Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DANA DAN PERALATAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“ Ilmu Pendidikan Islam “

Dosen Pengampu : Lita Lestari M.Pd. I

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Asep Khotib
Nurazizah
Neng Titin Fadilah

Kelas PBA 1 B

FAKULTAS TARBIYAH / PENDIDIKAN BAHASA ARAB


INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang menganugrahkan
Al-Qur’an sebagai hudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rohmatan lil
‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Dialah yang telah mengumpulkan Al-Qur’an
dalam dada Nabi Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita
hari ini atas izin Allah SWT.
Salawat bertangkaikan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yanbg menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai penyampai,
pengamal, hingga penafsir pertama Al-Qur’an. Yang membawa kitab pusaka, yang
menjadi penerang bagi seluruh umat dan merupakan penyempurna kitab-kitab samawi
sebelumnya.
Atas pertolongan dan hidayah-Nyalah makalah yang berjudul “Dana dan
Peralatan Dalam Pendidikan Islam” ini dapat kami susun tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi penulis
sendiri. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki
penyusunan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini
tercatat sebagai amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun
makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Amin.

Cipasung, Februari 2020

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
A. Dana Pendidikan Islam .......................................................................... 2
B. Dana Pengelolaan Sekolah ..................................................................... 2
C. Gaji Guru Dan Pegawai Sekolah ........................................................... 3
D. Pengertian Alat Pendidikan Islam .......................................................... 3
E. Konsep Alat Pendidikan Islam .............................................................. 4
F. Bentuk-Bentuk Alat dalam Pendidikan Islam ....................................... 6
G. Fungsi Alat dalam Pendidikan Islam ..................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
A. Simpulan ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada 1950an, tepatnya setelah 5 tahun Indonesia merdeka, pemerintah telah
melakukan suatu usaha-usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya
generasi muda. Meskipun berjalan dengan apa adanya, beberapa lembaga pendidikan
telah didirikan mulai tingkat Sekolah Dasar sampai ke Perguruan tinggi.
Pada masa itu, peralatan, sistem penerangan, sistem persuaraan (mikrofon) adalah
sangat-sangat sederhana, sesuai dengan apa yang ada di tempat-tempat tersebut.
Jangan tanya lagi tentang sistem visual, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.
Semuanya serba terbatas. Tidak ada rotan, akar pun ok. Pokoknya pendidikan harus
berjalan. Lain halnya dengan keadaan sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi
telah berkembang dengan pesatnya, sehingga menuntut kelengkapan sarana dan
prasarana pendidikan itu sendiri.
Bertolak dari semua itu, kelengkapan atau canggihnya suatu sarana dan
prasarana pendidikan sebenarnya bukan suatu kesempurnaan atau tidak dapat
dijadikan ukuran, jika tidak dikelola dan didayagunakan dengan baik dansesuai dengan
fungsinya. Dari sinilah pentingnya manajemen dalam pendidikan diterapkan. Dan hal
ini kita kenal dengan sebutan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
(khususnya dalam lembaga pendidikan Islam).

B. Rumusan Masalah
1) Dari mana sumber dana pendidikan islam diperoleh ?
2) Apa pengertian alat pendidikan islam ?
3) Bagaimana konsep alat pendidikan islam ?
4) Apasaja bentuk-bentuk dan fungsi alat dalam pendidikan islam ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dana Pendidikan Islam


Pendidikan akan dapat terlaksana dengan baik. Apabila didukukng oleh dana
dan perlengkapan yang memadai sebab mutu dan kualitas pendidikan tidak biasa
terlepas dari ketersediaan dana. Mulai perencanaan, perngorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan hingga penilaian, pendidikan membutuhkan dan dan biaya. Demikian
pula ada beberapa komponen dalam pendidikan tidak diwujudkan tanpa adanya dana.
Dalam kenyataan kita melihat terdapat sejumlah lembaga-lembaga pendidikan
yang berkualitas dan bermutu juga terdapat pula lembaga-lembaga pendidikan yang
berjalan seadanya, memprihatinkan dan tidak berkualitas. Perbedaan tersebut terjadi
karena perbedaan dalam memiliki kelengkapan sarana prasarana, sumber daya
manusia, manajemen, system informasi dan lain sebagainya yang semuanya itu
berhubungan dengan ketersediaan dan dan biaya.
Dalam sistem pendidikan, aspek dana atau pembiayaan dapat dimasukkan ke
dalam aspek alat. Memang, alat pendidikan pada umumnya bersangkutan sangat erat
dengan dana. Sehubugan dengan hal di atas, maka dana dalam pendidikan Islam,
adalah salah satu komponen pendidikan yang sangat menentukan. Oleh karena itu
perlu adanya sumber dana pendidikan Islam yang tetap dan memadai, sumber dana
tersebut dapat diperoleh melalui:
1) Wakaf adalah sumbangan, dalam pengertian umum merupakan hadiah yang
diberikan untuk memenuhi banyak kebutuhan spiritual dan temporal kaum
muslimin. Biaya pendidikan yang berasal dari wakaf pasti amat baik, karena
biaya itu pahalanya akan terus-menerus bagi pemberi wakaf.
2) Shodaqoh atau disebut juga shodaqoh sunnah, merupakan anjuran agama yang
sangat besar nilainya. Orang yang bersedekah pada jalan Allah akan mendapat
ganjaran dari Allah tujuh ratus kali nilainya dari harta yang disedekahkan,
bahkan melebihi dari itu. Dari penjelasan di atas maka sedekah pula dapat
dijadikan sumber pembiayaan pendidikan seperti untuk gaji pengajar, beasiswa
maupun untuk sarana dan prasarana pendidikan islam.
3) Hibah adalah pengeluaran harta semasa hidup atas dasar kasih sayang untuk
kepentingan seseorang atau untuk badan sosial, keagamaan dan ilmiyah. Melihat
pengertian hibbah, jelas bahwa hibbah ini termasuk salah satu sumber
pembiayaan dalam pendidikan.
4) Sumber dana lainnya yang Halal

B. Dana Pengelolaan Sekolah


Sekolah memerlukan dana. Dana adalah uang. Yang sudah pasti, dana itu
diperlukan untuk:
a. Pengadaan alat-alat,

2
b. Gaji guru dan pegawai, dan
c. Pemeliharaan alat-alat.
Peningkatan mutu sekolah memerlukan sekurang-kurangnya 2 syarat yang tidak
boleh tidak harus dipenuhi:
a. Penguasaan teori pendidikan yang modern yaitu teori yang Islami dan sesuai
dengan perkembangan zaman.
b. Ketersediaan dana yang cukup.

C. Gaji Guru Dan Pegawai Sekolah


Dalam pembahasan tentang dana bagi sekolah Islam telah ditegaskan bahwa
salah satu kegunaan dana itu ialah untuk mengaji guru dan pegawai, bahkan gaji untuk
pengurus yayasan, gaji guru menyangkut hukum (fiqih) dan juga ada pandangan
filsafat tentang gaji guru.
Gaji yang besar perlu bagi guru, juga bagi karyawan sekolah. Ini adalah
tuntutan yang universal. Kesimpulannya ialah gaji guru harus besar agar ia ikhlas, agar
ia rajin mengajar, agar profesinya meningkat terus.

D. Pengertian Alat Pendidikan Islam


Alat pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam. Dengan demikian, alat ini mencakup apa saja yang
dapat digunakan termasuk di dalamnya metode pendidikan Islam. Alat pendidikan
Islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menuntun atau membimbing
anak dalam masa pertumbuhannya agar kelak menjadi manusia berkepribadian muslim
yang diridhai Allah swt. Oleh karena itu, alat pendidikan ini harus searah dengan Al-
Qur'an dan As-Sunah atau dengan kata lain tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur'an
dan As-Sunah.
Pentingnya alat pendidikan Islam itu di dasari oleh hadits Nabi SAW, yaitu:
‫نحن معاشر األنبياء أُمرنا أن أنزل الناس منازلهم ونكلمهم على قدر‬
.‫عقولهم‬
Artinya : Kami para Nabi diperintahkan untuk menempatkan seseorang pada
posisinya, berbicara kepada mereka sesuai dengan kemampuan akhirnya.

