan As-Sunnah tersebut. Karena itu ijtihad
dipandang sebagai salah satu sumber hukum Islam yang sangat dibutuhkan sepanjang
masa setelah Rasulullah wafat. Sasaran ijtihad ialah segala sesuatu yang diperlukan
dalam kehidupan, yang senantiasa berkembang. Ijtihad bidang pendidikan sejalan
dengan perkembangan zaman yang semakin maju, terasa semakin urgen dan
mendesak, tidak saja di bidang materi atau isi, melainkan juga dibidang sistem dalam
artinya yang luas.
Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang diolah oleh akal yang sehat dari para ahli pendidikan Islam. Ijtihad tersebut
haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan kebutuhan hidup di suatu
tempat pada kondisi dan situasi tertentu. Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus
dikaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup.

_______________________________________
6
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Griya Santri. Yogyakarta. 2009 hal 20

4. Ijma’
Secara etimologi bnerarti kebnulatan takad terhadap suatu persoalan atau kesepakatan
Tentang suatu masalah, sedagka menurut termologi merupakan suatu proses
mengumpulkan perkara dan memberi hukum atasnya serta menyakininya yang sudah
di tetapkan oleh ulama setelah Raulullah wafat.

C. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Islam di Indonesia


Dalam setiap kegiatan yang bertujuan untuk mencapai suatu yang diharapkan,
maka harus mempunyai dasar berpijak dan landasan yang baik dan kuat, sebab dari
dasar akan menentukan corak dan misi pendidikan yang dimaksud dasar pendidikan.
Dasar pendidikan ialah suatu landasan yang dijadikan pegangan dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Pengembangan ilmu pendidikan berkaitan UU Nomor 20 tahun 2013 tentang
Sistem Pendidikan Nasional BAB II DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN pada pasal 2
yang menyebutkan: ”Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Dasar Pendidikan Nasional adalah Pancasila yang terdiri atas 5 sila, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dasar kedua dari Pendidikan Nasional ialah UUD Tahun 1945. Sebagaimana
tertuang dalam pasal 3 bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Pengembangan pendidikan Islam dalam wilayah kependidikan tidak dibedakan
dengan pengembangan pendidikan umum. Sebagaimana pendidikan tersebut
dikembangkan mulai dari tingkat dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Oleh karena
itu, wilayah pengembangan pendidikan islam menjadi tanggung jawab bersama.
Dengan pandangan tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan Islam
dikembangkan demi peningkatan nilai-nilai keimanan dan moralitas bangsa yang
didukung sepenuhnya oleh pendidikan yang tinggi dan ilmu pengetahuan yang
memberikan manfaat kepada masa depan kehidupan bangsa dan negara. dengan
demikian, pendidikan berprinsip pada "Pendidikan Seumur Hidup "yang didasarkan
pada kedudukan hukumnya yang wajib. 7

Dasar pelaksanaan pendidikan di suatu negara disesuaikan dengan dasar falsafah


negaranya. Oleh karenanya pendidikan islam di Indonesia selain berdasarkan pada
dasar-dasar tersebut, agar lebih dapat diaplikasikan dalam masyarakatnya harus
berdasarkan pada falsafah hidup bangsa Indonesia dan dan perundang-undangan yang
berlaku secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam
melaksanakan pendidikan di berbagai lembaga pendidikan (formal, nonformal,
maupun informal) hal yang meraih memungkinkan.8

______________________________________________
7
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebeni, Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II), hal 28-29
8
Ramayulis. Ilmu Pendidikan islam. Hal 18-19
Adapun dasar-dasar tersebut adalah:

1. Dasar Ideal

Dasar ideal adalah dasar dari Falsafah Negara, yaitu Pancasila dengan sila
pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengandung pengertian bawa seluruh
bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau dengan kata
lain haruslah beragama dan bertuhan. Dasar ideal ini merupakan sumber
kebenaran dan kekuatan yang akan disepakati oleh semua pihak dan dapat
mengantarkan kepada apa yang menjadi tujuan bersama tersebut.

