Anda di halaman 1dari 20

KOMPONEN KURIKULUM:

PENILAIAN DAN PENGUJIAN

OLEH:

ZAM-ZAM ADAM
NIM: 2120203879102005

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA


INGGRIS PASCASARJANAINSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE

2022

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, dan taufik serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan

makalah tentang Kurikulum dan Silabus. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari jurang

kehancuran dari kotoran debu sungai sebagaimana kita harapkan syafaatnya untuk

mengurangi kecemasan di hari kiamat, amin.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para dosen Metode Pengajaran

Bahasa, terima kasih atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah

ini terdapat kekurangan, dan untuk itu kami mengharapkan kritik, saran dan saran

demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa

adanya saran yang membangun. Mohon maaf sebelumnya jika ada kesalahan dan

kata-kata yang kurang berkenan.

2
DAFTAR ISI

PENUTUP ........................ ................................................................... .................. 1

KATA PENGANTAR .................... ................................................................... ...... 2

DAFTAR ISI ................................................................... ........................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... .............................. 4

B. Rumusan Masalah P ........................ ... ............... ................................................... 4

C. Tujuan Penulisan .................................. .. ..... ................................... ..................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum .............................................. ............................................. 6

B. Pengertian Silabus ........................................................ ........................................ 9

C. Perbedaan Kurikulum dan Silabus ............................................ .......................... 11

D. Macam-Macam Silabus ........................................................ .............................. 1 2

E. Pentingnya Kurikulum dalam Pengajaran Bahasa ............................................... 1 5

BAB I II : PENUTUPAN

SEBUAH.   Kesimpulan................................................. ........................................... 1 7

B. Saran............................................................................................................... ...... 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... ........................... 18

3
BAB I
PENGANTAR
A. LATARE BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang

diberikan oleh suatu lembaga pendidikan yang memuat rencana pelajaran yang akan

diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Adanya

desain kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah. Kurikulum juga

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Bisa kita

bayangkan, bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan atau pengajaran di

sekolah yang tidak memiliki kurikulum.

Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu bukan tanpa alasan dan landasan

yang jelas, karena perubahan ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk terus

memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan mutu sistem pendidikan nasional.

Sekolah sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum memahami dan

menerapkannya secara optimal dan utuh

keikhlasan, karena kualitas pelaksanaan proses pendidikan salah satunya dilihat dari

hal tersebut.

Silabus merupakan komponen dalam kurikulum yang merupakan penjabaran

dari standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pelajaran, kegiatan

pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan

silabus ini, guru dapat mengembangkannya menjadi rencana pelaksanaan

pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

B. FORMULASI MASALAH

1. Apa Definisi Kurikulum?

2. Apa Pengertian Silabus?

4
3. Apa Perbedaan antara Kurikulum dan Silabus?

4. Apa Jenis Silabus?

5. Apa Pentingnya Kurikulum dalam Pengajaran Bahasa?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui Pengertian Kurikulum.

2. Untuk mengetahui Pengertian Silabus.

3. Untuk mengetahui Perbedaan antara Kurikulum dan Silabus.

4. Untuk mengetahui apa itu Jenis Silabus.

5. Untuk mengetahui Pentingnya Kurikulum dalam Pengajaran Bahasa.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM

1. Definisi Kurikulum

Sebagaimana pembahasan telah berlalu, kurikulum berasal dari bahasa latin

“kurikuler” yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh

ijazah dan juga keberhasilan tujuan pendidikan. Dalam kamus bahasa Indonesia, oleh

EL Santoso; kurikulum adalah rencana pengajaran atau panduan pengajaran.

Murray Print mendefinisikan pendapatnya bahwa pengertian kurikulum

adalah ruang belajar yang terencana, yang diberikan langsung kepada siswa oleh

suatu lembaga pendidikan dan merupakan pengalaman yang dapat dinikmati oleh

semua siswa ketika kurikulum tersebut diimplementasikan.

2. Sifat Kurikulum

Ada seorang ahli kurikulum yang menyatakan bahwa “kurikulum meliputi

maksud, tujuan, isi, proses, sumber daya dan alat evaluasi untuk semua pengalaman

belajar yang direncanakan bagi peserta didik baik di dalam maupun di luar sekolah

dan masyarakat melalui kelas dan program terkait”.


David Nunan Direktur Kurikulum Nasional adalah Asas dan Tata Cara

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengelolaan rancangan suatu program

Pendidikan. Rancangan program pendidikan merupakan kajian kurikulum yang

mencakup rancangan dan metodologi silabus.

3. Teori Kurikulum

Teori dan Praktek harus berjalan beriringan, sejalan, saling mendukung, dan

saling melengkapi. Gail Mc Cutcheon dari The Ohio State University mengatakan

dalam artikelnya What In The World Is Curriculum Theory? Teori Kurikulum adalah

6
sekelompok alat untuk analisis terintegrasi dan pemahaman Fenomena Kurikulum.

Teori kurikulum memiliki beberapa ciri, antara lain:

a. terbuka untuk tantangan

b. Teori kurikulum harus diambil dari berbagai disiplin ilmu

Teori kurikulum memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a. Dapat memandu tugas-tugas guru, administrator, dan pendidik lainnya.

b. Dapat memberikan Pedoman Pengajaran dan Pengajaran Kurikulum.

c. Teori kurikulum juga dapat dijadikan sebagai penelitian bagi para ahli

kurikulum.

Menurut Prof Decker F Walker dari Sanford University, ada 4 ciri kurikulum

tradisional, yaitu:

a. Rasionalisasi program kurikulum, yaitu mengungkapkan isi, maksud/tujuan

dan pendekatan pendidikan.

b. Merasionalkan prosedur konstruksi kurikulum, yaitu penetapan kurikulum.

c. Konsepsi fenomena kurikuler tidak terlepas dari tugas pembuatan kurikulum.

d. Bersifat ilmiah yaitu memungkinkan penerapan ide oleh orang lain.

Seperti disebutkan sebelumnya teori harus sejalan dengan praktek. Jika suatu

teori tidak dapat diterapkan/dipraktikkan, maka teori tersebut tidak memadai dan jika

diterapkan tetapi tidak membuahkan hasil yang tidak memuaskan, maka teori tersebut

juga tidak memadai. Jadi teori harus diterapkan secara tepat dan hati-hati.

7
4. Proses Kurikulum

Biasanya, perencana kurikulum bergerak maju secara sistematis dari penilaian

kebutuhan ke tujuan dan sasaran. Berikut ini adalah langkah-langkah proses

kurikulum menurut Taba, antara lain:

sebuah. Perlu diagnosa

b. Perumusan tujuan

c. Pilihan konten

d. Pengaturan konten

e. Pilihan pengalaman belajar

f. Pengaturan pengalaman belajar

5. Ragam Kurikulum

Adanya keragaman kurikulum disebabkan oleh perbedaan sudut pandang jika

dilihat dari sudut pandang massa atau orientasi/fokus, ada 2 jenis kurikulum, yaitu:

a. Kurikulum tradisional adalah kurikulum yang berpusat pada guru.

b. Kurikulum modern atau kurikulum yang berpusat pada peserta didik.

Dan jika dilihat dari perspektifnya, yaitu:

a. Kurikulum ideal

b. Kurikulum Formal

c. Kurikulum Instruksional

d. Kurikulum Operasional

e. Kurikulum Pengalaman

8
B. SILABUS

Silabus adalah gambaran tentang berbagai isi/bobot suatu mata kuliah serta

susunan dan urutan materi yang akan diajarkan (menurut Richard & Weber). Silabus

sebagai pernyataan rencana untuk setiap bagian kurikulum.

1. Komponen Silabus

Menurut pembuat kurikulum, ada banyak jenis komponen silabus yang

disusun dalam matriks silabus. Hal inilah yang harus diperhatikan dan dipilih oleh

suatu lembaga dalam mengklasifikasikan komponen-komponen tersebut. Setiap

lembaga berdasarkan kriteria atau standar yang dimaksud dapat menentukan sendiri

komponen apa yang dipilih dan disusun dalam matriks dalam menyusun silabus suatu

mata kuliah. Pada prinsipnya, semakin detail silabus, semakin mudah guru

menerjemahkannya ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Komponen

silabus kursus tercantum di bawah ini.

1. Identitas Kursus

Identitas mata kuliah dapat berupa nama mata kuliah atau blok mata kuliah,

kode mata kuliah, bobot mata kuliah, semester, dan mata kuliah prasyarat jika ada.

2. Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah seperangkat kompetensi yang dibakukan sebagai

hasil pembelajaran materi dasar pada suatu satuan pendidikan, yang merupakan

kompetensi pengembangan dan materi dasar per satuan pendidikan per kelas yang

harus dicapai siswa selama satu semester.

3. Kompetensi Dasar

9
Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pelajaran

yang harus dilaksanakan kepada siswa agar dapat diukur dan diamati. Kompetensi

Dasar selalu ditingkatkan dan diperkaya untuk memenuhi tuntutan pasar.

4. Indikator

Indikator merupakan bentuk kompetensi dasar yang lebih spesifik, yang

merupakan pencerminan kemampuan siswa dalam suatu tahapan pencapaian

pengalaman belajar yang telah dilalui. Jika serangkaian indikator dalam suatu

kompetensi dasar dapat dicapai oleh siswa, berarti target kompetensi dasar telah

terpenuhi.

5. Pengalaman belajar

Pengalaman belajar adalah kegiatan fisik dan mental yang dilakukan siswa

dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Pengalaman belajar dikembangkan untuk

mencapai kompetensi dasar melalui strategi pembelajaran. Dengan melaksanakan

pengalaman belajar yang tepat, siswa diharapkan dapat mencapai dan memiliki

kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif yang sekaligus memiliki kecakapan

hidup yang terintegrasi. Oleh karena itu, yang membedakan perguruan tinggi satu

dengan yang lain tercermin dari perbedaan pengalaman belajar yang diperoleh

mahasiswa.

6. Materi pelajaran

Bagian IPA merupakan bahan kajian yang dapat berupa pemahaman,

konsep, isi atau konteks, proses, bidang pembelajaran, dan keterampilan.

7. Waktu

Adalah lamanya waktu dalam menit yang dibutuhkan siswa untuk dapat

menguasai kompetensi dasar yang telah ditentukan.

10
8. sumber daya perpustakaan

Sumber perpustakaan adalah kumpulan referensi yang dirujuk atau

direkomendasikan, sebagai sumber informasi yang harus dikuasai oleh siswa.

9. Evaluasi

Penilaian ini merupakan kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

memantau informasi; dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk

pengambilan keputusan.

C. PERBEDAAN ANTARA KURIKULUM DAN SILABUS

Silabus merupakan penjabaran kurikulum ke dalam materi pelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan pengembangan penilaian. Kurikulum lebih luas dari silabus;

kurikulum dapat mencakup silabus, silabus tidak dapat mencakup kurikulum.

Grafik perbandingan

DASAR UNTUK
SILABUS KURIKULUM
PERBANDINGAN

Arti Silabus adalah dokumen yang Kurikulum adalah

memuat seluruh bagian keseluruhan isi yang

konsep yang tercakup dalam diajarkan dalam suatu

suatu mata pelajaran. sistem pendidikan atau

kursus.

Asal Silabus adalah istilah Yunani. Kurikulum adalah istilah

latin.

