Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah menganugerahkan rahmat, karunia serta Ridha-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Macam – macam
Supervisi Pendidikan”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas
dari mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi yang kemudian bermamfaat bagi kita.
Selama mengerjakan tugas makalah ini, Saya telah banyak
menerima bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya
kepada:
1. Dosen pembimbing yang telah memberikan kami pengarahan, nasihat
dalam pembuatan makalah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Rekan-rekan serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan
satu persatu yang telah membantu penyusun dalam pembuatan
makalah ini.
Akhirnya penyusun berharap karya tulis ini dapat berguna dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Penyusun mengharapkan kritik dan
saran untuk kemajuan di masa-masa mendatang. Atas perhatiannya
penyusun ucapkan terima kasih.
BARRU, 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah pembentuk mental pribadi manusia,
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk kepribadian yang baik
bagi seseorang menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal
tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan,
sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan
diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga
dalam UUD 1945 secara tegas mengamanatkan bahwa setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan sebaik mungkin.
Dalam pelakasanaan pedidikan kepala sekolah berperan sangat
besar untuk kemajuan lembaga pendidikan yang dipimpinnya
sehingga pengalaman maupun pengetahun yang dimiliki menjadi
sebuah hal yang akan membantunya dalam pembangunan lembaga
pendidikan. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan
adanya pengawasan atau supervisi. Pengawas bertanggung jawab
tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah
meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Setelah kita mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah
tersebut di atas, maka diperlukan sebuah penjelasan secara rinci dan
mendetail tentang supervisi pendidikan agar para pendidik dapat
memahami betapa perlu dan pentingnya supervisi pendidikan
itu. Dalam makalah ini akan dijelaskan macam-macam supervisi
pendidikan yaitu dilihat dari sudut pandang dan di tinjau dari objek.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas pemakalah merumuskan
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana macam-macam supervisi pendidikan berdasarkan sudut
pandang?
2. Bagaimana macam-macam supervisi pendidikan ditinjau dari
substansinya?
3. Bagaimana macam-macam supervisi pendidikan ditinjau dari objek?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para
pengawas untuk melihat kinerja personalia dan melakukan perbaikan-
perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak masksimal
dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan
dan bantuan yang diberikan oleh supervisor kepda guru dalam upaya
memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan efektif.
4
1) Untuk mencegah terjadinya kecurangan atau penyelewengan
yang dapat dilakukan dalam suatu organisasi.
5
c. Pengawasan temporer, artinya pengawasan dilakukan sewaktu-
waktu berdasarkan keperluan.
C. Macam-macam Supervisi Pendidikan Ditinjau dari Substansinya
Menurut substansinya, supervisi pendidikan dibagi menjadi [4]:
a. Pengawasan bidang personal (ketenagaan)
Pengawasan ini mencakup kegiatan, yaitu:
1. Mengatur pembagian tugas guru,
2. Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru,
3. Mengatur program kesejahteraan guru,
4. Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru, dan
5. Mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru.
b. Pengawasan bidang sarana dan prasarana
Pengawasan ini mencakup kegiatan:
1. Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru,
2. Layanan perpustakaan dan laboratorium,
3. Penggunaan alat peraga,
4. Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah,
5. Keindahan dan kebersihan kelas, dan
6. Perbaikan kelengkapan kelas.
c. Pengawasan bidang akademik
Pengawasan bidang akademik mencakup beberapa kegiatan
yaitu:
1. Menyusun program tahunan dan semester,
2. Mengatur jadwal pelajaran,
3. Mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran,
4. Menentukan norma kenaikan kelas,
5. Menentukan norma penilaian,
6. Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar,
7. Meningkatkan perbaikan mengajar,
8. Mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir, dan
9. Mengatur disiplin dan tata tertib kelas.
6
d. Pengawasan bidang kesiswaan
Pengawasan bidang kesiswaan mencakup kegiatan antara lain:
1. Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru berdasarkan
peraturan penerimaan siswa baru,
2. Mengelola layanan bimbingan dan konseling,
3. Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa, dan
4. Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler.
e. Pengawasan bidang keuangan
Pengawasan bidang keuangan mencakup kegiatan:
1. Menyiapkan rencana anggaran dan belanja sekolah,
2. Mencari sumber dana untuk kegiatan sekolah,
3. Mengalokasikan dana untuk kegiatan sekolah, dan
4. Mempertanggungjawabkan keuangan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
f. Pengawasan bidang hubungan dengan masyarakat
Pengawasan ini mencakup kegiatan, antara lain:
1. Kerjasama sekolah dengan orangtua siswa,
2. Kerjasama sekolah dengan komite sekolah,
3. Kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait, dan
4. Kerjasama sekolah dengan masyarakat sekitar
7
supervisi akademik dapat dilakukan oleh intern lembaga sendiri
yaitu oleh teman sejawat, kepala sekolah dan guru senior.
Supevisi akademik yang dimaksud adalah supervisi
pembelajaran. Membagi teknik supervisi pembelajaran menjadi
dua jenis yaitu bersifat individual (individual devices) dan bersifat
kelompok (group devices). Teknik supervisi kelompok berupa
diskusi panel, laboratorium kurikulum, pembaca terbimbing,
demonstrasi mengajar, perpustakaan profesional, pertemuan atau
rapat guru, Organisasi profesi guru kelompok kerja, musyawarah
kerja, forum bersama dan lain-lain. [5]
Dalam supervisi ini, kepala sekolah melaksanakan supervisi
kepada guru dan kinerja profesional dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi serta menindak lanjuti hasil
evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Supervisi ini berguna
untuk meningkatkan mutu pembelajaran berdasarkan standar dan
ukuran penilaian yang telah ditetapkan. Standar dan alat ukut
tersebut merupakan indikator untuk menentukan apakah seorang
guru berkineja tinggi atau rendah.
Sasaran supervisi akademik adalah meningkatkan proses
pembelajaran untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajaran. Pembelajaran merupakan inti kegiatan sekolah,
peristiwa dimana siswa sedang dalam proses belajar. Menurut
pemakalah proses ini banyak faktor yang mempengaruhinya
terutama guru dan peserta didik, program kurikulum yang
digunakan, buku teks yang dipakai siswa dan guru, fasilitas
belajar dan media belajar termasuk alat peraga, kultur sekolah
serta lingkungan fisik sosial disekitarnya. Oleh karena luasnya
yang mempengaruhi pembelajaran, maka supervisi harus
ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar
mengajar.
2. Tujuan supervisi akademik :
8
a. Membantu guru mengembangkan Kompetensinya
Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud
membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya
dalam memahami akademik, kehidupan kelas,
mengembangkan keterampilan mengajarnya dan
mengembangkan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
b. Mengembangkan Kurikulum
Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk
memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan
memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah
ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan
pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan
sebagian peserta didiknya.
c. Mengembangkan Kelompok Kerja Guru serta membimbing
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru
menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas
mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
3. Supervisi Administrasi
Supervisi administrasi adalah supervisi yang objeknya
menitik-beratkan pengamatan pada aspek-aspek administrasi
yang berfungsi sebagai pendukung dan memperlancar
terlaksananya proses pembelajaran, dapat berupa kurikulum
sekolah, penentuan guru mata pelajaran, penyusunan jadwal
pelajaran, laporan nilai peserta didik, presensi kehadiran guru dan
peserta didik, tingkat pendidikan guru dan tenaga kependidikan,
prestasi yang diperoleh mahasiswa.
Supervisi administrasi menitikberatkan pengamatan
supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai
9
pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran. Selama ini
pengawasan atas sarana dan fasilitas sekolah merupakan objek
sasaran inspeksi yang kurang dikaitkan kepada kepentingan
pembelajaran. Sasaran pengawasan di lingkungan sistem
persekolahan selama ini menunjukkan kesan seolah-olah segi fisik
material yang tampak merupakan sasaran yang sangat penting.
Kurang perhatian terhadap masalah pembelajaran yang bermutu
merupakan kendala bagi upaya peningkatan mutu pendidikan dan
pengajaran. Supervisi administratif adalah supervisi yang
ditujukan kepada pembinaan dalam memanfaatkan setiap sarana
bagi keperluan pembelajaran. Fasilitas belajar, media belajar,
buku teks, perpustakaan, semua itu merupakan sarana belajar
yang perlu dikaitkan untuk mempertinggi kualitas proses belajar.
Prinsip - prinsip supervise administrasi pada hakikatnya tidak
berbeda dengan supervisi akademik, yaitu:[6]
a. Harus menjauhkan diri dari sifat otoriter, seperti ia bertindak
sebagai atasan dan kepala Sekolah/guru sebagai bawahan.
b. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan
kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang
diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan
informal.
c. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan.
Supervisi bukan tugas bersifat sambilan yang hanya
dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan.
d. Supervisi harus demokratis. Supervisor tidakboleh mendominasi
pelaksanaan supervisi. Titik tekan supervisi yang demokratis
adalah aktif dan kooperatif.
e. Program supervisi harus integral. Di dalam setiap organisasi
pendidikan terdapat bermacam-macam sistem perilaku
dengan tujuan sama, yaitu tujuan.
10
f. Supervisi harus komprehensif. Program supervise harus
mencakup keseluruhan aspek, karena hakikatnya suatu
aspek pasti terkait dengan aspek lainnya.
g. Supervisi harus konstruktif. Supervisi bukanlah sekali-kali
untuk mencari kesalahan-kesalahan kepala sekolah/guru.
h. Supervisi harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan
mengevaluasi, keberhasilan program supervisi harus obyektif.
Obyektivitas dalam penyusunan program berarti bahwa
program supervisi itu harus disusun berdasarkan persoalan dan
kebutuhan nyata yang dihadapi Sekolah.
4. Supervisi Lembaga
Supervisi lembaga yang menebarkan atau menyebarkan
objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di
seluruh sekolah. Jika supervisi akademik dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran maka supervisi lembaga
dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja
sekolah secara keseluruhan.[7]
Supervisi institusional adalah supervisi yang berorientasi
pada pembinaan aspek organisasi dan manajemen sekolah
sebagai lembaga yang meliputi semua aspek dalam bentuk
pengaturan yang terkait dengan proses peningkatan mutu sekolah
dalam rangka mensukseskan pembelajaran, seperti: penerimaan
murid baru, rombongan belajar, pembagian tugas, pengembangan
kurikulum dalam kegiatan ekstra dan intra, pengelolaan sarana
dan fasilitas belajar, kalender akademik, hubungan kerjasama
sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Supervisi institusional
atau supervisi kelembagaan berkaitan dengan usaha untuk
menjadikan sekolah memiliki kinerja yang baik.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan di atas, pemakalah
menyimpulkan bahwa:
1. Macam-macam supervisi pendidikan berdasarkan sudut
pandang
a. Berdasarkan sudut pandang organisasi, dibagi menjadi:
1) Pengawasan intern
2) Pengawasan ekstern
b. Berdasarkan sudut pandang waktu, pengawasan dibagi
menjadi:
1) Pengawasan kontinu
2) Pengawasan berkala
3) Pengawasan temporer
c. Berdasarkan sudut pandang substansinya, pengawasan dibagi
menjadi:
1) Pengawasan bidang personal (ketenagaan)
2) Pengawasan bidang sarana dan prasarana
3) Pengawasan bidang akademik
4) Pengawasan bidang operasional atau proses kerja
5) Pengawasan bidang kesiswaan
6) Pengawasan bidang keuangan
7) Pengawasan bidang hubungan dengan masyarakat
12
2. Macam-macam supervisi pendidikan ditinjau dari objek yang
disupervisi ada tiga macam supervisi, yaitu:
a. Supervisi akademik
b. Supervisi administrasi
c. Supervisi lembaga
13
siswa baru, instrumen pengendali jadwal pelajaran, instrumen
pemantauan ulangan umum, instrumen pemantauan ujian akhir,
instrumen supervisi administrasi sekolah dan kelas, dan instrumen
observasi kelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://ainamulyana.blogspot.com/2016/02/supervisi-manajerial.html
[1]
Zaki Baridwan, Sistem Penyusunan Prosedur dan Metode, YKPN:
Yogyakarta, 1998, hal. 52
[2]
Jasmani Asf, dan Syaiful Mustofa, Supervise Pendidikan,
Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013, hal. 48-49
[3]
Husaini Usman, Manajemen; Teori Praktik & Riset Pendidikan
Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal. 537
[4]
Nur Amtillah, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2016, hal. 16
14
[5]
Piet A, Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 44
[6]
http://ainamulyana.blogspot.com/2016/02/supervisi-
manajerial.html, diakses tanggal 14 Oktober 2017
[7]
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta : Rineka
Cipta, 2006, hal. 46-47
15