OLEH:
ZAM-ZAM ADAM
NIM: 2120203879102005
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan taufik serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Kurikulum dan Silabus. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari jurang
kehancuran dari kotoran debu sungai sebagaimana kita harapkan syafaatnya untuk
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para dosen Metode Pengajaran
Bahasa, terima kasih atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah
ini terdapat kekurangan, dan untuk itu kami mengharapkan kritik, saran dan saran
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa
adanya saran yang membangun. Mohon maaf sebelumnya jika ada kesalahan dan
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I II : PENUTUPAN
SEBUAH. Kesimpulan................................................. ........................................... 1 7
B. Saran............................................................................................................... ...... 17
3
BAB I
PENGANTAR
A. LATARE BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang memuat rencana pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Adanya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Bisa kita
Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa alasan dan landasan
yang jelas, karena perubahan ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk terus
keikhlasan, karena kualitas pelaksanaan proses pendidikan salah satunya dilihat dari
hal tersebut.
dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pelajaran, kegiatan
B. FORMULASI MASALAH
4
3. Apa Perbedaan antara Kurikulum dan Silabus?
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Definisi Kurikulum
“kurikuler” yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh
ijazah dan juga keberhasilan tujuan pendidikan. Dalam kamus bahasa Indonesia, oleh
adalah ruang belajar yang terencana, yang diberikan langsung kepada siswa oleh
suatu lembaga pendidikan dan merupakan pengalaman yang dapat dinikmati oleh
2. Sifat Kurikulum
maksud, tujuan, isi, proses, sumber daya dan alat evaluasi untuk semua pengalaman
belajar yang direncanakan bagi peserta didik baik di dalam maupun di luar sekolah
3. Teori Kurikulum
Teori dan Praktek harus berjalan beriringan, sejalan, saling mendukung, dan
saling melengkapi. Gail Mc Cutcheon dari The Ohio State University mengatakan
dalam artikelnya What In The World Is Curriculum Theory? Teori Kurikulum adalah
6
sekelompok alat untuk analisis terintegrasi dan pemahaman Fenomena Kurikulum.
c. Teori kurikulum juga dapat dijadikan sebagai penelitian bagi para ahli
kurikulum.
Menurut Prof Decker F Walker dari Sanford University, ada 4 ciri kurikulum
tradisional, yaitu:
Seperti disebutkan sebelumnya teori harus sejalan dengan praktek. Jika suatu
teori tidak dapat diterapkan/dipraktikkan, maka teori tersebut tidak memadai dan jika
diterapkan tetapi tidak membuahkan hasil yang tidak memuaskan, maka teori tersebut
juga tidak memadai. Jadi teori harus diterapkan secara tepat dan hati-hati.
7
4. Proses Kurikulum
b. Perumusan tujuan
c. Pilihan konten
d. Pengaturan konten
5. Ragam Kurikulum
dilihat dari sudut pandang massa atau orientasi/fokus, ada 2 jenis kurikulum, yaitu:
a. Kurikulum ideal
b. Kurikulum Formal
c. Kurikulum Instruksional
d. Kurikulum Operasional
e. Kurikulum Pengalaman
8
B. SILABUS
Silabus adalah gambaran tentang berbagai isi/bobot suatu mata kuliah serta
susunan dan urutan materi yang akan diajarkan (menurut Richard & Weber). Silabus
1. Komponen Silabus
disusun dalam matriks silabus. Hal inilah yang harus diperhatikan dan dipilih oleh
lembaga berdasarkan kriteria atau standar yang dimaksud dapat menentukan sendiri
komponen apa yang dipilih dan disusun dalam matriks dalam menyusun silabus suatu
mata kuliah. Pada prinsipnya, semakin detail silabus, semakin mudah guru
1. Identitas Kursus
Identitas mata kuliah dapat berupa nama mata kuliah atau blok mata kuliah,
kode mata kuliah, bobot mata kuliah, semester, dan mata kuliah prasyarat jika ada.
2. Standar Kompetensi
hasil pembelajaran materi dasar pada suatu satuan pendidikan, yang merupakan
kompetensi pengembangan dan materi dasar per satuan pendidikan per kelas yang
3. Kompetensi Dasar
9
Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pelajaran
yang harus dilaksanakan kepada siswa agar dapat diukur dan diamati. Kompetensi
4. Indikator
pengalaman belajar yang telah dilalui. Jika serangkaian indikator dalam suatu
kompetensi dasar dapat dicapai oleh siswa, berarti target kompetensi dasar telah
terpenuhi.
5. Pengalaman belajar
Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik dan mental yang dilakukan siswa
pengalaman belajar yang tepat, siswa diharapkan dapat mencapai dan memiliki
hidup yang terintegrasi. Oleh karena itu, yang membedakan perguruan tinggi satu
dengan yang lain tercermin dari perbedaan pengalaman belajar yang diperoleh
mahasiswa.
6. Materi pelajaran
7. Waktu
Adalah lamanya waktu dalam menit yang dibutuhkan siswa untuk dapat
10
8. sumber daya perpustakaan
9. Evaluasi
pengambilan keputusan.
Grafik perbandingan
DASAR UNTUK
SILABUS KURIKULUM
PERBANDINGAN
kursus.
latin.
11
DASAR UNTUK
SILABUS KURIKULUM
PERBANDINGAN
administrasi sekolah,
institut.
D. JENIS SILABUS
Menurut Krahnke ( 1987), ada enam jenis silabus pengajaran bahasa antara
lain:
Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan bentuk
dan struktur, biasanya gramatikal, dari bahasa yang diajarkan. Contoh struktur
meliputi: kata benda, kata kerja, kata sifat, pernyataan, pertanyaan, kalimat kompleks,
12
klausa bawahan, bentuk lampau, dan sebagainya, meskipun silabus formal dapat
mencakup aspek lain dari bentuk bahasa seperti pengucapan atau morfologi.
2. Silabus nosional/fungsional.
Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan fungsi
yang dilakukan ketika bahasa digunakan, atau gagasan bahwa bahasa digunakan
pengertian antara lain ukuran, umur, warna, perbandingan, waktu, dan sebagainya .
3. Silabus situasional.
Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan situasi
nyata atau imajiner di mana bahasa terjadi atau digunakan. Suatu situasi biasanya
melibatkan beberapa partisipan yang terlibat dalam beberapa aktivitas dalam setting
tertentu. Bahasa yang terjadi dalam situasi tersebut melibatkan sejumlah fungsi,
digabungkan menjadi segmen wacana yang masuk akal. Tujuan utama dari silabus
pengajaran bahasa situasional adalah untuk mengajarkan bahasa yang terjadi dalam
pembelajar bahasa saat ini atau di masa depan, mempersiapkan mereka untuk
situasinya antara lain: bertemu dengan dokter gigi, mengeluh kepada pemilik rumah,
membeli buku di toko buku, bertemu siswa baru, menanyakan arah di kota baru, dan
sebagainya.
Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan
13
Keterampilan adalah hal-hal yang harus dapat dilakukan orang untuk menjadi
kompeten dalam suatu bahasa, relatif terlepas dari situasi atau setting di mana
kata, tata bahasa, sosiolinguistik, dan wacana) bersama-sama menjadi jenis perilaku
umum, seperti mendengarkan bahasa lisan untuk ide utama, menulis paragraf yang
tersusun dengan baik, memberikan presentasi lisan yang efektif, mengikuti tes
bahasa, membaca teks untuk gagasan utama atau detail pendukung, dan sebagainya.
mengembangkan kompetensi yang lebih umum dalam bahasa, belajar hanya secara
bahasa .