11
DASAR UNTUK
SILABUS KURIKULUM
PERBANDINGAN

Mengatur Sebuah subjek Sebuah kursus

Alam Deskriptif Bersifat menentukan

Cakupan Sempit Lebar

Ditetapkan oleh Papan ujian Pemerintah atau

administrasi sekolah,

perguruan tinggi atau

institut.

Ketentuan Untuk jangka waktu tertentu, Sampai kursus

biasanya satu tahun. berlangsung.

Keseragaman Bervariasi dari guru ke guru. Sama untuk semua guru.

D. JENIS SILABUS

Menurut Krahnke ( 1987), ada enam jenis silabus pengajaran bahasa antara

lain:

1. Silabus struktural (atau formal).

Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan bentuk

dan struktur, biasanya gramatikal, dari bahasa yang diajarkan. Contoh struktur

meliputi: kata benda, kata kerja, kata sifat, pernyataan, pertanyaan, kalimat kompleks,

12
klausa bawahan, bentuk lampau, dan sebagainya, meskipun silabus formal dapat

mencakup aspek lain dari bentuk bahasa seperti pengucapan atau morfologi.

2. Silabus nosional/fungsional.

Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan fungsi

yang dilakukan ketika bahasa digunakan, atau gagasan bahwa bahasa digunakan

untuk mengekspresikan. Contoh 24 fungsi antara lain: menginformasikan,

menyetujui, meminta maaf, meminta, menjanjikan , dan sebagainya. Contoh

pengertian antara lain ukuran, umur, warna, perbandingan, waktu, dan sebagainya .

3. Silabus situasional.

Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan situasi

nyata atau imajiner di mana bahasa terjadi atau digunakan. Suatu situasi biasanya

melibatkan beberapa partisipan yang terlibat dalam beberapa aktivitas dalam setting

tertentu. Bahasa yang terjadi dalam situasi tersebut melibatkan sejumlah fungsi,

digabungkan menjadi segmen wacana yang masuk akal. Tujuan utama dari silabus

pengajaran bahasa situasional adalah untuk mengajarkan bahasa yang terjadi dalam

situasi tersebut. Kadang-kadang situasinya secara sengaja relevan dengan kebutuhan

pembelajar bahasa saat ini atau di masa depan, mempersiapkan mereka untuk

menggunakan bahasa baru dalam situasi-situasi yang membentuk silabus. Contoh

situasinya antara lain: bertemu dengan dokter gigi, mengeluh kepada pemilik rumah,

membeli buku di toko buku, bertemu siswa baru, menanyakan arah di kota baru, dan

sebagainya.

4. Silabus berbasis keterampilan.

Ini adalah salah satu di mana isi pengajaran bahasa adalah kumpulan

kemampuan khusus yang mungkin berperan dalam menggunakan bahasa.

13
Keterampilan adalah hal-hal yang harus dapat dilakukan orang untuk menjadi

kompeten dalam suatu bahasa, relatif terlepas dari situasi atau setting di mana

penggunaan bahasa itu dapat terjadi. Sementara kelompok silabus situasional

berfungsi bersama-sama ke dalam pengaturan penggunaan bahasa tertentu,

kompetensi linguistik kelompok silabus berbasis keterampilan (pengucapan, kosa

kata, tata bahasa, sosiolinguistik, dan wacana) bersama-sama menjadi jenis perilaku

umum, seperti mendengarkan bahasa lisan untuk ide utama, menulis paragraf yang

tersusun dengan baik, memberikan presentasi lisan yang efektif, mengikuti tes

bahasa, membaca teks untuk gagasan utama atau detail pendukung, dan sebagainya.

Tujuan utama dari instruksi berbasis keterampilan adalah untuk mempelajari

keterampilan bahasa tertentu. Tujuan sekunder yang mungkin adalah untuk

mengembangkan kompetensi yang lebih umum dalam bahasa, belajar hanya secara

kebetulan setiap informasi yang mungkin tersedia saat menerapkan keterampilan

bahasa .

5. Silabus berbasis tugas.

mirip dengan silabus berbasis konten di mana kedua pengajaran tidak diatur di

sekitar fitur linguistik dari bahasa yang dipelajari tetapi menurut beberapa prinsip

pengorganisasian lainnya. dalam tugas Berdasarkan instruksi, isi pengajaran adalah

serangkaian tugas yang kompleks dan bertujuan yang ingin atau perlu dilakukan oleh

siswa dengan bahasa yang mereka pelajari. Tugas didefinisikan sebagai kegiatan

dengan tujuan selain pembelajaran bahasa, tetapi, seperti dalam silabus berbasis

konten, kinerja tugas didekati dengan cara yang dimaksudkan untuk mengembangkan

kemampuan bahasa kedua/asing.

14
Pembelajaran bahasa tunduk pada kinerja tugas, dan pengajaran bahasa terjadi

hanya ketika kebutuhan muncul selama kinerja tugas yang diberikan. Tugas

mengintegrasikan keterampilan bahasa (dan lainnya) dalam pengaturan penggunaan

bahasa tertentu. Mereka berbeda dari situasi di mana sementara pengajaran

situasional memiliki tujuan mengajarkan konten bahasa tertentu yang terjadi dalam

situasi ± produk yang telah ditentukan ± pengajaran berbasis tugas memiliki tujuan

mengajar siswa untuk memanfaatkan sumber daya untuk menyelesaikan beberapa

pekerjaan ± a proses. Siswa bahasa menggunakan berbagai bentuk, fungsi, dan

keterampilan bahasa, seringkali dengan cara individual dan tidak terduga, dalam

menyelesaikan tugas. Tugas-tugas yang dapat digunakan untuk pembelajaran bahasa

pada umumnya adalah tugas-tugas yang sebenarnya harus dilakukan oleh pembelajar

dalam hal apapun. Contohnya melamar pekerjaan, berbicara dengan pekerja sosial,

mendapatkan informasi perumahan melalui telepon, mengisi formulir birokrasi,

mengumpulkan informasi tentang prasekolah untuk memutuskan ke mana akan

mengirim anak, menyiapkan makalah untuk kursus lain, membaca buku teks untuk

kursus lain. , dan seterusnya.

6. silabus berbasis konten .

Ini sama sekali bukan silabus pengajaran bahasa. Dalam pengajaran bahasa

berbasis konten, tujuan utama instruksi adalah untuk mengajarkan beberapa konten

atau informasi menggunakan bahasa yang juga dipelajari siswa. Para siswa secara

bersamaan adalah siswa bahasa dan siswa dari konten apa pun yang diajarkan. Materi

pelajaran adalah yang utama, dan pembelajaran bahasa terjadi secara kebetulan

dengan pembelajaran konten. Pengajaran isi tidak diatur di sekitar pengajaran bahasa,

tetapi sebaliknya. Pengajaran bahasa berbasis konten berkaitan dengan informasi,

15
sedangkan pengajaran bahasa berbasis tugas berkaitan dengan proses komunikatif dan

kognitif. Contoh pengajaran bahasa berbasis konten adalah kelas sains yang diajarkan

dalam bahasa yang dibutuhkan atau ingin dipelajari siswa, mungkin dengan

penyesuaian linguistik untuk membuat sains lebih mudah dipahami.

E. PENTINGNYA KURIKULUM DALAM PENGAJARAN BAHASA

Pentingnya kurikulum dalam pengajaran bahasa tidak lepas dari peran

kurikulum.

Menurut Oemar Hamalik (1990), ada tiga peran penting:

kurikulum, yaitu sebagai berikut;

a. Peran Konservatif.