2. Dasar Struktural

Dasar struktural pendidikan di Indonesia adalah UUD 1945,


"Mencerdaskan Kehidupan Bangsa". Perwujudan tujuan tersebut tertuang dalam
amandemen pasal 31 ayat (1) sampai ayat (5) yang berbunyi:

a. Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.


b. Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
c. Pemerintah menyelenggarakan dan mengusahakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-
undang.
d. Negara memproritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan Pendidikan Nasional.
e. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat.9
_________________________________
9
Zaini, Landasan Kependidikan, Mistaq Pustaka, Yogyakarta, 2011, hal 90

3. Dasar Operasional

Untuk dasar operasional, pada saat ini terletak pada UU Nomor 20 Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2003 yang menjadi penjabaran pasal 31 tersebut diatas.
Dalam undang-undang tersebut telah jelas mengamanatkan program wajib belajar
minimal sampai jenjang pendidikan dasar. Setiap warga negara wajib mendapatkan
pendidikan yang bermutu. Pemerintah baik pusat maupun daerah wajib menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara sesuai dengan
bakat, minat, tingkat kecerdasan dan kemampuannya.

Sebagai seorang pendidik diisyaratkan harus memenuhi berbagai kualifikasi


akademik, sertifikasi, dan kompetensi sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan
yang dijalankan. Selain undang-undang guru dan dosen ada juga contoh lain
perundang-undangan yang menaungi pendidikan Islam di Indonesia misalnya
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2005. Sehingga dengan adanya aspek hukum
yang baku dan pendidikan akan mewujudkan konstruksi manajemen pendidikan
yang teratur, tersistem, transparan dan terpola dengan baik.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dasar-dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih
dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai
sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah.
Dasar yang menjadi acuan pendidikan harus merupakan sumber nilai kebenaran
dan kekuatan yang dapat mengantarkan pada aktivitas yang dicita– citakan. Dasar atau
landasan pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai
– nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan bersikap tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman.
Dasar ilmu pendidikan islam didasarkan pada ajaran yang bersumber dari Al-
Qur`an, sunnah Rasulullah SAW., dan Ijtihad. Tiga sumber ini harus digunakan secara
hierarki. Al-Qur`an harus didahulukan. Apabila suatu ajaran atau penjelasan tidak
ditemukan di dalam al-Qur`an, maka harus dicari di dalam sunnah, apabila tidak
ditemukan juga dalam sunnah, barulah ijtihad dan yang terakhir ijma’. Sunnah tidak
bertentangan dengan al-Qur`an, dan Ijtihad tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an
dan sunnah.
Dasar pelaksanaan pendidikan di suatu negara disesuaikan dengan dasar falsafah
negaranya. Oleh karenanya pendidikan islam di Indonesia selain berdasarkan pada dasar-
dasar tersebut, agar lebih dapat diaplikasikan dalam masyarakatnya harus berdasarkan
pada falsafah hidup bangsa Indonesia dan dan perundang-undangan yang berlaku secara
langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan
pendidikan di berbagai lembaga pendidikan (formal, nonformal, maupun informal) hal
yang meraih memungkinkan
DAFTAR PUSTAKA

Basri, Hasan dan Beni Ahmad Saebeni. 2010. Ilmu Pendidikan Islam (Jilid II). Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Daradjat, Zakiah. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Griya Santri.

Departemen Agama RI. 1995. Al Qur’an dan Terjemahnya Juz 1 – Juz 30. Jakarta: Yayasan
Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an.

Hamdani. 2002. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.


Ramayulis. 2018. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Syam, M. Noor. 1981. Pengantar Dasar Dasar Kependidikan. Surabaya: Usana Offset Printing.

Zaini. 2011. Landasan Kependidikan. Yogyakarta: Mistaq Pustaka.

https://islammessage.org/id/article/4772/Berpegang-Teguh-Dengan-al-Qur'an-Dan-as-Sunnah
Diakses Tanggal 30 September 2021 Pukul 19.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai