Anda di halaman 1dari 17

MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Jurnal ini dibuat untuk mememuhi salah satu tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

DOSEN PENGAMPU :

ANDREE TIONO KURNIAWAN, M.PdI.

DISUSUN OLEH :

INTAN PERMATA SARI

2011100070

PGMI ( i )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AKADEMIK 2020-2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan ilmu dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam dengan
baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Filsafat Pendidikan Islam.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini juga dapat menambah wawasan kita mengenai Filsafat yang ditinjau
dari aspek - aspek, khususnya bagi penulis. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada semua pihak yang telah men-support dalam penulisan makalah ini sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 29 November 2021

Intan Permata Sari


Abstrak

Manusia merupakan satu hakekat yang mempunyai dua dimensi,yaitu dimensi material dan
dimensi immaterial. Ungkapan al-Qur’anuntuk menunjukkan konsep manusia terdiri atas tiga
kategori,yaitu: (1) al-insan, al-ins, dan al-nas, atau unas, (2) al-basyar dan (3)bany
Adam.Meskipun ketiga kata tersebut menunjukkan pada maknamanusia, namun secara
khusus memiliki penekanan pengertianyang berbeda. Allah yang telah menciptakan segala
sesuatu dengansebaik-baiknya, dan memulai menciptakan manusia dari segumpaltanah, dan
Dia ciptakan keturunannya dari jenis saripati berupaair yang hina, lalu Dia sempurnakan
penciptaannya. Unsur jasadakan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan
tetapdan bangkit kembali pada hari kiamat. Dia tersusun dari perpaduandua unsur;
segenggam tanah bumi, dan ruh Allah, maka siapa yanghanya mengenal aspek tanahnya dan
melalaikan aspek tiupanruh Allah, maka dia tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia.
Kata Kunci : Al-insan; al-ins; al-nas; al-basyar; bany Adam

BAB I mengembangkan ilmu pengetahuan

PENDAHULUAN dan teknologinya.

A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk

Pembahasan mengenai yang bertanya, bahkan ia

manusia merupakan bahasan yang mempertanyakan dirinya sendiri,

tiada habisnya jika digali dari keberadaannya, dan dunia

seluruh aspek kehidupannya. seluruhnya. Jadi, dari semula ia

Manusia merupakan makhluk yang berbakat filosofis, sebagaimana

terunik dan kompleks, sebab sudah tampak dengan jelas pada

manusia mampu mempunyai cara- anak-anak. Secara spontan dan

cara tersendiri dan kreatif tanpa berpikir masak-masak.

dibanding makhluk yang lainnya Seorang anak mempertanyakan

dalam segala hal. Baik dalam hal segala sesuatu, bahkan mengenai

memenuhi kebutuhan hidupnya, dari mana asalnya dan ke mana

bahkan mengembangkan ilmu arahnya. Saat manusia itu bertanya

pengetahuannya dan tekhnologinya akan dirinya, ia mencari dan

sehingga akan berbeda-beda dalam mengandaikan bahwa akan

setiap zaman. Ini tidak akan kita tercapainya dari pencariannya itu.

temui pada hewan, dalam Yang pada ahirnya menjadi


pengalaman dan ilmu yang
dikemudian hari disampaikan 1) Bagaimana gambaran
kepada generasi setelahnya. Inilah proses-proses penciptaan
manusia, senantiasa ingin tahu dan manusia dalam Al-Quran?
mengembangkan keingintahuannya 2) Bagaimana kedudukan dan
itu menjadi pelajaran dan peran manusia sebagai
pendidikan. khalifutul?
3) Bagaimana dasar manusia
Pemahaman tentang
dan implikasi terhadap
manusia dan pendidikan,
pendidikan islam
merupakan bagian dari kajian
filsafat. Dalam perkembangan
zaman dan pemikiran, manusia
mempunyai peran yang sentral
dalam setiap peristiwa dikehidupan
dunia ini. Berbicara mengenai
manusia dan filsafat, manusia dan
pendidikan, serta manusia dan
pendidikan Islam tentunya akan
melibatkan banyak hal terutama
hakikat manusia itu sendiri yang
dikaji dalam pandangan-pandangan
para pemikir dan literatur Islam.
Para pemikir Yunani sebelum
masehi dan pemikir Muslim di
abad pertengahan
banyak menuangkan kajiannya
mengenai manusia itu. Terlebih,
dalam membahasnya sejak awal
mula kemunculan, hingga tujuan
manusia itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas,
Maka rumusan masalah yang kami
bahasa adalah sebagai berikut :
BAB II • surat Ali Imran: 59
ۗ ‫ ٰا َد َم‬Aِ َBCَ Dَ ِ‫ﷲ‬ ّ ٰ Gَ Iْ Jِ KLْٰ MJِ Aَ َBNَ ‫اِ ﱠن‬
LANDASAN TEORI
Qْ Dُ ٗTَU ‫ل‬W َ َX Y‫ُ ﱠ‬Z ‫ب‬ ٍ ‫ ^ُ َ]ا‬Qْ Nِ ٗTَ_َ` َa
ُ‫ْ ن‬bcُ َMَd
A. GAMBARAN PROSES-
“Sesungguhnya
PROSES PENCIPTAAN perumpamaan (pencipta
MANUSIA DALAM AL- an) ‘Isa bagi Allah,
QURAN seperti (penciptaan)
Adam. Dia mencipta
Pada penciptaan manusia, kannya dari tanah,
ada orientalitas yang bingung kemudian Dia berkata
mengenai dengan sejumlah kepadanya, “Jadilah!”
rumusan yang berbeda-beda Maka jadilah sesuatu
menyangkut penciptaan manusia itu”.
didalam Al-Qur’an. Ada ayat yang Pada ayat tersebut, Allah
menyatakan bahwa manusia SWT menyatakan kepada
diciptakan dari tanah liat, tembikar, nabi Muhammad Saw
saripati tanah, saripati air yang bahwa penciptaan nabi
hina, air yang tertumpah dan mani Isa a.s. sama dengan
yang terpancar.1 penciptaan nabi Adam a.s
yaitu sama-sama dari
Bila diamati lebih dalam
tanah. Penciptaan nabi Isa
dapat disimpulkan bahwa manusia
a.s memang dari unsur sel
berasal dari dua jenis yaitu dari
telur yang berasal dari
benda padat dan benda cair. Benda
ibunya. Tetapi perlu
padat berbentuk tanah (turab),
diingat bahwa sel telur itu
tanah yang sudah mengandung air
berasal dari darah,
(thin), tanah liat (hama’), dan
sedangkan darah dari
tembikar (shalshal). Benda cair