Artinya, kurikulum dapat digunakan sebagai sarana untuk mentransmisikan

nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan hingga saat ini

kepada generasi muda. Peran konservatif ini pada dasarnya menempatkan kurikulum

berorientasi masa lalu. Peran ini sangat mendasar disesuaikan dengan kenyataan

bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses sosial. Salah satu tugas

pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-

nilai sosial yang hidup di masyarakat

b. Peran Kreatif

Artinya, kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai

dengan perkembangan saat ini dan kebutuhan masyarakat saat ini dan masa yang

akan datang. Kurikulum harus memuat hal-hal yang dapat membantu setiap siswa

mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh

pengetahuan baru, kemampuan baru, dan cara berpikir baru yang diperlukan dalam

hidupnya.

16
c. Peran Kritis dan Evaluatif

Artinya, nilai dan budaya yang hidup dalam suatu masyarakat mengalami

perubahan, sehingga pewarisan nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu

disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu,

perkembangan masa kini dan masa depan belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Oleh

karena itu, peran kurikulum tidak hanya mewariskan nilai-nilai dan budaya yang ada

atau menerapkan hasil-hasil perkembangan baru yang terjadi, tetapi juga memiliki

peran untuk menilai dan menyeleksi nilai-nilai.

serta budaya dan pengetahuan baru yang akan ditawarkan. Dalam hal ini, kurikulum

harus berpartisipasi aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai

sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tantangan saat ini dihilangkan dan

dilakukan modifikasi atau perbaikan.

17
BAB I II
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum

merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pendidikan, karena

kurikulumlah yang mengatur dan mengatur agar tujuan pendidikan dapat tercapai dan

tidak menyimpang dari tujuan yang telah direncanakan. Selain itu, dalam

pelaksanaannya kurikulum harus dievaluasi dan dievaluasi untuk meninjau sejauh

mana efektifitas dan keberhasilan kurikulum. Hal ini juga bertujuan untuk menjadi

perbaikan kurikulum di masa yang akan datang. Dari sini kita dapat melihat bahwa

pentingnya keberadaan kurikulum dalam pendidikan. Dan tidak ketinggalan juga

bahwa guru juga memiliki peran penting dalam administrasi kurikulum dimana guru

berperan dalam mengimplementasikan kurikulum dalam proses kegiatan belajar


mengajar.

Silabus juga dalam pendidikan saat ini sangat penting karena dianggap secara

keseluruhan untuk diterapkan terutama di sekolah. Silabus merupakan proses

pengembangan kurikulum yang telah dan sedang dilakukan secara terus menerus

untuk kemajuan pendidikan dalam proses belajar mengajar.

B. SARAN

Sesuai dengan perkembangan dan ilmu pengetahuan, kurikulum harus

disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kurikulum perlu

18
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan kurikulum harus

mengacu pada sumber hukum yaitu Pancasila dan UUD 1945.

19
BIBLIOGRAFI
Hamalik , Umar . (2007) Dasar-dasar pengembangan Kurikulum . Bandung : PT
Remaja Rosdakarya .
Hasan , H. (2009). evaluasi Kurikulum . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya .
Coklat, HD (1980). Prinsip belajar dan mengajar bahasa . Englewood Cliffs, NJ:
Prentice-Hall.
Nasir , M., & Samarinda , I. (2016). MANAJEMEN KURIKULUM DALAM
PENDIDIKAN. Manajemen Kurikulum dalam pendidikan Syamil .
Soemadinata , N. (2018). Bentangkan Sayap Demi Menggapai Masa depan . Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama .
Sulfemi , Wahyu Bagja . (2018) Manajemen Kurikulum Di dalam Sekolah . Bogor:
Visi Nusantara Maju
Kurikulum Tim Pengembang MKOP dan Pembelajaran . (2006). Kurikulum dan
Pembelajaran . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada .
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional ( Sisdiknas )
dan Penjelasannya , Yogyakarta: Media Wacana Pers.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional .
https://www.seputarpengetahuan.co.id

20

Anda mungkin juga menyukai