Anda di halaman 1dari 15

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tentu telah kita pahami bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang

sangat diperlukan dalam dunia persekolahan. Tanpa adanya sebuah

kurikulum, dipastikan proses pendidikan tidak akan terarah dan dapat

mencapai tujuan yang diharapkan. Guru akan kesulitan menjabarkan urutan

dan cakupan materi pembelajaran yang ditempuhnya, proses pembelajaran

yang diselenggarakan, alat/media yang digunakan, penilaian yang perlu

dilakukan, dsb. Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan

kurikulum adalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum.

Organisasi kurikulum berkaitan dengan pengaturan bahan pelajaran, yang

selanjutnya memiliki dampak terhadap masalah administratif

pelaksanaan proses pembelajaran.

Selain itu organisasi kurikulum sangat terkait dengan

pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam kurikulum, sedangkan yang

menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah nilai budaya, nilai

sosial, aspek siswa dan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kemudian yang tidak kalah penting organisasi kurikulum

menentukan peranan guru dan siswa dalam pembinaan kurikulum.


2

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Organisasi Kurikulum ?

2. Apa kegunaaan dari Organisasi Kurikulum?

3. Apa saja jenis-jenis organisasi dalam kurikulum pendidikan?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari makalah ini adalah

mengetahui:

1. Mengetahui pengertian organisasi kurikulum.

2. Mengetahui kegunaan organisasi kurikulum.

3. Mengetahui serta jenis-jenis organisasi kurikulum.


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa

kerangka umum program-program pengajaran yang akan disampaikan kepada

murid (Nurgiyantoro, 1988:111). Sedangkan Menurut Nasution (1982:135),

organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk bahan pelajaran yang disusun

dan disampaikan kepada murid-murid. Organisasi kurikulum adalah struktur

program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program

pengajaran yang di sampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan

pendidikan atau pembelajaran yang di tetapkan

Organisasi kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi proses

pengembangan kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran,

sebab menetukan isi bahan pembelajaran, menentukan cara penyampaian

bahan pembelajaran, menentukan bentuk pengalaman yang akan di sajikan

kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan terdidik dalam

implementasi kurikulum. Organisasi kurikulum terdiri dari mata pelajaran

tertentu yang secara tradisional bertujuan menyampaikan kebudayaan atau

sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus diajarkan kepada


4

anak-anak. Setiap organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan

masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Implementasi

kurikulum di pengaruhi dan bergantung kepada beberapa factor terutama

guru, kepala sekolah, sarana belajar dan orang tua murid.

B. Kegunaan Organisasi Kurikulum

Dalam proses pengembangan kurikulum organisasi berperan sebagai

suatu metode untuk menentukan seleksi dan pengorganisasian pengalaman-

pengalaman belajar yang di selenggarakan oleh sekolah, organisasi kurikulum

menunjukkan peranan guru, peserta didik dan lain-lain yang terlibat aktif

dalam proses perencanaan kurikulum.

1. Mempermudah dalam membuat struktur pendidik dan bahan yang

diajarkan. Salah satu dari tujuan organisasi kurikulum tersebut adalah

bagaimana membuat dan mempermudah dalam struktur terhadap bahan

dan pendidik. Struktur kurikulum ini diartikan bahwa dalam pembuatan

suatu pedoman perencanaan terhadap bahan yang akan diajarkan itu

memiliki pembagian yang cukup tertata dalam suatu tingkatan dalam

KBM. Dengan memiliki suatu tingkatan kurikulum diharapkan dapat

mempermudah baik kepada pengajar pada khususnya dan terhadap bahan

pelajaran yang akan diajarkan dalam KBM.

2. Mempermudah pencapaian tujuan baik secara jangka pendek maupun

jangka panjang.
5

Tujuan jangka pendek sebenarnya dalam kurikulum tersebut adalah

berupa penilaian yang dilakukan sekolah itu sifatnya berupa kuantitatif

terhadap mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Sedangkan dalam

jangka panjang tujuan tersebut memuat bagaimana daya dan kreasi yang

dimiliki yang pernah diajarkan suatu lembaga pendidikan itu dapat

diterapkan dengan baik di lingkunganya.

3. Mempermudah spesialisasi bahan yang diajarkan.

Pengkhususan bahan ajar disini diartikan sebagai suatu tindakan

dimana bahan yan diajarkan itu lebih terfokus dalam satu bidang yang

menjadi bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa dalam proses KBM.

Pengkhususan ini juga sangat penting bagi pendidik supaya

mempermudah dalam pengajaran yang akan dilakukan baik didalam kelas

maupun diliuar kelas dalam KBM.

4. Mempermudah dalam penggunaan strategi atau metode yang dilakukan

oleh para pendidik.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam organisasi kurikulum untuk

mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan suatu strategi yang sangat

penting. Strategi tersebut digunakan sebagai upaya untuk mencapai tujuan

yang ingin dicapai. Pada khususnya pada strategi ini banyak dilakukan

oleh para pendidik agar benar-benar lebih efektif dan efisien dalam KBM.

5. Mempermudah dalam koordinasi dan kerja sama antar bagian baik

pendidik ataupun mata pelajaran yang diajarkan, dan pembuat kebijakan.


6

Kerjasama ini dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang didasarkan

atas suatu kerjasama antar berapa bagian yang saling terkait satu sama

lainya. Sedangkan koordinasi adalah suatu yang memiliki interaksi satu

sama lainya yang terjadinya tidak ada miss komunikasi satu dengan yang

lainnya. Jadi kerja sama dan koordinasi ini merupakan salah satu hal yang

penting dalam organisasi kurikulum.

Ini diartikan dengan bagaimana seorang system pendidikan yang

tertera dalam suatu kurikulum itu memiliki ikatan kerja sama satu sama

lainnya yaitu antar bahan mata pelajaran, pendidik, peserta didik,

lingkungan serta lainya dalam mencapai suatu tujuan didalam pedoman

kurikulum tersebut. Koordinasi merupakan suatu hal yang memiliki

tingkatan yang sangat penting, ini diartikan sebagai suatu cara untuk tidak

saling salah paham antar system yang ada dalam konsep (dalam hal ini

pembuat kebijakan) dengan pelaksana kebijakan tersebut (pendidikan dan

lembaga yang melaksanakannya).

6. Sebagai jembatan untuk mencapai suatu tujuan dari sebuah sistem

pendidikan yang ditargetkan

Sebagai jembatan disini maksudnya bahwa organisasi kurikulum

adalah suatu pedoman dari mata pelajaran yang akan ditempuh dalam

suatu pendidikan. Jembatan disini berfungsi sebagai suatu jalan untuk

menyatukan suatu system pendidikan yang tertuang dalam organisasi


7

kurikulum dengan maksud supaya adanya pencapaian yang diharapkan

baik secara kualitas maupun kuantitas.

C. Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum

Berkaitan dengan pola organisasi kurikulum, terdapat sejumlah

pendapat dan variasi pengkategorian sistem organisasi kurikulum, maka akan

dibahas organisasi kurikulum berdasar dua kategori. Berdasarkan mata

pelajaran dan terintegrasi. Adapun pembagian diantaranya :

1. Correlated Curriculum (Kurikulum Gabungan)

Correlated curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukkan

adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

lainnya, Tetapi tetap memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran tersebut.

Hubungan antar mata pelajaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pertama, insidental artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata

pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya mata pelajaran

IPA disinggung tentang mata pelajaran geografi dan sebagainya.

Kedua, menghubungkan secara lebih erat jika terdapat suatu pokok

bahasan yang dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya masalah

moral dan etika dibicarakan dalam mata pelajaran agama.

Ketiga, batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan dengan

menghilangkan batasan masing-masing mata pelajaran. Penggabungan antara

beberapa mata pelajaran menjadi satu disebut sebagai broad field. Misalnya
8

mata pelajaran bahasa merupakan peleburan dari mata pelajaran membaca,

tata bahasa, menulis, mengarang, menyimak dan pengetahuan bahasa.

Ciri-ciri kurikulum ini di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Berbagai mata pelajaran di korelasikan satu dengan yang lainnya

b. Sudah dimulai dengan adanya usaha untuk merelevansikan pelajaran

dengan permasalaham kehidupan sehari-hari, kendatipun tujuannya

masih penguasaan pengetahuan.

c. Sudah mulai mengusahakan penyesuaian pelajaran dengan minat dan

kemapuan para siswa, meski pelayanan terhadap perbedaan individual

masih sangat terbatas.

d. Metode penyampaian menggunakan metode korelasi, meski masih

banyak yang menghadapi kesulitan.

e. Meski guru masih memegang peran penting, namun aktivitas siswa

sudah mulai dikembangkan

Organisasi kurikulum yang disusun dalam bentuk correlated mempunyai

beberapa keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan yang dimaksud

antara lain:

a. Menunjukkan adanya integrasi pengetahuan kepada peserta didik,

yang mana dalam pelajaran disoroti dari berbagai bidang dan disiplin

ilmu.
9

b. Dapat menambah interes dan minat peserta didik terhadap adanya

hubungan antara berbagai mata pelajaran.

c. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik akan lebih mudah dalam

dengan penguraian dan penjelasan dari berbagai mata pelajaran.

d. Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan lebih

fungsional.

e. Lebih mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip daripada

pengetahuan (knowledge) dan penguasaan fakta-fakta.

Correlated curriculum mempunyai kelemahan, antara lain:

1. Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung dengan

kebutuhan dan minat peserta didik.

2. Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis pada

berbagai mata pelajaran.

3. Urutan penyusunan dan penyajian bahan tidak secara logis dan

sistematis.

4. Kebanyakan di antara para pendidik atau guru kurang menguasai antar

disiplin ilmu, sehingga mengaburkan pemahaman peserta didik atau

siswa.

Untuk mengurangi kelemahan dengan adanya keterpisahan diantara

berbagai mata pelajaran tersebut, diusahakanlah agar mata pelajaran tersebut


10

disusun dalam pola korelasi. Ada tiga jenis korelasi yang sifatnya bergantung

dari jenis mata pelajaran :

a. Korelasi faktual, misalnya sejarah dan kesusastraan. Fakta-fakta sejarah

disajikan melalui penulisan karangan sehingga menambah kemungkinan

menikmati bacaannya oleh siswa.

b. Korelasi deskriptif, korelasi ini dapat dilihat pada penggunaan generalisasi

yang berlaku untuk dua atau lebih mata pelajaran. Misal psikologi dapat

berkorelasi dengan sejarah atau Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam psikologi untuk menerangkan

kejadian-kejadian sosial.

c. Korelasi normatif, hampir sama denagan korelasi deskriptif, perbedaannya

terletak pada prinsipnya yang bersifat moral sosial. Sejarah dan kesusastraan

dapat dikorelasikan berdasarkan prinsip-prinsip moral sosial dan etika.

2. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)

Kurikulum integrasi merupakan jenis organisasi kurikulum yang

dipadukan yakni beberapa mata pelajaran disatukan atau dipadukan dalam arti

menghapuskan segala pemisahan dari bermacam-macam mata pelajaran yang

lepas-lepas. Dengan kata lain penyajian bahan pelajarannya dalam bentuk

keseluruhan. Pada jenis kurikulum ini diutamakan pencapaian tujuan, yaitu


11

membentuk manusia dalam kepribadian yang bulat (integrated) dan

harmonis.

Pengorganisasian bahan pada jenis kurikulum ini didasarkan atas 3

unsur atau segi, yaitu:

1. Unsur aktifitas anak atau child centered curriculum

2. Unsur sosial

3. Unsur minat dan kebutuhan anak

Ketiga unsur tersebut digunakan sebagai dasar perumusan dan

penyusunan kurikulum integrasi. Pada prinsipnya kegiatan atau bahan

pengajaran yang dituangkan dalam kurikulum integrasi adalah kegiatan-

kegiatan yang berkembang dalam masyarakat yang sesuai dengan kehidupan

anak didik. Sehingga apa yang diajarkan disekolah disesuaikan dengan

kehidupan luar sekolah. Dengan sendirinya pelajaran yang diberikan itu dapat

membantu anak dalam menghadapi masalah-masalah yang ditemuinya.

Dalam perumusan serta penyusunan bahan pengajaran yang hendak

dituangkan dalam kurikulum integrasi hendaknya menggambarkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Adanya hubungan erat antara pelajaran disekolah dengan masalah-masalah

kehidupan dalam masyarakatnya

2. Tujuan yang akan dicapai, kebutuhan dan minat anak didik harus tercermin

atau digariskan di dalam kurikulum integrasi itu


12

3. Setelah itu, maka murid sanggup menggunakan pengetahuan yang

diperolehnya

4. Program kegiatan yang dirumuskan hendaknya dapat mengembangkan

seluruh pribadi anak didik baik jasmani, emosi, sosial dan intelektual

5. Hendaknya dapat bertanggung jawab dan bersifat sosial

Kurikulum ini memiliki keunggulan

1. Segala hal yang dipelajari dalam kurikulum unit bertalian erat dengan yang

lain

2. Kurikulum ini sesuai dengan teori tentang belajar yang mendasarkan berbagai

kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta didik

3. Adanya hubungan erat antara sekolah dan masyarakat

Kelemahan dari kurikulum ini

1. Kuirkulum ini tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistemati

2. Pelaksanaan kurikulum bentuk ini amat repot

3. Dengan kurikulum bentuk ini tidak dapat dimungkinkan adanya ujian umum
13

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa

kerangka umum program-program pengajaran yang di sampaikan kepada

peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran yang

di tetapkan

2. Dalam proses pengembangan kurikulum organisasi berperan sebagai suatu

metode untuk menentukan seleksi dan pengorganisasian pengalaman-

pengalaman belajar yang di selenggarakan oleh sekolah, organisasi

kurikulum menunjukkan peranan guru, peserta didik dan lain-lain yang

terlibat aktif dalam proses perencanaan kurikulum.

3. Adapun jenis-jenis organisasi kurikulum diantaranya adalah correlated

curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu

hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Dan Intergrated Curriculum merupakan jenis organisasi kurikulum yang

dipadukan yakni beberapa mata pelajaran disatukan atau dipadukan dalam

arti mengahapuskan segala pemisahan dari bermacam-macam mata

pelajaran yang lepas-lepas.


14

B. SARAN

Adapun saran yang ingin disampaikan adalah :

1. Kepada para pendidik harus mampu mengorganisasikan kurikulum sehingga

tujuan pendidikan bisa dicapai;

2. Kepada para calon pendidik/guru semoga bisa mengambil pengalaman dari

makalah ini mengenai Organisasi Kurikulum dalam mencapai tujuan

pendidikan.
15

DAFTAR PUSTAKA

http://aldhypurwanto.blogspot.co.id/2014/06/jenis-jenis-organisasi-kurikulum.html

http://www.emakalah.com/2013/01/makalah-kurikulum-pendidikan-jenis.html

http://umairohannisa.blogspot.com/2016/10/makalah-jenis-jenis-organisasi-

kurikulum.html

ALI ridho M.Si pusat kurikulum Malang September 2010

Anda mungkin juga menyukai