Disusun Oleh:
Kelompok VII
Muh. Jusril Ihza Mahendra : 17062014037
Munasirah S : 17062014066
DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. ZAINUDDIN HAMKA, M.Ag
Shalawat dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat
Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini, kami tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing yaitu Dr.
H. Zainuddin Hamka, M.Ag. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada beliau dan terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang
imbalan dari Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan
Kelompok VII
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan agama Islam, melainkan
indra tentang gejala kehidupan, terutama manusia dan alam sekitarnya sebagai
ciptaan Tuhan.
serta luas tentang masalah kehidupan, kenyataan dalam alam raya, dan dalam
dirinya sendiri. Sebagai hasil pemikiran bercorak khas Islam, pada hakikatnya
ajaran agama Islam, tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan
pendidikan Islam. Oleh karena itu, filsafat ini juga memberikan gambaran tentang
latar belakang timbulnya filsafat Pendidikan Islam masih dalam aspek fungsional,
1
2
metode yang digunakan dalam proses pendidikan Islam itu sendiri sekaligus
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
khususnya, adalah bagian dari ilmu filsafat maka dalam mempelajari filsafat itu
harfiah, filsafat Pendidikan berarti “cinta kepada ilmu” atau yang memikirkan
1. John dewey
daya perasaan dasar (emosional), menuju kearah tabiat manusia dan manusia
2. Thomson
bulat.
3
4
filosofis, karena ia pada dasarnya bukan alat sosial semata untuk mengalihkan
4. Brubacher
sistematis, terpadu, universal, dan radikal, yang hasil nya menjadi pedoman dan
masalah kependidikan, ada tiga disiplin ilmu yang membantu filsafat pendidikan
yaitu :
3. Teori tentang realitas atau kenyataan dan yang ada di balik kenyataan,
Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan yang mampu menjawab segala
5
dengan alam semesta hingga masalah manusia dengan segala problematika dan
kehidupannya.
dirinya, khususnya akal budi. Awal pemikiran filsafat muncul sebagai reaksi
yang disebut kebenaran. Sementara kebenaran itu telah ada sebelum manusia itu
ada. Ia berada diluar alam manusia. Kebenaran itu sendiri bukanlah sesuatu yang
statis melainkan terus berkembang. Dorongan ingin tahu yang ada pada dirinya,
Dari uraian diatas dapat diketahui filsafat mulai berkembang dan berubah
kembali sebagai ilmu pengetahuan yang telah berkembang pesat dan terpisah
6
satu dengan lainnya. Jadi, jelaslah bagi kita bahwa filsafat berkembang sesuai
perputaran zaman. Paling tidak, sejarah filsafat lama membawa manusia untuk
a. Timur Jauh
b. Timur Tengah
zaman patristik dan skolastik, pada akhir zaman kuno atau zaman
menganggap aliran ini tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan ilmiah. Maka
(460-370 SM), yang menyatakan bahwa semua kejadian alam adalah atom,
a. Idealisme
nyata. Nyata selalu tetap tidak mengalami perubahan dan pergeseran yang
b. Materialisme
atom kecil, yang menpunyai bentuk dan bertubuh, jiwa pun dari atom kecil
gerak.
c. Rasionalisme
melalui budinya. Oleh karena itu filsuf-filsuf berusaha mencari inti alam,
maka mereka di sebut filsuf alam dan filsafat mereka disebut filsafat alam.
tempat yang paling utama dan mendapatkan perhatian yang yang sangat mulia,
berarti membatasi membahas diri pada permasalahan yang ada di dalam ruang
lingkup kehidupan beragama umat Islam yang luas yang berkaitan dengan
Dari segi pandangan Islam karena filsafat bertugas pokok mencari hakikat
dari segala sesuatu. Dan dari hakikat itulah timbul pemikiran teori yang pada
raya ini yang bermanfaat bagi umat Islam, yaitu ilmu pengetahuan yang luas dan
dalam, meskipun ilmu yang telah di ungkapkan itu belum seberapa dibanding
pengetahuan, baik yang berasal dari sumbernya yang asli ajaran Islam, maupun
dari kebudayaan lain yang diolah sejalan dengan nilai-nilai Islami. Kemudian
mereka sama sekali lepas dari apa yang dikatakan agama. Bagi mereka titik berat
filsafat adalah mencari hikmah. Hikmah itu dicari untuk mengetahui suatu
keadaan yang sebenarnya apa itu, dari mana itu, hendak kemana, dan bagaimana.
Namun pertayaan filosofis itu kalau diteruskan, akhirnya akan sampai dan
berhenti pada sesuatu yang disebut agama. Baik filosofis Timur maupun Barat
mereka memiliki pandangan yang sama bila sudah sampai pada pertanyaanya “
bisakah permulaan yang ada ini , dan apakah yang sesuatu yang pertama kali
terjadi, apakah yang terakhir sekali bertahan didalam ini”. Akan tetapi mereka
10
akan berusaha. Untuk mencari hikmah yang sebenarnya supaya sampai puncak
pengetahuan yang tinggi, yaitu Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Mahakuasa.
