DOSEN PENGAMPUH
DI SUSUN OLEH:
• BAHRUL ULUM_A50121012
• ADISTY STEFANY_A5012036
• MEYLIN_A50121082
• ERWANA_A50121080
• ANITA S_A50122045
• MOH.SHOTTA_A50122024
• SUCI SALSABILA_A5012256
• JIHAN_A50121066
Apabila ditinjau dari pihak peserta didik, tujuan bimbingan dan konseling ialah agar
mereka dapat:
1. Mengembangkan seluruh potensi seoptimal mungkin
2. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
3. Mengatasi kesulitan dalam mengatasi lingkungannya, yang meliputi lingkungan SD,
keluarga, pekerjaan, sosial ekonomi, dan kebudayaan
4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya
5. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan minat, dan bakatnya dalam
bidang
pendidikan dan pekerjaan
6. Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar SD untuk mengatasi
kesulitankesulitan
yang tidak dapat dipecahkan di SD tersebut.
B. HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR
2.1 PERAN KONSELOR DI SEKOLAH DASAR
1 Pengembangan Kemampuan Belajar: Membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan belajar yang efektif, termasuk strategi belajar, waktu manajemen, dan
motivasi.
2 Pemahaman Diri: Membantu siswa memahami diri mereka sendiri, termasuk minat,
bakat, nilai-nilai, dan potensi mereka.
3 Pengembangan Karakter: Membantu siswa dalam membangun karakter yang baik,
termasuk nilai-nilai moral, etika, dan integritas.
4 Pengembangan Keterampilan Sosial: Membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dengan teman sebaya, guru,
dan orang dewasa lainnya.
5 Mengatasi Masalah: Memberikan dukungan dalam mengatasi masalah pribadi,
seperti kecemasan, stres, atau konflik interpersonal.
6 Pemilihan Karier: Membantu siswa dalam memahami berbagai pilihan karier,
mengeksplorasi minat mereka, dan merencanakan langkah-langkah menuju karier
yang sesuai.
7 Peningkatan Prestasi Akademik: Membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
akademik mereka dengan memberikan bantuan tambahan dalam pembelajaran.
B. Saran
• Selalu tingkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda dengan mengikuti pelatihan
dan seminar terkait bimbingan dan konseling.
• Kolaborasi dan komunikasi yang efektif dengan orang tua, guru, dan siswa adalah
kunci untuk mengatasi isu-isu bimbingan dan konseling.
• Gunakan referensi yang relevan dan terkini untuk mendukung praktik bimbingan
dan konseling Anda di sekolah dasar.
• Berfokus pada pendekatan yang individual dan berempati dalam membantu siswa
mengatasi masalah dan mencapai perkembangan pribadi yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas RI. (2003). Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Panduan Praktis Bagi
Konselor. Departemen Pendidikan Nasional.
Sudibyo, A. (2010). Konseling Sekolah: Pendekatan Multikultural. Pustaka Pelajar.
Widayanti, E. N., & Marwati, E. (2018). Peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK)
dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dasar Indonesia, 3(1), 42-50.
Permendiknas RI No. 18 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Depdiknas RI. (2003). Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Panduan Praktis Bagi
Konselor. Departemen Pendidikan Nasional.
Depdiknas RI. (2003). Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Panduan Praktis Bagi
Konselor. Departemen Pendidikan Nasional.
Munandar, A. S. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat: Strategi Praktis
untuk Mendeteksi, Membina, dan Mendorong Kreativitas Anak. Gramedia
Pustaka Utama.
Permendiknas RI No. 32 Tahun 2013 tentang Pemberian Kepala Sekolah, Guru, dan
Tenaga Kependidikan yang Profesional.
Mardiana, H. (2016). Pemanfaatan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Konseling
Gusjigang, 1(1), 15-24.
Permendiknas RI No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Konselor Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Puspita, N. D. (2019). Bimbingan dan Konseling Multikultural: Mewujudkan
Pendekatan Inklusif di Sekolah. Jurnal Pendidikan Indonesia, 8(3), 289-301.
Sari, M. A., & Sukawati, I. W. (2019). Kecanduan Internet pada Anak dan Upaya
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara,
4(1), 1-10.
Permendiknas RI No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusi bagi Peserta Didik
yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa.