Anda di halaman 1dari 9

E.ISSN.

2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIA SECARA DARING DI SMP
Oleh:
Asih Riyanti1), Mutiara Anggaini2)
1,2
FKIP, Universitas Borneo Tarakan
1
asihriyanti17@gmail.com
2
Mutiaraanggraini48@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daan mendeskripsikan mengenai kondisi objektif motivasi
yang dialami siswa SMP dalam pembelajaran Bahasa Indonesia secara daring pada masa pandemi covid-19.
Penelitian dilakukan di SMP Tarakan Kalimantan Utara Tahun Pelajaran 2020/2021. Pengambilan sampel
dengan teknik purposive sampling dan didapatkan empat SMP masing-masing 30 siswa dengan jumlah total
keseluruahan sampel adalah 120 siswa. Teknik pengumpulan data dengan angket, wawancara, dan dokumentasi.
Angket dibuat dengan google form. Tenik analisis data yaitu menghitung persentasedari setiap indikator
kategori dan aspek motivasi belajar.Langkah selanjutnya skor persentase data diinterpretasi. Setiap indikatornya
dianalisis secara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa SMP kelas VIIIdi
Tarakan Kalimantan Utara kategori sedang. Hal ini dapat diketahui dari kategori sedang sebanyak 74 siswa dari
120 siswa, sementara dari skor persentase motivasi dengan aspek ARCS paling tinggi adalah aspek
satisfactionsebanyak 28%. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi berbagai pihak yang terkait dalam
menyelenggarakan pembelajaran daring di SMP agar pelaksanaannya lebih optimal.

Kata Kunci: motivasi belajar, pembelajaran bahasa Indonesia, pandemicovid-19.

1. PENDAHULUAN Pembelajaran jarak jauh mengharuskan siswa untuk


Covid-19 (coronavirus diseases) tidak asing terus aktif dalam belajar dan mengikuti KBM.
lagi didengar oleh masyarakat. Penyakit yang Pembelajaran jarak jauh membutuhkan seperti
diakibatkan oleh virus ini dapat menyebabkan jaringa intrenet, buku-buku elektronik sebagai bahan
kematian. Salah satu akibat dari pendemi covid-19 di referensi, dan semangat belajar secara mandiri. Guru
Indonesia berdampak pada ranah pendidikan. harus menjadikan siswa antusias belajar meskipun
Pelaksanaan pembelajaran tidak lagi sepenuhnya dilakukan secara online.
tatap muka di kelas, tetapi diganti dengan Motivasi belajar merupakan salah satu faktor
pembelajaran melalui dalam jaringan (daring). Ada penentu dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
perbedaan motivasi belajar siswa dan hasil belajar Melalui motivasi belajar, siswa akan memiliki
siswa selama pembelajaran melalui daring. Perhatian dorongan untuk semangat da antusias mengikuti
guru dan orang tua sangat dibutuhkan untuk terus proses pembelajaran. Banyak cara yang bisa
memberikan semangat dan dukungan terhadap dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar
pendidikan siswa. Kualitas pembelajaran dipengaruhi siswa. Pintrich (2000) mengemukakan motivasi
oleh guru. Oleh sebab itu guru harus terus mencakup tiga elemen utama yaitu: elemen nilai
meningkatkan kualitias diri dalam melaksanakan (orientasi tujuan intrinsik dan ekstrinsik, dan nilai
pembelajaran baik dari segi metode pembelajaran, tugas); elemen efikasi diri (perspektif kontrol,
media pembelajaran dan sebagainya. persepsi individu untuk pembelajaran dan kinerja);
Kualitas pendidikan harus ditingkatkan dan elemen efektivitas (uji kecemasan). Motivasi
melalui inovasi pendidikan dan pengembangan. merupakan salah satu faktor yang mendorong siswa
Sistem pendidikan dirancang untuk menciptakan para untuk berkeinginan belajar. Motivasi belajar dapat
lulusan mumpuni dalam kognitif, afektif, dan diklasifikasikan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik
psikomotorik. Bagi Siswa Sekolah Menengah (keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
Pertama (SMP) adalah peralihan dari masa Sekolah yang dapat mendorongnya melakukan tindakan
Dasar yang harus terus diberikan penguatan motivasi belajar) dan motivasi ekstrinsik (keadaan yang datang
dan pembimbingan yang lebih agar tidak mudah dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk
terpengaruh negatif oleh perkembangan zaman. melakukan kegiatan belajar (Emda, 2018). Dengan
Proses pelaksanaan Kegiatan Belajar sendirinya, motivasi juga dapat ditingkatkan melalui
Mengajar (KBM) juga menentukan mdah tidaknya rangsangan yang diberikan melalui diri siswa,
siswa menyerap materi yang disampaikan oleh guru. pembelajaran, dari lingkungannya, dan dari guru.
Sebelum pandemi covid 19 sekolah diadakan secara Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan
tatap muka. Namun, kini mengharuskan proses KBM seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam
dilakukan secara blended learning atau fulldaring. dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 521
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