Dewey, seorang filsuf Amerika, filsafat merupakan teori umum dan landasan dari
Salah satu masalah atau persoalan yang terjadi dalam era pendidikan
pemikiran sejak era klasik hingga abad modern. Konsep-konsep normatif Islam
yang terdapat dalam kedua sumber Islam yakni Al-Qur’an dan Sunnah,
pemaknaan yang dilakukan oleh para ilmuwan muslim terhadap kedua sumber
sosial, ekonomi, politik, budaya, dan bahkan membentuk peradapan pada zaman
klasik Islam.
yang kompleks. Maju mundurnya teori dan praktik pendidikan islam diakibatkan
jangkauan bidang pendidikan, yakni problem eksternal yang secara tak langsung
politik, lemahnya penegakkan hukum dan lain-lain terkait dengan bidang hukum,
sosial, ekonomi, dan politik.problem eksternal ini amat rumit dan karena
visi atau tidak jelasnya arah pendidikan yang dilaksanakan, penekanan yang tidak
muslim dengan peranan sosialnya ditengah umat, di mana hal ini menyebabkan
dianggapnya tidak ada hubungan sama sekali dengan kesalehan dan ketaqwaan.
pendidikan islam secara umum, bukan hanya di indonesia, tetapi juga di negara-
negara islam lainnya. , tetapi juga di negara-negara islam lainnya. Berikut ini
adalah penjelasannya :
1. Lack Of Vision
sebagai alat jiplakan. Secara tak sadar, materi dan metodologi tanpa spirit ini
sikap mereka terhadap sains dan teknologi. Seolah-olah sains dan teknologi
bidang dengan negara-negara lain. Sampai saat ini umat Islam masih jauh
tertinggal dengan negara-negara lain dalam hal ini ilmu teknologi modern
praktis di semua penganut agama besar di muka bumi ini, para pemeluk Islam
Akibat berangkai dari pola pikir pendidikan yang dikotomis ini adalah
kauniyah, antara iman dengan ilmu, antara ilmu dengan amal, antara dimensi
Bilamana pendidikan Islam dewasa ini lebih mengarah pada pola mengajar
tersebut, maka dampaknya bisa dirasakan pada proses dan hasilnya. Proses
terhadap berbagai pemikiran Islam dengan sumber Al-Qur’an dan Sunnah Nabi,
13
dapat ditemukan sejumlah kendala atau problematika bagi kemajuan umat Islam
secara umum dan khususnya pula bagi kemajuan dalam dunia pendidikan Islam.
Para sejarahwan filsafat percaya bahwa pemikiran paling kuno yang murni
atau sebagian besarnya filosofis yang berasal dari kalangan Yunani, kira-kira
enam abad yang lalu. Para sejarahwan juga menyebutkan nama-nama mereka
yang berupaya mengenal wujud, permulaan dan keberakhiran alam raya. Socrates
bahwa kebenaran yang diterima semuanya bersumber dari mitos ke logos. Ini
berarti kebenaran yang dapat diterima akal tidak berlaku. Namun sesudah abad
ke-6 SM muncullah sejumlah ahli pikir yang menentang mitos tersebut, sehingga
misteri alam semesta jawabannya dapat diterima oleh akal. Hal ini sekaligus
Filsafat dan pendidikan memiliki hubungan hakiki dan timbal balik, maka
secara filosofis pula. Dengan kata lain, kemunculan filsafat pendidikan ini
pendidikan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu filsafat. Ditambah dengan
14
banyaknya ide-ide baru dalam dunia pendidikan yang berasal dari tokoh-tokoh
filsafat Yunani.
Tanpa sikap kritis untuk memisahkan mana yang baik dan mana yang
buruk. Jadi ada sikap terhadap tradisi dalam konsep tradisonalitas. Namun tradisi,
belum tentu semua unsurnya tidak baik, maka harus dilihat dan diteliti mana yang
baik untuk dipertahankan dan diikuti. Sikap tradisionalitas itulah salah satu faktor
dari tradisi tradisional ke modern dalam dunia pendidikan Islam, yang mana
Ilmu pengetahuan bukan merupakan sesuatu yang kreatif, melainkan sesuatu yang
persoalan atau permasalahan atau pendapat-pendapat baru yang terjadi dari era
karena filsafat berpikir dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut
PENUTUP
A. Kesimpulan
spiritualisme Kuno, Yunani, Yunani Kuno abad pertengahan, hingga para tokoh
persoalan dan perubahan baru yang timbul didalam dunia pendidikan tersebut dan
berusaha untuk menjawab serta memecahkanya, rasa ingin tahu, dan ditambahnya
ide-ide baru dalam dunia pendidikan. Mulai dari masalah metode, pendekatan,
B. Saran
Semoga maklah ini dapat menjadi referensi bagi para pembaca dan besar
16
DAFTAR PUSTAKA
17