Anda di halaman 1dari 20

Menjelaskan Materi Hadits tentang: Aqidah dan Keimanan,

Al-Qur’an, Ibadah dan dzikir, Fikih, Keterampilan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi
yang diampu oleh

Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag

Kelompok 1 (3C)

Muhammad Zainul Muzakki 11190110000021


Kemal Azka Ridha 11190110000037
Najela Ainus Shalma 11190110000047
Rizki Maulana 11190110000064

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah


memberikan taufiq, rahmat, hidayah, dan inayah nya kepada kita semua sehingga kita
masih diberikan nikmat iman serta nikmat sehat wal’afiat. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi
wasallam yang telah membawa kita dari zaman yang gelap gulita hingga zaman yang
terang benderang.

Alhamdulillah atas izin Allah Subhanahu Wata’ala penulis dapat


menyelesaikan sebuah makalah dengan bahasan pokok “Menjelaskan materi Hadits
tentang: Aqidah dan Keimanan, Al-Qur’an, Ibadah dan dzikir, Fikih,
Keterampilan” yang merupakan tugas dari mata kuliah Hadits Tarbawi. Penulis
meminta maaf kepada pembaca yang budiman apabila dalam penulisan masih banyak
terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi tekstual ataupun teoritis. Tidak tertinggal
pula penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan karya tulis ini.

Wal akhir, dengan segala puji dan keagungan Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan sedikit ilmu kepada manusia, penulis mengucapkan banyak syukur
kepada Al-‘Alim yang Maha Mengetahui.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 07 September 2020

Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Akidah dan Keimanan.......................................................................................3


B. Al-Qur’an..........................................................................................................5
C. Ibadah dan dzikir...............................................................................................8
D. Fikih................................................................................................................10
E. Keterampilan...................................................................................................13

BAB III PENUTUP....................................................................................................16

A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman modern banyak sekali perkembangan-perkembangan dalam
kehidupan. Baik dari segi gaya hidup, pakaian, kegiatan, berbicara, dan yang
lainnya. Namun apapun itu, agama tetap menjadi pegangan utama seorang
muslim, di dalam kehidupannya. Karena apabila hidup beragama, maka kita
akan berada di jalan kebaikan tentunya.
Maka dari itu, agama selalu relevan sampai kapanpun itu, agama bersifat
dinamis bisa menyesuaikan zaman. Contohnya seperti ayat-ayat Al-Qur’an dan
hadits-hadist Nabi Muhammad SAW, yang sudah ada sejak lama namun biar
relevan atau sesuai dengan keadaan zaman sekarang (modern).
Salah satu peran yang sangat vital untuk kuatnya penanaman agama pada
diri seoang muslim adalah melalui pendidikan. Pendidikan selalu menjadi bagian
penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan beragama, didik dengan baik,
maka seorang muslim bisa memiliki akidah yang kuat dan keimanan yang
kokoh.
Maka sebagai seorang muslim, sudah seharusnya menjadikan wajib
untuk diri kita dalam mempelajari agama, samapai kapanpun itu. Karena agama
adalah sandaran dan pegangan utama seorang muslim. Apabila seorang muslim
berada di zaman modern ini, melalui banyak hal apapun itu, maka seorang
muslim tersebut bisa dengan tenang karena sudah bersandar dan berpegang pada
yang utama yaitu agama. Yang tidak lain dan tidak bukan bersandar dan
berpegang pada agama tersebut adalah yakni berpegang dan bersandar kepada
Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
1. Menjelaskan Hadits tentang Aqidah dan Keimanan
2. Menjelaskan Hadits tentang Al-Qur’an
3. Menjelaskan Hadits tentang Ibadah dan dzikir
4. Menjelaskan Hadits tentang Fikih
5. Menjelaskan Hadits tentang Keterampilan

1
2

C. Tujuan Makalah
1. Agar mengetahui penjelasan Hadits tentang Aqidah dan Keimanan serta
hubungannya dengan pendidikan modern
2. Agar mengetahui penjelasan Hadits tentang Al-Qur’an serta hubungannya
dengan pendidikan modern
3. Agar mengetahui penjelasan Hadits tentang Ibadah dan dzikir serta
hubungannya dengan pendidikan modern
4. Agar mengetahui penjelasan Hadits tentang Fikih serta hubungannya dengan
pendidikan modern
5. Agar mengetahui penjelasan Hadits tentang Keterampilan serta hubungannya
dengan pendidikan modern
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akidah dan Keimanan


1. Hadits Tentang Akidah dan Keimanan

َ ‫ت خَ ْلفَ النَّبِ ِي‬


َ ‫ا‬E ‫ا َل ي‬EEَ‫ا فَق‬EE‫صلَّی هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَوْ ًم‬ ُ ‫ض َي هللا َع ْنهُ َما قَا َل ُك ْن‬ ِ ‫س َر‬ ٍ ‫َع ِن ا ْب ِن َعبَّا‬
ِ‫أل هللا َو إ‬EE‫ك اِحْ فَ ِظ هللا ت َِج ْد هُ تُ َجاهَكَ إِ َذا َسأ َ ْلتَ فَ ْس‬ ْ َ‫ت اِحْ فَ ِظ هللا يَحْ ف‬
َ ‫ظ‬ ٍ ‫ُغال ُم اِ نِّي اُ َعلِّ ُمكَ َكلِ َما‬
‫ك إ اّل‬ ْ ‫ت فَا ْست َِع ْن بِا هللا َوا ْعلَ ْم أَ َّن اأْل ُ َّمةَ لَ َوا جْ تَ َم َع‬
َ ْ‫ت َعلَی أَن يَ ْنفَعُوْ كَ بِ َش ْيء لَ ْم يَ ْنفَعُو‬ ُ ‫َذا ا ْستَ َع ْن‬
‫بِ َش ْيء قَ ْد َكتَبَهُ هللا لَكَ َواإِ ِن اجْ تَ َمعُوْ ا‬

2. Terjemahan

Dari Ibnu ‘Abbas r.a. Berkata: “Pada suatu hari saya (membonceng)
dibelakangi Nabi SAW kemudian beliau bersabda: “Wahai pemuda
sesungguhnya saya akan mengajarkan beberapa kalimat (hal) kepadamu:
Peliharalah perintah Allah niscaya Allah akan memelihara kamu, jagalah
larangan Allah niscaya kamu akan mendapatkan Allah selalu berada di
hadapanmu. Apabila kamu memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan
kepada Allah. Ketahuilah olehmu, bahwa seandainya umat manusia berkumpul
dan bersepakat untuk memberikan sesuatu peetolongan kepadamu niscaya
mereka tidak akan dapat memberikan pertolongan kepadamu kecuali sesuatu
yang telah ditetapkan Allah atas kamu. Dan seandainya mereka berkumpul
untuk mencelakakanmu, maka mereka tidak akan mampu mencelakakan kamu
sedikit pun juga kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu.”
Pena telah teangkat dan tulisan-tuisan pada buku catatan telah kering.” (HR. Al-
Turmudzi dan ia berkata Hadis Hasan Shahih)1

3. Kosakata
a. ‫ = ُغال ُم‬Asalnya = ‫ = يَا ُغال ِمي‬Wahai anakku! seorang anak yang berusia
sejak pisah dari susu ibu (dsabih) sampai dengan baligh (remaja). Ibn
Abbas yang dipanggil Rasul sebagai ghulam berusia 10 tahun pada waktu
itu.

1
Abdul Majid Khon, Hadits Tarbawi, (Jakarta: Kencana, 2012), Cet ke-1, hlm 4

3
4

ٍ ‫ا‬EE‫= َكلِ َم‬


b. ‫ت‬ Beberapa kalimat. Berbentuk jama' qillah (sedikit) untuk
memudahkan hafalan. Kata tersebut ditanwinkan karena memberikan
makna agung permasalahannya, sekalipun beberapa kata saja dan inilah
yang disebut kalimat universal (jawami' al-kalim).
c. ‫ = اِحْ فَ ِظ هللا‬Peliharalah Allah, artinya memelihara agama-Nya yakni dengan
melazimi takwa, menjalankan segala perintah dan menjauhkan segala
larangan-Nya.
d. َ‫ = تُ َجاهَك‬Bersamamu (bersama Allah) artinya dipelihara, diperkuat, dan
ditolong Allah.
e. َ‫ = ااْل ُ َّمة‬Jemaah dan pengikut para nabi, di sini dimaksudkan seluruh
makhluk.
f. ‫ت ااْل َ ْقال ُم‬
ِ ‫ = ُرفِ َع‬Pena terangkat, artinya tidak ada tulisan tidak ada qada'.
g. ُ‫ = اصُّ ُحف‬Lembaran-lembaran yang tertulis segala keputusan (qada Allah)
alam semesta di lawh al-Mahfuzh.
4. Hubungan Hadits tentang Akidah dan Keimanan dengan Pendidikan
Modern
Di zaman modern seperti sekarang ini, tentu banyak sekali godaannya.
Godaan untuk tidak beribadah, untuk bermaksiat, dan sebagainya. Maka,
dengan akidah yang kuat dan keimanan yang kokohlah godaan itu bisa
dihindarkan. Tugas utama kita sebagai hamba adalah beribadah kepada Allah
SWT. Lalu bagaimana kita mau beribadah dengan baik apabila belum ada
iman di dalam diri kita.

Maka di dalam pendidikan modern ini, pendidik seharusnya bisa


menanamkan keimanan terhadap para peserta didiknya, karena dengan iman
hidup aman, hati tentram dan nyaman. Apabila para pendidik berhasil
menanamkan keimanan terhadap para peserta didiknya, maka lihatlah hasil
kebaikan yang luar bisa, yang kelak menjadikan para peserta didiknya yang
memiliki akidah yang kuat dan keimanan yang kokoh.

Karena betapa pentingnya akidah dan keimanan, maka wajar Nabi


Muhammad SAW memerintahkan untuk memelihara perintah Allah dan
menjaga larangan Allah. Dan semua itu tentunya dilakukan dengan akidah
dan keimanan yang ada di dalam diri kita.
5

5. Menganalisis kandungan Hadits tentang Akidah dan Keimanan


dengan paradigma Modern

Di dalam hadits tersebut Nabi Muhammad SAW menyampaikan hal


yang sangat penting untuk kita, tentu yang disampaikan adalah yang
harus dipegang oleh setiap muslim selamanya. Dan tentu berakidah dan
beriman bukan hanya dulu saja, namun di zaman modern ini pun juga
tetap harus berakidah dan beriman. Maka di zaman modern ini, dengan
apa yang Nabi Muhammad SAW sampaikan, yang kita lakukan adalah:
1. Menjaga akidah dan keimanan kita.
2. Memelihara perintah Allah, niscaya Allah akan memelihara kita.
3. Menjaga larangan Allah, niscaya Allah selalu berada di hadapan kita.
4. Selalu memohon pertolongan kepada Allah, karena Allah adalah
sebaik-baiknya penolong.
B. Al-Qur’an
1. Hadits tentang Al-Qur’an
: ‫م‬Eَ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسل‬ َ ‫ قَا َل لى َرس‬:‫عن ابي َس ِعي ٍد رافع ْب ِن ْال ُم َعلَّى رضي هللا عنه قَا َل‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
‫ذ بِيَ ِدي فَلَ َّما أَ َر ْدنَا أَ ْن ن َْخ ُر َج‬Eَ ‫ُج ِم ْن ْال َم ْس ِج ِد فَأ َ َخ‬ ِ ْ‫أَاَل أُ َعلِّ ُمكَ أَ ْعظَ َم سُو َر ٍة فِي ْالقُر‬
َ ‫آن قَب َْل أَ ْن ت َْخر‬
‫ال ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ ِه َي‬
َ َ‫آن ق‬ َ َّ‫ك قُ ْلتَ أَل ُ َعلِّ َمن‬
ِ ْ‫ك أَ ْعظَ َم سُو َر ٍة ِم ْن ْالقُر‬ َ َّ‫ُول هَّللا ِ إِن‬ ُ ‫قُ ْل‬
َ ‫ت يَا َرس‬
)‫ (رواه البخاري‬. ُ‫ال َّس ْب ُع ْال َمثَانِي َو ْالقُرْ آنُ ْال َع ِظي ُم الَّ ِذي أُوتِيتُه‬
2. Terjemahan
Dari abu sa’id rafi al mu’alla r.a berkata; “rasulullah saw bersabda
kepadaku;”maukah kamu aku beritahu tentang surat yang paling istimewa
dalam al qur’an sebelum kamu keluar dari masjid? “kemudian beliau
memegang tanngan saya, dan ketika kami hendak keluar berkata; “wahai
rasulullah sesungguhnya tuan tadi berjanji akan memberitahukan surat yang
paling istimewa dalam al qur’an kepada saya”. Beliau bersabda: “ alhamdulillah
rabbil’aalamiin, yaitu tujuh ayat yang sering sekali dibaca dan al-quranul’azhim
yang telah diturunkan padaku”. ( HR. Bukhori )
3. Kosa kata (mufrodat)
a. ‫ = أَ ْعظَ َم سُو َر ٍة‬Surat al qur’an yang paling agung.
6

b. ‫ = فَأ َ َخ َذ بِيَ ِدي‬Nabi memegang tanganku menunjukkan persahabatan yang akrab


dan hangat.
c. ِ ‫ = ْال َح ْم ُد هَّلِل‬Maksudnya al-fatihah.
d. ‫ = ال َّس ْب ُع ْال َمثَانِي‬Tujuh ayat yang berulang-ulang yakni surat al fatihah yang
terulang-ulang dibaca dalam shalat setiap rakaat.
e. ُ‫ = أُوتِيتُه‬Aku diberinya, al-qur’an dan al-fatihah hanya diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW.
4. Hubungan hadis tentang al qur’an dengan pendidikan modern
Suatu pengajaran yang indah diberikan nabi muhammad saw kepada
salah seorang sahabat abu sa’id namaya dengan didahului penawaran yang
menarik perhatian.
‫ُج ِم ْن ْال َم ْس ِج ِد‬ ِ ْ‫أَاَل أُ َعلِّ ُمكَ أَ ْعظَ َم سُو َر ٍة فِي ْالقُر‬
َ ‫آن قَب َْل أَ ْن ت َْخر‬
“ Maukah engkau saya ajarkan suatu surat dalam al qur’an yang paling agung
sebelum kamu keluar dari masjid?”
Suatu ungkapan yang lemah lembut diplomatis dan penuh kasih sayang
yang dapat menggiring seseorang tertarik kepada pembelajaran. Atau
dimaksudkan menumbuhkan semangat seseorang untuk menerima pelajaran
yang akan diberikan. Kalau dalam pendidikan modern bisa jadi dalam bentuk
apresiasi terlebih dahulu. Tentunya seorang murid menjawab mau, bahkan
menantikan serta merindukan pengajaran mana suatu surat yang paling agung
tersebut. Ketika abu sa’id digandeng rasul dan dipegang tangannya mau keluar
dari masjid ia pun menagih janji beliau:

ِ ْ‫ُور ٍة ِم ْن ْالقُر‬
‫آن‬ َ َّ‫ك قُ ْلتَ أَل ُ َعلِّ َمن‬
َ ‫ك أَ ْعظَ َم س‬ َ َّ‫يَا َرسُو َل هَّللا ِ إِن‬
“ wahai rasulullah sesungguhnya tuan tadi berjanji akan memberi tahukan
surat yang paling istimewa dalam al-qur’an kepada saya.”
Ini menunjukkan kesungguhan dan perhatian sang murid yang menunggu
dan menagih janji pembelajaran dari seorang guru yakni rasul. Selayaknya guru
mampu menciptakan suasana murid merasa butuh pembelajaran, jangan sampai
dibuat jenuh dan bosan.2

2
Ibid., hlm 11
7

5. Menganalisis kandungan hadis tentang al qur’an dengan paragdigma


modern
Didalam hadist tersebut rasulullah memberitahukan surat yang paling
istimewa didalam al qur’an kepada abu sa’id, surat tersebut yaitu surat al
fatihah
ُ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمينَ ِه َي ال َّس ْب ُع ْال َمثَانِي َو ْالقُرْ آنُ ْال َع ِظي ُم الَّ ِذي أُوتِيتُه‬
“ alhamdulillah yakni tujuh ayat yang berulang ulang ( surat al- fatihah ) dan
al-qur’an yang diberikan kepadaku
Surat al-fatihah sebagai surat paling agung dalam al qur’an, baik agung
dalam kedudukannya maupun agung pahala bagi pembacannya. Salah satu
keangungan al fatihah terlihat menjadi salah satu rukun yang wajib dibaca dalam
shalat dan keagungan dalam kandungannya yang mengandung seluruh isi al-
qur’an.dalam arti yang sederhana al fatihah diartikan sebagai pembukaan atau
pengantar dan pendahuluan. Dalam karya ilmiah pendahuluan pada umumnya
berisikan pengantar yang menjeleskan isi kandungan karya ilmiah yang akan
ditulis, al fatihah lebih dahulu mengajarkan demikian sebelum ada karya ilmiah,
ia mengandung maksud al qur’an dan mengandung isi surat dalam al qur’an
secara global. Ia menjelasakan tentang tauhid(ayat;1-4), ibadah(ayat;5), janji dan
ancaman melalui kisah kisah orang dahulu baik yang mendapat petunjuk
maupun yang sesat(ayat;6-7). Oleh karena itu surat al fatihah juga diberi nama
ummu al-kitab atau ummu al-qur’an (induk al-qur’an).3
6. Betapa pentingnya al-qur’an dalam dunia pendidikan
Materi pembelajaran al qur’an adalah materi yang paling agung diantara
sekian materi pembelajaran menginduk dan merujuk pada al qur’an. Semua
materi pengajaran baik agama maupun umum sains dan teknologi
bersumberkan dari al-qur’an. Betapa agungnya manusia yang mau mempelajari
dan mengajarkannya, sebagaimana sabda nabi riwayat al bukhari dari ustman
r.a;
‫ رواه‬. َ‫صلَى هٌللا ُ َعلَي ِه َو َسلٌ َم خَ يُر ُكم َمن تَعلٌ َم القُرانَ َوعَلٌ َمه‬
ٌ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هٌللا‬: ‫ض َى هٌللا ُ عَنهُ قَا َل‬
ِ ‫عَن ُعثَمانَ َر‬
‫البخاري‬

3
Ibid., hlm 12
8

“dari ustman r.a berkata; rasulullah saw bersabda sebaik-baiknya manusia


diantara kamu adalah yang mempelajari al qur’an dan
mengajarkannya.”(HR.Bukhari).
Para pakar pendidikan sepakat bahwa al qur’an materi pokok dalam pendidikan
islam yang harus diajarkan kepada anak didik.4 Imam al ghazali dalam kitab ihya
ulumuddin mengungkapkan; ” hendaknya anak kecil diajari al-qur’an, hadis-
hadis, biografi orang-orang baik dan sebagian hukum islam”. 5 Ibn rasyd
mengungkapkan ; hendaknya al qur,an diajarkan pertama kali kepada anak kecil,
tujuannya semata untuk mempersiapkan secara fisik dan intelektual dalam
pengajaran ini agar ia mereguk bahasa aslinya dan agar jiwanya tertanam ajaran-
ajaran keimanan.6

C. Ibadah dan Dzikir


1. Hadits Tentang Ibadah dan dzikir
‫هّٰللا‬
‫لم‬E‫ه وس‬E‫لى هللا علي‬E‫ُول هَّللا ِ ص‬ َ ‫اج ِرينَ أَتَوْ ا َرس‬ِ َ‫ ْال ُمه‬،‫ أَ َّن فُقَ َرا َء‬: ُ‫ض َي ُ عَنه‬ ِ ‫عَن َٔابِي ه َُري َرةَ َر‬
َ‫لُّون‬E‫ُص‬ َ Eَ‫ فَق‬. ‫يم ْال ُمقِ ِيم‬Eِ ‫ت ْال ُعلَى َوالنَّ ِع‬
َ ‫ ي‬E‫الُوا‬EEَ‫ ق‬. " َ‫ا َذاك‬EE‫ال " َو َم‬E ِ ‫ور بِال َّد َر َجا‬ Eِ ُ‫َب أَ ْه ُل ال ُّدث‬
َ ‫فَقَالُوا َذه‬
‫و ُل‬E ‫ال َر ُس‬E َ Eَ‫ فَق‬. ‫ق‬ ُ ِ‫ق َويُ ْعتِقُونَ َوالَ نُ ْعت‬ َ َ‫ص َّدقُونَ َوالَ نَت‬
ُ ‫ص َّد‬ َ َ‫م َويَت‬Eُ ‫صلِّي َويَصُو ُمونَ َك َما نَصُو‬َ ُ‫َك َما ن‬
َ‫هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم " أَفَالَ أُ َعلِّ ُم ُك ْم َش ْيئًا تُ ْد ِر ُكونَ بِ ِه َم ْن َسبَقَ ُك ْم َوتَ ْسبِقُونَ بِ ِه َم ْن بَ ْع َد ُك ْم َوال‬
َ Eَ‫ ق‬. ِ ‫ول هَّللا‬
" ‫ال‬E َ ‫ا‬E‫ َل َم‬E‫نَ َع ِم ْث‬E‫ص‬
َ E‫ا َر ُس‬Eَ‫الُوا بَلَى ي‬Eَ‫ ق‬. " ‫نَ ْعتُ ْم‬E‫ص‬ َ ‫ ٌد أَ ْف‬E‫ونُ أَ َح‬E‫يَ ُك‬
َ ‫ َل ِم ْن ُك ْم إِالَّ َم ْن‬E‫ض‬
ِ Eَ‫را ُء ْال ُمه‬E
َ‫اج ِرين‬E َ Eَ‫ َع فُق‬E‫ فَ َر َج‬. " ً‫صالَ ٍة ثَالَثًا َوثَالَثِينَ َم َّرة‬ َ ِّ‫ُون ُدبُ َر ُكل‬
Eَ ‫تُ َسبِّحُونَ َوتُ َكبِّرُونَ َوتَحْ َمد‬
. ُ‫ه‬Eَ‫وا ِم ْثل‬Eُ‫ا فَفَ َعل‬Eَ‫ا فَ َع ْلن‬E‫ال بِ َم‬
ِ ‫ أَ ْه ُل األَ ْم َو‬E‫إِلَى َرسُو ِل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم فَقَالُوا َس ِم َع إِ ْخ َوانُنَا‬
" ‫ال َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم " َذلِكَ فَضْ ُل هَّللا ِ ي ُْؤتِي ِه َم ْن يَ َشا ُء‬
َ َ‫فَق‬.
2. Terjemah
Dari Abu Hurairah Ra bahwasanya sahabat sahabat Muhajirin yang miskin
datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: "orang-orang yang kaya
mendapatkan derajat yang luhur dan kenikmatan yang abadi". Beliau bertanya:
"kenapa demikian? Mereka menjawab: "mereka shalat sebagaimana kami shalat,
mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah tetapi kami
tidak bisa bersedekah, dan mereka memerdekakan budak tetapi kami tidak bisa
4
Ibid., hlm 13
5
Al-ghazali, ihya ulum al-din, hlm 57
6
Al-abrasyi, al-tarbiyah al-islamiyah wa-falsafatuha, hlm 163
9

memerdekakannya". Kemudian beliau bersabda: bolehkah aku memberitahukan


kepada kamu tentang sesuatu yang dapat mengejar mereka dan kamu akan
berada pada barisan terdepan bagi orang-orang sesudah mu serta tidak ada
seorangpun yang lebih utama daripada kamu kecuali orang yang melakukan
seperti apa yang kalian lakukan? Mereka menjawab: boleh, wahai Rasulullah".
Beliau menjawab: "yaitu kalian membaca tasbih (subhanallah) takbir (Allahu
Akbar) dan Tahmid (Alhamdulillah) setelah selesai shalat, masing-masing 33
kali". kemudian datanglah kembali sahabat sahabat Muhajirin yang miskin itu
kepada Rasulullah SAW dan berkata: "saudara-saudara kami yang kayak itu
mendengar apa yang kami lakukan, kemudian mereka melakukan seperti apa
yang kami lakukan". Maka Rasulullah SAW bersabda: "itulah karunia Allah
yang diberikan kepada siapa yang ia kehendaki nya".7
3. Kosa Kata
Eِ ُ‫ = أَ ْه ُل ال ُّدث‬Jamak dari kata E‫ = ُّدثُور‬Harta banyak, maknanya orang-orang
‫ور‬
yang berharta.
a. ‫َب ب‬ َ ‫ = َذه‬membawa
b. َ‫َص َّدقُون‬
َ ‫ = َويَت‬mereka bersedakah
c. َ‫ = َويُ ْعتِقُون‬mereka memerdekakan budak

d. ‫سبَقَ ُك ْم‬
َ = orang yang mendahului kamu
e. ‫صنَ َع‬
َ = berbuat
f. َ ِّ‫ = ُدب َُر ُكل‬di belakang atau setelah setiap shalat
‫صالَ ٍة‬
4. Hubungan Hadits tentang Ibadah dan dzikir dengan Pendidikan Modern
didalam pendidikan modern, seorang pendidik harus bisa memberikan
motivasi dan contoh yang baik terutama dalam berakhlak agar dapat dicontoh
oleh peserta didik. Pendidikan karakter pada zaman modern ini adalah
pendidikan yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik, jika
pendidik mengajarkan peserta didik tentang ibadah dan dzikir maka peserta
didik akan mendapatkan karakter yang lebih baik dan bersih secara lahir dan
batin. Dengan berdzikir maka hati akan mendapatkan ketenangan sehingga

7
Ibid., hlm. 15
10

dalam proses pembelajaran peserta didik mudah untuk mencapai tujuan


pembelajaran.
Pendidik juga harus bisa menggunakan strategi-strategi agar peserta didik
terbiasa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan ibadah dan dzikir, misalnya
dengan mengajak peserta didik untuk sholat dhuha dan sholat dzuhur setelah itu
berdzikir bersama-sama. Selain itu seorang pendidik juga harus bisa menjadi
seorang motivator bagi peserta didiknya untuk memberikan semangat kepada
peserta didik dalam mencari ilmu.
5. Menganalisis kandungan Hadits tentang ibadah dan dzikir dengan
paradigma Modern
a. Pendidik harus bisa memberikan semangat kepada peserta didik
sebagaimana semangat para sahabat dalam mencari ilmu dan perhatiannya
dalam beramal kebajikan
b. Pendidik harus bisa menjadi seorang motivator dan dapat memberikan
solusi atas pertanyaan-pertanyaan para peserta didiknya dengan penjelasan
yang mudah dimengerti
c. Di dalam hadits tersebut rasulullah saw memberikan pelajaran tentang dzikir
setelah shalat wajib yang bernilai sama dengan pahala sedekahnya orang-
orang kaya.
D. Fikih
1. Hadits tentang fiqih

‫ه‬EE‫عَن معاوية خطيبا يقول سمعت النبي صلى هللا عليه وسلم يقول من يرد هللا به خيرا يفقه‬
‫ر هم‬EE‫ر هللا ال يض‬EE‫في الد ين وانما انا قا سم واهللا يعطي ولن تزال هذه االمة قائمة على ام‬
)‫من خالفهم حتى يأتي أمر هللا (متفق عليه‬

2. Terjemah

Dari Mu’awiyah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa


yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia dipahamkan dalam agama dan
sesungguhnya aku hanya membagi dan Allah yang memberi dan senantiasa
(sebagian) umat ini berdiri atas perkara Allah (agama) tidak membahayakan
11

orang yang menyalahi mereka, sehingga datang perkara Allah (kematian).”


(HR. Bukhari dan Muslim).

3. Kosa kata
a. ‫يريد‬ : Menghendaki
b. ‫خيرا‬ : Kebaikan
c. ‫يفقهه‬ : Paham, fikih:paham, fakih: orang yang paham
d. ‫قا سم‬ : Pembagi
e. ‫قائمة‬ : Berduri, tegak pendirian
f. ‫ على امر هللا‬: Atas perkara Allah yakni agama-Nya
g. ‫ حتى يأتي أمر هللا‬: sehingga datang perkara Allah dimaksudkan hari kiamat atau
tercabutnya nyawa yakni maut.
4. Hubungan Hadits tentang fiqih dengan Pendidikan Modern

Hadis di atas menggambarkan betapa pentingnya materi keagamaan yang


harus dipelajari dan dipahami oleh setiap anak didik. Setiap anak didik beragama
dan orang beragama harus paham akan ajaran agamanya. Tidak boleh seorang
mengaku beragama, tetapi tidak paham atas ajaran agamanya.

‫من يردهللا به حير يفقهه في الدين‬

Artinya : Barang siapa yang dikehendaki baik oleh Allah, maka ia dipahamkan
dalam agama.

