Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

“Manajemen Kurikulum”

Dosen Pengampuh:

Syamsila Yurni, S. Pd.,M.Si.

Nurlena, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:

Siti Nurcahyanti (342022003)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Manajemen
Kurikulum" sebagai salah satu tugas perkuliahan pada mata kuliah Manajemen Pendidikan pada
program studi Pendidikan Biologi semester 4 ini. Dalam penyusunan makalah ini, saya
mengalami beberapa kesulitan maupun hambatan. Namun berkat kerja yang cukup baik saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dan saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan kepada para teman-teman
Mahasiswa untuk senantiasa memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah saya ini. Dan saya mengharapkan makalah ini dapat membantu dan
berguna bagi para Mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Manajemen
Kurikulum.

Palembang, Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...….1

A. Latar Belakang……………………………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………....1
C. Tujuan……………………………………………………………………………1
D. Metodologi………………………………………………………………....…….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..3

A. Konsep Dasar Kurikulum………………………………………………………3


B. Pengorganisasian Kurikulum…………………………………………………..4
C. Ketatalaksanaan Kurikulum…………………………………………………...6
D. Pengembangan kurikulum……………………………………………………...8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..12

A. Kesimpulan………………………………………………………………………12
B. Saran……………………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….…..13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen kurikulum adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan. Ini melibatkan
pengambilan keputusan strategis tentang materi, metode pengajaran, penilaian, dan
pengembangan kurikulum untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan dan kebutuhan
siswa terpenuhi secara efektif.

Sedangkan, Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan yang


mencakup tujuan pendidikan, konten pembelajaran, metode pengajaran, penilaian, dan
sumber daya pendukungnya. Ini merupakan panduan bagi guru dan lembaga pendidikan
dalam menyusun program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pendidikan yang diinginkan. Kurikulum mencakup aspek-aspek seperti mata pelajaran
yang diajarkan, tingkat kesulitan, metode pembelajaran yang digunakan, dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar dari kurikulum
2. Bagaimana pengorganisasian kurikulum?
3. Bagaimana ketatalaksanaan kurikulum?
4. Bagaimana proses pengembangan kurikulum?

C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar kurikulum.
2. Mengetahui pengorganisasian kurikulum.
3. Mengetahui ketataletakan kurikulum.
4. Mengetahui pengembangankurikulum.

1
D. Metodologi

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah menggunakan analisis


pengumpulan data (literatur review) dari journal, buku dan media internet. Makalah ini
merupakan penelitian kualitatif, yang banyak bergelut dengan referensi atau sumber
tertulis, yang memuat uraian topok yang dikaji.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kurikulum

Pengertian kurikulum dalam dunia pendidikan secara sempit dan tradisional


dikemukakan oleh Carter V Good. Kurikulum sekedar memuat dan membatasi pada
sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru atau sekolah kepada peserta didikguna
mendapatkan ijazah atau sertifikat (Zainuri,2018). Kurikulum pada umumnya adalah
rancangan yang memuat seperangkat mata pelajaran dan materi yang akan dipelajari, atau
yang akan diajarkan guru kepada siswa (Zainuri,2018). Menurut Zainal Arifin (2011),
dimana pengembangan kurikulum harus berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip yang dianut didalam pengembangan kurikulum merupakan kaidah, norma,
pertimbangan atau aturan yang menjiwai kurikulum itu.

Menurut Ronald C. Doll kurikulum adalah muatan proses, baik formal maupun
informal yang diperuntukan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan
pemahaman, mengembangkan keahlian dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan
bantuan seolah (Mudhofir, 2012). Konsep dasar kuriklum berubah dan berkembang
mengikuti perubahan zaman dan tuntunan kemajuan serta perbedaan persepsi atau
pandangan filosofis penulis pendidikan dan sebagai acuan pembelajaran dalam
pendidikan yang memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah
pengetahuan (Oemar Hamalik,2008).

Ornstein dan Hunkins (2009:10-11), memberikan 5 pokok pengertian kurikulum.


Ke-5 pokok pengertian kurikulum tersebut meliputi:

1. Kurikulum dapat didefinisikan sebagai sebuah rencana yang disusun untuk mencapai
tujuan-tujuan.
2. Definisi secara luas, kurikulum berhubungan dengan pengalaman-pengalangan
belajar peserta didik.
3. Kurikulum adalah sebuah sistem yang berhubungan dengan orang banyak.
4. Kurikulum dapat didefinisikan sebagai suatu bidang studi yang terdiri dari dasar,
bidang ilmu pengetahuan, penelitian, teori, prinsip, dan ahli-ahli didalamnya.
5. Kurikulum didefinisikan sebagai dengan istilah mata pelajaran (Matematika, IPA,
Bahasa Inggris, Sejarah, dan lain-lain).

Menurut Muray Print mengungkapkan bahwa kurikulum meliputi perencanaan


pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah
dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun (Arifin,
Jamila,2020).

3
B. Pengorganisasian Kurikulum
1. Pengertian pengorganisasian kurikulum
Pengorganisasian dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu secara struktural dalam
konteks manajemen dan secara fungsional dalam konteks akademik. Pengertian
organisasi adalah sekelompok sosial yang bersifat tertutup atau tebuka terhadap pihak
luar, yang diatur berdasarkan aturan tertent, yang dipimpin oleh seorang pemimpin
atau staf administrative, yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur dan
bertujuan.

Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang


tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Organisasi kurikulum yaitu pola atau
bentuk bahan pelajaran disusun dan disampaikan kepada murid-murid, merupakan
suatu dasar yang penting dalam pembinaan kurikulum dan terikat erat dengan tujuan
program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan
bahan pelajaran, urutanya dan cara menyajikanya untuk siswa.

Dalam penyusunan organisasi kurikulum ada sejumlah faktor yang harus


diperhatikan yaitu:
a. Ruang lingkup (Scope)
Keseluruhan materi pelajaran dan pengalaman yang harus dipelajari siswa.
Ruang lingkup bahan pelajaran sangat tergantung pada tujuan pendidikan
yang hendak dicapai.
b. Urutan bahan (Sequence)
Urutan bahan meliputi dua hal yaitu urutan isi bahan pelajaran dan urutan
pengalaman belajar yang memerlukan pengetahuan tentang perkembangan
anak dalam menghadapi pelajaran tertentu.
c. Kontinuitas
Berhubungan dengan kesinambungan bahan pelajaran tiap mata pelajaran,
pada tiap jenjang sekolah dan mater pelajaran yang terdapat dalam mata
pelajaran yang bersangkutan.
d. Keseimbangan
Faktor yang berhubungan dengan bagaimanasemua mata pelajaran mendapat
perhatian yang layak dalam komposisi kurikulum yang akan diprogramkan
kepada siswa.
e. Integrafi dan keterpanduan
Berhubungan dengan bagaimana pengetahuan dan pengalaman yang diterima
siswa mampu memberi bekal dalam menjawab tantangan hidupnya, setelah
siswa menyelesaikan program pendidikan disekolah.
2. Komponen pengorganisasian kurikulum
4
Organisasi kurikulum berhubungan erat dengan kualitas kegiatan dang
pengalaman belajar peserta didik. Organisasi kurikulum harus dipilih dan diatur
sedemikian rupa untuk dikembangkan lebih luas dan lebih mendalam sehingga
peserta didik memperoleh seuatu yang berharga dari program pendidikan yang telah
ditetapkan.

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam organisasi kurikulum antara lain:


a. Konsep
Konsep merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan
antara variable-variabel mana yang menentukan adanya hubungan empiris.
b. Generalisasi
Kesimpulan-kesimpulan yang merupakan kristalisasi dari suatu analisis.
c. Keterampilan
Kemampuan dalam merencanakan organisasi kurikulum dan digunakan
sebagai dasar untuk menyusun program yang berkesinambungan.
d. Nilai-nilai
Norma atau kepercayaan yang digunakan, sesuatu yang bersifat absolut untuk
mengendalikan perilaku.

