ABSTRAK
Mahasiswa adalah bagian dari komunitas akademik universitas yang akan menjadi
pemimpin di masa depan yang akan datang. Oleh karena itu, diharapkan siswa memiliki visi yang
baik, jiwa,dan kepribadian dan pola pikir yang sehat dan kuat. Untuk itu diharapkan mhasiswa
mampu menguasai setiap masalah yang sulit, berpikir positif tentang diri sendiri dan orang lain,
dan mampu mengatasi hambatan dan yang pasti pantang menyerah dengan keadaan yang ada.
Banyak masalah yang dialami mahasiswa/i sekarang pada masa perkuliahan. Ada beberapa faktor
yang menjadi titik acuan mahasiswa dalam kendala perkuliahan. Faktor penyebab terjadinya
permasalahan yang dialami mahasiswa di masa perkuliahan antara lain , yaitu penyebab internal
dan eksternal, penyebab eksternal meliputi kondisi fisik, intelektual . Faktor eksternal meliputi
lingkungan kampus, pengajar, konten materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik Mahasiswa/i Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Unversitas Negeri Medan
Angkatan 2022 dalam tingkat permasalahan selama perkuliahan. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kuantitatif. Instrumen yang dipakai dalam pengumpulan sampel data
adalah kuesioner berupa angket. Tingkat permasalahan mahasiswa berbeda beda tergantung dari
faktor-faktornya.
68.125 69.21
HASIL DAN PEMBAHASAN 70
62.34 63.28
A. HASIL 60
40
50
Data yang diperoleh dari hasil 40
penelitian mengenai tingkat kesulitan 30
20
belajar dalam mata kuliah Tilda 10
0
selama perkuliahan. Disajikan dalam
bentuk tabel untuk memudahkan
dalam penafsiran data. Data variabel Tabel 4 : Grafik Permasalahan Mahasiswa/i
penelitian tingkat kesulitan belajar
tersebut disajikan sebagai berikut: B. PEMBAHASAN
Penelitian ini ditinjau melalui data
Tabel 2 : Kriteria Permasalahan penelitian angket. Data dari angket
INTERVAL KRITERIA sebagai acuan penelitian
menggunakan model jawaban
85 % - 100 % SANGAT TINGGI berskala likert dengan rentang skor
70 % - 84 % TINGGI 1-4 untuk setiap butir pertanyaan.
Data yang sudah diperoleh akan
55 % - 69 % SEDANG
ditabulasikan dan dianalisis
40 % - 54 % RENDAH menggunakan analisis deskriptif
yang bertujuan untuk
Berdasarkan tabel kriteria diatas menggambarkan data penelitian.
besar persentase dalam kesulitan
belajar yang dialami mahasiswa/i Berikut 5 indikator yang menjadi
selama masa perkuliahan adalah titik acuan mengenai permasalahan
sebagai berikut : mahasiswa dalam pembelajaran
selama berkuliah.
Tabel 3 : Hasil Kriteria Keseluruhan
Persentas 1. Kesehatan Fisik
Indikator e (%) Kriteria Dari hasil tinjauan data yang diambil,
Kesehatan
Fisik 40 RENDAH kriteria keseluruhan kesehatan fisik
Kemampuan terdapat 40% termasuk kedalam
Intelektual 68,125 SEDANG kategori rendah. Dari hasil responden
Lingkungan mengenai faktor utama gangguan
Kampus 62,34 SEDANG
kesehatan fisik ini seperti; kurangnya
Pengajar 63,28 SEDANG perawatan diri mencapai 54,375%,
Konten Materi 69,21 TINGGI artinya semenjak masuk ke dunia
perkuliahan mahasiswa/i kurang
memperhatikan perawatan diri
mereka. Beberapa responden tidak
mempunyai waktu untuk melakukan
perawatan diri dikarenakan
NAMA JURNAL: Jurnal Inovasi Pendidikan
Vol. 6, No.02, Tahun 2022
kesibukan yang tidak punya batasan. memahami materi dari dosen
Dalam faktor olahraga sore hari mencapai 63,125% artinya tingkat
mencapai 51,875% termasuk kriteria keberanian responden sekitar 34%
rendah artinya beberapa dari dari jumlah keseluruhan yang
responden masih mampu membagi mampu dan berani bertanya langsung
waktu dan menikmati olahraga sore. kepada dosen jika tidak mengetahui
Mengenai pola makan mencapai materi yang dijelaskan. Dari faktor
53,75%, tingkat ini sudah hampir berpikir kritis setiap responden baik
masuk ke ambang batas bawah. di dalam kelompok ataupun individu
Beberapa responden mampu mencapai 65% artinya terdapat 35%
mengatur pola makan dan bebberapa responden yang tidak mampu
dari mahasiswa tidak mampu berpikir secara kritis baik di
mengolah pola makannya. Hal ini kelompok ataupun secara individu.
menjadi pertimbangan 50/50 dari Faktor terakhir kurang percaya diri
jumlah responden yang mengalami saat melakukan presentasi di depan
gangguan pola makan. Yang terakhir kelas mencapai 71,875 %, artinya
jam tidur yang berkurang, persentase masih banyak responden yang tidak
dari faktor ini sebanyak 40%, artinya memiliki keberanian saat presentasi di
dalam kategori rendah, terdapat 60% depan kelas, sekitar 28% responden
responden mampu mengatur jam yang hanya berani dalam hal ini.
tidur semenjak masuk di perkuliahan. 3. Lingkungan Kampus
Lingkungan kampus yang kondusif
2. Kemampuan Intelektual
menjadi hal yang perlu diperhatikan
Kemampuan intelektual sangat
juga, jika lingkungan tidak kondusif
berpengaruh dalam meningkatkan dengan fasilitas kurang mendukung
prestasi dan motivasi belajar juga mmepengaruhi tingkat prestasi
mahasiswa. Terdapat 68,125% belajar mahasiswa menurun.
termasuk kategori sedang mahasiswa Terdapat 62,34 % termasuk kategori
menurunnya tingkat kecerdasan sedang. Kendala pertama mengenai
akses internet di lingkungan kampus
intelektual. Dari hasil responden
sangat sulit di akses, terdapat 40%
mengenai faktor kemampuan yang menyatakan hal ini benar,
intelektual seperti; mampu artinya 60% responden memiliki
memberikan gagasan dan opini saat pendapat yang berbeda-beda.
belajar di kelas, presentasi 72,5% Fasilitas di lab lengkap dan
termasuk kategori tinggi. Artinya mendukung dalam pembelajaran
responden mampu memberikan terdapat 74,375% yang menyatakan hal
ini benar dan termasuk angka yang
gagasan dengan baik saat tinggi, itu artinya fasilitas di lab benar-
pembelajaran berlangsung, hasil ini benar mendukung pembelajaran.
menunjukkan leat dari 50% Keadaan kantin yang kurang memadai
responden yang memiliki tingkat dalam kebersihan dan kesehatan
lingkungannya mencapai 60,625 %
keberanian dalam memberikan dengan kata lain kondisi kantin
gagasan dan opini. Mengenai tergolong kurang bersih dan tidak
keberanian bertanya ketika tidak memenuhi kriteria kebersihan dan
NAMA JURNAL: Jurnal Inovasi Pendidikan
Vol. 6, No.02, Tahun 2022
kesehatan. Sasaran terakhir adalah kelas. Tetapi ada beberapa responen
kelestarian kampus yang mempengaruhi tidak setuju dengan indikator konten
kenyamanan mahasiswa dalam materi yang berjalan dengan baik dan
menikmati istirahat setelah selesai menarik. Seperti kurang tersedianya
belajar satu harian mencapai 74,375 %, buku panduan di setiap mata kuliah,
artinya tingkat kenyamanan dan
rdari hasi reponden menyatakan
kelestarian kampus sangat baik dan
60,625 % yang setuju bahwa buku
mendukung.
panduan belajar tidak disediakan di
beberap mata kuliah terutama mata
4. Pengajar kuliah tilda.
Pengajar yang berkompeten
mempengaruhi keberlangsungan
mahasiswa dalam penyerapan materi. KESIMPULAN
Dari sampel terdapat 63,28 % pelajar
yang tidak memenuhi kriteria Berdasarkan hasil data yang didapat sebagai
penyampaian materi yang menarik.
acuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
Terggolong pada kriteria sedang.
Mengenai pengajar harus menjadi tingkat kesulitan belajar pada pembelajaran
perhatian juga, mahasiswa mengakui masa perkuliahan dan pembelajaran tilda di
bahwa beberapa pengajar tidak Universitas Negeri Medan, mulai dari
sesuai dengan kriteria yang kondisi fisik mahasiswa masih bisa
mendukung mereka dalam dijangkau dan di perbaiki lagi. Beberapa dari
penyerapan materi. Faktor lainnya sampel responden masih mampu mengatur
seperti; pengajar mengundur waktu
jadwal di setiap kesibukan. Mengatur pola
ketika pembelajaran sudah di mulai,
dan kurang perhatiannya pengajar makan, pola tidur merupakan hal yang perlu
dalam kontrak belajar yang sudah diperhatikan secara mendalam. Terkait
ditetapkan di awal semester. Setiap kemampuan intelektual dari mahasiswa/i
permasalahan ini memiliki respon bergantung dengan ruang lingkup pengajar
yang berbeda beda. Persen paling dan lingkup kampus. Ketiga hal ini tidak
tinggi diambil oleh kurang bisa dipisahkan, karena saling berkaitan. Jika
menariknya pengajar dalam
fasilitas lengkap, pengajar yang
penyampaian materi, sebanyak
53,125 % responden menyatakan bahwa berkompeten dan lingkup kampus
beberapa dari pengajar sangat monoton mendukung ruang kondusif peserta didik
dalam mengajar. maka mahasiswa/i mampu untuk mengapai
berbagai prestasi-prestasi unggul di tingkat 1
5. Konten Materi
kampus ataupun ke kana nasional dan
Konten materi dan pengajar sangat
berkaitan untuk meningkatkan internasional. Dari 5 indikator ini dapat
prestasi belajar dan motivasi menjadi titik acuan untuk memperbaharui
mahasiswa selama perkuliahan. sistem dan kinerja dalam pembelajaran.
Terdapat 69,21% . Konten materi Berikut adalah hasil penelitian dari 40
sudah termasuk kedalam kriteria responden mahasiswa angkatan 2022
tinggi. Dengan tinjauan ini dapat
Universitas Negeri Medan Fakultas
diartikan bahwa pengajar sudah
mampu menyampaikan materi
dengan baik dan menarik untuk DAFTAR PUSTAKA
dijadikan saluran pembelajaran di
NAMA JURNAL: Jurnal Inovasi Pendidikan
Vol. 6, No.02, Tahun 2022
Asmanullah, S. A.,Hamdani, A., Ariyano. Mulyadi. (2010). Diagnosis Kesulitan
(2019). Faktor Penyebab Kesulitan Belajar dan Bimbingan terhadap
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta:
Mekanika Teknik di SMK Bidang Nuha Litera.
Teknologi dan Rekayasa Kota Bandung. Nugraheni, D. (2017). Analisis Kesulitan
Journal of Mechanical Engineering Belajar pada Pelajaran Mekanika Teknik.
Education. 6(1), 13-22. Jurnal Pendidikan Sains dan
Aulia, L. A.(2018). Kesulitan Belajar Anak Matematika, 5(1), 23-32.
Usia Sekolah Dasar. Jurnal Sugiyono. (2017).Metode Penelitian &
psikologi.5(1), 11-15. Pengembangan Research and
Ismail. (2016). Diagnosa Kesulitan Belajar Development. ALFABETA
Siswa dalam Pembelajaran Aktif di
Sekolah. Jurnal Edukasi, 2(1), 30-43.