Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HADIST TENTANG METODE PENDIDIKAN


ISLAM

DISUSUN OLEH :

1. ANJELINA (20511003)

2. SANTIKA (20511015)

DOSEN PENGAMPU :

Mata Kuliah : Hadist Tarbawai

Dosen pembimbing :Dr.Hasep Saputra.MA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP


TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh
keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi
pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Dr.Hasep
Saputra.MA mata kuliah Hadis Tarbawi yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada
kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali
ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Hadits tentang Metode Pendidikan Islam” sehingga
dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami
dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih
pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah
bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat tenaga
dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat manusiawi yang penuh
khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran penulis harapkan dari semua pihak guna
perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Pembahasan...................................................................................... 1

BAB II ..................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

A. Pengertian Metode........................................................................................ 2

B. Metode – Metode Pendidikan Islam............................................................. 2

1. Metode ceramah ....................................................................................... 2

2. Metode Diskusi ......................................................................................... 4

3. Metode Tanya Jawab ................................................................................ 5

4. Metode Kisah ............................................................................................ 7

5. Metode Perumpamaan .............................................................................. 9

6. Metode Peragaan .................................................................................... 10

7. Metode Demonstrasi ............................................................................... 11

BAB III .................................................................................................................. 13

PENUTUP ............................................................................................................. 13

A. Kesimpulan................................................................................................. 13

B. Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara
lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih
penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan
harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga
hasil pendidikan dapat memuaskan. Rasul saw. sejak awal sudah mencontohkan
dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para
sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam
menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw. Makalah ini akan menyajikan hadis-hadis
Nabi saw. tentang metode pendidikan yang dilaksanakan Rasulullah. Hadis-hadis
yang berimplikasikan pada metode pendidikan meliputi; metode perumpamaan,
metode kiasan, metode memberi kemudahan, Metode metode tanya jawab, metode
demonstrasi, metode diskusi, Metode Ceramah,metode Kisah,dan Metode Peraga.
Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan macam-macam metode yang
berkaitan dengan pendidikan yang terdapat dalam hadits.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian metode pedidikan?
b. Hadits apa saja yang berkaitan dengan metode pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui apa pengertian metode pedidikan?
b. Untuk mengetahui Hadits apa saja yang berkaitan dengan metode
pendidikan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode

Secara etimologi, metode berasal dari dari dua kata, yaitu meta dan hodos.
Meta adalah melalui sedangkan hodos adalah jalan atau cara. Dalam bahasa arab di
kenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus
dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan
pendidikan, maka langkah tersebut harus diwujudkan dalam proses pendidikan
dalam rangka pembentuk kepribadian.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan teknik berarti metode
atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Metode dan teknik mempunyai pengertian
yang berbeda meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui
untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara mengerjakan sesuatu.
Dalam makalah ini akan lebih dijelaskan macam-macam metode yang berkaitan
dengan pendidikan yang terdapat dalam hadits.

B. Metode – Metode Pendidikan Islam

1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu metode pengajaran yang disampaikan dengan
bahasa lisan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu informasi atau terhsadap
suatu masalah1. Dimana metode ini memberikan uraian atau penjelasan kepada
sejumlah siswa pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah
sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Contoh metode ceramah yang dilakukan Rasulullah waktu itu adalah ketika
beliau menyuruh para wanita bersedekah, seperti terlihat dalam hadist berikut:

1
Zakariah Darajat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Bumi Aksara: Jakarta,
1995), hal. 289

2
‫ يا معشر‬:‫عن عبد هللا بن عمر عن رسول هللا عليه و سلم ا نه قال‬
‫النساء تصد قن و اكثرن شغفار فاءنى رايتكن اكثراهل النار (رواه‬
)‫البخارى‬

“Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah SAW bersbda: hai wanita,
bersedekahlah karena sesungguhnya aku melihat kalian banyak menjadi penghuni
neraka”. (HR Bukhari)
Asbabul wurud dari hadist di atas adalah Abu Said al Khudri berkata
Rasulullah SAW berangkat menuju lapangan tempat membangun sebuah
Musahalla, maka beliau bersabda seperti bunyi hadist di atas. Hadist ini mendorong
kaum perempuan untuk mengalokasikan atau mengelauarkan harta untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Sesunggunya dengan bersedekah bisa melepaskan
pemiliknya dari neraka. Itulah salah satu metode ceramah yang pernah dilakukan
Nabi pada waktu itu.
Aspek Tarbawi:
a. Menyampaikan ilmu kepada orang lain atau khalayak umum salah satunya
adalah metode ceramah.
b. Dengan metode ceramah, murid atau orang yang menerima ilmu itu, akan lebih
merespon dengan mendengarkan apa yang seorang guru bicarakan dalam
ceramahnya.
c. Dalam ceramahnya, seorang guru hendaklah mengemas materi yang ia
sampaikan dengan tata bahasa yag baik dan mudah diterima oleh murid.
Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Kelebihan metode ceramah diantaranya:2
• Bahan pelajaran dapat di sampaikan sebanyak mungkin dalam jangka waktu
yang singkat.
• Guru dapat menguasai situasi kelas.
• Organisasi kelas lebih sederhana.
• Tidak terlalu banyak memakan biaya dan tenaga.
Kekurangan metode ceramah diantaranya:

2
Ibid.hlm.290

3
• Metode ceramah hanya cenderung mempertimbangkan segi banyaknya bahan
pelajaran yang akan disajikan, dan kurang memperhatikan atau mementingkan segi
kualitas penguasaan bahan pembelajaran.
• Bila kelas tidak dapat dikuasai oleh guru secara baik, maka proses belajar
mengajar kurang efektif.
• Sulit mengukur sejauh mana penguasaan bahan pelajaran yang telah diberikan
itu kepada anak didik.

2. Metode Diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin yaitu “discussus” yang berarti “to
examine”, “investigate” (memeriksa, menyelidiki). Sehingga metode diskusi
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah
yang mungkin menyangkut kepentingan bersama, dengan jalan musyawarah untuk
mufakat. Memperluas pengetahuan dan cakrawalah pemikiran. Adapun salah satu
hadits yang berkaitan dengan metode diskusi tersebut yaitu:3

‫اك ظَالِ ًما‬


َ ‫َخ‬
َ ‫ص ْر أ‬
ِ ‫اَّللِ صلهى ه‬
ُ ْ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسله َم ان‬ ‫س َر ِض َي ه‬
َ ‫اَّللُ َعْنهُ قَ َال قَ َال َر ُس ْو ُل ه‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬

ِ ِ‫أَومظْلُوما فَ َق َال رجل َي رسو ُل ه‬


َ ‫ت إِ َذا َكا َن ظَال ًما َكْي‬
‫ف‬ َ ْ‫ص ُرهُ إِ َذا َكا َن َمظْلُ ْوًما أَفَ َرأَي‬
ُ ْ‫اَّلل أَن‬ ُْ َ َ ٌ ُ َ ًْ َْ
ِ
)‫ص ُرهُ (رواه البخارى‬ َ ‫ص ُرهُ قَ َال ََْت ُج ُزهُ أ َْو َتَْنَ عُهٌ ِم َن الظُّْل ِم فَِإ هن َذل‬
ْ َ‫ك ن‬ ُ ْ‫أَن‬

Dari Anas bin Malik ra, Ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda :
“Tolonglah saudaramu yang dzalim maupun yang didzalimi. Mereka bertanya :
“Wahai Rasulullah bagaimana jika menolong orang dzalim? Rasulullah menjawab
: “tahanlah (hentikan) dia dan kembalikan dari kedzaliman, karena sesungguhnya
itu merupakan pertolongan kepadanya (HR. Imam Bukhari)
Dalam hadist diatas dijelaskan bahwa Rasulullah memerintahkan kepada
umatnya agar menolong saudaranya baik dalam keadaan dhalim atau madhlum
(didzalimi).

3
Ibid.hlm292-293

4
Ibnu Bathal mengatakan : )‫ (النصر‬menurut orang arab berarti)‫ (اعانة‬pertolongan,
sungguh Rasulullah telah menjelaskan bahwa menolong orang yang dzalim itu
caranya dengan mencegah dari berbuat aniaya karena jika engkau tidak
mencegahnya, maka dia akan melakukan perbuatan aniaya hingga di qishas.
Pencegahan yang kamu lakukan dengan cara mengqishasnya itu juga bisa dikatakan
menolong orang yang beruat dzalim.4
Diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi dan unsur pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas
dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan atau merampungkan
keputusan bersama.
Jika ditelaah dari bebarapa riwayat hadist, Rasulullah adalah orang yang paling
banyak melakukan diskusi. Metode diskusi ini sering dilakukan oleh Rasulullah
bersama para sahabatnya untuk mencari kata sepakat. Tetapi walaupun Nabi sering
melakukan dan membolehkan mendidik dengan metode diskusi akan tetapi dalam
pelaksanaanya harus dilakukan dengan hikmah ataupun dengan bijak agar segala
permasalahan dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa ada permusuhan, karena
metode diskusi berbeda dengan debat. Jika debat adalah perang argumentasi,
beradu paham dan kemampuan persuasi dalam memenangkan pendapatnya sendiri.
Maka dalam metode diskusi diharapkan semuanya memberi sumbangsih sehingga
semua bisa paham dan dimengerti secara bersama.

3. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab ini sendiri ialah metode pembelajaran yang
memungkinkan adanya komunikasi langsung antara pendidik dan peserta
didik.sehingga komunikasi ini terlihat adanya timbal balik antara guru dengan
siswa. Tujuan terpenting dari metode tanya jawab ini adalah para guru atau pendidik
dapat mengetahui sejauhmana para murid dapat mengerti dan mengungkapkan apa
yang telah diceramahkan.

4
Juwariyah, Hadist Tarbawi, (Yogyakarta: TERAS, 2010)hlm56

5
َ َ‫الص ْحبَ ِة ؟ ق‬
‫ال‬ ُّ ‫هاس ِِبُ ْس ِن‬
ِ ‫َح ُّق الن‬ ِ‫ال رجل َيرسو ُل ه‬ َ َ‫َع ْن أَِِب ُهَريْ َرةَ ق‬
َ ‫اَّلل َم ْن أ‬ ْ ُ َ َ ٌ ُ َ َ َ‫ال ق‬
)‫ك ُثُه أَبُ ْو َك ُثُه أ َْد ََن َك أ َْد ََن َك (رواه مسلم‬
َ ‫ك ُثُه أ ُُّم‬
َ ‫ك ُثُه أ ُُّم‬
َ ‫أ ُُّم‬
Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya hormati? Beliau menjawab :
“Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian yang
lebih dekat dan yang lebih dekat dengan kamu (HR. Muslim)

Seorang ibu di mata anak-anaknya merupakan satu-satunya figure yang paling


berjasa dibanding lainnya, bagaimana tidak , karena dia telah susah payah
mengandungnya selama Sembilan bulan, dalam suka dan duka, sehat maupun sakit,
bayi yang masih berada dalam kandungan senantiasa dibawa kemana dia pergi dan
berada, bahkan tidak jarang seorang ibu yang sedang mengandung muda sampai
berbulan-bulan tidak mau makan nasi karena jika hal itu dia lakukan akan kembali
keluar/muntah.
Imam An-Nawawi mengatakan bahwa,didalam hadist tersebut terdapat anjuran
untuk berbuat baik kepada kerabat dekat, dan ibu adalah yang paling berhak
mendapatkan itu, baru kemudian ayah dan kemudian kerabat yang paling dekat.
Para ulama mengatakan bahwa sebab didahulukannya ibu adalah karena kelelahan,
beban berat dan pengorbanannya di saat mengandung, melahirkan, menyusui,
perawatan pendidikan dan dan lain sebagainya.5
Dari penjelasan hadist diatas, Rasulullah menggunakan metode tanya jawab
sebagai starategi pembelajarannya. Beliau sering menjawab pertanyaan dari
sahabatnya ataupun sebaliknya. Metode tanya jawab ini sendiri ialah metode
pembelajaran yang memungkinkan adanya komunikasi langsung antara pendidik
dan peserta didik.sehingga komunikasi ini terlihat adanya timbal balik antara guru
dengan siswa. Tujuan terpenting dari metode tanya jawab ini adalah para guru atau
pendidik dapat mengetahui sejauhmana para murid dapat mengerti dan
mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.

5
Juwariyah, Hadist Tarbawi, (Yogyakarta: TERAS, 2010)hlm20

6
4. Metode Kisah
Dalam pendidikan Islam, kisah mempunyai fungsi edukatif yang tidak dapat
diganti dengan bentuk penyampaian yang lain dari bahasa. Hal ini disebabkan oleh
kisah qurani dan nabawi memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya
mempunyai efek psikologis dan edukatif yang sempurna, rapi, dan jauh
jangkauannya seiring dengan perjalanan zaman.6
Dalam pendidikan Islam kisah sebagai metode pendidikan amat penting.
Dikatakan amat penting, alasannya antara lain sebagai berikut:
a. Kisah selau memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk
mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya. Selanjutnya, makna-makna
itu akan menimbulkan kesan dalam hati pembaca atau pendengar tersebut.
b. Kisah Qur’ani dan dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu
menampilkan tokoh dalam konteksnya yang menyeluruh. Karena tokoh cerita
ditampilkan dalam konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengar dapat
ikut menghayati atau mersakan isi kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang
menjadi tokohnya. Kisah itu, sekalipun menyeluruh, terasa wajar, tidak
menjijikan pendengar atau pembaca. Misalnya kisah Yusuf. Inilah salah satu
keistimewaan kisah Qur’ani, tidak sama dengan kisah-kisah yang ditulis orang
sekarang yang isinya banyak ikut mengotori hati pembaca.
c. Kisah Qur’ani mendidik perasaan keimanan dengan cara:
Supaya tujuan pendidikan tercapai secara maksimal, rasulullah SAW
menggunakan kisah atau cerita seperti mengajarkan kepada sahabat tentang
keutamaan iman kepada Allah SWT, tauhid, iman kepada utusan-Nya, saling
menyayangi antar sesama, bergaul dengan baik, sikap menolong, sikap belas kasih,
diantara kisah atau cerita yang diketengahkan ialah hadist yang menguraikan
keutamaan iman kepada Allah, tauhid, perbuatan syirik, dan iman kepada utusan-
Nya.
Kisah atau cerita yang mengajarkan kepada para sahabat untuk menyayangi
binatang adalah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
SAW pernah berkata: 7

6
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia.2002)hlm.45
7
Utsma Najita, Muhammad, Psikologi dalam Perspektif Hadits, (Pustaka Al Husna Baru:
Jakarta, 2004)hlm.123

7
‫بينما رجل يمشي بطريق استدعليه العطش فوجد بئرافترل فيها فشرب‬
‫ثم خرجواذاكلب يا كل الشرى من العطش فقال الرجل لقد بلغ هذا لكلب‬
‫من العطش مثل الذي كا ن بلغ منى فتر البى فمال خفة ماء ثم امسكه‬
‫بفيه حتى رقى فسقى الكلب فشكر هللا تعلى له فغفر له يا ر سول هللا و‬
‫ان لنا فى اليها ئم اجرا؟ فى كل كبدرطب اجر‬

“Ketika seorang laki-laki sedang mengadakan perjalanan, tiba-tiba ia merasa


haus. Lalu ia menemukan sebuah sumur kemudian ia turun dan meminum air di
dalamnya, kemudain ia keluar. Ketika ia keluar ia melihat seekor anjing yang
kehausan. Laki-laki itu berkata, “rasa haus yang ia rasakan sama seperti rasa haus
yang aku rasakan. “maka ia turun untuk mengambil air dari sumur itu kemudian
ia memberikan air itu kepada anjing yang kehausan. Allah SWT bersyukur dan
mengampuni dosanya. Para sahabat bertanya wahai Rasulullah SAW, apakah kita
mendapat pahala karena binatang? Rasulullah menjawab “setiap hari yang
disenangkan itu pahala”.
Kemudian diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah pernah
bersabda:
“Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang dia ikat. Ia tidak
memberinya makanan bahkan ia tidak memperdulikan kucing itu makan racun
tanah.”
Itulah beberapa contoh kisah atau cerita yang disampaikan oleh Rasulullah
SAW kepada para sahabatnya supaya mereka memperhatikan bahwa setiap
peristiwa yang terkandung dalam kisah hadist yang disampaikan terdapat pelajaran
dan peringtan bagi mereka. Ini berarti bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kisah
atau cerita yang tertuang dalam hadist dengan harapan bahwa mereka mendapat
hikmah darinya. Proses pengajaran dan pendidikan dengan menggunakan metode
kisah atau cerita ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam upaya
membangkitkan konsentrasi para sahabat dan akan mempermudah pemahaman
tentang apa yang disampaikan.

8
5. Metode Perumpamaan
Perumpamaan dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu strategi
pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada obyek sasaran materi
pendidikan semudah mungkin, sehingga kandungan maksud dari suatu materi
pelajaran dapat dicerna dengan baik, strategi ini dilakukan dengan cara
menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain, mendekatkan sesuatu yang
abstrak dengan yang lebih konkrit.
Perumpamaan yang digunakan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu
strategi pembelajaran selalu syarat dengan makna sehinga benar-benar dapat
membawa sesuatu yang abstrak kepada yang konkrit atau menjadikan sesuatu yang
masih samar dalam makna menjadi sesuatu yang sangat jelas.
Beberapa contoh pendidikan Rasulullah SAW yang menggunakan
perumpamaan sebagai salah satu strateginya, antara lain sebagai berikut:
a. Perumpamaan orang yang berzikir dan yang tidak berzikir
Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari Abu Musa, ia berkata:8
‫مثل الذي يذ كرربه والذي اليذ كرربه مثل الحي والميت‬
“Perumpamaan orang yang berzikir dan yang tidak berzikir kepada Rabb-nya dan
tidak berzikir seperti orang hidup dan orang mati.”
Dalam hadist ini Rasululah SAW menyerukan orang yang berzikir dengan
orang hidup yang hidupnya dihiasi dengan cahaya kehidupan dan bathinnya disinari
dengan ilmu dan pemahaman. Begitu juga orang yang berzikir, maka hidupnya
dihiasi dengan cahaya amal dan ketaatan, dan batinnya dengan cahaya ilmu dan
pengetahuan. Kemudian mengupamakan orang yang tidak berzikir dengan orang
mati yang zahir dan batinnya tidak berfungsi.

b. Perumpamaan orang mukmin dan orang munafik dalam hal musibah


Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban dari Abu
Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda. 9
‫ واليزال المؤمن يصيبه البالء و مثل المنافق‬.‫ التزال الريع تميله‬,‫مثل المؤمن كمثل الزرع‬
‫كمثل شجرة االرزالتهتز حتى تستصد‬

8
Fadhl Illahi, Muhammad SAW sang Guru yang Hebat, (Elba: Surabaya, 2006), hal. 134
9
Ibid (Fadhl Illahi), hal. 138

9
“Perumpamaan orang mukmin seperti tanaman yang senantiasa ditiup angin,
senantiasa orang mukmin ditimpa musibah. Sementara perumpamaan orang
munafik seperti pohon jati. Tidak bergerak hingga ditebang.”
Perumpamaan-perumpamaan yang diberikan oleh Rasulullah SAW jika
dimaknai dengan kesungguhan akan banyak ditemukan kandung hikmah yang
sangat dalam, sehingga kalimat-kalimat singkat dan sederhana yang disampaikan
oleh Rasulullah SAW tersebut mengandung banyak makna tetapi dapat dicerna
dengan baik oleh siapapun yang mendengarkannya.

6. Metode Peragaan
Metode peraga ini sekarang lebih dikenal dengan sebutan media pendidikan.
Media pendidkan adalah suatu benda yang dapat dindrai, khususnya penglihatan
dan pendengaran baik yang terdapat dalam maupun luar kelas yang digunakan
sebagai alat bantu penghubung dalam proses pembelajaran. Media pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas belajar siswa. Media pendidikan
mengandung beberapa beberapa aspek-aspek yaitu sebagai alat atau sebagai teknik
yang berkaitan erat dengan metode pengajaran

‫اَّللُ َعلَْي ِه َو َسله َم َكافِ ُل اليَتِْي ِم لَهُ أ َْو لَِغَ ِْْهِ أ َََن‬
‫صلهى ه‬ ِ‫ال رسو ُل ه‬
َ ‫اَّلل‬ َ َ‫َع ْن أَِِب ُهَريْ َرَة ق‬
ْ ُ َ َ َ‫ال ق‬
ِ ِ ٌ ِ‫َشار مال‬ ِ ِ ْ َ‫وُهو َك َهات‬
)‫الو ْسطَى (رواه مسلم‬
ُ ‫ك ِبل هسبهابَة َو‬ َ َ َ ‫ْي ِِف اجلَنهة َوأ‬ َ َ
Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang yang
menanggung hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia
seperti ini di dalam syurga dan ImamMalik mengisyaratkan seperti jari telenjuk
dan tengah (HR. Imam Muslim)

Dari hadist diatas yang dimaksud dengan ( ‫ )كَافِ ُل اليَتِي ِْم‬adalah mencukupi segala
kebutuhannya mulai dari nafakah, pakaian, pendidikan sekolah dan bertanggung
jawab atas baik buruknya adabnya. Hal yang demikian ini mendapatkan
keuatamaan baik dari hartanya sendiri maupun harta anak yatimtersebut dengan
menjadi walinya ini.

10
Maksud dari ‫ أ َ ْو ِلغَيْره‬yaitu orang terdekatnya seperti kakek, nenek, ibu, saudara
laki-laki, saudara perempuan, paman dari ayah, paman dari ibu bibi dari ibu dan
orang lain10
Pada hadist diatas menerangkan tentang hubungan kedekatan Rasulullah
dengan orang yang memelihara anak yatim. Rasulullah SAW mendemonstrasikan
juga dengan jari beliau. Beliau menerangkan kepada para sahabat bahwa kedudukan
beliau dengan orang yang memelihara anak yatim di surga begitu dekat, seperti
kedekatan jari tengah dan jari telunjuk.
Dalam dunia pendidikan sekarang ini, para pendidik dianjurkan sekali untuk
bisa meneladani Rasulullah SAW dalam menjelaskan pelajaran dengan
menggunakan alat peraga dalam metode pengajarannnya.

7. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau bagaiman memperlihatkan
sesuatu kepada peserta didik. Metode demonstrasi ini dilakukan bertujuan agar
pesan yang disampaikan oleh pendidik dapat dikerjakan dengan baik dan benar oleh
peserta didik.

ٌ‫شبَبَة‬
َ ‫سلَّ َم َون َْح ُن‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫اَّلل‬ َ ‫ي‬ ِِّ ِ‫ع ْن أَبِي قِالَبَةَ قَا َل َحدَّثَنَا َما ِلكٌ أَت َ ْينَا إِلَى النَّب‬
َ
‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫اَّلل‬َّ ‫صلَّى‬ َ ‫اَّلل‬ِ َّ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ارب ُْونَ فَأَقَ ْمنَا ِع ْندَهُ ِع ْش ِريْنَ يَ ْو ًما َو َل ْيلَةً َو َكانَ َر‬ ِ َ‫ُمتَق‬
َ ‫سأ َ َلنَا‬
‫ع َّم ْن ت َ َر ْكنَا َب ْعدَنَا‬ َ ‫ظ َّن أَنَّا قَ ْد ا ْشت َ َه ْينَا أ َ ْهلَنَا أ َ ْو قَ ْد ا ْشت َ ْقنَا‬
َ ‫َر ِح ْي ًما َر ِف ْيقًا فَلَّ َما َو‬
‫ع ِلِّ ُم ْو ُه ْم َو ُم ُر ْو ُه ْم َوذَ َك َر أ َ ْش َيا َء‬
َ ‫ار ِجعُ ْوا ِإلَى أ َ ْه ِل ْي ُك ْم فَأ َ ِق ُموا ِف ْي ِه ْم َو‬
ْ ‫فَأ َ ْخ َب ْرنَاهُ قَا َل‬
‫صالَة ُ َف ْلي َُؤ ِذِّ ْن‬َّ ‫ت ال‬ ْ ‫ض َر‬ َ ‫ص ِلِّي َفإِذَا َح‬ َ ُ ‫صلُّوا َك َما َرأَ ْيت ُ ُم ْونِي أ‬ َ ‫ظ َها َو‬ ُ َ‫ظ َها أَ ْوالَ أَ ْحف‬
ُ َ‫أ َ ْحف‬
)‫لَ ُك ْم أ َ َحدَ ُك ْم َو ْل َيؤُ َّم ُك ْم أ َ ْكبَ ُر ُك ْم (رواه البخارى‬
Dari Abi Qilabah katanya hadist dari Malik. Kami mendatangi Rasulullah
SAW Dan kami pemuda yang sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama (dua
puluh malam) 20 malam. Rasulullah SAW adalah seorang yang penyayang dan
memiliki sifat lembut. Ketika beliau menduga kami ingin pulang dan rindu pada