Sebagai usaha, pendidikan juga merupakan alat untuk mencapai tujuan


pendidikan, bahkan suatu tujuan, dilihat dari hirarkinya bisa juga menjadi alat (bernilai
instrumental).
Alat pendidikan adalah segala bentuk alat yang dapat digunakan untuk
menuntun atau membimbing anak-anak dalam masa pertumbuhannya agar kelak
menjadi berkepribadian muslim yang diridai oleh Allah Swt.
Alat pendidikan islam adalah segala sesuatu untuk mencapai tujuan pendidikan
islam. Dengan demikian maka alat ini mencakup apa saja yang dapat digunakan
termasuk di dalamnya media pendidikan.

3
Jadi dapat disimpulkan bahwa alat atau media pendidikan dalam perspektif
filsafat pendidikan Islam adalah tindakan atau perbuatan atau situasi atau benda yang
dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat ini biasanya disebut
sebagai alat peraga, sedangkan yang berupa benda dapat berupa situasi pergaulan,
perbuatan, teladan, nasehat, bimbingan, contoh, teguran, anjuran, ganjaran, perintah,
tugas, ancaman maupun hukuman yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

E. Konsep Alat Pendidikan Islam


Kata “konsep” bermakna pendapat yang terbentuk dalam fikiran mengenai
sesuatu, tanggapan, gagasan, dan idea atau bermakna rancangan, rencana dan draf.
(Kamus Dewan 1994:702). Konsep pendidikan Islam baik bermakna pendapat
maupun bermakna rancangan mengandungi pembahasan yang sangat luas. Di
antaranya tujuan, kurikulum, metode, penilaian, pentafsiran, alat-alat, dan aspek-aspek
pendidikan Islam yang lain. Tetapi disini akan dibahas sebagian.
1. Tujuan
Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunan alat pendidikan itu adalah:
a. Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelasmateri pelajaran yang
sulit
b. Mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup
(menarik)
c. Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan, melatih
belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
2. Kurikulum
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu program yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka. Selain itu,
kurikulum juga dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.

Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan Islam adalah sebagai berikut:


1) Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan di
amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad
para ulama.
2) Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek
pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual.
3) Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta
kegiatan pengajaran.
Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti dari ciri-ciri
kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat memotivasi siswa

4
untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur, baik terhadap Tuhan, terhadap diri dan
lingkungan sekitarnya.

3. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu cara memberikan penilaian terhadap hasil
belajar murid. Evaluasi dapat berbentuk tes dan non tes. Evaluasi tes dapat
berupa: essay, tes objektif, dan sebagainya. Sedangkan evaluasi non tes dapat
berupa: penilaian terhadap kehadiran, pengendalian diri, nalar, dan
pengalaman.
4. Manajemen
Pengelolaan yang baik dan terarah sangat diperlukan dalam mengelola
lembaga pendidikan agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Pengembangan sistem pendidikan Islam membutuhkan manajemen yang baik.
Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penempatan pegawai, dan
pengawasan yang baik akan memperkuat pendidikan Islam sehingga out put
yang dihasilkan akan berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman.
5. Mutu Pelajaran
Peningkatan mutu pelajaran tidak terlepas dari peningkatan kualitas
tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar ini dapat diusahakan melalui
bimbingan, penataran, pelatihan, dan lain-lain.
6. Macam-macam Alat Pendidikan
Di dalam dunia pendidikan terdapat bermacam alat pendidikan sebagai
sarana untuk mencapai tujuan. Ahmad D. Marimba membagi alat pendidikan
ke dalam tiga bagian:
a. Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan dan
berbuat dan pengetahuan hafalan. Alat-alat ini dapat disebut alat-alat
untuk pembiasaan
b. Alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan
cara-cara berfikir
c. Alat-alat yang membawa ke arah keheningan bathin, kepercayaan
dan pengarahan diri sepenuhnya kepadanya.
7. Prinsip alat pendidikan
Prinsip alat pendidikan ini harus searah dengan Al-Qur’an dan as-
sunnah, tidak boleh bertentangan dengan Al Qur’an dan as sunnah. Prinsip-
prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau penggalian
kesejahteraan manusia didunia yaitu Sabda Rasul “ Mudahkanlah, jangan
engkau persulit, berilah kabar-kabar yang menggembirakan dan jangan sekali-
kali engkau memberikan kabar-kabar yang menyusahkan sehingga merka lari
menjauhkan diri darimu, saling ta’atlah kamu dan jangan berselisih yang dapat
merenggangkan kamu. (Al-Hadits).
Dari hadits ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam
menyelenggarakan kegiatan untuk kesejahteraan hidup manusia termasuk

