Abstract
The study aims to analyze the teaching of literature in primary schools. Research
using library research approach. Data were colleted through central study and
observation and analyzed descriptively. Based on the results of analysis and discussions
can be concluded: 1) the purpuse of teaching literature in elementary school is more
directed to the appreciattion of literature, 2) children literature can develop the ability to
read and write, 3) suitable menthods used for literary teaching are inquiry, field
observation and discussion, 4) sumver learning suitable for suitable learning resources
to support literary teaching is the natural and socio-cultural environment, related books,
audio, visual and internet. The suitable literary teaching design developed includes the
following steps: preliminary activities, investigations from various perspectives of
elaborastion exploration of final activity confirmation.
sejarah sastra, maka hendaknya dalam Setelah selesai diskusi guru bersama
kerangka melihat perkembangan dan siswa mengambil kesimpulan dan
perbandingan yang lama dan yang baru, terakhir kesimpulan itu diperkuat oleh
dan melihat dasar tolak perkembangan guru.
sastra dari dulu sampai sekarang untuk 2) Metode atau Teknik Penalaran
kepentingan memperkuat pengertian Teknik penyampaian penalaran
terhadap sastra itu sendiri. demikian siswa mengenai karya sastra merupakan
pula ketika mengajarkan kritik sastra, kegiatan yang bermanfaat untuk
hendaknya memang tertuju kepada pembinaan apresiasi sastra, yang
pendalaman pemahaman mengenai penting dalam hal ini adalah siswa
sastra bukan mencari kesalahan atau dapat berpikir objektif dan
analisis unsuriah tanpa melihatnya suatu beragumentasi yang logis tentang
keseluruhan atau kebulatan. sesuatu. Dengan demikian akan lahir
sikap kritis, analisis yang menjurus
Metode Pengajaran Sastra kepada kemampuan apresiasi kreatif.
Metode pengajaran sastra adalah 3) Metode Komparatif
teknik mengajar sastra yang Yaitu kegiatan pengajaran yang
digurunakan oleh guru. Bagaimana memberi peluang kepada siswa untuk
mengajarkan sastra, tentulah harus membandingkan dua atau lebih karya
dipertimbangkan dari segi tujuan, dari sastra yang memiliki topik yang sama.
segi bahan yang digunakan, dan Misalnya membandingkan sajak “Aku”
keadaan murid yang belajar. (Chairil Anwar) dengan “Tableu
Di dalam mencapai tujuan Menjelang malam” (Taufik Ismail);
pengajaran diperlukan metode atau atau tentang kawin sedarah yang
teknik pengajaran yang efisien dan diungkapkan dalam novel “Kemarau”
efektif. Metode-metode tersebut adalah: (A. A Navis) dengan “Titisan Dosa Di
1) Metode Diskusi atasnya” Montingo Busye).
Diskusi adalah merupakan 4) Metode atau Teknik Pembinaan
kegiatan yang menarik dilakukan dalam Kreativitas
pengajaran sastra. Masalah yang Metode atau teknik
dibahas dalam diskusi hendaklah mengarahkan siswa untuk dapat
menyangkut menjawab pertanyaan menghayati sastra dan penciptaan karya
“mengapa” dan “bagaimana”. Bila tidak sastra. Teknik ini dapat dilakukan
demikian, akan dapat menjurus kepada dengan:
segi-sgi pengetahuan konsep dan tidak a) Memecahkan persoalan, misalnya
terlalu bermanfaat. Dalam diskusi siswa disuruh menyelesaikan
mengenai sastra, sebaiknya tidak tanggapan sebuah cerita menurut
berkecendrungan untuk memperoleh tanggapan masing-masing.
kesimpulan atau keputusan yang b) Malatih imajinasi siswa dengan
mengikat karya sastra. Yang paling jalan seolah-olah mengirimkan
penting dalam diskusi adalah siswa surat kepada pengarang yang isinya
memberikan pandangan dan sikapnya. menanggapi dan menghargai
karaya satra yang ditulis oleh c) Rekreasi, artinya siswa tidak hanya
pengarang tersebut. melakukan interpretasi tetpai juga
c) Membaca ekstensif, yaitu siswa dapat diteruskan dengan berkreasi
digalakan membaca karya sastra dengan jalan, mislanya menulis
sebanyak-banyaknya diluar kelas kembali satu bagian tertentu isi
atau diperpustakaan dan cerita tersebut dari sudut pandang
melaporkan secara tertulis hasil salah seorang, at pelaku atau
bacaan mereka dalam bentuk mengubah cerita dalam bentu
sinopsis singkat dari kesan umum drama atau mengubah salah satu
tentang buku yang dibaca. bagian tulisan kepada gaya bahasa
d) Menyelenggarakan diskusi masa kini dan sebagainya. Cara
panelMelaksanakan kegiatan melakukan setiap langkah
sosiodrama dan pementasan drama. tergantung kepada pilihan teknik
Dengan teknik ini akan memberi pilihan kegiatan yang diinginkan
peluang kepada siswa untuk terlibat guru dan siswa. Dengan demikian
secara aktif da.an produktif dalam metode ini memberri peluang besar
menikmati dan mengkaji sastr siswa dan guru untuk bekerjasama
5) Metode Impresif dalam kelompok atau secara
Metode atau teknik ini peorangan.
dilakukan dengan jalan 7) Metode Induktif Model Taba
memperdengarkan suatu pembacaan Hilda Taba mengemukakan
puisi ataikan menyaksikan pertunjukan metode ini berdasarkan tiga rumusan
dramasiswa diberi kesempatan untuk berpikir yang dapat diajarkan, yaitu a)
meresapi atau mengimpresi puisi atau berpikir dapat diajarkan b) berpikir
pementasan, dan menyampaikan adalah transaksi aktif antara individu
interpretasi masing-masing.. dan data c) proses berpikir berkembang
6) Metode atau Teknik Strata berdasarkan urutan yang sesuai dengan
Metode atau teknik ini hukum.
dinamakan Strata karena dikembangkan Teknik terdiri dari tahap-tahap.
atau didapat dari tuisan Leslie Strata Setiap tahap diprakarsai oleh guru
dalam bukunya Pattern of languange. dengan pertanyaan. Jenis pertanyaan
Tiga langkah pokok dalam teknik ini guru menentukan jenis kegiatan siswa.
adalah: Siswa secara terurut terlibatdalam suatu
a) Penjelajahan, artinya siswa proses pembentukan generalisasi,
diharapkan membaca suatu karya penjelasan atau penafsiran, dan ramalan
sastra kesimpulan baru.
b) Setelah penjelajahan selanjutnya Model Taba ini dapat
dilakukan penfsiran karya sastra dilaksanakan atau bahkan sudah sering
tersebut. Penafsiran dapat digunakan oleh sebahagian guru, tentu
dilakukan dengan tertulis, saja dengan berbagai variasi. Yang jelas
presentasi atau dalam bentuk lain. metode ini menganut prinsip-prinsip
pengkajian unsur-unsur yang akhirnya