10
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Kumpulann Hadist Shahih Bukhari dan Muslim, (Semarang :
PUSTAKA NUUN, 2012)hlm552

11
keluarga, beliau menanyakan tentang orang-orang yang kami tinggalkan dan kami
memberitahukannya, beliau bersabda : kembalillah bersama keluargamu dan
tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka, beliau
menyebutkan hal-hal yang saya hapal dan yang saya tidak hapal. Dan shalatlah
sebagaimana kalian melihat aku shalat. (HR. Imam Bukhari)
Hadist ini sangat jelas menunjukkan tata cara shalat Rasulullah kepada sahabat.
Sehingga para sahabat dipesankan oleh Rasulullah agar shalat seperti yang
dicontohkan olehnya.
Maksud dari hadist diatas adalah mengenai metode peragaan yang terdapat
didalam kalimat hadist terakhir yaitu “ Dan shalatlah sebagaimana kalian melihat
aku shalat”. Dan apabila telah datang waktu shalat, maka adzanlah salah satu
diantara kalian. Dan yang paling tua diantara kalian jadikanlah imam.11
Dari penjelasan diatas telah dijelaskan bahwa Rasulullah melakukan metode
demonstrasi tentang tata cara shalat kepada sahabatnya. Hal dimaksudkan unntuk
memperjelas tentang bagaimana tata cara shalat yang sesuai dengan Rasulullah.

11
Ibid.hlm.553

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Metode merupakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan teknik berarti metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu.
Metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda meskipun tujuannya sama.
Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan. Teknik adalah cara
mengerjakan sesuatu.
Sebuah metode akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu informasi secara
lengkap atau tidak. Bahkan sering disebutkan cara atau metode kadang lebih
penting daripada materi itu sendiri. Oleh sebab itu pemilihan metode pendidikan
harus dilakukan secara cermat, disesuaikan dengan berbagai faktor terkait, sehingga
hasil pendidikan dapat memuaskan. Rasul saw. sejak awal sudah mencontohkan
dalam mengimplementasikan metode pendidikan yang tepat terhadap para
sahabatnya. Strategi pembelajaran yang beliau lakukan sangat akurat dalam
menyampaikan ajaran Islam. Rasul saw.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, kami menyadari dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran
yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya besar harapan
kami, semoga makalah ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi membaca pada
umumnya dan pemakalah pada khususnya, amin.

13
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakariah.dkk, 1995.Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Bumi
Aksara: Jakarta,

Juwariyah, 2010.Hadist Tarbawi, Yogyakarta: TERAS.

Ramayulis. 2002Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Najita, Muhammad, , 2004Utsma Psikologi dalam Perspektif Hadits, Jakarta :


Pustaka Al Husna Baru

Fadhl Illahi, , 2006Muhammad SAW sang Guru yang Hebat Surabaya: Elba .

Abdul Baqi, Muhammad Fuad .2012.Kumpulann Hadist Shahih Bukhari dan


Muslim, Semarang : PUSTAKA NUUN.

14

Anda mungkin juga menyukai