Mengorganisasikan unsur-unsur berarti memiliki tujuan yang jelas dan objektif


serta sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.

3. Jenis-jenis organisasi kurikulum


Menurut S. Nasution (1989:80) organisasi kurikulum terdapat tiga tipe atau
bentuk kurikulum, yaitu:
a. Separated Subject Curiculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)
Kurikulum dengan segala bahan pelajaran disajikan dalam mata pelajaran
yang terpisah-pisah. Jumlah mata pelajaran yang diberikan bermacam-macam
tergantung pada tingkat dan jenis sekolah yang bersangkutan.
b. Correlated Curriculum (Kurikulum Gabungan)
Kurikulum yang menunjukan adanya suatu hubungan antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainya, tetapi tetap memperhatikan
karakteristik tiap mata pelajaran tersebut.
c. Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu)
Mata pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau unit tertentu. Dengan
adanya kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat terbentuk kebulatan
pribadi peserta didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnya.

5
C. Ketatalaksanaan Kurikulum
Ketatalaksanaan kurikulum disekolah merupakan kegiatan yang sangat penting
diantara kegiatan administrative lainnya.Kurikulum dengan diiringi tatalaksana yang
baik, tepat, dan cermat akan mampu membuahkan hasil pendidikan yang baik.
Komponen pelaksanaan kurikulum menurut H. Nana Sudjana (1988:39-49) memberi
petunjuk bagaimana kurikulum dilaksanaakan disekolah. Beberapa unsur dalam strategi
pelaksanaan kurikulum, yaitu:

1. Proses belajar mengajar


Pelaksanaan kurikulum pada hakikatnya program pendidikan agar berfungsi
mempengaruhi anak didik atau siswa menuju tercapainya tujuan pendidikan.

2. Bimbingan menyeluruh
Proses bantuan siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang
adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka pengembangan pribadinya yang
optimal sehingga mereka dapat memahami dirinya, mengarahkan sikap sesuai dengan
tuntunan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

3. Administrasi supervise
Pelaksanaan kurikulum menuntutadanya upaya bersama yang terencana, berpola dan
terprogram agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara optimal.

4. Sarana kurikuler
Sarana instruksional mencakup laboratorium, alat-alat peraga pengajaran, buku-buku,
sarana personi (staf, terutama guru-guru, tenaga administrasi dan non guru).

5. Penilaian hasil kerja

A. Pelaksanaan kurikulum
1. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan
kurikulum dilingkungan sekolahnya. Kepala sekolah berkewajiban melakukan
kegiatan-kegiatan yakni menyusun rencana tahunan, jadwal pelaksanaan kegiatan,
memimpin rapat, membuat sitastisti dan membuat laporan.

2. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas


Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk menjamin
kelancaran pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas yaitu:
a. Pembagian tugas mengajar,

6
b. Pembagian tugas Pembina ekstrakulikuler,
c. Pembagian tugas bimbingan belajar.

Tujuan utamanya ialah untuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar


mereka berhasil mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih
layak dibandingkan sebelunya. Bimbingan berupa bantuan untuk menyelesaikan
masalah, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar seperti,
keluarga, sekolah dan masyarakat.

Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kurikulum antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan tahunan


b. Menyusun rencana pelaksanaan program unit
c. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
d. Melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar
e. Mengatur pelaksanaan pengisian buku laporan pribadi
f. Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler

Mengenal dan memahami berbagai aspek administrasi pendidikan disekolah salah


satu kompetensi dasar yang harus dimiliki setiap guru, karena sebagai tugas pokoknya
sebagai pendidik guru berfungsi pula sebagai administrator yang menyangkut
ketatalaksanaan kurikulum.

a. Struktur program kurikulum dan implikasinya dalam kegiatan administrative


Dalam kurikulum tahun 1975 kurikulum pada garis besarnya diperinci dalam
beberapa program pendidikan. Untuk sekolah umum program pendidikan
meliputi 3 macam:
1. Program pendidikan umum
2. Program pendidikan administrasi, yang memberikan dasar-dasar untuk
melakukan studi.
3. Program pendidikan ketrampilan.

b. Menyusun kalender pendidikan


Kalender pendidikan atau kalender akademik adalah pengaturan waktu dan
kegiatan sekolah baik kulikuler maupun ekstrakulikuler serta kegiatan
penunjang lainnya selama satu tahun ajaran.

c. Menyusun satuan pelajaran


Satuan pelajaran merupakan unit terkecil program pengajaran yang disiapkan
oleh guru sebelum proses belajar berlangsung. Proses belajar mengajar dikelas
disarankan lebih mengaktifkan siswa, bukan lagi pihak guru yang aktif

7
menyampaikan materi pelajaran. Dengan demikian, penyusunan satuan
pelajaran dapat diartikan sebagai penyusunan rencana kegiatan pembelajaran
(RPP).

d. Melaksanakan sistem kredit disekolah


Penerapan sistem kredit dimaksudkan untuk meningkatkan tepoat guna, daya
guna, dan hasil guna pendidikan, yang sekaligus diartkan pula dengan sistem
penilaian siswa. Kredit adalah ukuran satuan beban belajar siswa yang
ditentukan oleh jumlah jam pelajaran tatap muka dan pekerjaan rumah
perminggu persemester.

e. Menyelenggarakan evaluasi hasil belajar


Salah satu tugas kegiatan dari tatalaksana kurikulum. Evaluasi bertujuan untuk
mendapatkan umpan balik bagi guru tentang sejauh mana tujuan pengajaran
telah tercapai, sehingga dapat diketahui apa yang harus dilakukan setelahnya.

f. Menyusun laporan pendidikan


Banyak pihak seperti kepala sekolah, murid, orang tua, dan rekan kerja yang
memerlukan keterangan yang relevan dari guru. Untuk kebutuhan inilah
kepala sekolah dan guru selalu membuat laporan tentang hal-hal yang telah
menjadi tanggung jawabnya.

D. Pengembangan kurikulum
1. Pengertian pengembangan kurikulum

Kata “pengembangan” secara etimologi yaitu proses atau cara. Kata


pengembangan menunjukan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu cara yang baru
(Hendayat Sutopo,1993). Ahmad dan kawan-kawan dalam buku “pengembangan
kurikulum” mengatakan bahwa pengembangan kurikulum merupakan suatu proses
merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan hasil
penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi
belajar mengajar yang lebih baik.

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses perencanaan dan penyusunan


kurikulum sekolah, kemudian diimplikasikan didalam kelas sebagai proses belajar
mengajar disertai dengan nilai gegiatan tersebut, untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik. Hal ini disebabkan pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yag
tertumpu pada unsur-unsur kurikulum, yang didalamnya meliputi tujuan, isi, metode,
organisasi, dan penilaian itu sendiri (Hamid Syarif,1993).

8
2. Prinsip pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikuluru harus mengacu dan berdasarkan poda prinsip-prinsip


pengembangan kurikulun yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar hasil
pergembangan kurikulum tersebut sesuai dengan minat bakat, kebutuhan peserta
didik, lingkungan, dan kebutuhan daerah, serta kebutuhan bangsa itu sendiri, sehingga
terwujudlah tujuan dan cita-cita kita bersama, mulai tingkat yang mendasar sampai
pada skala nasional.