Dalam hadis diatas memberikan motivasi agar orang Islam memahami


ajaran agamanya. Tujuan orang beragama yaitu ingin mencapai kebaikan atau
kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk mencapai kebaikan itu modalnya adalah
paham agama, memahami agama, yakni mempelajari dan paham ilmu agama.
Ilmu agama dan kebaikan keduanya harus diusahakan melalui proses
pembelajaran disamping pemberian Allah SWT. Dengan demikian, setiap anak
didik harus selalu berusaha memahami ajaran agama itu. Memahami agama
dalam bahasa Hadis tersebut menggunakan kaya yufaqqihhu fi al-din, dari kata
ini muncul kata fikih kemudian menjadi nama sebuah mata pelajaran atau mata
kuliah fikih yang spesifikasinya pada masalah hukum agama dalam bidang
amaliah praktis. Dalam perkembangannya fikih dibagi menjadi empat masalah:
12

fikih ibadah, fikih muamalah (hubungan kerja), fikih munakahat (pernikahan),


dan fikih jinayah (kriminal).

E‫وأنما أنا قاسم وهللا يعطي‬

Artinya :“ Dan sesungguhnya aku hanya membagi dan Allah yang memberi.”

Maksud dari hadis diatas yaitu, tugas Nabi SAW hanya membagi ilmu
Allah lah yang memberinya. Nabi sebagai guru hanya bertugas membagi dan
menyebarkan ilmu dan yang memberi petunjuk hanya Allah. Maksudnya, tugas
guru sebatas menyampaikan tentunya dengan strategi dan pendekatan
pembelajaran yang baik, guru tidak bisa memberi hidayah atau memaksakan
hidayah kepada murid. Dalam Q.S al- Qashas (28):56: disebutkan bahwa
manusia tidak bisa memberi hidayah atau petunjuk sekalipun seorang nabi
apalagi guru biasa. Guru hanya berusaha menyampaikan dan mendidik anak
didik, Allahlah hakikatnya yang memberi hidayah tercapai pada tujuan.

‫ولن تزال هذه األمت قا ئمة على أمر هللا‬

“Dan senantiasa (sebagian) umat ini berdiri atas perkara Allah (agama)”.

Hubungannya dengan hadis sebelumnya, jika seseorang sudah mendapat


hidayah dari Allah akan selalu melaksanakan agama secara konsisten, tidak
takut pencelaan dari seseorang dan tidak takut ditentang siapapun. Ungkapan di
atas termasuk tanda-tanda kenabian yang menyatakan sesuatu yang akan terjadi
pada umatnya yaitu selalu dalam kebenaran, konsisten dalam pendirian yang
benar baik ilmu maupun amaliahnya.

5. Menganalisis kandungan Hadits fiqih dengan paradigma Modern


a. Materi fikih adalah materi agama yang sangat penting bagi anak didik dan
menjadi materi yang paling utama.
b. Mata pelajaran fikih menjadi salah satu indikator keberhasilan pendidikan
agama Islam, jika dikuasai dengan baik berarti pendidikan berhasil, jika
tidak dikuasai dengan baik berarti pendidikan agama tidak berhasil.
13

c. Ilmu harus dicari dan diusahakan dengan sungguh-sungguh melalui proses


pembelajaran di samping banyak bermohon kepada sang pemberi yakni
Allah SWT.
d. Ilmu yang dicapai seorang manusia itu akan memperkuat pendirian dalam
berpegang teguh kepada kebenaran, sehingga tidak mudah digoyahkan oleh
guncangan-guncangan di sekitarnya.
E. Keterampilan
1. Hadits tentang keterampilan
ّ ‫دخل‬E‫لم ان هّٰللا ي‬EE‫ه وس‬E‫لى هّٰللا علي‬EE‫ول هّٰللا ص‬E‫ال رس‬E‫عن عقبه بن عامر قال ق‬
‫د‬EE‫هم الواح‬E‫بالس‬
‫ وان‬E‫وا‬E‫وا وركب‬E‫ه ورم‬E‫ه ومنبل‬E‫رمي ب‬E‫ير وال‬E‫نعه الخ‬E‫ثالثه نفر الجنه صانعه يحتسب في ص‬
‫ وليس اللهو اال في ثالثة تاديب الرجل فرسه ومال عبته امر‬E‫ترموا احب الي من ان تركبوا‬
‫ال‬EE‫ا او ق‬EE‫ة كفره‬EE‫اته ورميه بقوسه ونبله ومن ترك الر مى بعد ما علمه رغبةعنه فانها نعم‬
)‫كفربها (النساىٔي‬
2. Terjemah
Dari uqbah bin Amir berkata: Rasulullah SAW bersabda: "sesungguhnya
Allah memasukkan tiga orang ke surga sebab satu panah, pembuatnya yang
mengharapkan kebaikan dalam perbuatannya, pemanahnya dan pemberi anak
panah, panahlah dan berkendaralah dan panahmu lebih aku cintai daripada
engkau berkendaraan, tidak ada permainan melainkan pada tiga perkara;
pengajaran seorang pada kudanya, bermain-main dengan istrinya dan memanah
dengan busur dan anak panah. Barangsiapa yang meninggalkan memanah
setelah dia terampil karena benci, maka sesungguhnya ia nikmat yang di kufuri
atau bersabda; ia mengkufuri Nya." (HR. Al-Nasai dan al-Turmudzi)
3. Kosa kata
a. ‫يحتسب‬ = mengharapkan pahal dari Allah
b. ‫ = وليس اللهو‬tidak termasuk permainan yang terlarang
c. ‫وركبوا‬ = berkendaralah
d. ‫او قال‬ = atau dia berkata, adanya keraguan dari perawi hadits
e. ‫رغبة عنه‬ = karena benci
14