5
didalamnya penyelenggaraan alat pendidikan Islam harus mendasarkan kepada
prinsip.

a. Memudahkan dan tidak mempersulit


b. Menggembirakan dan tidak menyusahkan
c. Dalam memutuskan segala sesuatu hendaknya selalau memiliki kesatuan
pandangan dan tidak berselisih paham yang dapat membawa
pertentangan bahkan pertengkaran.
Adapun Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa alat pendidikan
ialah tindakan atau perbutan atau situasi atau benda yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ternyata
mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk didalamnya berupa benda,
seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga
dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat
berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta
tugas ancaman maupun hikuman.
Media pendidikan/alat pendidikan yang bersifat non materi memiliki
sifat yang abstrak dan hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan dan tingkah
laku seorang pendidik terhadap anak didiknya. Diantar media dan sumber
belajar yang termasuk kedalam katagori ini adalah: keteladanan, perintah,
tingkah laku, ganjaran dan hukuman

F. Bentuk-Bentuk Alat dalam Pendidikan Islam


Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya, segala perlengkapan
yang dipakai dalam usaha pendidikan disebut alat pendidikan. Di samping sebagai
perlengkapan, alat pendidikan juga merupakan membantu mempermudah tercapainya
tujuan pendidikan.
Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat berupa: 1) perbuatan
pendidik (software), mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran,
ancaman dan hukuman. 2) benda-benda sebagai alat bantu (hardware) mencakup meja
kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.
Oleh karena itu alat-alat pendidikan bukan hanya perangkat dalam bentuk
benda (materi), tetapi ada yang berbentuk nonmateri (Abstrak/tindakan). Adapun
bentuk-bentuk alat dalam pendidikan Islam yaitu:
1. Materi (Alat dalam Bentuk Benda/hardware)
Beberapa alat yang berbentuk materi (alat yang berbentuk benda) dalam
pendidikan Islam yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Pendidik
Pendidik merupakan alat pendidik karena tanpa pendidik, pendidikan tidak
akan berjalan dengan baik.
b. Lembaga Pendidik