makanan, dan makanan
berbentuk air mani.
tumbuh dari tanah. Maka,
1) Penciptaan manusia dari tanah nabi isaa.s juga berasal
dari tanah. (Salman
1. Akmal Ridho Gunawan Hasibuan, Menyinari Harun 2016).
Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur’an, (PT Elex
Media Komputindo, Jakarta: 2018). Hlm.42
sadar setelah seluruh
• Surat al-Kahfi: 37 kekayaannya sirna.2
‫ور ٗ ُٓه‬Wِ lَُ m bَُ ‫ٗ َوھ‬TُopW ِ q َ ٗTَU ‫ل‬W
َ َX • Surat al-Hajj: 5
Y‫ُ ﱠ‬Z ‫ب‬ ٍ ‫ ^ُ َ]ا‬Qْ Nِ َrَ_َ` َa ْ‫ي‬tِ ‫ﱠ‬UWِu َ‫َ]ْ ت‬wDَ َ‫ا‬ َQN‫ ﱢ‬ƒ ٍ mْ ‫ِ ْ„ َر‬d Yْ ُ…Iْ Dُ ‫سُ اِ ْن‬W‫ﱠ‬IU‫ ا‬Wَ‡m‫ َ ﱡ‬Wmٓ ٰ
ۗ ً z‫َ َر‬r{ ّbَٰ | Y‫ُ ﱠ‬Z }ٍ َw~
yُ ْ €‫ ﱡ‬Qْ Nِ Qْ Nِ Y‫ُ ﱠ‬Z ‫ب‬ ِ ‰ْ َoU‫ْا‬
ٍ ‫ ^ُ َ]ا‬Qْ N‫ ﱢ‬Yْ cُ Iٰ _ْ َ` َa W‫ﱠ‬€ِWَd ˆ
“Kawannya (yang }ٍ Šَ ْ‹N‫ ﱡ‬Qْ Nِ Y‫ُ ﱠ‬Z }ٍ َ_َ`Jَ Qْ Nِ Y‫ُ ﱠ‬Z }ٍ َw~ ْ €‫ﱡ‬
beriman) berkata ‫ُ ِ_]ﱡ‬€‫ َو‬Yْ ۗ cُ َU َQ‫ﱢ‬MَoُI‫ﱢ‬U }ٍ َ_‫َ `ﱠ‬ŒNُ ]ِْ M•َ ‫َ `ﱠ_َ ٍ} ﱠو‬ŒN‫ﱡ‬
kepadanya sambil Aٍ zَ َ‫ ا‬KUٓ ٰ ِ‫ ُء ا‬Wَۤ •َ€ WNَ ‫م‬Wِ pَ ْ‫ ْا‘َر‬Kِd
bercakap-cakap ‫ا‬bْٓ Šُ ُ`oْ َ…ِU Y‫ُ ﱠ‬Z yً wْ ‫ ِط‬Yْ cُ zُ ]ِ Œْ ُ€ Y‫ُ ﱠ‬Z KًCّ Lَ N‫ﱡ‬
dengannya, Apakah Qْ N‫ ﱠ‬Yْ cُ Iْ Nِ ‫ َو‬Kّdٰ bََ …m‫ ﱡ‬Qْ N‫ ﱠ‬Yْ cُ Iْ Nِ ‫ َو‬Yْ ۚ Dُ G‫اَ ُ” ﱠ‬
engkau ingkar kepada Qْ ۢ Nِ Yَ َ`‰ْ َm yَْ Mcَ ِU ]ِ Cُ ‰ُ U‫ اَرْ َذ ِل ْا‬KUٓ ٰ ِ‫ َﱡ] ﱡد ا‬m
(Tuhan) yang ً‫ة‬Gَ Nِ Wَ‫ض ھ‬ َ ْ‫ َو^ ََ]ى ْا‘َر‬Wًۗ ٔ‫ْـ‬M”َ Yٍ `ْ Jِ Gِ ‰ْ َu
menciptakan engkau dari ‫ت‬ْ œَ‫ َء ا ْھ… ﱠ‬Wۤ Cَ U‫ ْا‬Wَ‡Mْ َ`Jَ WَIUْ َœ€ْ َ‫ ِ َذ ٓا ا‬Wَd
ۢ
tanah, kemudian dari •ْ ٍ ۢ ْ‫ﱢ زَ و‬ADُ Qْ Nِ ْ َ…َo€ْ َ‫َ ْ َوا‬u‫َو َر‬
ٍ M‡ِ uَ ‫ج‬
setetes air mani, lalu Dia “Wahai manusia! Jika
menjadikan engkau kamu meragukan (hari)
seorang laki-laki yang Kebangkitan, maka
sempurna?” sesungguhnya Kami telah
Allah memerintahkan menjadikan kamu dari
kepada nabi Muhammad tanah, kemudian dari
Saw untuk menceritakan setetes mani, kemudian
kepada kaum muslimin dari segumpal darah,
tentang kisah seorang kemudian dari segumpal
yang sombong, pemilik daging yang sempurna
pertanian yang hasilnya kejadiannya dan yang
melimpah ruah. Orang tidak sempurna agar
tersebut telah ditegur oleh Kami jelaskan kepada
kawannya dan diingatkan kamu; dan Kami tetapkan
bahwa dia diciptakan dari dalam rahim menurut
tanah dan pasti akan kehendak Kami sampai
kembali kepadanya. waktu yang sudah
Tetapi ia terus saja
membangkang. Dia baru 2 Akmal Ridho Gunawan Hasibuan, Menyinari
Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur’an, (PT Elex
Media Komputindo, Jakarta: 2018). Hlm. 44.
ditentukan, kemudian meninggal dan ada pula
Kami keluarkan kamu yang diberi usia lanjut.3
sebagai bayi, kemudian 2) Penciptaan manusia dari thin
(dengan berangsur- Menurut Al-Asfahani, kata
angsur) kamu sampai thin bermakna tanah yang
kepada usia dewasa, dan sudah bercampur air atau
di antara kamu ada yang tanah basah.
diwafatkan dan (ada • suratal-An’am: 2
pula) di antara kamu K‹ ٓ ٰ َX Y‫ُ ﱠ‬Z Qٍْ M‫ ِط‬Qْ N‫ ﱢ‬Yْ cُ َ_َ` َa ْ‫ي‬tِ ‫ﱠ‬U‫ ا‬bَُ ‫ھ‬
yang dikembalikan Yْ ُ…€ْ َ‫ ا‬Y‫ُ ﱠ‬Z ‫ َٗه‬GIْ Jِ KًCّ Lَ N‫ ﱡ‬Aٌ zَ َ‫ َۗوا‬yً zَ َ‫ا‬
sampai usia sangat tua َ‫…َ]ُوْ ن‬Cْ َ^
(pikun), sehingga dia “Dialah yang
tidak mengetahui lagi menciptakan kamu dari
sesuatu yang telah tanah, kemudian Dia
diketahuinya. Dan kamu menetapkan ajal
lihat bumi ini kering, (kematianmu), dan batas
kemudian apabila telah waktu tertentu yang
Kami turunkan air hanya diketahui oleh-
(hujan) di atasnya, Nya. Namun demikian
hiduplah bumi itu dan kamu masih
menjadi subur dan meragukannya”.
menumbuhkan berbagai 3) Penciptaan manusia dari
jenis pasangan shalshal
tetumbuhan yang indah”. Shalshal adalah tembikar
Dalam ayat ini Allah kering yang berongga yang
menyapa Manusia dan dibuat dari tanah. Sehingga
menerangkan bahwa mengeluarkan bunyi bila
mereka diciptakan dari ditiup atau diayunkan. Benda
tanah, kemudian itu menurut Al-Qur’an dibuat
berproses dari zigot dari hama’ yaitu tanah liat
sampai janin. Lalu yang sedikit berbau. Tanah itu
Manusia lahir menjadi
kanak-kanak dan dewasa. 3Akmal Ridho Gunawan Hasibuan, Menyinari
Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur’an, (PT Elex
Ada yang kemudian Media Komputindo, Jakarta: 2018). Hlm.46
dibentuk (Masnun) menjadi dari lumpur hitam yang
shalshal tersebut. Kata diberi bentuk.”
tersebut diulang tiga kali
Dalam ayat diatas jelas
didalam Al-Qur’an.
terlihat bagaimana proses
• suratal-Hijr: 26, 28 dan 33
penciptaan manusia dimulai dari
‫ ٍل‬W£ َ `ْ q َ Qْ Nِ َ‫ن‬WَL€ْ ‘‫ا‬ ِ ْ WَI_ْ َ` َa Gْ َ_َU‫َو‬ tahap sulalah (saripati makanan)
‫ْ ۚ ٍن‬bُILْ N‫ ٍ ﱠ‬WCَ pَ Qْ N‫ﱢ‬
kemudian nutfah (sperma) lalu
“Dan sungguh, Kami
terjadi konsepsi (pembuahan) dan
telah menciptakan
masuk kedalam rahim (menjadi
manusia (Adam) dari
embrio) kemudian berkembang
tanah liat kering dari
membentuk ‘alaqah kemudian
lumpur hitam yang
berproses menjadi mudhghah,
diberi bentuk”.
‘izaman (tumbuh tulang
ٌ ۢ ِUW َa „ْ ‫ﱢ‬€ِ‫ ِ} ا‬cَ {ٕ `ٰۤ C`ْ ِU َru‫ل َر ﱡ‬W
¤ َ َX ‫َواِ ْذ‬
ِ َ belulangnya) kemudian tulang-
ٍ WCَ pَ Qْ N‫ ٍل ﱢ‬W£ َ `ْ q َ Qْ N‫َ َ•]ً ا ﱢ‬u
tulang itu dibungkus dengan
‫ْ ۚ ٍن‬bُILْ N‫ﱠ‬
daging.
“Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu berfirman Setelah terbentuk manusia

