Anda di halaman 1dari 10

Volume 3, Number 1, June, (2019), pp.

35-40
ISSN 2580-2046 (Print) | ISSN 2580-2054 (Electronic)
Pusat Kajian BK Unindra - IKI | DOI: 10.26539/teraputik.31122
Open Access | Url: https://journal.unindra.ac.id/index.php/teraputik/index

Original Article

Program bimbingan dan konseling untuk


mengatasi kesulitan belajar siswa SD Negeri 05 Ciganjur
Jakarta Selatan

Solihatun Solihatun1*), Sisca Folastri2


12
Universitas Indraprasta PGRI
*) Alamat korespondensi: Jl. Pasir 2 Rt. 01/06 No. 49, Jakarta Selatan, 12560, Indonesia; E-mail:
solihatun@unindra.ac.id.

Article Abstract: The study was conducted at SDN 05 Ciganjur to produce a


History: guidance and counseling program in overcoming student learning
Received: difficulties. The method used is descriptive quantitative approach. The
01/03/2019;
PTSDL AUM calculation was used in this study. The overall score of
Revised:
01/04/2019; achievements of the respondents are in the sufficient category. Being in
Accepted: good quality, namely the sub-variable learning skills by 77.24%, the
07/04/2019; personal sub-variable by 79.31%, and the socio-emotional environment sub-
Published: variable by 85.71%. The implications of the results of this study can be
01/06/2019. input for classroom teachers, the government in an effort to help students
with learning difficulties for the BK program at school.
Keywords: Guidance and Counseling Program, Student Learning
Difficulties
Abstrak: Penelitian dilakukan di SDN 05 Ciganjur untuk menghasilkan
program bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah kesulitan
How to cite: belajar siswa. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan
Solihatun, S,
Folastri, S. (2019). kuantitatif. Perhitungan AUM PTSDL digunakan dalam penelitian ini.
Program Keseluruhan skor capaian dari responden berada pada kategori cukup.
bimbingan dan Berada pada mutu baik yaitu sub variabel keterampilan belajar sebesar
konseling untuk 77.24%, sub variabel diri pribadi sebesar 79.31%, dan sub variabel
mengatasi lingkungan sosio- emosional sebesar 85.71%. Implikasi hasil penelitian ini
kesulitan belajar dapat bahan masukan bagi guru kelas, pemerintah dalam upaya membantu
siswa SDN 05 kesulitan belajar siswa terhadap program BK di sekolah.
ciganjur jakarta
selatan.
Teraputik: Jurnal
Bimbingan dan
Konseling, 3(1),
pp. 35–40. DOI:
10.26539/teraputik.
31122 Kata Kunci: Program BK, Kesulitan Belajar Siswa

KOMENTAR, ANALISIS DAN SIMPULAN

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENGATASI KESULITAN


BELAJAR SISWA SD NEGERI 05 CIGANJUR JAKARTA SELATAN
1 Judul Solihatun Solihatun, Sisca Folastri : Program bimbingan dan
konseling untuk mengatasi kesulitan belajar siswa SD Negeri 05
Ciganjur Jakarta Selatan
2 Volume Volume 3, Number 1, June, (2019), pp. 35-40
2 ISSN ISSN 2580-2046 (Print) | ISSN 2580-2054 (Electronic)
3 Download https://journal.unindra.ac.id/index.php/teraputik/article/view/278/pdf
4 Halaman Halaman 35-40

5 Tahun 2019
6 Penulis Solihatun Solihatun, Sisca Folastri
7 Reviewer Halimah
8 Tanggal 05 Januari 2021
9 Tujuan penelitian Penelitian dilakukan di SDN 05 Ciganjur untuk menghasilkan
program bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah
kesulitan belajar siswa.
10 Subjek Penelitian Subejk penelitian ini adalah Siswa dan guru SDN 05 Ciganjur
11 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Perhitungan AUM PTSDL digunakan dalam penelitian
ini.
12 Langkah penelitian Instrumen yang digunakanadalah angket. Angket
adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden secara tertulis untuk memperoleh keterangan yang
langsung dari responden. Penelitian ini angket yang akan
dibuat adalah angket yang bertujuan untuk memperoleh data
tentang kesulitan belajar siswa. Item- item pernyataan angket
kesulitan belajar diadaptasi dari item pernyataan AUM
PTSDL berkaitan dengan penguasaan pelajaran, keterampilan
belajar, sarana, keadaan diri pribadi dan lingkungan sosio-
emosional yang kemudian item pernyataan tersebut diperbaiki
kalimatnya.
Analisis deskriptif dilakukan dengan tujuan melihat
kecendrungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan
ketercapaian responden pada setiap variabel. Tingkat
pencapaian responden pada masing-masing variabel akan
diketahui melalui rumus Menurut Sudjana (2002) persentase
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
13 Hasil penelitian Keseluruhan skor capaian dari responden berada pada kategori
cukup. Berada pada mutu baik yaitu sub variabel keterampilan
belajar sebesar 77.24%, sub variabel diri pribadi sebesar 79.31%,
dan sub variabel lingkungan sosio- emosional sebesar 85.71%.
Implikasi hasil penelitian ini dapat bahan masukan bagi guru kelas,
pemerintah dalam upaya membantu kesulitan belajar siswa terhadap
program BK di sekolah.
14 Kekuatan penelitian Pemilihan judul dan materi pembahasan yang menarik pembaca dan
juga jurnal ini sudah sangat baik dalam segi pembahasan seperti
menyertakan hasil survey dan pemahaman yang nyata.
15 Kelemahan penelitian Kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam penjabaran penelitian
terdapat kesalahan dalam penulisan kata berupah salah huruf dalam
pengetikan maupun kekurangan huruf dalam pengetikan, kemudian
penelitian tidak disertai dngan fotonote
16 Kesimpulan Penelitian dilakukan di SDN 05 Ciganjur untuk menghasilkan
program bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah
kesulitan belajar siswa. Metode yang digunakan adalah deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Perhitungan AUM PTSDL
digunakan dalam penelitian ini. Keseluruhan skor capaian dari
responden berada pada kategori cukup. Berada pada mutu baik yaitu
sub variabel keterampilan belajar sebesar 77.24%, sub variabel diri
pribadi sebesar 79.31%, dan sub variabel lingkungan sosio-
emosional sebesar 85.71%.
17 Saran Hendaknya guru pembimbing selalu mengajak siswa/siswi untuk
dan membing siswa untuk memiliki kertarmpilan dalam belajar
ISSN
: 2460-4917
E-ISSN

: 2460-5794
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DI SMP KOTA DAN KABUPATEN
BANDUNG
Teti Ratnawulan, S.
Universitas Islam Nusantara Bandung
teti.ratnawulans@gmail.com

Abstract: In the management of teachers Counseling Counseling and Guidance Counseling


coordinator already made plans to be implemented, evaluated, analyzed and acted upon the
planned start of basic care guidance consists of understanding ourselves and the
environment; develop the skills to identify the responsibilities; capable addresses the needs
and problems, able to develop themselves in achieving the goal of life, responsive services
consist of: individual counseling; crisis counseling; consulting parents, teachers and hand
over individual planning cases consist of: orientation activities; information activities;
individual counseling; advocacy and support system / development of networking as
consultation with the teacher; program of cooperation with parents and teachers; participate
in planning school activities; do penilitian about the problems associated with Counseling
cooperation and collaboration with other experts associated with servicing Counseling.
Teachers Counseling in collaboration with subject teachers and homeroom implement its
program through a schedule or timetable Counseling general subjects, or calling all students
to be interviewed, or come to their own children Counseling space. In the implementation of
guidance and counseling can not be separated from the Education Unit Level Curriculum
(KTSP), which optimizes the development of self-learners.

Keywords: Management, Guidance and Counseling

Abstrak: Dalam manajemen Bimbingan Konseling para guru BK dan coordinator BK sudah
membuat perencanaan yang harus dilaksanakan, dievaluasi, dianalisis dan ditindaklanjuti
yang direncanakan mulai dari pelayanan dasar bimbingan terdiri dari pemahaman diri dan
lingkungan; mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab; mampu
menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalah, mampu mengembangkan diri dalam
mencapai tujuan hidup, pelayanan responsive terdiri dari : konseling individual; konseling
krisis; konsultasi orang tua, guru dan alih tangan kasus perencanaan individual terdiri dari :
kegiatan orientasi; kegiatan informasi; konseling individual; advokasi Dan dukungan
system/pengembangan jejaring seperti konsultasi dengan guru; program kerjasama dengan
orang tua dan guru; berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan sekolah; melakukan
penilitian tentang masalah yang berkaitan dengan BK melakukan kerjasama dan kolaborasi
dengan ahli lain yang terkait dengan pelayanan BK. Para guru BK yang bekerja sama
dengan guru mata pelajaran dan wali kelas melaksanakan programnya melalui jadwal BK
atau jadwal mata pelajaran umum, atau memanggil seluruh peserta didik untuk
diwawancara, atau anak datang
sendiri ke ruang BK. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang mengoptimalkan pengembangan diri
peserta didik.
Kata Kunci: Manajemen, Bimbingan dan Konseling
KOMENTAR, ANALISIS DAN SIMPULAN
MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DI SMP KOTA DAN
KABUPATEN BANDUNG
1 Judul Manajemen Bimbingan Konseling Di Smp Kota Dan Kabupaten
Bandung
2 Volume
2 ISSN ISSN : 2460-4917
E-ISSN : 2460-5794
3 Download https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/view/3520/294
4 Halaman Halaman 61-17

5 Tahun 2016
6 Penulis Teti Ratnawulan, S.
7 Reviewer Halimah
8 Tanggal 04 Januari 2021
9 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Manajemen
Bimbingan Konseling Di Smp Kota Dan Kabupaten Bandung
10 Subjek Penelitian Smp Kota Dan Kabupaten Bandung

11 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian


kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni
metode dokumentasi.
12 Langkah Dalam penelitian ini, sumber data yang diperoleh dari literatur-
penelitian literatur yang relevan seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah yang
terkait dengan topik yang dipilih. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian kepustakaan ini yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku,
makalah atau artikel, jurnal dan sebagainya Instrumen penelitian
yang digunakan peneliti adalah daftar check-list klasifikasi bahan
penelitian berdasarkan fokus kajian, skema/peta penulisan, dan
format catatan penelitian.
13 Hasil penelitian Dalam manajemen Bimbingan Konseling para guru BK dan
coordinator BK sudah membuat perencanaan yang harus
dilaksanakan, dievaluasi, dianalisis dan ditindaklanjuti yang
direncanakan mulai dari pelayanan dasar bimbingan terdiri dari
pemahaman diri dan lingkungan; mengembangkan keterampilan
untuk mengidentifikasi tanggung jawab; mampu menangani atau
memenuhi kebutuhan dan masalah, mampu mengembangkan diri
dalam mencapai tujuan hidup, pelayanan responsive terdiri dari :
konseling individual; konseling krisis; konsultasi orang tua, guru
dan alih tangan kasus perencanaan individual terdiri dari :
kegiatan orientasi; kegiatan informasi; konseling individual;
advokasi Dan dukungan system/pengembangan jejaring seperti
konsultasi dengan guru; program kerjasama dengan orang tua
dan guru; berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan sekolah;
melakukan penilitian tentang masalah yang berkaitan dengan BK
melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan ahli lain yang
terkait dengan pelayanan BK.
14 Kekuatan Pemilihan judul dan materi pembahasan yang menarik pembaca dan
penelitian juga jurnal ini sudah sangat baik dalam segi pembahasan seperti
diserta dengan literatur dari banyak uku buku serta penelitian
terdahulu
15 Kelemahan Kelemahan Penelitian ini adalah tidak adanya fotnote dalam
penelitian pembehasan ini serta Dalam jurnal tidak adanya data dan fakta
serta peneliotian langsung di di sekolah. Serta terdapat beberapa
kata salah dalam penulisan.
16 Kesimpulan Dari uraian di atas dapat ditarik suatu benang merah
bahwa manajemen Bimbingan dan Konseling pengembangan
diri mutlak perlu dan harus ada pada setiap satuan pendidikan.
Sesuai dengan penyempurnaan kurikulum serta tuntutan era
globalisasi dituntut guru bimbingan dan konseling. Begitu
pula pengembangan diri pada Sekolah Menengah Pertama,
baik di Bandung maupun di luar kota Bandung, baik di
sekolah negeri maupun sekolah swasta, di sekolah stagnan
maupun sekolah maju, di sekolah unggul maupun tidak, di
sekolah stabil peserta didiknya maupun yang tidak stabil
peserta didiknya, karena pengembangan diri berhubungan
dengan aktualisasi diri peserta didik pada bidang akademik,
non akademik maupun psikologis.
17 Saran Hendaknya Sekolah melakukan manajemen yang baik untuk
bimbingan konseling.

Anda mungkin juga menyukai