4. Hubungan Hadits tentang keterampilan dengan Pendidikan Modern


Pada pendidikan modern, pendidik harus mengetahui keterampilan atau
bakat-bakat yang dimiliki peserta didik dan pendidik harus bisa memfasilitasi
peserta didik untuk mengasah kemampuannya. seiring berkembangnya waktu
maka keterampilan diperlukan sesuai dengan kebutuhan, misalnya peserta didik
diharapkan memiliki keterampilan yang dapat memajukan umat islam atau
suatu negara dari ketertinggalan seperti dibidang teknologi, desain grafis, dan
yang lainnya. keterampilan apapun yang dimiliki oleh peserta didik yang
bermanfaat dan memudahkan orang lain maka akan mendapatkan pahala dari
Allah swt.
5. Menganalisis kandungan Hadits tentang keterampilan dengan paradigma
Modern
Islam mengajarkan keterampilan yang bermanfaat baik untuk di dunia
maupun diakhiratnya mengajarkan berenang kepada anak-anak, naik kendaraan
kuda, panah memanah, dan lain-lain, hadis di atas menjelaskan tiga orang
masuk surga sebab satu alat keterampilan yakni panah. tiga orang itu antara
lain: Pembuat panah yang mengharapkan pahala dari allah, Pemanah dan
Pemberi anak panah
Keterampilan panah memanah memang diperlukan pada masa awal
islam, karena ia sebagai alat perang yang canggih pada saat itu untuk membela
diri atau mempertahankan keselamatan umat islam ketika diserang musuh.
Umat islam harus memiliki keterampilan membuat alat alat peperangan atau
alat alat perlengkapan perang dan cara menggunakannya. Kalau dalam konteks
modern sekarang barangkali seperti keterampilan tembak-tembakan menjaga
keamanan dengan alat-alatnya yang serba modern seperti mobil tank, jet
tempur, senjata api, senjata nuklir, dan bom.
Perkembangan berikutnya tentunya keterampilan yang diperlukan sesuai
dengan zaman dan kebutuhan, yakni segala keterampilan yang dapat
memajukan umat islam dari ketertinggalan, seperti jahit menjahit, melukis,
kaligrafi, perbengkelan mesin, dan komputer. Semua keterampilan diatas asal
15

dengan niat yang baik untuk kemajuan dan kemaslahatan ummat islam,
meningkatkan taraf hidup umat islam dan lain- lain sama dengan jihad.8

8
Ibid, hal.26-27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pendidikan modern ini, pendidik bisa menanamkan keimanan
terhadap peserta didik, karena akan betapa pentingnya akidah dan keimanan bagi
diri kita, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk memelihara
perintah Allah dan menjaga larangan-Nya. Pembelajaran Al qur’an merupakan
materi yang paling agung diantara sekian materi pembelajaran menginduk dan
merujuk pada al qur’an. Semua materi pengajaran baik agama maupun umum
sains dan teknologi bersumberkan dari Al-qur’an. Betapa agungnya manusia
yang mau mempelajari dan mengajarkannya.
Dalam pendidikan modern, seorang pendidik harus bisa memberikan
motivasi dan contoh yang baik kepada peserta didik, terutama dalam berakhlak
agar dapat dicontoh oleh peserta didik dengan baik. Pendidikan karakter pada
zaman modern ini adalah pendidikan yang dapat memberikan pengaruh besar
terhadap peserta didik, jika pendidik mengajarkan peserta didik tentang ibadah
dan dzikir maka peserta didik akan mendapatkan karakter yang lebih baik dan
bersih secara lahir dan batin. Dengan berdzikir maka hati akan mendapatkan
ketenangan sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik mudah untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan modern, pembelajaran fiqih sangat penting bagi
peserta didik, akan betapa pentingnya materi keagamaan yang harus dipelajari
dan dipahami oleh setiap peserta didik, agar orang Islam lebih memahami ajaran
agamanya. Pada pendidikan modern, pendidik harus mengetahui keterampilan
atau bakat-bakat yang dimiliki peserta didik dan pendidik harus bisa
memfasilitasi peserta didik untuk mengasah kemampuannya.
B. Saran
Apabila ada kekurangan dari makalah kami, kami harap kalian mencari
informasi yang lebih tepat dengan menambah wawasan melalui referensi buku
bacaan yang lain. Kami harap pembaca dapat mengambil kesimpulan dari
makalah ini, dan menjadikan sebagai pengetahuan untuk bekal ilmu dimasa yang
akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasyi. al-tarbiyah al-islamiyah wa-falsafatuha.

Al-Ghazali. ihya ulum al-din.

Khon, Abdul Majid. Hadits Tarbawi, Jakarta: Kencana, 2012. Cet ke-1.

17

Anda mungkin juga menyukai