kepada para malaikat, yang utuh, kemudian Allah SWT

“Sungguh, Aku akan meniupkan (nafakha) kepadanya

menciptakan seorang ruh nya kemudian jadilah ia

manusia dari tanah liat makhluk yang unik

kering dari lumpur (khalqanAkhar). Disebut demikian

hitam yang diberi karena manusia memiliki substansi

bentuk”. psikis yang berasal dari substansi


ٗTَ…_ْ َ` َa ]َ tuhan sama sekali tidak dimiliki
ٍ •َoِU Gَ ¦ُ |ْ َ‘‫ ﱢ‬Qْ Dُ َ‫ ا‬Yْ َU ‫ل‬W
َ َX
‫ْ ٍن‬bُILْ N‫ ٍ ﱠ‬WCَ pَ Qْ N‫ل ﱢ‬W
ٍ £ َ `ْ qَ Qْ Nِ makhluk-makhluk lain.

“Ia (Iblis) berkata,


Al-Qur’an menggunakan
“Aku sekali-kali tidak
beberapa istilah dalam penyebutan
akan sujud kepada
manusia yaitu meliputi al-
manusia yang Engkau
basyar,al-Ins, al-Insan, an-Nas, al-
telah menciptakannya
Unas, Bani Adam, an-Nafs, al-
dari tanah liat kering
Anfus dan an-Nufus.
a) Al-basyar b. Al-Insan, al-Ins, an-Nas dan
Secara bahasa, berarti al-Unas
fisik manusia. Makna Kata al-Insan menurut Ibnu
ini disimpulkan dari Mansur, mempunyai tiga asal
berbagai uraian tentang kata. Pertama, berasal
al-basyar. Menurut Abu darikata anasa yang berarti
al-Husain Ahmad Ibnu abara yaitu melihat, ‘alima
Faris Ibn Zakariya yaitu mengetahui dan istilah
dalam Mu’jamal- “an” yang berarti meminta
Maqayisfial-Lugah. Ia izin.Kedua, berasal dari kata
menjelaskan bahwa nasiya yang berarti lupa.
semua kata yang huruf- Ketiga berasal dari kata an-
huruf asalnya terdiri dari nus yang berarti jinak lawan
ba, syin dan ra’ berarti dari kata al-wakhsyah yang
sesuatu yang tampak berarti buas.
jelas dan biasanya Menurut Ibnu Zakariya,
cantik dan indah. semua kata yang asalnya dari
Dengan demikian, huruf Alif , nun dan sin
bahwa manusia yang mempunyai makna asli jinak,
dijelaskan oleh al- harmonis dan tampak dengan
basyar menekankan jelas. Dari kedua uraian
pada gejala umum yang tersebut memiliki inti yang
melekat pada fisik sama bahwa manusia yang
manusia yang secara diistilahkan dengan al-Insan
umum relatif sama tampak pada ciri-ciri khasnya
antara semua manusia.4 yaitu jinak, tampak jelas
Allah Swt, memakai kulitnya juga potensial untuk
konsep al-basyar dalam memelihara atau melanggar
Al-Qur’an sebanyak 37 aturan sehingga ia dapat
kali. menjadi makhluk yang
harmonis atau kacau.Kataal-
Insan disebutkan didalam Al-
4 Agus Haryo Sudarmojo, Perjalanan Akbar Ras Qur’an sebanyak 65 kali,
Adam, (PT Mizan Pustaka, Bandung: 2009) Hlm.
151-158.
diantaranya surat al-Alaq dengan ciri-ciri dan persamaannya.
ayat 5. Seperti persamaan biologis,
Kataal-Ins selalu berganden kebutuhan, kepentingan, suku,
gan dengan kata al-jinn bangsa dan lainnya. Memang dalam
karena kata tersebut selalu kehidupan sehari-hari manusia selalu
jadi perbandingan. berhubungan dengan Kelompok.
Al-Ins dengan al-jinn adalah Mulai dari kelompok, suku, etnis,
makhluk yang diciptakan wilayah, sosial politik, agama dan
Allah agar senantiasa sebagainya.5
mengabdikan dirinya
B. KEDUDUKAN DAN
(beribadah) kepada Allah
sepanjang hidupnya. PERAN MANUSIA
Al-Ins dan al-jinn juga SEBAGAI KHALIFATUL
makhluk pembangkang,
sehingga mendapat tantangan Kekhalifahan manusia di
dari Allah agar mereka satu pihak berperan sebagai subjek
bekerjasama untuk membuat dan di sisi lain menjadi objek,
semacam Al-Qur’an dan sebagai subjek, manusia mem
menjelajahi lapisan-lapisan punyai tanggung jawab yang lebih
langit. kompleks dalam meningkatkan
Kataan-Nasdidalam Al- kualitas dirinya. Seperti dalam
Qur’an disebutkan sebanyak LKNU menyatakan bahwa
240 kali, sebagaimana dalam Manusia berkualitas harus
surat az-Zumar ayat 27 bercermin keimanannya, sehat
Konsepan-Nas merujuk pada jasmani dan rohani, berpendidikan,
manusia sebagai makhluk mengerjakan amal saleh, berbuat
sosial atau secara kolektif. baik kepada orang lain,
bertanggung jawab terhadap
Dengan demikian, dalam
keluarganya, bertanggung jawab
hubungannya dengan penjelasan
terhadap keluarganya, arif terhadap
tentang manusia, dapat dipahami
bahwa manusia adalah makhluk
yang berkelompok dan ia akan selalu
5.Agus Haryo Sudarmojo, Perjalanan Akbar Ras
membentuk kelompoknya sesuai Adam, (PT Mizan Pustaka, Bandung: 2009) Hlm.
160.
lingkungan hidupnya (Mufid, Menjaga keseimbangan dan
2010)6 kelestarian lingkungan hidup, baik
Tugas manusia sebagai alam ataupun lingkungan sosial
khalifah adalah untuk menjaga dan merupakan tugas daripada khalifah
bertanggungjawab atas dirinya, dalam upacara memformasi bumi,
sesama manusia dan alam yang Madjid menegaskan bahwa muara
menjadi sumber penghidupan. dari semua prinsip kekhalifahan
Karena sudah menjadi kewajiban manusia adalah reformasi bumi
bagi manusia yang merupakan (Madjid, 2009).7
khalifah di bumi memiliki dua Permasalahan lingkungan
bentuk sunatullah yang harus alam semakin berkembang seiring
dilakukan, yaitu baik kewajibannya berjalannya waktu dan saling
antara manusia dengan tuhannya, terkait secara global. Bahkan
antara sesama manusia sendiri, dan masing-masing manusia dalam
antara manusia dengan setiap negara berlomba-lomba
ekosistemnya. Kewajiban tersebut merusak sumber daya alam dengan
haru dilaksanakan karena dilakukannya pembangunana yang
merupakan amanah dari Allah sang dilakukan, khususnya yang paling
pencipta. Tanggung jawab manusia banyak berada di negara
terhadap moral agama sebagai berkembang. Tugas dari seorang
khalifah di bumi yaitu mengelola khalifah menjadikan perlindungan
sebaik-baiknya alam semesta dan bagi umat dan menjaga kelestarian
kehidupan sosial didalamnya. alam (ekosistem), sehingga
Kehidupan manusia sangat khalifah dan umat harus bersatu
tergantung kepada komponen- dan saling mencintai guna
komponen lain dalam ekosistem menjalankan kehidupan sesuai
sehingga secara moral manusia dengan syariat islam dan
terhadap alam dituntut untuk keberlangsungan hidup.
bertanggungjawa kepada Tugas khalifah dalam Al
kelangsungan, keseimbangan dan Qur’an biasa disebut imaratul ardh
kelestarian alam yang menjadi (memakmurkan bumi) dan
sumber kehidupannya. ibadatullah (beribadah kepada

6. Mufid, Sofyan Anwar. 2010.Ekologi Manusia. 7. Madjid, Nurcholish. 2009.Cita-Cita Politik Islam .
Bandung : Remaja Roesdakarya. Jakarta : Paramadina & Dian Rakyat
Allah). Allah menciptakan manusia kan segala tenaga, cipta,
dari bumi ini dan menugaskan rasa dan karsa, serta bakat
manusia untuk melakukan imarah manusia untuk mencari
dimuka bumi dengan mengelola dan menemukan ke
dan memeliharanya. Tugas benaran ajaran Islam atau
kekhalifahan terhadap alam (natur) kebenaran ayat-ayat serta
meliputi: keagungan dan kebesaran
a. Mengulturkan natur Ilahi.
(membudayakan alam), Konsep khalifah sebagai
yakni alam yang tersedia yang telah dikemukakan diatas me
ini agar dibudayakan, nunjukkan bahwa dalam ajaran
sehingga menghasilkan islam memiliki relevansi dan
karya- karya yang perhatian yang sangat besar
bermanfaat bagi kemas terhadap konsep ekologis dan
lahatan hidup manusia. lingkungan hidup. Sehingga untuk
b. Mengulturkan kultur itu, ajaran islam mengenai konsep
(mengalamkan budaya), ekologis dan lingkungan hidup
yakni budaya atau hasi perlu dikonstruksi sebagai sistem,
karya manusia harus keyakinan akan nilai-nilai dan cita-
disesuaikan dengan cita lingkungan hidup, yang dapat
kondisi aam, jangan dipahami, ditransformasikan dan
sampai merusak alam diinternalisasikan oleh seluruh
atau lingkungan hidup, umat untuk diperjuangan guna
agar tidakmenimbulkan mewujudkan citacita tersebut.
malapetaka bagi manusia Sehingga peranan khalifah di muka
dan lingkungannya. bumi sangatlah penting dalam
c. MengIslamkan kultur menjaga keseimbangan alam atau
(mengIslamkan budaya), lingkungan hidup.
yakni dalam berbudaya
harus tetap komitmen
dengan nilainilai Islam
yang rahmatan lil-
‘alamin, sehingga ber
budaya berarti mengerah
C. POTENSI DASAR MANU primer yang berfungsi