mirip dengan silabus berbasis konten di mana kedua pengajaran tidak diatur di
sekitar fitur linguistik dari bahasa yang dipelajari tetapi menurut beberapa prinsip
serangkaian tugas yang kompleks dan bertujuan yang ingin atau perlu dilakukan oleh
siswa dengan bahasa yang mereka pelajari. Tugas didefinisikan sebagai kegiatan
dengan tujuan selain pembelajaran bahasa, tetapi, seperti dalam silabus berbasis
konten, kinerja tugas didekati dengan cara yang dimaksudkan untuk mengembangkan
14
Pembelajaran bahasa tunduk pada kinerja tugas, dan pengajaran bahasa terjadi
hanya ketika kebutuhan muncul selama kinerja tugas yang diberikan. Tugas
situasional memiliki tujuan mengajarkan konten bahasa tertentu yang terjadi dalam
situasi ± produk yang telah ditentukan ± pengajaran berbasis tugas memiliki tujuan
keterampilan bahasa, seringkali dengan cara individual dan tidak terduga, dalam
pada umumnya adalah tugas-tugas yang sebenarnya harus dilakukan oleh pembelajar
dalam hal apapun. Contohnya melamar pekerjaan, berbicara dengan pekerja sosial,
mengirim anak, menyiapkan makalah untuk kursus lain, membaca buku teks untuk
Ini sama sekali bukan silabus pengajaran bahasa. Dalam pengajaran bahasa
berbasis konten, tujuan utama instruksi adalah untuk mengajarkan beberapa konten
atau informasi menggunakan bahasa yang juga dipelajari siswa. Para siswa secara
bersamaan adalah siswa bahasa dan siswa dari konten apa pun yang diajarkan. Materi
pelajaran adalah yang utama, dan pembelajaran bahasa terjadi secara kebetulan
dengan pembelajaran konten. Pengajaran isi tidak diatur di sekitar pengajaran bahasa,
15
sedangkan pengajaran bahasa berbasis tugas berkaitan dengan proses komunikatif dan
kognitif. Contoh pengajaran bahasa berbasis konten adalah kelas sains yang diajarkan
dalam bahasa yang dibutuhkan atau ingin dipelajari siswa, mungkin dengan
kurikulum.
a. Peran Konservatif.
nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan hingga saat ini
kepada generasi muda. Peran konservatif ini pada dasarnya menempatkan kurikulum
berorientasi masa lalu. Peran ini sangat mendasar disesuaikan dengan kenyataan
bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses sosial. Salah satu tugas
pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-
b. Peran Kreatif
dengan perkembangan saat ini dan kebutuhan masyarakat saat ini dan masa yang
akan datang. Kurikulum harus memuat hal-hal yang dapat membantu setiap siswa
pengetahuan baru, kemampuan baru, dan cara berpikir baru yang diperlukan dalam
hidupnya.
16
c. Peran Kritis dan Evaluatif
Artinya, nilai dan budaya yang hidup dalam suatu masyarakat mengalami
perubahan, sehingga pewarisan nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu,
perkembangan masa kini dan masa depan belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Oleh
karena itu, peran kurikulum tidak hanya mewariskan nilai-nilai dan budaya yang ada
atau menerapkan hasil-hasil perkembangan baru yang terjadi, tetapi juga memiliki
serta budaya dan pengetahuan baru yang akan ditawarkan. Dalam hal ini, kurikulum
harus berpartisipasi aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai
sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tantangan saat ini dihilangkan dan
17
BAB I II
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
kurikulumlah yang mengatur dan mengatur agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan
tidak menyimpang dari tujuan yang telah direncanakan. Selain itu, dalam
mana efektifitas dan keberhasilan kurikulum. Hal ini juga bertujuan untuk menjadi
perbaikan kurikulum di masa yang akan datang. Dari sini kita dapat melihat bahwa
bahwa guru juga memiliki peran penting dalam administrasi kurikulum dimana guru
Silabus juga dalam pendidikan saat ini sangat penting karena dianggap secara
pengembangan kurikulum yang telah dan sedang dilakukan secara terus menerus
B. SARAN
18
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan kurikulum harus
19
BIBLIOGRAFI
Hamalik , Umar . (2007) Dasar-dasar pengembangan Kurikulum . Bandung : PT
Remaja Rosdakarya .
Hasan , H. (2009). evaluasi Kurikulum . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya .
Coklat, HD (1980). Prinsip belajar dan mengajar bahasa . Englewood Cliffs, NJ:
Prentice-Hall.
Nasir , M., & Samarinda , I. (2016). MANAJEMEN KURIKULUM DALAM
PENDIDIKAN. Manajemen Kurikulum dalam pendidikan Syamil .
Soemadinata , N. (2018). Bentangkan Sayap Demi Menggapai Masa depan . Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama .
Sulfemi , Wahyu Bagja . (2018) Manajemen Kurikulum Di dalam Sekolah . Bogor:
Visi Nusantara Maju
Kurikulum Tim Pengembang MKOP dan Pembelajaran . (2006). Kurikulum dan
Pembelajaran . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada .
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional ( Sisdiknas )
dan Penjelasannya , Yogyakarta: Media Wacana Pers.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional .
https://www.seputarpengetahuan.co.id
20