pengalaman (Baharudin & Nisa, 2010). Motivasi pendidikan dan dalam proses melaksanakan tugas di
pembelajaran harus dimiliki oleh guru dan siswa agar kehidupan sehari-hari.
pembelajaran menjadi baik. Adanya motivasi yang Keller (1987)mengembangkan aspek untuk
kuat dari guru maka akan memengaruhi motivasi mengukur tingkat motivasibelajar siswa yang disebut
siswa untuk belajar dan berdampak pada prestasi ARCS. Keempat aspek tersebut untuk mengisi
belajar. Siswa akan lebih tertarik apabila instrumen. Attention (perhatian) sebagai sikap
penyampaikan materi dilakukan secara interaktif dan keingintahuan siwa sehingga siswa memperhatian
tidak monoton. Hal itu dapat merangsang siswa untuk atau fokus terhadap pembelajaran. Relevance
berfikir dan terlibat dalam belajar. (relevansi) sebagai pandangan siswa mengenai
Fokus yang akan dibahas dalam penelitian ini manfaat dan implementaisnya pada kehidupan sehari-
adalah motivasi siwa belajar kelas VIII pada hari bagi siswa. Percaya diri (confidence)merupakan
pembelajaran daring di SMP Tarakan Klaiamntan keyakinan dalma diri siswa mengenai kompetensi
Utara. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini terkait dalam belajar mata pelajaran. Kepuasan (satisfaction)
dengan empat aspek indikator motivasi belajar, yaitu sebagai rasa puas dalam diri siswakarena mampu
Attention (perhatian), Relevance (relevansi), memecahkan masalah yang sedang dipelajari dan
Confident (percaya diri,) dan Statisfaction (kepuasan) menemukan solusinya.
yang dapat disingkat ARCS. Motivasi belajar sangat penting untuk dimiliki
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan oleh siswa, sedangkan bagi guru, motivasi belajar
memberikan gambaran secara objektif bagaimana sangat penting untuk diketahui dan ditanamkan pada
motivasi belajar siswa SMP di Tarakan Kalimantan diri peserta didik (Ningrat et al., 2018). Akibatnya,
Utara pada pembelajaran Bahasa Indonesia secara dalam arti luas, motivasi adalah suatu keadaan (baik
daring selama masa pandemi covid-19. Tujuan itu dalam bentuk kebutuhan, keinginan, dorongan,
penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan atau dorongan) yang memaksa seseorang untuk
mengenai motivasi pembelajaran Bahasa Indonesia melakukan aktivitas tertentu. Motivasi merupakan
secaradaringsiwa SMP di Tarakan.Secara teoretis entitas kompleks yang telah melahirkan banyak teori
hasil penelitian diharapkan dapat sebagai referensi dan model (Rizwan et al., 2014). Penyebab perilaku
dalam dunia pendidikan terkait pembelajaran daring. manusia dan perubahan yang terjadi untuk
Bagi guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas memahami motivasi terkait sangat penting untuk
pembelajaran, dan lebih kreatif memilih dan media dipelajari(Nuttin J., 2014). Luasnya penelitian di
daring. Bagi siswa agar dapat menjadi motivasi bidang tersebut begitu luas sehingga fokusnya sangat
untuk terus belajar dan memanfaatkan media daring penting dalam proyek penelitian apa pun. Dalam
dengan baik. Bagi sekolah dapat sebagai evaluasi konteks penelitian motivasi siswa, motivasi siswa
proses pembelajaran dan mempersiapkan program berkaitan dengan berbagai teori konstruksi seperti
pembelajaran yang melibatkan penggunaan media minat, tujuan, dan atribut yang membentuk motivasi
online untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar dan dampak siswa sebagai hasil akademik(Pintrich,
siswa. Bagi pembaca diharapkan menambah 2000). Dengan demikian sangatlah penting adanya
wawasan terkait media online. Bagi peneliti self-efficacy, motivasi, kompetensi keyakinan, nilai
selanjutnya diharapkan sebagai referensi dalam tugas dan minat di mana hal itu dapat menentukan
melakukan peneltian selanjutnya terkait motivasi keberhasilan diriseseorang.
pembelajaran secara daring. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
Motivasi merupakan keadaan gairah kognitif dikatakan motivasisebagai dorongan yang diberikan
yang memprovokasi keputusan untuk bertindak' seseorang terhadap orang lain, dan menyebabkan
melakukan sesuatu. Hasilnya ada upaya intelektual orang yang diberi motivasi itu menjadi lebih
dan fisik yang berkelanjutan sehingga orang tersebut semangat dan giat dalam bekerja serta memiliki rasa
dapat mencapai beberapa tujuan yang telah antusias untuk mencapai hasil yang maksimal. Selain
ditetapkan sebelumnya. Motivasi adalah kekuatan itu sebagai pendorong untuk melakukan sesuatu yang
yang memberikan dorongan untuk perilaku manusia, bersumber dari dalam diri seseorang, berupa suatu
menyebabkan individu untuk memulai dan kesadaran tentang pentingnya suatu hal harus
mempertahankan tindakan yang diarahkan pada dilakukan.
tujuan (Jenkins, 2018). Motivasi dapat dilihat sebagai Dinamika kehidupan masyarakat menuntut
kondisi dalam diri seseorang yang mendorong orang bangsa Indonesia untuk membekali diri dengan
tersebut untuk melakukan aktivitas tertentu mencapai seperangkat kompetensi agar dapat bersaing dan tetap
tujuan yang diinginkan. eksis sebagai bangsa yang mandiri di tengah
Motivasi dapat didasarkan pada tekanan, peraturan global. Untuk kepentingan interaksi sosial
keinginan, dan dorongan dalam hubungannya untuk itu, maka dibutuhkan suatu wahana komunikasi yang
suatu kebutuhan. Oleh karena itu, jika menjadi suatu disebut bahasa.
kebutuhan maka seseorang akan memiliki motivasi Bahasa sebagai salah satu unsur budaya dan
untuk melakukannya melakukan suatu kegiatan untuk simbol bagi manusia dalam berkomunikasi terhadap
memenuhi kebutuhan. Motivasi sebagai hal yang semua kebutuhan. Melalui bahasa, manusia dapat
sangat penting elemen penting dalam proses menyampaikan atau menerima berbagai pesan, baik

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 522
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

untuk dirinya maupun untuk orang lain. Bahasa teknologi sebagai sarana dan jaringan internet
dalam lingkup yang sangat luas tidak hanya tertuju sebagai sistem. Pembelajaran daring telah banyak
pada bahasa lisan tetapi tentang bahasa tertulis. dilakukan dalam konteks sekolah dan perguruan
Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang tinggi (Crews & Parker, 2017). Pembelajaran daring
berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari membutuhkan berbagai aktivitas asinkron dan
ucapan manusia (Khair, 2018). Manusia sebagai sinkron berbasis internet baik audio, konferensi
makhluk sosial membutuhkan sarana untuk komputer maupun interaksi dunia maya. Asinkron
berinteraksi dengan manusia lainnya di masyarakat. dan sinkron dapat mengembangkan keterampilan
Maka di era globalisasi ini, bangsa Indonesia harus berkolaborasi serta hubungan antar siswa.
ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik Pembelajaran daring memberikan manfaat
dalam bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. dalam membantu menyediakan akses belajar bagi
Konsep-konsep dan istilah baru di dalam semua orang, sehingga menghapus hambatan secara
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan fisik sebagai faktor untuk belajar dalam ruang
dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung lingkup kelas. Masa darurat pandemi mengharuskan
memperkaya khasanah bahasa Indonesia sistem pembelajaran diganti dengan pembelajaran
Pembelajaran bahasa Indonesia pada daring Hal itu mengharuskan guru menyediakan
hakikatnya adalah membelajarkan peserta didik bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara
tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik langsung melalui alat digital jarak jauh.
dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Kelemahan Pembelajaran daring menuntut untuk lebih
pengajaran bahasa Indonesia itu terletak pada lebih termotivasi dalam belajar. Motivasi dan karakteristik
ditekankannya berbicara tentang bahasa (talk about terkait dari rasa ingin tahu dan pengaturan diri untuk
the language) dari pada berlatih menggunakan melibatkan pada proses pembelajaran. Faktanya,
bahasa (using language). Berkaitan dengan mata teknologi itu sendiri dipandang oleh sebagian orang
pelajaran bahasa Indonesia, kurikulum 2013 sebagai motivasi yang inheren karena memberikan
menjelaskan bahwa bahasa adalah penghela ilmu sejumlah kualitas yang diakui penting dalam
pengetahuan. Artinya bahasa adalah sarana menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu tantangan,
penyampai ilmu pengetahuan. Semua siswa akan keingintahuan, kebaruan dan fantasi.
membutuhkan kemampuan berbahasa sebagai alat Motivasi dianggap sebagai faktor penting
belajar untuk menguasai berbagai mata pelajaran untuk keberhasilan belajar termasuk dalam
lain. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan belajar lingkungan belajar daring, sehingga perlunya
siswa salah satunya sangat dipengaruhi motivasi mempertimbangkan kembali motivasi belajar di
belajar apalagi saat ini sekolah-sekolah harus dapat lingkungan belajar yang pemanfaatan teknologi.
mengikuti perkembangan zaman dengan Dengan alasan tersebut maka penting bagi para
memanfaatkan teknologi. peneliti dalam dunia pendidikan untuk mengkaji
Perkembangan teknologi menjadi sebuah secara mendalam tentang bagaimana motivasi
potensi dalam berbagai bidang khususnya dalam mahasiswa pada pembelajaran daring terlebih
bidang pendidikan sehingga harus direspon secara kegiatan pembelajarannya dilakukan selama masa
positif dan adaptif dalam menjawab tantangan abad pandemi covid-19.
21 yang penuh kompleksitas. Penggunaan teknologi Hasil penelitian Libao et al., (2016)dengan
dalam dunia pendidikan telah menjadi isu yang sagat judul Science learning motivation as correlate of
penting dan sering dibicarakan dalam berbagai students academic performance menunjukan bahwa
kegiatan. Keberadaan teknologi bagi dunia tingkat motivasi siswabervariasi. Hasil
pendidikan merupakan sarana yang dapat dipakai penelitiansiswa memiliki prestasi akademik yang
sebagai media penyampaian program pembelajaran baik di bidang sains. Motivasi ekstrinsik berpengaruh
baik secara searah maupun secara interaktif (Husaini, terhadap prestasi akademik siswa. Khusniyah &
2014). Proses belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang Hakim (2019) menelitidengan judul Efektifitas
kelas tertentu (Denker, 2013). Penggunaan teknologi Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti pada
telah memungkinkan munculnya pembelajaran jarak Pembelajaran Bahasa Inggris. Penelitian yang
jauh dan mendorong inovasi yang lebih besar dalam menggambarkan mengenai efektifitas pembelajaran
menciptakan metode pengajaran di dalam dan di luar berbasis daring terhadap kemampuan mahasiswa
kelas(Almeida & Simoes, 2019). Pembelajaran dalam pemahaman teks Bahasa Inggris. Daring yang
daringmerupakan sebuah inovasi pendidikan yang digunakan dalam hal ini adalah web blog. Hasil
melibatkan unsur teknologi informasi dalam penelitian ini memberikan pengaruh positif terhadap
pembelajaran. Adanya teknologi dalam pembelajaran peningkatan kemampuan membaca bahasa Inggris
dapat dimanfaatkan untuk menciptakan dan mahasiswa di UIN Mataram. Penelitian lainnya, yaitu
mengimplementasikan inovasi-inovasi dalam dariHa & Im (2020)dengan judul The Role of an
pembelajaran oleh guru. Interactive Visual Learning Tool and its
Pembelajaran daring diselenggarakan melalui Personalizability Online Learning: Flow Experience.
jejaring internet dan web 2.0,artinya bahwa Hasil penelitiannya menekankan peran penting alat
penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur pembelajaran visual interaktif dalam aktivitas online

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 523
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

dan meningkatkan pengalaman siswa serta X : Skor motivasi belajar Bahasa Indonesia tiap siswa
meningkatkan nilai prestasi dan menimbulkan : Simpangan baku atau standar deviasi dari skor
kepuasan dengan aktivitas online. belajar Bahasa Indonesia
Mengacu pada penelitian yang serupa di atas Hasil dari penghitungan tersebut maka
maka dapat dipahami bahwa pembelajaran didapatkan kategori motiavsi belajar yang dapat
daringseringkali memiliki hambatan sehingga dekelompokkan ddalam tinggi, sedang, rendah.
pelaksanaan dan hasil pembelajaran tidak selalu Penentuan presentase (%) tiap kategori motivasi
optimal dan sesuai harapan. Kendati demikian tetap belajar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut
harus dicari hambatan-hambatannya sebagai dasar
upaya untuk lebih meningkatkan motivasi belajar,
menambah pengalaman, dan memudahkan siswa Keterangan:
belajar mandiri. A: kategori motivasi belajar tinggi, sedang, dan
rendah
2. METODE PENELITIAN N: jumlah siswa yang memiliki motivasi belajar
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tinggi, sedang, atau rendah
kuantitatif. Tempat penelitian ini di SMP kota T: sampel penelitian atau jumlah seluruh siswa
Tarakan Kalimantan Utara. Penelitian dilaksakaan Dari data angket motivasi belajar siswa selanjutnya
pada tanggal Maret hingga Juni 2021. dihitung presentase dari tiap-tiap aspeknya. Cara
Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII menghitungnya dengan rumus berikut
SMP diTarakan. Sampel dipilih melalui metode
purposive sampling.Sampel sebagai bagian dari
populasi (Arikunto, 2015). Sampel dipilih melalui
metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian Keterangan:
ini ialah siswa SMP Negeri 2 Tarakan, siswa SMP M:presentase tiap aspek dalam angket motivasi
Negeri 3 Tarakan, Siswa SMP Don Bosco, dan siswa belajar (ARCS)
SMP Muhammadiyah Tarakan yang masing-masing X: skor dari aspek attention, relevance, confidence,
sekolah diambil 30 siswa. Jadi, jumlah seluruhsampel dan satisfaction.
sebanyak 120 siswa. Y:skor ideal dari aspek attention, relevance,
Teknik pengumpulan data dengan angket, confidence, dan satisfaction.
wawancara danobservasi. Angket diberikan kepada Angket divalidasi oleh ahli sebelum
siswa. Angket diberikan melalui google form. Hal ini diujicobakan dengan siswa. Tujuannya untuk melihat
dikarenakan pada masa pandemi covid 19 reliabilitas. Validasi terkait isi ini untuk melihat
pembelajaran diadakan secara daring sehingga tidak kesesuaian indikator dengan aspek motivasi belajar
ada tatap muka di kelas. Wawancara dilakukan mupun susunan kalimat.Setelah validasi angket dari
kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di ahli lalu diberikan kepada siswa. Sementara itu,
sekolah. Teknik observasi dilakukan dengan lembar observasi dianalisis secara kualitatif. Teknik
mengamati siswa saat pembelajaran. Pengamatan analisis data dalam penelitian ini yaitu (1) reduksi
dilakukan saat pembelajaran melalui zoom meeting. data, (2) penyajian data, dan (3) penyimpulan.
Keabsahan data menggunaka teknik
triangulasi. Instrumen penelitian ini adalah lembar 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
angket dan lembar wawancara yang berupa sejumlah Penggunaan angket bagi siswa dan wawancara
pertanyaan maupun pernyataan tertulis mengenai dengan guru tentang motivasi pembelajaran Bahasa
motivasi pembelajaran Bahasa Indonesia secara Indonesia berdasarakan indikator yang mencakup
daring. Pengukuran motivasi didasarkan pada aspek ARCS. Angket motivasi yang telah divalidasi
ARCS yang selanjutnya dikembangkan ke dalam selanjutnya diujicobakan terhadap35 siswa kelasVII
beberapa indikator. SMP di Tarakan. Indikator motivasi Pembelajaran
Teknik analisis data secara deskriptif Bahasa Indonesia disajikan pada Tabel 2. Presentase
kuantitatif. Skala likert dengan empat pilihan hasil yang diperoleh digambarkan pad adiagram
jawaban digunakan sebagai metode penskorannya, batang yag disajikan pada Gambar 1.
yaitu: skor 1: tidak pernah, skor 2: jarang, skor 3: Tabel 2. Aspek Indikator
Indikator
kadang-kadang, dan skor 4: selalu. Kategori motivasi Motivasi
pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri dari rendah, Pembelajaran
No
sedang, dan tinggi dapat dilihat pada pada Tabel 1. 1. Perhatian Perhatian terhadap proses
Tabel 1. Kategori Pengukuran Motivasi (Attention) pembelajaran.
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kemauan siswa untuk mencari dan
menemukan informasi yang
No. Rentang Skor Kategori bertalian dengan pembelajaran
1. X≥ +SD Tinggi Bahasa Indonesia.
2. Sedang 2. Relevansi Mampu mengaitkan berbagai
-SD ≤ X< +SD (Relevance) konsep-konsep dari materi.
3. Rendah Menyebutkan keterampilan
X< -SD
berbahasa dalam kehidupan sehari-
Keterangan: hari.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 524
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

3. Percaya Diri Berani menyampaikan ide atau proses pembelajaran secara daring. Hal itu
(Confidence) menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Mengambil keputusan dalam setiap disebabkan karena berbagai faktor baik dari faktor
masalah terkait permasalahan diri sendiri (siswa), orang lain, dan lingkungan.
dalam keterampilan Bahasa
Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan
4. Kepuasan Berusaha aktif dalam kegiatan secara daring selama pandemi covid-19 ini
(statisfaction) pembelajaran Bahasa Indonesia. berdampak bagi siswa dan guru. Siswa harus lebih
Mengerjakan tugas, ulangan,
latihan soal, proyek. banyak belajar mandiri dan tidak mengandalkan
(Arikunto, 2008) buku-buku teks yang ada di perpustakaan sekolah
Angket motivasi menunjukkan nilai reliabilitas sebagai bahan referensi. Guru harus dapat memilih
dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,844. Artinya dan menentukan media yang digunakandalam
butir-butir angket menunjukkan relibilitas yan mengajar dan menggunakan metode yang efektif
tinggi.Angket mengenai motivasi pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia serta bentuk
Bahasa Indonesia secara daring diberikan kepada evaluasinya.
siswa melalui googleform karena masa pandemi Berbagai platform yang digunakan oleh guru
covid-19. dalam mengajar Bahasa Indonesia di SMP kota
Motivasi pembelajaran Bahasa Indonesia Tarakan, baik google form, WhatsApp, google
Siswa SMP dikelompokkan menjadi tiga kategori classroom, maupun zoom meeting. Tujuannya agar
yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokan proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan
bertujuan memudahkan peneliti dalam melihat bervariasi. Masih ada sulitnya penggunaan internet
kategori-kategori motivasi siswa. Dari 120 siswa bagi siswa SMP di Tarakan.Zoom meeting sebagai
diketahui jumlah siwa dengan kategori motivasi media virtual yang yang paling sering diguanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia secara daring dapat sebagai pengganti tatap muka.
dilihat pada Tabel 3. Pentingnya mengetahui motivasi belajar siswa
Tabel 3. Kategori Motivasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia agar
Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa SMP selanjutnya dapat dicari solusinya untuk
No. Ketgori Motivasi Pembelajaran Bahasa Banyak Siswa memecahkan permasalahan yang ada. Pengguanaan
Indonesia
1. Tinggi 16
angket menjadi salah satu teknik pengumpulan data
2. Sedang 74 dalam penelitian ini untuk menjaring data-data yang
3. Rendah 30 dibutuhkan. Angket yang telah divalidasi selanjunya
Jumlah siswa 120
diberikan kepada siswa di SMP Negeri 2 Tarakan,
Berdasarkan Tabel 2 dari 120 siswa SMP di SMP Negeri 5 Tarakan, SMP Don Bosco, dan SMP
Tarakan memiliki motivasi pembelajaran Bahasa Muhammadiyah Tarakan. Hasilnya siswa memililiki
Indonesia yang berbeda-beda. Kategori motivasi motivasi pembelajaran Bahasa Indonesia rendah yang
tinggi sebanyak 17 siswa, kategori motivasi belajar dapat diamati melalui angket dengan berbagai aspek,
sedang ada 30 siswa, dan kategori motivasi belajar yaitu ARCS.
rendah sebanyak 73 siswa. Hasil analisis data dibuat Berdasarkan hasil penelitian bahwa
presentase untuk masing-masing kategori motivasi satisfaction (kepuasan)mendapatkan paling banyak
pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu motivasi dari pada aspek lainnya. Ini ditunjukkan kepada
pembelajaran Bahasa Indonesia kategori tinggi siswa dalam keberanian menjawab pertanyaan dari
sebanyak 13,34%; kategori sedang 61,66; dan guru pada saat zoom meeting, namun jawaban siswa
motivasi rendah sebanyak 25%. Berdasarkan hasil terkadang tidak tepat (tidak sesuai dengan jawaban
tersebut maka diketahui bahwa motivasi berkategori dari pertanyaan yang diajukan oleh guru). Hal itu
sedang. disebabkan siswa kurang semangat mancari
sumberinformasi dari berbagai sumber dan tidak
mengaitkan materi dengan kehidupn sehari-hari.
Siswa merasa sulit dalam kompetensi menyimak,
dikarenakan seringnya jaringan yang tidak stabil
membuat video atau audio saat praktik menyimak
tidak maksimal. Kompetensi dasar menyimak,
berbicara, dan menulis menjadi keterampilan yang
dirasakan sulit oleh siswa. Berbagai faktor yang
menyebabkan sulitnya ketiga keterampilan itu
disebabkan rendahnya motivasi siwa untuk belajar.
Siswa SMP Negeri 1 Tarakan memiliki
Gambar 1. Kategori Motivasi Pembelajaran Bahasa motivasi rendah dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP Kota Tarakan Indonesia sesuai dengan hasil pada aspek relevance
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan (relevansi) sebanyak 20%. Siswa di sekolah tersebut
pada Gambar 1 bahwa sebagian besar siswa SMP di antusias dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Tarakan memiliki motivasi kategori sedang dalam Indonesia tetapi siswa belum optimal dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia melalui daring. mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
Sebagian besar siswa masih merasa kesulitan dalam

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 525
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

sehari-hari, siswa merasa sulit menerapkan dan materi dengan ceramah. Selain zoom meeting guru
menemukan keterampilan-keterampilan berbahasa di menggunakan google classroom yang di dalamnya
sekitar siswa. kesulitan itulah menjadi sebab siswa hanya ada perintah untuk membaca buku beberapa
kurang terampil dalam berbahasa dalam kehidupan halaman tentang materi saat itu dan mengerjakan
sehari-hari misalnya berbicara di depan umum dan tugas pada buku Lembar Kerja Siswa (LKS).
menulis dengan baik pada karya tulis ilmiah. Guru Jawaban siswa dikumpulkan melalui google
lebih banyak menggunakan google classroom dalam classroom tetapi tidak pernah ada umpan balik atau
pembelajaran yang di dalamnya menyajikan materi pembahasan mengenai apa yang telah dikerjakan
dan insruksi tugas dalam setiap pertemuan. Dari hasil siswa. Hasilnya siswa tidak mengetahui bahwa yang
angket siswa disimpulkan bahwa siswa merasa jenuh dikerjakan itu merupakan jawaban yang benar atau
apaabila tugas diberikan setiap kali pertemuan. Tugas salah. Siswa SMP Don Bosco tidak tepat waktu
biasanya dari buku teks, buku Lembar Kerja Siswa dalam mengumpulkan tugas, bahkan seringkali ada
(LKS) ataupun yang dibuat oleh guru. Guru lebih beberapa siswa yang mengabaikan tugas guru
seirng memberikan tugas melalui google ckassroom, sehingga tidak mengumpulkan tugas yang diberikan
namun adakalanya petunjuk untuk siswa kurang jelas oleh guru. Ini disebabkan motivasi belajar siswa
mengakibatkan mahasiswa tidak dapat melaksanakan dalam bentuk perhatian terhadap pembelajaran
tugasnya, sementara ingin mengonfirmasi kedpada Bahasa Indonesia rendah.
guru siswa tidak memiliki keberanian. Aspek kategori motivasi pembelajaran Bahasa
Kesulitan siswa dalam memerhatikan mata Indonesia kategori statisfaction (kepuasan)rendah
pejaran Bahasa Indonesia juga dialami oleh siswa dengan jumlah sebanyak 35% dimiliki oleh siswa di
SMP Negeri 5 Tarakan. Pada zaat pembelajaran SMP Muhammadiyah Tarakan. Hal itu ditunjukkan
dengan virtual dimulai, siswa tidak langsung oleh siswa yang selalu berusaha untuk aktif dalam
bergabung namun banyak siswa yang terlambat menjawab pertanyaan-pertanyaan dan
masuk kelas virtual dengan alasan jaringan tidak mengumpulkan tugas-tugas dari guru dalam
stabil, padahal sudah beberapa menit sebelum pembelajaran Bahasa Indonesia.
pelajaran dimulai sudah diingatkan guru untuk Banyak siswa yang mengumpulkan tugas di
bersiap dan segera gabung pada zoom meeting. Siwa hari terakhir batas waktu pengumpulan tugas.
kurang berminat apabila melakukan pembelajaran Ketepatan mengumpulkan tugas melalui email
yang harus banyak menjawab pertanyaan-pertayaan sangatlah baik. Artinya tidakada yang terlambat
guru. Guru memberikan tugas kepada siswa banyak mengumpulkan tugas, namun tidak dipungkiri masih
mengharuskan siswa mengaitkan materi dengan banyak jawaban-jawaban siswa yang kurang tepat
kehidupan di sekitar siswa dan selanjutnya dapat dalam menjawab soal-soal dan tugas guru. Hal ini
menganalisisnya. Siswa tidak percaya diri terhadap diketahui bahwa siswa kurang perhatian dan belum
apa yang dikerjakannya, karena baginya menganalisis mampu menggali informasi yang ada terkait dengan
sebuah permasalahan itu tidaklah mudah. Hal ini materi pembelajaran. Perhatian siswa dalam mencari
dapat diketahui dari guru bahwa sebab dari hal sumber rinformasi masih rendah. Jawaban yang
dikarenakan siswa kurang motivasi, kurang ditulis siswa lebih banyak kurang tepat. Jawaban
semangat, dan tidak bersungguh-sungguh dalam siswa tidak didasarkan pada logika dan mengaitkan
mencari informasi yang terkait dengan materi dengan informasi atau referensi yang jelas. Siswa
pelajaran di internet.Aspek perhatian (attention) hanya sekadar berusaha aktif dalam penugasan-
sebanyak 20% menjadi aspek paling rendah menurut penugasan guru baik mengerjakan ulangan, tugas
sebagian besar siswa SMP 5 Tarakan. projek dan sebagainya tetapi harus ditanamkan dalam
Aspek attention (perhatian) siswa SMP Don diri siswa untuk menggunakan pemikiran yang logis
Bosco sebanyak 23% dengan kategori motivasi dan kritis untuk mengatasi berbagai masalah.
belajar Bahasa Indonesia yang rendah. Hasil Motivasi siswa dalam pembelaran Bahasa Indonesia
wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di SMP terukur setiap aspek ARCS dapat dilihat pada Tabel
Don Bosco Tarakan didapatkan bahwa guru 3.
seringkali mendapatkan siswa yang terlihat jenuh dan Tabel 3. Aspek Motivasi Siswa dalam Pembelajaran
bosan ketika proses pembelajaran. Hal ini terlihat BahasaIndonesia secara Daring
padasaat proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa SMP
besar tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan Nama Sekolah dan Jumlah Jumlah
Aspek Motivasi (%) Total (%)
guru. Siswa seringkali terlambat masuk pada zoom Aspek Indikator 1 2 3 4
meeting. Saat proses pembelajaran siswa lebih A Perhatian
banyak diam dan tidak menjawab pertanyaan guru. terhadap proses
pembelajaran 25 20 23 19 21,75
Ada beberapa siswa yang tidak menyalakan video, Kemauan siswa mencari
berbicara saat guru menjelakan materi Tampak ada dan menemukan informasi
yang bertalian dengan
siswa yang berusaha mencari jawaban namun tidak pembelajaran Bahasa
berani mengungkapkan di forum. Hal ini disebabkan Indoensia
R Mampu mengaitkan
karena kurangnya diberikan kesempatan untuk berbagai konsep-konsep
beargumen dan guru lebih banyak menjelaskan dari 20 30 25 21 24

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 526
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

materi menemukan informasi atau pengetahuan berkaitan


Menyebutkan keterampilan
berbahasa dalam kehidupan dengan keterampilan berbahasa masih belum
sehari-hari seleuruhnya melaksanakan. Hal itu terbukti pada saat
C Berani menyampaikan ide
atau
guru meminta siswa untuk membaca buku atau
menjawab pertanyaan- 30 25 25 25 26.25 mencari informasi terlebih dahalu sebelum
pertanyaan pembelajaran, namun para siswatidak semua
Mengambil keputusan
dalam setiap masalah terkait mealakukannya. Tampak beberapa siswa tidak
permasalahan dalam mencatat apa yang dijelaskan guru. Saat ada tugas
keterampilan Bahasa
Indonesia presentasi kelompok, sebagaian siswa tidak hanya
S Berusaha aktif dalam memperhatian apa yang disampaikan oleh kelompok
kegiatan pembelajaran yang bertugas presentasi, sehingga diskusi tidak
Bahasa 25 25 27 35 28
Indonesia kondusif hingga akhir. Pada saat zoom
Mengerjakan tugas, meetingbeberapa siswa masuk kelas virtual terlambat
ulangan, latihan soal,
proyek dan sering keluar masuk zoom dengan alasan jaringan
tidak stabil.
Keterangan: Indikator confident) (percaya diri) antara lain
A: Attention (perhatian) menunjukkan keberanian siswa dalam
R: Relevance (relevansi mengemukakan pendapat baik saat bertanya dengan
C: Confidence (Percaya diri) guru, menjawab pertanyaan guru, maupun diskusi
S: Satisfaction (keuasan) kelas, dan diskusi kelompok, serta saat menjadi
1 : SMP Negeri 2 Tarakan pemakalah dalam presentasi. Lebih dari 50% siswa di
2: SMP Negerri 5 Tarakan kelas lebih banyak diam ketika diminta untuk
4: SMP Don Bosco Tarakan menyampaikan ide atau gagasannya. Hal itu buka
5: SMP Muhammadiyah Tarakan karena smeata-mata dari faktor siswa, tetapi faktor
Dari sejumlah SMP ditemukan hasil waktu saat online dikatakan lebih cepat guru
penelitian bahwa pemerolehan setiap aspek motivasi mengakhiri sebelum jadwal pelajaran selesai. Siswa
attention (percaya diri )sebesar 21,75%; convident seperti merasa takut salah dan malu apabila salah
(percaya diri) yaitu sebesar 26,25%; serta (4) aspek dalam menjawab aau menyampaikan gagasanya.
confident (kepuasan) sebesar 28%. Aspek yang Oleh sebab itu, guru harus lebih sering lagi dalam
memiliki presentasi(perhatian) sebesar 24%; (2) memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan
relevance (relevansi) terendah ialah perhatian pendapat, sehingga dapat mengasah siswa
(attention) dan paling tinggi ialah aspek kepuasan berpendapat di kelas dan diperbanyak tugas individu
(satisfaction).Pemerolehan setiap aspek motivasi yang menuntut siswa berbicara di kelas baik kelas
pembelajaran Bahasa Indoensia didapatkan perhatian. virtual maupun tatap muka.
Disajika pada Gambar 2 Indikator terakhir ialah satisfaction (kepuasan)
yang dicapai oleh siwa sebesar 60,14%. Kepuasan di
sini menyangkut usaha siswa untuk aktif pembelajran
Bahasa Indonesia di kelas. Ini dapat diketahui dari
siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru
dengan tuntas. Aspek kepuasan ini dapat dilakukan
guru sebagai upaya dalam mendorong siswa utuk
belajar lebih giat dan gunamencapai tujuan
pembelajaran secara optimal.Hasil dari pengisian
angket oleh mahasiswa dpata ditarik simpulan
bahwasebagaia besar siswa tidak puas dengan
pembelajaran daring baik dari segi metode
Gambar 2. Pemerolehan Setiap Aspek Motivasi pembelajaran, media pembelajaran hingga hasil
Pembelajaran Bahasa Indonesia secara Daring belajarnya.
di SMP Tarakan Pembelajaran Bahasa Indonesia bukan hanya
Indikator attention (perhatian) pada motivasi sekadar mengajarkan Bahasa, tetapi melatih siswa
keinginan siswa terhadap pembelajaran Bahasa terampil dalam berbahasa baik lisan maupun tulis.
Indonesia di kelas rendah baik pelaksanaan Berdasarkan uraian di atas dapat tarik
pembelajaran dengan zoom meeting dan yang simpulamn bahwa sangat perlu adanya strategi
lainnya. Pada saat pembelajaran secara virtual (zoom pembelajaran online untuk dapat meningkatkan
meeting) banyak siswa yang tidak fokus, ketika motivasi belajar siswa.Nugraha, Nugraha &
ditanya beberapa siswa tidak mau mengajukan diri Widyastuti (2021)mengemukakan motivasi menjaid
untuk menjawab, tetapi harus ditunjuk oleh guru factor penitng dalam proses belajar agar dapat
dahulu. Pada saat siswa ditunjuk untuk menjawab, mencpai prestai yang diharapkan. Pembelaajran
maka siswa tersebut menjawab tidak tepat dan seperti daring agar berrjalan dengan efektif maka perlu
tidak fokus dalam pembelajaran. Kemauan untuk diperhatikan oleh guru dengan sungguh-sungguh

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 527
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

seperti dalam hal tetap membeirkan materri sebelum dan relevance sebanyak 24%; serta aspek paling
penugasan, pemberian tugas disertai dengan instruksi rendah adalah attention sebanyak 21,75%.
yang jelass, dan mengurangi tugas(Setiono et al.,
2021).Prestasi sebagai pendorong kegigihan dalam 5. REFERENSI
sikap sehingga terarah dan bertahan lama. Siswa Almeida, F., & Simoes, J. (2019). The Role of
yang memiliki motivasi dalam dirinya akan Serious Games, Gamification and Industry 4.0
menyebabkan siswa belajar dengan giat. Sebaliknya Tools in the Education 4.0 Paradigm.
siswa yang memiliki motovasi belajar rendah, akan Contemporary Educational Technology,
memiliki hasil belajar yang kurang baik. Siswa yang 10(2), 120–136.
cerdas jika motivasi belajar rendah maka tidak akan https://doi.org/10.30935/cet.554469
mencapai hasil belajar yang baik. Sebaliknya siswa Arikunto, S. (2015). Prosedur Penelitian. Jakarta:
yang kurang cerdas, tetapi memiliki motivasi belajar Kencana.
yang tinggi, maka dirinya akan Baharudin H & Nisa N W. (2010). Teori Belajar dan
berprestasi(Kurniawan & Makin, 2020; Nugraha, Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nugraha & Wisyastuti 2021). Crews, J., & Parker, J. (2017). The Cambodian
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia harus Experience: Exploring University Students’
terus diupayakan agar siswa dapat mencapainya Perspectives for Online Learning. Issues in
tujuan pembelajaran tersebut. Dorongan motivasi Educational Research, 27(4), 697–719.
dalam diri siswa sangatlah penting karena motivasi Denker, K. J. (2013). Student Response Systems and
sangat memengaruhi hasil kognitif siswa. Motivasi Facilitating the Large Lecture Basic
dapat muncul dari diri sendiri, orang lain, maupun Communication Course: Assessing
lingkungan. Faktor dari seperti adanya semangat dan Engagement and Learning. Communication
tertarik untuk belajar mata pembelajaran Bahasa Teacher, 27(1), 50–69.
Indonesia. Berbagai faktor dari guru, yaitu terkait https://doi.org/10.1080/17404622.2012.73062
dengan metode, strategi, model, dan media 2
pembelajaran yang digunakan guru dalam proses Emda, A. (2018). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa
pembelajaran. Selain itu, kurikulum dan cara Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal,
mengevaluasi siswa juga memengaruhi motivasi 5(2), 172.
siswa dalam pembelajaran. Perhatian dan bimbingan https://doi.org/10.22373/lj.v5i2.2838
guru selama pelaksanaan pembelajaran juga Ha, Y., & Im, H. (2020). The Role of an Interactive
memengaruhi siswa dalam pembalajaran. Guru yang visual Learning Tool and its Personalizability
memerhatikan dan membimbing siswa baik dalam in Online Learning: Flow Experience. Online
kelas maupun di luar kelas maka siswa akan lebih Learning Journal, 24(1), 205–226.
senang dan merasa nyaman, hingga akhirnya https://doi.org/10.24059/olj.v24i1.1620
termotivasi mengikuti pembelajaran. Faktor dari Husaini, M. (2014). Pemanfaatan Teknologi
limgkungan dapat saja dikarenakan situasi yang Informasi dalam Bidang Pendidikan (E-
kurang mendukung dan tidak kondusif. Education). 2(1).
https://doi.org/10.31219/osf.io/ycfa2
4. KESIMPULAN Jenkins, K. D. (2018). Understanding Teacher Beliefs
Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan and Instructional Decision Making
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia secara daring Concerning Disciplinary Literacy: The Case
yang dilakukanbagi siswa SMP di Tarakan dilakukan of Secondary Teachers in an Urban School.
guna menghindari penyebaran dan penularan covid- International Journal of Learning, Teaching
19. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia and Educational Research, 17(1), 175–196.
tidak pelaksanaan pembelajaran daring kurang https://doi.org/10.26803/ijlter.17.1.11
efektif. Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar Keller, J. M. (1987). Development and use of the
siswa SMP di Tarakan masa pandemi covid-19 ARCS model of instructional design. Journal
berkategori sedang. Pada awal pembelajaran daring of Instructional Development, 10(3), 2–10.
siswa sangat rendah motivasinya karena belum https://doi.org/10.1007/BF02905780
siapnya siswa dan guru menggunakan teknologi. Khair, U. (2018). Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lambat laun siswa dan guru terbiasa menggunakan dan Sastra (BASASTRA) di SD dan MI. AR-
teknologi, namun masih belum benar-benar RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 81.
menguasainya. Berbagai faktor yang menyebabkan https://doi.org/10.29240/jpd.v2i1.261
motivasi pembelajaran BahasaIndonesia baik dari diri Khusniyah, N. L., & Hakim, L. (2019). Efektivitas
siswa, dapat dilihat dari empat aspek yaitu attention, Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti
relevance, confident, dan satisfaction. Hasil dari Pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal
keempat aspek tersebut menunjukan aspek Tatsqif, 17(1), 19–33.
satisfaction menjadi aspek yang paling tinggi https://doi.org/10.20414/jtq.v17i1.667
sebanyak 28%, sedangkan confident sebanyak 26,25; Kurniawan DE, M. (2020). Pengaruh Pembelajaran
Daring (Online) di Masa Pandemi Covid-19

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 528
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.9 No.3 Edisi Agustus 2021

terhadap Tingkat Minat Belajar Mahasiswa.


Jurnal Education and Development, 9(2), 47–
51.
https://doi.org/https://doi.org/10.37081/ed.v9i
2.
Libao, N. J. P., Sagun, J. J. B., Tamangan, E. A.,
Pattalitan, A. P., Dupa, M. E. D., & Bautista,
R. G. (2016). Science learning motivation as
correlate of students’ academic performances.
Journal of Technology and Science Education,
6(3), 209–218.
https://doi.org/10.3926/jotse.231
Nugraha, D. Y., & Nugraha, D. & W. (2021). The
Correlation between Learning Motivation and
Learning Outcomes on. Jurnal Education and
Development, 6(1), 157–166.
https://doi.org/https://doi.org/10.37081/ed.v9i
2
Nuttin J. (2014). Future Time Perspective and
Motivation: Theory and Research Method.
Psychology Press.
Pintrich, P. R. (2000). An Achievement Goal Theory
Perspective on Issues in Motivation
Terminology, Theory, and Research.
Contemporary Educational Psychology,
25(1), 92–104.
https://doi.org/10.1006/ceps.1999.1017
Putri Ningrat, S., Tegeh, I. M., & Sumantri, M.
(2018). Kontribusi Gaya Belajar Dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(3),
257. https://doi.org/10.23887/jisd.v2i3.16140
Rizwan, M., Tariq, M., Hassan, R., & Sultan, A.
(2014). A Comparative Analysis of the
Factors Effecting the Employee Motivation
and Employee Performance in Pakistan.
International Journal of Human Resource
Studies, 4(3), 35.
https://doi.org/10.5296/ijhrs.v4i3.5873
Setiono, P., Dadi, S., Yuliantini, N., Anggraini, D., &
Bengkulu, U. (2021). Analisis Respon
Mahasiswa terhadap Pelaksanaan
Pembelajaran Daring. Jurnal Education and
Development, 9(2), 19–23.
https://doi.org/https://doi.org/10.37081/ed.v9i
2.

Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan Hal. 529

Anda mungkin juga menyukai