SIA DAN IMPLIKASI untuk memelihara


keutuhan dan
TERHADAP PENDIDIK
kelanjutan setiap
AN ISLAM
manusia. Diantara
dorongan tersebut
Menurut Hasan
berupa instink untuk
Langgulung, fitrah adalah potensi
memelihara diri,
yang baik. Haditsh yang
seperti makan,
bermakna“Setiap anak-anak
minum, penyesuaian
dilahirkan dengan fitrah. Hanya
tubuh terhadap
ibu bapaknyalah yang
lingkungan dan
menyebabkan ia menjadi Yahudi,
sebagainya.
Nasrani, atau Majusi”. Tetapi hal
b. Hidayatu al-Hassiyat
ini tidak bermakna bahwa manusia
(potensi inderawi)
itu menjadi hamba kepada
Hidayatu al-Hassiyat
lingkungan, seperti pendapat ahli-
(potensi inderawi)
ahli behaviorisme. Fitrah adalah
Potensi inderawi erat
sifat-sifat Tuhan yang ditiupkan
kaitannya dengan
Tuhan kepada semua manusia
peluang manusia untuk
sebelum lahir, dan
saling mengenal
pengembangan sifat-sifat itu
sesuatu diluar dari
setinggi-tingginya. Senada
dirinya. Melaui alat
dengan hal ini, menurut Dr.
indera penglihatan,
Jalaluddin, manusia memiliki
penciuman,
beberapa potensi utama yang
pendengaran, perasa,
secara fitrah dianugerahkan Allah
peraba dan lain-lain
kepadanya, yaitu :
c. Hidayat al-Aqliyyat
a. Hidayat al-Ghariziyat (potensi akal)
(potensi naluriah) Potensi akal memberi
Hidayat al-Ghariziyat kemampuan pada
(potensi naluriah) manusia untuk
Yaitu dorongan memahami simbol-
simbol, hal-hal yang
abstrak, menganalisa, seharusnya tidak bertentangan
membandingkan dengan prinsip-prinsip tauhid.
maupun membuat Untuk itu kurikulum pendidikan
kesimpulan dan dapat Islam harus menekankan pada
memilih hal yang konsep tauhid ini.(Mujib, 1993)
benar atau salah.
Akal juga dapat
mendorong manusia
berkreasi dan
berinovasi dalam
menciptakan
kebudayaan serta
peradaban.
d. Hidayat al-Diniyyat
(potensi keagamaan)
Pada diri manusia
sudah ada dorongan
keagamaan yaitu
dorongan untuk
mengabdi kepada
sesuatu yang lebih
tinggi, yaitu Tuhan
yang menciptakan
alam semesta beserta
isinya.(Jalaludin,
2001)

Implikasi lainnya adalah


pendidikan Islam diarahkan untuk
bertumpu pada tauhid. Hal ini
dimaksudkan untuk menciptakan
hubungan yang mengikat
manusia dengan Allah Swt.
Apasaja yang dipelajari anak didik
BAB III menjadi mudhghah, ‘izaman
(tumbuh tulang belulangnya)
PENUTUP kemudian tulang-tulang itu
dibungkus dengan daging.
A. KESIMPULAN
Setelah terbentuk manusia yang
Dari makalah diatas maka dapat
utuh, kemudian Allah SWT
kita simpulkan bahwa :
meniupkan (nafakha)
• Pada penciptaan manusia,
kepadanya ruh nya kemudian
mengenai dengan sejumlah
jadilah ia makhluk yang unik
rumusan yang berbeda-beda
(khalqanAkhar). Disebut
menyangkut penciptaan
demikian karena manusia
manusia didalam Al-Qur’an.
memiliki substansi psikis yang
Ada ayat yang menyatakan
berasal dari substansi tuhan
bahwa manusia diciptakan dari
sama sekali tidak dimiliki
tanah liat, tembikar, saripati
makhluk-makhluk lain.
tanah, saripati air yang hina, air
• Tugas manusia sebagai khalifah
yang tertumpah dan mani yang
adalah untuk menjaga dan
terpancar.Tetapi hal tersebut
bertanggungjawab atas dirinya,
dapat di jelaskan mengenai
sesama manusia dan alam yang
proses penciptaan manusia
menjadi sumber penghidupan.
dalam kitab Al-Qur’an
Karena sudah menjadi
sebagaimana yang tertera dalam
kewajiban bagi manusia yang
surat Al-Mu’minun ayat 12-14
merupakan khalifah di bumi
yang menjelaskan bahwa dalam
memiliki dua bentuk sunatullah
ayat tersebut jelas terlihat
yang harus dilakukan, yaitu
bagaimana proses penciptaan
baik kewajibannya antara
manusia dimulai dari tahap
manusia dengan tuhannya,
sulalah (saripati makanan)
antara sesama manusia sendiri,
kemudian nutfah (sperma) lalu
dan antara manusia dengan
terjadi konsepsi (pembuahan)
ekosistemnya. Dampak dari
dan masuk kedalam rahim
teori Darwin semakin
(menjadi embrio) kemudian
menunjukkan bahwa manusia
berkembang membentuk
tidak lagi menjadi makhluk
‘alaqah kemudian berproses
yang bergantung kepada alam,
melainkan manusia menjadi B. SARAN
faktor penentu atas Demikan makalah ini saya buat ,
keberlangsungan alam. Dampak saya sadar dalam makalah ini
negatif dari hal tersebut masih banyak kesalahan dalam
semakin menjadikan manusia penulisan maupun dalam
mencapai level tinggi dalam penyampainya. Untuk itu, kritik
pengelolaan alam. dan saran yang membangun sangat
• Manusia dalam perspektif saya perlukan guna memperbaikin
Islam akan tetap dilahirkan makalah saya selanjutnya. Semoga
dalam keadaan fithrah, yaitu makalah ini bermenfaat bagi kita
suci, bersih, bebas dari segala semua. Aamiin.
dosa, dan memiliki
kecenderungan sikap
menerima agama, iman, dan
tauhid. Manusia menjadi baik
atau buruknya adalah akibat
faktor pendidikan dan
lingkungan, bukan kepada
tabiat aslinya. Menurut Abd
al-Rahman al- Bani yang
dikutip an-Nahlawi
menyatakan tugas pendidikan
islam adalah menjaga dan
memelihara fitrah peserta
didik, kemudian
mengembangkan dan
mempersiapkan ssemua
potensi yang dimiliki, dengan
mengarahkan fitrah dan
potensi yang ada dan menuju
kebaikan dan kesempurnaan,
serta merealisasikan suatu
program tersebut secara lebih
bertahap.
DAFTAR PUSTAKA

Akmal Ridho Gunawan Hasibuan, Menyinari Kehidupan dengan Cahaya Al-Qur’an, (PT
Elex Media Komputindo, Jakarta: 2018)

Agus Haryo Sudarmojo, Perjalanan Akbar Ras Adam, (PT Mizan Pustaka, Bandung: 2009)

Mufid, Sofyan Anwar. 2010. Ekologi Manusia. Bandung : Remaja Roesdakarya.


Madjid, Nurcholish. 2009.Cita-Cita Politik Islam. Jakarta : Paramadina & Dian Rakyat.
Masrokhin. Konsep Ekologi Islam Seyyed Hossein Nasr (Studi Kitab Al-Taharah
dalam Kajian Fiqih), Konsep Ekologi Islam, Jurnal Irtifaq, Vol. 1, No 1, 2014

Anda mungkin juga menyukai