Ada beberapa prinsip pengembangan kurikulum secara unam sebelum mengkaji


prisip pengembangan secara khusus, sebagai berikut:

a. Prinsip Relevansi

Relevansi berarti perlunya kesesuaian antara program pendidikan dengan tuntutan


kehidupan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh
akan berguna bagi kehidupan seseorang (Abdullah Idi, 2010).

b. Prinsip Fleksihelitas

Fleksibelitas berarti tidak kaku, dan ada semacam ruang gerak yang memberikan
kebebasan dalam hertindak

c. Prinsip Kontinuitas

Kontinuitas yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak


bedangsung seca berkesinambungan, tidak terputus-petus atau tidak berhenti-
henti.

d. Prinsip Praktis

Dalam pengembangan kurikulum, prinsip efisiensi harus mendapat perhatian


termasuk efisiensi segi waktu, tenaga, pemlatan dan biaya. Efisiensi waktu perlu
direncanakan kegiatan belajar siswa agar tidak bunyak membuang waktu di di
sekolah. Efisiensi penggunaan tenaga dan peralatan perlu ditetapikan jumlah
minimal siswa yang harus dipenuhi oleh sekolah dan cara menentukan jumlah
guru yang dibutuhkan(Nana Syaodih 5, 2008).

e. Prinsip Efektifitas

Efektifitas belajur siswa, berkaitan dengan sejauh mana tujuan pelajaran yang
diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah
dilakunakan. Efektifitas belajar mengajar dalam dunia pendidikan mempunyai
keterkaitan erat antara guru dan siswa kepincangan salah satunya akan membuat
terhambatnya pencapaian tujuan pendidikan,
9
3. Pendekatan Pengembangan Kurikulum
Faktor pendekatan pengembangan kurikulum sangat penting karena sebagai
metode kerja untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik. Dengan menerapkan
suatu strategi dengan metode yang tepat serta mengikuti langkah-langkah
pengembangan yang sistematis (Subandiyah, 1991)
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan
kurikuluun, yaitu

a. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan


Pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini disebut juga pendekatan akademis
(Herman Sumantri, 1993).

b. Pendekatan yang berorientasi pada Bahan Pelajaran


Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar
organisasi kurikulum. Setiap mata pelajaran masing-masing berdiri sendiri
sebagai suatu ilmu, terlepas satu sama lain dan tidak ada hubungan (Oemar
Hamalik, 1993),

c. Pendekatan dengan pola organisasi bahan


Dalam pembahasan pendekatan ini dapat dilihat dari beberapa pola pendekata
yakni:

1) Pendekatan pola subject matter curriculum


Dalam menyusun kurikulum didasarkan pada sitematisasi disiplin ilmu
masing-masing. Pengembangan kurikulum subject matter dilakukan dengan
cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran/mata kuliah apa yang harus
dipelajari peserta didik, yang diperlukan untuk pengembangan disiplin ilmu
(Muhaimin, 2010).
2) Pendekatan pola parrelated curriculum
Pendekatan dengan pola mengelompokkan beberapa mata pelajaran yang
memiliki kesamaan. Dalam penyusunan dan pelaksanaan bahan pelajaran
sebaiknya disusun secara terpadu dan integral dengan hentuk pengelompokan
bahan yang dianggap mempunyai karakteristik yang dapat digabungkan yang
menjadi bidang stadi
3) Pendekatan system
Dengan pendekatan ini semua unsur kurikulum dianalisis secara mendalam,
dan dilihat saling keterkaitannya antara satu dengan yang lain. Sistem adalah
suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen atau bagian.

10
4. Mekanisme Pengembangan Kurikulm
Mekanisme pengembangan kurikulum harus melewati beberapa tahapan antara
lain:

a. Tahap 1: Studi kelayakan dan kebutuhan


Pengembangan kurikulum melakukan kegiatan analisis kebutuhan program dan
merumuskan dasar-dasar pertimbangan bagi pengembangan kurikulum tersebut.

b. Tahap 2 : Penyusursan konsep awal perencanaan kurikulun


Konsep awal ini dirumuskan berdasarkan kemampuan, merumuskan tujuan, isi,
strategi pembelajaran sesuai dengan pola kurikulum sistematik.

c. Talap 3 : Pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulum.


Penyusunan rencana ini mencakup penyusunan silabus, pengembangan bahan
pelajaran dan sumber-sumber material lainnya

d. Tahap 4 : Pelaksanaan uji colu kurikulum di lapangan


Pengujian kurikulum di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kehandalannya, kemungkinan pelaksanaan dan keberhasilannya, haibatan dan
masalah-masalah yang tumbul dan faktor-faktor pendukung yang tersedia, dan
lain-lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum

e. Tahap 5: Pelaksanaan kurikulum


Ada dua kegiatan yang perlu dilakukan
1) Kegiatan desimini, yakni pelaksaman kurilaulun dalam lingkup sampel yang
lebih luas.
2) Pelaksanaan kurikulum secara menyeluruh yang mencakup semua satuan
pendidikan pada panjang yang sama.

f. Tahap 6 : Pelaksanaan penilaian dan pemantauan kurikulum


Selama pelaksanaan kurikulum perlu dilakukan penilaian dan pemantauan yang
berkenaan dengan desain kurikulum dan hasil pelaksanaan kurikulum serta
dampaknya.

g. Tahup 7 : Pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian


Berdasarkan penilaian dan pemantauan kurikulum diperoleh data dan informasi
yang akurat, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan
perbaikan pada kurikulum tersebut bila diperlukan atau melakukan penyesuaian
kurikulum dengan keadaan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan, dapat ditarik simpulan yaitu,


1. Pengertian kurikulum dalam dunia pendidikan secara sempit dan tradisional
dikemukakan oleh Carter V Good. Konsep dasar kuriklum berubah dan berkembang
mengikuti perubahan zaman dan tuntunan kemajuan serta perbedaan persepsi atau
pandangan filosofis penulis pendidikan dan sebagai acuan pembelajaran dalam
pendidikan yang memuat isi dan materi pelajaran.
2. Pengorganisasian kurikulum adalalı kumpulan beberapa orang yang melakukan
pengubahan atau bimbingan secara terutar terhadap suatu tajuan tertentu. adapun,
jenis-jenis organisasi kurikulum yaitu separate subject curriculum, correlated
curriculum, integrated curriculum.
3. Fungsi ketatalaksunaan kurikuluan yaitu struktur dan implikasi dalam administrasi,
menyusun kalender pendidikan, menyusun satuan pelajaran, melaksanakan sistem
kredit disekolah, melakukan evaluasi dan laporan pendidikan.
4. Mekanisme pengembangan kurikulum harus melewati beberapa tahapan yaitu studi
kelayakan dan kebutuhan penyusunan konsep awal perencanaan kurikulum,
pelaksanaan uji coba kurikulum, pelaksanaan kurikulum, pemantauan kurikulum,
penyesuaian atau evaluasi kurikulum.

B. Saran
Untuk tercapainya tujuan pendidikan dihurasakan setiap masyarakat yung terlibat dalam
dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum dapi mowujudkan pelaksanakan
kurikuluan dengan baik agar tercipta pendidikan yang haik menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rusman,Manajemen Kurikulum (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), 3.

Hamalik,Oemar, manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung,2010), 18.

Hamalik,Oemar, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (bandung, 2011), 253.

Suryosubroto, 2005. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta

Syarif, A. Hamid. Pengenalan Kurikulum, Pasuruan, 1993.

Nama Kemampuan Kemampua sika Wawasan Kemempuan Kelancara Tampila Skor


Mahasisw menyampaika n p (keluwesan menggunaka n n yang
a n pendapat memberika menjabarka n Bahasa presentas diperole

13
(berkaitan n n materi) yang baik berbicara i h
dengan argumentas
makalah yang i (respon
dibuat) terhadap
pertanyaan
teman)

Lembar Penilaian Diskusi Kelompok

14

Anda mungkin juga menyukai