6
Yang memberikan tempat untuk melaksanakan pendidikan formal atau
informal.
c. Anak Didik
Anak didik yang merupakan sasaran dalam dunia pendidikan itu sendiri.
d. Sarana dan Prasaran Pendidikan
Yang membantu lancarnya pelaksanaan pendidikan, terutama dalam proses
belajar pembelajaran seperti meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur
tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.
e. Perpustakaan
Yaitu buku-buku yang memberikan informasi ilmu pengetahuan kepada para
pendidik dan anak didik.
f. Kecakapan atau kompetensi Pendidik
Kecakapan atau kompetensi pendidik sehingga memberikan pengajaran yang
propesional dan sesuai dengan kapabilitasnya.
g. Metodologi Pendidikan
Merupakan pendekatan sistem pengajaran yang digunakan, misalanya
menggunakan metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, penugasan, atau
pengajaran dengan pola rekreatif.
h. Manajemen Pendidikan
Yaitu yang mengelola pelaksanaan pendidikan merupakan alat yang amat
penting dalam pendidikan, seperti pengaturan jadwal pelajaran, penempatan
pendidik dalam mata pelajaran tertentu, pengaturan lama mengajar,
pemenuhan gaji atau honor pendidik, penentuan rapat-rapat pendidik dan lain
sebagainya.
i. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan belajar siswa dalam
lembaga pendidikan tertentu, karena setiap lembaga pendidikan memiliki visi
dan misi serta maksud dan tujuan yang berbeda-beda.
j. Evaluasi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
Dalam pendidikan dikenal dengan tujuan pendidikan dan tujuan belajar.
Tujuan pendidikan diletakan untuk semua proses pendidikan dalam lembaga
pendidik, sedangkan tujuan belajar hanya dimaksudkan untuk belajar mata
pelajaran tertentu. Selain itu evaluasi termasuk alat pendidikan karena dengan
evaluasi, tingkat keberhasilan anak dapat diketahui. Perkembangan belajar
peserta didik dengan mudah dapat diketahui apabila sistem evaluasinya sesuai
dengan metode pengajaran yang digunakan oleh para pendidik.
2. Nonmateri (Tindakan/software)
Baik alat yang berbentuk materi (alat berbentuk benda/hardware) maupun
nonmateri (tidakan/software) mempunyai fungsi yang sama-sama pentingnya, kedua
alat ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Alat yang berbentuk nonmateri
(tidakan/software) merupakan tindakan pendidikan.

7
Maka tindakan pendidikan yang merupakan alat pendidikan dapat ditinjau
berdasarkan tiga sudut pandang, berikut:

a. Pengaruh tindakan terhadap tingkah laku anak didik, antara lain:


1) Tindakan yang bersifat positif mendorong anak didik untuk melakukan
serta meneruskan tingkah laku tertentu, seperti teladan, perintah, pujian,
dan hadiah.
2) Tindakan yang bersifat mengekang, mendorong anak didik untuk menjauhi
serta menghentikan tingkah laku tertentu, seperti larangan, teguran, dan
hukuman.
b. Akibat tindakan terhadap perasaan anak didik, antara lain:
1) Menyenangkan anak didik, seperti pujian dan hadiah dan
2) Tidak menyenangkan dan menyebabkan anak didik menderita seperti
ancaman dan hukuman.
c. Bersifat melindungi anak didik, terdiri dari:
1) Mencegah atau mengarahkan, seperti perintah, teladan, dan larangan
2) Memperbaiki, seperti teguran, ancaman dan hukuman.

Berikut akan diuraikan secara ringkas beberapa alat pendidikan dalam bentuk
nonmateri (tindakan/sofeware) berdasarkan perspektif pendidikan Islam itu sendiri,
yaitu:
a. Pembiasaan
Jadi pembiasaan itu diperlukan untuk melaksanakan tugas secara benar
dan rutin terhadap peserta didik. Misalnya agar peserta didik dapat
melaksanakan shalat secara benar dan rutin maka mereka perlu dibiasakan
shalat sejak masih kecil, dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya pembiasaan
diperlukan untuk mendidik mereka sejak dini agar mereka terbiasa dan tidak
merasa berat untuk melaksanakannya ketika meraka sudah dewasa.
b. Pengawasan
Pengawasan penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa
pengawasan berarti membiarkan anak berbuat sekehendaknya, anak tidak akan
dapat membedakan yang baik dan buruk, tidak mengetahui mana yang
seharusnya dihindari atau tidak senonoh, dan mana yang boleh dan harus
dilaksanakn, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
c. Keteladanan
Pada umumnya manusia memerlukan figure (sosok) identidikasi yang
dapat membimbing manusia kearah kebenaran untuk memenuhi keinginan
tersebut, untuk itu Allah mengutus Muhammad menjadi tauladan bagi manusia
dan wajib diikuti oleh umatnya. Untuk menjadi sosok yang ditauladani, Allah
memerintahkan manusia termasuk pendidik selakau khalifah fial-ardh

8
mengerjakan perintah Allah dan Rasul sebelum mengajarkannya kepada ornag
yang akan dipimpin. Rasullulah bersabda “Perhatikanlah anak-anak kamu dan
bentuklah budi pekertinya sebaik-baiknya”.
Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang dijadikan oleh
Allah SWT sebagai suriteladan yang baik bagi umatnya dalam berbagai aspek
kehidupannya. Pada umumnya manusia memerlukan figur identifikasi (uswah
al-hasanah) yang dapat membimbing manusia ke arah kebenaran untuk
memenuhi keinginan tersebut itu Allah mengutus Muhammad menjadi
tauladan bagi manusia dan wajib untuk diikuti oleh umatnya. Dan untuk
menjadi sosok yang dapat ditauladani, Allah memerintahkan kepada manusia
“termasuk pendidik” selaku khalifah fi al-ardh mengerjakan perintah Allah dan
Rasul sebelum mengerjakannya kepada orang yang dipimpinnya (peserta
didik).
d. Anjuran, Perintah dan Larangan
Seorang muslim diberi oleh Allah tugas dan tanggungjawab
melaksanakan peserta didikan “amar ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf nahi
munkar merupakan alat / media dalam pendidikan. Perintah adalah suatu
keharusan untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu. Suatu perintah akan
mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati peraturan-
peraturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudah dimiliki atau menjadi
pedoman pula bagi hidup si pendidik.
Dalam memberi perintah, beberapa hal yang harus diperhatikan
pendidik, yaitu: (1)jangan memberikan perintah kecuali karena diperlukan dan
sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan; (2) hendaknya
perintah dilakukan dengan ketetapan hati dan niat yang baik (ikhlas); (3)
jangan memerintahkan kedua kalinya jika perintah pertama belum dapat
dilaksanakan oleh peserta didik; (4) perintah hendaknya benar-benar
dipertimbangkan akan akibatnya; (5) perintah hendaknya bersifat umum,
bukan bukan bersifat khusus.
Sementara larangan dikeluarkan apabila si peserta didik melakukan
sesuatu yang tidak baik atau membahayakan dirinya. larangan sebenarnya
sama dengan perintah. Kalau perintah merupakan suatu keharusan untuk
berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larngan adalah keharusan untuk tidak
melakukan sesuatu yang merugikan.
e. Teguran
Satu hal yang perlu disadari, bahwa manusia bersifat tidak sempurna,
maka kemungkinan-kemungkinan untuk berbuat khilaf dan salah,
penyimpangan-penyimpangan dari anjuran selalu ada, lagi pula perlu
diperhatikan bahwa anak-anak bersifat pelupa, cepat melupakan larangan-
larangan, atau perintah yang baru saja diberikan kepadanya. Karenanya
sebelum kesalahan itu berlangsung lebih jauh, perlu adanya koreksi dan
teguran. Teguran dapat berupa kata-kata, tetapi dapat juga berupa isyarat-
isyaratnya, misalnya pandangan mata yang tajam, dengan menunjuk lewat jari,

9
dan sebagainya. Teguran ini juga merupakan tindakan pendidik untuk
mengoreksi pencapaian tujuan pendidikan oleh anak didik.
f. Peringatan dan Ancaman
Peringatan diberikan kepada anak yang telah beberapa jali melakukan
pelanggaran, dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarnya. Dalam
memberikan peringatan ini, bisanya disertai dengan ancaman akan sanksinya.
Karena itulah, ancaman merupakan tindakan pendidik mengoreksi secara keras
tingkah laku anak didik yang tidak diharapkan, dan disertai perjanjian jika
terulang lagi akan dikenakan hukuman atau sanksi.
Ancaman lazimnya akan menimbulkan ketakutan, dan melahirkan
kemungkinan anak didik menerima karena mengerti dan penuh kesadaran, atau
anak didik menerima karena takut atau anak didik menolak karena tidak mau
dipaksa. Alat berupa ancaman ini dianjurkan jangan dibiasakan dan digunakan
kecuali hanya pada saat yang tepat saja.
g. Hukuman
Dalam Islam hukuman disebut dengan iqab. Abdurahman an-nahkawi
menyebutkan bahwa tahrib yang berarti ancaman atau intimidasi melalui
hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang. Sementara Amir Daien
Indrakusuma menyebut hukuman sebagai tindakan yang dijatuhkan kepada
anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa. Akibatnya anak
akan menjadi sadar dan berjanji tidak akan mengulanginya.

G. Fungsi Alat dalam Pendidikan Islam


Alat pendidikan Islam mempunyai peranan penting sebab merupakan jembatan
yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik menuju kepada tujuan
pendidikan Islam yang terbentuknya kepribadian muslim.
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam ini dipengaruhi oleh seluruh faktor
yang mendukung pelaksanaan pendidikan Islam ini. Apabila timbul permasalahan di
dalam Pendidikan Islam, maka kita harus dapat mengklasifikasikan masalah yang kita
hadapi itu ke dalam faktor-faktor yang ada. Apabila seluruh faktor telah dipandang
baik terkecuali faktor alat ini, maka kita pun harus pandai memperinci dan
mengklasifikasikan ke dalam klasifikasi masalah alat pendidikan yang lebih kecil dan
terperinci lagi. Misalnya dalam segi apa, dari masalah alat apa? Memang masalah
mengenai alat pendidikan sangat penting terutama alat pendidikan yang berkenaan
dengan tindakan. Sebab alat pendidikan yang bersifat tindakan ini dapat lebih berbekas
pada diri anak didik dan memberikan kesan yang lebih mendalam.
Sedangkan alat dalam perspektif pendidikan Islam berupa nonmateri
(tindakan) lebih banyak tujuannya untuk pembentukan pribadi yang baik atau
sempurna atau yang diistilahkan dengan insan kamil. Kesempurnaan itu ditandai
dengan teroptimalkannya seluruh potensi yang ada pada diri individu untuk
kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat. Pendidikan Islam sangat
berperan untuk tugas itu, sehingga murid akan memiliki akhlak dan moral yang luhur.
Itulah yang membedakan pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pendidikan akan dapat terlaksana dengan baik. Apabila didukukng oleh dana
dan perlengkapan yang memadai sebab mutu dan kualitas pendidikan tidak biasa
terlepas dari ketersediaan dana. Mulai perencanaan, perngorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan hingga penilaian, pendidikan membutuhkan dan dan biaya. Demikian
pula ada beberapa komponen dalam pendidikan tidak diwujudkan tanpa adanya dana.
Adapun sumber dana tersebut dapat diperoleh melalui: Wakaf, Shodaqoh, Hibah dan
Sumber dana lainnya yang Halal.
Alat pendidikan secara umum merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan dalam praktik pendidikan, istilah alat pendidikan sering
diidentikan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas
dari pada media. Media pendidikan adalah alat, metode dan tekhnik yang digunakan
dalam rangka meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi dan edukatif antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Alat pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan Islam. Dengan demikian, alat ini mencakup apa saja yang
dapat digunakan termasuk di dalamnya metode pendidikan Islam. Alat pendidikan
Islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menuntun atau membimbing
anak dalam masa pertumbuhannya agar kelak menjadi manusia berkepribadian muslim
yang diridhai Allah swt.
Pentingnya alat pendidikan Islam itu di dasari oleh hadits Nabi SAW, yaitu
yang artinya kami para Nabi diperintahkan untuk menempatkan seseorang pada
posisinya, berbicara kepada mereka sesuai dengan kemampuan akhirnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/384693088/Dana-Dan-Peralatan-Dalam-
Pendidikan-Islam

http://victoryhannani.blogspot.com/2009/11/dana-dan-peralatan-dalam-
pendidikan.html

Ahmad D. Marimba. 1987. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’arif

Aly. Noer. Hery. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. II; Jakarta: Logos.

Amir Daien Indrakusuma. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Daien. Amir. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabya: Usaha Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai