‘’ Mutu Pendidikan’’
Disusun Oleh :
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum berasal dari bahasa latin yang berarti jalan atau arena
perlombaan yang dilalui oleh kereta, istilah ini dikaitkan dalam bidang
pendidikan, sehingga memiliki mkna kumpulan mata pelajaran yang
ditetapkan sekolah untuk dipelajari oleh subyek didik agar lulus dan
mendapatkan ijazah. Kurikulum sendiri merupakan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang dinamis, yang berarti setiap kurikulum yang
dikelola harus bisa dikembangkan dengan sempurna agar sesuai dengan laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.
2
penyempurnaan-penyepurnaan terhadap komponen kurikulum. Guna
melaksanakan tiga hal tersebut maka harus melaksanakan keseluruhan proses
penginteraksian komponen kurikulum yang diantaranya adalah komponen
tujuan. Banyaknya pandangan yang mendasari perkembangan kurikulum ini
sendiri memunculkan terjadinya keberagaman dalam mengorganisasikan
kurikulum.
3
adanya hubungan empiris. Hampir setiap bentuk organisasi kurikulum
dibangun berdasarkan konsep, seperti peserta didik, masyarakat,
kebudayaan, kuantitas, dan kualitas, ruangan, dan evolusi.
2. Generalisasi merupakan proses membuat kesimpulan-kesimpulan yang
jelas dari suatu fenomena di sekitarnya.
3. Keterampilan yaitu kemampuan dalam merencanakan organisasi
kurikulum dan digunakan sebagai dasar untuk menyusun program yang
berkesinambungan. Misalnya, organisasi pengalaman belajar berhubungan
dengan keterampilan komprehensif, keterampilan dasar untuk
mengerjakan matematika, dan keterampilan menginterpretasikan data.
4. Nilai-nilai merupakan norma atau kepercayaan yang diagungkan, sesuatu
yang bersifat absolut untuk mengendalikan perilaku. Misalnya,
menghargai diri sendiri, menghargai kemuliaan dan kedudukan setiap
orang tanpa memperhatikan ras, agama, kebangsaan, dan status sosial-
ekonomi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari struktur horizontal pada organisasi kurikulum
dalam proses pembelajaran?
2. Bagaimana bentuk penyusunan kurikulum dengan struktur horizontal?
3. Apa kelemahan dan kekurangan dari struktur horizontal ?
4. Apakah struktur horizontal ini efektif untuk diterapkan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Horizontal
Struktur horizontal dalam organisasi kurikulum adalah bentuk
penyusunan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Hal ini erat kaitannya
dengan tujuan pendidikan, isi pelajaran, dan strategi pembelajaran. Ada tiga
macam bentuk penyusunan kurikulum dengan struktur horizontal yaitu :
1. Separate-Subject Curriculum
a. Konsep dasar separate subject curriculum
Konsep Dasar Kurikulum Mata Pelajaran Tunggal Kurikulum
ini menitik beratkan pada penyajian materi pembelajaran dalam bentuk
bidang atau mata pelajaran pembelajaran. Setiap mata pelajaran
ditentukan berdasarkan disiplin ilmu.Struktur kurikulum ini
didasarkan pada perspektif psikologi pergaulan, yang mengharapkan
berkembangnya kepribadian seutuhnya berdasarkan wawasan.
b. Keunggulan Kurikulum Berbasis Mata Pelajaran Model Kurikulum
Berbasis Mata Pelajaran ini mempunyai banyak keunggulan antara
lain:
1) Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis.
2) Struktur kurikulum sederhana dan mudah direncanakan.
3) Kurikulum mudah dievaluasi
4) Guru mudah menerapkan kurikulum.
5) Kurikulum ini juga diadopsi oleh perguruan tinggi.
6) Kurikulum ini mudah diubah.
c. Kelemahan Kurikulum Mata Pelajaran Mandiri Selain kelebihannya,
Kurikulum Mata Pelajaran Mandiri juga mempunyai banyak
kekurangan yaitu adalah:
1) Tujuan kurikulum sangat spesifik.
2) Mata pelajaran cenderung terpisah
5
3) Kurang memperhatikn masalah kehidupan sehari-hari
4) Cenderung statis dan ketinggalan zaman
2. Correlated-Subject Curriculum
a. Konsep Dasar Correlated-Subject Curriculum
Kurikulum Mata Pelajaran Berkorelasi dikembangkan dengan
semangat pengorganisasian/pengelolaan hubungan antar mata
pelajaran yang berbeda. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenyataan hidup
bahwa tidak ada satu fenomena pun yang berdiri sendiri tanpa adanya
fenomena lain. Untuk itu diperlukan kurikulum yang memberikan
pengalaman belajar yang menghubungkan pelajaran yang satu
dengan pelajaran lainnya. Kurikulum ini diharapkan dapat
memfasilitasi integrasi pengetahuan yang diperoleh dan pengalaman
belajar.
b. Kelebihan correlated subject curriculum
1) Mendukung keutuhan pengetahuan dan pengalaman belajar murid
2) Memungkinkan penerapan hasil pembelajaran yang lebih
fungsional
3) Meningkatkan minat belajar siswa
c. Kelemahan correlated subject curriculum
1) Kurikulum masih bersifat subject centered
2) Kurang memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam
3) Menuntut pendekatan interdisipliner
3. Integrated Curriculum
a. Konsep Dasar Integrated Curriculum
Keistimewaan terbesar dari kurikulum komprehensif ini adalah
tidak adanya batasan atau pembagian antar mata pelajaran.Semua mata
pelajaran digabungkan menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu,
kurikulum ini disebut juga kurikulum terpadu. Pada mata pelajaran
yang saling berkaitan, keberadaan masing-masing mata pelajaran tetap
ada, namun pada mata pelajaran komprehensif, ciri-ciri setiap mata
6
pelajaran hilang sama sekali. Kurikulum yang komprehensif adalah
kurikulum yang tidak hanya memadukan mata pelajaran yang berbeda
tetapi juga mengintegrasikan aspek tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran.
b. Kelebihan integrated curriculum
1) Segala hal yang dipelajari dalam unit bertalian erat satu sama lain.
Bukan sekedar fakta-fakta terpisah, sehingga lebih fungsional bagi
kehidupan anak.
2) Sesuai dengan teori baru mengenai belajar yang mendasarkan pada
pengalaman, kematangan, dan minat anak. Anak terlibat secara
aktif, berbuat, serta belajar bertanggung jawab.
3) Memungkinkan hubungan yang lebih erat antara sekolah dan
masyarakat, karena masyarakat dapat menjadi laboratorium
kegiatan belajar
c. Kelemahan integrated curriculum
1) Tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistematis. Bahan
pelajaran tidak dapat ditentukan terlebih dahulu secara sepihak
oleh guru atau lembaga, melainkan harus dirancang secara
bersama-sama dengan murid.
2) Para guru umumnya tidak disiapkan untuk menjalankan kurikulum
dalam bentuk unit.
3) Pelaksanaan kurikulum unit sangat memerlukan waktu, serta
dukungan peralatan dan sarana dan prasarana yang cukup.
4) Tidak memiliki standar hasil belajar yang jelas, sehingga sulit
mengukur kemampuan anak secara nasional.
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR ISI